Studi Kasus Hard Rock Cafe
Studi Kasus Hard Rock Cafe
Pertanyaan Diskusi:
1. Identifikasi perubahan strategi Yang terjadi di Hard Rock Café sejak berdirinya pada
1971
2. Ketika Hard Rock Café mengubah strateginya, bagaimana responsnya terhadap berberapa
dari 10 keputusan dari OM yang berubah?
3. Berada di mana Hard Rock dalam empat strategi operasi Internasional yang dijelaskan
pada gambar 2.9? Jelaskan jawaban anda!
Jawaban:
1. Strategi yang dilakukan oleh Hard Rock Cafe sejak di dirikannya menggunakan konsep
Ekonomi pengalaman ke dalam operasi kafenya. Konsep pengalamannya tidaklah hanya
dengan menyediakan makanan berdasarkan pesanan seperti dalam menu, melainkan juga
sebuah acara bersantap yang memasukkan unsur visual yang unik dan pengalaman suara
yang tidak dapat ditiru ditempat manapun di seluruh dunia.
Strategi yang terjadi di hard rock cafe sejak berdirinya pada 1971:
a. Permasalahan terhadap norma sosial dan diferensiasi culture, dipecahkan dengan
menggunakan penyesuaian sesuai selera pasar dengan cara mengubah menu yang
disajikan sesuai dengan tempat dan lokasi yang di ekspansi.
b. Ancaman suatu usaha yang maju dan berkembang adalah banyaknya usaha yang akan
meniru dan menggunakan teknik, strategi, tata letak, model, dan sebagainya, sehingga
dapat mengancam orisinalitas usaha. Jadi dengan memberikan hak waralaba pada
setengah dari jumlah unit cafe yang mereka miliki mampu mengurangi ancaman
tersebut.
c. Hard Rock Cafe pada awalnya memusatkan bisnis pada kota tujuan wisata sehingga
dengan berkembangnya pariwisata dunia menyebabkan usaha ini terkena imbas
fluktuasi ekonomi di bidang pariwisata, solusinya adalah dengan mengembangka unit
cafe pada lokasi nonwisata dengan presentase pelanggan yang sama dengan lokasi
wisata agar menjadi second support pada income cafe.
1
2. Lokasi
a. Ekspansi ke berbagai daerah tujuan wisata sebagai prioritas utama dan menjadikan
daerah “bukan tujuan wisata” sebagai best strategic dalam menghadapi fluktuasi
ekonomi di sector turis/pariwisata.
b. Dalam merespon pasar yang 70% consumennya adalah wisatawan maka
menempatkan cafe dilokasi wisata memang tepat, ini disebut sebagai “menjemput
bola” yaitu menyediakan apa yang dibutuhkan pasar.
3. Penjadwalan
Memberikan hak waralaba pada setengah cafenya yang tersebar di seluruh dunia.
5. Pengelolaan Kualitas
a. Menjaga dan meningkatkan mutu serta kualitas menu yang di sajikan.
b. Menciptakan suasana nyaman dan event yang menarik, unik sehingga pelanggan
tidak bosan dan merasa penasaran dan tertarik untuk terus berkunjung.
8. Pemeliharaan
Keputusan yang berhubungan dengan tingkat pemeliharaan ataupun perawatan yang
di inginkan, seperti renacana impelementasi serta juga system pemeliharaan.
10. Persediaan
a. Keputusan yang berkaitan dengan keputusan dari pelanggan, jadwal, pemasok, dan
juga perencanaan sumber daya manusia (SDM).
b. Hal yang berkaitan dengan tingkat perawatan yang diinginkan, serta sistem
pemeliharaan yg baik.
1. Strategi Internasional
Internasional (international strategy) menggunakan ekspor dan lisensi untuk
memasuki pasar global. Strategi internasional adalah strategi yang paling tidak
menguntungkan karena tingkat respons lokalnya rendah dan pengangguran biayanya
2
sedikit. Respon lokal hanya sedikit karena kita mengekspor atau melisensikan barang
dari negara asal. Keuntungan dari segi biayanya mungkin sangat sedikit karena kita
memanfaatkan proses produksi yang ada dan jaraknya cukup jauh dari pasar yang
baru. Walaupun demikian, strategi internasional merupakan strategi termudah karena
proses ekspor hanya membutuhkan sedikit perubahan pada operasi yang ada, dan
perjanjian lisensi lebih banyak membebankan risiko pada pihak pemegang lisensi.
3. Strategi Global
Strategi global (global strategy) memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi,
dimana kantor pusat mengoordinasikan organisasi untuk mengupayakan standarisasi
dan pembelajaran antarpabrik sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis. Strategi
ini tepat saat perusahaan ingin berfokus pada pengurangan biaya, tetapi tidak
disarankan saat permintaan respons lokalnya tinggi. Strategi global ini membuat
Texas Instruments dapat membangun pabrik dengan ukuran optimal, dengan prose-
proses yang serupa, dan kemudian memaksimalkan proses pembelajaran dengan
komunikasi yang terus-menerus di antara pabrik-pabriknya. Hasilnya adalah
penghematan biaya yang efektif bagi Texas Instruments.
4. Strategi Transnasional
Strategi transnasional (transnational strategy) memanfaatkan skala ekonomi
dan pengetahuan, juga penekanan pada respon dengan menyadari kemampuan dasar
tidak hanya terdapat di negara asal, tetapi juga mungkin berada dimana saja.
Transnasional menjelaskan suatu kondisi dimana bahan baku, orang,dan pemikiran
melampaui atau keluar dari batas-batas negara. Perusahaan-perusahaan ini
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan ketiga strategi operasi
(diferensiasi,biaya-rendah,dan respons yang cepat). Beberapa perusahaan dianggap
sebagai perusahaan global, dimana identitas negara asal tidaklah sepenting jaringan
yang saling terkait dalam operasi global mereka. Aktivitas utama perusahaan-
perusahaan transnasional tidak terpusat pada perusahaan induknya sehingga setiap
cabang dapat melaksanakan tugasnya sendiri-sendiri.