Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK DAN SIFAT DALAM PROSES KEPERAWATAN

Dhita Adinda/181101069
dhitaadinda89@gmail.com

Abstrak

Proses keperawatan ini pertama dikenalkan pada tahun 1950an sebagai proses yang memiliki tiga
tahap pengkajian, perencanaan, dan evaluasi yang berdasarkan pada metode ilmiah berdasarkan
pada metode ilmiah yaitu mengobservasi, mengukur, mengumpulkan data, dan menganalisis
temuan-temuan tersebut yang bertujuan, antara lain : mempraktikkan metode pemecahan masalah
dalam praktik keperawatan, menggunakan standar untuk praktik keperawatan demi meningkatkan
derajat kesehatan dan memperoleh hasil asuhan keperawatan yang tepat dan berkualitas tinggi.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana maksudnya dengan cara mengumpulkan
sebanyak-banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu dengan Literature review ini dengan menganalisis
yang berfokus pada Karakteristik dan Sifat dalam Proses Keperawatan. Hasil dari kajian ini dalam
karakteristik dan sifat proses keperawatan ini agar seorang perawat siap dalam melakukan asuhan
keperawatan diberbagai situasi, dan dapat memecahkan masalah secara tepat yang terjadi pada
klien. Proses Keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam pemberian
asuhan keperawatan Karakteristiknya yaitu : kerangka berpikir dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien, keluarga dan komunitas dan lainnya. Serta memiliki sifat-sifat dalam
proses keperawatan, antara lain : dinamis, siklik, saling ketergantungan, dan fleksibel atau luwes.

kata kunci : Proses Keperawatan, Sifat dalam proses keperawatan, dan karakteristik dari
proses keperawatan

Latar Belakang tahun 1955, seorang ahli keperawatan


bernama Hall memperkenalkan istilah
Proses keperawatan ini pertama
proses keperawatan. Namun, hal ini baru
dikenalkan pada tahun 1950an sebagai
sekadar istilah dan belum dilaksanakan.
proses yang memiliki tiga tahap
Setelah tahun 1950sampai tahun1967
pengkajian, perencanaan, dan evaluasi
proses keperawatan meliputi 4 tahapan
yang berdasarkan pada metode ilmiah.
yaitu : pengkajian perencanaan,
Seiring perkembangan keperawatan,
implementasi, dan evaluasi. National
berbagai penemuan dalam dunia
Council of State Boards of Nursing
keperawatan pun diperkenalkan, salah
ditahun 1982 menyempurnakan tahapan
satunya adalah proses keperawatan. Pada
dari proses keperawatan menjadi 5 tahap,
yaitu : pengkajian, diagnosis, mampu meningkatkan derajat kesehatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi. serta memperoleh dalam memberikan
Lima tahapan inilah yang sampai saat ini asuhan keperawatan yang dapat
digunakan sebagai langkah-langkah digunakan dalam segala situasi yang
proses keperawatan ( Deswani, 2011 ). bersifat fleksibel

Proses keperawatan merupakan Metode


penerapan pemecahan masalah secara
Metode yang digunakan adalah metode
ilmiah yang digunakan untuk
kualitatif dimana maksudnya dengan cara
mengidentifikasi masalah klien dengan
mengumpulkan sebanyak-banyaknya data
merencanakannnya secara sistematis dan
untuk dianalisis. Yaitu dengan Literature
melaksanakannya, serta melakukan
review ini dengan menganalisis yang
evaluasi kembali setelah melakukan
berfokus pada Karakteristik dan Sifat
asuhan keperawatan tersebut. Di dalam
dalam Proses Keperawatan. Adapun
mewujudkan asuhan keperawatan yang
tinjauan literatur yang digunakan seperti
tepat, sebagai perawat harus memiliki
buku teks, buku referensi, jurnal, dan
sifat-sifat dan karakteristik dalam proses
google scholar. Dengan kata kunci Proses
keperawatan agar bisa meningkatkan
Keperawatan, Sifat dalam proses
derajat kesehatan dan dapat memecahkan
keperawatan, dan karakteristik dari proses
masalah dalam praktik keperawatan dan
keperawatan. Dan literatur yang
dalam layanan keperawatan.
digunakan adalah 14 literatur yang
Tujuan diterbitkan 10 tahun terakhir.

Tujuan dari pengkajian ini adalah agar Hasil


seorang perawat mampu mempraktikkan
Berdasarkan hasil pencarian literature
metode pemecahan masalah secara tepat
didapatkan, karakteristik dan sifat proses
dalam praktik keperawatan, perawat juga
keperawatan merupakan hal yang sangat
dapat menggunakan standar yang tepat
peting yang dimana agar seorang perawat
agar memperoleh hasil asuhan
siap dalam melakukan asuhan
keperawatan yang berkualitas tinggi, dan
keperawatan diberbagai situasi, dan dapat
memecahkan masalah secara tepat yang tersebut. Dan seorang perawat yang
terjadi pada klien. Seorang perawat akan professional akan memberikan pelayanan
mampu menggunakan standar praktik dengan penuh kasih sayang, perhatian,
keperawatan untuk meningkatkan derajat rasa hormat, terhadap harga diri klien
kesehatan dan menjaga mutu asuhan yang tersebut.
diberikan kepada klien yang menjamin
Adapun manfaat proses keperawatan ini
bahwa klien telah mendapatkan
bagi klien, yaitu : perawatan klien lebih
pelayanan yang memadai. Melakukan
berkualitas tinggi dan sesuai dengan
proses keperawatan dapat menghasilkan
standar,, perawatan klien juga bisa
metode yang baku dan sesuai, rasional
terlaksana secara kontinyu atau
(logis), dan sistematis (urut, rapi). Hasil
berkelanjutan serta berkesinambungan,
dari proses keperawatan selanjutnya
mendapatkan asuhan keperawatan yang
mempunyai hasil asuhan keperawatan
efektif dan efisien dengan partisipasi aktif
yang berkualitas tinggi, hasil inilah
dari klien, dan mendapatkan asuhan
tergantung pada sejauh mana masalah
keperawatan yang sesuai dengan situasi
terjadi pada klien yang dapat seorang
dan kondisinya. Sedangkan manfaat
perawat identifikasi, kemudian dari
proses keperawatan ini bagi seorang
masalah itulah akan timbul bagaimana
perawat, antara lain : melakukan
desain perencanaan yang ditetapkan
pendidikan keperawatan lebih konsisten
Pembahasan dan sistematis yang dapat mewujudkan
kepuasan dalam bekerja dan rasa percaya
Proses keperawatan merupakan
diri, akan menumbuhkan perawat
serangkaian perbuatan atau tindakan
professional, sebagai standar dari
untuk menetapkan, merencanakan, dan
keperawatan professional dan akreditasi
melaksanakan asuhan keperawatan yang
rumah sakit, dan dapat menghindari
melalui pendekatan sistematik untuk
terjadinya malpraktik atau tindakan
mengenal masalah klien dan mencarikan
illegal yang dilakukan oleh oknum-
alternative dari pemecahanan masalahnya
oknum yang tidak bertanggungjawab.
dalam memenuhi kebutuhan klien dalam
meningkatkan derajat kesehatan klien
Fungsi dari proses keperawatan ini pengkajian ulang, melakukan validasi
seorang perawat dapat memiliki kerangka untuk membuktikan kebenaran, dapat
berpikir yang dapat dilaksanakannya digunakandalam keaadaan apapun,
sebagai fungsi dan tanggungjawabnya berfokus pada klien, dan menghargai
sebagai seorang perawat yang kekuatan klien dengan menghargai setiap
professional, dan sebagai alat untuk tindakan yang dilakukan pasien
mengenali masalah klien dengan tepat
Dari mewujudkan fungsi dan manfaat
menggunakan langkah-langkah dari
proses keperawatan tersebut seorang
proses keperawatan secara sistematis
perawat harus memiliki sifat-sifat yang
dengan melaksanakan sesuai rencana, dan
membedakannya dengan metode lain,
menilai hasilnya kembali.
antara lain :
Karakteristik yang harus dikembangkan
Sifat pertama adalah Dinamis merupakan
oleh seorang perawat dalam proses
dimana suatu keadaan seseorang yang
keperawatan mencakup hal-hal sebagai
penuh dengan semangat dan tenaga
berikut : memiliki kerangka berpikir
sehingga seseorang tersebut mudah
dalam memberikan asuhan keperawatan
menyesuaikan diri diberbagai keadaan
kepada klien, keluarga dan komunitas,
dan situasi. Jadi setiap langkah seorang
bersifat teratur dan sistematis atau
perawat yang dinamis harus dapat
berurut, memiliki sistem yang terbuka,
melakukan setiap tahap proses
pendekatan yang bersifat individual pada
keperawatan yang dapat beubah dengan
setiap kebutuhan klien, merupakan hal
di perbaharui/dimodifikasi tersebut,
yang direncanakan, fleksibel dalam
sesuai dengan situasi dan kondisi pasien
memenuhi kebutuhan klien, keluarga,
berubah juga. Hal ini memungkinkan
serta komunitas, mengarah pada tujuan,
sebab proses keperawatan diterapkan
memberikan kesempatan bagi perawat
dengan memperhatikan kebutuhan
untuk berkreativitas dalam memecahkan
keperawatan yang unik dan tidak semua
masalah klien, merupakan siklus yang
klien mengalami perkembangan yang
setiap langkahnya saling berhubungan,
sama.
memberikan umpan balik malalui
Sifat kedua adalah siklus atau siklik penetapan diagnosis keperawatan dapat
artinya proses keperawatan berjalan terhambat. Hal ini tentunya berdampak
menurut alur (siklus) tertentu : pula pada intervensi dan implementasi
pengkajian, penetapan diagnosa, tindakan keperawatan.
perencanaan,implementasi, dan evaluasi.
Dan terakhir adalah Fleksibel atau Luwes
Tahap perama mendahului tahap kedua,
proses keperawatan bersifat luwes, tidak
tahap kedua mendahului tahap ketiga,
kaku, sehingga pendekatan yang
begitu seterusnya. Jika hasil evaluasi
digunakan dapat berubah atau
menunjukkan bahwa tujuan belum
dimodifikasi sesuai dengan situasi,
tercapai, tentu seorang perawat harus
keadaan dan kebutuhan klien akan
mencari tahu penyebabnya. Ini berarti
perawatan kesehatan. Fleksibel dapat juga
kita harus kembali ke tahap awal proses,
berarti
yakni pengkajian. Begitu seterusnya. Jadi,
siklus terbaru hanya akan dimulai setelah a. Bisa digunakan untuk pemecahan
siklus terdahulu berakhir evaluasi. segala jenis masalah keperawatan

Sifat ketiga adalah Interdependent / saling b. Dapat digunakan pada berbagai


ketergantungan satu sama lain. Setiap kondisi dan situasi klien
tahap dari proses keperawatan
c. Dapat diterapkan untuk semua siklus
mempunyai relevansi yang sangat erat,
kehidupan manusia, dari dalam
sehingga kekurangan di salah satu tahap
kandungan sampai dengan meninggal
akan mempengaruhi tahap-tahap
dunia
berikutnya.pengkajian merupakan tahap
pertama dalam proses, penetapan d. Dapat diterapkan pada berbagai unit
diagnosis sebagai kelanjutan dari keperawatan, di rumah sakit, maupun
pengkajian, dan perncanaan dibuat untuk keluarga dan masyarakat.
berdasarkan diagnosis yang telah
Penutup
ditetapkan. Begitu seterusnya. Jika data
yang dikumpulkan dalam pengkajian Proses keperawatan merupakan suatu
tidak lengkap, proses analisi data dan tindakan atau perbuatan untuk
menetapkan, merencanakan dan lain : dinamis, siklik. Interdependent, dan
melaksanakan pelayanan keperawatan fleksibel/luwes. Dalam mewujudkan
agar mencapai dan memelihara kesehatan asuhan keperawatan yang tepat yang
yang optimal mungkin dengan perawat merupakan suatu proses kegiatan atau
professional yang dilaksanakan secara tindakan pada praktik keperawatan yang
berurutan. Maka dari itu seorang perawat diberikan secara langsung kepada klien
harus memiliki karakteristik dan sifat- diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.
sifat dalam proses keperawatan, antara

Referensi

Bumulo, M. I., Bidjuni, H., & Bawotong, dan Pendokumentasian Asuhan


J. (2017). Pengaruh Manajemen Keperawatan dengan Metode Tim.
Model Asuhan Keperawatan Nurse Line Journal. 1 (1), 62-64.
Profesional Tim Terhadap
Mangole, J. N., Rompas, S., &
Kualitas Pelayanan Keperawatan
Ismayanto, A. Y. (2015).
di Bangsal Pria RSUD Datoe
Hubungan Perilaku Perawat
Binangkang Kabupaten Bolang
dengan Pendokumentasian
Mongondow. Jurnal
Asuhan Keperawatan di
Keperawatan. 5 (2), 1-2.
Cardivaskular and Braind Center
Deswani. (2009). Proses Keperawatan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
dan Berpikir Kritis. Jakarta : Manado. Jurnal Keperawatan. 3
Salemba Medika. (2), 1-3.

Hutahean, S. (2010). Konsep dan Nazvia, Loekqijana, A., & Kurniawati, J.


Dokumentasi Proses (2014). Faktor yang
Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Mempengaruhi Kepatuhan
Info Media. Pelaksanaan SOP Asuhan
Keperawatan di ICU-ICCU
Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016).
RSUD Gambiran Kota Kediri.
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Jurnal Kedokteran Brawijaya. 28 Safitri, R. (2019, September 27). Berfikir
(1), 21-23. Kritis Menurut Para Ahli dan
Penerapannya dalam Proses
Potter, A. P., & Perry, G. A. (2010).
Keperawatan. Osf. io.
Fundamental Keperawatan Buku
1 Edisi 7. Jakarta : Salemba Simamora, R. H. (2019). Menjadi
Medika Perawat yang: CIH’HUY.
Surakarta : Kekata Publisher.
Rohita, T., & Yetty, K. (2017).
Peningkatan Kualitas Pelayanan Sumijatun. (2010). Konsep Dasar
Keperawatan Melalui Ronde dan Menuju Keperawatan
Pendokumentasian. Jurnal Dunia Profesional. Jakarta : Trans Info
Keperawatan. 5 (1), 50-52. Media

Rohmah, N. (2010). Integrasi Proses Tarwoto, & Wartonah. (2010).


Keperawatan dalam Pembelajaran Kebutuhan Dasar Manusia dan
Klinik Keperawatan One To One Proses Keperawatan. Jakarta :
Teaching and Feedback. The Salemba Medika.
Indonesian Journal Of Health
Yanti, R., I., & Warsito, B., E. (2013).
Science. 1 (1), 51-53.
Hubungan Karakteristik Perawat,
Rohmah, N., & Walid, S. (2016). Proses Motivasi, dan Supervisi dengan
Keperawatan : Teori & Aplikasi. Kualitas Dokumentasi Proses
Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Asuhan Keperawatan. Jurnal
Manajemen Keperawatan. 1 (2),
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T.
107-109.
(2014). Buku Ajar Keperawatan
Dasar. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai