Makalah Teori Perilaku Konsumen Ekonomi Mikro
Makalah Teori Perilaku Konsumen Ekonomi Mikro
Disusun Oleh :
Vivien Fitrianna 01202040140
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Teori Perilaku Konsumen
dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
“Ekonomi Mikro”
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan” Dr.,IrMULIYATIM.M,
selaku dosen mata kuliah “Ekonomi Mikro” , Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak
memberikan masukan untuk makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Para pemasar
mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih
besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen pada tingkat tertentu
masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka
tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan
utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak tidak pasti, para pemasar
kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa yang sebenarnya yang dapat
memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan
kepuasan konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka,
suatu bisnis tidak akan eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik,
konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu mereka biasanya akan
membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Setidaknya perlu memahami 10 ayat-ayat agar
dapat menajamkan fokus dalam melayani konsumen.
Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen
dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya,
intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka. Jauhkan diri
dari asumsi-asumsi dan berpikir intutif tentang keinginan konsumen.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
1) Mengetahui dan mendeskripsikan pengertian perilaku konsumen
2) Mengetahui dan mendeskripsikan macam-macam teori perilaku konsumen
3) Mengetahui dan mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar dalam analisis perilaku konsumen
4) Mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
5) Mengetahui dan mendeskripsikan manfaat perilaku konsumen
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran
yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer,
buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok
yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi,
dan perilaku.
3
ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran
yang sama untuk beberapa produk yang lain;
2) Teori Psikologis.
Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa
perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
3) Teori Antropologis.
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang
lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
4
suatu barang atau jasa harus disertai dengan pengurangan konsumsi pada barang atau jasa
yang lain.
2) Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat.
Jika dua barang member manfaat yang sama konsumen akan memilih yang biayanya lebih
kecil. Disisilain, bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan biaya yang sama,
maka konsumen akan memilih barang yang memberi manfaat lebih besar.
3) Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat.
Saat membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak sesuai dengan harga
yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, miasalnya, ternyata terlalu pahit untuk
harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat kopi tubruk di warung kopi yang Rp. 3000,-
pergelasnya. Pengalaman tersebut akan menjadi informasi bagi konsumen yang akan
mempengaruhi keputusan konsumsinya mengenai kopi di masa yang akan dating.
4) Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain.
Dengan demikian konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.
5) Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan kepuasan ( the law of
diminishing marginal utility).
Semakin banyak jumlah barang yang di konsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang
dihasilkan. Jika untuk setiap tambahan barang di perlukan sebesar harga barang tersebut
(p), maka konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala manfaat tambahan
yang di perolehnya (MU) sama besar dengan tambahan biaya yang harus di keluarkan.
1) Pengaruh Lingkungan
terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku
konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat
individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam
lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat
faktor tersebut.
5
2) Perbedaan dan pengaruh individu
terdiri dari motivasi dan keterlibatan,pengetahuan, sikap,kepribadian,gaya hidup,dan
demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang
menggarakan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas
pengaruh konsumen dalam pengambilan keputusannya.
3) Proses psikologi
terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,perubahan sikap dan perilaku. Ketiga
faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembeliannya.
6
Selalu tersedianya barang publik mendorong keengganan memberi kontribusi terhadap
barang public
Karakteristik dari barang publik adalah ketersediaannya yang memperbolehkan
masyarakat untuk menikmatinya tanpa membayar. Hal ini memnimbulkan dorongan yang
salah untuk menciptakan fenomena yang disebut free rider. Free rider adalah seseorang
yang turut menikmati suatu barang/ fasilitas tanpa membayar.
Free rider sebagai kekurangan dari sifat manusia
Fenomena ini dapat dianggap sebagai kekurangan dari sifat manusia. Dalam tulisannya,
David Hume, Treatise on Human Nature, mengamati bahwa dua tetangga akan setuju untuk
mengolah suatu padang rumput yang mereka miliki bersama, karena akan lebih mudah
menebak pikiran masing-masing dan mereka akan merasa bahwa kegagalan masing-
masing dalam melakukan bagiannya, akan mengakibatkan pembatalan keseluruhan proyek
pengolahan tersebut. Artinya ketika jumlah individu yang terlibat tidaklah banyak, maka
kemungkinan adanya free rider akan lebih mudah dideteksi dan ditanggulangi. Akan tetapi
jika suatu proyek ataupun kegiatan telah melibatkan banyak individu, maka kemungkinan
adanya free rider akan semakin besar dan masing-masing individu akan cenderung mencari
dalih untuk menyelamatkan dirinya dari amsalah dan akan melimpahkan bebannya pada
orang lain.
Free rider sebagai individu rasional yang memaksimalisasi manfaat
Menjadi free rider juga konsisten dengan gambaran ahli ekonomi dari manusia ekonomis
yang rasional untuk medapatkan manfaat maksimal bagi dirinya. Hal ini dicerminkan pada
perhatian terbesar dari seorang individu untuk mencari kombinasi dari barang publik dan
barang pribadi yang dapat memaksimalisasi kesejahteraan dirinya.
Free rider mencegah Pareto Efficiency, ketika barang publik tidak banyak tersedia
Efficiency merupakan keadaan ekonomi di mana sumber daya, dialokasikan secara efisien.
Pareto efisiensi terjadi ketika strategi distribusi yang ada, di mana keadaan salah satu pihak
tidak dapat ditingkatkan tanpa membuat keadaan pihak lain lebih buruk. Pareto efficiency
tidak menyiratkan kesetaraan atau keadilan.
Keadaan Pareto Efficiency tidak akan terjadi jika terjadi pendanaan sukarela atas barang
publik, karena barang publik akan mengalami kekurangan pendanaan jika seluruhnya
disediakan. Masyarakat jika dilihat secara keseluruhan akan lebih baik jika menukarkan
7
beberapa barang privat mereka dengan barang-barang publik pada tingkat yang lebih
tinggi, akan tetapi tidak ada individu yang memiliki dorongan untuk melakukan hal
tersebut. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk menyediakan barang publik murni melalui
mekanisme pasar pasti akan digagalkan oleh masalah-masalah terstruktur yang disebabkan
oleh sifat barang publik murni yang tanpa persaingan dan selalu tersedia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhannya.
Jadi macam-macam teori perilaku konsumen terdiri dari teori mikro, teori psikologis, dan
teori antropologis
Yang menjadi prinsip dasar dalam prilaku konsumen disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya, Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan, Konsumen mampu membandingkan biaya
dengan manfaat, Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat dengan tepat, Setiap
barang dapat di distribusi dengan barang lain, dan Konsumen tunduk terhadap hukum
berkurangnya tambahan kepuasan ( the law of diminishing marginal utility).
Dalam prilaku konsumen itu sendiri datang dalam beberapa faktor misalnya dari
lingkungan, perbedaan pengaruh individu, ataupun dari proses psikologis itu sendiri yang nantinya
akan berpengaruh terhadap perekonomian itu sendiri.
Perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat
dua kelompok pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi
(Peter dan Olson, 1999)
3.2 Saran
Sebaiknya para pemasar memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumen dan
memahami perilaku konsumen dengan menerapkan konsep pemasaran agar konsumen
mendapatkan kepuasaan yang maksimal serta memandang kepuasan konsumen sebagai hal utama
dalam menjalankan suatu usaha. Karena konsumen adalah aset utama para pemasar, jika mereka
puas maka usaha yang di jalankan para pemasar juga akan sukses.
9
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Budi Setyanto, 2006, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, Kencana Prenada Media Group
Ujang Sumarwan,2004,Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia
http://esty.staff.uns.ac.id/definisi-perilaku-konsumen/
http://zakii29.blogspot.com/
10