Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Penyair-Penyair Baramak ( Abana Bin Abdul Hamid Al-Lahiqy Dan


Asyja'a Bin Amr As-Sulamy)
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Tarikh Adab Al Araby II”
Dosen Pembimbing: Ahmad Kholil M.Fil.I.

Disusun oleh:
Nama : Anis Mawati
NIM : 19310174

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “Penyair-Penyair Barmak”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Tarikh Adab.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi mata kuliah Tarikh Adab pada jurusan sastra
arab di fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrohim Malang, ucapan terima
kasih saya haturkan kepada bapak Ahmad Kholil, M, Fil.I selaku dosen mata kuliah
Tarikh Adab Al-Araby yang telah membimbing saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan yang lebih luas mengenai penyair-
penyair Barmak bagi siapapun yang membacanya. Saya pun menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan sehingga saya sebagai penulis
berharap masukan, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 04 Mei 2021

Anis Mawati

1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Harun Al-Rasyid adalah khalifah kelima dari kekhalifahan Abbasiyah dan
memerintah antara tahun 786-803,ayahnya bernama Muhammad Al-
Mahdi,khlaifah yang ketiga dan kakaknya Musa Al-Hadi adalah khalifah yang
keempat. Ibunya Jurasyiyah yang dijuluki khayzuran berasal dari yaman. Meski
berasal dari dinasti Abbasiyah,Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga
Barmak dari Persia. Pada masa mudanya,Harun banyak belajar dari Yahya Ibn
Khalid Al-Baramak. Pada Era pemerintahan Harun yang dilanjutkan oleh Ma’mun
Ar-Rasyid,dikenal sebagai masa keemasan islam (The Golden Age Of Islam).
Adapun beberapa penyair Harun Ar-Rasyid di Baghdad yaitu, Salim
Khasir,Marwan bin Hafsah dan Muslim bin Walid dan adapun para penyair-
penyair yang paling utama adalah Abana Bin Abdul Hamid Al-Lahiqy dan Asyja’a
Bin Amr As-Sulamy.
2. Rumusan Masal
a. Siapakah penyair-penyair Barmak?
b. Siapakah Abana bin Abdul Hamid Al-Lahiqy?
c. Siapakah Asyja’a bin Amr As-Sulamy?

3. Tujuan Penulisan

a. Menjelaskan siapa penyair-penyair Barmak


b. Menjelaskan siapakah Abana bin Abdul Hamid Al-Lahiqy
c. Menjelaskan siapakah Asyja’a bin Amr As-Sulamy

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyair-Penyair Barmak
Baramak adalah keturunan dari keluarga yang telah mengambil alih kuil
budhha Nuhbar dikota Balkh,nama Khalid Bin Barmak adalah pemimpin yang
cukup bersinar diantara beberapa pasukan perang yang berhasil menghancurkan
pemerintahan Bani Umayyah. Keluarga Barmak merupakan orang non arab
pertama yang mendapat kekuasaan tertinggi dalam urusan pemerintahan Dinasti
Abbasiyah sejak tahun 786 M hingga 803 M.1
Skema Keturunan Keluarga Barmak
Khalid Bin Barmak(Wafat Tahun 163 H

Yahya Bin Khalid

Ja’far Bin Fadhl Bin Yahya


Yahya
Keluarga Barmak merupakan kaum bangsawan dari keluarga Persia
tersebut yang terdiri dari Khalid Bin Barmak yang hidup pada masa Khalifa Abu
Abbas As-Safah dan Khalifa Ja’far Al-Mansur kemudian anak dan cucunya
Yahya Bin Khalid Al-Barmaki, Ja’far Bin Yahya Al-Barmaki dan Fadhl Bin
Yahya Al-Barmaki hidup pada masa pemerintahan Khalifa Al-Mahdi sampai
pada pemerintahan Harun Ar-Rasyid. Khalid Bin Barmak memilih seorang
pereman sebagai mentri dan menempatkan diberbagai lembaga begitupun yang
dilakukan Al-Mansur dan anaknya Al-Mahdi. Kemudian Al-Mansur mengetahui
kemuliaan dari anaknya yang bernama Yahya beliaupun memberikannya
kedudukan dibeberapa wilayah yang berbeda di Iran dan Azr Beijan. Terlihat
pula ada hubungan kuat dan penuh kebaikan yang terjalin antara istri yahya dan
Al-Khaizaran istri Al-Mahdi, dibuktikan ketika istri Yahya melahirkan putranya

3
yang bernama Al-Fadhl dan Khaizaran juga melahirkan putranya yang bernama
Ar-Rasyid, kemudian menjadikan keduanya (Al-Fadhl dan Al-Rasyid) saudara
sesusuan.
Pada tahun ke 3 ke Khalifahan Al-Mahdi, beliau hampir meninggal (sakit)
pada tahun 161 hingga akhirnya meminta Yahya untuk menjadi guru bagi
putranya Ar-Rasyid. Dia menjadi terkenal karena sering membantu ayahnya dan
juga guru dari pangeran Harun Ar-Rasyid (786-809)M. Al- Mahdi meninggal
kemudian digantikan Al-Hadi kemudian berfikir untuk menyingkirkan Ar-Rasyid
dari putra mahkota. Selama masa pemerintahan singkat Al-Hadi (785-
786)M,Yahya bin Khalid pernah dilemparkan kedalam penjara karena ia berdiri
melawan upaya Al-Hadi untuk menghapuskan Harun sebagai pengganti
kekhalifahan. Yahya dibebaskan dari penjara setelah kematian mendadak
khalifah Al-Hadi. Setelah Harun menjadi khalifah,ia menunjuk Yahya sebagai
wazir.2
Yahya adalah orang yang cerdas dan bijaksana yang memperbaiki politik,
mengatur pemerintahan dan mengembangkan kebudayaan,kemudian ia
melanjutkan keobjek lain yaitu memberi warna pada sistem politik dan
administrasi Negara,seperti yang dia lakukan sebelumnya terhadap urusan
kedokteran dan terjemahan. Ia lalu mendirikan maristan dan memanggil dokter
yang bukan dari Hanud dan sekitarnya. Ia juga berani menerjemahkan
peninggalan budaya india,Yunani,dan Persia. Yahya juga membuka kesempatan
bagi para penyair dan penyanyi dan memberikan kepada mereka dan kedua
putranya hadia yang luar biasa. Yahya memiliki kata dalam sebuah sya’ir, yang
baitnya terbang menembus cakrawala:
“raja-raja pasti ada yang berbahaya dan adapula yang memberi manfaat,
dan aku melihat bahwa Barmak tidak berbahaya, melainkan memberikan
manfaat”.
Ibnu Manadzir banyak memuji yahya,ia memiliki sebuah Qasidah yang
merupakan hasil dari para sastrawan yang mengandung lafadz dan makna yang

4
berkualitas,ia berkata dalam nasyidnya untuk Yahya dan kedua putranya fadhl
dan ja’far:
“Telah datang kepada kami orang dari bani Amlak dari krluarga
Barmak,betapa menggembirakan berita ini dan betapa indahnya pemandangan
ini, mereka pergi setiap tahunnya ke Edda,dan lainnya pergi kerumah kuno yang
tersembunyi. Ketika mereka sampai disungai besar Makkah,sungai itu akan
bersinar untuk yahya,Al-Fadhl Bin Yahya dan Ja’far Ia tidak diciptakan selain
dengan telapak tangan mereka,dan telapak kaki mereka tidak lain untuk naik
keatas mimbar Jika Yahya menyelesaikan suatu urusan ,masalah akan menjadi
sederhana.
Siapapun yang memuji Yahya dan putranyaAbu Qabus Al-Hiry An-
Nasrani,seorang yahya bwliau adalah seorang pelukis yang baik,dermawan,selalu
menepati setiap janjinya. Al-Asma’I menulis sebuah karya yang berisikan
tentang sosok dan karakter Ja’far Bin Yahya,didalam nya tertulis banyak pujian-
pujian,sanjungan,dan kemuliaan,berikut kutipannya:
“jika ditanya: Siapakah orang paling dermawan dan mulia,dia adalah
seorang pemuda Ja’far,meskipun jika aku memuji seorang pemuda
sebelumnya,namun Bani Barmak tetaplah yang paling berharga”
Said Bin Wahab berkata:
“Al_fadhl memuji dirinya secara efektif,seefektif ungkapan pujian dari kita”
Ishaq Al-Maushuli berkata di bait-baitnya yang mengandung dialog dan
nyanyian,menjadikannya suka cita:
“Jikalau antara aku dan Al-Fadhl Bin Yahya saling mengnal,pada setiap zaman
aku akan mempersiapkan diri”
“Dia adalah pemuda yang mulia dan beruntung,seperti pembeli pujian dengan
harga diri”
Sedangkan saudaranya Ja’far menghindari Abu Nawas,jadi dia
menuangkan serangkaian sindiran padanya,sedangkan ia (ja’far) berada di bawah
Abu Nawas,dan lebih tinggi posisinya,yang menjadikan senang karena
pujiannya.

5
Seperti itulah pujian-pujian yang terus berlanjut dari para penyair
untuk Al-Fadhl,saudaranya,ayahnya,sedari masuk islam Ar-Rasyid Yahya dalam
kendali kekhalifahan tahun 170 hingga awal bulan shafar tahun 187,Ar-Rasyid
mendapat bencana yang cukup terkenal mengenai terbunuhnya Ja’far dan bagian
tubuhnya yang disalib lalu saudara dan ayahnya dipenjara hingga datang
kematian ayahnya. Sedangkan Yahya meninggal pada tahun 190,dan Al-Fadhl
meninggal pada tahun 192. Lingkungan para penyair pun menangis bercucuran
air mata,saat mereka menganuggrahkan berkah dan pujian kepadanya,lelucon
ratapan mereka diungkapkan oleh Mansyur An-Namiri :
“Kisah bani Barmak ada ditangan kita,mereka menangis dengan penuh cinta
,mereka menjadikan seorang mempelai wanita hanya sekejap,bumi pun
menangis berkabung”
Para penyair yang paling utama adalah : Abana Bin Abdul Hamid Al-
Lahiqy dan Asyja’a Bin Amr As-Sulamy.
2. Abana Bin Abdul Hamid Al-Lahiqy
Beliau seorang ulama Basrah,ia tumbuh dan besar di kota ini,di kota ini
pula ia pertama meluncurkan puisinya yang bertemakan sindiran,dengan segera
ia berselisih dengan Al-Mu’adzal bin Ghalian,dan berkembanglah keburukan
antara keduanya. Jika kita lihat Al-Mu’adzal dalam sindirannya ia mencurigainya
bahwa Abana seorang Zindiq. Ia menuduhnya kesesatan pelekat padanya,karena
ia memiliki prinsip-prinsip tersebut dalam hidupnya,dibuktikan ketika Al-Jahidz
tidak menafikkannya dan bahkan secara spontan mengakuinya. Terlihat juga
bahwa ia berkumpul dalam aliran Zindiq untuk menurunkannya dari main-main
dan mencintai puisi-puisi seperti kepada kekasihnya. Diantara yang ia sindir di
kehidupan pertamanya sebagai penyair adalah sebagai Hakim Bashra,dan
merupakan hal lucu dari apa yang dinarasikan dalam bentuk sindiran bahwa ia
ketika berada di Bashra terdapat seorang dari Tsaqif,diberitahukan oleh
Muhammad bin Kholid bahwa terdapat musuh yang sangat membencinya,jadi ia
menikahi Tsaqifa,bernama Amara Binti Abdul Rahman,yang sangat kaya,dan
Aban berkata dia akan memberitahunya agar tidak melakukannya.

6
“ Ketika saya melihat linen dan emblem,kasur panasnya semakin mengencang
,kaacang almond dan gula diaduk-aduk dari atas rumah mereka dan dari
perumahan lainnya. Tuhan tidak membangun rumah dengan itu,dia tidak
melihatnya menyadari akan pemberontakannya. Apa yang dia lihat didalanya
dan apa yang dia akan hidupkan kembali? Dan dia dari sekian yang terpilih.
Dan orang-orang dibumi karena ketakutan,jika mereka makan berlebihan
dialam penciptanya “
Sindiran itu menunjukkan keadaan dibaliknya,orang-orang hampir
tidak bisa mempertahankan zaman Ar-Rasyid dan Barmak sampai kami
melihatnya berpindah dari negaranya ke Baghdad,pergi menuju Ibn
Yahya,dijuluki puisi panjang dimana dia menggambarkan dirinya sebagai contoh
dari Nadim dan deskripsinya yang diperlukan untuk zaman para Nadma .
Kemudian dia melanjutkan dalam puisinya yang menjelaskan pengambilan
dari setiap sains,pandangannya pada berburu, dan bahwa dia tidak pendek.
Dengan wajah pagi dan suasana hati yang lembut,Al-fadhl menghubunginya,dan
dia terdiam sama seperti ayahnya Yahya dan saudaranya Ja’far. Kemudian dia
mendekati semuanya sampai menjadi teman dan saudara mereka,dan pujian itu
telah lama ia kemukakan saat menumpas pemberontakan Yahya Ibn Abdullah
Al-Alawi di Dailam tahun 175 h yang kemudian datang ke Baghdad. Tampaknya
dia biasa masuk ke Alawit sebagai seorang Syi’ah yang dimudahkan namun tidak
ia tunjukkan,dia mengatakan kepada mereka keinginannya untuk mendapatkan
dari hadiah Sunni apa yang akan dinikmati Marwan bin Abi Hafsah,jadi mereka
mengatakan kepadanya bahwa dia hanya menerima hadiah itu karena membela
hak Abbasiyah untuk diizinkan dan untuk menanggapi Al-Awwiyin dengan
kekerasan. Maka ikutilah caranya dengan sesuka hatimu,kemudian ia berkata: hal
seperti itu tidak di perbolehkan,kemudian ia berdoa dengan tergesah-gesah dan
dimatanya menjadi terang,lalu ia memandang dirinya sendiri dan memukulnya
untuk desakan lama yang dia katakana untuk memperbanyaknya,yaitu:
“ demi Allah,ia mencari siapapun yang menjadi muslim,saya
menggenaralisasikan apa yang dikatakan orang Non-arab. Yang paling di

7
berkati Nabi Allah adalah Zulfa yang paling dekat,untuk dia atau sepupu dalam
barisan garis keturunan. Yang pertama didalamnya dan dizamannya,dan hak
siapa untuk mewarisi apa yang dibutuhkan. Jika abbas lebih pantas menerima
itu,dan saya mengejar itu karena suatu sebab. Alasan putra Abbas
mewarisinya,juga pamannya dan bukan sepupu dalam warisan”.
Adapun hal yang paling penting yaitu apa yang tumbuh dari Aban
dalam puisinya Kalilia dan Dimna itu yang diatur disampingnya,seperti halnya
apa yang terjadi pada diri kita selain di tempat lain, dan berharap ada putaran
ganda dalam puasa,zakat dan dualitas lainnyadalam sejarah Persia. Puisi tentang
asal mula penciptaan dan ilmu logika,dengan demikian puisi pendidikan menjadi
populer dalam bahasa arab.
3. Asyja’a Bin Amr As-Sulamy
Dari Bani Syarid As-Sulamy,ayah adalah seorang Basrah,dan berhubungan
dengan seorang wanita dari masyarakat Yaman,dia bersama dengan seseorang
untuk pergi kenegaranya dan menikahinya, kemudian lahirlah dan menghabiskan
tahun-tahun pertama hidupnya di negaranya. Kemudian ayahnya meninggal ,dan
ibunya membawanya ke basra untuk meminta warisan ayahnya dan dia juga
punya seorang putra yang brnama Ahmad dan Harirtha dan mendidiknya di
Basra agar menjadi seorang yang pemberani ,bakat puitisnya terbuka dan saudara
peremouannya dari suku Qaysi bersuka cita atas dirinya,puisinya pada saat itu
ada di Rabia dan Yaman,Qais bukanlah penyair yang diperhitungkan,maka ketika
seorang yang bernama Najm menjadi nama yang bersinar,Qais pun menjadi
bangga kepadanya,karena dengan Bangganya kemudian ia mengatakan :
“jika Qais bangga dengan elemen terbaik untuk orang-orang,Maka kepalanya
akan terlihat mewah”.
Setelah itu seorang musafir melakukan perjalanan kebaghdad pada
akhir masa Al-Mansyur (136-158 H ) dia kemudian memuji putranya Ja’far dan
mengatakan bahwa yang menghubungkannya dengan dia adalah Auf bin Ahmad
bin Yazid Al-Salamy,dan dalam diri ayahnya Ahmad dan pamannya Muhammad

8
berbagai macam pujian setelah masa Ar-Rasyid dan kemudian menyingsing lah
mereka sampai istrinya Binti Ja’far menghubunginya setelah kematian Ayahnya .

Daftar Pustaka
Dhaif, Syauqi, 1966, Tarikh Adab al-Arabi “al-Ashr al-Abbasy al-Awwal”. Kairo
Darul
http://ikashmir.Bct/rktamiri/barmarks.html
Ludwig W. adamec, the a to z of islam (united kingdom : scarecrow press, 2009), 54-
55.
Ludwig W. adamec, Historial Dictonary of Islam (united kingdom : scarecrow press,
2009), hal 55.
Muhammad syafii antomio. Ensiklopedia peradaban islam Baghdad (Jakarta :
TAZKIA, 2012), 111.
Nina M. Armando, ensiklopedia islam bagian 2 (jakart : ikhtiar baru van hoeve,
2005), 311.

Anda mungkin juga menyukai