SKRIPSI
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis. Tak lupa shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Fakultas
dan arahan dari berbagai pihak yang terkait akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, saya mengucapkan penghargaan
1. H. Mulyana, S.H., MPd., MH.Kes selaku Ketua Yayasan Adhi Guna Kencana.
2. Dr. Entris Sutrisno, MH.Kes., Apt selaku Rektor Universitas Bhakti Kencana.
4. Lia Nurlianawati, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
viii
5. Denni Fransiska H.M., S. Kp., M.Kep selaku pembimbing utama yang telah
7. Kedua orang tua dan saudara kandung saya yang selalu mendo’akan,
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberi dukungan.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
ABTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN 1
2.1 Remaja 7
x
2.1.3 Ciri-Ciri Remaja 8
2.2 Bullying 13
2.3 Kepribadian 19
3.3.1 Populasi 26
3.3.2 Sampel 27
xi
3.3.5 Kriteria Ekslusi 28
4.2 Pembahasan 39
5.1 Kesimpulan 46
5.2 Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN 50
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 3.1 Alur Proses dan Kriteria yang digunakan dalam pencarian Artikel.............32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Matriks Artikel Jurnal 50
Lampiran 2 Lembar Checklist Critical Appraisal Cross Sectional Joanna
Briggs Institute (JBI) 52
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dialami oleh seorang individu dari masa anak-anak dan masa dewasa (Pertiwi,
2019). Pada masa remaja, terjadi perkembangan fisik dan mental yang
membentuk sikap, nilai, dan minat baru. Masa ini dianggap penting karena
dengannya, seperti halnya: hobi, cara berpakaian, tokoh idola, dan untuk
remaja masa kini lingkungan pertemanan lebih sering didasari oleh kesamaan
pelampiasan kepada orang lain. Dalam iklim kehidupan remaja, meniru adalah
sebuah hal biasa. Sebab keinginan untuk menjadi sama atau dorongan sosial
1
2
yang dimaksudkan ialah tentang ketidak stabilan emosi pada remaja. Misalnya,
pelampiasan akan rasa sakitnya, dia melakukan hal yang serupa pada orang lain
yang dianggapnya lemah. Disisi lain masa remaja menjadi masa yang cukup
emosional bagi seseorang, sebab seorang dalam menjalani masa remaja turut
dan psikis sangatlah berpengaruh pada gelak perilaku, sikap serta karakter
seorang remaja. Ada remaja yang menjadi lebih agresif, ada pula yang menjadi
lebih tenang, hal ini dilatar belakangi oleh pola pengasuhan, serta iklim sosial
sebagai golden age, sebagai masa yang penting dalam persiapan menuju
kedewasaan.
perundungan merupakan serangan yang dilakukan pada orang yang lemah dan
serangan ini terjadi terus menerus tanpa ada perlawanan dari korban yang
korban bullying.
3
Indonesia (KPAI), jumlah kasus kekerasan pada anak di Indonesia per tanggal
30 Mei 2018 adalah 161 kasus, dengan rincian; pada kasus tawuran anak yang
menjadi korban 14,3% dan sebagai pelaku 19,3% , kasus kekerasan dan
bullying anak sebagai korban sebanyak 22,4% dan sebagai pelaku 25,5%, dan
kasus anak korban kebijakan (pungli, dikeluarkan dari sekolah, tidak boleh ikut
ujian, dan putus sekolah) sebanyak 18,7%. KPAI mencatat dalam kurun waktu
9 tahun, dari 2011 sampai 2019, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap
mencapai 2.473 laporan dan trennya terus meningkat. Pada tahun 2019
jenjang SD atau MI, 22% terjadi dijenjang SMP/sederajat, dan 39% di jenjang
terjadi pada kehidupan korban bullying, bystander maupun pelaku bullying itu
sendiri.
4
faktor individu. Faktor social terdapat adanya pengaruh dari media, prasangka
yang dapat membuat penilaian tentang orang lain dengan keyakinan yang tidak
Sedangkan faktor individu dibagi menjadi dua yaitu faktor biologis bahwa
biologis dapat meningkatkan agresi diluar norma yang dapat diterima dan
temperamen yang merupakan gabungan dari beberapa unsur atau kualitas yang
seseorang tidak dapat terjadi secara spontan, namun melalui berbagai proses
lingkungan sosial budaya, rentang usia, dan faktor dari individu itu sendiri.
Jung (1913, dalam Alfarisi, 2015) menyatakan tipe manusia itu dapat dibagi
menjadi dua golongan besar, yakni: ekstovert dan introvert. Orang yang
rumusan masalah dalam studi literature ini adalah: “Bagaimana hubungan tipe
sebagai berikut:
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
praktis.
1. Manfaat Teoritis
komunitas.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perawat
TINJAUAN TEORI
2.1 Remaja
atau transisi yang dialami oleh seorang individu dari masa anak-anak dan
masa dewasa (Pertiwi, 2019). Periode ini merupakan masa yang penuh
sangat pesat baik dari sisi fisik maupun psikologis (Erniati, 2017). Masa
dimulai dari usia 9 hingga 11 tahun dan berakhir pada usia 16 hingga 20
memisahkan diri dari orang tua menuju kearah teman sebaya. Seseorang
7
8
sebaya untuk disukai oleh temannya, namun hal ini tidak terlepas dari
batasan yang jelas mengenai usia remaja secara universal. Namun, dapat
disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-
membentuk sikap, nilai, dan minat baru. Masa ini dianggap penting
9
kanak menuju dewasa. Pada masa ini terdapat perubahan fisik yang
yaitu:
baru.
perubahan nilai-nilai.
jawab tersebut.
10
dirinya sendiri dan orang lain seperti apa yang mereka harapkan,
yang telah dewasa. Pada tahapan ini seorang remaja akan meniru
yaitu:
teman sebaya;
kompetitif;
ditandai dengan:
lebih kuat;
abstrak;
konsisten;
dicapainya;
rasa cinta;
2.2 Bullying
kelompok terhadap orang lain (Sejiwa dalam Pertiwi, 2019). Selain itu,
pihak kuat terhadap pihak yang dianggap lemah. Sebagian besar bullying
pengulangan terhadap apa yang pernah dialami oleh pelaku itu sendiri.
terhadap orang lain yang menyerang baik secara fisik maupun verbal dan
2019)
Baiti, 2018).
bullying adalah:
1. Faktor individu
a. Biologi
b. Kepribadian
2. Faktor sosial
a. Media
orang lain.
b. Prasangka
17
mendasar.
c. Kecemburuan
d. Kelompok pertemanan
e. Lingkungan masyarakat
baik bagi pelaku maupun korban bullying itu sendiri (Inriyani, 2019).
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan
Korban bullying akan memiliki konsep diri yang negatif karena merasa
2.3 Kepribadian
lingkungan sosial budaya, rentang usia, dan faktor dari individu itu
personality untuk sesuatu hal yang lebih dari sekedar peran yang
dan orang lain. Psyche terdiri dari beberapa komponen yang jika salah
sifat feminin.
lain.
komponen psyche lain pada diri seseorang. Diri inilah yang akan
lingkungannya.
Tabel 2.1
Perbedaan Karakterisik Tipe Kepribadian Ekstrovert dan
Introvert
Ekstrovert Introvert
Lebih lancer menulis daripada
Lancar dalam berbicara berbicara
Cenderung/sering diliputi
Bebas dari
kekhawatiran
kekhawatiran/kecemasan
dan ingatan.
2. Faktor dari luar (faktor lingkungan), yaitu segala sesuatu yang ada
diluar dari diri manusia, baik yang hidup maupun yang mati seperti
tahun 2015 menyatakan bahwa pada faktor internal individu antara lain; jenis
kelamin, faktor kepercayaan diri dan faktor tipe kepribadian dengan makna
statistik pada faktor eksternal individu antara lain; pada faktor iklim sekolah
Penelitian yang dilakukan oleh Fithria, dan Auli pada tahun 2016
meliputi harga diri, kepribadian, keluarga, sekolah dan teman sebaya pada
pada tahun 2018 menyatakan bahwa bentuk bullying yang dominan terjadi
adalah bullying fisik dan bullying verbal diikuti dengan bullying relasi dan
dan masyarakat lalu diikuti faktor keluarga, teman sebaya, dan media. Tidak
hanya itu, penulis juga menemukan faktor lain yang menjadi penyebab