Anda di halaman 1dari 4

Alasan seseorang untuk membeli obligasi

Terdapat beberapa alasan seseorang untuk membeli obligasi:

1. Menerima pendapatan stabil dari pembayaran bunga dan adanya potensi keuntungan dari
kenaikan nilai investasi dari harga pembelian

Penting bagi beberapa investor untuk mendapatkan return secara reguler. Terlebih lagi, hal ini menjadi
sangat penting bagi mereka yang sudah pensiun atau bagi mereka yang ingin menambahkan
penghasilan bulanan dengan pendapatan dari uang simpanannya. 
Anda akan mendapatkan return yang konsisten apabila Anda berinvestasi di obligasi. Anda tahu secara
pasti berapa banyak return yang akan diperoleh dan tanggal diterimanya. Jika Anda mencari stabilitas,
maka sangat susah untuk mencari saingan dari obligasi. 

2. Membantu mendiversifikasi portofolio Anda

Kesuksesan strategi dari investasi Anda akan secara signifikan bergantung pada alokasi aset Anda.
Jangan membuat kesalahan dengan hanya berinvestasi pada satu jenis aset.

Pasar saham mungkin menawarkan return yang menarik. Namun ingat, pasar saham itu sangat cepat
berubah. Sangat wajar kalau modal awal Anda bisa berkurang sebanyak 10% atau bahkan lebih ketika
pasar anjlok. Investasi di obligasi berpotensi membantu menstabilkan portofolio Anda. Investasi obligasi
menyediakan aliran pendapatan secara reguler, sebuah persyaratan penting bagi banyak investor yang
lebih senior.

3. Mempertahankan modal Anda

Dalam berinvestasi, Anda akan tiba pada saat dimana Anda akan sangat fokus untuk menjaga keutuhan
modal. Mungkin saja, saat itu Anda sedang mendekati usia pensiun atau portofolio investasi Anda telah
mengalami kerugian.

Beberapa obligasi, seperti surat utang negara, bisa membantu Anda melindungi modal tersebut. Akan
ada perasaan tenang yang tercipta ketika tahu bahwa modal Anda tetap aman pada saat pasar
bergejolak. 

4. Akses dana Anda berdasarkan rencana keuangan Anda.

Likuiditas adalah salah satu pertimbangan utama bagi banyak investor. Kemampuan untuk mengakses
dana sewaktu-waktu bisa menjadi salah satu faktor penentu ketika memilih produk investasi. Meskipun
Anda bisa menjual saham dan menerima hasil penjualan saham dalam beberapa hari, investasi saham
masih memiliki satu kekurangan yang melekat. Pasar mungkin sedang mengalami depresi ketika Anda
membutuhkan uang. Menjual saham ketika Anda rugi, bukanlah sebuah ide yang baik.

5. Menyimpan uang Anda di obligasi lebih baik daripada menyimpan di Bank

Beberapa investor membuat kesalahan dengan menyimpan dana yang besar di deposito berjangka di
bank. Mengapa mereka melakukan hal ini? Kebanyakan, mereka mencari beberapa hal di bawah ini: 

o Keamanan - mereka tidak mau mengambil risiko sedikitpun.

o Likuiditas - mereka ingin dapat mengakses dana mereka secepatnya.

Mempunyai deposito di bank DBS Indonesia memang sangat aman dan Anda dapat mengambil uang
Anda kapanpun diperlukan. Dengan bergabung bersama DBS Treasures, Anda akan mendapatkan bunga
deposito hingga 6,75% per tahun. Lalu jika Anda menempatkan dana pada produk Obligasi Ritel
Indonesia seri 016 (ORI016) yang dikeluarkan oleh pemerintah, Anda akan mendapatkan kupon 6,8% per
tahun.
Peringkat obligasi

Peringkat Obligasi adalah suatu tingkat yang mengukur kemampuan perusahaan penerbit obligasi dalam
memenuhi kewajibannya dan menjadi acuan investor sebelum membeli obligasi.

Peringkat obligasi biasanya terdiri dari 2 atau 3 huruf yang disertai tanda atau angka, tergantung
perusahaan pemeringkatnya. Peringkat obligasi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

 Investment grade

o AAA atau Aaa.

o AA+, AA dan AA- atau Aa1, Aa2, dan Aa3.

o A+, A, dan A- atau A1, A2, dan A3.

o BBB+, BBB dan BBB- atau Baa1, Baa2, dan Baa3.

Obligasi yang memiliki peringkat investment grade menunjukkan kalau obligasi ini layak investasi dan
aman karena perusahaannya dapat membayar bunga dan pokok pinjaman. Bagi investor yang mencari
investasi yang aman, mereka akan memilih rating investment grade.

 Non investment grade

o BB+, BB dan BB- atau Ba1, Ba2, dan Ba3.

o B+, B dan B- atau B1, B2, dan B3.

o CCC+, CCC dan CCC- atau Caa1, Caa2, dan Caa3.

o CC+, CC dan CC- atau Ca11, Ca2, dan Ca3.

o C+, C dan C- atau C1, C2, dan C3.

Obligasi dengan peringkat non investment grade menunjukkan risiko default yang tinggi. Risiko default
obligasi adalah risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi atau mengembalikan pokok
obligasi. Perusahaan yang termasuk dalam kategori ini biasanya sulit mendapat pendanaan sehingga
mereka mengeluarkan kupon yang tinggi, yang dikenal juga sebagai high yield bond. Biasanya investor
yang memilih jenis obligasi ini memiliki sifat spekulatif, karena imbal hasilnya bisa sangat tinggi jika
perusahaan dapat membayarkan semua kewajibannya.
Commercial Paper

Surat berharga komersial atau Commercial paper[1] adalah sekuritas dalam pasar uang yang diterbitkan
oleh bank berkapitalisasi besar serta perusahaan. Biasanya instrumen ini tidak digunakan sebagai
investasi jangka panjang melainkan hanya sebagai pembelian inventaris atau untuk pengelolaan modal
kerja.

Tingkat bunga obligasi

Anda mungkin juga menyukai