Anda di halaman 1dari 24

FILSAFAT MANUSIA – PERTEMUAN 4

Friedrich Nietzsche
Detricia Tedjawidjaja
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Pokok Bahasan

01 02
Pendahuluan Latar Belakang
Pemikiran Nietzsche

03 04
Hakikat Manusia Relevansi dengan
menurut Nietzsche Ilmu Psikologi
01
Pendahuluan
Review
Apa yang kalian pelajari di
minggu lalu?
Apollonian Dionysian
Biografi Friedrich Wilhelm
Nietzsche
• Lahir pada tahun 1844 di kota kecil, di Jerman.
• Ayah Nietzsce merupakan seorang pendeta
dan ibunya merupakan penganut agama kristen
yang taat.
• Lebih banyak diasuh oleh ibu yang penuh
kelembutan dan kesabaran. Hal ini membuat
Nietzsche tidak suka dengan anak-anak yang
kasar dan nakal.
• Nietzsche kecil dikenal sebagai anak yang rajin
membaca Kitab Suci dan dipanggil sebagai
pendeta kecil.
Biografi Friedrich Wilhelm
Nietzsche
• Usia 18 tahun  tidak percaya kepada Tuhan dan
seringkali menghabiskan waktu dengan berpesta,
merokok, & mabuk-mabukan. Namun, Nietzsche
sadar bahwa yang ia lakukan itu sia-sia dan tidak
membuatnya bahagia.
• Usia 23 tahun  bergabung sebagai tentara untuk
perang. Sayangnya, Nietzsche mengalami
kecelakaan saat naik kuda yang membuatnya
terluka, tidak bisa sembuh, dan tidak jadi
bergabung dalam militer. Meskipun demikian,
melalui pengalaman ini, Nietzsche menjadi orang
yang memuja dan mengidolakan para tentara yang
kuat.
Biografi Friedrich Wilhelm Nietzsche
• Dari kehidupan militer yang keras, Nietzsche lalu Beberapa karya-karya tulisan Nietzsche,
beralih ke karir sebagai pendidik ahli Bahasa antara lain:
(Filolog) di Universitas di Jerman. Namun,
Nietzsche sangat membenci pekerjaannya ini.
• Nietzsche pernah tertarik menjadi seorang
seniman dengan membuat puisi, prosa, lagu, dan
musik.
• Secara umum, Nietzsche merupakan pribadi
yang halus, lembut, dan feminim. Namun, ia
takut bahwa dirinya yang lemah dan lembut ini
akan mirip dengan orang-orang Kristiani 
perjuangan melawan kelembutan.
• Akhir kehidupan  Nietzsche terus sakit-sakitan
hingga akhirnya ia meninggal pada tahun 1900.
02
Latar Belakang
Pemikiran Nietzsche
Pemikiran Nietzsche = Pemikiran Schopenhauer
Secara umum, berbagai pemikiran Nietzsche diperoleh dari pengalamannya dan proses
refleksi yang ia lakukan pada masa-masa ia sakit dan tidak berdaya. Pemikiran itu kemudian
disampaikan dalam berbagai karya tulisnya.

• Tahun 1985, buku Schopenhauer “World as will and reality”  memberikan kesan
mendalam bagi Nietzsche karena mampu menunjukkan dunia, kehidupan, dan hakikat
sebenarnya dari manusia.
• Manusia memiliki kehendak dan kehendak itu mempengaruhi pikiran manusia. Artinya,
manusia berusaha menyembunyikan keinginan di bawah rasio. Padahal, kekuatan
kehendak, kekuasaan, dan daya tahan nafsu merupakan hal terbaik pada manusia.
• Manusia yang melakukan kejahatan dan kekerasan seharusnya dapat dimaklumi.
Adanya pelanggaran terhadap keteladanan dan ketertiban dapat menghasilkan
individu dengan pribadi yang superior.
Pengalaman di balik Pemikiran
Manusia Unggul
• Pemikiran tentang kehendak utama manusia muncul pertama kali saat Nietzsche
menonton parade para prajurit yang sedang lewat di dalam kota (idola Nietzsche).
Sejak saat itu, Nietzsche menyadari bahwa sebenarnya kehendak paling kuat dan
paling tinggi pada kehidupan manusia adalah kehendak untuk berperang dan
berkuasa.
• Pengalaman lain adalah ketika Nietzsche (yang memiliki minat pada seni) bertemu
dengan Richard Wagner, seorang seniman dan komposer yang sangat sukses.
Nietzsche mengagumi Wagner sebagai orang yang berani, maskulin, yang
menjadi inspirasi bagi Nietzsche dalam membangun konsep Manusia Unggul.
Pengalaman di balik Pemikiran
Manusia Unggul
• Nietzsche pernah mengalami patah hati terhadap wanita yang ia sukai. Dari pengalaman itu,
Nietzsche membuat pernyataan-pernyataan yang berusaha mengkritik, menentang, dan
merendahkan perempuan  Nietzsche berusaha untuk menyendiri.
• Dari kesendirian itu, Nietzsche bersentuhan dengan pemikiran Zarathustra atau Zoroaster.
Zarathustra sendiri merupakan nama seorang nabi dari Persia (Iran) pada abad 1500-1000
SM dan merupakan pendiri dari aliran kepercayaan Zoroatrianisme (agama monoisme
pertama).
• Salah satu ajaran dalam Zarathustra menyatakan bahwa “Tuhan-Tuhan yang tua telah
mengakhiri hidupnya beberapa waktu yang lalu”  Tuhan sudah mati.
• Dari semua penderitaan yang dialami, Nietzsche percaya bahwa Tuhan yang lama sudah mati.
• Nietzsche berusaha mencari tuhan yang baru yang kemudian ia temukan dan dinamai sebagai
Manusia Unggul.
03
Hakikat Manusia
menurut Nietzsche
Hakikat Manusia menurut Nietzsche
Moral Budak vs Aristokrasi vs
Moral Tuan Demokrasi

01 02 03 04
Manusia Unggul Cinta, Perkawinan, &
Feminisme
Moral Budak vs Moral Tuan
Latar belakang pemikiran yang memicu pemikiran Moral Budak vs Moral Tuan:
• Nietzsche meggagas moralitas yang ia susun berdasarkan teori evolusi  seleksi
alam dan survival of the fittest.
• Kehidupan dianggap sebagai perjuangan untuk bereksistensi. Melalui seleksi
alam, orang yang mampu dan berhasil untuk melangsungkan kehidupan adalah
orang yang memiliki kekuatan, kebanggaan diri, dan kecerdasan.
• Fungsi kehidupan  untuk menciptakan kejeniusan dalam mengembangkan dan
meningkatkan kepribadian-kepribadian yang superior.
• Tuhan lama sudah mati  moralitas lama juga sudah mati.
• Nietzsche menyusun moralitas Manusia Unggul yang berusaha menghancurkan
moralitas lama.
Moral Budak vs Moral Tuan
Latar belakang pemikiran yang memicu pemikiran Moral Budak vs Moral Tuan:
• Dalam Bahasa Jerman, kata buruk memiliki dua jenis kata  schlecht dan bose.
Kata schlecht dipakai oleh orang kelas atas untuk kelas bawah, sementara kata
bose dipakai oleh orang kelas bawah untuk kelas atas.
• Selain itu, kata baik (gut) dalam Bahasa Jerman memiliki dua arti yang berbeda
tergantung dari orang kelas atas atau rakyat biasa yang menggunakannya.
• Atas dasar itu, Nietzsche membagi adanya dua sudut pandang yang digunakan
untuk menilai tingkah laku manusia  Moral Tuan (Herren Moral) dan Moral
Budak (Heerden Moral).
Moral Budak vs Moral Tuan
Moral Tuan Moral Budak
Kebajikan utama dalam tingkah laku Kebajikan utama adalah kerendahan
manusia adalah kejantanan, hati, pengorbanan diri, altruisme (tidak
keberanian, dan kerja keras, cinta mementingkan diri sendiri), dan
pada kekuasaan. kemiskinan; cenderung menekankan
Moral yang menjadi standar pada pada cinta kedamaian, belas kasihan.
zaman Romawi kuno.  moral yang Dunia dan daging sebagai simbol
diterima oleh Nietzsche dalam kejahatan.
membangun konsep manusia unggul. Moral yang dipegang dalam agama
Kristiani  lebih diterima secara
universal, tetapi ditentang oleh
Nietzsche.
Moral Budak vs Moral Tuan
• Salah satu kritikan Nietzsche terhadap moral budak:
Perilaku mengunjungi orang sakit karena rasa belas kasihan dipandang sebagai “puncak
kenikmatan superioritas dalam memandang ketidakberdayaan orang lain”  dengan kata
lain, Nietzsche melihat dibalik kebaikan moral budak sebenarnya terdapat kehendak rahasia
untuk berkuasa.
• Orang kaya ≠ memiliki moral tuan  dalam beberapa kasus, orang kaya/borjuis lebih cocok
untuk masuk ke dalam moral budak = orang kaya yang menjadikan uang sebagai fokus utama
dan pemujaan.
• Orang kaya yang demikian dapat dianggap sebagai budak karena hanya fokus bekerja secara
rutin demi mencari uang, tidak punya waktu untuk gagasan-gagasan baru, serta “kenikmatan
intelektual” ada di luar jangkauan mereka.
• Segala kemewahan dan penghiburan tidak akan pernah membuat jiwa menjadi bahagia. Oleh
karena itu, tidak ada gunanya orang seperti itu memiliki kesejahteraan karena mereka tidak
mampu menggunakannya untuk meningkatkan martabat dan kehormatan mereka.
Manusia Unggul
Tujuan = mengembangkan Kehendak, gairah, &
individu yang unggul, kuat, Intelektual, kehormatan, dan dorongan, bisa menjadi
dan baik. Manusia (alat) kebanggaan diri merupakan kekuatan, jika manusia
untuk meningkatkan hal-hal yang menyusun mampu memilih dan
kekuatan & kepribadian diri manusia unggul. menggabungkannya menjadi
sendiri, bukan orang lain. satu tujuan besar.

Orang yang melakukan Untuk melahirkan manusia Hal terbaik adalah


segala tingkah laku karena unggul, dibutuhkan mendisiplinkan dan berbuat
mengikuti kehendaknya  peningkatan kecerdasan, keras terhadap diri sendiri
manusia bodoh karena pendidikan, dan disiplin sehingga kita tahu tujuan
kurang memiliki kekuatan yang keras demi terciptanya dalam apa saja yang kita
untuk hidup dan bertahan. kesempurnaan. kehendaki.
Aristokrasi vs Demokrasi
Aristokrasi Demokrasi
Aristokrasi  memandang bahwa Demokrasi  penghambat menjadi manusia
yang berhak memegang kekuasaan unggul karena demokrasi mengizinkan setiap
adalah para bangsawan. orang memiliki hak yang sama.
Aristokrasi  sumber lahirnya para Demokrasi berpihak pada banyak orang dan
penguasa yang hebat untuk membenci orang yang unggul. Oleh karena itu,
berbagai negara di Eropa  demokrasi dianggap tidak mampu melahirkan
dianggap sebagai bentuk manusia unggul dan bangsa-bangsa besar.
pemerintahan yang paling ideal. Menurut Nietzsche, kristianitas sebagai dasar
Melalui aristokrasi individu mampu demokrasi telah membalikan kebijaksanaan dan
melakukan banyak hal tanpa akal sehat yang sebenarnya. Kristianitas
dibebani oleh moral dan bebas dari dianggap telah menumpulkan kecerdikan bangsa
pembatasan. Jerman.
Cinta, Perkawinan, & Feminisme
Cinta & Perkawinan
• Hal yang aneh jika ada orang dari derajat yang lebih tinggi (unggul) melakukan perkawinan
dengan orang dari derajat yang lebih rendah (inferior). Seharusnya, yang terbaik mengawini
yang terbaik.
• Tujuan perkawinan ≠ reproduksi  lebih mengarah pada perkembangan diri sendiri.
• Perkawinan  kehendak 2 orang untuk menciptakan satu kesatuan pribadi yang lebih kuat
dan unggul daripada menciptakannya sendiri-sendiri.

Feminisme
• = gerakan emansipasi wanita yang merupakan akibat dari demokrasi dan kristianitas.
• Perempuan  berusaha memiliki status yang sama dengan laki-laki, baru merasa puas
dengan menundukkan laki-laki.  karena itu, lebih baik pria yang menang dan berkuasa di
atas wanita.
• Wanita seharusnya mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan yang terletak pada sifat
keibuannya, bukan untuk menundukkan pria.
04
Relevansi dengan
Ilmu Psikologi
Hakikat manusia yang disampaikan oleh Nietzsche dapat memiliki relevansi dengan 2 aliran dalam
ilmu psikologi:
• Kehendak untuk berkuasa yang menjadi keutamaan dalam manusia unggul merupakan bentuk
Id yang ada pada teori psikoanalisis.
• Di sisi lain, usaha yang dilakukan untuk menciptakan manusia unggul = pengembangan diri
(personal growth). Nietzsche percaya bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan menguasai
kehendaknya, manusia mampu mengatasi dirinya sendiri (self-overcoming)  menjadi salah satu
landasan berpikir dalam Psikologi Humanistik.
Terima Kasih!
Tanggapan atau Pertanyaan?
Sumber:
Abidin, Z. (2020). Filsafat Manusia (Edisi Revisi). PT Remaja Rosdakarya

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by
Stories

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai