Anda di halaman 1dari 2

BAB III

CONTOH KASUS
Maria, seorang perawat Kesehatan masyarakat yang bekerja untuk pemerintah di puskesmas,
menerima telepon dari perawat UKS di sebuah sekolahan menengah atas yang
memberitahukan bahwa seorang siswa SMA berusia 16 tahun bernama An. D sudah
melewatkan tiga periode menstruasi dan takut untuk berbicara dengan keluarganya. Dia
berdiskusi Panjang dengan perawat sekolah dan meminta pacarnya yang bernama An. S ,
juga berusia 16 tahun untuk membawanya ke puskesmas sepulang sekolah untuk melakukan
tes kehamilan. Hasil tes kehamilan An. D adalah positif, dan dia diperkirakan hamil 3 bulan.
Dia marah dan tidak mau berbicara dengan maria di puskesmas.
I. Pengkajian individu
biodata pasien
Nama pasien : An. D
Tanggal lahir : 02 januari 2005
Umur : 16 tahun
Status : masih pelajar
Biodata penanggung jawab
Nama : An. S
Umur : 16 tahun
Hubungan dengan pasien: pacarnya
II. Pengkajian keluarga
 An. D mengatakan pada orang tuanya bahwa dia hamil. Mereka menyatakan
kekecewaan ibunnya menyuarakan keinginan untuk memberikan dukungan
emosional, tetapi ayahnya menampakkan emosional kemarahan.
 Kedua orang tua menyatakan focus tentang bagaimana keluarga akan mengelola
keuangan.
 Orangtuanya ingin dia tidak memiliki kontak lebih lanjut dengan pacarnya.

Diagnosa
a. Individu

1. Ketidaktahuan tentang gaya hidup yang tidak sehat b.d kurangnya perawatan prenatal
dan pengaruh gizi buruk, merokok, dan penggunaan alcohol pada masa perkembangan
janin.
2. Masalah parenting b.d harapan yang tidak realitis tentang tanggung jawab
pengasuhan.
3. Kurangnya pengetahuan b.d isu isu keselamatan bayi dan anak, seperti penggunaan
kursi keselamatan anak, keuntungan menyusu, tidur yang aman untuk bayi, dan
penggunaan pelayanan Kesehatan preventif, termasuk imunisasi.

b. Keluarga

1. Dinamika keluarga b.d kemarahan dan kekecewaan atas kehamilan putrinya.


2. Perubahan status keuangan yang dihasilkan b.d penambahan lain yang bergantung
kepada keluarga.

Anda mungkin juga menyukai