Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, berkah, dan
limpahan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin yang diberikan kepada kami, sehingga proses
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini berjudul, “Sistem Konverter Code dan
Adder”, yang disusun untuk memenuhi tugas makalah Fisika Bahan. Makalah ini berupaya untuk
menjelaskan sistem pengkorversian code serta adder. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
ilmu terhadap pembacanya.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang turut membantu
penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Terakhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi Indonesia dalam usaha
peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Permasalahan 1
1.4. Sistematika Laporan 1
BAB II DASAR TEORI 2
2.1. Binaru Coded Decimal 2
2.2. Kode Excess-3 2
2.3. Code Gray 3
2.4. Half Adder 4
2.5. Full Adder 4
BAB III PEMBAHASAN DAN CONTOH SOAL 6
3.1. Penjumlahan BCD 6
3.2. Merubah Desimal ke Excess-3 7
3.3. Merubah Binner ke Gray 7
3.4. Merubah Gray ke Binner 7
3.1. Adder 7
BAB IV PENUTUP 9
4.1. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
20 tahun terakhir perkembangan teknologi computer sangat pesat di seluruh dunia.
Computer pada era 2010 sudah jauh berbeda dengan computer pada era 1990. Ukuran,
performa kerja, tampilan, dan fungsi sudah banyak berkembang selama 20 tahun terakhir.
Computer yang dahulu berukuran sama dengan almari, sekarang sudah bisa masuk ke dalam tas
bahkan dengan performa yang lebih cepat. Hal ini merupakan hasil dari perkembangan ilmu
elektronika digital yang bekembang dengan pesat selama 20 tahun terakhir. Ilmu elektronika
digital melingkupi banyak rangkaian digital mulai dari yang sederhana hingga yang rumit dan
kompleks. Salah satu dasar dari ilmu elektronika digital adalah system bilangan dan kode
digital. Salah satu dasar dari system kode adalah system converter dan adder.
Rangkaian adder terdiri dari beberapa macam yaitu half adder, full adder, ripple carry adder,
carry-lookahead adders, dan lookahead carry unit. Masing-masing dari jenis adder tersebut
memiliki fungsi dan kompleksitas system yang berbeda-beda. System converter kode juga
terdiri dari beberapa macam yaitu BCD ke Gray, Gray ke BCD, danlain sebagainya.
1.3. Tujuan
1. Memahami cara menggunakan sistem converter kode
2. Memahami cara kerja rangkaian adder
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Binary-Coded-Decimal Code
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan
biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi
satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal
ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya
untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner dan keterbatasan komputer yang hanya
bisa mengolah bilangan biner. Apabila setiap digit dari suatu bilangan desimal dinyatakan
dalam ekivalen binernya, maka prosedur pengkodean ini disebut binary-coded-decimal
(disngkat BCD). Karena digit desimal besarnya dapat mencapai 9, maka diperlukan 4 bit untuk
mengkode setiap digit (kode biner untuk 9 adalah 1001). Untuk menunjukkan kode BCD, ambil
bilangan desimal 874, setiap digit dapat diubah menjadi ekivalen binernya sebagai berikut :
Dengan demikian, kode BCD menyatakan setiap digit bilangan desimal dengan bilangan biner
4 bit. Jelaslah bahwa hanya digunakan bilangan-bilangan biner 4 bit dari 0000 sampai 1001.
6
2.4 Half Adder (HA)
Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah system bilangan biner yang paling sederhana.
Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1
bit saja. Rangkaian half adder mempunyai 2 masukan dan 2 keluaran yaitu Summary out (Sum)
dan Carry out (Carry). Secara blok diagram dapat digambar sebagai berikut :
Dimana A dan B merupakan data-data Input. Operasi dari HA dapat ditunjukkan pada tabel
kebenaran berikut :
7
Rangkaian FA yang disusun oleh dua buah HA
8
BAB III
PEMBAHASAN DAN CONTOH SOAL
Contoh lain :
Pada contoh di atas tak satupun hasil penjumlahan dari digit-digit desimal melampaui 9, oleh
karena itu tidak dihasilkan carry-carry desimal. Untuk kasus-kasus ini proses penjumlahan
BCD adalah langsung dan sama dengan penjumlahan biner.
Hasil 1101 tidak terdapat dalam kode BCD , ini merupakan salah satu grup kode 4 bit
terlarang. Ini terjadi karena jumlah dari dua bit tersebut melampui 9. Apabila ini terjadi maka
hasilnya harus dikoreksi dengan menambah 6 ( 0110) untuk menghindarkan enam grup
terlarang.
9
3.2 Merubah Desimal ke Excezz-3
Misalnya, mengkode bilangan desimal 4 kedalam kode excess-3, pertama-tama kita harus
menambah 3 untuk memperoleh 7. Kemudian 7 dikodekan dalam kode biner 4-bit ekivalennya,
yaitu 0111. Sebagai contoh lain, ubahlah 46 menjadi representasi kode excess-3.
3.5 Adder
Rangkaian Half Adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner clan 2
terminal output, yaitu SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY). Pengurangan
10
biner adalah menjumlahkan input ke satu dengan komplemen input ke dua. (jika menghasilkan
carry maka carry dibuang). Contoh: (110100 – 100001)2
Jawab: Komplemenkan input ke dua sehingga:
110100
0 1 1 1 1 1 + //jumlahkan dengan 2’s komplemen
1 0 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 – //kurangi agar tidak ada carry
1 0 0 1 1
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain :
1. BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metode proses konversinya, setiap
simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti
konversi bilangan desimal ke biner biasa.
2. Pengkodean excess-3 untuk bilangan decimal dilaksanakan dengan cara yang sama seperti
BCD kecuali bahwa angka 3 ditambahkan pada setiap digit desimal sebelum mengkodekan
dalam biner.
3. Kode Gray termasuk kelas kode yang disebut kode perubahan minimum atau minimum
change code,dimana hanya mengubah satu bit dalam grup kodenya apabila pindah dari satu
step ke step berikutnya.
4. Half Adder adalah suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana.
Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai
1bit saja. Rangkaian Half Adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner
clan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY).
5. Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari
1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan
decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY
(SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai
maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.
12
DAFTAR PUSTAKA
Permatasari, Yuni. 2009. Sistem Digital. Jakarta : FIK Universitas Indonesia (pdf)
(http://www.scribd.com diakses tanggal 20 April 2013)
Pyzdek, T. 2003. Quality Engineering Handbook. ISBN 0-8247-4614-7 Setiadi, Dede. 2006.
Sistem Bilangan. Departemen Biologi FMIPA IPB: Bogor (pdf)
(http://www.scribd.com diakses tanggal 20 April 2013)
13