Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

PROGRAM STUDI S2 MAGISTER HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

TA. 2020/2021

Nama : T. Arief Hasal Delikhan

Npm : 71200123039

Mata Kuliah : Sejarah Hukum

Dosen : Dr. Dedi Harianto, SH.,M.Hum

1. Jelaskan perbedaan cara mempelajari hukum pada masa pra


sejarah dan pada masa sejarah?
Periode masa prasejarah adalah zaman dimana belum adanya
catatan sejarah karena ini adalah masa awal peradaban manusia, upaya
yang dilakukan untuk mempelajari adalah dengan melihat simbol-simbol
didalam gua-gua dimana mereka condong menghormati alam dan
mempercayai benda-benda tertentu yang dikeramatkan atau animisme.
Periode masa Sejarah dimana telah ditemukan catatan-catatan
sejarah, sumber data untuk melihat hukum pada masa ini adalah dengan
melihat catatan catatan sejarah seperti prasasti maupun manuskrip kuno
pada suatu wilayah tertentu yang dapat menjadi rujukan untuk mengetahui
bagaimana sistem hukum pada masa itu.
2. Jelaskan bagaimaa pemanfaat sejarah hukum bagi pembinaan
hukum di Indonesia berikan contoh?
Sejarah hukum dapat memberikan pandangan yang luas bagi
kalangan hukum, karena hukum tidak mungkin berdiri sendiri, senantiasa
dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan lain dan juga
mempengaruhinya. Hukum pada masa kini merupakan hasil
perkembangan dari hukum masa lampau, dan hukum pada masa kini
merupakan dasar bagi hukum masa mendatang. Sejarah hukum akan
dapat melengkapi pengetahuan kalangan hukum mengenai hal-hal
tersebut. Contohnya adalah hukum agraria kita yang diadopsi dari hukum
adat yang berlaku di Indonesia.
3. Jelaskan pemikiran yang disampaikan oleh aliran hukum alam,
serta bagaimana kondisi masyarakat yang mempengaruhi pola
pemikiran para ahli aliran hukum alam tersebut?
Montesquieu mengemukakan generasi-generasi hukum alam, yang
bertitik tolak pada keadaan alamiah manusia. Dalam keadaan alamiah
manusia merasa tidak berdaya dan rasa lemah, rasa takut dan
kekawatiran yang berlebihan, sehingga dalam kondisi itu mereka tidak
mungkin menyerang satu sama lain; dengan demikian perdamaian jelas
merupakan hukum alam yang pertama. Disamping adanya perasaan
lemah ini manusia segera mendapati bahwa dirinya memiliki kebutuhan-
kebutuhan. Dari sini satu hukum alam lainnya mendorong dirinya untuk
mencari makanan. Disamping rasa takut membuat manusia menghindar
satu sama lain, namun rasa takut ini juga mendorong manusia untuk hidup
berkelompok. Dalam hidup berkelompok muncul ketertarikan diantara
manusia dari jenis kelamin yang berbeda, dan kecendrungan alami yang
mereka miliki satu sama lainnya ini merupakan hukum alam yang ketiga.
Sementara hukum alam yang keempat muncul dari hasrat untuk hidup
dalam masyarakat.

Montesquieu seringkali menunjukkan dirinya sebagai seorang


pembela hukum alam. Kendatipun demikian ia lebih meletakkan tekanan
pada evolusi historis beraneka ragam tatanan hukum nasional;setiap
bangsa mempunyai hukumnya masing-masing, yang terbentuk dari
keadaan masa silamnya, kebiasaan-kebiasaan dan kesusilaannya,
maupun oleh lingkungan alam sekitarnya (lingkungan geografis, iklim dan
sebagainya). Dalam soal ini ia menyimpang dari hukum alam, dengan
menyatakan bahwa hukum semua bangsa terdiri dari sejumlah aturan-
aturan yang diilhami oleh Rasio dan oleh sebab itu berlaku universal dan
tidak berubah-ubah yang ingin dijabarkan sesuai dengan “kodrat segala
sesuatu” didunia ini

Anda mungkin juga menyukai