Anda di halaman 1dari 93

NAMA KELOMPOK

1. Angga Achmad Basori 18311066


2. IG.Pradipta Arya Suwandi 18311131
3. Yusril Hidayat 16311038
4. Reza Rizky Aqtamara 16311067
5. Pradipta Novelga Elvan Haldi 16311036
6. Dilla sifa wezelta 18311083
7. M Hamzah Ibrahim 18311114
8. Yuda Eka Erlangga 18311104
9. Iksannudin 18311086
10. M rumba agusto 18511054
[TEKNIK SIPIL TA 2020/2021]

[LAPORAN
TUBES TEKNIK
SUNGAI]
[SUNGAI SUMUR PUTRI]
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah aliran sungai (DAS) merupakan sistem hidrologi dalam suatu wilayah daratan

dimana secara topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung

dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai.

Pemanfaatan sumber daya alam pada suatu DAS secara garis besar dapat dikelompokan

menjadi 2 jenis yaitu pemanfaatan sumber daya tanah dan pemanfaatan sumber daya air.

Pemanfaatan sumber daya tanah pada suatu daerah aliran sungai meliputi pertanian,

hutan, perkebunan, perikanan, pertambangan, perumahan, industri dan lain-lain,

sedangkan pemanfaatan sumber daya air diperuntukan bagi suplai air irigasi , suplai air

minum, PLTA, suplai air indusri, dan lain-lain. Untuk dapat dimanfaatkan secara efektif

dan efisien, maka DAS harus dikelola dengan baik agar DAS dapat berfungsi secara

optimal.

Pada Sungai Sumur Putri Kecamatan Raja Basa Kota Bandar Lampung ini telah terjadi

kerusakan talud yang mengkhawatirkan yang disebabkan oleh berubahnya tata guna

lahan sehingga meyebabkan terjadinya penumpukan sedimentasi yang menjadikan

kerusakan juga pada talud yang berada di sebelah kiri sungai.

Pembangunan dinding penahan tanah /turap / talud di bantaran sungai merupakan salah

satu upaya untuk perlindungan tanah dari erosi, selain itu pada perencanaan ini, dengan

menambah keindahan bantaran sungai diharapkan dapat mendorong masyarakat menjaga


kebersihan dan kelestarian sumber daya air dengan tidak membuang sampah ke sungai.

Pada penelitian ini kami meneliti kerusakan sungai Sumur Putri sepanjang 1000 m.

Untuk menambah kebermanfaatan dari adanya pembangunan infrastruktur bendungan

sumur putri, maka pada penelitian kali ini selain bermaksud untuk normalisasi kerusakan

talud ini akan direncanakan pengembangan kawasannya untuk dijadikan sebagai salah

satu tempat wisata dengan nama “Wisata Bendung Putri”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang sebagaimana yang dikemukakan

adalah sebagai berikut:

1.2.1 Perencanaan normalisasi sungai putri

1.2.2 Pengembangan Kawasan sebagai tempat wisata

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat dijadikan referensi secara mendetail mengenai perencanaan normalisasi sungai

2. Dapat mengetahui tata cara pembuatan talud dan fungsinya

3. Dengan adanya pengembangan Kawasan sebagai tempat wisata diharapkan

menambah kebermanfaatan dari adanya infrastruktur sumur putri


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Siklus Hidrologi

Menurut Bambang Triatmodjo dalam bukunya, Hidrologi Terapan tahun 2008, siklus

hidrologi adalah proses kontinyu di mana air bergerak dari bumi ke atmosfer dan kemudian

kembali ke bumi lagi. Siklus ini bermula saat air di permukaan tanah dan laut menguap ke

udara akibat energi panas matahari. Uap air tersebut kemudian bergerak naik ke atmosfer.

Dalam keadaan yang memungkinkan uap tersebut mengalami kondensasi dan berubah

menjadi titiktitik air yang membentuk awan. Awan kemudian tertiup oleh angin dan

berkumpul sehingga mengakibatkan titik-titik air jatuh ke bumi sebagai presipitasi.

Presipitasi tersebut ada yang jatuh di samudera, di darat, dan sebagian langsung menguap

kembali sebelum mencapai ke permukaan bumi.

Presipitasi yang jatuh di permukaan bumi menyebar ke berbagai arah dengan beberapa

cara. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan (intersepsi) dan sisanya

sampai ke permukaan tanah. Sebagian air yang sampai ke permukaan tanah akan meresap

ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya akan mengalir di atas permukaan tanah

sebagai aliran permukaan. Aliran ini mengisi cekungan tanah, danau, masuk ke sungai dan

akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian mengalir di dalam

tanah (perkolasi) mengisi air tanah yang kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir

ke sungai dan akhirnya kembali lagi menuju laut. Proses ini berlangsung terus menerus

dan disebut siklus hidrologi.

Gambar 1. menunjukkan siklus hidrologi.


Gambar 1. Siklus hidrologi

Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyar km3 air : 97,5% adalah air laut, 1,75%

berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air sungai, air danau, air tanah dan

sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap di udara. Air di bumi ini mengulangi terus

menerus sirkulasi, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Air melalui beberapa

proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan udara dan sebagian tiba

ke permukaan bumi. Tidak semua bagian hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai

permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan dimana sebagian akan

menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan ke permukaan

tanah. Perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal.

Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Meskipun tetap

dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu

berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap.

Siklus air secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk

menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung

pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari

atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan

transpirasi. Ketika uap air mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi,

biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat

berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu

(hail)). Partikelpartikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan. Awan-awan

tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika

awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin,

dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan,

salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya. Ketika air dipanaskan

oleh sinar matahari, permukaan molekulmolekul air memiliki cukup energi untuk

melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai

uap air yang tidak terlihat di atmosfir.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau

langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara

yang berbeda yaitu evaporasi atau transpirasi, infiltrasi atau perlokasi dan air permukaan.

Siklus Hidrologi merupakan suatu sistem tertutup, maka air yang masuk selalu sama

dengan air yang keluar. Hal ini dikenal dengan istilah neraca air (Soemarto, 1987).

Apabila terdapat gangguan siklus hidrologi dapat memicu terjadinya banjir dan

kekeringan disuatu wilayah.

2.2. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung


Gambar 2. Peta Administratif Kota Bandar Lampung (Sumber : Bapepda Kota Bandar
Lampung 2008).

Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota dari Provinsi Lampung dan merupakan pusat

kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan serta kegiatan

perekonomian. Secara geografis terletak pada 5020’ sampai dengan 5030’ Lintang Selatan

dan 105028’ sampai dengan 105037’ Bujur Timur. Ibukota Bandar Lampung berada di

Teluk Betung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, memiliki luas wilayah

daratan 19.722 Ha (197,22 km2) dan luas perairan kurang lebih 39,82 km2. Dan secara

administratif dibatasi oleh:

Sebelah Utara : Kabupaten Lampung Selatan;

Sebelah Selatan : Teluk Lampung;

Sebelah Barat : Kabupaten Pesawaran;

Sebelah Timur : Kabupaten Lampung Selatan.

Secara hidrologis Kota Bandar Lampung dilalui oleh sungai-sungai yang masuk dalam

Wilayah Sungai (WS) Way Seputih dan Way Sekampung yaitu Sungai Way Halim, Way
Awi, Way Simpur di wilayah Tanjung Karang dan Way Kuripan, Way Balau, Way

Kupang, Way Garuntang, Way Kuala, mengalir di wilayah Teluk Betung. Daerah hulu

sungai berada di bagian Barat, daerah hilir sungai berada di wilayah bagian Selatan yaitu

pada dataran pantai. Luas wilayah yang datar sampai landai meliputi 60 %. Landai sampai

miring 35 %, sangat miring sampai curam berjumlah 4 %. Dilihat secara hidrologi maka

Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala,

dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran

Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara

di Teluk Lampung.

Sungai-sungai yang melintasi Kota Bandar Lampung adalah sungai kecil dengan debit air

yang kecil, diantaranya adalah Way Simpur, Way Penengahan, Way Kunyit, dan Way

Keteguhan Pada musim kemarau, sungai cenderung mengering,tetapi pada musim hujan

debit air akan bertambah semakin cepat, sedangkan daya tampung sungai semakin

terbatas akibat terjadinya penyempitan daerah aliran sungai yang merupakan dampak

kegiatan pembangunan yang tidak memperhatikan garis sempadan sungai serta

pencemaran lingkungan sungai.

Topografi Kota Bandar Lampung sangatlah beragam, mulai dari dataran pantai sampai

kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai

500 m Daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah

Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung

Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di

Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :Dan secara administratif pula, Kota Bandar

Lampung terdiri dari 13 Kecamatan, 98 Kelurahan, 246 Lingkungan, serta 2.672 RT

dengan pembagian wilayah Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 2, berikut ini.
Tabel 2. Pembagian Wilayah Kota Bandar Lampung

Luas Prosentase
Jumlah Jumlah Jumlah
No Kecamatan Wilayah Luas
Kelurahan Lingkungan RT
(Ha) Wilayah

1 Teluk Betung Barat 2,099 163 11%


8 23
2 Teluk Betung Selatan 1,007 313 5%
11 26
3 Panjang 2,116 210 11%
7 18
4 Tanjung Karang Timur 2,111 271 11%
11 25
5 Teluk Betung Utara 1,038 238 5%
10 21
6 Tanjung Karang Pusat 668 254 3%
11 26
7 Tanjung Karang Barat 1,514 162 8%
6 15
8 Kemiling 2,765 259 14%
7 20
9 Kedaton 1,088 258 6%
8 23
10 Rajabasa 1,302 102 7%
4 8
11 Tanjung Seneng 1,163 102 6%
4 10
12 Sukarame 1,687 172 9%
5 14
13 Sukabumi 1,164 166 6%
6 17
Jumlah 98 2,670 100%
19,722 246

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2011

1) Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau dibagian

Selatan

2) Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame dibagian

Utara

3) Wilayah perbukitan terdapat disekitar Telukbetung bagian Utara

4) Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang

bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, dan Gunung Dibalau serta perbukitan

Batu Serampok dibagian Timur.


Rata-rata jumlah curah hujan di Kota Bandar Lampung berdasarkan hasil pengamatan

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika tiap tahunnya terus mengalami fluktuasi.

Jumlah curah hujan tinggi biasanya terjadi pada bulan November sampai bulan April pada

tipa tahunnnya. Pada tahun 2008 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan

Desember, yaitu 433,10 mm, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli yaitu hanya

0,30 mm.berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, curah

hujan rata-rata tertinggi pada tahun 2009, yaitu mencapai 179,30 mm. Tingginya rata-rata

curah hujan pada tahun 2009 berimplikasi pada meningkatnya volume air sungai sehingga

terjadi banjir pada beberapa kawasan di Kota Bandar Lampung. Bulan basah/kering

terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi pada bulan tersebut melebihi/kurang dari

rerata curah hujan pada tahun bersangkutan. Berdasarkan rerata curah hujan

mengindikasikan bahwa bulan basah Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 terjadi pada

bulan November - Maret dengan rerata curah hujan bulanan berada diatas 179,30 mm,

sedangkan bulan keringnya yaitu bulan April – Agustus dengan rerata curah hujan

bulanan kurang dari 179 mm.

Kota Bandar Lampung termasuk beriklim tropis basah yang mendapat pengaruh dari

angin musim (Monsoon Asia). Data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika

Provinsi Lampung menunjukan bahwa temperatur Kota Bandar Lampung dalam kurun

waktu lima tahun terakhir berada pada kisaran 25 – 280C dengan suhu rata-rata pertahun

26,30C. Temperatur udara di Kota Bandar Lampung sepanjang relatif stabil dan tidak

pernah menunjukan perubahan yang ekstrim, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa

kualitas lingkungan di Kota Bandar Lampung masih cukup baik.

Kondisi kelerengan Kota Bandar Lampung juga sangat beragam, kondisi geografis

wilayah yang berbukit serta berada di kaki Gunung Betung merupakan faktor pembentuk
kelerengan di Kota Bandar Lampung. Tingkat kemiringan lereng rata-rata wilayah di Kota

Bandar Lampung berada pada kisaran 0 – 20 % dan secara umum kelerengan wilayah

Kota Bandar Lampung berada pada 0 – 40 %, wilayah yang memiliki kemiringan lereng

0 % diantaranya berada di wilayah Kecamatan Sukarame, Tanjung Karang Pusat, Tanjung

Seneng, Panjang, Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Kedaton. Adapun wilayah yang

memiliki tingkat kemiringan lereng mencapai 40 % diantaranya adalah Kecamatan

Panjang, Teluk Betung Barat, Kemiling, dan Tanjung Karang Timur (Bappeda Bandar

Lampung,2008)

2.3. Banjir Kota Bandar Lampung

Banjir adalah kondisi meluapnya air dari dalam saluran akibat tidak tertampungnya air atau

terhambatnya aliran air. Salah satu penyebab banjir adalah erosi dan sedimentasi yang

terjadi di hulu sungai dan membawa material sampai hilir sungai. Hal ini menyebabkan

kapasitas tampungan sungai menjadi berkurang sehingga menimbulkan banjir.

Banjir selalu mengancam beberapa kota yang ada di Indonesia jika musim penghujan tiba,

termasuk Provinsi Lampung khususnya Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung

merupakan salah satu kota yang mengalami banjir di setiap tahunnya. Walaupun banjir

yang terjadi hanya berupa genangan dengan tinggi maksimal dua meter dan tidak separah

yang terjadi di kota besar lainnya seperti Jakarta. Banjir sangat menghambat aktivitas

masyarakat, banyak sarana dan prasarana yang tidak dapat digunakan, dapat

menimbulkan berbagai penyakit pasca banjir, menimbulkan kerugian harta benda bahkan

dapat menelan korban jiwa. Secara tidak langsung, banjir juga dapat menghambat

kegiatan perekonomian di suatu wilayah.

Menurut Kodoatie dan Sjarief (2005:17) banjir ada dua peristiwa, pertama peristiwa

banjir atau genangan yang terjadi pada daerah yang biasanya tidak terjadi banjir dan
kedua peristiwa banjir terjadi karena limpasan air banjir dari sungai karena debit air

banjir tidak mampu dialirkan oleh alur sungai atau debit banjir lebih besar dari

kapasitas pengaliran sungai yang ada.

Kodoatie dan Sugiyanto (2002:12) mengatakan bahwa: Di Indonesia, walaupun waktu

terjadinya banjir bervariasi hampir semua daerah menghadapi bahaya banjir yang

signifikan. Kerugian dan kerusakan akibat banjir adalah sebesar dua pertiga dari semua

bencana alam yang terjadi. Setiap tahun hampir 300 peristiwa banjir terjadi menggenangi

150.000 ha merugikan sekitar satu juta orang. Berdasarkan pengertian banjir menurut

Kodoatie dan Sugiyanto tersebut, kejadian banjir yang sering terjadi di Kota Bandar

Lampung merupakan banjir berupa genangan dilihat dari waktu tergenangnya banjir yang

biasanya hanya beberapa jam hingga akhirnya air kembali surut saat hujan tidak lagi

terjadi serta banjir genangan banyak dijumpai di wilayah yang topografi atau reliefnya

relatif datar. Berbeda dengan banjir yang terjadi di kota-kota besar lainnya seperti

misalnya yang sering melanda Ibukota Jakarta, banjir yang terjadi dapat berlangsung

hingga berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu. Banjir juga merusak infrastruktur

macam tanggul, siring, dan jalan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Kota Bandar Lampung.

Selain karena faktor alam seperti curah hujan yang cukup tinggi serta kondisi fisik dari

wilayah itu sendiri, juga disebabkan karena kelalaian manusia sendiri seperti seringnya

membuang sampah di sungai atau aliran air sehingga saat musim penghujan tiba saluran

drainase tidak dapat berfungsi dengan baik. Serta sudah semakin berkurangnya daerah

saluran air atau resapan air dikarenakan pesatnya pembangunan yang tidak

memperhatikan aspek-aspek lingkungan.


Hal ini dikarenakan letak Provinsi Lampung yang sangat strategis sebagai gerbang utama

menuju Pulau Sumatera dan Kota Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi maka tidak

mengherankan bahwa mobilitas penduduk yang terjadi di kota Bandar Lampung cukup

tinggi, sehingga jumlah penduduk yang ada juga terbilang tinggi. Oleh karena itu,

pertumbuhan kawasan pemukiman semakin padat yang menjadikan berkurangnya daerah-

daerah resapan, lahan kosong sudah semakin berkurang dan berubah menjadi bangunan,

adanya betonisasi di atas permukaan tanah dan jaringan jalan yang diperkeras dengan

aspal. Berikut adalah tabel lokasi kejadian atau rawan bencana di Kota Bandar Lampung

menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

2.4. Sungai

Sebagian besar air hujan yang turun ke permukaan tanah mengalir ke tempat-tempat yang

lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya beratyang

akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan

bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Bagian yang

senantiasa tersentuh aliran air ini disebut alur sungai dan perpaduan antara alur sungai dan

aliran air di dalamnya disebut sungai. Definisi tersebut merupakan definisi sungai yang

ilmiah alami,sedangkan pengertian sungai lainnya adalah sebagai berikut: Sungai adalah

tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai

muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengaliranya oleh garis

sempadan sungai. Sungai sebagai drainase alam mempunyai jaringan sungai dengan

penampangnya, mempunyai areal tangkapan hujan atau disebut Daerah Aliran Sungai

(DAS).

DAS merupakan ekosistem yang terdiri dari berbagai macam komponen dan terjadi

keseimbangan dinamik antara komponen yang merupakan masukan (input) dan


komponen yang merupakan keluaran (output), dimana keadaan atau pengaruh yang

berlaku pada salah satu bagian didalamnya akan mempengaruhi wilayah secara

keseluruhan (Hartono, dkk, 2005).

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (2003), Komponen yang terdapat dalam DAS terdiri

dari komponen fisik, kimia, dan biologi. Komponen fisik mencakup kondisi geografis

DAS yang bersangkutan sedangkan kondisi kimia lebih menitikberatkan kepada kodisi

daripada air sungai. Komponen biologi dilihat dari keragaman makhluk hidup termasuk

manusia yang ada dalam DAS yang memiliki andil terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi dalam sistem DAS.

DAS memilki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan. Karena dalam DAS terdapat

suatu sistem yang berjalan dan terdiri dari berbagai komponen. DAS dapat dibagi menjadi

tiga bagian menurut pengelolaannya, yaitu DAS bagian hulu, tengah, dan hilir. DAS di

bagian hulu amat penting sebagai penyimpan air, penyedia air untuk industri, potensi

pembangkit listrik, dan yang tak kalah penting sebagai penyeimbang ekologis di dalam

system DAS. DAS bagian tengah merupakan wilayah dimana adanya permukiman serta

kegiatankegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sementara di bagian hilir banyak terdapat

lokasi-lokasi industri. Penggunaan tanah sebagai pencerminan aktivitas penduduk akan

memengaruhi kondisi suatu DAS sehingga bisa berpengaruh terhadap kualitas serta

kuantitas air sungai yang ada.

DAS disebut juga sebagai watershed atau catchmen area. DAS ada yang kecil dan ada

juga yang sangat luas. DAS yang sangat luas bias terdiri dari beberapa sub DAS dan sub

DAS dapat terdiri dari beberapa sub-sub DAS, tergantung banyaknya anak sungai dari

cabang sungai yang ada, yang merupakan bagian dari suatu system sungai utama (Asdak,

1995).
2.5. Morfologi Sungai

Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri, jenis, dan perilaku

sungai. Sifat-sifat sungai sangat dipengaruhi oleh luas dan bentuk Daerah Aliran Sungai

(DAS) serta kemiringan sungai.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi morfologi sungai adalah:

1. Tempat dan tipe semua bangunan teknik sipil

2. Pengaruh lingkungan seperti pembabatan atau pembakaran hutan, penambangan.

3. Pengaruh kelautan yaitu, air mengandung garam (saline water),

sedimentasi dan erosi karena pengaruh gelombang dan angin laut, arus laut dan pasang

surut.

4. Pengaruh gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan.

Data-data mengenai morfologi sungai merupakan salah satu dari beberapa jenis data

hidraulik yang diperlukan untuk mendesain bangunan teknik sipil di sungai.

Berbagai macam pekerjaan sipil di bidang persungaian:

1. Perbaikan dan pengaturan sungai

2. Pemanfaatan air sungai untuk berbagai tujuan

3. Pengembangan wilayah sungai

4. Perbaikan dan pelestarian lingkungan sungai

5. Navigasi

2.6. Gerusan

Gerusan adalah fenomena alam yang terjadi karena erosi terhadap aliran air pada dasar dan

tebing saluran alluvial atau proses menurunya atau semakin dalamnya dasar sungai di

bawah elevasi permukaan alami (datum) karena interaksi antara aliran dengan material

dasar sungai (Hoffmans and Verheij 1997).


Gerusan dapat dibagi menjadi :

1. Gerusan umum (general scour), gerusan yang terjadi akibat dari proses alam dan tidak

berkaitan sama sekali dengan ada tidaknya bangunan sungai.

2. Gerusan di lokalisir (constriction scour), gerusan yang diakibatkan penyempitan alur

sungai sehingga aliran menjadi terpusat.

3. Gerusan lokal (local scour) merupakan akibat langsung dari struktur pada alur sungai.

2.7. Hidrolika Sungai

Gejala air sungai adalah berupa diam dan mengalir. Air sungai yang mengalir dapat

memiliki sifat-sifat laminer, turbulen, pusaran, loncatan dan sebagainya. Air mengalir

diakibatkan adanya perbedaan tinggi suatu wilayah. Semakin besar volume air dan

perbedaan tingginya, maka tekanan airnya semakin besar. Oleh karena itu pengaliran air

di sungai dapat menyeret partikel dasar sungai, tergantung dari jenis tanah dan batuannya.

Pengaliran itu berupa tenaga angkut dan tenaga angkat sedimen. Angkutan sedimen itu

dapat berupa muatan dasar dan muatan layang. Faktor sedimen meliputi jenis material,

diameter butiran dan volume persatuan waktu. Angkutan sedimen yang ikut mengalir

mengakibatkan gaya seret menjadi lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan degradasi atau

penurunan dasar alur atau palung sungai.

Aliran sungai yang lambat menyebabkan butiran yang berat diendapkan terlebih dahulu.

Pengendapan sedimen lazim disebut agradasi. Agradasi berarti kenaikan dasar alur sungai

atau dasar palung sungai. Parameternya adalah panjang lebar dan tinggi.

Aliran sungai bersifat sembarang bergantung pada kondisi alam. Aliran sembarang ini

mengakibatkan berbagai macam tenaga yaitu:

1. Pengerusan lokal pengaliran terhadap struktur dasar sungai


2. Penggerowongan tebing sungai akibat aliran helikoidal, aliran spiral atau pusaran air.

Akibatnya tebing sungai dapat longsor.

3. Angkutan material lain berupa biotis, abiotis dan bahan-bahan kimia.

4. Penghanyutan material oleh rembesan-rembesan pada tebing sungai.

5. Karakter sungai dapat membentuk sungai menjadi meander atau berjalin.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di sungai KALI AKAR (Wira Garden) Kecamatan Teluk

Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April

– Juli 2021 Seperti yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini:

Gambar 9. Lokasi Penelitian Sungai Kali Akar(Wira Garden), Teluk Betung


Barat.

3.2. Wilayah Penelitian

3.3. Data Yang Digunakan

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan. Data

primer yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik dan luas DAS

b. Morfologi sungai
c. Sedimentasi

d. Pola aliran air

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait

penelitian ini. Adapun data sekunder yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Tata guna lahan

b. Data curah hujan harian

3.4. Analisis Data

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengumpulkan data curah hujan yang diperlukan.

2. Mencari hujan maksimum dari masing-masing data hujan.

3. Melakukan analisis frekuensi dengan Metode Normal, Log Normal, Log

Person III, dan Gumbel.

4. Memilih distribusi yang paling cocok untuk digunakan.

5. Melakukan uji kecocokan Chi-Kuadrat.

6. Melakukan perhitungan intensitas hujan dengan rumus Mononobe.

7. Melakukan perhitungan debit banjir rencana dengan Metode Rasional.

8. Melakukan perencanaan dimensi dinding penahan tanah.

9. Melakukan perhitungan stabilitas dinding penahan tanah.

10. Melakukan perhitungan penulangan dinding penahan tanah.

11. Menggambar penulangan.

3.5. Bagan Alir perencanaa


Gambar 10. Diagram Alir Penelitian

Data-data perencanaan :

1. Tofografi

2. Data sedimentasi

3. Data Curah hujan

4. Data ketinggian air sungai

5. Perencanaan talud

6. Gambar teknis talud

7. Perencanaan bending wisata

8. Gambar teknis atau 3D wisata

9. Karakteristik dan luas DAS


10. Morfologi sungai

SPESIFIKASI TEKNIS

NORMALISASI SUNGAI / REHABILITASI SALURAN

1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menetapkan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi

yang meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah. Pedoman ini mencakup kegiatan

perubahan gambar desain yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan galian

saluran daerah irigasi/rawa. Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan,

metode kerja pelaksanaan serta pengukuran dan pembayaran.

2. Acuan Normatif

Standar Nasional Indonesia (SNI) :

SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik

untuk Bangunan di Sungai

SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk

Tanah

SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah

SNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium

SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah

SNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas Plastis

SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan

Alat Konus Pasir.

SNI-03-2843-1992 : Tata cara pelaksanaan survey kondisi jalan

tanah/kerikil.

SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir


Tanah dengan Alat Hidrometer.

SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir

Halus dengan Cetakan Benda Uji.

SNI 03-3958-1995 : Metode Pengujian Kuat tekan Kayu di

Laboratorium

SNI 03-3959-1995 : Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di

Laboratorium

SNI 03-3233-1999 : Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan

rumah dan Gedung

SNI 06-6452-2000 : Metode Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis

pelindung

SNI 03-6222-2002 : Metode Perhitungan Debit Banjir

SNI 03-6861-2002 : Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan

bangunan dari besi/baja)

SNI 03-6888-2002 : Tata Cara Pengambilan contohUji Secara Acak

Untuk Bahan Konstruksi.

British Standard :

BS 6031-1981 : Earthworks

BS 5135-1984 : Proces of Arc welding carbon and Carbon

Manganise steels

BS 8004-1986 : Foundations

Rancangan Pedoman Teknis :

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan

yang bersifat Umum, Bagian-1, Pekerjaan Tanah.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan


yang bersifat Umum, Bagian-2, Pekerjaan

Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyelidikan dan Analisa Geoteknik.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-4, Pekerjaan Beton, Bekisting dan Waterstop.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-5, Pekerjaan Pasangan Batu, Batu Kosong, Bronjong

dan Aukan Semen.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-6, Pekerjaan Pemancangan.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-7, Pekerjaan Dewatering.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-8, Pekerjaan Pintu.

- Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain.

3. Istilah Dan Definisi

3.1. Pembersihan medan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar

dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan

dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat rapih kembali

seperti sebelumnya.

3.2. Kupasan/stripping adalah penggalian humus (tanah organik) berikut rumput,

yang akan dilakukan pada semua dasar tanggul, pada lokasi material galian yang
dipakai kembali sebagai bahan timbunan, pada semua dasar jalan, pada lokasi

Borrow pit yang disetujui, dalam batas tanah Daerah Milik Irigasi (DMI).

3.3. Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa

tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.

Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang

yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam

gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direks

3.4. Timbunan tanah kembali dari hasil galian adalah kegiatan penimbunan baik untuk

tanggul maupun untuk di belakang bangunan dengan mempergunakan bahan

timbunan dari hasil galian yang secara spesifikasi teknis bahan tersebut dapat

dipertangung jawabkan.

3.5. Timbunan tanah dengan material dari borrow area adalah kegiatan penimbunan

baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan dengan mempergunakan

bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi borrow dengan jenis dan kualitas

tanah yang tertentu dan penyedia jasa mengeluarkan biaya untuk pengadaan

material tanah timbunan tersebut.

3.6. Disposal Area adalah daerah-daerah tempat pembuangan hasil galian yang tidak

dapat dipakai sebagai material timbunan.

3.7. Quarry adalah daerah-daerah yang tanahnya dapat diambil dan memenuhi syarat

untuk material timbunan.

3.8. Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus

mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil

dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan

tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas.
3.9. Siaran adalah adukan yang dipasang diantara batu-batu yang harus dikorek

sampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata dan siar

timbul, dan 2 - 3 cm untuk jenis siar tenggelam.

3.10. Plesteran adalah pasangan dengan adukan 1 PC : 3 Psr yang harus dipasang pada

bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m

dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar

3.11. Beton adalah pasangan yang terdiri dari campuran antara semen, pasir dan

kerikil dalam ukuran tertentu yang telah ditetapkan, sesuai yang tercantum dalam

gambar kontrak. Proporsi campuran beton akan ditentukan oleh Direksi agar

didapatkan produksi beton yang awet dan ekonomis dan mempunyai kekuatan

yang setara dengan waktu dan derajat kekuatan, dengan perhitungan kondisi

tekanan, alam terbuka dan pertimbangan lain.

4. Ketentuan Dan Persyaratan

Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan

spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut:

4.1. Program Pelaksanaan

1. Pengguna Jasa menyiapkan Jadwal Pelaksanaan untuk semua pekerjaan yang

termasuk dalam Kontrak. Jadwal pelaksanaan tersebut untuk membantu para

penawar dan Penyedia Jasa didalam menyiapkan jadwal pelaksanaan yang

lebih terperinci.

2. Tiga puluh (30) hari setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia Jasa harus

menyerahkan Jadwal Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan berisi jadwal

pelaksanaan semua pekerjaan dan pekerjaan sementara yang harus dikerjakan

berdasarkan Kontrak, dengan metode PERT/CPM network. Jadwal

Pelaksanaan ini harus sesuai dengan hari kalender, jangka waktu yang
diperlukan, tanggal mulai paling awal, tanggal selesai paling awal dan paling

lambat, lama pelaksanaan dan sebagainya.

3. Jadwal tersebut diatas diserahkan sesuai dengan modifikasi dan perubahan

yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan di dalam waktu yang logis. Jadwal

Pelaksanaan yang direvisi yang sudah disetujui dan sudah ditandatangani oleh

Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan harus dianggap merupakan Jadwal

Pelaksanaan yang mengikat dan menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.

4. Jadwal Pelaksanaan yang sudah mengikat tersebut harus diperbarui oleh

Penyedia Jasa pada setiap jangka waktu 4 (empat) bulan jika diminta oleh

Direksi Pekerjaan dan jadwal pelaksanaan yang diperbarui harus disetujui

oleh Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan, dan termasuk dalam Dokumen

Kontrak.

5. Jika selama pelaksanaan pekerjaan, rata-rata kecepatan pekerjaan ternyata

dibawah yang disetujui menurut pendapat Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa

harus dapat menyelesaikan setiap bagian pekerjaan pada waktu yang

disetujui, maka Direksi akan memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah

pekerja dan atau peralatan pelaksanaan ke lokasi pekerjaan untuk mengejar

ketinggalan pada bagian pekerjaan tersebut.

4.2. Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pekerjaan

1. Aspek Keselamatan Kerja

Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi harus memperhatikan ketentuan

kesehatan dan Undang-Undang Keselamatan Kerja. Ketentuan-ketentuan

tersebut harus diadopsi oleh pelaksana pekerjaan dalam prosedur/manual

pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap tahapan pekerjaan, mulai dari tahap

pekerjaan persiapan hingga pemeliharaan setelah penyerahan pekerjaan


2. Aspek Lingkungan

Sebelum melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, Penyedia Jasa harus

membuat program dampak lingkungan yang terjadi akibat pelaksanaan

kegiatan dengan mengacu pada Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RKL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL) atau Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) atau manual

prosedur pengelolaan/ pemantauan lingkungan (jika RKL/RPL atau

UKL/UPL tidak ada). Program ini harus mendapat persetujuan dari Direksi

Pekerjaan.

3. Aspek Administrasi

Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan tata cara

administrasi yang baku dalam bentuk surat menyurat, surat pengumuman,

surat undangan dan surat-surat lainnya untuk menunjang seluruh kegiatan

pekerjaan.

Seluruh dokumen pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan,

serah terima, dan pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis

sesuai dengan kelompok pekerjaan, urutan waktu, atau kategori lain yang

dianggap penting. Dokumentasi ini diperlukan guna menunjang laporan

proyek (Laporan Mingguan dan Bulanan).

4. Aspek Ekonomis

Penyedia Jasa pekerjaan wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan. Termasuk dalam hal ini aspek SDM, peralatan, dan pengadaan

bahan. SDM yang digunakan harus secara efektif dapat memenuhi kebutuhan

jadwal dan kualitas pekerjaan. Jumlah dan jenis peralatan-peralatan

pendukung pekerjaan harus diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal


pekerjaan terutama bila peralatan-peralatan tersebut diadakan dengan sewa.

Pengadaan bahan/material harus diupayakan efektif sesuai pekerjaan yang

dijadwalkan.

5. Aspek Sosial dan Budaya

Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi berkewajiban memperhatikan kondisi

sosial dan budaya masyarakat di lokasi pelaksanaan pekerjaan. Hal-hal yang

cukup sensitif, seperti gangguan kebisingan pada waktu ibadah, waktu

istirahat, hal-hal yang ditabukan, atau lokasi-lokasi yang dianggap suci oleh

masyarakat setempat sedapat mungkin dihindarkan dari gangguan pekerjaan

atau personil yang terlibat dalam pekerjaan.

4.3. Pekerjaan Survey dan Pengukuran

Yang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan Bench

Mark dan pelaksanaan pengukuran itu sendiri. Pelaksanaan pemasangan dan

spesifikasi bench mark dan teknis pengukuran harus mengacu pada RPT0 Pd T-

xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat

Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

4.4. Pekerjaan Tanah

Yang termasuk Pekerjaan Tanah meliputi : pembersihan medan, pekerjaan

kupasan/stripping, pekerjaan galian, pekerjaan timbunan, pekerjaan tanah

menggunakan alat berat (Excavator). Hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan

dan persyaratan kegiatan pekerjaan tanah mengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x,

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-

1, Pekerjaan Tanah.

4.5..Pekerjaan Lain-lain
Yang termasuk Pekerjaan Beton meliputi : pekerjaan Papan Duga Pengukur

Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge), Pencatat Hujan (Rainfall Recorder),

Pos Klimatologi, Pipa Peresapan (Suling-Suling), Laporan dan Foto, Kantor

Penyedia jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh dsb, Papan

Tanda Proyek, Patok Hektometer / Kilometer, Patok Hektometer / Kilometer.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan

spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi pembangunan irigasi harus memuat:

5.1.Ketentuan Umum

Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sesuai ukuran/dimensi yang tertera dalam

gambar atau atau sesuai dengan volume yang tertera dalam BoQ atau sesuai

dengan arahan direksi pekerjaan.

Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan

ketentuanketentuan dari Standar Normalisasi Indonesia dari edisi/revisi terakhir

atau standar internasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari

standar nasional yang disyaratkan.

Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau

dicakup oleh Standar Normalisasi Indonesia haruslah bahan dan mutu pekerjaan

kelas utama.

Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau

diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan tersebut,

dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.

Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang

diajukan oleh Penyedia jasa, maka Penyedia jasa harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi

Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak terhadap pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

Standar satuan ukuran yang dipergunakan pada dasarnya MKS, sedangkan

penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak

dapat dielakkan.

5.2. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik

sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item

pekerjaan yang termasuk / dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail

disajikan berikut ini.

5.2.1. Mobilisasi Dan Demobilisasi

Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua

kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan

dipergunakan dalam melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus

sudah bisa memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam

rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan

mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Mata pembayaran

yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi adalah

Lumpsum.

5.2.2. Pembuatan Jalan Sementara Dan Pemeliharaan Jalan Desa

Untuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi maka perlu dibuat

jalan yang sifatnya dipakai sementara selama pelaksanaan kontrak.

Penyedia jasa harus sudah bisa membuat rencana jalan sementara sesuai
dengan kondisi lapangan. Disamping itu jalan-jalan yang sudah ada baik

berupa jalan desa yang akan dipergunakan oleh konraktor selama

pelaksanaan kontrak, terlebih dahulu harus mendapat izin penggunaan

dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi jalan harus terpelihara

dengan baik. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan jalan

sementara maupun pemeliharaan jalan desa selama masa kontrak harus

sudah diperhitungkan dalam item pekerjaan ini. Satuan pembayaran yang

diterapkan adalah biaya Lumpsum bulanan.

Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan

setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan

dengan daerah proyek. Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua

peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan

jalan dan arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap

kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.

Penyedia jasa harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada,

memperbaiki dan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi

kebutuhan pengangkutan, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.

Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia jasa untuk dikerjakan

dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan

sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu lalulintas dan harus

mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya

dengan Pemerintah setempat dan Badan Swasta bila diperlukan.


Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang ada dengan sepengetahuan

pemberi Tugas untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila

Penyedia jasa membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan.

Dalam hal ini Penyedia jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada

Direksi jauh sebelumnya, sehingga rencana kompensasi tanah dapat

dilakukan. Pemberi tugas tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan

jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia jasa selama

pelaksanaan pekerjaan.

Apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh

Direksi harus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya sendiri dan

harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga

Kontrak.

Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan jalan sementara ini mengacu

pada SNI03-2843-1992 : tentang Tata cara pelaksanaan survey kondisi

jalan tanah/kerikil.

5.3. Pekerjaan Survey dan Pengukuran

Yang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan Bench

Mark dan pelaksanaan pengukuran itu sendiri.

Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia jasa diminta

untuk mengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan pengukuran ini.

Penarikan / penentuan titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang telah

disetujui / ditentukan oleh Direksi. Jika tidak ada patok elevasi yang dapat
dipakai, biasa digunakan elevasi lokal yang dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi

(PBE) dari ukuran 4/6, dengan persetujuan Direksi.

Semua alat ukur topografi yang digunakan harus dikalibrasi dan disetujui oleh

Direksi. Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur harus dilindungi dari terik

matahari/hujan.

Semua pemasangan Patok Bantu Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau

diletakkan pada bangunan yang sifatnya tetap/tidak berubah.

Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok tersebut dalam pekerjaan

pengukuran mudah digunakan. Pekerjaan ini diantaranya meliputi: pemberian

nomor, pengecatan dan pemberian catatan lain yang perlu, sehubungan dengan

jenis pekerjaan pengukuran yang dilakukan.

Tiap patok bench mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia jasa harus dibuat

dari beton, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai dengan gambar dari album

Standar Perencanaan Irigasi, atau menurut petunjuk lain dalam gambar.

Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat nama

dari marmer ukuran 0.12 x 0.12 m pada satu sisi.

Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati

diurug kembali sampai tinggal 0.20 m diatas permukaan tanah. Penempatan

patok-patok BM dilaksanakan Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi.

Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pemasangan Bench

Mark, survey dan pengukuran mengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman


Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-2,

Pengukuran dan Pemetaan.

5.4. Gambar-gambar Pelaksanaan (Shop drawing)

Dalam memulai, mengerjakan dan mengevaluasi pekerjaan baik untuk saluran-

saluran, bangunan air dan bendung, harus berdasarkan data ketinggian dan posisi

yang pasti sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk ini Kontaktor harus

menyediakan serangkaian alat ukur berikut tenaga kerjanya untuk keperluan ini.

Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia jasa adalah:

5.4.1. Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap

a. Umum

Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia jasa haruslah

gambar-gambar yang telah ditanda tangani oleh Direksi, dan apabila ada

perubahan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan

sebelum program pelaksanaan dimulai.

b. Gambar-gambar Pelaksanaan

Penyedia jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk

mempersiapkan Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk

pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat memperlihatkan penampang

melintang dan memanjang, tempat dan ukuran yang tepat

c. Gambar-gambar Bengkel/Gedung

Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh Penyedia jasa untuk

keperluan penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Penyedia jasa.

d. Penyedia jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di

lapangan.
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi

adalah menjadi resiko Penyedia jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-

gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia jasa atas

kebenaran gambar tersebut.

5.4.2. Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara

a. Umum

Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia jasa harus terperinci, dan

diserahkan kepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau

dalam waktu yang telah ditentukan dalam Kontrak.

Gambar-gambar harus menunjukan detail dari pekerjaan sementara seperti

Cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya. Gambar

Perencanaan yang diusulkan Penyedia jasa yang dipakai dalam pelaksanaan

Konstruksi (sah) juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga)

rangkap.

b. Gambar-gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan.

Penyedia jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan

dengan pekerjaan tetap secara lebih mendetail dan diserahkan kepada

Direksi untuk mengubah dan mendapat persetujuan sebelum tanggal

dimulainya pelaksanaan.

5.4.3. Gambar-Gambar Purnalaksana / Terlaksana

Selama masa pelaksanaan, Penyedia jasa harus memelihara satu set

gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada

gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai


dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar

kemudian dicap “SUDAH DILAKSANAKAN”.

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan

oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila

ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling

lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja.

Gambar terlaksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kalkir yang

berkualitas baik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 % dan dibuat

rekaman dalam bentuk CD.

Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima ke I

(PHO), Penyedia jasa harus sudah menyerahkan gambar terlaksana (As

Built Drawing) yang terdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran

A1, beserta 1 (satu) set copy blue print dan 3 (tiga) set copy dalam ukuran

A3 yang diperkecil dari ukuran A1.

Satuan pembayaran untuk item kegiatan pengukuran dan penggambaran

adalah lumpsum bulanan, yang sudah mencakup semua biaya

pengadaan/sewa peralatan, pengadaan tenaga, alat bantu lainnya dan

reproduksi gambar sesuai kebutuhan.

Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan penggambaran mengacu pada

KP-07, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria

Perencanaan Bagian Standar Penggambaran, BI-01 dan BI-02 DJ

Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986.

5.5. Pekerjaan Tanah


Lingkup dari pekerjaan tanah yang meliputi semua pekerjaan yang berkaitan

adalah sebagai berikut:

• Pembersihan

• Penggalian termasuk pembentukan dan saluran

• Pembuangan material hasil galian

• Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi

Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada

Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum

pelaksanaan pekerjaan.

Penyedia jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa

tempat dan akan membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam

gambar atau seperti yang diarahkan oleh Direksi.

Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran

ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian

lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan

atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan

kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap

tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” adalah tinggi “permukaan

tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.

Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan

dibawah ini, apabila luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500

m, seperti yang tertera pada gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.

• Dasar Saluran : + 0.05 m atau - 0.10 m vertikal


• Level Puncak Timbunan : + 0.10 m atau - 0.10 m vertikal

• Dasar Kemiringan : + 0.05 m horisontal

• Puncak Kemiringan Timbunan : + 0.10 m horisontal

Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan

tidak boleh dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas.

Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada

RPT0 Pd Txx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang

bersifat Umum, Bagian-1, Pekerjaan Tanah.

5.6. Pekerjaan Lain-Lain

Jenis pekerjaan yang termasuk bagian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

5.6.1. Papan Duga Pengukur Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge)

Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air

di bendung dan saluran induk dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar

atau seperti diarahkan oleh Direksi.

Papan duga akan terbuat dari pelat besi anti karat (stainless steel) atau

dilapisi dengan galvanized dan sisi yang terbaca terdiri dari urutan angka

dalam interval sentimeter. Penyedia jasa akan memasang papan duga

(staff gauge) seperti yang telah disebutkan lokasinya dengan baut dari besi

anti karat (stainless steel) atau semacamnya seperti diarahkan oleh Direksi

terhadap ketinggian yang telah ditentukan secara persis oleh hasil

survey/pengukuran yang telah ditentukan dan disetujui oleh Direksi.

5.6.2. Pencatat Hujan (Rainfall Recorder)


Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang pencatat hujan jenis

manual di lokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan

oleh Direksi. Lokasi dimana pencatat hujan akan dipasang akan

mempunyai luas 10m x 10m dikelilingi dengan pagar permanen dan

dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naungan pohon dan lain-

lain.

Penyedia jasa akan mengajukan rencana, perkiraan dan rencana

konstruksi dari pencatat hujan kepada Direksi untuk mendapatkan

persetujuan.

5.6.3. Pos Klimatologi.

Penyedia jasa harus melengkapi dan mendirikan/memasang pos

klimatologi di lokasi seperti ditunjukan dalam gambar atau seperti

diarahkan Direksi. Bangunan harus berada di lokasi terbuka berukuran

minimum 6 x 10 m2 dengan lantai tanaman rumput berjenis pendek, untuk

menempatkan alat ukur unsur cuaca, dikelilingi dengan pagar permanen

dan dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naungan pohon dan

lain-lain.

Pos klimatologi ini harus dilengkapi daftar keterangan pos klimatologi

yang menerangkan : Nama Stasiun, no Kadaster, Koordinat, No. Stasiun,

Tinggi dari permukaan laut, Tahun pendirian, Dibangun oleh, Desa,

Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Tujuan Pendirian, Elemen

Hidroklimatologi yang dipasang

5.6.4. Laporan dan Poto

a. Program Pelaksanaan
Penyedia jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan

Syaratsyarat Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk

yaitu bar-chart dan network planning yang dilengkapi dengan daftar yang

memperlihatkan setiap kegiatan:

• Mulai tanggal paling awal

• Mulai tanggal paling akhir

• Waktu yang diperlukan

• Waktu float

• Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan

Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan

pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk

persiapan dan persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan

bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum

maupun keagamaan.

b. Laporan Kemajuan Pelaksanaan

Sebelum tanggal (10) sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang

ditentukan Direksi, Penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan

laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi,

yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan

yang terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai

berikut:

• Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada

bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan

berikutnya.
• Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun

prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan

yang dicapai pada bulan laporan.

• Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan

tanggal permulaan dan penyelesaiannya.

• Daftar tenaga setempat

• Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang

digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan

dipindahkan dari lapangan.

• Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harus

diuraikan sebagai berikut:

- Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan

• Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa

laporan.

• Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan

pembayaran yang diperlukan bulan berikutnya.

Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul

atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.

c. Rencana Kerja Harian, Mingguan Dan Bulanan

Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan

yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk

minggu berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan

tanah, dan pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan

dan lain-lain yang diminta Direksi.


Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian

secara tertulis, semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap

hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup

pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan

dengan pelaksanaan pekerjaan.

Penyedia jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim

barchart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana

kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir

kegiatan utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus

diserahkan pada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan

perubahan.

d. Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan (progress

meeting)

Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia jasa diadakan seminggu sekali

pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat

ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan

yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan

yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

e. Dokumentasi

Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan

dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan

foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari

pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu

sebelum pelaksanaan (0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah


selesai dilaksanakan (100%), dimana pada setiap tahap pengambilan

gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang sama

sesuai yang sudah ditentukan sebelumnya. Penyedia jasa harus

menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang foto yang

berpengalaman. Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya

diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali

lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi obyek yang akan difoto. Foto

negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun. Sebelum

pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana / denah yang

menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian

diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan

diberi catatan sebagai berikut :

• Detail Kontrak

• Nama atau Lokasi

• Tanggal Pengambilan

• Tahap Pelaksanaan

Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan

suatu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut.

Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan

kepada Direksi dalam album-album. Foto-foto ditempelkan dalam album

secara beraturan menurut lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus

lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 % dan 100 % dan ditempelkan pada satu

halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda

album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi

keterangan atau tanda sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif

dan cetakannya.

Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh

diberikan / dipinjamkan kepada siapapun.

5.6.5. Kantor Penyedia jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan

Buruh dsb

Penyedia jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan

sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada

waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai

sebelum mendapat persetujuan Direksi.

Perkampungan staf Penyedia jasa dan pemondokan buruh harus

dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang,

penerangan, jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang

masak, pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai

dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.

Penyedia jasa supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan

penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia jasa, perkampungan

stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya didaerah kerja.

5.6.6. Papan Tanda Proyek


Pekerjaan dibawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi merupakan

pekerjaan yang menjadi kewajiban Penyedia jasa untuk melaksanakan

atau mengerjakan:

a. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara papan

tanda proyek. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat

nama Pemilik Pekerjaan / Proyek dan nama Penyedia jasanya, judul

nama proyek disertai perkiraan jumlah hari pelaksanaan.

b. Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi / Engineer Konsultan

dalam jangka waktu 30 (tiga-puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan

pekerjaan. Jika pekerjaan telah selesai dan telah diserahterimakan,

maka papan nama proyek harus dicabut oleh Penyedia jasa.

c. Jamuan Tamu

Jamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas

yang wajar.

5.6.7. Papan Nama Bangunan/ Nomenklatur

Prasasti Proyek/Papan Nama Bangunan/Nomenklatur dibuat pada lokasi

bangunan untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut.

Penyedia jasa terlebih dahulu harus mengajukan desain dan spesifikasi

teknis pekerjaan ini kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

5.6.8. Patok Hektometer / Kilometer

Patok Hektometer dari beton harus dipasang sepanjang tiap saluran pada

jarak 500 m, dan Patok Kilometer dipasang setiap 2 Patok Hektometer

pada waktu semua pekerjaan tanah selesai. Sebagai titik nol yang dipakai

untuk pengukuran ditentukan Pintu Pengambilan Saluran sekunder pada

bangunan bagi.
Patok ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah diganggu dan ditentukan

oleh Direksi. Patok dibuat dari beton ditandai dengan angka hektometer

dan keterangan tentang saluran sesuai dengan gambar pada album gambar

standar Perencanaan Irigasi, atau seperti ditunjuk pada gambar.

Patok harus di cat sesuai dengan standar PU, yaitu biru, kuning dan hitam

mengkilat menurut petunjuk pada gambar.

Semua hal yang berkaitan dengan perkerjaan ini mengacu pada Pd T-xx-

200x: Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat

Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lainlain

6. Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi

teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat:

a. Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan

mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan

yang diperlukan.

b. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan

koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi

lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan

c. Diskusi Pertengahan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan

arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan

proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan

d. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan

pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan

7. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan

spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat:

7.1. Pengukuran

Kuantitas untuk pekerjaan konstruksi harus diukur berdasarkan jumlah

unit/satuan yang terpasang dan memenuhi garis dan elevasi seperti yang

ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi

Pekerjaan.

7.2. Dasar Pembayaran

Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar dengan

Harga Satuan per satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam

Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran yang

terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan

kompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan,

penyambungan, perpanjangan, pemotongan, pengecatan, perawatan, pengujian

dan setiap peralatan lain yang diperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan

biasa dialokasikan untuk penyelesaian pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PAKET :
PEKERJAAN : BENDUNG SUNGAI KALI AKAR ( WIRA GARDEN)
VOLUME : 1 Unit
PROYEK/BAGIAN PROYEK : NORMALISASI BADAN SUNGAI
TAHUN ANGGARAN 2021

HARGA JUMLAH
No. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)

A Mobilisasi dan Demobilisasi


00 Mobilisasi ls 1.00 18,900,000.00 18,900,000.00
01 Demobilisasi ls 1.00 18,900,000.00 18,900,000.00
Sub. Total A 37,800,000.00
B Saluran Pengelak
1 10 Pembersihan Lokasi m2 100.00 2,563 256,250.00
2 20 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 300.00 28,442 8,532,675.00
3 30 Timbunan tanah dipadatkan m3 751.00 35,301 26,511,051.00
4 40 Timbunan Karung Pasir m3 517.00 93,588 48,384,737.50
Sub. Total B
83,684,713.50
C Bendung Tawangsari
1 61 Pembersihan Lokasi m2 100.00 2,563
m3 256,250.00
2 70 Galian Tanah dengan Alat Berat 500.00 28,442
14,221,125.00
3 80 Timbunan Kembali m3 351.00 11,688
m3 4,102,312.50
4 90 Pasangan batu kali 1pc:3ps 2,390.00 398,294
951,922,062.50
m3
5 100 Beton K.175 (termasuk 3.40 1,258,197
4,277,868.10
kg
bikisting) 374.00 15,910
m2 27.00 21,065
5,950,461.55
6 110 Penulangan
m3 568,755.00
7 130 Plesteran 24.00 235,680
m2 5,656,310.00
8 140 Bronjong (2 x 1 x 0,5) 560.00 12,730
7,128,800.00
9 150 Siaran 1pc:3ps
D Sub. Total C 993,827,694.65
m2
Saluran Pengarah dan Kantong Lumpur 154.00 2,563
m3
1 170 Pembersihan Lokasi 3,410.00 28,442 394,625.00
m3
2 180 Galian Tanah dengan Alat Berat 594.00 398,294 96,988,072.50
m2
3 190 Pasangan batu kali 1pc:3ps m2 58.00 21,065 236,586,487.50
4 200 Plesteran m3 139.18 12,730 1,221,770.00
5 210 Siaran 1pc:3ps kg 6.85 1,258,197 1,771,760.33
6 220 Beton K.175 (termasuk bikisting) 753.50 15,910 8,618,646.03
7 230 Penulangan 11,988,429.89
Sub. Total D 357,569,791.25

Total ( A + B +C + D ) 1,472,882,199.40
PPn 10% 147,288,219.94
JUMLAH BIAYA KESELURUHAN 1,620,170,419.34
PEMBULATAN 1,620,170,000.00
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR SEWA ALAT

PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN


ANGGARAN 2019 BAGIAN PROYEK
GALIAN/TIMBUNAN

No MACAM ALAT / SATUA SEWA


. KAPASITAS N (Rp)
1 2 3 4

1 Back Hoe,7 Ja 160,000.00


2 ton Bulldozer m 143,000.00
3 Concrete Ja 60,000.00
4 Mixer m 21,450.00
5 Concrete Ja 78,650.00
6 Vibrator m 65,780.00
Dump Truck , 4 Ja
ton Water Tank m
Ja
m
Ja
m
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR
MATERIAL PEKERJAAN KONSTRUKSI

HARGA
NO URAIA SATUA SATUAN
. N N (Rp)
1 2 3 4

1 Batu Pecah M3 90,000


2 15/20 Besi K 6,375
3 Beton Ulir g 90,000
4 Gravel 2/3 M 1,500
5 Karung pasir 3 7,000
6 Kawat Beton b 7,000
7 Kawat Galvano 4 mm h 1,100,000
8 Kayu Meranti K 8,000
9 Balok/Papan Paku g 85,000
10 kayu K 85,000
11 Pasir Cor g 63,000
12 Pasir M 28,500
13 Pasang 3 1,650
Pasir Urug kg
Semen PC @ 50 kg M
Solar 3
m
3
m
3
za
k
Ltr
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR UPAH TENAGA

PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN


ANGGARAN 2019 BAGIAN
PROYEK PEKERJA

UPA
NOMO URAIA SATUA H
R N N
(Rp.)
1 2 3 4

1 Mandor org/ 37,500.0


2 Kepala Tukang hr 0
3 Kayu Kepala org/ 33,000.0
4 Tukang Batu hr 0
5 Kepala Tukang org/ 33,000.0
6 Besi Tukang hr 0
7 Kayu Tukang org/ 33,000.0
8 Batu Tukang hr 0
28,600.0
9 Besi org/
0
10 Tukang Cat hr
27,500.0
11 Tukang Pipa org/
0
12 Tukang Anyam hr
26,400.0
13 Tk.bongkar org/ 0
14 bekisting Pekerja hr 25,000.0
Pengemudi org/ 0
Operator hr 26,400.0
org/ 0
hr 26,400.0
org/ 0
hr 21,875.0
org/ 0
hr 21,875.0
org/ 0
hr 31,250.0
org/ 0
hr 35,000.0
org/ 0
hr
RENCANA WAKTU PELAKSANAAN (DURASI)
PAKET :
PEKERJAAN : BENDUNG SUMUR PURTRI
VOLUME : 1 Unit
PROYEK/BAGIAN PROYEK : NORMALISASI
TAHUN ANGGARAN 2019

No. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME Tenaga Durasi Durasi Dibulatkan


(kelompok/hari) (hari) (hari)
A Mobilisasi dan Demobilisasi
00 Mobilisasi ls 1.00 1.00 5.00 5.00
01 Demobilisasi ls 1.00 1.00 5.00 5.00

B Saluran Pengelak
10 Pembersihan Lokasi m2 100.00 10.00 1.00 1.00
20 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 300.00 1.00 3.00 3.00
30 Timbunan Tanah dipadatkan m3 751.00 1.00 3.76 4.00
40 Timbunan Karung Pasir m3 517.00 35.00 10.34 11.00

C Bendung Tawangsari
61 Pembersihan Lokasi m2 125.00 10.00 1.25 2.00
70 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 500.00 1.00 5.00 5.00
80 Timbunan Kembali m3 351.00 15.00 11.70 12.00
90 Pasangan batu kali 1pc:3ps m3 2,390.00 20.00 158.94 159.00
100 Beton K.175 (termasuk bikisting) m3 3.40 6.00 3.40 4.00
110 Penulangan kg 374.00 6.00 3.74 4.00
130 Plesteran m2 27.00 3.00 3.60 4.00
140 Bronjong (2 x 1 x 0,5) m3 24.00 5.00 10.40 11.00
150 Siaran m2 560.00 15.00 13.44 14.00

D Saluran Pengarah dan Kantong Lumpur


170 Pembersihan Lokasi m2 154.00 10.00 1.54 2.00
180 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 3,410.00 1.00 34.10 35.00
190 Pasangan batu kali 1pc:3ps m3 594.00 20.00 39.50 40.00
200 Plesteran m2 58.00 3.00 7.73 8.00
210 Siaran 1pc:3ps m2 139.18 3.00 16.70 17.00
220 Beton K.175 (termasuk bikisting) m3 6.85 6.00 6.85 7.00
230 Penulangan kg 753.50 7.00 6.46 7.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN

No. Item Satua Harga


Pekerjaan n Satuan
1 Alat bantu dan pengamanan ls 11,496,500
2 Besi Siku (100 x 75 x 7) kg 9,500
3 Beton K 125/Lantai Kerja m3 465,350
4 Beton K.175 (termasuk bikisting) m3 1,258,197
5 Beton K.225 (termasuk bikisting) m3 1,357,120
6 Shootcrete lindungan tebing m3 465,350
7 Bronjong (2 x 1 x 0,5) m3 235,680
8 Clearing dan Stripping m2 15,434
9 Galian tanah m3 23,000
10 Galian Tanah dengan Alat Berat m3 28,442
11 Jacking Boring m 6,211,000
12 Kanopy Atap seng gelombang ls 400,000
13 Lapisan pasir m3 82,538
14 Pasangan batu kali 1pc:3ps m3 398,294
15 Peil Scale bh 150,000
16 Pembersihan Lokasi m2 2,563
17 Pembongkaran ls 3,000,000
18 Pengadaan Pipa steel kg 15,000
19 Pengeringan/dewatering lks 2,000,000
20 Penulangan kg 15,910
21 Penutup Man Hole kg 16,598
22 Plesteran m2 21,065
23 Pompa grouting lks 2,000,000
24 Sambungan Las bh 1,065,000
25 Siaran 1pc:3ps unit 12,730
26 Support Block bh 516,208
27 Tangga Besi Beton D32 kg 15,910
28 Temporary Sheet Pile, Panjang 6 meter m 150,000
29 Timbunan tanah dipadatkan m3 35,301
30 Timbunan Karung Pasir m3 93,588
31 Timbunan Kembali m3 11,688
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Pembersihan
Satuan : m2
Harga satuan ( Rp. ) : 2,562.50
Dasar analisa : Referensi

HARGA JML.
NO URAIAN SATUA VOLUME SATUAN HARGA
. N
Rp. Rp.

1. BAHAN
Sub Total 1 -
2. TENAGA
Pekerja org/hr 0.1000 21,875 2,187.50
Mandor org/hr 0.0100 37,500 375.00
Sub Total 2 2,562.50
3. ALAT
Sub Total 3 -
2,562.50
TOTAL 2,562.50
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Galian tanah ( dg.alat)
Satuan :m3
Harga satuan ( Rp.):28,442
Dasar analisa :Taksiran

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
(Rp) (Rp)

1. BAHAN
Solar ltr 3.5400 1,650 5,841
Sub Total 1 5,841
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0100 37,500 375
Operator org/hr 0.0400 35,000 1,400
Pekerja org/hr 0.1300 21,875 2,844
Pengem org/hr 0.0400 31,250 1,250
udi 5,869
3. Sub Total 2
ALAT jam 0.0800 160,000 12,800
Back Hoe,7 ton jam 0.0500 78,650 3,933
Dump Truck , 4 16,733
ton
Sub Total 3
TOTAL 28,442
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Timbunan Karung Pasir
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : 93,588
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no.39

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Pasir urug m3 1.0000 63,000 63,000.0
Karung Pasir bh 10.0000 1,500 15,000.0
Sub Total 1 78,000.0
2. TENAGA
Tukang batu org/hr 0.0100 27,500 275.0
Pekerja org/hr 0.7000 21,875 15,312.5
Sub Total 2 15,587.5
3. ALAT

Sub Total 3 -

TOTAL 93,587.5
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Timbunan kembali
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : 11,688
Dasar analisa : BOW

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
R Rp
p .
.

1. BAHAN
Sub Total 1 -
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0200 37,500 750
Pekerja org/hr 0.5000 21,875 10,938
Sub Total 2
3. ALAT
Sub Total 3 -

TOTAL 11,688
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Pasangan batu kali 1pc:3ps
Satuan :m3
Harga satuan ( Rp.):398,294
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no11

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Batu Pecah 15/20 m3 1.2000 90, 108,000
Semen PC @ 50 zak 5.0000 00 142,50
kg Pasir pasang m3 0.4800 0 0
Sub Total 1 28, 40,80
TENAGA 50 0
0 291,300
Mandor 0.1300
2. Kepala tukang 0.2000 85,
org/hr 00 4,875
besi Tukang 0.6700
org/hr 0 6,600
batu Pekerja 1.3300
Sub Total 2 org/hr 18,425
ALAT org/hr 29,094
37, 58,994
Concrete Mixer 0.800 50
3. Sub Total 3 0
jam 0 48,000
33, 48,000
00
0
27,
50
0
21,
87
5

60,
00
0
TOTAL 398,294
Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Beton K.175 (termasuk bikisting)
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :1,258,197 Dasar
analisa :Cost.E no.8

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.
A Beton
1. BAHAN
Gravel m 0.8200 90,0 73,80
2/3 3 0.5400 00 0
Pasir m 85,0 45,90
Cor 00 0
3
Semen PC @ 50 zak 6.5800 28,500 187,530
kg
Sub Total 1 307,230
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.3000 37,500 11,250
Kepala tukang batu org/hr 0.1000 33,000 3,300
Tukang Batu org/hr 1.0000 27,500 27,500
Pekerja org/hr 6.0000 21,875 131,250
Sub Total 2 173,300
3. ALAT
Concrete mixer Jam 0.6400 60,000 38,400
Concrete vibrator Jam 0.7700 21,450 16,517
Sub Total 3 54,917

B Bekisting
1 Bahan
Kayu meranti m 0.4000 1,100,000 440,000
3
balok/pap
Paku kayu kg 4.0000 8,000 32,000
Sub Total 4 472,000
2 Tenaga
Mandor org/hr 0.1000 37,500 3,750
Kepala tukang org/hr 0.5000 33,000 16,500
kayu
Tukang kayu org/hr 5.0000 28,600 143,000
TK.bongkar org/hr 2.0000 21,875 43,750
bekisting
Pekerja org/hr 2.0000 21,875 43,750
Sub Total 5 250,750

TOTAL 1,258,197
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Penulangan
Satuan :kg
Harga satuan( Rp.) :15,910
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no7

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Besi Beton kg 110 6,375 701,250
Ulir Kawat kg 2 7,000 14,000
beton 715,250
2. Sub Total 1
TENAGA org/hr 0.4500 37,500 16,875
Mandor org/hr 2.2500 33,000 74,250
Kepala tukang org/hr 6.0000 26,400 158,400
besi Tukang org/hr 6.0000 21,875 131,250
besi Pekerja 380,775
3. Sub Total 2
ALAT 57,116
Alat bantu 15% 57,116
Tenaga
Sub Total 3
Jumlah Biaya per 100 kg 1,591,033
Harga Satuan per 1 kg 15,910
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Plesteran t=1,5 cm , 1pc:4ps
Satuan :m2
Harga satuan( Rp.) :21,065
Dasar analisa :BOW.G50.p

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Semen PC @ 50 zak 0.1300 28,500 3,705
kg Pasir Pasang m3 0.02 85,000 1,700
Sub Total 1 5,405
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0200 37,500 750
Kepala tukang org/hr 0.0200 33,000 660
batu Tukang org/hr 0.2000 27,500 5,500
batu Pekerja org/hr 0.4000 21,875 8,750
Sub Total 2 15,660
3. ALAT
Sub Total 3 -

TOTAL 21,065
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Siaran 1pc:2ps
Satuan :m2
Harga satuan( Rp.) :12,730
Dasar analisa :BOW. G.51c

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Pasir Pasang m3 0.0100 85,000 850
Semen PC @ zak 0.1100 28,500 3,135
50 kg 850
2. Sub Total 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mandor org/hr 0.0100 33,000 330
Kepala tukang org/hr 0.1200 27,500 3,300
batu Tukang org/hr 0.3600 21,875 7,875
batu Pekerja 11,880
3. Sub Total 2
ALAT -
Sub Total 3
TOTAL 12,730
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Pasang Bronjong 0,5x1,0x2,0
Satuan :3 m3
Harga satuan( Rp.)/m3 :235,680
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.14

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUME SAT.
N Rp. Rp.

1. BAHAN
Kawat Galvano 4 Kg 30.0000 7,000 210,000
mm Batu Pecah m3 3.0000 90,000 270,000
15/20 480,000
2. Sub Total 1
TENAGA org/hr 0.1600 37,500 6,000
Mandor org/hr 2.5000 26,400 66,000
Tukang org/hr 6.5000 21,875 142,188
Anyam 214,188
3. Pekerja
Sub Total 2 jam 0.0600 214,188 12,851
ALAT 12,851
Alat Bantu 6% dari
Tenaga
Sub Total 3
TOTAL per 3 m3 707,039
Per m3 235,680
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan Timbunan tanah dengan alat
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :35,301
Dasar analisa :Detail design ( Cost estimate ) no.4

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Solar ltr 2.1600 1,650 3,564
Sub Total 1 3,564
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.0100 37,500 375
Operator org/hr 0.0800 35,000 2,800
Pekerja org/hr 0.0800 21,875 1,750
Pengeudi org/hr 0.0400 31,250 1,250
Sub Total 2 6,175
3. ALAT
Bulldozer jam 0.0200 143,000 2,860
Back Hoe,7 ton jam 0.0400 160,000 6,400
Dump Truck , 4 jam 0.0400 78,650 3,146
ton Water Tank jam 0.2000 65,780 13,156
Sub Total 3 25,562

TOTAL 35,301
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Beton K.225 (termasuk bikisting)
Satuan : m3
Harga satuan( Rp.) : 1,357,120
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no.9

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUME SAT.
N Rp. Rp.
A Beton
1. BAHAN
Gravel m3 0.8200 90,000 73,800
2/3 m3 0.5400 85,000 45,900
Pasir
Cor
Semen PC @ 50 kg zak 8.2000 28,500 233,700
Sub Total 1 353,400
2. TENAGA
Mandor org/hr 0.3000 37,500 11,250
Kepala tukang batu org/hr 0.1000 33,000 3,300
Tukang Batu org/hr 1.0000 27,500 27,500
Pekerja org/hr 6.0000 21,875 131,250
Sub Total 2 173,300
3. ALAT
Concrete mixer jam 0.7400 60,000 44,400
Concrete vibrator jam 0.9100 21,450 19,520
Sub Total 3 63,920

B Bekisting
1 Bahan
Kayu meranti m3 0.4000 1,100,000 440,000
balok/papan
Paku kayu kg 4.0000 8,000 32,000
Sub Total 4 472,000
2 Tenaga
Mandor org/hr 0.1000 37,500 3,750
Kepala tukang kayu org/hr 0.5000 33,000 16,500
Tukang kayu org/hr 5.0000 28,600 143,000
Tk.bongkar bekisting org/hr 4.0000 21,875 87,500
Pekerja org/hr 2.0000 21,875 43,750
Sub Total 5 294,500

TOTAL 1,357,120
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Beton K 125/Lantai Kerja
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :465,350 DaSar
analisa :BOW.G44

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Gravel m3 0.8200 90,000 73,800
2/3 m3 0.5400 85,000 45,900
Pasir zak 4.7000 28,500 133,950
Cor 253,650
2. Semen PC @ 50
kg org/hr 0.3000 37,500 11,250
Sub Total org/hr 0.1000 33,000 3,300
1 org/hr 1.0000 27,500 27,500
TENAGA org/hr 6.0000 21,875 131,250
Mandor 173,300
3. Kepala tukang
batu Tukang Jam 0.6400 60,000 38,400
Batu Pekerja 38,400
Sub Total
2
ALAT
Concrete mixer
Sub Total
3
TOTAL 465,350
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Galian Batu dengan Alat Berat
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :Cost.E.no3

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT.
E Rp. Rp.

1. BAHAN
Solar ltr 3.9400 1,650 6,501
Sub Total 6,501
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mandor org/hr 0.0400 35,000 1,400
Operator org/hr 0.1300 21,875 2,844
Pekerja org/hr 0.0400 31,250 1,250
Pengem 5,869
3. udi
Sub Total jam 0.0800 160,000 12,800
2 jam 0.0500 78,650 3,933
ALAT jam 0.0400
Back Hoe,7 ton
Dump Truck , 4
ton Hard Rock
Breaker
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Lapisan pasir
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : 82,538
Dasar analisa : BOW. A 18

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUME SAT.
Rp. Rp.

1. BAHAN
Pasir urug m3 1.2000 63,000 75,600
Sub Total 75,600
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mand org/hr 0.3000 21,875 6,563
or 6,938
3. Pekerj
a
Sub Total
2
ALAT
Sub Total
3
TOTAL 82,538
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Base Course
Satuan : m3
Harga satuan ( Rp.) : #VALUE!
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no25

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUME SAT.
N Rp. Rp.

1. BAHAN
Batu Pecah Kg 0.5100
5/7 Batu m3 0.6800 90,000 61,200
Pecah 15/20
2. Sub Total
1 org/h 0.9300 37,500 34,875
TENAGA r 0.0200 35,000
Mando org/h 0.9500 21,875 700
r r
Operat org/h 20,781
r
or 0.010 56,356
Pekerj 0.051 78,650
3.
a
jam
Sub Total
jam 4,011
2
ALAT
Road Roller 10
Ton Dump
Truck , 4 ton
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Sub Base Course
Satuan :m3
Harga satuan Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no25

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUM SAT.
N E Rp. Rp.

1. BAHAN
Sirtu M3 1.2000 x
Sub Total
2. 1
TENAGA org/h 0.0200 37,500 750.00
Mandor r
Operator org/h 0.1800 35,000 6,300.00
Pengem r
org/h 0.0200 31,250 625.00
udi
r
Pekerja org/h 0.1800 21,875 3,937.50
Sub Total r
2 11,612.50
3. ALAT
Back Hoe,7 jam 0.0200 160,000 3,200.00
ton jam 0.0400 143,000 5,720.00
Bulldozer jam 0.1200 78,650 9,438.00
Dump Truck , 4 jam 0.0200 65,780 1,315.60
ton Water Tank 19,673.60
Sub Total
3
TOTA
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Clearing dan Stripping
Satuan :4 m2
Harga satuan( Rp.)/m2 :15,434
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.18

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.

1. BAHAN
Sub Total
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mando org/hr 0.0200 35,000 700
r org/hr 0.4000 21,875 8,750
Operat 9,825
3. or
Pekerj jam 0.0030 143,000 429
a jam 0.0800 x
Sub Total jam 0.6600 78,650 51,909
2 51,909
ALAT
Bulldozer
Road roller 10
ton Dump
Truck , 4 ton
Sub Total
3
Harga satuan per 4 61,734
m2
Harga satuan per m2 15,434
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :24


Jenis Pekerjaan :Hand Rail dia. 2 "
Satuan :m
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no25

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.

1. BAHAN
Pipa besi GIP btg 0.9000 x
2' M3 0.3000 x
Sambungan
2. Pipa
Sub Total org/hr 0.0900 37,500 3,375
1 org/hr 0.3800 33,000 12,540
TENAGA org/hr 1.5000 26,400 39,600
Mandor org/hr 0.9000 21,875 19,688
Kepala tukang 75,203
3. besi Tukang
besi Pekerja jam 0.2100 4,512 948
Sub Total 948
2
ALAT
Alat bantu= 6% x upah
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Bahu Jalan
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no23

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.

1. BAHAN
Tanah Pilihan M3 1.2000 x
Sub Total
2. 1
TENAGA org/hr 0.0200 37,500 750
Mandor org/hr 0.1800 35,000 6,300
Operator org/hr 0.0200 31,250 625
Pengem org/hr 0.1800 21,875 3,938
udi 11,613
3. Pekerja
Sub Total jam 0.0200 160,000 3,200
2 jam 0.0400 143,000 5,720
ALAT jam 0.1200 78,650 9,438
Back Hoe,7 jam 0.0200 65,780 1,316
ton 19,674
Bulldozer
Dump Truck , 4
ton Water Tank
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa : 30
Jenis Pekerjaan : Peil Scale
Satuan : bh
Harga satuan ( Rp.) : #VALUE!
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no.25

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.

1. BAHAN
Semen PC @ 50 zak 0.3000 28,500 8,550
kg Pasir Pasang m3 0.0200 85,000 1,700
Plamir kg 0.6500 x
tembok Cat kg 0.0400 x
Emco liter 0.4700 x
Minyak Cat
2. Sub Total
1 org/hr 0.0100 37,500 375
TENAGA org/hr 0.0200 33,000 660
Mandor org/hr 0.2000 27,500 5,500
Kepala tukang org/hr 0.4000 21,875 8,750
batu Tukang 15,285
3. batu Pekerja
Sub Total jam 0.2100 917 193
2 193
ALAT
Alat bantu= 6% x upah
Sub Total
3
TOTAL
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Penetrasi
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no24

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.

1. BAHAN
Batu Kerikil M3 0.2100 x
Pasir Cor M3 0.2100 85,000 17,850
Aspal Kg 90.0000 x
Curah
2. Sub Total
1 org/hr 0.9300 37,500 34,875
TENAGA org/hr 0.0200 35,000 700
Mando org/hr 0.3000 21,875 6,563
r 42,138
3. Operat
or jam 0.2100 x
Pekerj
a
Sub Total
2
ALAT
Road Roller 10 Ton
Sub Total
3
TOTA
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :11


Jenis Pekerjaan :Pasang bouwplank
Satuan :m
Harga satuan( Rp.) :18,680
Dasar analisa :Taksiran

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUM SAT.
N E Rp. Rp.

1. BAHAN
Kayu meranti m 0.0070 1,409,700 9,867.90
Balok/Papan Paku 3 0.1540 8,570 1,319.78
kayu kg
Sub Total 11,187.68
2. 1
TENAGA org/hr 0.0150 37,500 562.50
Mandor org/h 0.0550 28,600 1,573.00
Tukang r 0.1500 21,875 3,281.25
Kayu org/h
Pekerja r
Sub Total 5,416.75
3. 2
ALAT 325.01
- Alat bantu = 6% x upah 0.00
kerja
Sub Total 3
TOTAL 16,604.43
12.50% 2,075.55
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Galian tanah biasa
Satuan :m3
Harga satuan( Rp.) :23,000
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.1

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT.
E Rp. Rp.

1. BAHAN
Sub Total -
2. 1
TENAGA org/hr 0.0300 37,500 1,125
Mand org/hr 1.0000 21,875 21,875
or 23,000
3. Pekerj
a
Sub Total -
2
ALAT
Sub Total
3
TOTA 23,000
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan : Gorong-gorong dia.1,5 m
Satuan : m
Harga satuan ( Rp.) : #VALUE!
Dasar analisa : DD.Cost.Es.no22

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp Rp.
.

1. BAHAN
Beton K.125 m3 0.5500 465,350 255,943
Sub Total 255,943
2. 1
TENAGA org/hr 0.0200 37,500 750
Mando org/hr 0.8200 35,000 28,700
r org/hr 2.7400 21,875 59,938
Operat 89,388
3. or
Pekerj jam 0.1800 x
a jam 0.5160 78,650 40,583
Sub Total #VALUE!
2
ALAT
Stamper
Dump truck , 4 ton
Sub Total
3
Biaya per
m
D/2004/analis-04xls
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :3
Jenis Pekerjaan :Gorong-gorong dia.1 m
Satuan :m
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no22

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLUM SAT.
N E Rp Rp.
.

1. BAHAN
Beton K.125 m3 0.3800 465,350 176,833
Sub Total 176,833
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mando org/hr 0.5700 35,000 19,950
r org/hr 2.2900 21,875 50,094
Operat 70,419
3. or
Pekerj jam 0.1500 x
a jam 0.4300 78,650 33,820
Sub Total
2
ALAT
Stamper
Dump truck , 4 ton
Sub Total
3
Biaya per
m
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Gorong-gorong dia.0,2 m
Satuan :m
Harga satuan( Rp.) :
Dasar analisa :DD.Cost.Es.no.19

HARGA JML.HARGA
NO. URAIA SAT. VOLU SAT.
N ME Rp. Rp.

1. BAHAN
Buis beton m 1.0000 1,260
dia.0,20m-1m Pasir m3 0.0200 63,000
urug
2. Sub Total
1 org/hr 0.0100 37,500 375
TENAGA org/hr 0.2500 27,50 6,875
Mandor org/hr 0.5700 21,875 12,469
Tukang 19,719
3. batu
Pekerja jam 0.1500
Sub Total
2
ALAT
Stamper
Sub Total
3
Biaya per
m
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :21


Jenis Pekerjaan :Screen Gravel
Satuan :m3
Harga satuan ( Rp.) :114,938
Dasar analisa :BOW.A18B

HARGA JML.HARGA
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT.
E Rp Rp.
.

1. BAHAN
Gravel 2/3 m3 1.2000 90,000 108,000
Sub 108,000
2. Total 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Man org/hr 0.3000 21,875 6,563
dor 6,938
3. Pek
erja -
Sub
Total 2
ALAT
Sub
Total 3
TOTA 114,938
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor : 20
analisa Jenis : Drain hole dia.2"-0,6
Pekerjaan : m bh
Satuan
Harga ( Rp.) :
satuan
Dasar : Taksiran
analisa

HARGA JML.HAR
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT. GA
E Rp. Rp.

1. BAHAN
Pipa PVC 2' x 4 m 0.1500 x
m Ijuk kg 0.5000 x
Sub
2. Total 1
TENAGA org/h 0.0100 37,500 375
Mand r
or org/h 0.1500 21,875 3,281
Pekerj r
3,656
a
3.
Sub
Total 2 hr 0.0600 3,656 219
ALAT 219
Alat bantu 6%
tenaga
Sub
Total 3
TOTA
L
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Nomor analisa :
Jenis Pekerjaan :Drai hole dia 2"- 3 m
Satuan :bh
Harga satuan( Rp.) :#VALUE!
Dasar analisa :Taksiran

HARGA JML.HAR
NO. URAIAN SAT. VOLUM SAT. GA
E Rp Rp
. .

1. BAHAN
Pipa PVC 2' x m 1.0000 x
4 m Ijuk kg 0.5000 x
Sub Total
2. 1
TENAGA org/hr 0.0100 37,500 375
Mand org/hr 0.1500 21,875 3,281
or 3,656
3. Pekerj
a hr 0.0600 3,656 219.375
Sub Total 219.375
2
ALAT
Alat bantu 6%
tenaga
Sub Total
3
TOTA
L
LAMPIRAN
1 2 3 4 5 6

3 Kolom beton bertulang camp.1 : 2 : 3 5.27 M3 3,567,367.50 18,800,026.73


4 Plesteran dinding tanggul camp. 1 : 2 151.13 M2 41,654.50 6,295,036.31
5 Siar diding tanggul camp. 1 : 3 151.13 M2 32,911.50 4,973,750.44
6 Pasang pipa drainase dia. 2'' 54.25 Bh 135,595.00 7,356,028.75
7 Pemasangan geotextile/filter cloth 199.18 M2 54,646.50 10,884,216.64
Jumlah. c 48,303,085.9
Jumlah : B ( a + b + c ) 80,323,203
C PEKERJAAN PEMBUATAN TALUD PANJANG : 20 Meter
a. Pekerjaan persiapan
1 Pembersihan lokasi 52.00 M2 9,930.00 516,360.00
2 Pengukuran/pasang bowplank 72.00 M' 42,335.45 3,048,152.40
Jumlah. a 3,564,512.40
b. Pekerjaan tanah
1 Galian tanah keras 42.50 M3 48,409.00 2,057,382.50
2 Lapisan pasir dibawah pondasi 2.85 M3 101,865.00 290,315.25
3 Urugan tanah dan dipadatkan 42.50 M3 191,265.00 8,128,762.50
Jumlah. b 10,476,460.3
c.Pekerjaaan batu/beton
1 Pasang batu kali camp. 1 : 4 75.00 M3
695,629.00 52,172,175.00
2 Kolom beton bertulang camp.1 : 2 : 3 3.92 M3
3,567,367.50 13,984,080.60
3 Sloof beton bertulang camp. 1 : 2 : 3 2.28 M3
3,567,367.50 8,133,597.90
4 Plesteran dinding tanggul camp. 1 : 2 85.75 M2
41,654.50 3,571,873.38
5 Siar diding tanggul camp. 1 : 3 85.75 M2
32,911.50 2,822,161.13
6 Pasang pipa drainase dia. 2'' 30.00 Bh
135,595.00 4,067,850.00
7 Pemasangan geotextile/filter cloth 108.00 M2
54,646.50 5,901,822.00
Jumlah. c 90,653,560
Jumlah : C ( a + b + c ) 104,694,533
>> REKAPITULASI JUMLAH : ( A + B + C ) PPN 10% 43,914,032.50
>
TOTAL JUMLAH 314,998,143.48

DIBULATKAN 315,000,000

Terbilang :Tiga Ratus Lima Belas Juta Rupiah


BANDAR LAMPUNG,21 APRIL 2020
JADWAL PELAKSANAAN

Tahun Anggaran : 2020/2021


Kota : sungai kali akar

BULAN KE-
BOBOT
NO URAIAN PEKERJAAN BIAYA PEKERJAAN I II III IV IV
(%)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A Pekerjaan Pembuatan Talud : 30 Meter


1 Pekerjaan Persiapan Rp 4.505.290,50 1,43% 0,0048 0,0048 0,0048

2 Pekerjaan Tanah Rp 15.404.460,30 4,89% 0,0098 0,0098 0,0098 0,00978 0,00978


3 Pekerjaan Batu/Beton Rp 110.076.630 34,95% 0,04992 0,049922 0,04992 0,04992 0,04992 0,04992 0,04992

B Pekerjaan Pembuatan Talud : 60 Meter


1 Pekerjaan Persiapan Rp 6.983.200,28 2,22% 0,00739 0,00739 0,00739

2 Pekerjaan Tanah Rp 25.030.943,80 7,95% 0,011352 0,01135 0,01135 0,01135 0,01135 0,01135 0,01135
3 Pekerjaan Batu/Beton Rp 48.303.085,90 15,33% 0,031 0,031 0,031 0,031 0,031

C Pekerjaan Pembuatan Talud : 20 Meter


1 Pekerjaan Persiapan Rp 3.564.512,40 1,13% 0,00377 0,00377 0,00377
2 Pekerjaan Tanah Rp 10.476.460,30 3,33% 0,00665 0,00665 0,00665 0,00665 0,006652

3 Pekerjaan Batu/Beton Rp 90.653.560,00 28,78% 0,03597 0,03597 0,03597 0,03597 0,035974 0,035974 0,035974 0,035974

Total Biaya Rp 314.998.143,48 100,00%

Rencana 0,48% 0,48% 1,45% 0,98% 0,98% 0,98% 0,98% 5,73% 6,87% 6,87% 9,57% 9,57% 13,83% 13,46% 8,46% 4,26% 4,26% 3,60% 3,60% 3,60%
Komulatif Rencana 0 0,48% 0,95% 2,41% 3,39% 4,36% 5,34% 6,32% 12,05% 18,92% 25,78% 35,36% 44,93% 58,76% 72,22% 80,68% 84,95% 89,21% 92,81% 96,40% 100,00%
158

0+50
156

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04
156,10

155,24

154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Eksisting
158

6.93

0.30
0.30
156
2.00 2.00

0.45 0.45
0.90 0.90

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04
156,10

155,24

154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Penanganan
Plesteran + Acian t. 1.5cm

Pasangan Batu Belah adk 1:4

0.30

0.20

Pipa Suling2 PVC 2"

0.50
Ijuk

2.00

0.70
Ijuk

0.15

0.45

0.90

TIPIKAL TALUD PASANGAN


SKALA 1 : 25
158

0+100
156

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04
156,10

155,24

154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Eksisting
158

6.08
156

0.30
0.30
2.00 2.00

0.45 0.45
154 0.90 0.90

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04
156,10

155,24

154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Penanganan
158

0+150
156

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04
156,10
155,24
154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Eksisting
158

156

0.30
0.30
2.00 2.00

0.45 0.45
154 0.90 0.90

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04
156,10
155,24
154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Penanganan
158

0+200
156

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04

156,04

156,04

156,04
156,10

155,24
154.84

154.84

155,54

155,54

155,54

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Eksisting
158

156 6.95

0.30
0.30
2.00 2.00

0.45 0.45
154 0.90 0.90

bidang persamaan
reference level
153,00 156,04

156,04

156,04

156,04
156,10

155,24
154.84

154.84

155,54

155,54

155,54

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Penanganan
158

0+00
156

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04
156,10

155,24

154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Eksisting
158

5.00

0.30
0.30
156
2.00 2.00

0.45 0.45
0.90 0.90

154

bidang persamaan
reference level
153,00

156,04
156,10

155,24

154.84

154.84

155,54
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL

JARAK (m)
DISTANCE (m)

Kondisi Penanganan

Anda mungkin juga menyukai