1. Jelaskan perbedaan cara mempelajari hukum pada masa pra
sejarah dan pada masa sejarah? Periode masa prasejarah adalah zaman dimana belum adanya catatan sejarah karena ini adalah masa awal peradaban manusia, upaya yang dilakukan untuk mempelajari adalah dengan melihat simbol-simbol didalam gua-gua dimana mereka condong menghormati alam dan mempercayai benda-benda tertentu yang dikeramatkan atau animisme. Periode masa Sejarah dimana telah ditemukan catatan-catatan sejarah, sumber data untuk melihat hukum pada masa ini adalah dengan melihat catatan catatan sejarah seperti prasasti maupun manuskrip kuno pada suatu wilayah tertentu yang dapat menjadi rujukan untuk mengetahui bagaimana sistem hukum pada masa itu. 2. Jelaskan bagaimaa pemanfaat sejarah hukum bagi pembinaan hukum di Indonesia berikan contoh? Sejarah hukum dapat memberikan pandangan yang luas bagi kalangan hukum, karena hukum tidak mungkin berdiri sendiri, senantiasa dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan lain dan juga mempengaruhinya. Hukum pada masa kini merupakan hasil perkembangan dari hukum masa lampau, dan hukum pada masa kini merupakan dasar bagi hukum masa mendatang. Sejarah hukum akan dapat melengkapi pengetahuan kalangan hukum mengenai hal-hal tersebut. Contohnya adalah hukum agraria kita yang diadopsi dari hukum adat yang berlaku di Indonesia. 3. Jelaskan pemikiran yang disampaikan oleh aliran hukum alam, serta bagaimana kondisi masyarakat yang mempengaruhi pola pemikiran para ahli aliran hukum alam tersebut? Montesquieu mengemukakan generasi-generasi hukum alam, yang bertitik tolak pada keadaan alamiah manusia. Dalam keadaan alamiah manusia merasa tidak berdaya dan rasa lemah, rasa takut dan kekawatiran yang berlebihan, sehingga dalam kondisi itu mereka tidak mungkin menyerang satu sama lain; dengan demikian perdamaian jelas merupakan hukum alam yang pertama. Disamping adanya perasaan lemah ini manusia segera mendapati bahwa dirinya memiliki kebutuhan- kebutuhan. Dari sini satu hukum alam lainnya mendorong dirinya untuk mencari makanan. Disamping rasa takut membuat manusia menghindar satu sama lain, namun rasa takut ini juga mendorong manusia untuk hidup berkelompok. Dalam hidup berkelompok muncul ketertarikan diantara manusia dari jenis kelamin yang berbeda, dan kecendrungan alami yang mereka miliki satu sama lainnya ini merupakan hukum alam yang ketiga. Sementara hukum alam yang keempat muncul dari hasrat untuk hidup dalam masyarakat.
Montesquieu seringkali menunjukkan dirinya sebagai seorang
pembela hukum alam. Kendatipun demikian ia lebih meletakkan tekanan pada evolusi historis beraneka ragam tatanan hukum nasional;setiap bangsa mempunyai hukumnya masing-masing, yang terbentuk dari keadaan masa silamnya, kebiasaan-kebiasaan dan kesusilaannya, maupun oleh lingkungan alam sekitarnya (lingkungan geografis, iklim dan sebagainya). Dalam soal ini ia menyimpang dari hukum alam, dengan menyatakan bahwa hukum semua bangsa terdiri dari sejumlah aturan- aturan yang diilhami oleh Rasio dan oleh sebab itu berlaku universal dan tidak berubah-ubah yang ingin dijabarkan sesuai dengan “kodrat segala sesuatu” didunia ini