Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PRAKTIKUM (PERANCANGAN PEMBELAJARAN)

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN TAHUN 2021


BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Praktikum Mikro Konseling


Aktivitas Luaran
Waktu Kegiatan
Mahasiswa Fasilitator-Guru Pamong Tugas
3 hari (per kelompok)
Hari I Latihan keterampilan Mempraktikkan 1. Membantu mahasiswa
dasar (secara terpisah- keterampilan secara memahami dan
pisah). bergantian mempraktikkan
keterampilan-
Keterangan: keterampilan dasar
Kegiatan interview konseling (dilakukan
Konseling (30 menit) secara sepotong-
dapat dimulai pada hari ke sepotong)
1 jika penguasaan 2. Modeling dan diskusi
mahasiswa akan serta penugasan
keterampilan dasar
(secara terpisah) telah
terbentuk.
Hari II Latihan keterampilan Secara bergantian Membantu mahasiswa
dasar dalam seting setiap peserta mengimplementasikan
interview konseling dalam melakukan peran keterampilan dasar
durasi 30 menit. sebagai konselor,
konseli dan
observer.
Hari III Melanjutkan kegiatan hari 1. Setiap Membantu mahasiswa Membuat
ke 2 sampai 5 JP untuk mahasiswa mengimplementasikan rekaman
menuntaskan sisa mengkopi link keterampilan dasar konseling
kegiatan pada hari ke 2. video ke LMS
(video rekaman (menggun
konseling ketika akan
menjadi google
konselor) meet)
2. mengunduh dan dengan
mencermati kasus riil.
video mahasiswa
lain dalam satu
kelompok yang
sama untuk
bahan diskusi
pada praktikum
konseling
individual pada
mata kegiatan
berikutnya (hari
berikutnya).
Keterangan : Modul disajikan terpisah

1|Page
2. Praktikum Konseling Individual

a. Mekanisme kegiatan
Aktivitas
Waktu Kegiatan Luaran Tugas
Mahasiswa Fasilitator-GP
4 hari (per kelompok)
Hari I Supervisi Mahasiswa juga difasilitasi Dosen membimbing
praktikum dan untuk menemukan: mahasiswa untuk
Analisis video 1. Apa inti masalah konseli? mencermati setiap
rekaman Jika inti masalah belum rekaman video hasil
konseling (hasil ditemukan, hal-hal apa saja praktikum di
penugasan mikro yang perlu dieksplor lebih mikrokonseling
konseling). lanjut pada pertemuan dengan focus pada
berikutnya? perilaku yang
2. Teori/pendekatan konseling ditampilkan konselor
apa yang tepat untuk beserta masalah
menjelaskan (eksplanasi) yang dibahas dalam
masalah konseli? sesi konseling
3. Berpangkal pada teori yang tersebut.
dipilih untuk menjelaskan
(eksplanasi) masalah
tersebut, teknik apa yang
tepat untuk membantu
konseli?
4. Hasil analisis dituangkan
dalam bentuk lembar kerja
(LK) verbatim konseling
(sebagai rancangan
konseling lanjutan yang akan
menekankan pada
implementasi teknik
konseling tertentu)
Hari II Supervisi Melanjutkan kegiatan hari ke 1 Dosen membimbing
praktikum dan (pastikan semua mahasiswa mahasiswa untuk
Analisis video telah menerima masukan atas mencermati setiap
rekaman video praktikumnya dan telah rekaman video hasil
konseling (hasil menyusun verbatim konseling) praktikum di
penugasan mikro mikrokonseling
konseling) dengan focus pada
perilaku yang
ditampilkan konselor
beserta masalah
yang dibahas dalam
sesi konseling
tersebut.
Hari III Diskusi Kelompok praktikum Dosen perlu
pencermatan mendiskusikan setiap verbatim memastikan bahwa
verbatim. Setiap yang dipresentasikan. Diskusi mahasiswa telah
mahasiswa difokuskan pada ketepatan memahami teori
mempresentasika deskripsi masalah, kerangka konseling secara
n rancangan kerja teoritik, diagnosis (jika benar yang
konseling ada), prognosis (jika ada), tercermin dalam LK
(lanjutan) dalam teori/pendekatan yang dipilih verbatim konseling.
bentuk verbatim beserta ketepatan tekniknya,
yang telah serta ketepatan implementasi
dihasilkan pada

2|Page
Aktivitas
Waktu Kegiatan Luaran Tugas
Mahasiswa Fasilitator-GP
4 hari (per kelompok)
kegiatan hari ke 1 teknik yang dipaparkan pada
dan ke 2. verbatim.
Hari IV Melanjutkan Setiap mahasiswa mengkopikan Pencermatan Membuat
kegiatan hari ke 3 link video ke LMS (video difokuskan pada rekaman
sampai dengan rekaman konseling ketika ketepatan konseling
semua verbatim mahasiswa menjadi konselor). implementasi teknik (menggunakan
telah dibahas Setelah itu, setiap mahasiswa konseling sesuai google meet)
juga mengunduh dan dengan masalah dengan kasus
mencermati video mahasiswa yang dihadapi riil yang
lain dalam satu kelompok yang konseli beserta teori merupakan
sama. konseling yang kelanjutan
dipilih (perhatikan masalah yang
dan isi LK supervisi dibahas pada
praktikum konseling) rekaman
kemudian diunggah praktikum
ke LMS. mikro
konseling.

3|Page
b. Format Identifikasi Pendekatan Konseling Berdasarkan Deskripsi Kasus

FORM 1:
A. Identitas Konseli (disamarkan)
Nama : ............................
Umur : ............................
Jenis Kelamin : ............................
Agama : ............................
Etnis : ............................
Sekolah/Pendidikan : ............................

B. Deskripsi Masalah yang dikeluhkan


(uraian menggambarkan profil konseli yang menyangkut masalah yang dikeluhkan, keadaan
faktor kognitif konseli, faktor emosi, tingkah laku, faktor fisik, dan faktor-faktor sosial yang terkait
dengan masalah konseli)
C. Teori dan Pendekatan yang digunakan
(Mendasarkan pada deskripsi masalah, kalau Anda cermat dapat mengidentifikasi bahwa satu
masalah dapat diterapi dengan beberapa pendekatan tergantung fokus masalah yang dikeluhkan
yang ingin Anda selesaikan masalahnya, silahkan memilih kemungkinan pendekatan konseling
yang dapat digunakan berdasarkan deskripsi masalah Anda di atas)
1. Konseling psikoanalisis
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
2. Konseling person centered
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
3. Konseling gestalt
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
4. Konseling rational emotive behavior dan cognitive behavior
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
5. Konseling behavior
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
6. Konseling realita
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
7. Konseling singkat berfokus solusi
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
8. Konseling kreatif
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)
9. Konseling naratif
(identifikasi clue yang menjadi masalah dan jelaskan alasan teoritiknya)

Yogyakarta, Oktober 2021


Instruktur Pendamping Praktikan Mahasiswa PPG,

.................................... ...........................................

Catatan : huruf biru hanya merupakan keterangan, bisa dihapus dan diganti dengan tulisan Anda.

4|Page
c. Praktik Konseling Individual
FORM2:
(agar fokus, peserta PPG memilih salah satu pendekatan yang dipilih diatas dan menjabarkan dalam
form 2)

A. Identitas Konseli (disamarkan)


Nama : ...................................
Umur : ...................................
Jenis Kelamin : ...................................
Agama : ...................................
Etnis : ...................................
Sekolah/Pendidikan : ...................................

