Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAUDATUL JANNAH

NPM: 2143700079

KELAS : B

1. Apakah yang dimaksud dengan krisis hipertensi?

Krisis hipertensi dapat didiagnosis apabila didapatkan tekanan darh sistolik >180 mmHg atau tekanan
darah diastolik > 120 mmHg. Krisis hipertensi dibagi menjadi dua beradasarkan keterlibatan target organ
damage akut:

A. Hipertensi emergensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah (TD) yang berat
(>180/120 mm Hg) disertai bukti kerusakan organ target yang akut/ acute target organ damage/ acute
hypertensive mediated organ damage. Hipertensi emergensi sering kali mengancam jiwa dan
memerlukan penanganan segera dan seksama (Unger et al.,2020)

B. Hipertensi urgensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah (TD) yang berat (>180/120
mm Hg) tanpa disertai bukti kerusakan organ target yang akut.

2. Mengapa pada umumnya β blocker tidak boleh digunakan pada pasien gagal jantung

Karena Beta bloker dapat memperlambat denyut jantung dan menyebabkan depresi miokard (PIOnas)

3. Apakah efek hyperkalemia terhadap jantung?

Kejadian hiperkalemia termasuk dalam kondisi darurat medis karena pengaruhnya terhadap jantung
yang bisa menyebabkan cardiac arrest (jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba), dan gangguan irama
jantung.

4. Obat antihipertensi mana saja yang tidak boleh digunakan pada pasien gagal ginjal stadium akhir
(dialysis)?

Obat Diuretic thiazides (hydrochlorothiazide) : Karena pada pasien dengan penyakit ginjal, thiazides
dapat memicu hiperurisemia.

5. Obat hipertensi apa saja yang menyebabkan hyperkalemia?

 Golongan ACE Inhibitor

• Captopril

• Enalapril

• Lisinopril

 Golongan ARBs

• Irbesartan

• Losartan

• Valsartan
6. Berapa target TD (tekanan darah) pada pasien gagal ginjal dengan komplikasi yang berusia 50
tahun?

<140/90mmHg

7. Apakah boleh obat β Blocker kardioselektive digunakan pada pasien geriatric dengan komplikasi
asma

Boleh. karena mekanisme kerja dari jenis obat ini adalah menghambat reseptor beta-1 dengan efek
memengaruhi kerja jantung, namun tidak pada jalur pernapasan. berbeda dengan beta blocker non-
selektif yang bekerja memengaruhi jantung, pembuluh darah, dan jalur pernapasan.

8. Jika pasien hipertensi dengan gangguan kronik fungsi ginjal disertai edema, maka obat
antihipertensi yang mana yang bisa digunakan untuk pasien tersebut?

Obat pilihan pertama untuk terapi hipertensi pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal
ginjal kronik adalah antihipertensi golongan ACEI atau ARB. ACEI dan ARB digunakan sebagai obat
pilihan pertama ini pun sesuai dengan rekomendasi Indian Journal of Nephrology tahun 2005, dan
KDIGO tahun 2012. Antihipertensi golongan ACEI atau ARB ini dapat mengurangi tekanan
intraglomerular yang dapat mengurangi

penurunan fungsi ginjal (Saseen & Maclughlin, 2008).

9. Apakah yang dimaksud dengan rebound hipertensi?

Rebound hypentension yaitu tekanan darah yang kembali naik dan bisa membahayakan.

10. Jika pasien hipertensi dengan gagal ginjal disertai dengan BPH maka pilihan obat hipertensi
adalah

 Golongan ACE Inhibitor

• Captopril

• Enalapril

• Lisinopril

 Golongan ARBs

• Irbesartan

• Losartan

• Valsartan

11. Apakah tujuan terapi dari pasien hipertensi dengan gagal ginjal tanpa komplikasi?

• Hipertensi merupakan faktor pemicu utama terjadi penyakit ginjal dan gagal ginjal. Sebaliknya
saat fungsi ginjal mengalami gangguan maka tekanan darah pun akan meningkat dan dapat
menimbulkan hipetensi. Hubungan yang kuat antara penyakit ginjal kronis dengan tekanan darah
tinggi/hipertensi, masing-masing dapat memperburuk kondisi satu dengan yang lainnya. Tekanan darah
yang meningkat akan menyebabkan tekanan dalam ginjal juga meningkat, sehingga terjadi kerusakan
pada nefron (peningkatan interglomerular pressure) yang dapat menyebabkan proteinuria (adanya
protein dalam urin).

• Untuk memperlambat deteriorasi fungsi ginjal dan mencegah penyakit kardiovaskular (Yelena
et al, 2013).

12. Mengapa obat antihipertensi dengan efek hyperkalemia tidak boleh digunakan pada pasien
gagal ginjal kronik?

dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah sehingga kalium
menumpuk didalam ginjal.

13. Obat antihipertensi apa sajakah yang tidak boleh digunakan pada ibu hamil?

Obat golongan ACE Inhibitor, ARB dan diuretic.

14. Obat antihipertensi apakah yang aman bagi ibu hamil pada trimester pertama?

Obat yang umum digunakan dalam pengobatan hipertensi pada kehamilan adalah labetalol,
methyldopa, nifedipine, clonidine, diuretik, dan hydralazine. Labetalol adalah obat yang paling aman.
Diuretik dan CCB (nifedipine) mungkin aman tetapi data minimal dan tidak digunakan sebagai firstline
drug (Karthikeyan, 2015).

15. Mengapa hipertensi disebut dengan silent killer?

Karena banyak dari penderitanya tidak menyadari bahwa ia mengalami Hipertensi. Sehingga tidak ada
upaya dari pasien untuk mencegah atau mengontrol gaya hidupnya. Hingga menyebabkan komplikasi
yang lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai