Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Teori Sholat Jumat, Tarawih, Witir, dan Sholat Dua Hari Raya
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Fiqih
Dosen: Tika Purnama Sari, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Ajeng Suryani 2111100009


Desi Roliasari 2111100360
Nabila Destika Safitri 2111100076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS PERGURUAN DAN TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayahnya
sehingga dapat menyelesaikan makalah kelompok yang membahas tentang “Teori Sholat
Jumat, Tarawih, Witir, dan Sholat Dua Hari Raya”. Tak lupa kita haturkan shalawat kepada
baginda nabi Muhammad SAW yang telah berjuang di zaman jahiliah sampai zaman yang
terang benderang. Terimakasih kepada rekan-rekan yang terlibat dalam pembuatan makalah
mata kuliah fiqih yang diampu oleh dosen Tika Purnama Sari, M.Pd.I sebagai dosen
pengampu mata kuliah fikih.

Terimakasih kepada sumber-sumber yang memberikan materi sebagai penambah


wawasan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Makalah ini jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu kami menerima kritik dan saran dari pembaca untuk mendorong
kami membuat makalah yang lebih sempurna.

Bandar Lampung, 15 September 2021


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sholat merupakan hal wajib yang dilakukan oleh umat islam di dunia, karena sholat
merupakan tiang dari agama (sebagai penyangga) suatu agama agar agama tersebut berdiri
kokoh. Namun terlepas dari sholat wajib lima waktu, ada pula sholat-sholat sunnah yang jika
dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak masalah. Namun sebagian besar
seseorang yang sangat paham dengna agama, mereka tetap menjalankan sholat sunnah
disamping menjalankan sholat wajib lima waktu.

Sholat sunnah banyak ragamnya, namun yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sholat jumat, tarawih, witir, dan sholat dua hari raya. Yang dimana hukumnya menjalankan
sholat tersebut adalah sunnah, lain halnya dengan sholat jumat. Bagi laki-laki sholat jumat itu
diharuskan atau diwajibkan, sedangkan bagi perempuan hukumnya sunnah penjelasan dari
kedua itu akan dijelaskan dibab selanjutnya.

Adapun penyebab seseorang tidak dapat mengikuti sholat terutama pada wanita, wanita
memiliki keistimewaan sendiri wanita mendapatkan dispensasi (pengecualian) dalam
menjalankan sholat. Dan juga wanita tidak diwajibkan untuk mengikuti sholat jumat. Sholat
jumat tertera dalam salah satu surat didalam Al Qur’an. Dan sholat jumat juga memiliki tata
cara dalam pelaksanaannya, bukan hanya sholat jumat namun sholat tarawih dan sholat kedua
hari raya.

1.2 Rumusan Masalah


Dilihat dari latar belakang diatas dapat dijabarkan rumusan masalah sebagai berikut
1. Apakah pengertian tentang sholat jumat, tarawih, witir, dan kedua sholat hari raya?
2. Apakah penyebab dari seseorang dapat meninggalkan sholat jumat?
3. Apakah syarat wajib sholat jumat bagi seorang muslim?
4. Ayat apa yang mengatakan tentang kewajiban sholat jumat?
5. Bagiamana tata cara melakukan sholat tarawih?
6. Bagaimana tata cara melaksanakan sholat hari raya?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah tersebut dapat kita ketahui bahwa tujuan dari penulisan makalah
ini sebagai berikut

1. Mengetahui pengertian dari sholat jumat, tarawih, witir, dan dua sholat hari raya.
2. Mengetahui apa penyebab seseorang muslim dapat meninggalkan sholat jumat.
3. Mengetahui syarat-syarat wajib sholat jumat.
4. Mengetahui ayat yang mengandung atau mengatakan tentang sholat jumat.
5. Mengetahui tata cara melakukan sholat tarawih.
6. Mengetahui tata cara melakukan sholat hari raya.
7. Untuk mendapatkan nilai dari dosen mata kuliah fiqih
1.4 Manfaat Peneltian
1. Bagi pembaca :
Untuk menambah wawasan intekektual tentang keagaman dan menambah wawasan
tentang teori tentang sholat.
2. Bagi penulis :
Untuk menambah wawasan intelektual dan mendapatkan nilai tugas kelompok pada mata
kuliah fiqih
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sholat

Akar kata sholat adalah shalla sholattun yang berarti wa aqimushshalata da'aa'. Kata
shalla memiliki arti doa dan kata shalat artinya mendirikan sholat.

Kata shalla jika dibaca menjadi 'shalallahu 'alaih' yang mengandung makna semoga Allah
SWT memberikan rahmat atau keberkahan kepada hambaNya. Sholat berasal dari bahasa
Arab yang berarti doa, dan doa adalah sebuah permohonan.

Pengertian sholat secara bahasa juga termaktub dalam firman Allah QS At Taubah ayat
103,

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

2.1.1 Pengertian Sholat Jumat

Hari jumat adalah hari yang istimewa bagi umat islam, salah satu bukti dari keistimewaan
hari jumat adalah adanya sholat jumat. Sholat jumat adalah sholat yang wajib dilaksanakan
oleh kaum laki-laki karena sholat jumat sebagai pengganti sholat dzuhur bagi kaum laki-laki.

Hal ini diperkuat dengan hadist yang berbunyi, “Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit
padanya adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, masuk dan keluar dari surga dan
hari kiamat hanya akan terjadi pada hari Jumat.” (HR. Muslim).

Kewajiban sholat jumat bagi laki-laki di sebutkan dalam sejumlah hadits Seperti
diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Hadits Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Demi Allah, berhentilah para lelaki yang sering meninggalkan sholat Jumat atau Allah akan
mengunci hati mereka dan menjadikannya orang-orang yang lalai."

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Nasaa'i dari hadits Ibnu Umar
dan Ibnu Abbas.

Rasulullah SAW juga bersabda seperti disebutkan dalam hadits riwayat Imam Nasaa'i: "Pergi
menunaikan sholat Jumat wajib bagi semua laki-laki yang sudah baligh."

Namun ada pula hukumnya bagi wanita yaitu wanita tidak wajib mengikuti sholat
jumat  Pendapat ini merujuk pada hadits nabi SAW dalam shahih Ibnu Khuzaimah (3/112),
al-Mughni (2/238), al-Majmu' (4/495), dan al-Muhalla (5/55).
2.1.2 Pengertian Sholat Tarawih

Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang istimewa karena sholat tarawih hanya ada
dibulan ramadhan. Waktu pengerjaan sholat setelah melaksanakan sholat Isya’. Dalam bahasa
Arab, kata tarawih merupakan bentuk jamak dari ٌ‫ت َْر ِو ْي َحة‬ (tarwihatun) yang artinya waktu
sejenak untuk istirahat. Keunikan dari pelaksanaan sholat tarawih yaitu jumlah rakaatnya
yang bervariasi, ada yang melaksanakan sholat tarawih 8 rakaat ditambah 3 sholat witir, ada
pula yang melaksanakan 20 rakaat dan 3 witir. Sholat tarawih memiliki keutamaan yaitu

1. Mendapatkan pahala berjalan dimasjid


2. Meningkatkan silahturahmi dengan jamaah lainnya
3. Mendapatkan pahala semalam penuh
4. Menjadi sarana pembelajaran dan pendekatan kepada Allah SWT

Shalat tarawih hukumnya sunnah yang sangat dianjurkan, hal ini tertuang dalam hadis
berikut
“Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anh Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadhan
dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah
(shalat tarawih) di bulan Ramadhan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari
Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat” (HR Muslim).

2.1.3 Pengertian Sholat Witir

Sholat witir biasa disebut dari sholat penutup. Sholat witir ini adalah sholat sunnah
yang biasanya dilakukan sehabis sholat tarawih, sholat tahajud, ataupun penutup sholat lima
waktu. Witir artinya ganjil. Hal ini lantaran salat witir memang dianjurkan untuk dikerjakan
dalam rakaat yang ganjil dan dengan niat untuk mencari ridha Allah SWT. Banyak
keutamaan dari salat witir yang wajib diketahui. Beberapa di antaranya yaitu menghapuskan
dosa, meningkatkan iman dan takwa serta mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT.
Adapun hadist tentang sholat witir yaitu

1. Sesungguhnya Allah adalah witr (ganjil) dan mencintai witr (H.R. Abu Daud)
2. Jadikanlah witir kesudahan sholat kalian di waktu malam ( H.R Bukhari)

 Di antara shalat sunnah yang diperintahkan untuk dilakukan secara terus menerus atau
istiqomah, yaitu shalat Witir. Dijelaskan Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam dalam
sabdanya:

‫صاَل ةً فَ َحافِظُوا َعلَ ْيهَا َو ِه َي ْال َو ْت ُر أخرجه أحمد‬


َ ‫إِ َّن هَّللا َ زَا َد ُك ْم‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka
jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir. [HR Ahmad dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni
dalam Irwa` al-Ghalîl, 2/159]”

2.1.4 Pengertain Eidain

Yang dimaksud dua hari raya ialah Shalat hari raya Fitri dan Shalat hari raya Adha.
shalat hari raya Fitri dilaksanakan pada setiap tanggal 1 Syawal, seusai umat muslim
menunaikan ibadah puasa Ramahdan sebulan penuh pada setiap tahun. sedangkan shalat hari
raya Adha dilaksanakan pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah pada setiap tahun. Dr. Ibrahim
Anis, memberikan keterangan tentang arti kata al ‘id sebagai berikut: (‫مایعود من هم او مرض )العید‬
‫ (العید) كل یوم يحتفل ف ه بذ ريمة اوحیبة‬. ‫ اوشوق اونحوه‬. Artinya: “al‘id ialah apa yang kembali dari
kesusahan atau penyakit atau kerinduan dan sebagainya. al‘id setiap hari berkumpul, dengan
mengadakan peringatan terhadap sesuatu yang dianggap mulia atau sesuatu yang disayangi”

2.2 Sebab-Sebab Seseorang Boleh Meninggalkan Sholat Jumat

Hukum mengerjakan sholat jumat bagi seorang muslim laki-laki adalah fardu ‘ain
Ada beberapa keadaan yang menyebabkan orang yang wajib sholat Jumat, tetapi
diperbolehkan tidak menghadiri Jumatan.

2.2.1 Sedang dalam perjalanan musafir. Sebagaimana Nabi ketika menunaikan ibadah
haji pada saat wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat beliau tidak
melaksanakan sholat Jumat, namun melakukan sholat zhuhur (HR Muslim dari Jabir).
Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabat yang sedang bepergian untuk
melakukan sholat Jumat.
2.2.2 Sakit yang memberatkan untuk pergi ke masjid. Sebagaimana Nabi ketika sakit,
beliau tidak sholat di masjid padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid.
Justru beliau memerintahkan Abu Bakar yang menjadi imam sholat menggantikan
beliau (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).
2.2.3 Menahan keluarnya sesuatu dari dua jalan qubul dan dubur. Seperti seseorang
yang menahan kencing, buang air besar atau buang angin.
2.2.4 Hujan yang lebat angin kencang dan banjir yang menyebabkan orang sulit
keluar rumah menuju masjid. Banjir, angin kencang, dan segala sesuatu yang
menyebabkan sulitnya seseorang mendatangi masjid, termasuk udzur yang diqiyaskan
dengan hujan. Hujan yang tidak begitu deras saja dapat menjadi uzur, apalagi banjir
dan angin kencang.
2.2.5 Mengkhawatirkan keselamatan dirinya atau ketakutan yang mencekam,
misalnya berlindung dari kejaran penguasa yang zalim yang akan membunuhnya
bukan secara hak , atau panik menyelamatkan diri karena ada bencana alam. Allah
berfirman yang maknanya: "Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri
pada kebinasaan" (Al Baqarah 195).
2.2.6 Sedang ditugasi menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang
jika ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau
rusaknya barang yang diamanahkan padanya. Begitu pula seseorang yang jam
kerjanya bertepatan dengan sholat Jumat, sedangkan pekerjaan tersebut adalah
pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum Muslimin atau suatu
pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan kerugian
besar hilang atau rusaknya barang berharga milik perusahaan yang
mempekerjakannya. Termasuk kategori ini adalah menjaga dan merawat orang yang
sakit parah dan khawatirkan bisa meninggal atau semakin parah Sakitnya jika
ditinggal pergi jumatan.

