Anda di halaman 1dari 9

SKE B

1. Managemen puskesmas (PTP,Lokmin,Penilaian)


2. Imunisasi (UCI)
3. Azaz puskesmas

Identifikasi Masalah

1. Dr. A, Kepala puskesmas Siguntang di Kabupaten X telah mengikuti rapat evaluasi bulanan di Dinas
Kesehatan Kabupaten yang membahas kinerja Puskesmas mengenai pencapaian target Imunisasi Dasar
(UCI).
2. Pada rapat tersebut, Bupati menaruh perhatian terhadap program imunisasi di wilayah kerja kabupaten.
Hasil evaluasi membuat dr. A malu, karena pencapaian target imunisasi Puskesmas Siguntang berada
pada urutan terendah.
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menanyakan kepada dr. A mengenai keberadaan penggalanan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral sebagai salah satu azas penyelenggaraan puskesmas.
4. Hari ini kepala puskesmas Siguntang mengadakan rapat mendahului lokakarya mini dari jadwal yang
sudah ditentukan, menghadirkan seluruh staf puskesmas untuk melakukan Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskesmas.

Analsiis

1. Dr. A, Kepala puskesmas Siguntang di Kabupaten X telah mengikuti rapat evaluasi bulanan di Dinas
Kesehatan Kabupaten yang membahas kinerja Puskesmas mengenai pencapaian target Imunisasi Dasar
(UCI).
a. Apa definisi serta tujuan evaluasi bulanan?
Rapat evaluasi bulanan adalah suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau
kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu setiap bulan, dengan tujuan agar semua
data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi
landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan (Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006).

b. Apa yang dibahas dalam rapat evaluasi bulanan?


Di tingkat kabupaten/ kota
1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan perhitungan hasil kegiatan,
menganalisa data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas
berdasarkan urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan
Puskesmas dan bersama dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan kelompok peringkat
kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah yang telah dibuat Puskesmas dan
membuat rencana usulan kegiatan berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok Puskesmas,
evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masingmasing Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil
kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan tahun depan.
c. Apa saja yang termasuk dalam imunisasi dasar?
Jawab:
Menurut Permenkes 42 tahun 2013 pasal 6
Jenis imunisasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Bacillus Calmette Guerin (BCG);
b.Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B(DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus - Hepatitis
B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HB Hib);
c. Hepatitis B pada bayi baru lahir;
d. Polio; dan
e. Campak

a. Apa yang dimaksud UCI?


Jawab:
UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar.
Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis
hepatitis B, 1 dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT.Untuk
anak sekolah tingkat dasar rneliputi 1 dosis DT, I dosis campak dan 2 dosis TT (Christopher
dan Yayan, 2009).

d. Apa upaya kesehatan Puskesmas? (Upaya wajib dan upaya pengembangan)


Jawab :
Program yang wajib :
 Promosi kesehatan
 Program pencegahan pemberantasan penyakit menular
 Program pelayanan pemberantasan penyakit tidak menular
 Program pengobatan
 Program pelayanan kesehatan ibu dan anak
 Program pelayanan perbaikan gizi masyarakat
 Program pelayanan sanitasi lingkungan / kesehatan lingkungan
 Pencatatan dan pelaporan
Program tambahan :
 Pelayanan laboratorium
 Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut
 Pelayanan usaha kesehatan kerja
 Pelayanan usia lanjut
 Program pelayanan sistem kewaspadaan dini
 Program pelayanan imunisasi
 Program kesehatan reproduksi
 Program kesehatan mata

2. Pada rapat tersebut, Bupati menaruh perhatian terhadap program imunisasi di wilayah kerja
kabupaten. Hasil evaluasi membuat dr. A malu, karena pencapaian target imunisasi Puskesmas
Siguntang berada pada urutan terendah

a. Apa peran bupati terhadap program imunisasi di wilayah kabupaten?


Jawab:
• Urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan
dasar, yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah;
• Pelaksanaan pelayanan dasar urusan kesehatan berpedoman pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM);
• Penyelenggaraan jaminan kesehatan;
• Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran urusan kesehatan minimal 10% dari
total belanja APBD diluar gaji;
• pendanaan urusan kesehatan dapat bersumber dari APBN dan APBD.
b. Berapa target imunisasi?
Jawab:
- Permenskes No. 741 (2008) Standar Pelayanan Minimum: Cakupan kunjungan bayi
(Imunisasi 90 %)
- Permenkes No 42 (2013) standar Pelayanan Minimum pelayanan kesehatan balita (Imunisasi
100%)
-

