Anda di halaman 1dari 7

CONTACT PLATE FREZEER

Oleh :
NAOMI MAGDALENA SIMATUPANG
1804112780
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
Contact Plate Frezeer

Proses pembekuan merupakan proses penurunan suhu suatu bahan pangan di

bawah titik beku bahan pangan tersebut dan disimpan pada suhu di bawah -10 oC.

Pembekuan telah diyakini oleh seluruh dunia sebagai salah satu metode yang paling

baik dalam proses pengawetan bahan pangan yang mudah rusak (perishable food)

dalam jangka waktu yang lama (Susilo et al., 2019)

Selama proses pembekuan akan terjadi perubahan cairan dalam 2 bahan

(liquid water) menjadi bentuk padatan (solid ice/ice crystals). Cairan (liquid water)

dapat mendukung aktivitas mikroba, reaksi enzimatis, dan aktivitas kimia lain dalam

makanan yang disimpan (stored food), sehingga akan menurunkan umur simpan

produk. Pembekuan yang mengakibatkan perubahan dari bentuk cair menjadi padat

dapat menghentikan aktivitasaktivitas tersebut (Ramaswamy & Marcotte, 2006)

Metode pembekuan yang sering digunakan yaitu Contact Plate Freezing.

Proses pembekuan dengan contact plate freezing merupakan proses pembekuan

dengan mengkontakkan produk yang telah dikemas dengan metal plate yang telah

didinginkan oleh sirkulasi cairan pendingin atau refrigeran (Ramaswamy dan

Marcotte, 2006). Produk hasil pembekuan dengan metode ini biasanya dikenal

dengan block frozen.

Fungsi contact plate frezeer adalah membekukan bahan baku ke bentuk blok

atau balok yang telah disusun dalam inner pan. Prinsip Kerja CPF Mengalirkan bahan

pendingin ke dalam lempengan plat melalui pipa yang berisi amoniak cair. Kemudian

terjadi penyerapan panas dari udang oleh medium pendingin sehingga suhu udang

berada di bawah titik bekunya. Cara kerjanya bahan baku yang telah disusun dalam
pan diletakkan di atas lempengan-lempengan plat yang tersusun secara horisontal

dalam suatu kabinet kemudian lempengan plat diturunkan sampai pan terjepit

diantara kedua lempengan plat. Bahan pendingin dialirkan diantara kedua lempengan

plat. Kapasitas dalam penggunaan CPF adalah 500kg, 750kg, dengan suhu -400C.

Prinsip kerja mesin contact plate freezer yaitu untuk pembekukan ikan setelah

dari ruang produksi lalu dibekuan di contact plate freezer dalam bentuk blok yang

disusun dalam inner pan dan siap dibekukan selanjutnya disusun dalam long pan.

Berikut merupakan langkah – langkah alur proses atau prinsip kerja pembekuan

mesin contact plate freezer dari bahan baku sampai menjadi ikan blok : Pembersihan

inner pan atau long pan yang digunakan tempat untuk membekukan ikan, Penataan

inner pan yang siap untuk diisi bahan baku, Pengisian bahan baku ke inner pan yang

sudah ditiriskan, Pengisian air secukupnya pada inner pan yang sudah terisi bahan

baku, Setelah itu masukan inner pan ke dalam contact plate freezer, Start mesin

contact plate freezer proses pembekuan berjalan selama 4 jam dengan suhu -420C,

Setiap 1 jam di cek suhu dan tekanan manometer Komponen pada mesin Contact

Plate Freezer pada PT. Sumber Karunia Laut dibagi menjadi tiga yaitu komponen

utama, komponen bantu, komponen control. Komponen utama terdiri dari kompresor,

kondensor, Cooling tower, katup ekspansi dan evaporator komponen utama tersebut

sangat berpengaruh dalam jalannya proses pendinginan.

Contact Plate Freezer yang digunakan pada tahap pembekuan produk block

adalah jenis Horizontal Plate Freezer. Supaya penggunaan CPF bisa optimal maka

sebelum beroperasi kondisi CPF harus baik, pelat – pelat CPF bebas dari frost (bunga

es), karet pintu CPF masih dalam kondisi baik serta setiap sisi/dinding CPF harus
dilapisi dengan bahan insulasi. Tahap pengecekan awal sangat penting dilakukan

dikarenakan berfungsi untuk mengetahui kondisi mesin apakah masih optimal atau

tidak, tahap pengecekan dilakukan setiap pagi hari dan 1 jam sebelum pemakaian

mesin contact plate freezer.

Langkah – langkah dalam tahap awal pengecekan yang biasa dilakukan adalah

sebagai berikut, Pengecekan kondisi ruangan sekitar mesin contact plate freezer,

Pengecekan cooling tower, Mengecek kondisi pompa air di cooling tower. Mengecek

kondisi luar cooling tower, Mengecek kondisi dan tingkat kekeruhan air pada cooling

tower, Mengecek saluran air dari cooling tower ke kondensor, Pengecekan kelistrikan

terutama tegangan dan hambatan pada panel, Pengecekan contact plate freezer.

Tahap pengoperasian mesin contact plate freezer meliputi pemeriksaan,

pemanasan, menjalankan mesin, pengontrolan, pengawasan, penjurnalan dan

mematikan mesin. Tahap – tahap mengenai pengoperasian mesin rutin dilakukan

guna menjaga umur mesin dan menjaga mesin agar tetap bekerja secara optimal.

Perawatan mesin juga berarti perbaikan atau pengontrolan mesin yang bertujuan

untuk menjaga mesin agar tetap stabil, memperpanjang umur mesin. Berikut

merupakan beberapa langkah dalam pemeliharaan mesin contact plate freezer pada

Perusahaan Penambahan refrigerant, Pembersihan Cooling Tower, Pembersihan

Kondensor. Jenis bahan pendingin Refrigerant yang digunakan pada Perusahaan

adalah Freon Dupont Suva R404a Freon ini bertekanan tinggi yang digunakan pada

mesin-mesin chiller low temperatur. Bahwa keselamatan, dan kesehatan kerja (K3)

pada saat pengoperasian harus diperhatikan, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi

terjadinya suatu kecelakaan kerja, antara lain yaitu : memakai sepatu yang safety,
memakai baju teknisi, bila membongkar produk di contact plate frezeer harus pakai

sarung tangan pengaman, memakai masker dan tutup kepala. Faktor yang mendukung

optimalisasi pemanfaatan unit pendingin khususnya contact plate freezer yaitu :

Kondisi contact plate freezer harus baik yang meliputi, Alat – alat yang rusak segera

diperbaiki dan dirawat, Setelah proses pembekuan, frost yang menempel pada pelat –

pelat CPF harus dibersihkan supaya tidak menghambat proses pembekuan

selanjutnya, Ruang pembekuan selalu diberi insulasi supaya udara dingin tidak keluar

ke lingkungan proses pada saat pembekuan. Saran, Perawatan sebaiknya dilakukan

secara intensif dan berkala untuk menghindari kerusakan mesin secara menyeluruh,

Peralatan bengkel yang digunakan untuk perawatan seharusnya menggunakan

peralatan yang memadai. Pembersihan mesin seharusnya dilakukan secara rutin untuk

menghindari adanya korosi.

Ikan yang biasa dibekukan menggunakan contact plate frezeer adalah segala

jenis ikan atau tidak ada ketentuan tertentu karena biasanya tergantung perusahaan

yang menggunakan alat pembekuan tersebut, dan untuk ikan yang di impor dan

ekspor itu juga tergantung kebutuhan dan kerjasama perusahaan dengan pihak luar.

Waktu pembekuan ikan tergantung jenis ikannya misalnyaikan kembung

dibekukan selama 8 jam, ikan layur dibekukan selama 6 jam, kerang dibekukan

selama 6 jam dan ikan ini setelah beku biasanya kan dimasukkan kedalam cold

storage dengan suhu penyimpanan -100C dengan waktunya bisa mencapai setahun.
Gambar Siklus Mesin Pendingin

Gambar Contact Plate Frezeer


REFERENSI

Susilo, A., Rosyidi, D., Jaya, F., & Apriliyani, A. W. (2019). Dasar teknologi hasil
ternak. Universitas Brawijaya Press.

Ramaswamy, H., & Marcotte, M. (2006). Thermal processing. Food Processing:


Principles and Applications. CRC Press, New York, 67–168.

Anda mungkin juga menyukai