B. Deskripsi Masalah yang dikeluhkan


(uraian menggambarkan profil konseli yang menyangkut masalah yang dikeluhkan,
keadaan faktor kognitif konseli, faktor emosi, tingkah laku, faktor fisik, dan faktor-faktor sosial
yang terkait dengan masalah konseli)

C. Kerangka Kerja Teoritik

D. Diagnosis

E. Prognosis

F. Tujuan Konseling

G. Rencana Layanan Konseling


1. Pendekatan yang digunakan (jelaskan beserta alasan teoritiknya)
2. Teknik (jelaskan beserta alasan teoritiknya)
3. Rencana Pelaksanaan Konseling (Rencana Wawancara Konseling)

Konselor/Konseli Wawancara Konseling Keterampilan/Teknik

Yogyakarta, Oktober 2021


Instruktur Pendamping Praktikan Mahasiswa PPG Daljab

..................................... .....................................................

5|Page
WORKSHOP VERBATIM
PRAKTIKUM KONSELING INDIVIDUAL (FASE KE 2)

A. Identitas Konseli (disamarkan)


Nama : inisial
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Etnis :
Sekolah/pendidikan :
B. Deskripsi masalah yang dikeluhkan (profil konseli)
Uraian pada bagian ini menggambarkan profil konseli yang menyangkut gejala masalah yang
dikeluhkan, keadaan faktor kognitif konseli, faktor emosi, tingkah laku, faktor fisik, dan faktor-faktor
sosial yang terkait dengan masalah konseli). Gejala-gejala masalah yang dialami konseli dipaparkan,
dan paparan ini memuat aspek-aspek pokok gejala masalah menurut suatu teori tertentu yang
digunakan oleh konselor. Jika konselor menggunakan pendekatan REB maka paparan kasus harus
memuat aspek antecedent event, irrational believe, dan consequences. Deskripsi kasus dipaparkan
dengan menggunakan bahasa awam yaitu memaparkan gejala riil yang teramati dan atau dihayati oleh
konseli (tidak menggunakan istilah teknik). Jika konselor menggunakan pendekatan person centered
maka deskripsi kasus memaparkan gejala-gejala yang menggambarkan descrepancy atau
kesenjangan antara ideal-self dengan the real-self. Jika konselor menggunakan pendekatan gestalt
maka deskripsi kasus memuat gejala-gejala masalah yang menggambarkan adanya unfineshed
bussiness, introyeksi, dan atau projeksi. Demikian pula jika konselor menggunakan teori lain, deskripsi
masalah memuat pokok-pokok gejala masalah menurut teori tersebut.
C. Kerangka kerja teoretik
Uraikan kerangka kerja teoretik merupakan dasar pendekatan teoretik konselor terhadap masalah yang
dialami konseli. Kerangka kerja teoretik berisi analisis konselor terhadap masalah yang dikeluhkan
konseli dengan menggunakan suatu teori konseling tertentu. Berdasarkan teori yang konselor gunakan,
konselor memaparkan bagaimana penjelasan terjadinya/munculnya masalah yang dialami para konseli
beserta sebab-sebabnya. Dengan demikian di bagian ini Anda tidak perlu memindahkan konsep
teoretik dari suatu pendekatan atau teori konseling. Gejala-gejala yang ada pada konseli beserta
hal-hal terkaitnya saja yang dianalisis berdasarkan teori tertentu itu.
D. Diagnosis (jika ada)
E. Prognosis
F. Tujuan konseling
Tujuan spesifik berdasarkan kasus menurut kaca mata teori konseling tertentu (bukan kopi paste tujuan
pendekatan konseling tertentu).
G. Rencana Layanan Konseling
1. Pendekatan yang digunakan (jelaskan beserta alasan teoretiknya)
2. Teknik (jelaskan beserta alasan teoretiknya)
3. Rencana Pelaksanaan konseling (rencana wawancara konseling) :
(verbatim bukan untuk dihafalkan)
Konselor/Konseli Percakapan Keterampilan/Teknik
Pembukaan
Ko Salam, dengan hangan menghampiri Attending, bertanya
Konseli (sambil menepuk bahu konseli)
Ko Empty chair
Apa yang konselor dan konseli lakukan Relaksi, dst.

Yogyakarta, ..............
Dosen Pembimbing, Praktikan,

............................ ................................

6|Page
d. Supervisi Praktikum Konseling Individual

FORM 3.
Konselor : ……………………………………..
Observer : ……………………………………..
Tanggal : ……………………………………..

Amatilah performa konselor dalam praktikum konseling individual pada indicator-indikator berikut. Berilah
chek (V) pada kolom Ya jika indikator tersebut muncul dan pada kolom Tdk jika indicator tersebut tidak
muncul. Berikan pula catatan singkat Anda pada kolom “Catatan Penting” hal-hal terkait dengan performa
konselor pada praktikum konseling individual, atau pada remakam praktikum konseling individual.

Indikator Amatan Ya Tdk Catatan Penting


1. Konselor berinteraksi secara hangat dengan konseli.
2. Konselor memperlakukan konseli dengan nyaman,
hormat, mendukung, dan penuh perhatian.
3. Konselor berfokus hanya pada konseli tidak dengan
aktivitas lain
4. Keterampilan yang digunakan seperti: empati, refleksi
perasaan, meringkas, klarifikasi, dan memberikan
dorongan
5. Konselor mengumpulkan data tentang isu permasalahan
konseli dengan metode atau alat yang sesuai dengan
teori pendekatan.
6. Konselor menemukan dan menentukan masalah yang
dialami oleh konseli.
7. Konselor mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan
konseli.
8. Konselor melakan pengukuran atau analisis terhadap
permasalahan konseli dengan menggunkan cara
pandang pendekatan teori tertentu
9. Konselor membantu konseli menetapkan tujuan khusus
konseling berdasarkan pendekatan teori yang digunakan.
10. Konselor membuat rencana tindakan.
11. Konselor memberikan tindakan melalui penerapan teknik
konseling, sesuai dengan teori pendekatan yang
digunakan dan masalah konseli.
12. Konselor memberikan dorongan kepada konseli untuk
menjalani tindakan yang telah diformulasikan bersama.
13. Bersama konseli konselor melakukan evaluasi tentang
efektivitas hasil pelaksanaan konseling.
14. Konselor dan konseli sama-sama menyetujui tentang
akan berakhirnya proses konseling.
15. Konselor (akan) memberikan tindakan lanjutan untuk
konseli (jika diperlukan).
16. Konselor merujuk konseli kepada pihak profesional lain
yang dianggap lebih sesuai kompetensi atau
penanganannya (jika diperlukan).

Potensi konselor yang perlu dikembangkan:


………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….

7|Page
3. Praktikum Bimbingan Klasikal

Aktivitas
Waktu Kegiatan Luaran Tugas
Mahasiswa Instruktur
3 hari (per kelompok)
Hari I Menyusun RPL Setiap mahasiswa Instruktur menjelaskan 2 buah RPL
bimbingan klasikal menyusun RPL dan membimbing (memilih bidang
mengacu pada POP mahasiswa dalam layanan: pribadi,
BK dan model layanan menyusun RPL sosial, karir,
BK yang inovatif. belajar, metode
Bimbingan kalsikal layanan: perlu
bukan hanya layanan bervariasi)
informasi, namun
sejatinya lebih ke
dinamika kelompok
Hari II Mempresentasikan Setiap mahasiswa Instruktur memfasilitasi Hasil presentasi
dan mempresentasikan dan memberikan dan diskusi
mendiskusikan 1 dan mendiskusikan penguatan terhadap dilanjutkan dengan
RPL bimbingan RPL bimbingan jalannya presentasi dan perbaikan RPL,
klasikal, klasikal, dilanjutkan diskusi mahasiswa, dan video simulasi
dilanjutkan simulasi layanan serta penguatan pada
mensimulasikan bimbingan klasikal. simulasi
bimbingan klasikal Durasi waktu untuk
3 JP presentasi, 4 simulasi per
JP berikutnya mahasiswa 30 menit.
simulasi.

Hari III Mensimulasikan Semua mahasiswa Instruktur meminta Video simulasi


bimbingan klasikal melaksanakan mahasiswa untuk bimbingan klasikal
(lanjutan hari II) simulasi praktikum simulasi layanan dari mahasiswa
bimbingan klasikal bimbingan klasikal dan
secara bergantian mengobservasi hasil
dengan platform simulasi untuk
google meet didiskusikan bersama di
dalam kelas

8|Page
Alternatif Contoh Format Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal

Logo, Nama Sekolah, Alamat Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER… (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN .....

A. Komponen Layanan diisi layanan dasar atau responsif atau peminatan atau
perencanaan individual
B. Bidang Layanan diisi bidang BK pribadi, atau sosial, atau belajar, atau karir
C. Topik layanan diisi topik layanan yang akan diberikan
D. Fungsi Layanan diisi fungsi BK yang sesuai
E. Tujuan Umum Tujuan dapat dirumuskan dengan beberapa cara:
a. Dirumuskan berdasarkan SKKPD, atau
b. Dirumuskan berdasarkan tujuan bidang layanan, atau
c. Dirumuskan berdasarkan bidang masalah
F. Tujuan Khusus Diisi rincian dari rumusan tujuan umum
G. Sasaran layanan Diisi kelas/peminatan
H. Materi layanan Diisi pokok-pokok materi layanan yang akan diberikan
I. Waktu Diisi 1 x atau 2 x jam pembelajaran
J. Diisi sumber bacaan dalam penyiapan materi yang akan diberikan
Sumber (buku, internet, artikel, dsb)
K. Metode/ Teknik Diisi metode/teknik dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
L. Media/Alat Diisi media/alat yang dipergunakan dalam penyampaian materi
M. Pelaksanaan
N. 1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1) Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyapa
peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa
bersemangat.
2) Pada tahap ini bisa juga diikuti dengan proses Ice Breaking/
games sederhana.
3) Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan
tentang tujuan tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan
langkah-langkah kegiatan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta
(Peralihan) didik.

c. Mengarahkan kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan


(konsolidasi) penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan
d. Tahap (Transisi) Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan
kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke
tahap inti

2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta didik Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-
langkah dan tugas serta tangggung jawab yang telah dijelaskan.
b. Kegiatan guru BK Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan materi
yang telah disiapkan

3. Tahap Penutup a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan


penguatan atau
b. merencanakan tindak lanjut.
O. Evaluasi Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi
a. Evaluasi Proses dengan memperhatikan proses yang terjadi:
a. Mengadakan refleksi

9|Page
b. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan: (contoh
:semangat/ kurang semangat/ tidak semangat)
c. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya :
sesuai dengan topik/ kurang sesuai dengan topik/ tidak sesuai
dengan topik
d. Cara peserta didik memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor:
mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
b. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
a. Merasakan suasana pertemuan: menyenangkan/ kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
b. Topik yang dibahas: sangat penting/kurang penting/tidak
penting
c. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
d. Kegiatan yang diikuti: menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti
Mengetahui Yogyakarta, Oktober 2021
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor

…………………. …………………….

10 | P a g e
PENILAIAN PRAKTIKUM BIMBINGAN KLASIKAL
MAHASISWA PPG PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN 2021

Nama mahasiswa :
Tanggal praktik :
Topik :

NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
A Pembukaan
1. Mengkondisikan siswa
2. Memberikan pengantar
3. Menyampaikan tujuan
4. Membentuk rapport
Sub total
B Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi
2. Kemampuan menjelaskan materi
3. Efektifitas pengelolaan kelas
4. Ketepatan teknik bertanya
5. Kesesuaian metode dan media
6. Variasi metode
7. Kecakapan menggunakan media
8. Volume suara dan kejelasan vocal
9. Interaksi dengan siswa
10. Keluwesan bahasa tubuh
11. Kesesuaian RPL dengan pelaksanaan
Sub total
C Penutup
1. Membuat kesimpulan
2. Melakukan evaluasi
3. Mengemukakan pesan dan harapan
4. Merencanakan kegiatan selanjutnya
5. Menyampaikan salam penutupan
Sub total
Skor total

Yogyakarta, ……………………
Penilai

…………….……

11 | P a g e
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL PRAKTIKUM BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Mahasiswa : ..............................................


Nomor Peserta : ..............................................
Program Studi : ..............................................
Petunjuk:
1. Berilah penilaian pada aspek A (RPL BK) dan aspek B (Simulasi) berikut ini dengan memberikan tanda silang
(x) pada skor yang sesuai.
2. Rentang skor 1-5 dimaknai dengan interpretasi sebagai berikut: 1=sangat kurang baik, 2=kurang baik, 3=cukup
baik, 4=baik, 5=sangat baik.

No A. Aspek yang Dinilai pada RPLBK Skor


1 Kelengkapan dan ketepatan sistematika RPLBK 1 2 3 4 5
2 Kesesuaian topik layanan dengan bidang layanan dan komponen program 1 2 3 4 5
3 Kesesuaian topik layanan dengan tujuan umum dan tujuan khusus 1 2 3 4 5
4 Kesesuaian fungsi layanan dengan topik layanan 1 2 3 4 5
5 Ketepatan variasi metode, tampilan media dan alat/bahan dengan materi layanan 1 2 3 4 5
6 Keruntutan setiap tahapan dalam uraian kegiatan layanan 1 2 3 4 5
7 Kesesuaian topik layanan dengan materi layanan 1 2 3 4 5
8 Ketepatan sumber bacaan yang mutakhir 1 2 3 4 5
9 Ketepatan evaluasi proses dan hasil (lembar kerja jika ada) 1 2 3 4 5
10 Ketepatan isi dan tampilan media (power point, video) dengan materi layanan 1 2 3 4 5
SKOR TOTAL A = ∑ Skor X 2

No B. Aspek yang Dinilai pada Simulasi Skor


Pembukaan
1) Mengkondisikan siswa 1 2 3 4 5
2) Memberikan pengantar 1 2 3 4 5
1
3) Menyampaikan tujuan layanan 1 2 3 4 5
4) Membentuk rapport dengan siswa 1 2 3 4 5
Sub Total
Kegiatan Inti
1) Penguasaan materi layanan 1 2 3 4 5
2) Kemampuan menjelaskan materi layanan 1 2 3 4 5
3) Efektivitas pengelolaan kelas 1 2 3 4 5
4) Ketepatan teknik bertanya 1 2 3 4 5
5) Kesesuaian metode dan media 1 2 3 4 5
2 6) Variasi metode 1 2 3 4 5
7) Kecakapan menggunakan media 1 2 3 4 5
8) Volume suara dan kejelasan vokal 1 2 3 4 5
9) Interaksi dengan siswa 1 2 3 4 5
10) Keluwesan bahasa tubuh 1 2 3 4 5
11) Kesesuaian RPL dengan pelaksanaan 1 2 3 4 5
Sub Total
Penutupan
1) Membuat kesimpulan 1 2 3 4 5
2) Melakukan evaluasi 1 2 3 4 5
3 3) Mengemukakan pesan dan harapan 1 2 3 4 5
4) Merencanakan kegiatan selanjutnya 1 2 3 4 5
5) Menyampaikan salam penutupan 1 2 3 4 5
Sub Total
SKOR TOTAL B

NILAI AKHIR = (SKOR TOTAL A x 40/100) + (SKOR TOTAL B x 60/100) = ..........