c. apa saja kegiatan yang dilakukan pada program imunisasi di wilayah kabupaten?
 PIN (Pekan Imunisasi Nasional)
Merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara serentak di suatu negara dalam waktu
yang singkat. PIN bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran suatu penyakit (misalnya
polio). Imunisasi yang diberikan pada PIN diberikan tanpa memandang status imunisasi
sebelumnya.
 Sub PIN
Merupakan kegiatan serupa dengan PIN tetapi dilaksanakan pada wilayah wilayah terbatas
(beberapa provinsi atau kabupaten/kota).
 Catch up Campaign campak
Merupakan suatu upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak pada anak usia
sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian imunisasi campak secara serentak pada
anak sekolah dasar dari kelas satu hingga kelas enam SD atau yang sederajat, serta anak usia 6 -
12 tahun yang tidak sekolah, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Pemberian
imunisasi campak pada waktu catch up campaign campak di samping untuk memutus rantai
penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan (dosis kedua).
 Imunisasi dalam Penanganan KLB (Outbreak Response Immunization/ORI)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan situasi
epidemiologis penyakit masing-masing.
d. Apa upaya yang dapat dilakukan Kepala Puskesmas untuk meningkatkan pencapaian target Imunisasi
Dasar?
1. Penyuluhan
2. Pelatihan kader
3. Meningkatkan kerja posyandu

3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten menanyakan kepada dr. A mengenai keberadaan


penggalanan kerjasama lintas program dan lintas sektoral sebagai salah satu azas
penyelenggaraan puskesmas.
a. Apa yang dimaksud kerjasama lintas program?
Jawab:
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan yang menjadi tanggungjawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain:
(a) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi
kesehatan, pengobatan
(b) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi
kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa
(c) Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi, promosi kesehatan,
kesehatan gigi
(d) Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa, promosi kesehatan

b. Apa yang dimaksud kerjasama lintas sektor?


Jawab:
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib,
pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk
organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
(a) Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan, agama
(b) Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan, agama, pertanian.
(c) Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB
(d) Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian,
pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLKB
(e) Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan
(f) Upaya kesehatan kerja: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga
kerja, dunia usaha.
(Kepmenkes, 2004)
c. Apa saja azas penyelenggaran puskesmas?
Jawab:
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MenKes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat bahwa Azas penyelenggaraan Puskesmas
terdiri dari:
1) Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya.
2) Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif
dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas, seperti Badan Penyantun Puskesmas (BPP),
Pos Obat Desa.
3) Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta dipeolehnya hasil yang optimal, maka
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus dilakukan secara terpadu baik lintas program
maupun lintas sektor.
2.1 Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan yang menjadi tanggungjawab puskesmas.
2.2 Keterpaduan lintas sector
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib,
pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sector terkait tingkat kecamatan,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.
4) Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan secara
timbal balik, vertikal maupun horizontal. Rujukan upaya kesehatan perorangan merupakan
rujukan kasus penyakit meliputi rujukan kasus, rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) dan
rujukan ilmu pengetahuan. Rujukan upaya kesehatan masyarakat adalah rujukan masalah
kesehatan masyarakat antara lain kejadian luar biasa, bencana, pencemaran lingkungan, rujukan
sarana dan logistik, tenaga dan rujukan operasional.

4. Hari ini kepala puskesmas Siguntang mengadakan rapat mendahului lokakarya mini dari
jadwal yang sudah ditentukan, menghadirkan seluruh staf puskesmas untuk melakukan
Perencanaan Tingkat Puskesmas dan Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. Apa definisi lokakarya mini?
Jawab:
Lokakarya mini puskesmas adalah salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan
berbagai kegiatan puskesmas melalui pertemuan (Depkes RI, 2006).

b. apa tujuan lokakarya mini?


Jawab:
Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka pemantauan hasil kerja
petugas puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas
dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan
targernya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
Tujuan khusus
1. Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu.
2. Disampaikannya hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai kebijakan serta
program.
3. Diketahuinya hambatan/masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.
4. Dirumuskannya cara pemecahan masalah.
5. Disusunnya rencana kerja bulan lalu.

c. Apa macam-macam lokakarya mini?


Jawab:
1. Lokakarya mini bulanan puskesmas :
o Hasil kegiatan puskemas bulan lalu
o Hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai kebijakan serta program
o Hambatan / masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu
o Dirumuskannya cara pemecahan masalah
o Disusunnya rencana kerja bulan baru.
2. Lokakarya mini tribulan
o Lokakarya triwulan lintas sektoral pertama
 Menginformasikan program kesehatan yang tercantum dalam RPK ke lintas sektoral
dengan harapan mengsinkronkan program kesehatan dengan program lintas sektoral
lainnya
 Merancang kerjasama kemitraan dengan lintas sektoral sampai pembagian peran
o Lokakarya triwulan berikutnya
 Membahas pelaksanaan kegiatan lintas sektoral
 Mencari kendala – kendala dilapangan
 Serta mendapatkan informasi – informasi baru lintas sektoral

d. Siapa saja yang harus hadir dalam lokakarya mini?


