Usg Sebagai Alat Diagnosis Penyakit Saluran Reproduksi Jantan
Usg Sebagai Alat Diagnosis Penyakit Saluran Reproduksi Jantan
REPRODUKSI JANTAN
MAKALAH
SYIFA SALSABILA
NPM.2102501010027
gangguan saluran reproduksi sapi jantan” sebagai syarat untuk menyelesaikan ko-
Syiah Kuala.
M.Si. sebagai dosen yang telah mengarahkan dan memberikan ilmu selama berada
arahan dan banyak masukan kepada penulis selama masa ko-asistensi, juga
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Echogenesitas Testis.........................................................................................3
B. Orkitis...............................................................................................................3
C. Hidrokel............................................................................................................5
D. Kista Testis.......................................................................................................6
E. Degenerasi Testis..............................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
ii
1
PENDAHULUAN
didasarkan pada kriteria yang tidak hanya menunjukkan potensi genetik, tetapi
juga menunjukkan potensi reproduksi, kematangan seksual dini, libido dan tidak
pejantan yang digunakan. sebagai indukan unggul dan juga untuk pengobatan
sangat sering digunakan sebagai alat rutin untuk pemilihan breeding, namun,
menurut Abdel-Razek dan Ali, (2005) penggunaan ultrasonografi testis juga telah
ditetapkan sebagai alat yang penting untuk mengetahui kelainan testis yang tidak
biasanya tidak cukup untuk mendapatkan diagnosis yang akurat ketika berhadapan
dengan hewan yang mengalami penurunan kesuburan. Oleh karena itu, ada
prospek besar dalam penggunaan USG dalam penilaian sapi jantan sebelum
matang secara seksual serta untuk mendeteksi adanya kelainan anatomi yang tidak
1
2
et al., 2000).
2
3
Dengan tujuan untuk memberikan diagnosis yang cepat, aman dan akurat,
invasif, tidak berbahaya, aman dan dapat digunakan secara rutin. Dengan
menjadi sangat penting, terutama pada gangguan subklinis (Ribadu dan Nakao
1999).
BSE, dapat mendeteksi perbedaan konsistensi testis dengan lebih baik serta
berhubungan dengan aspek lain dari kualitas semen dan kesuburan pejantan yang
digunakan dalam pembiakan. Oleh karena itu, analisis menggunakan USG dapat
soundness examination.
PEMBAHASAN
A. Echogenesitas Testis
Dari sembilan belas sapi jantan muda, usia 10-18 bulan yang diteliti oleh
testis.
namun sebagian dari sapi yang dianggap tidak layak ini tidak menunjukkan
Beberapa gangguan pada testis yang dapat dideteksi dengan metode USG antara
B. Orkitis
kiri (A) dan kanan (B) dari hewan yang sama. Gambar testis kiri (A)
4
5
Gambar 1. A-Testis normal. Parenkim testis homogen dengan echogenesitas tinggi, dan
mediastinum testis hyperechoic (panah). B-Testis abnormal. Parenkim testis menunjukkan
echogenesitas rendah dan banyak bitnik-bintik hyperechoic.
Dikutip dari Bumin et al., (2007) pada hewan dengan orkitis unilateral
meradang, sama seperti yang terlihat pada Gambar 1. Penulis lain juga
melaporkan bahwa dalam kasus orkitis, testis biasanya menjadi lunak dan
parenkim dapat terlihat hyperechoic karena infiltrasi sel inflamasi (Ober et al.,
2004).
6
C. Hidrokel
(bersih) antara tunika vaginalis dan kulit skrotum (garis hyperechoic). Di sisi lain,
mediastinum testis.
Gambar 2. A-Terdapatnya cairan dalam jumlah kecil di antara tunica vaginalis dan kulit skrotum
(potongan longitudinal) dan echogenesitas normal pada mediastinum (panah). B-cairan dalam
jumlah kecil di antara tunica vaginalis dan kulit skrotum (potongan transbersal) dan
echogenesitas normal pada mediastinum (panah)
antara lapisan testis hanya dapat dibedakan dengan USG. Ahmad et al., (1999)
hyperechoic di dalam cairan. dalam penelitian lain (Ahmad et al., 2000), daerah
7
anechoic juga menunjukkan granuloma sperma, yang terlihat di dalam caput dan
dan mencatat dalam satu kasus hidrokel pada pejantan ras Friesian, berusia tiga
dan skrotum dan kedua testis dengan echogenesitas normal, mirip dengan
(Gambar 2).