Nabi Muhammad bersabda: "Sungguh agama ini mudah dan tidaklah seseorang


memberat beratkan dalam beragama kecuali akan terkalahkan" (HR al-Bukhari dari Abu
Hurairah).

2.3 Syarat Sholat Jumat

Melaksanakan shalat Jumat merupakan kewajiban bagi lelaki Muslim. Meski


pelaksanaannya sama dengan shalat pada umumnya, yaitu diawali dengan niat dan diakhiri
dengan salam, shalat Jumat memiliki beberapa rangkaian yang menjadi syarat sahnya.

2.3.1 Khutbah merupakan salah satu syarat sah shalat Jumat. Menurut Ahmad
Zarkasih dalam Rukun dan Syarat Sah Khutbah Jumat Menurut Mazhab Syafi'iyah,
tujuannya khutbah adalah sebagai nasihat sekaligus peringatan untuk menaati perintah
Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya.
2.3.2 Melaksanakan shalat Jumat merupakan kewajiban bagi lelaki Muslim. Meski
pelaksanaannya sama dengan shalat pada umumnya, yaitu diawali dengan niat dan
diakhiri dengan salam, shalat Jumat memiliki beberapa rangkaian yang menjadi syarat
sahnya.
2.3.3 Menurut pendapat kuat dalam mazhab Syafi’i, jumlah minimal melaksanakan
shalat Jumat adalah 40 orang. Namun, terdapat pendapat lain yang mengatakan
bahwa shalat Jumat tetap dianggap sah apabila hanya ada 4 - 12 orang.

Ada pun syarat wajib dalam Sholat Jumat

2.3.4 Islam, baligh, dan berakal


Syarat wajib sholat Jumat yang pertama adalah beragama islam, sudah baligh, dan
berakal sehat. Selain ketiga syarat tersebut, menurut madzhab Maliki ada tujuh
tambahan lagi yaitu tidak sedang haidh atau nifas, sudah masuk waktu sholat, tidak
sedang tertidur, tidak lupa, tidak membenci sholat Jumat, adanya aliran air untuk yang
tinggal di dataran tinggi, dan dapat dilakukan sesuai kemampuannya.
2.3.5 Laki-laki
Syarat wajib sholat Jumat selanjutnya adalah laki-laki. Sholat Jumat tidak diwajibkan
bagi perempuan. Tetapi jika perempuan ingin melaksanakan sholat Jumat
diperbolehkan dengan beberapa syarat tertentu.
2.3.6 Merdeka
Maksudnya merdeka adalah mereka yang bukan seorang budak atau hamba sahaya.
Hal ini tertulis dalam riwayat hadist nabi yang berbunyi "Jumat adalah kewajiban bagi
setiap Muslim secara jamaah kecuali empat orang. Hamba sahaya yang dimiliki,
perempuan, anak kecil dan orang sakit". (HR. Abu Daud).
2.3.7 Tinggal di Tempat Dilaksanakannya Sholat Jumat
Sholat Jumat tidak diwajibkan bagi seorang musafir kecuali musafir tersebut berniat
menetap selama kurang lebih 4 hari. Sholat Jumat diwajibkan bagi seseorang yang
menetap di suatu kota maupun daerah yang luas. Sholat Jumat diwajibkan bagi
mereka yang bermukim di sebuah daerah.
2.3.8 Tidak Mendapatkan Halangan
Tidak mendapatkan halangan yang berarti mereka yang sehat, merasa aman, merdeka,
dapat berjalan, tidak ada hal yang menahannya, tidak hujan lebat, berlumpur, maupun
bersalju, dan lain sebagainya.
2.4 Ayat atau Dalil Tentang Sholat Jumat

Sholat jumat tertera pada Qur’an Surah Al-Jumu’ah ayat 9

QS. Al-Jumu'ah Ayat 9

َ‫ي لِلص َّٰلو ِة ِم ْن يَّوْ ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َعوْ ا ِا ٰلى ِذ ْك ِر هّٰللا ِ َو َذرُوا ْالبَ ْي ۗ َع ٰذلِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬
َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا نُوْ ِد‬ 

9. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari
Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian
itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

2.5 Tata Cara Melaksanakan Sholat Tarawih

Sholat tarawih yang dilaksanakan setiap bulan ramadhan dilakukan setelah sholat Isya’,
berikut ini adalah tatacara atau langkah-langkah melaksanakan sholat tarawih

2.5.1 Mendengarkan kultum singkat sebelum dimulainya sholat tarawih


Biasanya seorang ustadz atau penceramah akan menyampaikan hal-hal penting yang
dapat diambil kesimpulan dan menambah wawasan beragama
2.5.2 Niat sholat tarawih
Adapun niat yang digunakan dalam sholat tarawih
“Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala”
Yang artinya: Aku sengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat
karena Allah ta’ala
2.5.3 Dilanjutkan dengan takbiratul ihram
2.5.4 Membaca ta’awuz dan surat al-fatihah serta surat pendek
Kalimat ta’awuz sering kita kenal “A’udzubillahiminassyaitonnirrajim”
selanjutnya surat al-fatihah, lalu surah pendek seperti annas, al ikhlas, dan lain lain
2.5.5 Setelah itu takbir dan rukuk
Melakukan takbir “Allahu Akbar” dan rukuk “subhana rabbiyal adzimi wabihamdi”
sebanyak 3 kali
2.5.6 Melakukan itidal
“Sami allahuliman hamidah” “rabbanaa lakal hamdu mil-us samaawaati wamil-ul
ardhi wa mil-uma skyi’tamin syai’in ba’du”
2.5.7 Sujud pertama
Membaca “ Subhanna rabbiyal a’la wabihamdi” sebanyak 3 kali
2.5.8 Duduk diantara dua sujud
“Rabbi firli warhamni wajburni warfa’ni warzukni waafini wafuanni”
2.5.9 Sujud kedua dan takbir untuk melaksanakan rakaat kedua
2.5.10 Takbir seperti langkah kedua dan membaca alfatihah serta surah pendek
2.5.11 Lakukan rukuk
2.5.12 Sujud kedua
2.5.13 duduk tahiyat akhir
“Attahiyatul mubarakatu shalawatut tayibatulillah assalamualaika
ayuhannabiyyuwarahmatullahiwabarakatuh assalamualaina waalaibadillahishalihin,
asyhadualla ilaha ilallah waasyhadu anna muhammadar rasulullah, allahumma
shaliala sayyidina muhammad, waalaa alii sayyidina muhammad kama shallaita’ala
sayyidina ibrahim waala alii sayyidina ibrahim, wabarik alaa sayyidina muhammad
waala alii sayyidina muhammad. Kamaa barak ta’ala sayyidina ibrahim waalaa alii
sayyidina ibrahim, fill alamina innaka hamidummajid”
2.5.14 Salam
“Assalamu’alaikum warah matullah” dengan menengok ke arah kanan dan ucapkan
salam sambil menengok kiri
2.6 Tata Cara Melakukan Sholat Dua Hari Raya
Umat muslim memiliki dua hari raya yaitu Idul fitri dan idul adha, bedanya adalah
idul fitri dilakukan pada 1 Syawal dimana telah berakhirnya bulan ramadhan, hari
raya idul fitri adalah hari kemenangan dan kembalinya manusia yang fitri atau suci.
Sedangkan di bulan Dzulhijah tepatnya tanggal 9,10,11 Dzulhijah adalah pelaksanaan
Qurban biasanya seseorang mengurbankan kambing, domba, sapi, dan unta. Hari raya
idul adha dan idul fitri ada pelaksanaan sholat sunnah ied, adapun tatacara
pelaksanaan sholat ied.

SHOLAT IDUL FITRI

2.6.1 Baca Niat

Niat sholat idul fitri untuk imam


Usholi sunnatan 'idilfitri rak'ataini imaman lillahi taala
Artinya:

"Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala"
Niat sholat Idul Fitri untuk makmum

Usholli sunnatan 'idilfitri rak'ataini makmuman lillahi taala


Artinya:

"Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat sebagai makmum karena Allah Taala"

Niat sholat Idul Fitri untuk yang sendirian

Usholli sunnatan 'idilfitri rak'ataini adaan lillahi taala


Artinya:

"Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat tunai karena Allah Taala"

2.6.2 Membaca Takbiratul Ihram


2.6.3 Membaca doa iftitah
Allaahu Akbaru kabiiraa-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-
waashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-
muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa
mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa
minal muslimiin.
2.6.4 Takbir sebanyak 7 Kali
Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala
quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim.
Artinya:

"Maha Suci Allah, segala pujian bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha
Besar, dan tiada daya dan upaya serta kekuatan (bagi kita) melainkan dengan
kekuasaan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung."

2.6.5 Baca Alfatihah dan surat pendek


2.6.6 Rakaat Kedua

Seperti rakaat pertama, dimulai dengan Takbiratul Ihram, setelah itu takbir lagi.
Namun kali ini takbir hanya 5 kali.

2.6.7 Baca Alfatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan tata cara sholat
seperti biasa sampai tahajud akhir.

SHOLAT IDUL ADHA


2.6.8 Membaca niat
ushalli sunnata li 'idil adha rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam)
karena Allah ta'ala."

2.6.9 Takbiratul Ihram


2.6.10 Membaca Doa Iftitah
2.6.11 Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir
Lalu, membaca kalimat tasbih seperti Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha
illalloh wallohu akbar. Selain bacaan tersebut, Anda juga bisa membaca bacaan
lainnya tentang pujian yang ditujukan pada Allah SWT.
2.6.12 Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah
2.6.13 Kemudian membaca surat lainnya
2.6.14 Ruku' dengan tuma'ninah
2.6.15 I'tidal dengan tuma'ninah
2.6.16 Sujud dengan tuma'ninah
2.6.17 Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
2.6.18 Sujud kedua dengan tuma'ninah
2.6.19 Bangkit dari sujud dan bertakbir
2.6.20 Takbir lagi sebanyak lima kali,
di antara takbir membaca kalimat tasbih sama seperti sebelumnya
2.6.21 Ulangi sampai duduk tasyahud dengan tuma'ninah
2.6.22 Salam
2.6.23 Mendengarkan khotbah Setelah melaksanakan shalat Idul Adha
umat muslim disunahkan untuk mendengarkan khutbah. Khutbah Idul Adha
merupakan kesempurnaan shalat Idul Adha. Khutbah setelah shalat Idul Adha
dilaksanakan dengan dua khutbah, yaitu dilaksanakan dengan berdiri dan di antara
keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.

Keunikan sholat ied fitri dan adha

Sholat ied memiliki keunikan yang sama seperti sholat tarawih dan juga sholat jumat
yauitu ada khutbah. Biasanya dalam sholat ied fitri membahas tentang zakat fitrah
yang dikeluarkan setiap bulan ramadhan, dan sholat ied adha membahas tentang
peristiwa Qurban
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sholat adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Selain sholat wajib lima waktu
ada pula sholat sunnah yang bersifat sunnah mu’akad seperti sholat jumat, sholat tarawih, dan
sholat eid. Persamaan sholat tersebut yaitu ada khutbah disaat pelaksanannya. Sholat jumat
hukumnya wajib bagi lelaki, sholat jumat terdapat dalam QS AL-Jumuah ayat 9,sholat jumat
juga memiliki syarat-syarat seperti baligh, berakal sehat, laki-laki, merdeka, tidak
mendapatkan halangan, syarat melaksanakan sholat jumat yaitu khutbah, sesuai jumlah
minimal yaitu 40. Adapun sebab-sebab seseorang boleh mengikuti sholat jumat sedang dalam
perjalanan atau musafir, sakit yang memungkinkan untuk tidak pergi kemasjid, menahan
sesuatu dari dubur dan qobul, hujan lebat dan angin kencang, serta sedang ditugaskan untuk
menjaga barang yang penting. Selain sholat jumat ada pula sholat tarawih. Sholat tarawih
biasa di laksanakan pada saat bulan ramadhan, pelaksanaan sholat tarawih yaitu setelah
melaksanakan sholat Isya’ sholat tarawih memiliki kesamaan sengan sholat jumat yaitu
adanya khutbah, sholat tarawih bervariasi dalam rakaatnya ada yang melaksanakan 8 rakaat
dan 3 witir, ada pula yang melaksanakannya 20 rakaan tarawih dan 3 witir. Sholat witir
adalah sholat penutup dimana arti kata witir adalah ganjil. Sholat witir biasanya 1 dan 3
rakaat biasa dilaksanaan saat habis shalat Isya’, shalat tarawih, dan tahajjud. Berikutnya
adalah sholat kedua hari raya, sholat kedua hari raya biasanya disebut juga dengan sholat ied,
ada ied fitri dan adha perbedaannya adalah sholat ied fitri dilaksanakan dibulan syawal, dan
sholat ied adha dilaksanakan dibulan dzulhijah. Kedua sholat ied memiliki kesamaan dengan
sholat-sholat yang sedang dibahas yaitu adanya khutbah. Bedanya khutbah disholat ied fitri
membahas tentang zakat, dan disholat ied adha membahas tentang kurban. Adapun tatacara
sholat tarawih yaitu niat, takbiratul ihram, membaca surat al-fatihah dan surat pendek, rukuk,
sujud, duduk diantara dua sujud, sujud, berdiri dan sampai tahiyat akhir serta salam.
Pelaksanaan khutbah tarawih yaitu setelah isya’ dan sebelum mulai shola tarawih. Sedangkan
sholat ied yaitu niat, membaca iftitah, takbir yang pertama sebanyak tujuh kali dan takbir
rakaat ke dua sebanyak lima kali, lakukan hal yang sama seperti sholat pada umumnya.
Pelaksanaan khutbah sholat ied yaitu sesudah dan sebelum pelaksanaan sholat ied.
Daftar Pustaka

Daftar sumber:

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5599048/arti-sholat-secara-bahasa-simak-di-
sini-penjelasannya

https://hot.liputan6.com/read/4484001/pengertian-sholat-jumat-syarat-tata-cara-dan-
keutamaannya

https://alamisharia.co.id/id/hijrahfinansial/inspirasi/serba-serbi-shalat-tarawih/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/6-syarat-sah-shalat-jumat-yang-wajib-dipahami-
1vPv0j4naS5

https://news.detik.com/berita/d-5367196/5-syarat-wajib-sholat-jumat-yang-harus-
diketahui

https://www.merdeka.com/quran/al-jumuah/ayat-9#:~:text=QS.%20Al%2DJumu'ah
%20Ayat%209&text=Wahai%20orang%2Dorang%20yang%20beriman,baik
%20bagimu%20jika%20kamu%20mengetahui

Anda mungkin juga menyukai