Anda di halaman 1dari 5

LKM 1

KONSEP DASAR INTERVENSI INDIVIDU


Kelompok 4

1. Nita Ismidatul Mufidah 1710811043


2. Alhimni Fabiansyah 1810811007
3. Harum Nindya O. 1810811015
4. Alfian Aminullah 1810811024
5. Rifqoh Azizah M. 1810811032
6. Darmayanti Yuliana. S 1810811039

1. Pengertian/Definisi Intervensi Individu!


Jawab :
Intervensi merupakan suatu kegiatan sistematis dan juga terencana berdasarkan
hasil asesmen untuk mengubah keadaan seseorang, kelompok orang dan/atau masyarakat
yang menuju kepada sebuah perbaikan atau mencegah memburuknya suatu keadaan atau
sebagai usaha preventif maupun kuratif (Himpsi, 2010).
Intervensi individu menurut Plante (Wijaya, 2020) adalah sebuah kegiatan
psikoterapi yang melibatkan seorang ahli terapi dan kliennya yang mengalami masalah,
tingkah lau, kualitas hidup dan lain-lain yang digunakan untuk mendiskusikan serta
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan melibatkan interaksi antara mereka.
Menurut Mappiare (Wijaya, 2020), intervensi individu adalah penempatan individual
pasien/ klien sebagai sasaran dalam penyembuhan dalam setting hubungan antar pribadi
dengan terapis. Sedangkan menurut Pomerantz, inervensi individu merupakan sebuah
terapi yang berfokus pada hubungan interpersonal (Wijaya, 2020).
Jadi, intervensi individu adalah sebuah kegiatan psikoterapi yang berfokus pada
hubungan interpersonal yang melibatkan seorang ahli terapi dan kliennya dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan adanya interaksi diantara keduanya
dalam setting hubungan antarpribadi dengan terapis.
2. Ruang Lingkup Intervensi
Jawab :
1) Intervensi dalam bidang psikologi dapat berbentuk intervensi individual, intervensi
kelompok, intervensi komunitas, intervensi organisasi maupun sistem.
2) Metode yang digunakan dalam intervensi dapat berbentuk psikoedukasi, konseling dan
terapi.
3) Psikoedukasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
dan/atau keterampilan sebagai usaha pencegahan dari munculnya dan/atau meluasnya
gangguan psikologis di suatu kelompok, komunitas atau masyarakatserta kegiatan
yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman bagi lingkungan (terutama keluarga)
tentang gangguan yang dialami seseorang setelah menjalani psikoterapi.
4) Psikoedukasi dapat berbentuk pelatihan dan tanpa pelatihan.
5) Konseling Psikologi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu mengatasi
masalah baik sosial personal, pendidikan atau pekerjaan yang berfokus pada
pengembangan potensi positif yang dimiliki klien. Istilah untuk subyek yang
mendapatkan layanan Konseling Psikologi adalah klien.
6) Terapi Psikologi adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyembuhan dari gangguan
psikologis atau masalah kepribadian dengan menggunakan prosedur baku berdasar
teori yang relevan dengan ilmu psikoterapi. Istilah untuk subyek yang mendapatkan
layanan terapi Psikologi adalah klien.
Sedangkan, Ruang lingkup intervensi menurut Ediati,dkk., 2020 terdiri dari :
1) Ilmuwan Psikologi memberi layanan seperti mengajar, melakukan sebuah penelitian
dan/atau intervensi sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, berdasarkan dengan
pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang cocok dengan kaidah-kaidah ilmiah
yang dapat dipertanggungjawabkan.
2) Psikolog dapat memberikan layanan seperti yang dilakukan oleh Ilmuwan Psikolog
serta secara khusus dapat melakukan sebuah praktik psikologi. Kegiatan yang utama
adalah melakukan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan asesmen dan intervensi
yang telah ditetapkan setelah memperoleh izin praktek sesuai dengan kompetensi
berdasarkan pendidikan, pelatihan, pengalaman terbimbing, konsultasi, telaah
dan/atau pengalaman professional sesuai kaidah ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikolog mengupayakan penambahan pengetahuan dan
juga keterampilannya melalui pelatihan, pendidikan khusus, konsultasi atau supervise
terbimbing untuk memastikan kompetensinya dalam memberikan pelayanan jasa
dan/ atau praktik psikologi yang dilakukan untuk menangani berbagai isu atau kasus-
kasus khusus.
4) Psikolog dan/atau ilmuan Psikologi perlu menyiapkan beberapa langkah-langkah
yang dapat dipertanggungjawabkan guna melindungi pengguna jasa layanan
psikologi serta pihak lain yang terkait serta Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi
wajib melaksanakan berbagai macam upaya yang berkesinambungan untuk
mempertahankan dan meningkatan kompetensi dan juga pengetahuan mereka.
3. Perbedaan Intervensi Individu dan Intervensi Kelompok
Jawab :
1. Intervensi Individual
Intervensi individual merupakan terapi yang berfokus pada hubungan
interpersonal. Intervensi individual terbatas pada interaksi dua orang antara klien dan
terapis. Sedangkan intervensi kelompok memungkinkan jaringan hubungan yang jauh
lebih kompleks untuk berkembang (Pomerantz, 2013). Intervensi individual
merupakan kegiatan psikoterapi yang melibatkan scorang ahli terapi yang menjadi
penolong bagi kliennnya yang mengalami masalah, tingkah laku, kualitas hidup dan
lain-lain. Psikoterapi individual digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan melibatkan interaksi antara seorang ahli terapi dan
klien.
2. Intervensi Kelompok
Fithriyah dan Jauhar (2014) mengemukakan bahwa intervensi kelompok
merupakan terapi yang diberikan kepada individu yang memiliki penyakit emosional
yang telah dipilih secara cermat yang kemudian ditempatkan kedalam kelompok yang
dibimbing oleh ahli terapi yang sudah terlatih untuk membantu satu sama lainnya
dalam menjalani perubahan kepribadian. Terapi kelompok merupakan salah satu
aplikasi prinsip yang berdasarkan terapeutik ke dalam satu individu atau lebih secara
bersamaan untuk mengklarifikasi konflik psikologi mereka schingga mereka dapat
hidup dengan normal. Kelompok psikoterapi adalah suatu bentuk aktivitas dengan
tujun untuk mengatasi masalah-masalah atau kekacauan pribadi para anggota,
misalnya keluarga (Mappiare, 2010). Kebanyakan bentuk intervensi kelompok sangat
menekankan interaksi interpersonal. Artinya, kebanyakan bentuk intervensi kelompok
memanfaatkan fakta bahwa pengalaman intervensi kelompok itu sendiri didasarkan
pada interaksi dengan orang lain. Didalam intervensi kelompok seorang klien
membentuk hubungan bukan hanya dengan seorang terapis tetapi juga dengan orang
lain yang ada di dalam ruang intervensi. Jadi intervensi kelompok melibatkan respon
interpersonal yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Ediati, A., Kaloeti Dian, V.S., Sakti, H., Dewi, K.S., Kahija, L.YF., Rahmandani, A., & Salma
(2020). Psikologi Klinis Teori & Aplikasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Fitriyah, L & Jauhar, M. (2014). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Himpsi. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Himpsi.

Mappiare, A. (2010). Pengantar Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta : Rajawali Pers.

Pomerantz, A.M. (2013). Psikologi Klinis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Slamet, S., & Markam. (2003). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UI Press.

Wijaya, Yeny Duriana. (2020). Dasar-Dasar Intervensi Kelompok. Jakarta: Universitas Esa
Unggul.

Anda mungkin juga menyukai