Anda di halaman 1dari 8

BERAS SHIRATAKI

Studi Literatur
1) Deskripsi Beras Shirataki
Diambil dari Bahasa Jepang, Shirataki berarti ‘air terjun berwarna putih’. Beras
shirataki berasal dari umbi porang atau iles-iles (konjac), yang merupakan jenis
tanaman Aracae, yaitu jenis tanaman polisakarida yang larut dalam air.Tanaman ini
sendiri biasa ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan wilayah Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Di sini, tanaman konjac lebih dikenal dengan nama iles-iles, sejenis umbi-
umbian yang lebih banyak mengandung glukomanan fiber dan sedikit karbohidrat.
Produk makanan jenis Konnyaku ini dianggap sebagai salah satu dari “10 makanan
terbaik bagi Kesehatan” oleh World Health Organization.
Beras shirataki jika sudah diolah memiliki rasa yang hampir mirip dengan nasi
pada umumnya, yang membedakan beras shirataki dengan beras biasa adalah pada
warnanya yang transparan dan sangat lembut. Beras shirataki memiliki tekstur yang
bening, kenyal dan rasa yang tawar. Nasi shirataki sendiri terasa seperti jelly yang
dicampurkan ke dalam lauk pauk.
2) Kandungan Bahan Yang Memengaruhi Karakteristik
Beras shirataki terbuat dari zat bernama glukomanan. Glukomanan merupakan
salah satu jenis serat makanan alami yang larut dalam air, yang diambil dari ekstrak
akar ubi gajah atau dikenal dengan konjac. Glukomanan terkenal memiliki kandungan
kalori yang sangat rendah. Bahkan, glukomanan kerap disebut “zero calorie” karena
hampir tidak memiliki kandungan kalori atau nol kalori dan nol karbohidrat.Karena
kandungan kalorinya yang sangat rendah, glukomanan dalam beras shirataki dikenal
sebagai bahan yang efektif untuk diet. Dilansir dari laman Eat This Much, beras
shirataki sebanyak 85,05 gram hanya memberikan 10 kalori, sehingga beras ini
digolongkan sebagai makanan yang rendah kalori dan rendah karbohidrat. Itulah
mengapa mengonsumsi beras shirataki membantu menurunkan berat badan.
Selain kandungan kalori dan karbohidrat yang sangat rendah, glukomanan juga
dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Menurut hasil sistematis dari 14 studi,
glukomanan dapat menurunkan kolesterol sebesar 19 mg/dL, kolesterol LDL “jahat”
sebesar 16 mg/dL, trigliserida sebesar 11 mg/dL, dan gula darah sebesar 7,4 mg/dL.
Selain itu, beras shirataki juga dapat mengatasi konstipasi dan diabetes serta tidak
memberikan efek kembung, hal ini disebabkan karena beras shirataki ini
memperlambat proses pencernaan dan mengatur penyerapan glukosa, sehingga
membuatnya bermanfaat bagi penderita diabetes.
Kandungan glukomanan dalam beras shirataki adalah serat yang sangat kental,
yaitu sejenis serat larut yang menyerap air untuk membentuk gel. Faktanya,
glukomanan dapat menyerap hingga 50 kali beratnya dalam air, seperti halnya pada mi
shirataki yang mengandung kadar air yang tinggi. Nah, itulah salah satu alasan
mengapa mengonsumsi beras shirataki dapat mengenyangkan. Selain itu, beras
shirataki juga bergerak melalui sistem pencernaan dengan sangat lambat. Hal inilah
yang mengakibatkan ketika mengonsumsi beras shirataki akan merasa kenyang dan
menunda penyerapan nutrisi ke aliran darah.
Serat kental dalam beras shirataki juga berfungsi sebagai prebiotik. Kandungan
ini memberi makan bakteri baik yang hidup di usus besar. Di usus besar, bakteri
memfermentasikan serat menjadi asam lemak rantai pendek yang dapat melawan
peradangan/inflamasi, meningkatkan fungsi daya tahan tubuh dan memberikan
manfaat kesehatan lainnya.
3) Penyimpanan yang baik dan Benar:
Penyimpanan beras shirataki bisa hingga 12 bulan sejak tanggal produksi, atau
tergantung pada tanggal kadaluarsa yang tertera di kemasannya. Kemasan yang belum
terbuka dapat disimpan di suhu ruang dibawah suu 35 derajat celcius, tetapi lebih
direkomendasikan disimpan di dalam kulkas dan tidak direkomendasikan untuk
menyimpannya di freezer. Penyimpanan suhu ruang cukup menjaga kualitasnya.
Pengamatan Fisik
1) Aroma
Beras shirataki memiliki aroma yang khas beras shirataki serta tidak berbau apek.
2) Tekstur
Ketika dipegang, beras shirataki memiliki tekstur yang cenderung padat atau keras
serta tidak mudah patah

3) Warna
Ketika diamati, beras shirataki memiliki warna putih bersih.
4) Dimensi ukuran
Meskipun tiap butir beras shirataki memiliki bentuk yang tidak seragam atau sedikit
berbeda satu sama lain, namun setelah saya ukur dan saya bandingkan ukuran dari 3
butir beras tersebut, ternyata tiap butir tersebut memiliki ukuran yang panjang yang
sama yaitu 0,5 cm.
Menentukan Derajat Mutu

Jika diamati secara keseluruhan beras shirataki memiliki tekstur yang utuh
sempurna dan tidak ada butiran yang pecah, serta tidak terdapat juga cemaran fisik
berupa benda asing seperti kerikil maupun kutu. Dan bisa disimpulkan beras shirataki
yang saya amati, memiliki kualitas yang cukup baik.
Namun beras bisa saja akan mengalami perubahan aroma dan rasa, jika tidak
disimpan dengan baik. Penyimpanan beras shirataki bisa hingga 12 bulan sejak tanggal
produksi, atau tergantung pada tanggal kadaluarsa yang tertera di kemasannya. Kemasan
yang belum terbuka dapat disimpan di suhu ruang dibawah suHu 35 derajat celcius.
Alangkah baiknya beras shirataki tidak didiamkan terlalu lama atau lebih baik
dikonsumsi jauh-jauh hari sebelum tanggal kadaluwarsa. Semakin lama disimpan, ada
kemungkinan menurunnya kualitas dari beras tersebut.
Menentukan BDD dan dibandingkan dengan DKBM
BDD dari beras shirataki adalah 100%. Karena seperti diketahui tidak ada bagian dari
beras shirataki yang tidak bisa dimakan, maka BDD nya adalah 100%. Namun, karena
bahan pangan beras shirataki tidak tertera pada DKBM maupun TKPI maka beras
shirataki dikategorikan seperti beras pada umumnya, dimana beras pada umumya BDD
nya adalah 100%.
Berikut ini lampiran BDD beras berdasarkan TKPI dan DKBM.
DAFPUS:

Behera, S. S., & Ray, R. C. (2017). Nutritional and potential health benefits of konjac
glucomannan, a promising polysaccharide of elephant foot yam, Amorphophallus
konjac K. Koch: A review. Food Reviews International, 33(1), 22-43.
Get Skinny Noodles. https://www.getskinnynoodles.com/shirataki-noodles
FAQ_a/254.htm
Healthy Builderz. https://www.healthybuilderz.com/what-is-shirataki-rice-and-why-
should-you-eat-it/
Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/shirataki-noodles-101
Huang, C. Y., Zhang, M. Y., Peng, S. S., Hong, J. R., Wang, X., Jiang, H. J., ... & Yu, Y.
R. (1990). Effect of Konjac food on blood glucose level in patients with
diabetes. Biomedical and environmental sciences: BES, 3(2), 123-131.
Ho, H. V. T., Jovanovski, E., Zurbau, A., Blanco Mejia, S., Sievenpiper, J. L., Au-Yeung,
F., ... & Vuksan, V. (2017). A systematic review and meta-analysis of randomized
controlled trials of the effect of konjac glucomannan, a viscous soluble fiber, on LDL
cholesterol and the new lipid targets non-HDL cholesterol and apolipoprotein B. The
American journal of clinical nutrition, 105(5), 1239-1247.
Kok, M.S. Abdelhameed, AS. Ang, S. Morris, GA. Harding, SE. A novel global
hydrodynamic analysis of the molecular flexibility of the dietary fibrepolysaccharide
konjac glucomannan, Food Hydrocoll. 23(2009)1910–1917
Pogipogi. What Exactly is Shirataki Miracle Rice? https://pogogi.com/what-exactly-
shirataki-miracle-rice
Shah, B. R., Li, B., Wang, L., Liu, S., Li, Y., Wei, X., ... & Zhenshun, L. (2015). Health
benefits of konjac glucomannan with special focus on diabetes. Bioactive
Carbohydrates and Dietary Fibre, 5(2), 179-187.

Anda mungkin juga menyukai