Hukum Maritim Bab I
Hukum Maritim Bab I
PERIHAL ORANG-ORANG
Untuk Pengurus Kapal, menyangkut erat beberapa Badan Hukum atau orang seperti
dibawah ini ;
AWAK KAPAL
Gambar. 1
1.2 NAKHODA
Nakhoda adalah pemimpin tertinggi dikapal dan juga pemegang
kewibawaan umum diatas kapalnya. Secara umum nakhoda rnenjabat
sebagai:
1. Pemimpin kapal
2. Pemegang kewibawaan umum diatas kapal
3. Jaksa atau pegawai kepolisian
4. Pegawai Pencatatan sipil
5. Notaris
Penjelasan :
1.2.3. Selaku Pejabat Jaksa Kepolisian Nakhoda menurut KUHD No. 394
(a) Bertugas untuk menyelidikil mengusut untuk :
Mengumpulkan bahan-bahan dan membuat proses verbal
Menyita barang-barang sebagai barang bukti
Mengamankan tertuduh
Menyerahkan berkas pemeriksaan dan para tertuduh kepada
yang berwajib setiba di pelabuhan tujuan.
PELAYAR
AWAKKAPAL PENUMPANG+
ORANG IKUTAN
Gambar2
1.3.1. Ketentuan-ketentuan
Pelayar
Pelayar adalah semua orang yang berada diatsas kapal kecuali Nakhoda
Awak Kapal
Awak Kapal adalah mereka yang tercantum dalam sijil awak kapal dan
telah membuat Perjanjian Kerja dengan Perusahaan Kapal. Awak Kapal ini
terdiri atas Perwira dan Anak Buah Kapal.
Perwira Kapal
Adalah mereka yang didalam sijil awak kapal diberikan pangkat perwira.
Anak Buah Kapal
Anak Buah Kapal adalah mereka-mereka yang disebutkan sebagai awak
kapal tetapi tidak menjabat sebagai Perwira Kapal.
Orang-orang ikutan
Adalah orang-orang yang ikut diatas kapal bersifat sementara, sebagai
pekerja muatan, buruh ketok, tukang cukur, pedagang ataupun orang
Perusahaan yang ikut berlayar
1.3.2. Kewajiban Awak Kapal
Awak Kapal mempunyai kewajiban seperti tercantum dalam KUHD sebagai
berikut:
a. Bekerja sekuat tenaga mentaaati peraturan, menegakan ketertiban dan
wajib rnenqerjakan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Nakhoda.
Adapun tugas dan kewajiban Awak Kapal dapat diketahui dari :
.,
Perjanjian kerja laut
Sijil awak kapal
Peraturan Dinas Awak Kapal yang telah dibuat oleh Nakhoda atau
pada umumnya diseragamkan oleh masing-masing Perusahaan.
b. Taat kepada atasan, teristimewa menjalankan perintah-perintah
Nakhoda.
c. Tidak membawa dan memiiiki minuman keras atau barang-barang yang
terlarang, senjata tajam, narkotika atau barang selundupan deb diatas
kapal, tanpa seizin Nakhoda.
d. Turun atau meninggalkan kapal harus selalu izin Nakhoda dan kernbali
tidak terlambat.
e. Wajib membantu memberikan pertolongan dalam penyelamatan kepal,
penumpang maupun muatannya.
f. Menyediakan dirinya untuk Nakhoda selama 3 hari, setelah habis masa
kontraknya, untuk kepentingan administrasi kapal.
Dilihat dari segi jenis atau macamnya PKL dapat dibedakan menjadi 3 :
a. PKL untuk satu perjalanan atau lebih
b. PKL untuk jangka waktu tertentu
c. PKL untuk jangka waktu sembarang atau hinqqa ada
pemberitahuan .
hal ini hanya mungkin terjadi harus diberikan dengan tenggang
waktu 3x 24 jam.
e. Persyaratan Awak Kapal agar dapt disijilkan dalam Sijil Awak Kapal :
1. Telah membuat PKL dengan Pengusaha Kapal
2. Unsur telah mencapai paling sedikit 14 tahun dan bagi Perwira yang
berijazah paling sedikit berumuran 18 tahun.
3. Memiliki surat mutasi ke kapal tersebut
4. Memiliki surat bukti dari :
a. Buku pelaut
b. Bukti kesehatan (berlaku 1 tahun)
c. Surat pengujian mata dan telinga bagi awak kapal yang berdinas
jaga
d. Surat izin (kuasa) dari Ayah atau wali bagi yang masih dibawah
umur.
Buku pelaut gunanya untuk mencatat setiap naik atau turunya Awak
Kapal dari Kapal oleh Syahbandar ataupun oleh Nakhoda. Didalam buku
pelaut ini tidak boleh dicantumkan mengenai konduite dan upah dari awak
kapal yang bersangkutan.
1.3.6. Mengakhiri Perjanjian Kerja laut
Secara Biasa
Mengakhiri Secara
PKL Syah
Secara Luar
Biasa
Secara tidak
syah
Gambar
2
2. PKL jangka waktu tertentu, berarti bahwa PKL pada akhir masa
yang tercantujmm dalam tenggang, bulan dan tahun yang
disebutkan dalam PKL dan ini umumnya dilaksanakan pad a
pelabuhan dimana PKL dan ini dibuat ata di pelabuhan Indonesia
yang memiliki perhubungan yang baik. Atau dengan tanggungan
Perusahaan Kapal Pelaut dikembalikan ke asal pelabuhan yang
tertulis dalam •
PKL.
Surat keteranqan berhenti ini sangat penting bagi awak kapal dalam hal :
a. Untuk mencari pekerjaan baru mesti menunjukan ketidak terikatana pada
instansi lain
b. Menunjukan jabatan apa yang telah dilakukan
c. Konduite ditempat kerja sebelumnya
d. Jaminan sosial yang telah pernah didapat
e. Masa dinas yang telah dilaksanakan
1.4. UMUM
Yang dimaksud dengan umum disini adalah instansi-instansi yang turut peran
serta dalam menunjang kapal didalam pengoperasiannya.
Adapun instansi-instansi tersebut a.I,:
1. Kesyahbandaran
2. Kesehatan Pelabuhan
3. Imigrasi
4. Sea Cukai (Pabean)
5. Perwakilan Perusahaan (keagenan)
6. Mahkamah Pelayaran
7. Biro Klasifikasi
8. Asuransi
9. Surveyor, dsb
Didalam bagian ini tidak akan secara detail, hanya akan diberikan masalah-
masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran Hukum Maritime, untuk
tingkat dibawah Kurikulum ANT-III.
1.4.1. Kesyahbandaran
Kesyahbandaran adalah salah satu unit dari Direktorat Perkapallan pada
Direktorat Jendral Perhubungan Laut.
Syahbandar dengan dibantu staf Kebandaran mengelola masalah
keselamatan pelayaran dan mengawasi kapal-kapal agar selalu dalam
keadaan layak laut. Sehingga syahbandarlah yang selalu meneliti
sertifikat-sertifikat kapal dan perlengkapan mengenai keselamatan kapal
di dek, kamar mesin atau di kamar radio.
1.4.3. Imigrasi
Kewarganegaraan dan tata kewarganegaraan penduduk diawasi dan
ditangani oleh immigrasi. Unit ini merupakan salah stu unit dari
Departemen Kehakiman di Indonesia
Bukti kewarganegaraan seseorang dapat dilihat dari pasportnya. Banyak
pelabuhan-pelabuhan memberikan bukti kewarganegaraan, untuk
sementara dengan Crew Pass, dengan didampingi Identification card
atau buku pelaut.
Biro Klasifikasi Indonesia ini didirikan pad a tahun 1964, dimana Negara
telah mengatur bahwa kapal-kapal yang berbendera Indonesia harus di
Klasifikasikna di BKI ini, kecuali kapal-kapal Negara.
1.4.8. Assuransi
1.4.9. Cargo Surveyor
Badan usaha yang tersebut dalam nomor 8 dan 9 akan dibahas
tersendiri pada mata pelajaran yang lain.
SOAL MANDIRI