Oleh:
I Gede Angga Ariwijaya 20710107
Myrna Aprilia 20710002
7/12/2021 Anak Agung Ayunda Sarawati 20710069 1
Identitas Pasien
1. Nama : An. A
2. Umur : 2 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Sukarjo 160 Sidoarjo
5. Pekerjaan :-
6. Status :-
7. Agama : Islam
8. Tanggal periksa : 26 Juni 2021 Pukul 06.00 WIB
9. Tanggal MRS : 26 Juni 2021 Pukul 01.41 WIB
10. NO RM :-
7/12/2021 2
KELUHAN UTAMA:
BAB cair
7/12/2021 4
Riwayat Imunisasi : Riwayat Tumbuh Kembang :
Hepatitis B : < 24 jam Motorik kasar :
BCG : 1 bulan • Mengangkat kepala : 3 bulan
Polio : 1, 2,3,4 bulan • Tengkurap sendiri : 7 Bulan
HIB : 2, 3, 4,18bulan • Merangkak : 8 Bulan
DPT : 2, 3, 4,18bulan
• Duduk sendiri : 10 Bulan
• Berdiri : 13 Bulan
• Berjalan : 18 bulan
Motorik halus : Menggerakkan kepala
sepenuhnya ke sisi yang lain : 8 bulan
7/12/2021 Bahasa : mengatakan 2 suku kata : 24 bulan
5
ANAMNESIS
7/12/2021 6
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
-
RIWAYAT PENGOBATAN :
• Sirup Neo Kaolana
7/12/2021 7
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Cukup
Kesadaran : Compos
Mentis
GCS : 4-5-6
Vital Sign : 26/06/2021 di Ruang Rawat Inap RSUD Sidoarjo
• Tekanan Darah : 90/60 mmHg
• Nadi : 118 x/menit
• Respiration Rate : 22 x/menit
• Suhu : 37,7 oC
7/12/2021 8
Pemeriksaan Fisik
KEPALA / LEHER
Rambut : Warna Hitam
Mata : Konjungtiva pucat (-), Sklera Ikterik (-), Pupil Isokor,
Reflek Cahaya +/+, Mata Cowong (-)
Telinga : Normal, sekret (-), darah (-)
Hidung : Pernafasan cuping hidung(-), Epitaksis(-), Sekret(-)
Mulut : Mukosa: Sianosis (-), Berdarah (-), Kering (-), Gusi
Berdarah (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
7/12/2021 9
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Paru : Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, retraksi -/-
Palpasi: fremitus raba dan suara simetris.
Perkusi : sonor kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler +/+ , Ronkhi -/-, wheezing -/-
7/12/2021 10
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Inspeksi : Distended (-), massa (-), jejas (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soefl (+), turgor kulit melambat, massa (-)
Hepar tidak teraba.
Lien tidak teraba.
Nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-), ascites (-).
Ekstremitas : Akral hangat kering merah , Edema
7/12/2021 11
Status Gizi
BB Ideal :12 kg
BB Sekarang : 21 kg
7/12/2021 12
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah lengkap Tanggal 29 April 2021
7/12/2021 13
Diagnosis Kerja
Diare Akut + Vomiting + Dehidrasi Ringan
7/12/2021 14
Penatalaksanaan
Terapi Farmakologi :
Infus KAEN 3B 1050/3 jam
Injeksi Ceftriaxone 2 x 750 mg (i.v)
Injeksi Paracetamol 4 x 200 mg (i.v) (bila demam)
Injeksi Ondansetron 3 x 2 mg (i.v)
Per Oral :
Syrup Neo Kaolana 2 x 5 cc
Lacto B 1 x 1 sachet
Zinc 1 x 5 ml selama 10 hari
7/12/2021 15
Penatalaksanaan
Terapi Edukasi :
• Menginformasikan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya
• Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan MP-ASI
• Memberikan imunisasi campak
• Menggunakan jamban yang bersih dan higienis bagi seluruh anggota
keluarga
• Budayakan cuci tangan sehabis BAB dan sebelum makan
7/12/2021 16
Tanggal Keterangan
S : Keluhan : Ibu mengatakan hari ini anaknya sudah tidak diare, BAK normal, tidak demam,
28-06-2021 tidak batuk, pilek (+), tidak mual dan muntah, makan minum normal
O : Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : Composmentis
N : 110x/menit, RR : 22x/menit, Suhu : 36,6oC
K/L : A/I/C/D -/-/-/-
Thorax : Cor S1 S2 TR Murmur (-) Gallop (-)
Pulmo vesikuler (+) ronkhi (-) wheezing (-)
Abdomen : BU (+), hepar/lien tidak teraba, cubitan kulit perut < 2 detik
Ekstremitas : akral hangat kering merah, tidak ada oedema
A : Diare Akut
P:
Infus KAEN 3B 1300cc/24 jam
Injeksi Ceftriaxone 2 x 750 mg (i.v)
Injeksi Paracetamol 4 x 200 mg (i.v)
Injeksi Ondansetron 3 x 2 mg (i.v)
Syrup Neo Kaolana 2 x 5cc
Lacto b 1 x 1 sachet
Zinc 1 x 5 ml selama 10 hari
7/12/2021 17
S : Ibu pasien mengatakan hari ini anaknya sudah tidak diare, tidak
02-05-2021
demam, tidak mual dan muntah, makan minum normal
O : Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
N : 110x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 36 oC
Thorax : Cor S1 S2 TR Murmur (-) Gallop (-)
Pulmo vesikuler (+) ronkhi (-) wheezing (-)
Abdomen : BU (+), hepar/lien tidak teraba, cubitan kulit perut < 2 detik
Ekstremitas : akral hangat kering merah, tidak ada oedema
A : Diare Akut
P:
7/12/2021 18
RESUME
Pasien An. A usia 2 tahun BB 21 kg Status gizi 175% (Lebih ). Pasien datang ke IGD
dengan orang tuanya kemarin malam pada tanggal 26 Juni 2021 dengan keluhan BAB cair sejak
3 hari yang lalu, hari pertama diare sebanyak 7 kali berwarna kuning dan berbau seperti terur
busuk dengan ampas, lendir (-), dan darah (-). Disertai mual dan muntah. Muntah sebanyak 4x,
dimana setiap pasien makan selalu muntah. Demam (+) Batuk (-), pilek (-), nafsu makan
menurun, minum (+) air putih banyak. BAK sedikit dan jarang .
Dari hasil pemeriksaan fisik di Ruang Rawat Inap didapatkan nadi 118x/menit,
pernafasan 22x/menit, dan suhu 37.7°C. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil lab
sebagai berikut: 26/06/2021 : WBC : 10.35 / RBC : 4.7 / HGB : 12.6 / HCT : 37.3 / PLT: 410 /
SARS CoV-2 Antigen: Negatif.
7/12/2021 19
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar
yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah
7/12/2021 20
EPIDEMIOLOGI DIARE
7/12/2021 21
Menurut Widjaja, 2002, diare disebabkan oleh :
7/12/2021 22
Penularan diare melalui cara
faecal-oral
Makanan atau minuman yang
Epidemi dan tercemar kuman atau kontak
Pandemi langsung tangan penderita
atau tidak langsung melalui
lalat (melalui 4F = finger,
flies, fluid, field)
Infeksi
Musim Asimtomatik
Usia
7/12/2021 23
7/12/2021 24
Diare Akut Diare Berkepanjangan Diare Kronis
• Berlangsung • Berlangsung • Berlangsung
kurang dari 7 selama 7-14 lebih dari 14
hari hari hari
7/12/2021 25
• Virus penyebab Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus,
Diare Akut Non Disentriform Norwalk-like virus, Cytomegalovirus (CMV), Echovirus,
dan HIV
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap, SE, BGA, Glukosa, kultur, UL
7/12/2021 27
Diare Tanpa Dehidrasi
Keadaan umum baik, Mata tidak cowong, tidak ada rasa haus,
Turgor kembali segera
7/12/2021 28
5 PILAR TATALAKSANA DIARE
•Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah
•Zinc diberikan selama 10 hari setelah diare
•Teruskan pemberian ASI dan Makanan pendamping
•Antibiotik Selektif
•Nasihat kepada orang tua/pengasuh
7/12/2021 29
ORALIT
Pemberian oralit didasarkan pada derajat dehidrasi :
• Diare tanpa dehidrasi
- Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret
- Umur 1 – 4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret
- Umur diatas 5 Tahun : 1 – 1½ gelas setiap kali anak mencret
• Diare dengan dehidrasi ringan sedang
Diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kg bb, selanjutnya diteruskan dengan
pemberian oralit seperti diare tanpa dehidrasi.
• Diare dengan dehidrasi berat
Penderita yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke Puskesmas untuk di
infus.
Untuk anak > 2 tahun cairan harus diberikan dengan sendok dengan cara 1
sendok setiap 1 sampai 2 menit.
7/12/2021 30
ZINK
WHO dan UNICEF telah menganjurkan penggunaan zinc pada
anak dengan diare selama 10-14 hari,
• Anak > 6 bulan 20 mg/hari
• Anak <6 bulan 10mg/hari
7/12/2021 31
ANTIBIOTIK SPESIFIK
Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah (sebagian besar karena shigellosis), suspek kolera. Obat-
obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi anak. Obat anti protozoa digunakan bila terbukti
diare disebabkan oleh parasit (amuba, giardia).
7/12/2021 32
KOMPLIKASI
• Dehidrasi
• Gangguan keseimbangan elektrolit
Hipernatremia : Masuknya natrium berlebih >150 mmol/L memerlukan pemantauan
berkala yang ketat.
Hiponatremia : natrium <130 mmol/L dapat terjadi kejang, lethargi.
Hiperkalemia : kalium >5 mEq/L. dapat dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas
10% 0,5 ml/kgBB i.v pelan-pelan dalam 5-10 menit dengan monitor
detak jantung.
Hipokalemia : Kalium<3,5 mEq/L. hipokalemia dapat menyebabkan kelemahan otot,
ileus paralitik, gangguan fungsi ginjal dan aritmia.
7/12/2021 33
KOMPLIKASI
7/12/2021 34
Kesimpulan
Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak atau
bahkan cair. Gangguan diare dapat melibatkan lambung dan usus (gastroenteritis), usus halus (enteritis),
kolon (colitis) atau kolon dan usus (enterokolitis). Masalah utama diare akut pada anak berkaitan dengan
risiko terjadinya dehidrasi. Upaya pemberian rehidrasi menggunakan cairan rehidrasi oral merupakan
satu-satunya pendekatan terapi yang paling dianjurkan. Penggantian cairan dan elektrolit merupakan hal
penting dalam terapi diare akut. Pemakaian anti sekretorik, probiotik, dan mikronutrien dapat
memperbaiki frekuensi dan lamanya diare. Serta memperhatikan dalam pemberian makanan atau nutrisi
yang cukup selama diare dan mengobati penyakit penyerta.
7/12/2021 35
Kesimpulan
Pada kasus tersebut pasien An.A usia 2 tahun dengan berat badan 21 kg mengalami diare 7 kali bila
dijumlahkan bab sebanyak 3 gelas kecil, berwarna kuning dan berbau seperti telur busuk dengan ampas,
lendir (-), dan darah (-). Disertai mual dan muntah. Hari pertama muntah sebanyak 4x, dimana setiap
pasien makan selalu muntah, anak rewel, minum dengan kuat dan BAK jarang dan sedikit nadi 118 x/
menit dan respiratori rate 22 x/ menit, Diagnosis anak F. adalah Diare Akut + vomiting + Dehidrasi
Ringan
7/12/2021 36
7/12/2021 37