Anda di halaman 1dari 7

SCENARIO 5 (CBL 4 Blok 12) Tutorial 8

Twenty three year old female patient came to the RSGM UMY with complaints of lower
left teeth often tucked into food, no complaints of pain.

Objective examination showed :

36 : cavity on distal with dentin depth

Sondation : -
Percusion : -
Palpation : -
Vitality test (thermal test) : + (little pain around 2 second)

After cavity preparation many dentine layers were lost, then the dentist performed a re-
objective examination
Re-Objective examination showed :

36 : cavity on distal with dentin depth

Sondation : + (pain around 2 second)


Percusion : -
Palpation : -
Vitality test (thermal test) : + (little pain around 2 second)

radiograf 36 : there is a radiolucent area distal, still far from the pulp horn
no radiolusent area on periapical
1. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan dan diagnosis untuk scenario?
- Diagnosis:
Gigi vital disertai karies media (telah mencapai dentin).
GV Black: Kavitas kelas II
Mount & Hume: Site 2, size 2
ICDAS: kedalaman dentin 4
- Interpretasi:
Sondasi -: tidak terdapat rangsang taktil
Perkusi - : tdk ada peradangan di jaringan periodontal
Palpasi -: Tdk ada peradangan di gigi
Vitalitas +: gigi vital
Radiografi: terdpt area radiolusen di distal, tdk dekat dgn tanduk pulpa  karies sdh
mencapai dentin
Tdk ada area radiolusen di periapikaltdk ada lesi periapikal di jaringan periodontal

2. Mengapa dokter gigi melakukan pemeriksaan objektif yang kedua setelah preparasi dan apa
tujuannya?
Karena dokter gigi banyak mengurangi bagian dentin saat melakukan preparasi, shg dilakukan
pemeriksaan kembali utk mengetahui apakah pasien merasakan sakit atau tidak

3. Apa yang membedakan sondasi pada pemeriksaan pertama dan pemeriksaan kedua?
Pada pemeriksaan pertama, sondasi negative karena jaringan karies belum dibersihkan dan
tubulus dentinalis tertutup. Sedangkan pada pemeriksaan kedua sondasi positif, yang
menendakan jaringan karies sudah bersih dan dentin yang sehat telah terkena preparasi
sehingga tubulus dentinalis terbuka

4. Perawatan yang dapat dilakukan pada pasien?


- Penumpatan kelas II menggunakan teknik sandwich, yaitu penumpatan menggunakan dua
bahan restorasi yg berbeda, seperti pemakaian GIC dan resin komposit.
- Tujuan restorasi sandwich:
o utk fungsi pengunyahan, estetis, dan mencegah celah mikro
o meningkatkan kekuatan gigi
o mencegah lanjutnya kerusakan gigi sehingga gigi dpt dipertahankan selama mungkin
di dalam rongga mulut
o mendapatkan suatu restorasi yg monolitik antara rk, gic, dan jaringan keras gigi
- dikenal jg dgn istilah restorasi laminasi dgn menggunakan gic sbg bahan pengisi, yg memiliki
biokompatibilitas, sifat fisik dan kekuatan perlekatan yang baik terhadap dentin
- Menggunakan GIC tipe III
- Kelebihan restorasi sandwich:
o kekuatan kompresi lbih tinggi drpd hanya menggunakan GIC sbg restorasi tunggal
o adhesif krn lapisan resin terikat dgn pelapik GIC
o bersifat radiopaq
o dpt menghambat microleakage krn ikatan kimia GIC dan dentin/email sangat baik
- Kekurangan restorasi sandwich:
o GIC dan resin mengandung polikarboksilat shg sama-sama hidrofilik menyebabkan
warna akan larut shg estetik berkurang
o hanya dpt digunakan utk restorasi tipe I, II, V
o bisa terjadi kebocoran pd margin restorasi sandwich
o membutuhkan waktu yg lbh lama drpd hanya menggunakan satu bahan
- Indikasi restorasi sandwich:
a. Masih terdapat jaringan keras gigi
b. Gigi masih vital
c. Tidak ada perusakan periodontal
d. Untuk kebutuhan estetis gigi anterior (GIC Tipe III sbg basis yg dpt merangsang dentin
sekunder dan meminimalisir karies sekunder)
- Kontraindikasi restorasi sandwich:
a. Karies cukup besar shg jaringan keras gigi hanya tersisa sedikit
b. Gigi mengalami kelainan periodontal
- Tata laksana
- Jenis Teknik sandwich
a. Restorasi sandwich dengan teknik open/ restorasi laminasi terbuka
Indikasi pada kavitas kelas II dan kelas V dgn batas dinding gingival dgn daerah CEJ.
Pengaplikasian: diaplikasikan pd dasar restorasi bagian proksimal dan resin komposit
diaplikasikan di atasnya
b. Restorasi sandwich dengan teknik close/ restorasi laminasi tertutup
Pengaplikasian: GIC dibuat sbg basis pengganti dentin pd kavitas yg cukup dalam. GIC pd
teknik ini terlindungi oleh resin komposit di atasnya dan dinding kavitas

- Hal-hal yg dpt dilakukannya teknik sandwich


o Terdpt satu atau lbh margin pd dentin (missal pd servikal lesion)
o Karies yg disebabkan abrasi pd daerah servikal maupun lesi kelas V menurut GV
Black biasa ditemukan pd manula, pd org yg kurang baik dan benar cara menyikat
giginya, serta pd kasus dimana preparasi jaringan sehat gigi kurang memungkinkan
akibatnya preparasi diusahakan tdk mengambil jaringan yg sehat
o Restorasi komposit kelas II

5. Apa kelebihan dan kekurangan bahan tumpatan yang dipakai?


GIC
- Kelebihan:
o perlekatan yg bagus dgn struktur gigi
o retensi cukup tinggi
o mampu melepaskan fluoride
o biocompatible
o preparasi minimal
o waktu kerja singkat
- Kekurangan:
o mudah larut dalam saliva
o sensitive thd air saat setting
o kurang estetis drpd komposit
o lebih rapuh dan rentan thd elastic deformasi
o memiliki initial setting lambat
o dpt menyebabkan iritasi pulpa
o permukaan GIC sensitive thd kelembapan

RK
- Kelebihan:
o warna estetis
o mudah dibentuk sesuai morfologi gigi
o membantu perlekatan pada email (perlekatan mikromekanikal)
o penghantar panas rendah
o tdk berpontensi menyebabkan arus galvanic
o direkomendasikan utk gigi anterior
o pengaplikasian mudah
o keamanan terjamin
o dpt dilakukan dlm sekali kunjungan
o konduktivitas termal rendah
- Kekurangan:
o shrinkage krn polimerisasi saat penyinaran
o terpengaruh oleh saliva
o tingkat karies sekunder lebih tinggi dibanding amalgam dan GIC
o bisa tjd perubahan warna setelah beberapa tahun pemakaian di tepi tumpatan,
o berisiko lepas,
o keausan dibawah tekanan kunyah besar,
o kurang baik dalam mendapatkan penutupan marginal,
o sering tjd kegagalan yg disebabkan oleh adanya pengerutan selama polimerisasi yg
dpt disebabkan oleh kandungan resin, filler, dan kekerasannya serta jg disebabkan
oleh teknik pengaplikasian yaitu jml bahan yg diaktivasi, cara dan kecepatan
polimerisasi serta arah penyinaran

6. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan?


- Alat: Bur round metal, Bur round diamond, Bur fissure ujung datar diamond, Flamed bur,
Microbrush, Light cure, Finishing disk, Polishing cups, Polishing brush, Polishing point, Matrix
holder, Matrix band, Plastis filling instrument
- Bahan: Resin komposit, Etsa, Bonding, GIC, Etsa dan primer

7. Teknik penumpatan resin komposit untuk gigi posterior kelas II


1) membuka cavitas dengan round bur diamond dari arah oklusal
2) membuat bentuk box dengan bur fissure pada permukaan proksimal dengan menggerakan
bur ke arah bukal dan lingual (bentuk box agak konvergen ke arah oklusal)
3) pada permukaan oklusal dibuat bentuk dove tail sehingga terdapat bagian yg sempit antara
bag proksimal dan oklusal yang disebut ismus
4) membuat retensi bevel di margin email/cavosurface

(PDF) TEKNIK RESTORASI RESIN KOMPOSIT POSTERIOR KLAS II MOD Wandania Farahanny :
Teknik Restorasi Resin Komposit Posterior Klas II Mod, 2009 2 DAFTAR ISI | Rania Bahasoean -
Academia.edu

8. Apa saja prinsip-prinsip preparasi?


a. Outline form: membentuk batas kavitas dengan membuang selutuh jaringan yang terkena
karies
- Membuang semua jaringan karies dan fisur yang dalam
- Membuang semua jaringan email yg tdk didukung dentin yg sehat
- Perluasan kavitas sampai ke area self-cleansing dan jaringan gigi yang sehat
b. Resistance form: gigi dan restorasi tdk mudh pecah
c. Retention form:
restorasi tdk mudah bergerak dan lepas
Macam-macam rentensi:
- Undercut
- Paralelisme dinding kavitas
- Dovetail
- Groove
- Pin hole
- Micropit
d. Convenience form: memudahkan insersi bahan tumpatan
e. Removing the remaining carious dentin
f. Finishing the enamel wall
- Jaringan email yang tdk didukung dentin hrs dibuat restorasi agar tdk pecah atau rusak
g. Toilet of cavity
- Pada kavitas yg sangat dalam, disarankan utk mengerjakan tahap 5 daripada tahap 2
- Tindakan yg perlu dilakukan pada tahap ini adalah:
1. Membuang semua jaringan karies yg masih tertinggal
2. Memeriksa dan menghasluskan kembali dinding kavitas dgn alat steril
3. Mengeringkan kavitas dengan kapas yg dipegang dgn pinset
4. Tindakan sterilisasi dan desinfeksi kavitas

9. Apa saja pertimbangan dokter gigi dalam memilih material yang sesuai dengan kasus?
a. Estetika
b. Sensitivitas gigi
c. Beban kunyah

Anda mungkin juga menyukai