Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RUTIN

Dosen Pengampu : Dra. Nikmat Akmal M.pd


Mata Kuliah : tata hidang

DISUSUN OLEH:

RIBKA ARTA LENA SURBAKTI (


5191142007)

PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat saya dapat
mengerjakan tugas makala saya ini .Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas ini.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah tata
hidang. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dimasa
yang akan datang.
Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis
harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi
dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.

Medan,26 Agustus 2021


Ribka Arta Lena Surbakti
JENIS JENIS DAN TEKNIK PLATING

1. Memilih Piring Saji

Beda makanan akan beda pula jenis piring yang digunakan. Piring untuk menyajikan steak
pasti berbeda dengan piring untuk menyajikan sup.Baca jenis-jenis piring kalau Anda belum
tahu berbagai jenis piring.Piring layaknya kanvas.Piring yang cocok akan menghasilkan
lukisan makanan diatas piring sangat menarik.Berikut beberapa hal yang jadi pertimbangan
dalam memilih piring saji:

Tipe – Piring adalah medium agar perhatian orang tetaplah ke makanan. Karena itu,
gunakan piring polos (umumnya putih), dan bentuknya sesuaikan dengan kebutuhan
konsumsinya (bundar atau persegi). Ukuran -Pilih ukuran yang proporsional. Besarnya
cukup agar tampilan makanannya terfokus, tapi juga jangan terlalu besar agar tidak terkesan
porsi makanannya kecil.Warna – Warna putih paling banyak dipakai bisnis kuliner untuk
piring saji, karena sifatnya yang netral. Putih cocok dengan semua warna makanan dan
cukup kontras untukmenonjolkan kesan yang diinginkan. Memilih warna lain tentu saja
dibolehkan, asalkan penampilan makanan tetap nomor satu.

2. Tata Letak Makanan


Ini alasannya plating tidak boleh dilakukan asal-asalan.Dalam plating makanan ada yang
namanya teknik untuk meletakkan makanan. Ada lima aturan dalam tata letak makanan
yang banyak digunakan.Berikut diantaranya:

1. Rules of Third

Selain warna, cara meletakkan komposisi makanan di atas piring juga penting.Rules of Third
mengatur titik fokus penataan makanan diletakkan di bagian agak tepian piring, bukannya di
tengah.Karena itu jarang ada lauk atau bahan utama ditempatkan di tengah, melainkan
sedikit agak keluar dan saling merapat.

2. Clock Method

Aturan ini adalah bagaimana menata tata letak makanan seperti kehidupan sehari-
hariBayangkan piring adalah jam.Maka dari sudut pandang yang makan: bahan makanan
protein (ayam, daging, ikan, telur) diletakkan di antara jam 3 dan 9. Bahan karbohidrat (nasi,
kentang, dsb) di antara jam 9 dan 12, dan sisanya bagian sayuran di antara jam 12 dan 3.

3. Tata Letak Makanan Kering dan Basah

Jika dalam piring sajian terdapat dua jenis makanan basah dan kering. Maka tata letaknya
harus diperhatikan.Aturan umum pada teknik plating makanan adalah bahan basah harus
diletakkan di dasar piring, baru kemudian bahan-bahan padat di atasnya.Ini karena bahan
basah sering kali bergerak-gerak mengalir saat diantarkan, jadi perlu makanan padat untuk
“mengunci”-nya di tempat.Selain itu, meletakkan yang basah di dasar piring tidak akan
mengganggu tekstur makanan yang renyah di bagian atas.

4. Hidangkan Makanan Selalu Berjumlah GanjilLoh emangnya kalau genap pengaruhnya


apa?Jika belajar sebuah teknik, kita harus mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh orang
sebelumnya yang telah terbukti berhasil.Jika Anda ingin cepat belajar. Ikutilah orang yang
sudah berhasil melakukannya.Penjelasannya.Jika menyajikan makanan yang bentuknya
kecil-kecil (misal udang, kentang, atau lumpia), maka hidangkan sejumlah ganjil (tiga, lima,
dan seterusnya).Jumlah yang ganjil terlihat lebih menarik, dan mengesankan bagi
konsumen bahwa ia mendapatkan lebih banyak.

5. Jangan Terlalu Sesak

Saya pernah ketika memesan nasi goreng, si penjual terlalu penuh meletakkan makanan
pelengkapnya di satu piring.Mau mulai makannya aja sussah. Harus digeser-geser salah
satu jenis makanan dulu. Akhirnya minta tambahan piring untuk tempat kerupuk.Ini lah
pentingya menata makanan sesuai porsinya.Temukan fokus di piring, mana yang mau
ditonjolkan misal bagian protein atau lauknya.Setelah bahan lain sudah masuk, titik fokus di
piring ditonjolkan lebih besar, sementara bahan-bahan pelengkap lain tetap kelihatan
menarik.

3. Perhatikan DetailSemakin detail plating makanan yang dilakukan maka hasilnya akan
semakin menarik.Seperti:Perhatikan kontras warna dan tampilanMenata makanan agak
sedikit menonjol/membumbung

Bermain dengan tekstur

1. Kontras Warna dan Tampilan

Setelah menggunakan piring warna netral (misal putih), saatnya mengatur komposisi warna
makanannya.Selain titik fokusnya diletakkan di bagian protein atau karbohidrat, selanjutnya
memakai warna-warna cerah dan menarik ikut menambah indahnya penampilan.Warna-
warna tambahan bisa didapatkan dari saus, kacang-kacangan sayur, atau garnish yang
sesuai.

2. Menata Makanan Sedikit Menonjol

Terlepas dari besar/kecil porsinya, penataan makanan agak membubung selalu menarik dan
menggugah selera makan.

Ini berlaku untuk banyak jenis makanan.Itulah kenapa sering kali batang sereh, bahan
gorengan atau sayuran disandarkan di atas potongan steak. Dan nasi juga sering kali
dicetak agar bentuknya lebih menonjol di piring.

3. Bermain Dengan Tektur

Tektur berkaitan dengan komposisi makanan yang disajikan untuk menyempurnaknnya.Jika


makan nasi terus ada kerupuk pasti lebih nimat, bukan?Untuk komposisinya letakkan
makanan kering dan garing di atas jenis makanan yang cair, atau tambahan bahan renyah
yang menyeimbangkan tekstur nasi atau bubur yang lembut.

4. Gunakan Saus
Untuk menambah layer-layer pada sajian makanan, Anda bisa menambahkan saus ketika
melakukan plating makanan

Cara Plating Makanan

Perhatikan Posisi Bahan Basah dan Kering

Cara plating makanan berikutnya adalah memperhatikan letak bahan yang


basah dan kering. Hal ini tentunya berlaku jika makanan memang bukan
sajian yang bercampur. Aturan umum untuk posisi bahan basah dan kering
adalah bahan basah di dasar piring, lalu bahan padat di atasnya.

Hal ini disebabkan karena bahan basah kerap kali bergerak-gerak atau
mengalir saat diantarkan, jadi makanan padat untuk menahannya di
tempat. Hal ini juga dapat dilakukan agar tekstur makanan yang renyah di
atas tidak terganggu karena makanan basah.

Hidangkan dalam Jumlah Ganjil

Jika kamu menyajikan makanan dalam bentuk yang agak kecil, seperti
udang atau kentang, cara plating makanan ini adalah dihidangkan dengan
jumlah ganjil (tiga, lima, dan seterusnya). Hal ini karena jumlah ganjil lebih
menarik dan membuat orang merasa mendapatkan lebih banyak.

Selain itu, jangan terlalu sesak dalam menyusun dan mengatur makanan.
Temukan fokus di piring, misal bagian protein atau lauknya. Tonjolkan
bagian yang menjadi titik fokus ini, kemudian bahan-bahan pelengkap
lainnya tetap buat agar menarik.
Cara Plating Makanan

Perhatikan Warna

Cara plating makanan selanjutnya adalah memperhatikan warna dan kontras


penampilan. Selain menentukan titik fokus pada bagian protein atau karbohidrat,
selanjutnya gunakan warna-warna cerah dan menarik untuk menambah keindahan
penampilan.

Warna-warna tambahan bisa didapatkan dari saus, kacang-kacangan sayur, atau


garnish yang sesuai. Kamu juga bisa menggunakan batang sereh dan bahan
gorengan atau sayuran seperti pada steak untuk membuat makanan lebih menarik
dan menggugah selera.

Gunakan Saus sebagai Hiasan

Menggunakan saus sebagai hiasan makanan juga dapat menambah keindahan.


Kamu bisa menyebarkan saus tipis-tipis di sekitar makanan, namun jangan terlalu
banyak. Kamu juga bisa meletakkan makanan kering dan garing di atas saus yang
cair, atau tambahan bahan renyah yang menyeimbangkan tekstur nasi atau bubur
yang lembut.

Namun, jika saus adalah bagian tambahan dari bahan utama dan jumlahnya
banyak, tempatkan di wadah terpisah.

Tambahkan Garnish atau Hiasan yang Tepat

Cara plating makanan yang juga perlu diperhatikan adalah penambahan garnish
atau hiasan. Garnish bukan sekadar penghias makanan, tapi juga pelengkap rasa
dan tekstur. Kamu bisa memilih garnish yang bisa dimakan, seperti lada atau
bawang goreng sehingga dapat melengkapi rasa makanan.
Hindari penggunaan garnish yang berbau tajam dan rasanya tidak sesuai, sehingga
merusak selera makan. Kamu bisa menata garnish dengan ditabur di bagian atas
makanan utama dan tidak dipisah. Gunakan secukupnya, jangan terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai