Anda di halaman 1dari 13

KONSEP KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM DALAM

AL-QUR’AN SURAH LUQMAN AYAT 12-19


Nurainun Hasibuan, Eko Prayogi, Rena Indriyani Br.Tarigan

ABSTRACT
In Islamic education, the curriculum is one of the most decisive components in an education system.
This study aims to provide an explanation of the curriculum concept according to expert
commentators who will explain the content of verses 12-19 of Surah Luqman. This study uses a
qualitative approach with the type of library research. The data collection method used in the
research is the researcher himself as the research instrument. The data collected from the data
collection is then analyzed to obtain research findings. The findings of this study indicate that ; (1)
Opinions regarding the letter Luqman verses 12-19 from the commentators, namely: (a) Tafsir Ibnu
Katsir. (b) Tafsir Maraghi. (c) Tafsir Fi Zhilalil. (2) The concept of the Islamic education curriculum
according to the Qur'an Surah Luqman verses 12-19, namely: Faith in God, (b) Do good, polite,
friendly, and care for both parents, (c) Have a vertical relationship with God, (d) Have concern for
the environment, (e) have noble character. (3) Analysis of the concept of Islamic education
curriculum in the Qur'an Surah Luqman verses 12-19 with the concept of the current Islamic
education curriculum. There are times when the most dominant curriculum concept to be
implemented and sometimes the various curriculum concepts are simultaneously practiced.
KeyWord: Curriculum, education, surah Luqman.

PENDAHULUAN
Dalam pendidikan Islam, kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
penting alam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran
pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Pada ayat tersebut, Alquran menggunakan kata al-wa’z atau al-idzdzah sebagai istilah
pendidikan. Kata tersebut menurut al-Maraghi berarti tadzkir bi al-khair yariqqu lahu al-
qalb, yang artinya peringatan agar melakukan kebaikan dengan cara yang menyenangkan
hati. Pada ayat tersebut Allah swt memerankan diri-Nya sebagai Guru yang mengajar
Luqman dengan al-hikmah dan memerankan Luqman sebagai guru yang mengajar anaknya.
Selanjutnya pada ayat tersebut juga diungkapkan tentang materi (kurikulum) pelajaran yang
diberikan oleh Luqman kepada anaknya (Abuddin Nata, 2016: 176).
Pada sebuah riwayat Rasulullah saw, menegaskan :

ِ ‫ َقا َل لي رسو ُل‬: ‫ َقا َل‬، - ‫ رضي هللا عنه‬- ‫عن أَبي َسعِي ٍد َراف ِِع بن ْالم َُعلَّى‬
- ‫هللا‬
َ ‫ (( أَالَ أ ُ َعلِّ ُم‬: - ‫صلى هللا عليه وسلم‬
َ ‫ك أَعْ َظ َم س‬
‫ُور ٍة في القُرْ آن َق ْب َل أنْ َت ْخ ُر َج م َِن‬

1
َ ‫ إ َّن‬، ‫هللا‬
‫ك‬ ِ ‫ َيا َرسُو َل‬: ‫ت‬ُ ‫ قُ ْل‬، ‫أر ْد َنا أنْ َن ْخ ُر َج‬ َ ‫ْال َمسْ ِج ِد ؟ )) َف‬
َ ‫ َف َلمَّا‬، ‫أخ َذ ِب َيدِي‬
‫ِي‬ َ ‫العا َلم‬
َ ‫ ه‬، ‫ِين‬ َ ِّ‫هلل َرب‬ َ (( : ‫آن ؟ َقا َل‬
ِ ‫الحمْ ُد‬ ِ ْ‫ُور ٍة في القُر‬ َ ‫ك أعْ َظ َم س‬ َ ‫ أل ُ َعلِّ َم َّن‬: ‫ت‬
َ ‫قُ ْل‬
‫العظِ ي ُم الَّذِي أُوتِي ُت ُه )) رواه البخاري‬ َ ُ‫ ال َّس ْب ُع ال َم َثانِي َوالقُرْ آن‬.
Artinya: Dari Abu Sa’id Rafi’ Al Mu’alla ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda
kepadaku, “sukakah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam al-
Qur’an sebelum kamu keluar dari masjid?” Beliau lalu menggandeng tanganku.
Ketika kami hendak keluar kami menagih, “Wahai Rosulullah !! engkau tadi
berkata “Tentu aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam al-
Qur’an. “Rosulullah saw bersabda: Al hamdulillahi robbil ‘aalamiin (Surat al-
Fatihah), yaitu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Qur’an yang
agung yang diberikan kepadaku.” (HR Bukhari).

Surah Luqman merupakan surah yang ke 31 yang ada di dalam Alquran dan berisi 34
ayat. Surah ini dinamakan Luqman karena surah tersebut sebagian ayat-ayat nya
menceritakan kisah Luqman yang mencakup keutamaan hikmah dan rahasia makrifat
tentang Allah swt dan sifat-sifat Nya, mencela perbuatan syirik, menyuruh supaya
berakhlak mulia, menyuruh supaya melakukan pekerjaan yang terpuji dan mencegah
perbuatan yang tercela yang semua itu adalah pokok-pokok tujuan diturunkannya Alquran.
Surah Luqman termasuk di dalam golongan surah-surah Makiyyah kecuali ayat 27,28,
dan 29 ayat Madaniyyah (Wahbah Zuhaily, 2003: 135). Nasihat Luqman menjadi
pengajaran dan petunjuk kepada semua manusia. Permulaan pendidikan berkaitan dengan
syirik, diikuti dengan perbuatan baik kepada kedua orangtua, waspada dengan pandangan
Allah swt, terhadap semua perkara, baik kecil atau besar, mendirikan shalat, amar makruf
dan nahi mungkar, rendah diri dan menjauhi perkara-perkara dosa, adab berjalan dan
menjaga suara.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai konsep kurikulum
menurut ahli mufassir yg akan menjelaskan kandungan ayat ke 12-19 dari surah Luqman,
dengan fokus penelitian yang mencakup (1) Bagaimana penafsiran ahli tafsir terhadap
konsep kurikulum pendidikan Islam dalam Alquran surat Luqman ayat 12-19? (2) Apa saja
konsep kurikulum pendidikan Islam yang terkandung dalam Alquran surah Luqman ayat
12-19? (3) Bagaimana analisis konsep pendidikan Islam dalam Alquran surah Luqman ayat
12-19 dengan konsep kurikulum pendidikan Islam sekarang?.

2
Setelah diadakan penelusuran ke perpustakaan maupun di internet, pembahasan yang
mencoba meneliti tentang “konsep kurikulum dalam surah Luqman ayat 12-19” belum
ditemukan. Berbagai studi-studi yang mengkaji sebelumnya pernah dilakukan, hanya saja
yang mengkaji terhadap pemikiran tentang konsep kurikulum dalam surah Luqman ayat 12-
19 belum ditemukan.

Diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1.1.
Penelitian yang Relevan

No
Judul Skripsi/Jurnal yang Relevan Persamaan Perbedaan
.

 Kajian  Teori
Skripsi yang disusun oleh Irfan fajri, menganalisis pembahasan
jurusan pendidikan agama islam, berlandaskan yang peneliti
fakultas Tarbiyah dengan judul pada surah dan teliti
1. “Nilai-nilai pendidikan agama islam ayat yang sama
dalam alquran surah Luqman ayat yaitu surah
12-19” (STAIDarulArafah, Luqman ayat 12-
Laubekri,2014). 19

 Kajian  Teori
menganalisis pembahasan
Jurnal Pendidikan yang di susun oleh
berlandaskan yang peneliti
Nurhadi, dengan judul “Konsep
pada surah dan teliti
2. Kurikulum Pendidikan Keluarga
ayat yang sama
Dalam Surah Luqman” (STAI AL-
yaitu surah
Azhar Pekan Baru, 2018).
Luqman ayat 12-
19

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian literatur atau studi kepustakaan. Maka
metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah suatu jenis penelitian yang prosedur penemuan yang dilakukan tidak menggunakan
prosedur statistik atau kuantitatif.

3
Jadi, metode/ teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
library research. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti harus mempersiapkan alat
pengumpul data berupa pedoman sebagai acuan dalam pengumpulan data untuk memandu
pelaksanaan penelitian.
Oleh sebab itu dalam library reseach, peneliti harus membuat kisi-kisi, yaitu berupa
panduan untuk membuat instrumen. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian akan dijelaskan
oleh tabel dibawah ini !

Tabel 3.1 kisi-kisi instrumen penelitian


Konsep Kurikulum Pendidikan Islam
menurut Alquran surah Luqman ayat 12-19
(Studi pada buku pelajaran Pendidikan Dalam Perspektif Alquran
Karya Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.)

No
Pertanyaan Teori Indikator Sumber Data
.

Ayat dan Buku Pendidikan


Terjemahan ayat Dalam Perspektif
Bagaimana penafsiran  arah
surah Luqman Alquran karya
ahli tafsir terhadap
ayat 12-19, serta  Maksud Prof. Dr. H.
konsep kurikulum
1 penjelasan  Sasaran Abuddin Nata,
pendidikan Islam dalam
Alquran surat Luqman
kandungan dari  Bentuk M.A.
ayat tersebut  Makna Dan buku Tafsir Al
ayat 12-19?
menurut masing- Maraghi, Ibnu
masing mufassir. Tafsir.

Teori konsep  Kandunga Buku Pendidikan


Apa saja konsep
kurikulum n ayat Dalam Perspektif
kurikulum pendidikan
Pendidikan Islam  uraian Alquran karya
2. Islam yang terkandung
menurut Alquran  Arah Prof. Dr. H.
dalam Alquran surah
atau aspek Abuddin Nata,
Luqman ayat 12-19?
religius. Alquran. M.A.

3. Bagaimana analisis Menganalisis  Hasil Buku Pendidikan


konsep pendidikan kosnep kurikulum  Menilai Dalam Perspektif
Islam dalam Alquran menurut teori  Membandi Alquran karya
surah Luqman ayat 12- S.Nasution ngkan Prof. Dr. H.
19 dengan konsep dengan lonsep  Membuat Abuddin Nata,
kurikulum pendidikan kurikulum keputusan M.A.
Islam sekarang? Luqmani. Dan Buku
Kurikulum dan

4
Pemikiran
Pendidikan, karya
Prof. Dr. H. Lias
Hasibuan, M.A.

PEMBAHASAN
Penafsiran Ahli Tafsir terhadap Konsep Kurikulum Pendidikan Islam yang
terkandung dalam Alquran surah Luqman ayat 12-19
Ayat dan Terjemahan :

‫هللا الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ِْم‬ ِ ‫ِبسْ ِم‬


َّ‫َو َل َق ْد ٰا َت ْي َنا لُ ْق ٰم َن ْالح ِْك َم َة اَ ِن ا ْش ُكرْ هّٰلِل ِۗ‌ َو َمنْ َّي ْش ُكرْ َف ِا َّن َما َي ْش ُك ُر لِ َن ْفسِ ۚهٖ‌ َو َمنْ َك َف َر َفاِن‬
َّ‫ِظ ٗه ٰي ُب َنىَّ اَل ُت ْش ِركْ ِباهّٰلل ِ ۗ اِن‬ ُ ‫ َوا ِْذ َقا َل لُ ْق ٰمنُ اِل ْبنِهٖ َوه َُو َيع‬١٢ ‫هّٰللا َ َغنِىٌّ َح ِم ْي ٌد‬
‫ص ْي َنا ااْل ِ ْن ٰس َن ِب َوالِدَ ْي ِۚ‌ه َح َم َل ْت ُه اُم ُّٗه َوهْ ًنا َع ٰلى َوهْ ٍن‬ َّ ‫ َو َو‬١٣ ‫ـظ ْل ٌم َعظِ ْي ٌم‬ ُ ‫ك َل‬ َ ْ‫ال ِّشر‬
ْ‫ك َع ٰلى اَن‬ َ ‫ َو ِانْ َجا َه ٰد‬١٤ ‫ك ِا َليَّ ْالمَصِ ْي ُر‬ َ ۗ ‫ْن اَ ِن ا ْش ُكرْ لِيْ َول َِـوالِدَ ْي‬ ِ ‫ِصلُ ٗه ِفيْ َعا َمي‬ ٰ ‫َّوف‬
ْ‫صا ِح ْب ُه َما فِى ال ُّد ْن َيا َمعْ ر ُْو ًف ۖا‌ وَّ ا َّت ِبع‬ َ ‫ك ِبهٖ عِ ْل ٌم َفاَل ُتطِ عْ ُه َما‌ َو‬ َ ‫ْس َل‬ َ ‫ك ِبيْ َما َلي‬ َ ‫ُت ْش ِر‬
ْ‫ ٰي ُب َنيَّ ِا َّن َه ۤا ِان‬١٥ ‫اب ِا َليَّ ‌ۚ ُث َّم ِا َليَّ َمرْ ِج ُع ُك ْم َفا ُ َن ِّب ُئ ُك ْم ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َملُ ْو َن‬
َ ‫َس ِب ْي َل َمنْ اَ َن‬
‫ت‬ِ ْ‫ض َيأ‬ ِ ْ‫ت اَ ْو فِى ااْل َر‬ ِ ‫ص ْخ َر ٍة اَ ْو فِى الس َّٰم ٰو‬ َ ْ‫دَل َف َت ُكنْ ِفي‬ ٍ ْ‫ك م ِْث َقا َل َح َّب ٍة مِّنْ َخر‬ ُ ‫َت‬
‫ ٰي ُب َنيَّ اَق ِِم الص َّٰلو َة َو ْأمُرْ ِب ْال َمعْ ر ُْوفِ َوا ْن َه َع ِن‬١٦ ‫ِب َها هّٰللا ُ‌ۗ اِنَّ هّٰللا َ َلطِ يْفٌ َخ ِب ْي ٌر‬
‫ك‬َ ‫صعِّرْ َخ َّد‬ َ ‫ َواَل ُت‬١٧ ‫ك اِنَّ ٰذل َِك ِمنْ َع ْز ِم ااْل ُم ُْو ِ‌ر‬ َ َ‫ْال ُم ْن َك ِر َواصْ ِبرْ َع ٰلى َم ۤا ا‬
‌َۗ ‫صا َب‬
‫هّٰللا‬
‫ َوا ْقصِ ْد‬١٨ ‫ال َف ُخ ْو ۚ ٍر‬ ٍ ‫ض َم َرحً ا ۗ اِنَّ َ اَل ُيحِبُّ ُك َّل م ُْخ َت‬ ِ ْ‫ش فِى ااْل َر‬ ِ ْ‫اس َواَل َتم‬ ِ ‫لِل َّن‬
١٩ؑ ‫ت ْال َح ِمي ِْر‬ ُ ‫ص ْو‬َ ‫ت َل‬ ِ ‫ِك اِنَّ اَ ْن َك َر ااْل َصْ َوا‬ ‌َۗ ‫ص ْوت‬ َ ْ‫اغضُضْ ِمن‬ ْ ‫ك َو‬َ ‫ِفيْ َم ْش ِي‬
Artinya: 12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah),
maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang
tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." 13.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar." 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti

5
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,
maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. 16. (Luqman
berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah
akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha Mengetahui. 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). 18. Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 19. Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai (Alquran dan Terjemahnya, 2009:412).
Asbabu nuzul
Asbabu nuzul ayat 13 adalah ketika ayat ke-82 dari surah Al-An’am diturunkan, para
sahabat merasa keberatan. Kemudian mereka datang menghadap Rasulullah saw seraya
berkata, “Wahai Rasulullah siapakah di antara kami yang dapat membersihkan
keimanannya dari perbuatan zalim?” Jawab beliau: “Bukan begitu, bukankah kau telah
mendengar wasiat Luqman Hakim kepada anaknya: Hai anakku, janganlah kau
mempersekutukan Allah swt, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kezaliman yang besar.” (Mahali, 2002: 660).
Sa’ad bin Malik seorang lelaki yang sangat taat dan menghormati ibunya. Ketika ia
memeluk Islam, ibunya berkata: “Wahai Sa’ad mengapa kamu tega meninggalkan
agamamu yang lama, memeluk agama yang baru. Wahai anakku, pilihlah salah satu, kau
kembali memeluk agama yang lama atau aku tidak makan dan minum sampai mati.” Maka
Sa’ad kebingungan, bahkan ia dikatakan tega membunuh ibunya. Maka Sa’ad berkata:
“Wahai ibu, jangan kau lakukan yang demikian, aku memeluk agama baru tidak akan
mendatangkan mudharat, dan aku tidak akan meninggalkannya”. Maka Umi Sa’ad pun
nekad tidak makan sampai hari tiga malam. Sa’ad berkata: “Wahai ibu, seandainya kau
memiliki seribu jiwa kemudian saru per satu meninggal, tetap aku tidak akan meninggalkan
baruku (Islam), karena itu terserah ibu mau makan atau tidak”. Maka ibu itupun makan.
Sehubungan dengan itu, maka Allah swt menurunkan ayat ke-15 sebagai ketegasan
bahwa kaum muslimin wajib taat dan tunduk kepada perintah orang tua sepanjang bukan
yang bertentangan dengan pihak perintah-perintah Allah swt (Mahali: 661).
Penafsiran Surah Luqman Ayat 12-19 :
Adapun pendapat mengenai surat Luqman ayat 12-19 dari para mufassir, sebagai
berikut:
Ibnu katsir

6
Tafsir Ibnu Katsir surat Luqman ayat 12-19 sebagai berikut: ayat 12 berisi tentang
anjuran bersyukur, ayat 13 larangan berbuat syirik, ayat 14 perintah berbakti kepada
orangtua, ayat 15 berbuat baik terhadap orangtua kecuali dalam hal keimanan, ayat 16
manusia mempertanggungjawabkan segala yang diperbuat kepada Allah, ayat 17 perintah
menegakkan shalat dan amar ma‟ruf nahi munkar, ayat 18 larangan bertingkah sombong,
ayat 19 bersikap sopan dalam berkomunikasi.
Al-Maraghi (Ahmad Musthafa Al-Maraghiy)
Perintah syukur, akidah yang menyangkut masalah keimanan kepada Allah, hal ini
sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitabNya, para nabi, hari kiamat, dan qadha
qadar. Materi ini terdapat pada ayat 12, 13, dan 16. Kedua, syariat, yakni satu sistem norma
Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia,
dan hubungan manusia dengan alam. Kaidah syariat ini terbagi menjadi dua, yang pertama
ibadah dan yang kedua muamalah. Aspek syariat ini terdapat pada ayat 14, 15, dan 17.
Ketiga, akhlak, ini mencakup akhlak manusia terhadap khliqnya dan akhlak manusia
terhadap makhluk. Aspek ini terdapat pada ayat 14, 15, 18, dan 19. Baik ibadah, muamalah,
dan akhlak pada hakikatnya bertitik pada akidah.
Fi Zhilalil Qur’an (Sayyid Quthb)
Ayat 12 merupakan ayat kesyukuran, ayat 13 mengandung pengikraran tauhid, ayat 14-
15 mengisyaratkan kasih sayang dan kelembutan, namun tetap mengedepankan akidah,
pada ayat 16 Allah maha teliti atas segala sesuatu dansegala perbuatan kita akan dihisab,
ayat 17 menerangkan tentang perintah menegakkan shalat dan bersabar atas segala cobaan,
ayat 18 menerangkan tentang larangan berbuat sombong yang di isyaratkan seperti ash-
sha’ru yakni penyakit yang menimpa leher unta sehingga bengkok. Hal ini dikiaskan seperti
orang yang sombong di muka bumi ini, dan ayat yang terakhir ayat 19 menerangkan
tentang kesederhanaan etika ketika berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
Konsep Kurikulum Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Alquran Surah
Luqman Ayat 12-19
Materi atau pelajaran tersebut berkaitan dengan aspek:
a. Keimanan kepada Tuhan dengan semurni-murninya dengan menjauhkan berbagai
perbuatan yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyekutukannya (musyrik) dan
juga diingatkan agar keimanan kepada Tuhan yang murni itu tetap dipertahankan dengan
teguh dan sekuat tenaga terhadap berbagai pengaruh yang mungkin akan merusaknya,
sekalipun pengaruh dan pemaksaan yang merusak keimanan tersebut datangnya dari
kedua orang tua dan dijelaskan pula bahwa Allah yang di imani itu akan senantiasa

7
memberikan balasan kepada setiap amal yang dilakukan oleh manusia, sekalipun amal
tersebut sebesar biji sawi.
b. Berbuat baik, sopan, ramah, dan peduli terhadap kedua orangtua yang luar biasa dan tak
tertandingi oleh perbuatan apa pun, yaitu pada saat orangtua hamil, melahirkan,
menyusui, merawat, menjaga, mendidik, dan membimbing anaknya hingga anak tersebut
mulai dapat berjalan sendiri pada saat anak tersebut berusia dua tahun.
c. Melakukan hubungan vertikal dengan Tuhan, sebagai pernyataan lahiriah dan batiniah
atas keimanan yang dianutnya. Hubungan vertikal yang paling efektif adalah dengan
mengerjakan shalat. Melalui shalat ini manusia berupaya melakukan komunikasi
spiritual dengan Tuhan, untuk menyerap sifat-sifat Nya yang agung serta mendapatkan
limpahan karuniaNya, dan memperoleh pencerahan spiritual setiap saat.
d. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan cara menyuruh orang lain berbuat
kebaikan serta tidak membiarkan tumbuh berkembangnya berbagai kemungkaran.
Upaya tersebut dilakukan dengan penuh ketekunan dan kesabaran terhadap berbagai
ujian yang mungkin menimpa pada saat melaksanakan tugas dakwah yang berat itu.
e. Memiliki akhlak yang mulia yang tercermin pada sikap rendah hati dan membangun
hubungan kemitraan dengan orang lain atas dasar kesetaraan derajat dan kesamaan
kesempatan, menjauhkan sikap egoisme, sombong, dan merasa hebat, sehingga
cenderung meremehkan oranglain.
Analisis konsep kurikulum pendidikan Islam dalam Alquran surah Luqman ayat 12-
19 dengan konsep kurikulum pendidikan Islam sekarang
Konsep kurikulum menurut S.Nasution mengutip pendapat Eisner yang menyebutkan
adanya lima konsep kurikulum, yakni kurikulum sebagai pengembangan proses kognitif,
sebagai teknologi, aktualisasi diri, rekonstruksi sosial, dan rasionalisasi akademik (Abuddin
Nata, 162-163).
Jika Surah al-Luqman ayat 12—19 dianalisis menggunakan teori terminologis
S.Nasution dapat dikelompokkan menjadi sebuah konsep kurikulum luqmani, seperti yang
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Analisis data konsep kurikulum pendidikan islam
Dengan materi pelajaran

8
Konsep Kurikulum Pendidikan

No Materi Pelajaran Rasionalis


Proses Teknol Aktualisas Rekonstru
asi
kognitif ogi i diri ksi sosial
Akademik

1 Keimanan

Berbuat baik, sopan,


2 ramah, dan berbakti
kepada orangtua

Melakukan hubungan
3 √ √ √ √ √
vertikal dengan Tuhan

Memiliki kepedulian
4
terhadap lingkungan

Memiliki akhlak yang


5
mulia

Maka dapat disimpulkan bahwa berbagai konsep kurikulum pendidikan sebagaimana


terseburt yakni pengembangan proses kognitif, sebagai teknologi, aktualisasi diri,
rekonstruksi sosial, dan rasionalisasi akademik seluruhnya, dapat dijumpai praktiknya
dalam masyarakat baik di Indonesia maupun negara lain. Ada saat konsep kurikulum yang
paling dominan untuk dilaksanakan dan terkadang berbagai konsep kurikulum tersebut
secara bersamaan dipraktikkan.
Pada zaman pemerinahan penjajaan Belanda misalnya, kurikulum pendidikan banyak
ditekankan pada konsep kurikulum proses kognitif yang menghasilkan manusia yang kaya
dengan konsep dan teori tentang sesuatu namun tidak dibarengi dengan kecakapan untuk
mempraktikkannya.
Selanjutnya pada era reformasi seperti sekarang ini, terjadi kombinasi penerapan
kurikulum yang bersifat teknologi, kurikulun yang bersifat aktualisasi diri, dan kurikulum
yang bersifat rasionalisasi akademik. Hal ini terjadi seiring dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi, tuntunan era globalisasi yang
memerlukan manusia yang unggul, bermutu, dan memberdayakan.

9
Berdasarkan analisis penelitian skripsi saya ini, ditujukan di Tingkat satuan SMA
(Sekolah Menengah Atas). Karena penelitian ini di fokuskan kepada pendidik yang
diperankan oleh Luqman yang mendidik anaknya untuk mengajarkan hal-hal yang di
perintahkan Allah kepada Luqman. Maka dari itu pada jenjang tingkat SMA yang lebih
relevan ditujukan kasus penelitian ini.

10
PENUTUP
Kesimpulan
Pendapat mengenai surat Luqman ayat 12-19 dari para mufassir :
a. Tafsir Ibnu Katsir surat Luqman ayat 12-19
b. Tafsir Maraghi surat Luqman ayat 12-19
c. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an surat Luqman ayat 12-19
Konsep kurikulum pendidikan Islam menurut alquran surah Luqman ayat 12-19 yaitu :
a. Keimanan kepada Tuhan dengan semurni-murninya
b. Berbuat baik, sopan, ramah, dan peduli terhadap kedua orangtua berjalan sendiri pada
saat anak tersebut berusia dua tahun.
c. Melakukan hubungan vertikal dengan Tuhan, sebagai pernyataan lahiriah dan batiniah
atas keimanan yang dianutnya.
d. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan
e. Memiliki akhlak yang mulia
Analisis konsep kurikulum pendidikan Islam dalam Alquran surah Luqman ayat 12-19
dengan konsep kurikulum pendidikan Islam sekarang :
Berdasarkan analisis penelitian skripsi saya ini, ditujukan di Tingkat satuan SMA
(Sekolah Menengah Atas). Karena penelitian ini di fokuskan kepada pendidik yang
diperankan oleh Luqman yang mendidik anaknya untuk mengajarkan hal-hal yang di
perintahkan Allah kepada.
Saran
Dari hasil penelitian ini, maka peneliti berusaha memberikan saran, sebagai berikut:
1. kepada pendidik khususnya yang berada di lingkungan pendidikan Islam, agar
melakukan pembelajaran atau proses penyampaian materi dengan melihat kembali nilai-
nilai yang terkandung dalam alquran.
2. Adapun kepada peneliti selanjutnya, agar lebih memperhatikan konsep-konsep
kurikulum yang terkandung dalam Alquran, serta materi-materi apa saja yang terandung
didalamnya. Dan juga mengkhusus kan ke arah mana di tuju konsep kurikulum yang
berlandaskan ayat alquran. Sehingga penelitian ini menghasilkan sesuatu yang
komprehensip dan lebih konkrit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alquran dan Terjemahannya. 2009. Depok : Sabiq.


Arifin. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Clemmens, D. 2003. Adolescent motherhood: a meta-synthesis of qualitative Studies.
American Journal of Maternal Child Nursing, 28(2), 93-9.
Departemen Agama RI. 2015. Al-Qur’an dan Terjemahanya. Semarang : Toha Putra.
Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 Tentanf Sistem Pendidikan Nasional, http://www.inherent-
dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses tanggal 15 November 2020.
Fida, Abil. Tafsir Al-Qur‟anul Adhim Ibnu Katsir, Juz 3. Singapura: kutanahazu pinag.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset.
Harold Alberty. 1954. Reorganizing The High School Curriculum, New York The
Appleton Century Grafis.
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar Maju.
Kementrian Agama RI. 2011. Al-Qur‟an dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahya.
Maraghi, Al-Mustofa. 1974. Tafsir Al Maraghi, Juz 19.
Margono, S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Meleong, Lexy J. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. Ke-1, Jakarta : Kencana Prenada Media.
Musthafa dan Muhyiddin. 1998. Al-Wadih fi ‘Uluum Alquran, Cet.II. Damaskus : Daar
al-‘lim al-Tayib.
Musthafa, Ahmad . 1974. Tafsir Al-Maraghi, Juz 19.
Nasution, S. 2009. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.
Nata, Abuddin. 2016. Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Nazir, M. 1985. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nidraha. 1981. Research Teori, Metodologi Administasi. Jakarta : Bina Aksara.
Quthb, Sayyid. 1968. Tafsir Fi Zhilalil Quran, Jilid 5. Kairo: Darus Syauq.

12
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Salim. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Cipta Pustaka Media.
Shihab, M. Quraish. 2009. Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.
Soejono. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
_______. 2017. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi.2005.
Sukmadinata. dan Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktik..
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Surachman, Winarno. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Jakarta : Remaja Rosda
Karya.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana

13

Anda mungkin juga menyukai