Oleh :
NAOMI MAGDALENA SIMATUPANG
1804112780
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
bawah titik beku bahan pangan tersebut dan disimpan pada suhu di bawah -10 oC.
Pembekuan telah diyakini oleh seluruh dunia sebagai salah satu metode yang paling
baik dalam proses pengawetan bahan pangan yang mudah rusak (perishable food)
(liquid water) menjadi bentuk padatan (solid ice/ice crystals). Cairan (liquid water)
dapat mendukung aktivitas mikroba, reaksi enzimatis, dan aktivitas kimia lain dalam
makanan yang disimpan (stored food), sehingga akan menurunkan umur simpan
produk. Pembekuan yang mengakibatkan perubahan dari bentuk cair menjadi padat
dengan mengkontakkan produk yang telah dikemas dengan metal plate yang telah
Marcotte, 2006). Produk hasil pembekuan dengan metode ini biasanya dikenal
Fungsi contact plate frezeer adalah membekukan bahan baku ke bentuk blok
atau balok yang telah disusun dalam inner pan. Prinsip Kerja CPF Mengalirkan bahan
pendingin ke dalam lempengan plat melalui pipa yang berisi amoniak cair. Kemudian
terjadi penyerapan panas dari udang oleh medium pendingin sehingga suhu udang
berada di bawah titik bekunya. Cara kerjanya bahan baku yang telah disusun dalam
pan diletakkan di atas lempengan-lempengan plat yang tersusun secara horisontal
dalam suatu kabinet kemudian lempengan plat diturunkan sampai pan terjepit
diantara kedua lempengan plat. Bahan pendingin dialirkan diantara kedua lempengan
plat. Kapasitas dalam penggunaan CPF adalah 500kg, 750kg, dengan suhu -400C.
Prinsip kerja mesin contact plate freezer yaitu untuk pembekukan ikan setelah
dari ruang produksi lalu dibekuan di contact plate freezer dalam bentuk blok yang
disusun dalam inner pan dan siap dibekukan selanjutnya disusun dalam long pan.
Berikut merupakan langkah – langkah alur proses atau prinsip kerja pembekuan
mesin contact plate freezer dari bahan baku sampai menjadi ikan blok : Pembersihan
inner pan atau long pan yang digunakan tempat untuk membekukan ikan, Penataan
inner pan yang siap untuk diisi bahan baku, Pengisian bahan baku ke inner pan yang
sudah ditiriskan, Pengisian air secukupnya pada inner pan yang sudah terisi bahan
baku, Setelah itu masukan inner pan ke dalam contact plate freezer, Start mesin
contact plate freezer proses pembekuan berjalan selama 4 jam dengan suhu -420C,
Setiap 1 jam di cek suhu dan tekanan manometer Komponen pada mesin Contact
Plate Freezer pada PT. Sumber Karunia Laut dibagi menjadi tiga yaitu komponen
utama, komponen bantu, komponen control. Komponen utama terdiri dari kompresor,
kondensor, Cooling tower, katup ekspansi dan evaporator komponen utama tersebut
Contact Plate Freezer yang digunakan pada tahap pembekuan produk block
adalah jenis Horizontal Plate Freezer. Supaya penggunaan CPF bisa optimal maka
sebelum beroperasi kondisi CPF harus baik, pelat – pelat CPF bebas dari frost (bunga
es), karet pintu CPF masih dalam kondisi baik serta setiap sisi/dinding CPF harus
dilapisi dengan bahan insulasi. Tahap pengecekan awal sangat penting dilakukan
dikarenakan berfungsi untuk mengetahui kondisi mesin apakah masih optimal atau
tidak, tahap pengecekan dilakukan setiap pagi hari dan 1 jam sebelum pemakaian
Langkah – langkah dalam tahap awal pengecekan yang biasa dilakukan adalah
sebagai berikut, Pengecekan kondisi ruangan sekitar mesin contact plate freezer,
Pengecekan cooling tower, Mengecek kondisi pompa air di cooling tower. Mengecek
kondisi luar cooling tower, Mengecek kondisi dan tingkat kekeruhan air pada cooling
tower, Mengecek saluran air dari cooling tower ke kondensor, Pengecekan kelistrikan
terutama tegangan dan hambatan pada panel, Pengecekan contact plate freezer.
guna menjaga umur mesin dan menjaga mesin agar tetap bekerja secara optimal.
Perawatan mesin juga berarti perbaikan atau pengontrolan mesin yang bertujuan
untuk menjaga mesin agar tetap stabil, memperpanjang umur mesin. Berikut
merupakan beberapa langkah dalam pemeliharaan mesin contact plate freezer pada
adalah Freon Dupont Suva R404a Freon ini bertekanan tinggi yang digunakan pada
mesin-mesin chiller low temperatur. Bahwa keselamatan, dan kesehatan kerja (K3)
pada saat pengoperasian harus diperhatikan, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi
terjadinya suatu kecelakaan kerja, antara lain yaitu : memakai sepatu yang safety,
memakai baju teknisi, bila membongkar produk di contact plate frezeer harus pakai
sarung tangan pengaman, memakai masker dan tutup kepala. Faktor yang mendukung
Kondisi contact plate freezer harus baik yang meliputi, Alat – alat yang rusak segera
diperbaiki dan dirawat, Setelah proses pembekuan, frost yang menempel pada pelat –
selanjutnya, Ruang pembekuan selalu diberi insulasi supaya udara dingin tidak keluar
secara intensif dan berkala untuk menghindari kerusakan mesin secara menyeluruh,
peralatan yang memadai. Pembersihan mesin seharusnya dilakukan secara rutin untuk
Ikan yang biasa dibekukan menggunakan contact plate frezeer adalah segala
jenis ikan atau tidak ada ketentuan tertentu karena biasanya tergantung perusahaan
yang menggunakan alat pembekuan tersebut, dan untuk ikan yang di impor dan
ekspor itu juga tergantung kebutuhan dan kerjasama perusahaan dengan pihak luar.
dibekukan selama 8 jam, ikan layur dibekukan selama 6 jam, kerang dibekukan
selama 6 jam dan ikan ini setelah beku biasanya kan dimasukkan kedalam cold
storage dengan suhu penyimpanan -100C dengan waktunya bisa mencapai setahun.
Gambar Siklus Mesin Pendingin
Susilo, A., Rosyidi, D., Jaya, F., & Apriliyani, A. W. (2019). Dasar teknologi hasil
ternak. Universitas Brawijaya Press.