Anda di halaman 1dari 4

Anestesia untuk Pasien Geriatri

Proses penuaan merupakan kejadian universal dan progresif yang ditandai dengan
perubahan degeneratife baik kapasitas struktur atau fungsional dari organ dan jaringan.
Prinsip yang harus d ipertimbangkan ketika berhadapan dengan pasien geriatri adalah
proses degeneratif bersifat progresif dan melibatkan kapasitas fungsional seluruh sistem
organ.

 Populasi Geriatri di Indonesia


Indonesia merupakan negara berkembang dengan populasi yang terus meningkat. Selain
itu, angka harapan hidup di Indonesia juga terus meningkat. Hal ini menggambarkan
pembangunan yang Iebih baik namun juga menyebabkan peningkatan populasi geriatri di
Indonesia.

World Health Organization (WHO) memperkirakan pertumbuhan populasi geriatri di


Indonesia tahun 2020 mencapai 11 .34% atau 28.8 ju ta orang. Peningkatan populasi geriatri
berkaitan dengan angka morbiditas pasien geriatri, terutama yang berkaitan dengan proses
degeneratif.
 Perubahan pada Pasien Geriatri
Proses degeneratif merupakan proses yang melibatkan berbagai sistem organ. Selain
penurunan fungsi sistem organ, profil farmakokinetik dan farmakodinamik obat yang
diberikan untuk pasien geriatri, termasuk obat-obatan anestesia, juga dipengaruhi oleh
perubahan usia. Selain itu metabolism obat juga dipengaruhi oleh proses degeneratif pada
fungsi hati dan ginjal.

 Anestesia pada Pasien Geriatri


Diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang paling sering
ditemukan pada pasien geriatri. Selain itu status kognitif pasien geriatri juga penting
diperhatikan karena defisit kognitif berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas
pascaoperasi.

Pemberian premedikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dosis juga harus
disesuaikan untuk pasien geriatri.

Usia lanjut bukan merupakan kontraindikasi untuk anestesia umum atau regional.
Pemilihan teknik anesthesia sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien dan tindakan
operasi yang akan dilakukan. Anestesia regional memiliki keunggulan dalam
mempertahankan fungsi paru dan jalan nafas.

Anestesia umum pada pasien geriatri berkaitan erat dengan insiden hipotermia. Pada
kedua teknik sebaiknya dilakukan penyesuaian dosis dengan titrasi dan diperhitungkan
dengan kondisi pasien. Manajemen intraoperatif yang dilakukan dengan baik berkaitan erat
dengan luaran pascaoperasi yang optimal.

Penanganan pascaoperasi pada pasien geriatri juga harus dilakukan dengan berhati-hati
karena banyak komplikasi yang tidak segera timbul pascaoperasi. Masalah paru merupakan
masalah yang paling sering ditemukan pada pasien geriatri.

 Hal yang Perlu Diperhatikan


1. Gangguan Fungsi Kognitif
Populasi geriatri berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif. Delirium dan gangguan
kognitif perioperative meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Risiko gangguan fungsi
kognitif harus dipikirkan dan didiskusikan dengan pasien sebelum pembedahan mayor dilakukan.
Delirium didefinisikan sebagai perubahan status mental yang akut. Halusinasi visual disertai
delusi sering ditemukan bersama dengan ansietas atau depresi.
Penyebab yang harus dipikirkan adalah pemberian obat-obatan seperti obat antikolinergik dan
opioid. Ketidakseimbangan elektrolit dan cairan juga harus dipertimbangkan.

Postoperative cognitive dysfunction (POCD) didefiniskan sebagai deteriorasi pada hasil uji
neuropsikiatri ditandai dengan penurunan fungsi kognitif. Sebuah penelitian kohort menyebutkan
insidens POCD pada pasien berusia 60 tahun ke atas sebanyak 25% pada 1 minggu pascaoperasi dan
10% pada 3 bulan pascaoperasi. Follow up lebih lanjut menyebutkan insidens POCS mencapai 1 %
pada 2 tahun pascaoperasi.

Faktor penyebab POCD antara lain: emboli serebral, gangguan homeostasis perioperatif, dan
gangguan kognitif sebelumnya. Perubahan homeostasis dan gangguan elektrolit, seperti
hiponatremia, merupakan penyebab utama terjadinya delirium yang apabila tidak ditatalaksana
dengan baik dapat menyebabkan POCD berkepanjangan.

Teknik perioperatif yang baik dapat menurunkan angka terjadinya gangguan kognitif pada pasien
geriatri. Premedikasi dengan benzodiazepin dapat menyebabkan disorientasi dan confusion pada
pasien geriatri.

Anestesia regional lebih disarankan pada pasien geriatri untuk menurunkan risiko gangguan
kognitif pascaoperasi. Namun penelitian jangka panjang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan
bermakna antara anestesia umum dan regional terhadap insiden POCD jangka panjang.

2. Frailty

Frailty didefinisikan sebagai gangguan homeostasis dengan gambaran disregulasi terhadap jalur
fisiologis dan molekular. Apabila pasien dalarn keadaan frailty yang berat maka tatalaksana
perioperatif harus dilakukan dengan berhati-hati.

Morbiditas dan mortalitas yang terjadi pascaoperasi dapat berkaitan dengan peningkatan stress
dan metabolisme pada tubuh, terutama pada pasien geriatri. Prehabilitasi dengan latihan fisik dan
intervensi lain berkaitan dengan perbaikan luaran pasien geriatri yang akan menjalani operasi
sekaligus mencegah terjadinya komplikasi lanjut. Selain latihan fisik, prehabilitasi yang disarankan
untuk pasien geriatri termasuk nutrisi.

McGill memperkenalkan konsep prehabilitasi multimodal yakni dengan Iatihan fisik, optimalisasi
medis, intervensi psikologi, dan intervensi nutrisi. Apabila ini dilakukan dengan baik diharapkan
dapat mengurangi insiden mortalitas dan morbiditas pascaoperasi.

Geriatri berkaitan dengan berbagai penurunan kapasitas fungsional serta perubahan profil
farmakokinetik dan farmakodinamik. Untuk menurunkan risiko perioperatif pada pasien geriatri
membutuhkan evaluasi preoperatif dengan seksarna, manajemen intraoperatif secara hati-hati dan
tatalaksana pascaoperasi yang baik untuk mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas.

Anda mungkin juga menyukai