Anda di halaman 1dari 2

Apa itu filsafat ?

Kata filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philos (cinta) dan Sophia
(kebijaksanaan) kata ini diartikan sebagai cinta kebijaksanaan. Ada 3 hal yang mendorong
manusia untuk berfilsafat yaitu:
1. Keheranan,keheranan atau rasa heran merupakan asal mula dari kegiatan berfilsafat,
sebagaimana pendapat plato mengatakan bahwa mata kita mengamati bintang-
bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki
dan penyelidikan ini berasal dari filsafat.
2. Kesangsian, kesangsian merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia, bila
manusia mengetahui sesuatu yang baru maka ia akan heran lalu merasa ragu-ragu.
Kesangsian yang dimaksud merupakan salah satu unsur berfilsafat.
3. Kesadaran dan kebenaran manusia merasa bahwa dirinya sangat terbatas dan terikat,
terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan. Dengan kesadaran akan
keterbatasan dirinya manusia mulai berfilsafat yaitu mulai memikirkan bahwa diluar
manusia terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas.
Filsafat adalah pertanyaan, kenapa disebut pertanyaan karena memang filsafat
sebuah pertanyaan , tidak munngkin muncul sebuah pemikiran filsafat tanpa didahului oleh
pertanyaan., secara khusus ciri khas pada kajian filsafat adalah metode, metode yang
digunakan pada filsafat yaitu merenung atau memikirkan sesuatu secara mendalam.
Berfikir secara mendalam itu adalah berfikir tentang hakekat sesuatu baik yang lahir atau
materi, yang batin atau non materi. Pertanyaan untuk mencari hakekat adalah pertanyaan
sebagaimana “ontologi” misalnya apa sesuatu itu. Kita ambil contoh siapa manusia itu?
Untuk menjawab siapa manusia itu, maka diperlukan berfikir radikal. Berfikir radikal
artinya memikirkan bahwa apa sebetulnya manusia, berfikir radikal tidaklah seperti
mengatakan manusia adalah tangan, kaki ataupun panca indera laiinya, berfikir radikal
disini menjawab pertanyaan kenapa manusia bisa hidup? Apa yang menggerakkan manusia
itu lalu dipertanyakan lagi kenapa manusia yang sudah mati tidak bisa lagi bergerak,
dengan demikian dipertanyakan lagi kenapa ada hidup dan mati.
Seorang filosof Yunani yang hidup lebih dari dua ratus tahun yang lalu percaya
bahwa asal mula filsafat adalah rasa ingin tahu manusia. Manusiaa menganggap betapa
menakjubkannya hidup sehingga pertanyaan-pertanyaan filosofis muncul dengan
sendirinya.
Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami lingkungannya
merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berfikir, dengan berfikir manusia
menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya. Proses berfikir mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut : timbul rasa sulit, rasa sulit tersebut didefinisikan, mencari suatu
pemecahan sementara, menambah keterangan terhadap pemecahan yang menuju kepada
kepercayaan, melakukan pemecahan lebih lanjut, mengadakan penelitian terhadap
penemuan penemuan eksperimental meunuju pemecahan secara mental, memberikan suatu
pandangan ke depan atau gambaran mental tentang situasi yang akan datang untuk
menggunakan pemecahan tersebut secra tepat/

Refrensi
Raja oloan tumanggor dan carolus suharyanto. pengantar filsafat. Yogyakarta:
kanisus, 2017.
Saifullah Idris dan Fuad Ramly, Dimensi Filsafat Ilmu dalam Diskursus Integrasi Ilmu,
Yogyakarta: Darussalam Publishing, 2016
Dr.Hj syefriyeni, filsafat umum. Palembang: grafika telindo press 2013.

Anda mungkin juga menyukai