Jawab:
Lokakarya mini bulanan
 Pengarah : Kepala Puskesmas
 Peserta : seluruh petugas puskesmas termasuk petugas Puskesmas Pembantu dan Bidan di
Desa
Lokarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh camat, adapun peserta Lokarya Mini
Tribulanan adalah sebagai berikut:
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Tim Penggerak PKK Kecamatan
 Pukesmas di wilayah Kecamatan
 Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Unit lain yang terkait.
 Lintas sektor di Kecamatan, antara lain: Pertanian, Agama, Pendidikan, BKKBN, Sosial.
 Lembaga /organisasi kemasyarakatan, antara lain: TP PKK Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil
Kesehatan Kecamatan (apabila sudah terbentuk)

e. Apa saja persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan lokakarya mini?


Jawab:
Sebelum lokakarya mini puskesmas diadakan, perlu dilakukan persiapan meliputi
pemberitahuan waktu (hari, tanggal, jam), pengaturan tempat, persiapan alat dokumentasi hasil
lokakarya (papan tulis, spidol, kertas, dll), rencana kerja harian/bulanan (baru/lalu), membuat
visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan lalu dibandingkan dengan target bulanan per desa
(menggunakan PWS), persiapkan buku notulen rapat dinkes dan lintas sektor/kecamatan, materi
dan alat peraga, serta formulir rencana kerja bulanan secukupnya.
Khusus untuk lokakarya tribulan lintas sektoral, dilakukan tambahan persiapan berupa
pendekatan kepada camat mengenai koordinasi dilakukannya lokakarya mini tersebut.

f. Apa saja yang dibahas pada lokakarya mini?


Jawab:
Lokakarya mini bulanan puskesmas di selenggarakan dalam 2 tahap yaitu:
- Lokakarya mini bulanan yang pertama
1. Masukan
2. Proses
3. Keluaran
- Lokakarya mini bulanan rutin
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama sebagai berikut:
1. Masukan
2. Proses
3. Keluaran
- Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu:
1. Lokakarya mini tribulanan yang pertama, pelakasanaannya sebagai berikut:
a. Masukan
b. Proses
c. Keluaran
- Lokakarya mini tribulanan rutin, dilaksanakan sebagai berikut:
a. Masukan
b. Proses

g. Apa saja langkah-langkah perencanaan tingkat puskesmas?


Jawab:
Tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Persiapaan
Mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat mempermudah
perencanaan yang akan dibuat. Langkah – langkah dalam persiapan :
a. Kepala Puskesmas membentuk TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
b. Kepala Puskesmas Menjelaskan BUKU PTP KEPADA TIM SHG TIM Memahami
Langkah2 PTP
c. Tim Penyusun PTP mempelajari Kebijakan dan mendengarkan arahan Strategi dari Dinkes
Kab/Kota, Dinkes Propinsi dan Kemkes
2. Analisis Situasi
3. Rencana Usulan Kegiatan
Terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK), yaitu :
a. Analisis masalah, meliputi :
1. Identifikasi masalah
2. Prioritas masalah
Prioritas masalah dapat dilakukan dengan cara penilaian scoring dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth )

4. Penyusunan RUK
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

h. Bagaimana penilaian kinerja puskesmas?


Jawab:
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat
lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota, maka pada proses
pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.
1. Penetapan target Puskesmas
2. Pengumpulan data hasil kegiatan
3. Pengolahan data
4. Analisis hasil dan langkah pemecahan
5. Pelaksanaan penilaian

5. Bagaimana pandangan islam pada kasus ini?


Jawab:
 Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura : 38)
 Bermusyawarahlah kalian dengan para ahli (fikih) dan ahli ibadah, dan janganlah hanya
mengandalkan pendapat otak saja (HR. Ath-Thabrani)

2.1. Kesimpulan
Dr. A kepala puskesmas siguntang akan melakukan rapat pendahuluan lokakarya mini karena rendahnya
pencapaian target imunisasi dasar di wilayah kerja kabupaten X.
2.2. Kerangka Konsep

Rapat Evaluasi Bulanan di


Kabupaten X

Pencapaian target imunisasi berada


pada urutan terendah

Pelaksanaan
Lokakarya mini

Penilaian Kinerja Perencanaan


Puskesmas Tingkat Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai