[LAPORAN
TUBES TEKNIK
SUNGAI]
[SUNGAI SUMUR PUTRI]
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan sistem hidrologi dalam suatu wilayah daratan
dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai.
Pemanfaatan sumber daya alam pada suatu DAS secara garis besar dapat dikelompokan
menjadi 2 jenis yaitu pemanfaatan sumber daya tanah dan pemanfaatan sumber daya air.
Pemanfaatan sumber daya tanah pada suatu daerah aliran sungai meliputi pertanian,
sedangkan pemanfaatan sumber daya air diperuntukan bagi suplai air irigasi , suplai air
minum, PLTA, suplai air indusri, dan lain-lain. Untuk dapat dimanfaatkan secara efektif
dan efisien, maka DAS harus dikelola dengan baik agar DAS dapat berfungsi secara
optimal.
Pada Sungai Sumur Putri Kecamatan Raja Basa Kota Bandar Lampung ini telah terjadi
kerusakan talud yang mengkhawatirkan yang disebabkan oleh berubahnya tata guna
Pembangunan dinding penahan tanah /turap / talud di bantaran sungai merupakan salah
satu upaya untuk perlindungan tanah dari erosi, selain itu pada perencanaan ini, dengan
Pada penelitian ini kami meneliti kerusakan sungai Sumur Putri sepanjang 1000 m.
sumur putri, maka pada penelitian kali ini selain bermaksud untuk normalisasi kerusakan
talud ini akan direncanakan pengembangan kawasannya untuk dijadikan sebagai salah
Masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang sebagaimana yang dikemukakan
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Bambang Triatmodjo dalam bukunya, Hidrologi Terapan tahun 2008, siklus
hidrologi adalah proses kontinyu di mana air bergerak dari bumi ke atmosfer dan kemudian
kembali ke bumi lagi. Siklus ini bermula saat air di permukaan tanah dan laut menguap ke
udara akibat energi panas matahari. Uap air tersebut kemudian bergerak naik ke atmosfer.
Dalam keadaan yang memungkinkan uap tersebut mengalami kondensasi dan berubah
menjadi titiktitik air yang membentuk awan. Awan kemudian tertiup oleh angin dan
Presipitasi tersebut ada yang jatuh di samudera, di darat, dan sebagian langsung menguap
Presipitasi yang jatuh di permukaan bumi menyebar ke berbagai arah dengan beberapa
cara. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan (intersepsi) dan sisanya
sampai ke permukaan tanah. Sebagian air yang sampai ke permukaan tanah akan meresap
ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya akan mengalir di atas permukaan tanah
sebagai aliran permukaan. Aliran ini mengisi cekungan tanah, danau, masuk ke sungai dan
akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian mengalir di dalam
tanah (perkolasi) mengisi air tanah yang kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir
ke sungai dan akhirnya kembali lagi menuju laut. Proses ini berlangsung terus menerus
Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyar km3 air : 97,5% adalah air laut, 1,75%
berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan
sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap di udara. Air di bumi ini mengulangi terus
menerus sirkulasi, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Air melalui beberapa
proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan udara dan sebagian tiba
ke permukaan bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai
permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan dimana sebagian akan
menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan ke permukaan
tanah. Perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal.
Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun tetap
dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu
Siklus air secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk
menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung
pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat
berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu
(hail)). Partikelpartikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan. Awan-awan
tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika
dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan,
salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya. Ketika air dipanaskan
oleh sinar matahari, permukaan molekulmolekul air memiliki cukup energi untuk
melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara
yang berbeda yaitu evaporasi atau transpirasi, infiltrasi atau perlokasi dan air permukaan.
Siklus Hidrologi merupakan suatu sistem tertutup, maka air yang masuk selalu sama
dengan air yang keluar. Hal ini dikenal dengan istilah neraca air (Soemarto, 1987).
Apabila terdapat gangguan siklus hidrologi dapat memicu terjadinya banjir dan
Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota dari Provinsi Lampung dan merupakan pusat
perekonomian. Secara geografis terletak pada 5020’ sampai dengan 5030’ Lintang Selatan
dan 105028’ sampai dengan 105037’ Bujur Timur. Ibukota Bandar Lampung berada di
Teluk Betung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, memiliki luas wilayah
daratan 19.722 Ha (197,22 km2) dan luas perairan kurang lebih 39,82 km2. Dan secara
Secara hidrologis Kota Bandar Lampung dilalui oleh sungai-sungai yang masuk dalam
Wilayah Sungai (WS) Way Seputih dan Way Sekampung yaitu Sungai Way Halim, Way
Awi, Way Simpur di wilayah Tanjung Karang dan Way Kuripan, Way Balau, Way
Kupang, Way Garuntang, Way Kuala, mengalir di wilayah Teluk Betung. Daerah hulu
sungai berada di bagian Barat, daerah hilir sungai berada di wilayah bagian Selatan yaitu
pada dataran pantai. Luas wilayah yang datar sampai landai meliputi 60 %. Landai sampai
miring 35 %, sangat miring sampai curam berjumlah 4 %. Dilihat secara hidrologi maka
Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala,
dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran
Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara
di Teluk Lampung.
Sungai-sungai yang melintasi Kota Bandar Lampung adalah sungai kecil dengan debit air
yang kecil, diantaranya adalah Way Simpur, Way Penengahan, Way Kunyit, dan Way
Keteguhan Pada musim kemarau, sungai cenderung mengering,tetapi pada musim hujan
debit air akan bertambah semakin cepat, sedangkan daya tampung sungai semakin
terbatas akibat terjadinya penyempitan daerah aliran sungai yang merupakan dampak
Topografi Kota Bandar Lampung sangatlah beragam, mulai dari dataran pantai sampai
500 m Daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah
Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung
Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di
Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :Dan secara administratif pula, Kota Bandar
dengan pembagian wilayah Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 2, berikut ini.
Tabel 2. Pembagian Wilayah Kota Bandar Lampung
Luas Prosentase
Jumlah Jumlah Jumlah
No Kecamatan Wilayah Luas
Kelurahan Lingkungan RT
(Ha) Wilayah
1) Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau dibagian
Selatan
Utara
4) Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang
bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, dan Gunung Dibalau serta perbukitan
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika tiap tahunnya terus mengalami fluktuasi.
Jumlah curah hujan tinggi biasanya terjadi pada bulan November sampai bulan April pada
tipa tahunnnya. Pada tahun 2008 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Desember, yaitu 433,10 mm, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli yaitu hanya
0,30 mm.berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, curah
hujan rata-rata tertinggi pada tahun 2009, yaitu mencapai 179,30 mm. Tingginya rata-rata
curah hujan pada tahun 2009 berimplikasi pada meningkatnya volume air sungai sehingga
terjadi banjir pada beberapa kawasan di Kota Bandar Lampung. Bulan basah/kering
terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi pada bulan tersebut melebihi/kurang dari
rerata curah hujan pada tahun bersangkutan. Berdasarkan rerata curah hujan
mengindikasikan bahwa bulan basah Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 terjadi pada
bulan November - Maret dengan rerata curah hujan bulanan berada diatas 179,30 mm,
sedangkan bulan keringnya yaitu bulan April – Agustus dengan rerata curah hujan
Kota Bandar Lampung termasuk beriklim tropis basah yang mendapat pengaruh dari
angin musim (Monsoon Asia). Data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika
Provinsi Lampung menunjukan bahwa temperatur Kota Bandar Lampung dalam kurun
waktu lima tahun terakhir berada pada kisaran 25 – 280C dengan suhu rata-rata pertahun
26,30C. Temperatur udara di Kota Bandar Lampung sepanjang relatif stabil dan tidak
pernah menunjukan perubahan yang ekstrim, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa
Kondisi kelerengan Kota Bandar Lampung juga sangat beragam, kondisi geografis
wilayah yang berbukit serta berada di kaki Gunung Betung merupakan faktor pembentuk
kelerengan di Kota Bandar Lampung. Tingkat kemiringan lereng rata-rata wilayah di Kota
Bandar Lampung berada pada kisaran 0 – 20 % dan secara umum kelerengan wilayah
Kota Bandar Lampung berada pada 0 – 40 %, wilayah yang memiliki kemiringan lereng
Seneng, Panjang, Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Kedaton. Adapun wilayah yang
Panjang, Teluk Betung Barat, Kemiling, dan Tanjung Karang Timur (Bappeda Bandar
Lampung,2008)
Banjir adalah kondisi meluapnya air dari dalam saluran akibat tidak tertampungnya air atau
terhambatnya aliran air. Salah satu penyebab banjir adalah erosi dan sedimentasi yang
terjadi di hulu sungai dan membawa material sampai hilir sungai. Hal ini menyebabkan
Banjir selalu mengancam beberapa kota yang ada di Indonesia jika musim penghujan tiba,
termasuk Provinsi Lampung khususnya Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung
merupakan salah satu kota yang mengalami banjir di setiap tahunnya. Walaupun banjir
yang terjadi hanya berupa genangan dengan tinggi maksimal dua meter dan tidak separah
yang terjadi di kota besar lainnya seperti Jakarta. Banjir sangat menghambat aktivitas
masyarakat, banyak sarana dan prasarana yang tidak dapat digunakan, dapat
menimbulkan berbagai penyakit pasca banjir, menimbulkan kerugian harta benda bahkan
dapat menelan korban jiwa. Secara tidak langsung, banjir juga dapat menghambat
Menurut Kodoatie dan Sjarief (2005:17) banjir ada dua peristiwa, pertama peristiwa
banjir atau genangan yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir dan
kedua peristiwa banjir terjadi karena limpasan air banjir dari sungai karena debit air
banjir tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari
terjadinya banjir bervariasi hampir semua daerah menghadapi bahaya banjir yang
signifikan. Kerugian dan kerusakan akibat banjir adalah sebesar dua pertiga dari semua
bencana alam yang terjadi. Setiap tahun hampir 300 peristiwa banjir terjadi menggenangi
150.000 ha merugikan sekitar satu juta orang. Berdasarkan pengertian banjir menurut
Kodoatie dan Sugiyanto tersebut, kejadian banjir yang sering terjadi di Kota Bandar
Lampung merupakan banjir berupa genangan dilihat dari waktu tergenangnya banjir yang
biasanya hanya beberapa jam hingga akhirnya air kembali surut saat hujan tidak lagi
terjadi serta banjir genangan banyak dijumpai di wilayah yang topografi atau reliefnya
relatif datar. Berbeda dengan banjir yang terjadi di kota-kota besar lainnya seperti
misalnya yang sering melanda Ibukota Jakarta, banjir yang terjadi dapat berlangsung
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Kota Bandar Lampung.
Selain karena faktor alam seperti curah hujan yang cukup tinggi serta kondisi fisik dari
wilayah itu sendiri, juga disebabkan karena kelalaian manusia sendiri seperti seringnya
membuang sampah di sungai atau aliran air sehingga saat musim penghujan tiba saluran
drainase tidak dapat berfungsi dengan baik. Serta sudah semakin berkurangnya daerah
saluran air atau resapan air dikarenakan pesatnya pembangunan yang tidak
menuju Pulau Sumatera dan Kota Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi maka tidak
mengherankan bahwa mobilitas penduduk yang terjadi di kota Bandar Lampung cukup
tinggi, sehingga jumlah penduduk yang ada juga terbilang tinggi. Oleh karena itu,
daerah resapan, lahan kosong sudah semakin berkurang dan berubah menjadi bangunan,
adanya betonisasi di atas permukaan tanah dan jaringan jalan yang diperkeras dengan
aspal. Berikut adalah tabel lokasi kejadian atau rawan bencana di Kota Bandar Lampung
2.4. Sungai
Sebagian besar air hujan yang turun ke permukaan tanah mengalir ke tempat-tempat yang
lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya beratyang
akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan
bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Bagian yang
senantiasa tersentuh aliran air ini disebut alur sungai dan perpaduan antara alur sungai dan
aliran air di dalamnya disebut sungai. Definisi tersebut merupakan definisi sungai yang
ilmiah alami,sedangkan pengertian sungai lainnya adalah sebagai berikut: Sungai adalah
tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai
muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengaliranya oleh garis
sempadan sungai. Sungai sebagai drainase alam mempunyai jaringan sungai dengan
penampangnya, mempunyai areal tangkapan hujan atau disebut Daerah Aliran Sungai
(DAS).
DAS merupakan ekosistem yang terdiri dari berbagai macam komponen dan terjadi
berlaku pada salah satu bagian didalamnya akan mempengaruhi wilayah secara
Menurut Sosrodarsono dan Takeda (2003), Komponen yang terdapat dalam DAS terdiri
dari komponen fisik, kimia, dan biologi. Komponen fisik mencakup kondisi geografis
DAS yang bersangkutan sedangkan kondisi kimia lebih menitikberatkan kepada kodisi
daripada air sungai. Komponen biologi dilihat dari keragaman makhluk hidup termasuk
manusia yang ada dalam DAS yang memiliki andil terhadap perubahan-perubahan yang
DAS memilki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan. Karena dalam DAS terdapat
suatu sistem yang berjalan dan terdiri dari berbagai komponen. DAS dapat dibagi menjadi
tiga bagian menurut pengelolaannya, yaitu DAS bagian hulu, tengah, dan hilir. DAS di
bagian hulu amat penting sebagai penyimpan air, penyedia air untuk industri, potensi
pembangkit listrik, dan yang tak kalah penting sebagai penyeimbang ekologis di dalam
system DAS. DAS bagian tengah merupakan wilayah dimana adanya permukiman serta
kegiatankegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sementara di bagian hilir banyak terdapat
memengaruhi kondisi suatu DAS sehingga bisa berpengaruh terhadap kualitas serta
DAS disebut juga sebagai watershed atau catchmen area. DAS ada yang kecil dan ada
juga yang sangat luas. DAS yang sangat luas bias terdiri dari beberapa sub DAS dan sub
DAS dapat terdiri dari beberapa sub-sub DAS, tergantung banyaknya anak sungai dari
cabang sungai yang ada, yang merupakan bagian dari suatu system sungai utama (Asdak,
1995).
2.5. Morfologi Sungai
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri, jenis, dan perilaku
sungai. Sifat-sifat sungai sangat dipengaruhi oleh luas dan bentuk Daerah Aliran Sungai
sedimentasi dan erosi karena pengaruh gelombang dan angin laut, arus laut dan pasang
surut.
Data-data mengenai morfologi sungai merupakan salah satu dari beberapa jenis data
5. Navigasi
2.6. Gerusan
Gerusan adalah fenomena alam yang terjadi karena erosi terhadap aliran air pada dasar dan
tebing saluran alluvial atau proses menurunya atau semakin dalamnya dasar sungai di
bawah elevasi permukaan alami (datum) karena interaksi antara aliran dengan material
1. Gerusan umum (general scour), gerusan yang terjadi akibat dari proses alam dan tidak
3. Gerusan lokal (local scour) merupakan akibat langsung dari struktur pada alur sungai.
Gejala air sungai adalah berupa diam dan mengalir. Air sungai yang mengalir dapat
memiliki sifat-sifat laminer, turbulen, pusaran, loncatan dan sebagainya. Air mengalir
diakibatkan adanya perbedaan tinggi suatu wilayah. Semakin besar volume air dan
perbedaan tingginya, maka tekanan airnya semakin besar. Oleh karena itu pengaliran air
di sungai dapat menyeret partikel dasar sungai, tergantung dari jenis tanah dan batuannya.
Pengaliran itu berupa tenaga angkut dan tenaga angkat sedimen. Angkutan sedimen itu
dapat berupa muatan dasar dan muatan layang. Faktor sedimen meliputi jenis material,
diameter butiran dan volume persatuan waktu. Angkutan sedimen yang ikut mengalir
mengakibatkan gaya seret menjadi lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan degradasi atau
Aliran sungai yang lambat menyebabkan butiran yang berat diendapkan terlebih dahulu.
Pengendapan sedimen lazim disebut agradasi. Agradasi berarti kenaikan dasar alur sungai
atau dasar palung sungai. Parameternya adalah panjang lebar dan tinggi.
Aliran sungai bersifat sembarang bergantung pada kondisi alam. Aliran sembarang ini
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di sungai KALI AKAR (Wira Garden) Kecamatan Teluk
Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April
1. Data Primer
b. Morfologi sungai
c. Sedimentasi
2. Data Sekunder
berikut:
Data-data perencanaan :
1. Tofografi
2. Data sedimentasi
5. Perencanaan talud
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Ruang Lingkup
yang meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah. Pedoman ini mencakup kegiatan
perubahan gambar desain yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan galian
2. Acuan Normatif
Tanah
tanah/kerikil.
Laboratorium
Laboratorium
pelindung
British Standard :
BS 6031-1981 : Earthworks
Manganise steels
BS 8004-1986 : Foundations
3.1. Pembersihan medan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar
dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan
dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat rapih kembali
seperti sebelumnya.
yang akan dilakukan pada semua dasar tanggul, pada lokasi material galian yang
dipakai kembali sebagai bahan timbunan, pada semua dasar jalan, pada lokasi
Borrow pit yang disetujui, dalam batas tanah Daerah Milik Irigasi (DMI).
3.3. Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direks
3.4. Timbunan tanah kembali dari hasil galian adalah kegiatan penimbunan baik untuk
timbunan dari hasil galian yang secara spesifikasi teknis bahan tersebut dapat
dipertangung jawabkan.
3.5. Timbunan tanah dengan material dari borrow area adalah kegiatan penimbunan
bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi borrow dengan jenis dan kualitas
tanah yang tertentu dan penyedia jasa mengeluarkan biaya untuk pengadaan
3.6. Disposal Area adalah daerah-daerah tempat pembuangan hasil galian yang tidak
3.7. Quarry adalah daerah-daerah yang tanahnya dapat diambil dan memenuhi syarat
3.8. Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus
mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil
tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas.
3.9. Siaran adalah adukan yang dipasang diantara batu-batu yang harus dikorek
sampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata dan siar
3.10. Plesteran adalah pasangan dengan adukan 1 PC : 3 Psr yang harus dipasang pada
bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m
dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar
3.11. Beton adalah pasangan yang terdiri dari campuran antara semen, pasir dan
kerikil dalam ukuran tertentu yang telah ditetapkan, sesuai yang tercantum dalam
gambar kontrak. Proporsi campuran beton akan ditentukan oleh Direksi agar
didapatkan produksi beton yang awet dan ekonomis dan mempunyai kekuatan
yang setara dengan waktu dan derajat kekuatan, dengan perhitungan kondisi
lebih terperinci.
2. Tiga puluh (30) hari setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia Jasa harus
Pelaksanaan ini harus sesuai dengan hari kalender, jangka waktu yang
diperlukan, tanggal mulai paling awal, tanggal selesai paling awal dan paling
yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan di dalam waktu yang logis. Jadwal
Pelaksanaan yang direvisi yang sudah disetujui dan sudah ditandatangani oleh
Penyedia Jasa pada setiap jangka waktu 4 (empat) bulan jika diminta oleh
oleh Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan, dan termasuk dalam Dokumen
Kontrak.
pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap tahapan pekerjaan, mulai dari tahap
UKL/UPL tidak ada). Program ini harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
3. Aspek Administrasi
Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan tata cara
pekerjaan.
sesuai dengan kelompok pekerjaan, urutan waktu, atau kategori lain yang
4. Aspek Ekonomis
pelaksanaan. Termasuk dalam hal ini aspek SDM, peralatan, dan pengadaan
bahan. SDM yang digunakan harus secara efektif dapat memenuhi kebutuhan
dijadwalkan.
istirahat, hal-hal yang ditabukan, atau lokasi-lokasi yang dianggap suci oleh
spesifikasi bench mark dan teknis pengukuran harus mengacu pada RPT0 Pd T-
1, Pekerjaan Tanah.
4.5..Pekerjaan Lain-lain
Yang termasuk Pekerjaan Beton meliputi : pekerjaan Papan Duga Pengukur
Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge), Pencatat Hujan (Rainfall Recorder),
5. Pelaksanaan Pekerjaan
5.1.Ketentuan Umum
gambar atau atau sesuai dengan volume yang tertera dalam BoQ atau sesuai
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan
atau standar internasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
dicakup oleh Standar Normalisasi Indonesia haruslah bahan dan mutu pekerjaan
kelas utama.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh Penyedia jasa, maka Penyedia jasa harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi
dilaksanakan.
penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak
dapat dielakkan.
pekerjaan yang termasuk / dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail
Lumpsum.
Penyedia jasa harus sudah bisa membuat rencana jalan sementara sesuai
dengan kondisi lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik
dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi jalan harus terpelihara
setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan
Dalam hal ini Penyedia jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada
jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia jasa selama
pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh
Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya sendiri dan
Kontrak.
Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan jalan sementara ini mengacu
jalan tanah/kerikil.
Penarikan / penentuan titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang telah
disetujui / ditentukan oleh Direksi. Jika tidak ada patok elevasi yang dapat
dipakai, biasa digunakan elevasi lokal yang dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi
Semua alat ukur topografi yang digunakan harus dikalibrasi dan disetujui oleh
Direksi. Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur harus dilindungi dari terik
matahari/hujan.
Semua pemasangan Patok Bantu Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau
Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok tersebut dalam pekerjaan
nomor, pengecatan dan pemberian catatan lain yang perlu, sehubungan dengan
Tiap patok bench mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia jasa harus dibuat
dari beton, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai dengan gambar dari album
Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat nama
saluran, bangunan air dan bendung, harus berdasarkan data ketinggian dan posisi
yang pasti sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk ini Kontaktor harus
menyediakan serangkaian alat ukur berikut tenaga kerjanya untuk keperluan ini.
a. Umum
gambar-gambar yang telah ditanda tangani oleh Direksi, dan apabila ada
b. Gambar-gambar Pelaksanaan
c. Gambar-gambar Bengkel/Gedung
lapangan.
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi
gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia jasa atas
a. Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia jasa harus terperinci, dan
rangkap.
dimulainya pelaksanaan.
oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila
Gambar terlaksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kalkir yang
Built Drawing) yang terdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran
A1, beserta 1 (satu) set copy blue print dan 3 (tiga) set copy dalam ukuran
• Pembersihan
Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa
tempat dan akan membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian
lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan
atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan
kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap
dibawah ini, apabila luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500
m, seperti yang tertera pada gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan
Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada
Jenis pekerjaan yang termasuk bagian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
5.6.1. Papan Duga Pengukur Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge)
Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air
Papan duga akan terbuat dari pelat besi anti karat (stainless steel) atau
dilapisi dengan galvanized dan sisi yang terbaca terdiri dari urutan angka
(staff gauge) seperti yang telah disebutkan lokasinya dengan baut dari besi
anti karat (stainless steel) atau semacamnya seperti diarahkan oleh Direksi
dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naungan pohon dan lain-
lain.
persetujuan.
dan dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naungan pohon dan
lain-lain.
a. Program Pelaksanaan
Penyedia jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan
yaitu bar-chart dan network planning yang dilengkapi dengan daftar yang
• Waktu float
bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum
maupun keagamaan.
Sebelum tanggal (10) sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang
laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi,
berikut:
berikutnya.
• Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun
laporan.
Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul
yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk
secara tertulis, semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap
kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir
diserahkan pada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan
perubahan.
meeting)
Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia jasa diadakan seminggu sekali
pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat
e. Dokumentasi
foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari
pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu
gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang sama
menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang foto yang
lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi obyek yang akan difoto. Foto
negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun. Sebelum
menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian
• Detail Kontrak
• Tanggal Pengambilan
• Tahap Pelaksanaan
halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda
album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi
dan cetakannya.
Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh
Buruh dsb
atau mengerjakan:
c. Jamuan Tamu
yang wajar.
Patok Hektometer dari beton harus dipasang sepanjang tiap saluran pada
pada waktu semua pekerjaan tanah selesai. Sebagai titik nol yang dipakai
bangunan bagi.
Patok ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah diganggu dan ditentukan
oleh Direksi. Patok dibuat dari beton ditandai dengan angka hektometer
dan keterangan tentang saluran sesuai dengan gambar pada album gambar
Patok harus di cat sesuai dengan standar PU, yaitu biru, kuning dan hitam
Semua hal yang berkaitan dengan perkerjaan ini mengacu pada Pd T-xx-
6. Pengendalian Mutu
yang diperlukan.
7.1. Pengukuran
unit/satuan yang terpasang dan memenuhi garis dan elevasi seperti yang
Pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar dengan
Harga Satuan per satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam
terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan
dan setiap peralatan lain yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan
biasa dialokasikan untuk penyelesaian pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PAKET :
PEKERJAAN : BENDUNG SUNGAI KALI AKAR ( WIRA GARDEN)
VOLUME : 1 Unit
PROYEK/BAGIAN PROYEK : NORMALISASI BADAN SUNGAI
TAHUN ANGGARAN 2021
HARGA JUMLAH
No. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
Total ( A + B +C + D ) 1,472,882,199.40
PPn 10% 147,288,219.94
JUMLAH BIAYA KESELURUHAN 1,620,170,419.34
PEMBULATAN 1,620,170,000.00
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR SEWA ALAT
HARGA
NO URAIA SATUA SATUAN
. N N (Rp)
1 2 3 4
UPA
NOMO URAIA SATUA H
R N N
(Rp.)
1 2 3 4
B Saluran Pengelak
10 Pembersihan Lokasi m2 100.00 10.00 1.00 1.00
20 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 300.00 1.00 3.00 3.00
30 Timbunan Tanah dipadatkan m3 751.00 1.00 3.76 4.00
40 Timbunan Karung Pasir m3 517.00 35.00 10.34 11.00
C Bendung Tawangsari
61 Pembersihan Lokasi m2 125.00 10.00 1.25 2.00
70 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 500.00 1.00 5.00 5.00
80 Timbunan Kembali m3 351.00 15.00 11.70 12.00
90 Pasangan batu kali 1pc:3ps m3 2,390.00 20.00 158.94 159.00
100 Beton K.175 (termasuk bikisting) m3 3.40 6.00 3.40 4.00
110 Penulangan kg 374.00 6.00 3.74 4.00
130 Plesteran m2 27.00 3.00 3.60 4.00
140 Bronjong (2 x 1 x 0,5) m3 24.00 5.00 10.40 11.00
150 Siaran m2 560.00 15.00 13.44 14.00
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Pembersihan
Satuan : m2
Harga satuan ( Rp. ) : 2,562.50
Dasar analisa : Referensi
HARGA JML.
NO URAIAN SATUA VOLUME SATUAN HARGA
. N
Rp. Rp.
1. BAHAN
Sub Total 1 -
2. TENAGA
Pekerja org/hr 0.1000 21,875 2,187.50
Mandor org/hr 0.0100 37,500 375.00
Sub Total 2 2,562.50
3. ALAT
Sub Total 3 -
2,562.50
TOTAL 2,562.50
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Galian tanah ( dg.alat)
Satuan :m3
Harga satuan ( Rp.):28,442
Dasar analisa :Taksiran
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
(Rp) (Rp)
1. BAHAN
Solar ltr 3.5400 1,650 5,841
Sub Total 1 5,841
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0100 37,500 375
Operator org/hr 0.0400 35,000 1,400
Pekerja org/hr 0.1300 21,875 2,844
Pengem org/hr 0.0400 31,250 1,250
udi 5,869
3. Sub Total 2
ALAT jam 0.0800 160,000 12,800
Back Hoe,7 ton jam 0.0500 78,650 3,933
Dump Truck , 4 16,733
ton
Sub Total 3
TOTAL 28,442
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Timbunan Karung Pasir
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : 93,588
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no.39
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Pasir urug m3 1.0000 63,000 63,000.0
Karung Pasir bh 10.0000 1,500 15,000.0
Sub Total 1 78,000.0
2. TENAGA
Tukang batu org/hr 0.0100 27,500 275.0
Pekerja org/hr 0.7000 21,875 15,312.5
Sub Total 2 15,587.5
3. ALAT
Sub Total 3 -
TOTAL 93,587.5
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Timbunan kembali
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : 11,688
Dasar analisa : BOW
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
R Rp
p .
.
1. BAHAN
Sub Total 1 -
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0200 37,500 750
Pekerja org/hr 0.5000 21,875 10,938
Sub Total 2
3. ALAT
Sub Total 3 -
TOTAL 11,688
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Pasangan batu kali 1pc:3ps
Satuan :m3
Harga satuan ( Rp.):398,294
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no11
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Batu Pecah 15/20 m3 1.2000 90, 108,000
Semen PC @ 50 zak 5.0000 00 142,50
kg Pasir pasang m3 0.4800 0 0
Sub Total 1 28, 40,80
TENAGA 50 0
0 291,300
Mandor 0.1300
2. Kepala tukang 0.2000 85,
org/hr 00 4,875
besi Tukang 0.6700
org/hr 0 6,600
batu Pekerja 1.3300
Sub Total 2 org/hr 18,425
ALAT org/hr 29,094
37, 58,994
Concrete Mixer 0.800 50
3. Sub Total 3 0
jam 0 48,000
33, 48,000
00
0
27,
50
0
21,
87
5
60,
00
0
TOTAL 398,294
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Beton K.175 (termasuk bikisting)
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :1,258,197 Dasar
analisa :Cost.E no.8
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
A Beton
1. BAHAN
Gravel m 0.8200 90,0 73,80
2/3 3 0.5400 00 0
Pasir m 85,0 45,90
Cor 00 0
3
Semen PC @ 50 zak 6.5800 28,500 187,530
kg
Sub Total 1 307,230
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.3000 37,500 11,250
Kepala tukang batu org/hr 0.1000 33,000 3,300
Tukang Batu org/hr 1.0000 27,500 27,500
Pekerja org/hr 6.0000 21,875 131,250
Sub Total 2 173,300
3. ALAT
Concrete mixer Jam 0.6400 60,000 38,400
Concrete vibrator Jam 0.7700 21,450 16,517
Sub Total 3 54,917
B Bekisting
1 Bahan
Kayu meranti m 0.4000 1,100,000 440,000
3
balok/pap
Paku kayu kg 4.0000 8,000 32,000
Sub Total 4 472,000
2 Tenaga
Mandor org/hr 0.1000 37,500 3,750
Kepala tukang org/hr 0.5000 33,000 16,500
kayu
Tukang kayu org/hr 5.0000 28,600 143,000
TK.bongkar org/hr 2.0000 21,875 43,750
bekisting
Pekerja org/hr 2.0000 21,875 43,750
Sub Total 5 250,750
TOTAL 1,258,197
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Penulangan
Satuan :kg
Harga satuan( Rp.) :15,910
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no7
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Besi Beton kg 110 6,375 701,250
Ulir Kawat kg 2 7,000 14,000
beton 715,250
2. Sub Total 1
TENAGA org/hr 0.4500 37,500 16,875
Mandor org/hr 2.2500 33,000 74,250
Kepala tukang org/hr 6.0000 26,400 158,400
besi Tukang org/hr 6.0000 21,875 131,250
besi Pekerja 380,775
3. Sub Total 2
ALAT 57,116
Alat bantu 15% 57,116
Tenaga
Sub Total 3
Jumlah Biaya per 100 kg 1,591,033
Harga Satuan per 1 kg 15,910
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Plesteran t=1,5 cm , 1pc:4ps
Satuan :m2
Harga satuan( Rp.) :21,065
Dasar analisa :BOW.G50.p
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Semen PC @ 50 zak 0.1300 28,500 3,705
kg Pasir Pasang m3 0.02 85,000 1,700
Sub Total 1 5,405
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0200 37,500 750
Kepala tukang org/hr 0.0200 33,000 660
batu Tukang org/hr 0.2000 27,500 5,500
batu Pekerja org/hr 0.4000 21,875 8,750
Sub Total 2 15,660
3. ALAT
Sub Total 3 -
TOTAL 21,065
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Siaran 1pc:2ps
Satuan :m2
Harga satuan( Rp.) :12,730
Dasar analisa :BOW. G.51c
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Pasir Pasang m3 0.0100 85,000 850
Semen PC @ zak 0.1100 28,500 3,135
50 kg 850
2. Sub Total 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mandor org/hr 0.0100 33,000 330
Kepala tukang org/hr 0.1200 27,500 3,300
batu Tukang org/hr 0.3600 21,875 7,875
batu Pekerja 11,880
3. Sub Total 2
ALAT -
Sub Total 3
TOTAL 12,730
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Pasang Bronjong 0,5x1,0x2,0
Satuan :3 m3
Harga satuan( Rp.)/m3 :235,680
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.14
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUME SAT.
N Rp. Rp.
1. BAHAN
Kawat Galvano 4 Kg 30.0000 7,000 210,000
mm Batu Pecah m3 3.0000 90,000 270,000
15/20 480,000
2. Sub Total 1
TENAGA org/hr 0.1600 37,500 6,000
Mandor org/hr 2.5000 26,400 66,000
Tukang org/hr 6.5000 21,875 142,188
Anyam 214,188
3. Pekerja
Sub Total 2 jam 0.0600 214,188 12,851
ALAT 12,851
Alat Bantu 6% dari
Tenaga
Sub Total 3
TOTAL per 3 m3 707,039
Per m3 235,680
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan Timbunan tanah dengan alat
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :35,301
Dasar analisa :Detail design ( Cost estimate ) no.4
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Solar ltr 2.1600 1,650 3,564
Sub Total 1 3,564
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0100 37,500 375
Operator org/hr 0.0800 35,000 2,800
Pekerja org/hr 0.0800 21,875 1,750
Pengeudi org/hr 0.0400 31,250 1,250
Sub Total 2 6,175
3. ALAT
Bulldozer jam 0.0200 143,000 2,860
Back Hoe,7 ton jam 0.0400 160,000 6,400
Dump Truck , 4 jam 0.0400 78,650 3,146
ton Water Tank jam 0.2000 65,780 13,156
Sub Total 3 25,562
TOTAL 35,301
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Beton K.225 (termasuk bikisting)
Satuan : m3
Harga satuan( Rp.) : 1,357,120
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no.9
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUME SAT.
N Rp. Rp.
A Beton
1. BAHAN
Gravel m3 0.8200 90,000 73,800
2/3 m3 0.5400 85,000 45,900
Pasir
Cor
Semen PC @ 50 kg zak 8.2000 28,500 233,700
Sub Total 1 353,400
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.3000 37,500 11,250
Kepala tukang batu org/hr 0.1000 33,000 3,300
Tukang Batu org/hr 1.0000 27,500 27,500
Pekerja org/hr 6.0000 21,875 131,250
Sub Total 2 173,300
3. ALAT
Concrete mixer jam 0.7400 60,000 44,400
Concrete vibrator jam 0.9100 21,450 19,520
Sub Total 3 63,920
B Bekisting
1 Bahan
Kayu meranti m3 0.4000 1,100,000 440,000
balok/papan
Paku kayu kg 4.0000 8,000 32,000
Sub Total 4 472,000
2 Tenaga
Mandor org/hr 0.1000 37,500 3,750
Kepala tukang kayu org/hr 0.5000 33,000 16,500
Tukang kayu org/hr 5.0000 28,600 143,000
Tk.bongkar bekisting org/hr 4.0000 21,875 87,500
Pekerja org/hr 2.0000 21,875 43,750
Sub Total 5 294,500
TOTAL 1,357,120
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Beton K 125/Lantai Kerja
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :465,350 DaSar
analisa :BOW.G44
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Gravel m3 0.8200 90,000 73,800
2/3 m3 0.5400 85,000 45,900
Pasir zak 4.7000 28,500 133,950
Cor 253,650
2. Semen PC @ 50
kg org/hr 0.3000 37,500 11,250
Sub Total org/hr 0.1000 33,000 3,300
1 org/hr 1.0000 27,500 27,500
TENAGA org/hr 6.0000 21,875 131,250
Mandor 173,300
3. Kepala tukang
batu Tukang Jam 0.6400 60,000 38,400
Batu Pekerja 38,400
Sub Total
2
ALAT
Concrete mixer
Sub Total
3
TOTAL 465,350
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Galian Batu dengan Alat Berat
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :Cost.E.no3
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT.
E Rp. Rp.
1. BAHAN
Solar ltr 3.9400 1,650 6,501
Sub Total 6,501
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mandor org/hr 0.0400 35,000 1,400
Operator org/hr 0.1300 21,875 2,844
Pekerja org/hr 0.0400 31,250 1,250
Pengem 5,869
3. udi
Sub Total jam 0.0800 160,000 12,800
2 jam 0.0500 78,650 3,933
ALAT jam 0.0400
Back Hoe,7 ton
Dump Truck , 4
ton Hard Rock
Breaker
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Lapisan pasir
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : 82,538
Dasar analisa : BOW. A 18
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
1. BAHAN
Pasir urug m3 1.2000 63,000 75,600
Sub Total 75,600
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mand org/hr 0.3000 21,875 6,563
or 6,938
3. Pekerj
a
Sub Total
2
ALAT
Sub Total
3
TOTAL 82,538
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Base Course
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : #VALUE!
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no25
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUME SAT.
N Rp. Rp.
1. BAHAN
Batu Pecah Kg 0.5100
5/7 Batu m3 0.6800 90,000 61,200
Pecah 15/20
2. Sub Total
1 org/h 0.9300 37,500 34,875
TENAGA r 0.0200 35,000
Mando org/h 0.9500 21,875 700
r r
Operat org/h 20,781
r
or 0.010 56,356
Pekerj 0.051 78,650
3.
a
jam
Sub Total
jam 4,011
2
ALAT
Road Roller 10
Ton Dump
Truck , 4 ton
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Sub Base Course
Satuan :m3
Harga satuan Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no25
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUM SAT.
N E Rp. Rp.
1. BAHAN
Sirtu M3 1.2000 x
Sub Total
2. 1
TENAGA org/h 0.0200 37,500 750.00
Mandor r
Operator org/h 0.1800 35,000 6,300.00
Pengem r
org/h 0.0200 31,250 625.00
udi
r
Pekerja org/h 0.1800 21,875 3,937.50
Sub Total r
2 11,612.50
3. ALAT
Back Hoe,7 jam 0.0200 160,000 3,200.00
ton jam 0.0400 143,000 5,720.00
Bulldozer jam 0.1200 78,650 9,438.00
Dump Truck , 4 jam 0.0200 65,780 1,315.60
ton Water Tank 19,673.60
Sub Total
3
TOTA
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Clearing dan Stripping
Satuan :4 m2
Harga satuan( Rp.)/m2 :15,434
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.18
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.
1. BAHAN
Sub Total
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mando org/hr 0.0200 35,000 700
r org/hr 0.4000 21,875 8,750
Operat 9,825
3. or
Pekerj jam 0.0030 143,000 429
a jam 0.0800 x
Sub Total jam 0.6600 78,650 51,909
2 51,909
ALAT
Bulldozer
Road roller 10
ton Dump
Truck , 4 ton
Sub Total
3
Harga satuan per 4 61,734
m2
Harga satuan per m2 15,434
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.
1. BAHAN
Pipa besi GIP btg 0.9000 x
2' M3 0.3000 x
Sambungan
2. Pipa
Sub Total org/hr 0.0900 37,500 3,375
1 org/hr 0.3800 33,000 12,540
TENAGA org/hr 1.5000 26,400 39,600
Mandor org/hr 0.9000 21,875 19,688
Kepala tukang 75,203
3. besi Tukang
besi Pekerja jam 0.2100 4,512 948
Sub Total 948
2
ALAT
Alat bantu= 6% x upah
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Bahu Jalan
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no23
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.
1. BAHAN
Tanah Pilihan M3 1.2000 x
Sub Total
2. 1
TENAGA org/hr 0.0200 37,500 750
Mandor org/hr 0.1800 35,000 6,300
Operator org/hr 0.0200 31,250 625
Pengem org/hr 0.1800 21,875 3,938
udi 11,613
3. Pekerja
Sub Total jam 0.0200 160,000 3,200
2 jam 0.0400 143,000 5,720
ALAT jam 0.1200 78,650 9,438
Back Hoe,7 jam 0.0200 65,780 1,316
ton 19,674
Bulldozer
Dump Truck , 4
ton Water Tank
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa : 30
Jenis Pekerjaan : Peil Scale
Satuan : bh
Harga satuan ( Rp.) : #VALUE!
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no.25
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.
1. BAHAN
Semen PC @ 50 zak 0.3000 28,500 8,550
kg Pasir Pasang m3 0.0200 85,000 1,700
Plamir kg 0.6500 x
tembok Cat kg 0.0400 x
Emco liter 0.4700 x
Minyak Cat
2. Sub Total
1 org/hr 0.0100 37,500 375
TENAGA org/hr 0.0200 33,000 660
Mandor org/hr 0.2000 27,500 5,500
Kepala tukang org/hr 0.4000 21,875 8,750
batu Tukang 15,285
3. batu Pekerja
Sub Total jam 0.2100 917 193
2 193
ALAT
Alat bantu= 6% x upah
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Penetrasi
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no24
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.
1. BAHAN
Batu Kerikil M3 0.2100 x
Pasir Cor M3 0.2100 85,000 17,850
Aspal Kg 90.0000 x
Curah
2. Sub Total
1 org/hr 0.9300 37,500 34,875
TENAGA org/hr 0.0200 35,000 700
Mando org/hr 0.3000 21,875 6,563
r 42,138
3. Operat
or jam 0.2100 x
Pekerj
a
Sub Total
2
ALAT
Road Roller 10 Ton
Sub Total
3
TOTA
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUM SAT.
N E Rp. Rp.
1. BAHAN
Kayu meranti m 0.0070 1,409,700 9,867.90
Balok/Papan Paku 3 0.1540 8,570 1,319.78
kayu kg
Sub Total 11,187.68
2. 1
TENAGA org/hr 0.0150 37,500 562.50
Mandor org/h 0.0550 28,600 1,573.00
Tukang r 0.1500 21,875 3,281.25
Kayu org/h
Pekerja r
Sub Total 5,416.75
3. 2
ALAT 325.01
- Alat bantu = 6% x upah 0.00
kerja
Sub Total 3
TOTAL 16,604.43
12.50% 2,075.55
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Galian tanah biasa
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :23,000
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.1
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT.
E Rp. Rp.
1. BAHAN
Sub Total -
2. 1
TENAGA org/hr 0.0300 37,500 1,125
Mand org/hr 1.0000 21,875 21,875
or 23,000
3. Pekerj
a
Sub Total -
2
ALAT
Sub Total
3
TOTA 23,000
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Gorong-gorong dia.1,5 m
Satuan : m
Harga satuan ( Rp.) : #VALUE!
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no22
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp Rp.
.
1. BAHAN
Beton K.125 m3 0.5500 465,350 255,943
Sub Total 255,943
2. 1
TENAGA org/hr 0.0200 37,500 750
Mando org/hr 0.8200 35,000 28,700
r org/hr 2.7400 21,875 59,938
Operat 89,388
3. or
Pekerj jam 0.1800 x
a jam 0.5160 78,650 40,583
Sub Total #VALUE!
2
ALAT
Stamper
Dump truck , 4 ton
Sub Total
3
Biaya per
m
D/2004/analis-04xls
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :3
Jenis Pekerjaan :Gorong-gorong dia.1 m
Satuan :m
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no22
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUM SAT.
N E Rp Rp.
.
1. BAHAN
Beton K.125 m3 0.3800 465,350 176,833
Sub Total 176,833
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mando org/hr 0.5700 35,000 19,950
r org/hr 2.2900 21,875 50,094
Operat 70,419
3. or
Pekerj jam 0.1500 x
a jam 0.4300 78,650 33,820
Sub Total
2
ALAT
Stamper
Dump truck , 4 ton
Sub Total
3
Biaya per
m
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Gorong-gorong dia.0,2 m
Satuan :m
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.19
HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.
1. BAHAN
Buis beton m 1.0000 1,260
dia.0,20m-1m Pasir m3 0.0200 63,000
urug
2. Sub Total
1 org/hr 0.0100 37,500 375
TENAGA org/hr 0.2500 27,50 6,875
Mandor org/hr 0.5700 21,875 12,469
Tukang 19,719
3. batu
Pekerja jam 0.1500
Sub Total
2
ALAT
Stamper
Sub Total
3
Biaya per
m
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT.
E Rp Rp.
.
1. BAHAN
Gravel 2/3 m3 1.2000 90,000 108,000
Sub 108,000
2. Total 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Man org/hr 0.3000 21,875 6,563
dor 6,938
3. Pek
erja -
Sub
Total 2
ALAT
Sub
Total 3
TOTA 114,938
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor : 20
analisa Jenis : Drain hole dia.2"-0,6
Pekerjaan : m bh
Satuan
Harga ( Rp.) :
satuan
Dasar : Taksiran
analisa
HARGA JML.HAR
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT. GA
E Rp. Rp.
1. BAHAN
Pipa PVC 2' x 4 m 0.1500 x
m Ijuk kg 0.5000 x
Sub
2. Total 1
TENAGA org/h 0.0100 37,500 375
Mand r
or org/h 0.1500 21,875 3,281
Pekerj r
3,656
a
3.
Sub
Total 2 hr 0.0600 3,656 219
ALAT 219
Alat bantu 6%
tenaga
Sub
Total 3
TOTA
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Drai hole dia 2"- 3 m
Satuan :bh
Harga satuan( Rp.) :#VALUE!
Dasar analisa :Taksiran
HARGA JML.HAR
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT. GA
E Rp Rp
. .
1. BAHAN
Pipa PVC 2' x m 1.0000 x
4 m Ijuk kg 0.5000 x
Sub Total
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mand org/hr 0.1500 21,875 3,281
or 3,656
3. Pekerj
a hr 0.0600 3,656 219.375
Sub Total 219.375
2
ALAT
Alat bantu 6%
tenaga
Sub Total
3
TOTA
L
LAMPIRAN
1 2 3 4 5 6
DIBULATKAN 315,000,000
BULAN KE-
BOBOT
NO URAIAN PEKERJAAN BIAYA PEKERJAAN I II III IV IV
(%)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2 Pekerjaan Tanah Rp 25.030.943,80 7,95% 0,011352 0,01135 0,01135 0,01135 0,01135 0,01135 0,01135
3 Pekerjaan Batu/Beton Rp 48.303.085,90 15,33% 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031
3 Pekerjaan Batu/Beton Rp 90.653.560,00 28,78% 0,03597 0,03597 0,03597 0,03597 0,035974 0,035974 0,035974 0,035974
Rencana 0,48% 0,48% 1,45% 0,98% 0,98% 0,98% 0,98% 5,73% 6,87% 6,87% 9,57% 9,57% 13,83% 13,46% 8,46% 4,26% 4,26% 3,60% 3,60% 3,60%
Komulatif Rencana 0 0,48% 0,95% 2,41% 3,39% 4,36% 5,34% 6,32% 12,05% 18,92% 25,78% 35,36% 44,93% 58,76% 72,22% 80,68% 84,95% 89,21% 92,81% 96,40% 100,00%
158
0+50
156
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Eksisting
158
6.93
0.30
0.30
156
2.00 2.00
0.45 0.45
0.90 0.90
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Penanganan
Plesteran + Acian t. 1.5cm
0.30
0.20
0.50
Ijuk
2.00
0.70
Ijuk
0.15
0.45
0.90
0+100
156
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Eksisting
158
6.08
156
0.30
0.30
2.00 2.00
0.45 0.45
154 0.90 0.90
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Penanganan
158
0+150
156
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Eksisting
158
156
0.30
0.30
2.00 2.00
0.45 0.45
154 0.90 0.90
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Penanganan
158
0+200
156
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,04
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
155,54
155,54
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Eksisting
158
156 6.95
0.30
0.30
2.00 2.00
0.45 0.45
154 0.90 0.90
bidang persamaan
reference level
153,00 156,04
156,04
156,04
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
155,54
155,54
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Penanganan
158
0+00
156
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Eksisting
158
5.00
0.30
0.30
156
2.00 2.00
0.45 0.45
0.90 0.90
154
bidang persamaan
reference level
153,00
156,04
156,10
155,24
154.84
154.84
155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
DISTANCE (m)
Kondisi Penanganan