D. Kista Testis
panjang 2cm dan lebar 2,5 dapat dilihat pada (Gambar 3), dan dikonfirmasi
Gambar 4. A- Testis kiri dengan dugaan hypoplasia. B- Potongan transversal pada testis
menunjukkan ukuran kista kurang lebih 2,0 x 2,5 cm (panah). C- Lokasi kista parenkim testis
(panah).
dari sapi jantan Holstein. Caput epididimis mengalami regresi dan digantikan oleh
kista berisi cairan bening. Pemeriksaan ultrasonografi daerah ini ditandai dengan
hypoechoic di lokasi lesi dan berdiameter sekitar 15 mm. Kemudian Ali et al.,
(2011) meneliti sepuluh kasus infertilitas pada kerbau dan mengamati satu kasus
Pemeriksaan USG pada testis yang terdapat kista menunjukkan banyak area
anechoic di dalam testis dan epididimis, dengan batas hyperechoic yang jelas dan
dapat dibedakan dari bagian lainnya. Lesi dengan diameter 3,5 cm, didiagnosis
sebagai kista (spermatokel), seperti yang juga dilaporkan pada anjing (England,
E. Degenerasi Testis
Gambaran USG pada kasus degenerasi testis dapat dilihat pada (Gambar
Ahmad et al., (1993) dan Ahmad dan Noakes (1995) melaporkan adanya
daerah hyperechoic serupa di parenkim testis kambing jantan yang infertil dan
gambar. Ali et al., (2011) meneliti sepuluh kasus infertilitas pada kerbau jantan
melalui USG, dan mendapati enam kasus perubahan gambar USG, dengan tiga
seminiferus.
10
Dalam sebuah studi oleh Cardilli et al., (2009) pada 114 ekor sapi pejantan
yang dipelihara secara intensif, dilaporkan tiga ekor sapi menunjukkan kalsifikasi
dengan diagnosis USG namun testis yang terkena tidak menunjukkan perubahan
Kesimpulan
sebagai pejantan. Namun tampaknya pemeriksaan fisik dan kualitas semen saja
menjadi alat yang sangat diperlukan dalam diagnosis patologi subklinis dari
klinis.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N. and Noakes, D.E. (1995). A clinical and ultrasonographic study of the
testes and related structures of goats and rams after unilateral vasectomy.
Vet Rec, 137: 112-117.
Ahmad, N., Noakes, D.E., and Middleton, D.J. (1993). Use of ultrasound to
diagnose testicular degeneration in a goat. Vet Rec, 132:36-439.
Ahmad, N., Samad, H.A., Rehman, N.U., Ahmad, K.M., and Ahmad, M. (1999).
An ultrasonographic and histopathological study of the testis and
epididymis following experimentally induced unilateral ischemia in male
goats and rams. Pak Vet J, 19: 204-209.
Ali, K.M., Ahmad, N., Akhtar, N., Ali, S., Ahmad, M., and Younis, M. (2011).
Ultrasound imaging of testes and epididymides of normal and infertile
breeding bulls. Pakistan Veterinary Journal, 31(4): 345- 350.
Bumin, A., Kaya, M., Kaya, U., Kibar, M., and Alkan, Z. 2007. Gray-scale,
colour and power doppler sonography of scrotal disorders in dogs. Revue
Méd. Vét., 158 (3): 128-133.
Cardilli, D. J., Toniollo, G. H., Pastore, A. A., Canola, J. C., Oliveira, J. A., and M
Mercadante, E. Z. (2012). Ultrassonografia testicular em bovinos jovens
da raça Nelore criados em sistema extensivo. Arq. Bras. Med. Vet.
Zootec., 64(1):75-82.
Cardilli, D. J., Toniollo, G. H., Pastore, A. A., Canola, J. C., Mercadante, M. E.
Z., and Oliveira, J. A. (2010). Padrão ultrassonográfico do parênquima,
mediastino e túnicas testiculares em Bovinos Jovens da Raça Nelore.
Cien. Anim. Bras, 11 (4): 899-905.
Cardilli, D. J., Toniollo,G. H., Pastore, A. A., Canola, J. C., and Mercadante, M.
E. Z. (2009). Alterações do Padrão ultrassonográfico do parênquima
testicular em bovinos jovens da raça Nelore, jovens da raça Nelore. Acta
Scientiae Veterinariae, 37 (4):367-370.
Ober, C. P., Spaulding, K., Breitschwerdt, E. B., Malarkey, D. E., and Hegarty, B.
C. (2004). Orchitis in two dogs with Rocky Mounta_n spotted fever. Vet.
Rad. & Ultra., 45: 458-465.
Sousa, K.C., Rolim-Filho, S.T., Ribeiro, H.F.L., and Vale, W.G. (2015).
Ultrasound as tool for diagnosis of disease of the reproductive tract bulls.
Archieves of Veterinary Science, 20(3): 89-99.
Williams, H. J., Revell, S. G., Scholes, S. F. E., Courtenay, A. E., and Smith, R. F.
(2010). Clinical, Ultrasonographic and pathological findings in a bull
with segmental aplasia of the mesonephric duct. Reprod Dom Anim., 45:
212–216.