Yogyakarta, .......………….2021
Penilai I, Penilai II,

…………….. ……………………………

12 | P a g e
4. Praktikum Konseling Kelompok

a. Mekanisme Kegiatan
Waktu Kegiatan Aktivitas Luaran Tugas
Mahasiswa Instruktur
3 hari (per kelompok)
Hari I 1. “Recalling” konsep 1. Mahasiswa 1. Instruktur 1 buah RPL yang
tahapan konseling mendiskusikan menjelaskan sudah
kelompok, jenis-jenis konsep-konsep konsep tahapan didiskusikan dan
konseling kelompok tahapan konseling konseling dijustifikasi oleh
dan keterampilan kelompok, jenis-jenis kelompok dan instruktur (setiap
khas konseling konseling kelompok keterampilan mahasiswa
kelompok (cutting off, dan keterampilan khas konseling memilih tema
drawing out, dll) khas konseling kelompok masalah yang
2. Menyusun RPL kelompok 2. Instruktur berbeda yang
konseling kelompok 2. Mahasiswa menjelaskan dan diselesaikan
3. Simulasi per bagian menyusun RPL membimbing dengan konseling
tahapan konseling konseling kelompok mahasiswa kelompok melalui
kelompok dan 3. Setiap mahasiswa dalam menyusun “support group”)
keterampilan khas mensimulasikan per- RPL
konseling kelompok tahap-an konseling 3. Instruktur
kelompok dan setiap mencontohkan
keterampilan khas setiap tahapan
konseling kelompok konseling
yang dicontohkan kelompok dan
oleh instruktur keterampilan
khas konseling
kelompok
Hari II 1. Mesimulasikan 1. Setiap Mahasiswa Instruktur video simulasi
tahapan beginning Mesimulasikan memfasilitasi dan dan Lembar
Stage tahapan beginning memberikan Observasi
2. Mensimulasikan Stage penguatan terhadap
working stage dan 2. Setiap Mahasiswa jalannya simulasi
terminating stage Mesimulasikan
3. Setiap tahap yang working stage dan
dismulasikan juga terminating stage
memunculkan 3. Setiap mahasiswa
keterampilan khas mensimulasikan
konseling kelompok keteramplan khas
konseling kelompok

(Durasi waktu untuk


simulasi per mahasiswa
beginning stage 30
menit dan working dan
terminating stage 30
menit)
Hari III Mensimulasikan Semua mahasiswa Instruktur meminta Video simulasi
konseling kelompok melaksanakan simulasi mahasiswa untuk dan lembar
(lanjutan hari II) konseling kelompok simulasi dan observasi
secara bergantian mengobservasi
dengan platform google hasil simulasi rekan
meet nya untuk refleksi

13 | P a g e
b. Alternatif contoh RPL layanan konseling kelompok

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

A Tema Masalah Toxic Friendship


B Tujuan • Konseli dapat memilih lingkaran pertemanannya
C Rasionalisasi • Lingkaran pertemanan adalah salah satu faktor yang
signifikan membentuk diri seseorang, terlebih pada
masa remaja. Tidak semuanya berkesempatan
mendapatkan karib dengan mudah.
• Suzanne Degges-White, Ph.D., konselor psikologi
mengatakan bahwa teman yang ‘beracun’ juga sering
kali mendatangi seseorang bila sedang membutuhkan
sesuatu saja.
• Selanjutnya, Degges-White menyebut teman yang
beracun juga berusaha mengisolasi seseorang dari
kawan-kawannya yang lain. Bila ada orang lain yang
lebih bisa membuatnya senang, si teman beracun ini
akan merasa iri setengah mati. Rumor tak sedap
bahkan fitnah tentang orang lain itu pun tak segan-
segan dilemparkannya untuk menjaga eksklusivitas
pertemanan.
D Sasaran
E Perekrutan Anggota
Penyaringan dan Seleksi
F
Anggota
G Ukuran Kelompok
H Jenis Kelompok Support Group
I Tempat/Hari/Jam
J Frekuensi Per Minggu
K Durasi Waktu
L Tahapan
1. Beginning Stage
a. Pendahuluan Di isi dengan kegiatan2 apa saja di tahap beginning
b. Langkah-langkah Diisi ttg penjelasan prosedur konseling kelompok
c. Mengarahkan kegiatan Diisi tentang penjelasan tentang topik yang akan
(konsolidasi) dibicarakan
2. Working Stage
a. Kegiatan Konseli
b. Kegiatan Konselor
(Pendekatan yang
digunakan)
3. Terminating Stage
a. Refleksi
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil

Mengetahui, Yogyakarta, April 2021


Kepala Sekolah Konselor,

14 | P a g e
c. Lembar observasi praktikum layanan konseling kelompok
LEMBAR OBSERVASI KONSELING KELOMPOK
Nama Praktikan :
Nama Observer :
Muncul Hasil
No Fase Nilai
Ya Tidak Pengamatan
1 Beginning stage 30
a Membuka Sesi “beginning stage” dan
Memberikan pemahaman diadakan kegiatan Maksimum 3,75
konseling kelompok
b Menjelaskan tujuan dan aturan/norma
c Menyesuaikan tujuan dengan setiap anggota
d Saling mengenal dan membangun kepercayaan
e Komitmen untuk mencapai tujuan
f Meminta semua anggota untuk berperan aktif
g Memfasilitasi adanya perselisihan dan perbedaan
pendapat
h Pengakhiran

2 Working stage 40
a Membuka sesi “working stage” Maksimum 5
b Pengungkapan masalah
c Identifikasi masalah
d Menentukan pendekatan dan teknik konseling
yang akan digunakan
e Melaksanakan pendekatan dan teknik konseling
yang digunakan
f Mengarahkan dan memimpin proses konseling
kelompok dengan menggunakan keterampilan
khas konseling kelompok, mis: drawing out,
linking, cutting off, dll
f Kesimpulan
g Pengakhiran

3 Terminating stage 30
a Membuka sesi terminating stage dan Memberikan Maksimum 5
sinyal akan memasuki tahap penutupan
b. Melakukan refleksi selama proses konseling
c. Mendiskusikan hasil yang dicapai dari konseling
kelompok berdasarkan tujuan
d. Membuat kesimpulan
e. Tindak lanjut
f. Pengakhiran
Jumlah Total Nilai (100/100)

Kekuatan
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................

Beberapa hal yang perlu ditingkatkan


.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................

Keterangan:
Jumlah Nilai Maksimal
Beginning stage = 30
Working Stage = 40
Terminating Stage = 30

15 | P a g e
5. Refleksi dan Tindak Lanjut

Aktivitas Mahasiswa
1. Melengkapi dan finalisasi rancangan layanan bimbingan klasikal dan atau bimbingan kelompok
serta aspek-aspek pendukungnya
2. Menyiapkan diri dalam penguasaan mikrokonseling sebagai dasar dalam menyelenggarakan
konseling individual dan konseling kelompok
3. Menyusun rencana tindak lanjut sebagai bekal melaksanakan PPL (termasuk jadwal
melaksanakan PPL di sekolah masing-masing)

Aktivitas Fasilitator
1. Memberikan catatan terhadap rancangan layanan bimbingan klasikal dan atau bimbingan
kelompok serta suplemen yang digunakan
2. Membantu mengidentifikasi serta menemukan hambatan dalam menyelenggarakan praktik
konseling indivual maupun kelompok
3. Diskusi tentang persiapan melaksanakan PPL

Out Put
1. Mahasiswa memiliki kecakapan mempraktikkan keterampilan dasar konseling (mikro konseling)
2. Mahasiswa mampu menemukan inti masalah, memilih pendekatan berdasarkan hasil analisis
kasus serta menggunakan teknik-tekniknya (praktikum konseing individual)
3. Merancang kegiatan bimbingan yang dikemas melalui strategi kelompok (praktikum bimbingan
klasikal/kelompok)
4. Mahasiswa mampu menggunakan strategi kelompok dalam memberikan layanan konseling
(praktikum konseling kelompok)

Catatan:
1. Pembelajaran dilaksanakan secara daring baik synchronous maupun asynchronous.
2. Dosen dan mendampingi/memantau setiap hari kegiatan Mahasiswa, namun tidak harus terus
menerus aktif selama 6-7 jam/hari. Tatap muka daring (video conference) dapat disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing.

Yogyakarta, 20 September 2021

Program Studi Bimbingan dan Konseling


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai