Anda di halaman 1dari 72

STUDI LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN


KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :
NOVA RIZKILIANA
G1B117013

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
STUDI LITERATUR
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN
KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Skripsi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana

Disusun Oleh :
NOVA RIZKILIANA
G1B117013

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERSETUJUAN SKRIPSI

STUDI LITERATUR
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN
KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Disusun oleh:

NOVA RIZKILIANA

G1B117013

Telah Disetujui Dosen Pembimbing Skripsi

Pada bulan Juni 2021

Pembimbing Substansi Pembimbing Metodologi

Ns. Sri Mulyani, S.Kep., M.Kep. Ns. Fadliyana Ekawati, S.Kep., M.Kep., Sp.An
NIP. 197701122010122002 NIP. 197905132010122001
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nova Rizkiliana
NIM : G1B117013
Jurusan : Keperawatan
Judul : Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Pada
Ibu Hamil Trimester III

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian
hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir skripsi ini adalah hasil menjiplak, maka
saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan tersebut.

Jambi, Juni 2021


Yang membuat pernyataan

Nova Rizkiliana
G1B117013
KATA PENGANTAR
Bismillah, Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji hanya bagi Allah SWT.
Sholawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW. atas segala limpahan nikmat
serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi studi literatur ini dengan
judul “Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Pada Ibu
Hamil Trimester III”. Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, dan dorongan berbagai pihak, maka sebagai ungkapan
hormat dan penghargaan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi
2. Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
3. Dr. Ns. Muthia Muthmainnah, M.Kep., Sp. Mat selaku Ketua Jurusan Studi
Keperawatan Universitas Jambi
4. Ns. Yosi Oktarina, S.Kep., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Keperawatan Universitas Jambi.
5. Ns. Sri Mulyani, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Substansi yang
telah membimbing dengan sabar dan telah berkenan meluangkan waktu
dalam segala kesibukan aktivitas beliau untuk berdiskusi, memberi saran
dan motivasi kepada peneliti selama melakukan penyusunan skripsi ini.
6. Ns. Fadliyana Ekawati, S.Kep., M.Kep., Sp.An. sebagai Dosen Pembimbing
Metodologi yang telah membimbing dengan sabar dan telah berkenan
meluangkan waktu dalam segala kesibukan aktivitas beliau untuk
berdiskusi, memberi saran dan motivasi kepada peneliti selama melakukan
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen penguji yang telah banyak membimbing, memberikan
waktu, arahan, masukan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Segenap Dosen Staf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi khususnya Program Sudi S-1 Ilmu Keperawatan yang telah
memberikan ilmunya baik secara teori maupun praktik selama proses
perkuliahan kepada penulis.

vi
9. Orang tua tercinta ayah Harun Thaher (Alm), ibu Wajinah, Kakak Dessy,
serta saudara-saudara saya yang telah menjadi penyemangat hidup,
memberikan do’a dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat seperjuangan penulis Titi Dwi Elfina, Rinida Elvita, Alda Ratika,
Windi Clariska, Dittya Rahma Rizky, Aulia Mahesa, Tata Hayati, Sri
Gustini, Wike Julia Putri, M.Alvin Abdillah, Nopi Despia Mandala, dan
Rika Amalia yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam
mengerjakan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2017 Keperawatan Universitas Jambi
yang telah mendo’akan, meluangkan waktu, membantu serta memotivasi
penulis dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
keperawatan serta semua pihak yang memerlukannya.

Jambi, Juni 2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBARvi
DAFTAR LAMPIRAN vii
RIWAYAT HIDUP PENULIS viii
ABSTRAK x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian 6
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan..............................................6
1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan..................................................................6
1.4.3 Bagi Peneliti........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Konsep Dukungan Sosial Keluarga 7
2.1.1 Definisi Dukungan Sosial Keluarga...................................................7
2.1.2 Tujuan Dukungan Keluarga..............................................................10
2.1.3 Bentuk Dukungan Keluarga.............................................................11
2.2 Konsep Kecemasan 13
2.2.1 Definisi Kecemasan..........................................................................13
2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan..........................................14
2.2.3 Alat Ukur Kecemasan.......................................................................15
2.2.4 Dampak Kecemasan Ibu Hamil pada Proses Persalinan..................18
2.3 Konsep Kehamilan 18
2.3.1 Definisi Kehamilan...........................................................................18
2.3.2 Perubahan Psikologis selama Kehamilan.........................................19

viii
2.3.3 Perubahan Fisiologis dalam Masa Kehamilan..................................19
2.4 Trimester III 23
2.4.1 Definisi Trimester III........................................................................23
2.4.2 Perubahan Psikologis Trimester III..................................................24
2.4.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi Trimester III.......25
2.4.4 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III........................................26
2.5 Kerangka Teori 29
2.6 Kerangka Konsep 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30
3.1 Rancangan Strategi Pencarian Studi Literatur 30
3.2 Kriteria Studi Literatur 30
3.3 Tahapan Studi Literatur 32
3.4 Peta Studi Literatur 33
BAB IV HASIL STUDI LITERATUR 34
4.1 Hasil Kajian Studi Literatur 34
4.2 Pembahasan Hasil Kajian Studi Literatur 43
4.3 Keterbatasan Penelitian 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 53
LAMPIRAN..........................................................................................................57

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Temuan Artikel........................................................................30


Tabel 4.1 Matriks Hasil Studi Literatur dari Jurnal.............................................34

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori..............................................................................27


Gambar 2.2 Kerangka Konsep..........................................................................28
Gambar 3.1 Tahapan Studi Literatur.................................................................31
Gambar 3.2 Peta Studi Literatur........................................................................32

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Jurnal...............................................................................................58

xii
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nova Rizkiliana dilahirkan di Jambi pada tanggal 16 November 1999


merupakan putri bungsu dari 2 bersaudara dari pasangan Harun Thaher (Alm) dan
Wajinah. Penulis memulai pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Al-
Muthmainnah Kota Jambi pada tahun 2004 dan menyelesaikan pendidikan TK
pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan sekolah
dasar di SD Negeri 25 Kota Jambi dan menyelesaikan pendidikan SD pada tahun
2011. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah
pertama di SMP Negeri 8 Kota Jambi dan menyelesaikan pendidikan SMP pada
tahun 2014. Masih di tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan sekolah
menengah atas di SMA Negeri 4 Kota Jambi dan menyelesaikan pendidikan SMA
pada tahun 2017. Sejak masih SMP hinggan SMA penulis aktif dalam mengikuti
berbagai kegiatan ekstrakulikuler mulai dari kesenian tari, dance, hingga kegiatan
pramuka. Dan di tahun yang sama yaitu pada tahun 2017, penulis melanjutkan
pendidikan dan diterima di perguruan tinggi Negeri Universitas Jambi, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada Program Studi Keperawatan melalui jalur
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selama perkuliah
penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra kampus. Penulis juga
berperan aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Keperawatan (IMA) selama 2
periode berturut-turut yaitu pada tahun 2018-2019 dan tahun 2019-2020.

xiii
ABSTRACT

Background : Family support is help received from someone in his life and is in a
family environment that makes the mother feel cared for and loved, and can affect
the level of anxiety of pregnant women. The results of the study stated that 40.6%
of pregnant women facing work were in the category of severe anxiety. So family
social support for pregnant women is important so that mothers can go through
pregnancy until the delivery process is good. This study aims to determine the
relationship between family support and anxiety in third trimester pregnant
women.

Methods : This research is a literature study by searching articles using Google


Scholar and Sience Direct databases to find articles according to the inclusion
and exclusion criteria. The keywords used in this literature search include family
support, anxiety, pregnant women, and family support, anxiety, and pregnant
women.

Results : Based on the analysis of 10 articles, all of them have the result that
there is a relationship between family support and anxiety in third trimester
pregnant women. The relationship obtained is that the higher the family support
provided, the lower the level of anxiety felt by pregnant women.

Conclusion : Family support will affect the level of anxiety in pregnant women,
so the need for the role of nurses to provide nursing care to pregnant women is
not only about the physical condition but also about the psychology of the mother
when doing ANC (Antenatal Care), namely identifying the anxiety and fear
experienced by the mother who will be pregnant. prepare for pregnancy and
during pregnancy so that concerns and anxieties that occur can be identified.

Keywords : Family Support, Anxiety, And Pregnant Women.

xiv
ABSTRAK

Latar Belakang : Dukungan keluarga merupakan bantuan yang diterima individu


dari seseorang dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan keluarga yang
membuat ibu merasa diperhatikan dan dicintai, serta dapat mempengaruhi tingkat
kecemasan pada ibu hamil. Hasil penelitian menyatakan bahwa 40,6% ibu hamil
menghadapi persalinan berada pada kategori kecemasan berat. Maka dukungan
sosial keluarga untuk ibu hamil sangatlah penting agar ibu dapat menjalani
kehamilan sampai proses persalinan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu
hamil trimester III.

Metode : Penelitian ini merupakan studi literatur dengan pencarian artikel


menggunakan database Google Scholar, Pubmed, dan Sience Direct untuk
menemukan artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kata kunci yang
digunakan dalam pencarian literatur ini antara lain dukungan keluarga,
kecemasan, ibu hamil, dan family support, anxiety, and pregnant women.

Hasil : Berdasarkan analisis 10 artikel, semua memiliki hasil terdapat hubungan


dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Hubungan
yang didapatkan yaitu semakin tinggi dukungan keluarga yang diberikan maka
semakin rendah pula tingkat kecemasan yang dirasakan oleh ibu hamil.

Kesimpulan : Dukungan keluarga akan mempengaruhi tingkat kecemasan pada


ibu hamil, sehingga perlunya peran dari perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan pada ibu hamil bukan hanya kondisi fisik tetapi juga mengenai
psikologi ibu saat melakukan ANC (Antenatal Care), yaitu mengidentifikasi
kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh ibu yang akan mempersiapkan
kehamilan dan saat hamil sehingga kekhawatiran dan kecemasan yang terjadi
dapat teridentifikasi.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kecemasan, Ibu Hamil

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dukungan adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan,
yang nyata atau tindakan yang diberikan oleh orang-orang terdekat dengan
subjek di dalam lingkungan sosialnya yang berupa kehadiran, keberadaan,
kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita, serta hal-hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional yang dapat berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.
Dukungan sosial keluarga adalah suatu ikatan interpersonal yang
melindungi seorang dari dampak stress yang kurang baik dan merupakan
bantuan yang diterima individu dari seseorang yang berada dalam
lingkungan keluarga seperti suami, orangtua, mertua, yang dapat membuat
penerima merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai.1
Bentuk dari dukungan keluarga ada empat, yaitu berupa dukungan
emosional, dukungan informasi, dukungan instrumental, dan dukungan
penilaian. Dukungan emosional merupakan rasa empati dan kepercayaan
dari keluarga sebagai motivasi, yaitu keluarga berfungsi sebagai tempat
berteduh dan beristirahat, seperti mendengarkan keluh kesah, menunjukkan
kasih sayang dan perhatian. Dukungan informasi merupakan dukungan yang
berupa informasi dan menambah pengetahuan dalam mencari jalan keluar,
seperti memberikan nasihat, petunjuk, dan masukan. Dukungan instrumental
merupakan dukungan yang menunjukkan ketersediaan sarana untuk
menolong ibu dalam menghadapi masalah berbentuk materi, seperti
memberikan tempat tinggal, memberikan/meminjamkan uang, dan
memberikan bantuan-bantuan lainnya. Dukungan penilaian merupakan
pemberian prestasi atas usaha yang telah dilakukan, seperti menunjukkan
ekspresi penghargaan yang positif. Dari empat dukungan tersebut diberikan
oleh anggota keluarga terhadap wanita hamil yang akan melahirkan pada

1
2

masa triwulan ketiga untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikis


nya.
Bentuk dukungan keluarga pada ibu hamil dapat berupa memberikan
pujian, memberikan semangat, dan nasehat yang mana akan membuat si ibu
hamil merasa disayangi, dihargai, dan dicintai. Dukungan keluarga akan
memberikan dampak positif pada ibu hamil serta perkembangan janinnya.
Dukungan yang memberikan dampak positif adalah dukungan yang bersifat
fisik dan emosional. Contohnya seperti menggosok punggung ibu,
memegang tangannya, mempertahankan kontak mata, ditemani oleh orang-
orang yang ramah dan ditemani saat menjalani proses persalinan/tidak
sendirian. Secara emosional dukungan dari keluarga merupakan faktor
penting untuk keberhasilan tugas perkembangan dalam proses persalinan
seorang wanita yang memiliki hubungan harmonis dengan keluarganya
biasanya jarang menimbulkan pengaruh emosi, gejala fisik, dan komplikasi
ketika melahirkan serta menyesuaikan dari pasca partum.2
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga
yang dilakukan terhadap anggota keluarga yang lainnya seperti dukungan
dari suami sangat mempengaruhi tingkat kecemasan pada ibu hamil
trimester III menjelang proses persalinan. Karena dengan memberikan
dukungan secara terus-menerus terhadap ibu hamil trimester III menjelang
persalinan, dapat memberikan rasa aman dan nyaman sehingga dapat
mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III.3
Gangguan cemas merupakan suatu gangguan psikiatri yang paling
sering ditemukan. Menurut laporan dari The National Comorbidity Study, 1
dari 4 orang memenuhi kriteria diagnosa dari setidaknya satu gangguan
kecemasan. Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor yang
menghambat kinerja kognitif seperti konsentrasi, mengingat, dan
pemecahan masalah. Faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu potensi
stressor, malnutrisi, keadaan fisik, selisih usia, jenis kelamin, pengetahuan
dan sosial ekonomi.4
3

Hasil penelitian dari Arum Tini Saraswati 2015 menyatakan bahwa


40,6% ibu hamil menghadapi persalinan berada pada kategori kecemasan
berat. Hal Ini disebabkan oleh dukungan keluarga yang kurang baik pada
ibu hamil. Bentuk dukungan maupun bimbingan dari keluarga bisa berupa
penghargaan positif pada ibu, pemberian semangat, dan perhatian. Selain itu
faktor usia juga mempengaruhi tingkat kecemasan ibu, semakin tua umur
ibu hamil maka tingkat kecemasan akan semakin ringan karena ibu yang
umurnya lebih tua memiliki pengalaman atau pengetahuan yang lebih
banyak dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih muda.5
Kecemasan (anxiety) merupakan perasaan takut yang tidak jelas
penyebabnya dan tidak didukung oleh situasi yang ada. Gejala cemas yang
timbul berbeda-beda pada setiap individu. Gejala cemas dapat berupa
gelisah, pusing, jantung berdebar gemetaran dan lain sebagainya. Salah satu
sumber stressor kecemasan adalah kehamilan, terutama pada ibu hamil yang
labil jiwanya.6 Kecemasan merupakan suatu perasaan yang paling umum
dialami oleh ibu hamil menjelang persalinan. Pada ibu hamil trimester III
kecemasan yang sering terjadi sebagian besar berfokus pada proses
persalinan atau masa perawatan dan penyembuhan yang akan dihadapi. Rasa
kecemasan pada masa periode ini ibu hamil merasa cemas terhadap berbagai
hal seperti normal atau tidak normal bayinya lahir, nyeri yang akan
dirasakan, dan sebagainya.7
Kecemasan yang berlebihan dapat berdampak pada proses kelahiran,
kecemasan yang dialami pada ibu hamil dapat berpengaruh pada tumbuh
kembang anak yang dikandung. Kecemasan yang terjadi terutama pada
trimester III dapat mengakibatkan penurunan berat lahir, resiko melahirkan
bayi prematur bahkan keguguran dan peningkatan aktifitas HHA
(Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal) yang menyebabkan perubahan produksi
hormon steroid, rusaknya perilaku sosial dan angka fertilitas saat dewasa.
Selain dari itu, kecemasan pada masa kehamilan juga berkaitan dengan
masalah emosional, gangguan hiperaktivitas, desentralisasi dan gangguan
4

perkembangan kognitif pada anak. Kecemasan juga akan melemahkan


kontraksi otot rahim, sehingga dapat membahayakan ibu dan janin.8
Kecemasan pada periode kehamilan dan pasca bersalin sangat
mempengaruhi timbulnya gangguan kejiwaan seperti kecemasan maupun
gangguan suasana hati, banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu
status pernikahan, status sosial, ekonomi serta usia. Selain faktor tersebut
pengalaman melahirkan dan pengetahuan menjadi faktor penunjang
terjadinya kecemasan sehingga pada trimester III dirasakan semakin
mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan.9
Semakin dekatnya masa persalinan, terutama pada persalinan pertama,
wajar jika timbul perasaan cemas ataupun takut. Sedangkan perasaan ibu
hamil pada multigravida terganggu akibat rasa takut, tegang, dan bingung
yang selanjutnya ibu akan merasakan cemas oleh pikiran-pikiran rasa sakit
yang pernah dideritanya dulu sewaktu melahirkan pertama kali.10
Berdasarkan target dari Sustainable Development Goals (SDGs) tahun
2015-2030, didapatkan 15.000 dari sekitar 4,5 juta wanita melahirkan
dengan perasaan adanya rasa takut dan kecemasan. Di negara berkembang
diperkirakan mencapai 100 ribu sampai 1.000 lebih per kelahiran yang
menyatakan adanya perasaan cemas, sedangkan di Negara maju berkisar 7-
15 per 100 ribu kelahiran hidup yang menyatakan adanya perasaan cemas
pada saat menghadapi persalinan.11
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang di
dalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak
melebihi 43 minggu.12 Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017
tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu
hamil mencapai 590.984 jiwa.13 Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal
kehamilan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi
status kesehatan calon bayi yang masih di dalam rahim maupun yang sudah
lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup
5

sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi


calon ibu pada masa kehamilan.14
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan
normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis.15 Kondisi
kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang
masih di dalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar
calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan.14
Menurut penanggalan international, kehamilan berlangsung selama 9
bulan, 10 bulan menurut penanggalan luar, atau sekitar 40 minggu.
Kehamilan dibagi menjadi tiga periode bulanan atau trimester. Trimester
pertama adalah periode minggu pertama sampai minggu ke 13. Trimester
kedua adalah periode minggu ke 14 sampai ke 26, Sedangkan Trimester ke
tiga, minggu ke 28 sampai kehamilan cukup bulan 38-40 minggu. Risiko
tinggi saat kehamilan dapat ditemukan saat menjelang kehamilan, saat hamil
muda, saat hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah persalinan. Ibu
hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan akan
dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan saat
pelaksanaan asuhan dengan kehamilan menjadi lebih besar.16
Trimester ketiga adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di
dalam tubuh pada 28 – 40 minggu. Pada trimester ketiga rasa lelah,
ketidaknyamanan, dan depresi ringan akan meningkat. Tekanan darah ibu
hamil biasanya meninggi, dan kembali normal setelah melahirkan.
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron memuncak pada trimester
ini.17
Rasa cemas dan khawatir pada trimester III semakin meningkat
memasuki usia kehamilan tujuh bulan ke atas dan menjelang persalinan,
dimana ibu mulai membayangkan proses persalinan yang menegangkan,
rasa sakit yang dialami, bahkan kematian pada saat bersalin.18
6

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
studi literatur ini adalah apakah ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis artikel
terkait hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu
hamil trimester III.

1.3.2 Tujuan Khusus


1.1. Menganalisis dukungan keluarga pada ibu hamil
1.2. Menganalisis kecemasan pada ibu hamil trimester III
1.3. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan
pada ibu hamil trimester III

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Literatur Review ini dapat dijadikan sebagai acuan sehingga dapat
menambah pengetahuan mahasiswa keperawatan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan terkait analisis jurnal hubungan
dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III.
1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan akan menambah perkembangan ilmu
keperawatan, serta menjadi wawasan bagi perawat mengenai
hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil
trimester III.
1.4.3 Bagi Peneliti
Penambahan wawasan keilmuan serta pengalaman peneliti dalam
menganalisa artikel ilmiah, serta menjadikan penelitian ini sebagai
penerapan ilmu pengetahuan yang di terima selama kuliah.
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dukungan Sosial Keluarga


2.1.1 Definisi Dukungan Sosial Keluarga
Dukungan Sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain
yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai,
dan dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban
yang timbal balik.19 Dukungan sosial merupakan tindakan yang bersifat
membantu yang melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan
instrumen, dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi
permasalahannya.20 Dukungan sosial merupakan hubungan interpersonal
yang meliputi perasaan emosional (perasaan suka, cinta, dan empati),
bantuan instrumental (barang/jasa), informasi dan penilaian (informasi
yang berhubungan dengan self evaluation).21
Dukungan sosial ialah pertukaran sumber yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan serta keberadaan orang-orang yang mampu
diandalkan untuk memberikan bantuan, semangat, penerimaan dan
perhatian; sistem dukungan sosial terdiri dari significant others yang
bekerja sama berbagi tugas, menyedia sumber-sumber yang dibutuhkan
seperti materi, peralatan, keterampilan, informasi atau nasehat untuk
memberi individu dalam mengatasi situasi khusus yang mendatangkan
stress, sehingga individu tersebut mampu menggerakkan sumber-sumber
psikologisnya untuk mengatasi permasalahan.22 Dukungan sosial dapat
diartikan sebagai keberadaan orang lain (anggota keluarga, anak, cucu,
saudara, teman, pekerja sosial, pendamping sosial) dan kelembagaan
(kementerian, dinas sosial, pemerintah lokal, perusahaan, organisasi sosial,
dsb) yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan, semangat,
penerimaan serta perhatian, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup individu, keluarga, atau kelompok yang sedang menghadapi
masalah.
8

Berdasarkan pada beberapa teori yang mengemukakan tentang


dukungan sosial di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan
sosial merupakan suatu bentuk ungkapan emosional yang berfungsi
melindungi seseorang dari kecemasan. Hal tersebut bisa ditimbulkan salah
satunya oleh keluarga. Dukungan sosial tersebut mampu memberikan
suatu bentuk informasi atau nasehat pada seseorang yang diberikan
berdasarkan keakraban sosial atau didapat karena kehadiran seseorang
mempunyai manfaat emosional oleh efek keputusan yang sesuai dengan
keinginan nantinya.
Dukungan sosial keluarga merupakan sikap, tindakan dan penerimaan
keluarga terhadap individu. Anggota keluarga memandang bahwa orang
yang mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika
diperlukan.23 Dukungan yang dimiliki oleh seseorang dapat mencegah
berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan
dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi
masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Jadi
dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan-dukungan sosial
yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses
atau diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan
dan bantuan jika diperlukan.24
Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal
yang meliputi sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota
keluarganya, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian,
dukungan instrumental dan dukungan emosional, sehingga anggota
keluarga merasa ada yang memperhatikannya..25 Dukungan keluarga
adalah sumber yang paling berpengaruh dalam pemberian dukungan ini,
karena adanya ikatan yang erat dan memiliki hubungan darah sehingga
mempunyai kedekatan secara emosi melalui pemberian motivasi,
perhatian, kepedulian dan kasih sayang. Dukungan keluarga merupakan
elemen penting dalam dukungan sosial karena keluarga merupakan tempat
pertama dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang, yang akan
9

memenuhi kebutuhan awal fisik dan psikologis individu.26 Dukungan


keluarga bisa disebut faktor atau kelompok sosial yang memberikan
pengaruh yang besar dan paling utama dalam kehidupan manusia.
Sehingga seorang individu mendapatkan sebuah harapan baru terhadap
solusi permasalahannya. Karena adanya sebuah dukungan sosial maupun
moril dari dalam keluarganya.27
Dukungan keluarga dari suami merupakan dukungan yang diberikan
oleh suami terhadap istrinya yang akan bersalin. Dukungan yang diberikan
berupa dukungan fisik dan dukungan emosional. Dalam memberikan
dukungan banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dukungan dari rumah sakit, mental suami saat
mendampingi proses persalinan, serta pekerjaan yang sedang dipekerjakan
yang sedang dijalani. Dukungan dari suami dapat ditunjukkan dengan
berbagai cara seperti memberikan ketenangan pada istri, memberikan
sentuhan dan mengungkapkan kata-kata yang memicu motivasi seorang
istri.28 Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah terlibat sejak
dalam kelas-kelas antenatal. Mereka dapat membuat laporan tentang
kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan.29
Keluarga terbagi atas keluarga inti dan keluarga besar yang akan
dijabarkan, sebagai berikut:
1. Keluarga Inti
Keluarga inti adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. Dengan
berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme
maka pengelompokan tipe keluarga terbagi atas :
a. Traditional Nuclear
Keluarga inti artinya (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah
10

b. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan yang lama maupun hasil
dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.30
2. Keluarga Besar
Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain
yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman, bibi,
keponakan, sepupu dan sebagainya). Jaringan keluarga besar terdiri dari
dua keluarga inti atau lebih atau anggota keluarga yang tidak menikah
yang hidup berdekatan dalam daerah geografis.30
Bentuk dukungan akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama
persalinan (orang terdekat: suami, orang tua, dll).
b. Pengaturan posisi: duduk atau setengah duduk, posisi merangkak,
berjongkok atau berdiri, berbaring miring ke kiri.
c. Relaksasi dan pernafasan (memejamkan mata dengan menarik
nafas panjang dengan melalui hidung, membayangkan seolah-olah
oksigen mengalir ke seluruh tubuh, lalu buang nafas melalui mulut.
d. Istirahat dan privasi.
e. Memberi rangsangan alternatif yang kuat untuk mengurangi nyeri
dan menghambat rasa sakit: kompres hangat, kompres dingin dan
sentuhan atau pijatan didaerah punggung atau tumit.29

2.1.2 Tujuan Dukungan Keluarga


Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam lingkungan
sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih baik
dibandingkan rekannya yang tanpa keuntungan ini. Lebih khususnya,
karena dukungan sosial dapat dianggap mengurangi atau menyangga efek
serta meningkatkan kesehatan mental individu atau keluarga secara
11

langsung, dukungan sosial adalah strategi penting yang haru ada dalam
masa stress bagi keluarga.25
Sistem dukungan keluarga ini berupa membantu berorientasi tugas
sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga. Bantuan
dari keluarga besar juga dilakukan dalam bentuk bantuan langsung,
termasuk bantuan financial yang terus-menerus dan intermittent,
berbelanja, merawat anak, perawatan fisik lansia, melakukan tugas rumah
tangga, dan bantuan praktis selama masa krisis.25
Dukungan keluarga atau suami sangat mempengaruhi tingkat
kecemasan pada ibu hamil trimester III menjelang proses persalinan.
Karena dengan memberikan dukungan secara terus-menerus terhadap ibu
hamil trimester III menjelang persalinan, dapat memberikan rasa aman dan
nyaman. sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil
trimester III.3
Dukungan suami adalah respon yang diberikan oleh suami terhadap
istrinya yang akan bersalin. Dukungan yang diberikan berupa dukungan
fisik dan dukungan emosional. Dalam memberikan dukungan banyak
faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan
dari rumah sakit, mental suami saat mendampingi proses persalinan, serta
pekerjaan yang sedang dipekerjakan yang sedang dijalani. Dukungan dari
suami dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti memberikan
ketenangan pada istri, memberikan sentuhan dan mengungkapkan kata-
kata yang memicu motivasi seorang istri.28

2.1.3 Bentuk Dukungan Keluarga


Di dalam dukungan sosial, terdapat dukungan dari keluarga, ada
empat bentuk dukungan dari keluarga yaitu sebagai berikut31 :
1. Dukungan Emosional (Emotional) yang dimaksud adalah rasa empati,
cinta dan kepercayaan dari orang lain terutama suami sebagai
motivasi, yaitu keluarga berfungsi sebagai suatu tempat berteduh dan
beristirahat.25 Dukungan emosional dapat berpengaruh terhadap
12

ketenangan emosional, melibatkan ekspresi empati, dengan


mendengarkan keluhan, menunjukkan kasih sayang, kepercayaan, dan
perhatian. Dukungan emosional akan membuat seseorang merasa
lebih dihargai, nyaman, aman dan disayangi.
2. Dukungan Informasi (Informational), adalah dukungan yang berupa
informasi, menambah pengetahuan seseorang dalam mencari jalan
keluar atau memecahkan masalah seperti nasihat atau pengarahan.
Dalam hal ini keluarga memberikan informasi, penjelasan tentang
situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang
sedang dihadapi seseorang dengan memberikan nasihat, anjuran,
petunjuk dan masukan.
3. Dukungan Instrumental (Instrumental) adalah menunjukkan
ketersediaan sarana untuk memudahkan perilaku menolong orang
yang menghadapi masalah berbentuk materi berupa pemberian
kesempatan dan peluang waktu, yaitu keluarga merupakan suatu
sumber bantuan yang praktis dan konkrit. Bantuan mencakup
memberikan bantuan yang nyata dan pelayanan yang diberikan secara
langsung bisa membantu seseorang yang membutuhkan. Dukungan
instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga
secara langsung yang meliputi bantuan material seperti memberikan
tempat tinggal, meminjamkan atau memberikan uang dan bantuan
dalam mengerjakan tugas rumah sehari-hari.
4. Dukungan Penilaian (Appraisal) berupa pemberian atas usaha yang
dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi
yang dicapai serta memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri
dan kepercayaan akan kemampuan individu. Keluarga berfungsi
sebagai pemberi umpan balik yang positif, menengahi penyelesaian
masalah yang merupakan suatu sumber dan pengakuan identitas
anggota keluarga. Keberadaan informasi yang bermanfaat dengan
tujuan penilaian diri serta penguatan (pembenaran). 32 Melalui ekspresi
penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan penilaian
13

positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang


berbanding positif antara individu dengan orang lain.
2.2 Konsep Kecemasan
2.2.1 Definisi Kecemasan
Kecemasan merupakan keadaan yang normal terjadi dalam berbagai
keadaan, seperti pertumbuhan, adanya perubahan dan pengalaman baru.33
Kecemasan tidak dapat dihindarkan dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan
juga dapat dirasakan oleh setiap orang jika mengalami tekanan dan
perasaan mendalam yang menyebabkan masalah psikiatrik dan dapat
berkembang dalam jangka waktu lama.34
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan,
tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap
utuh, perilaku dapat terganggu, tetapi masih dalam batas-batas normal. 35
Kecemasan adalah suatu keadaan emosi yang dicirikan dengan adanya
perasaan-perasaan ketakutan, ketegangan dan adanya peningkatan aktivitas
saraf otonom.36
Kecemasan didefinisikan pula sebagai suatu kondisi emosional yang
tidak menyenangkan yang datang dari dalam, bersifat meningkatkan,
menggelisahkan, menakutkan yang dihubungkan dengan suatu ancaman
bahaya yang tidak diketahui asalnya oleh individu. Perasaan ini disertai
oleh komponen somatik, fisiologis, otomatik, biokimia, hormonal dan
perilaku. Kecemasan (ansietas) juga dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana seseorang merasa tidak nyaman dan adanya tekanan
sistem saraf otonom dalam aktifitas rangsang akibat ancaman yang tidak
diketahui. Sumbernya biasanya tidak dikenal secara pasti. Kecemasan
merupakan turunan dari rasa takut yang sudah dikenalnya.35
Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi
dialami secara objektif dan dikomunikasikan dalam hubungan
interpersonal. Kecemasan adalah respons emosional terhadap penilaian
14

tersebut. Kecemasan dapat dipandang sebagai suatu keadaan


ketidakseimbangan atau ketegangan yang cepat mengusahakan koping.
Koping dapat dipandang sebagai suatu transaksi antara orang dengan
lingkungan.35

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan


Secara umum, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kecemasan pada
ibu hamil, yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal dibagi menjadi dua jenis, yaitu kepercayaan tentang
persalinan dan perasaan menjelang persalinan. Kepercayaan pada faktor
internal merupakan tanggapan percaya atau tidak percaya dari ibu hamil
mengenai cerita atau mitos yang didengar dari orang lain atau yang
berkembang di daerah asal atau tempat tinggalnya. Sedangkan,
perasaan menjelang persalinan berkaitan dengan perasaan takut atau
tidak takut yang dialami oleh ibu menjelang persalinan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu informasi dari
tenaga kesehatan dan dukungan suami. Informasi dari tenaga kesehatan
merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil karena
informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan. Kelengkapan informasi yang
diperoleh mengenai keadaan lebih lanjut mengenai kehamilannya,
termasuk adanya penyakit penyerta dalam kehamilan, membuat ibu
hamil lebih siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi saat
persalinan dan ibu tidak terbebani dengan perasaan takut dan cemas.
Selain informasi dari tenaga kesehatan, dukungan suami juga
merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil. Dukungan
suami dapat mengurangi kecemasan sehingga ibu hamil trimester ketiga
dapat merasa tenang dan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi
persalinan.
15

3. Faktor Biologis
Faktor biologis meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan
serta kelancaran dalam melahirkan bayinya.
4. Faktor Psikis
Faktor psikis seperti kesiapan mental ibu hamil selama kehamilan
hingga kelahiran dimana terdapat perasaan cemas, tegang, bahagia, dan
berbagai macam perasaan lain, serta masalah-masalah seperti
keguguran, penampilan dan kemampuan melahirkan.

Secara spesifik, faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil


seperti pengambilan keputusan, usia ibu hamil, kemampuan dan kesiapan
keluarga, kesehatan dan pengalaman mendapat keguguran sebelumnya.34

2.2.3 Alat Ukur Kecemasan


Ada berbagai cara mengukur tingkat kecemasan, diantaranya adalah :
1. STAI (Self report yaitu State-Trait Anxiety Inventory) scale
Pada awalnya alat ukur ini digunakan untuk mempelajari kecemasan
pada populasi normal orang dewasa, namun skala ini digunakan juga
untuk menyaring gangguan kecemasan dan dapat digunakan pada
sampel pasien. Alat pengukuran ini terdiri dari 2 kategori yaitu state
anxiety dan trait anxiety. Skor STAI dilakukan dengan cara menilai
tiap soal untuk menghasilkan jumlah skor 0-60 untuk masing-masing
kategori. Reliabilitas kuesioner ini 0,89 dan validitasnya 0,73.37
2. HARS (Halmiton anxiety rating scale).
Skala ini diciptakan oleh Max Hamilton. Alat ukur ini bertujuan untuk
menilai kecemasan sebagai gangguan klinikal dan mengukur gejala
kecemasan. Penggunaan alat ukur HARS ditunjukan kepada pasien
yang telah didiagnosa mengalami gangguan kecemasan, bukan untuk
mendeteksi kecemasan pada pasien dengan diagnosa lain. Kuesioner ini
terdiri dari 13 kategori gejala kecemasan dan 1 kategori perilaku. Saat
wawancara dilakukan banyak ditemukan karakteristik dari kecemasan
yaitu 6 gejala psikologis dan 7 gejala fisiologis. Skor HARS dilakukan
16

dengan cara menilai tiap soal untuk menghasilkan jumlah skor 0-56.
Dalam melakukan pengisian penilaian skor dalam kuesioner ini
dilakukan oleh petugas kesehatan. Reliabilitas kuesioner ini
menggunakan koefisien reliabilitas spearman-brown dengan hasil
reliabilitas 0,83 dan validitasnya 0,77.37
3. ZSAS (Zung Self Rating Anxiety Scale)
Penilaian kecemasan pada pasien dewasa yang dirancang oleh William
W.K.Zung dikembangkan berdasarkan gejala kecemasan dalam
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV). Alat
ukur instrumen yang dirancang untuk meneliti tingkat kecemasan
secara kuantitatif. Bertujuan untuk menilai kecemasan sebagai kelaian
klinis dan menentukan gejala kecemasan. Terdapat 20 pernyataan,
dimana setiap pernyataan dinilai 1-4 (1:tidak pernah, 2: kadang-kadang,
3: sering (sebagian waktu) , 4: selalu (hampir setiap waktu). Terdapat
15 pernyataan ke arah peningkatan kecemasan dan 5 pernyataan ke arah
penurunan kecemasan.37
4. DASS (Depression Anxiety Stress Scale), merupakan alat ukur
kecemasan untuk mengetahui sejauh mana kecemasan pasien. DASS
mempunyai 42 aspek penialain, dengan keterangan 0= tidak pernah, 1=
sesuai yang dialami sampai tingkat tertentu atau kadang-kadang, 2=
sering dan 3= sangat sesuai dengan yang dialami atau hampir setiap
saat.
5. APAIS (Amsterdam preoperative anxiety and information Scale),
merupakan alat untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan
seseorang apakah ringan, sedang, berat, atau berat sekali. Alat ukur ini
terdiri dari 6 item kuestioner.

Klasifikasi tingkat kecemasan adalah sebagai berikut:


1. Tingkat kecemasan ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan tekanan kehidupan sehari-hari,
pada tahap ini seseorang menjadi waspada dan lapangan persepsi
17

meningkat. Penglihatan, pendengaran, dan pemahaman melebihi


sebelumnya. Tipe kecemasan ini dapat memotivasi seseorang untuk
belajar dan tumbuh kreatif. Namun akan membawa dampak pada diri
individu yaitu pada kecemasan ini waspada akan terjadi, mampu
menghadapi situasi yang bermasalah, ingin tahu, mengulang pertanyaan
dan kurang tidur.
2. Kecemasan sedang
Fokus perhatian hanya pada yang dekat, meliputi lapangan persepsi
menyempit, lebih sempit dari penglihatan, pendengaran dan
pemahaman orang lain. Dia mengalami hambatan dalam
memperhatikan hal-hal tertentu, tetapi dapat melakukan atau
memperhatikan hal-hal itu bila disuruh, cukup kesulitan berkonsentrasi,
kesulitan dalam beradaptasi dan menganalisis, perubahan suara atau
nada, pernafasan dan denyut nadi meningkat serta tremor.
3. Kecemasan berat
Lapangan pandangan atau persepsi individu menurun, hanya
memfokuskan pada hal-hal yang khusus dan tidak mampu berpikir lebih
berat lagi, dan membutuhkan pengaturan atau suruhan untuk
memfokuskan pada hal-hal lain, tidak dapat lebih memperhatikan
meskipun diberi instruksi, pembelajaran sangat terganggu;
kebingungan, tidak mampu berkonsentrasi, penurunan fungsi; kesulitan
untuk memahami situasi yang dihadapi saat ini, kesulitan untuk
memahami dalam berkomunikasi.
4. Panik
Berhubungan dengan ketakutan. Pada tahap ini hal-hal kecil terabaikan
dan tidak lagi dapat diatur atau disuruh. Terjadinya peningkatan
aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang
lain, penyimpangan persepsi, tidak mampu mengintegrasikan
pengalaman; tidak fokus pada saat ini, tidak mampu melihat dan
memahami situasi, kehilangan cara untuk mengungkapkan apa yang
dipikirkan.38
18

2.2.4 Dampak Kecemasan Ibu Hamil pada Proses Persalinan


Dampak kecemasan yang dialami ibu saat persalinan ibu akan
merasakan nyeri atau rasa sakit yang berlebihan. Rasa takut akan
menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia mendapatkan
sinyal rasa takut, tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan.
Akibatnya rahim hanya mendapatkan sedikit aliran darah sehingga
menghalangi proses persalinan dan mengakibatkan rasa nyeri serta
menyebabkan waktu melahirkan menjadi lebih panjang.39
Ibu akan menjadi lebih lelah, kehilangan kekuatan, pembukaan
menjadi lebih lama. Perasaan takut selama proses persalinan dapat
mempengaruhi his dan kelancaran pembukaan, sehingga dapat
mengganggu proses persalinan.40

2.3 Konsep Kehamilan


2.3.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri dan Ginekologi Internasional, kehamilan
adalah fertilisasi atau penyatuan antara spermatozoa (dari pria) dan ovum
(sel telur dari wanita) yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. 41
Dari fase fertilisasi hingga kelahiran bayi, kehamilan normal akan
berlangsung selama 40 minggu yang dibagi menjadi tiga semester yaitu
trimester pertama yang berlangsung dalam 13 minggu pertama, trimester
kedua berlangsung antara minggu ke-14 sampai minggu ke-27, dan
trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-28 hingga kelahiran.35
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan placenta
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. 41 Lama kehamilan
berlangsung sampai persalinan aterm (cukup bulan) yaitu sekitar 280
sampai 300 hari.42
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu,
karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,
19

terutama suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan


dengan aman dan nyaman.43

2.3.2 Perubahan Psikologis selama Kehamilan


Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila keseimbangan hidup
terganggu. Perubahan psikologis selama masa kehamilan, yaitu:

1. Teori krisis
Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan dan
belajar dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali keadaan
keseimbangan.
2. Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak
mengalami syok.
a. Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.
b. Dukungan situasional penting untuk memberikan bantuan dan
perhatian.
c. Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk
mengatasi stress.
3. Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
a. Trimester pertama (bulan 1-3) Ditandai dengan adanya penyesuaian
terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat hormon yang tinggi,
mual dan muntah serta lebih.
b. Trimester kedua (bulan 4-6) Waktu yang menyenangkan, respons
seksual meningkat, quickening memberikan dorongan psikologis.
c. Trimester ketiga (bulan 7-9) Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat
aneh, kegembiraan yang menyusut dengan kelahiran bayi.44

2.3.3 Perubahan Fisiologis dalam Masa Kehamilan


Banyak perubahan-perubahan yang terjadi setelah fertilisasi dan
berlanjut sepanjang kehamilan. Berikut beberapa perubahan anatomi dan
fisiologis yang terjadi pada wanita hamil, diantaranya:
1. Perubahan Sistem Reproduksi
20

a. Vagina dan Vulva


Vagina sampai minggu ke-8 terjadi peningkatan vaskularisasi atau
penumpukan pembuluh darah dan pengaruh hormon estrogen yang
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda
Chadwick. Perubahan pada dinding vagina meliputi peningkatan
ketebalan mukosa vagina, pelunakan jaringan penyambung, dan
hypertrophypi (pertumbuhan abnormal jaringan) pada otot polos yang
merenggang, akibat perenggangan ini vagina menjadi lebih lunak.
Respon lain pengaruh hormonal adalah sekresi sel-sel vagina
meningkat, sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat asam
karena adanya peningkatan PH asam sekitar (5,2 – 6). Keasaman ini
berguna untuk mengontrol pertumbuhan bakteri patogen/ bakteri
penyebab penyakit.42
b. Uterus/ Rahim
Perubahan yang amat jelas terjadi pada uterus/rahim sebagai ruang
untuk menyimpan calon bayi yang sedang tumbuh. Perubahan ini
disebabkan antara lain:
1) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah
2) Hypertrophy dan hyperplasia (pertumbuhan dan perkembangan
jaringan abnormal) yang menyebabkan otot-otot rahim menjadi
lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin.
3) Perkembangan desidua atau sel-sel selaput lendir rahim selama
hamil.
Ukuran uterus sebelum hamil sekitar 8 x 5 x 3 cm dengan berat 50
gram.45 Uterus bertambah berat sekitar 70-1.100 gram selama
kehamilan dengan ukuran uterus saat umur kehamilan aterm adalah 30
x 25 x 20 cm dengan kapasitas > 4.000 cc. Pada perubahan posisi
uterus di bulan pertama berbentuk seperti alpukat, empat bulan
berbentuk bulat, akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada rahim
yang normal/ tidak hamil sebesar telur ayam, umur dua bulan
21

kehamilan sebesar telur bebek, dan umur tiga bulan kehamilan sebesar
telur angsa.42
c. Serviks
Akibat pengaruh hormon estrogen menyebabkan massa dan
kandungan air meningkat sehingga serviks mengalami peningkatan
vaskularisasi dan odem karena meningkatnya suplai darah dan terjadi
penumpukan pada pembuluh darah menyebabkan serviks menjadi
lunak tanda (Goodel) dan berwarna kebiruan (Chadwic) perubahan ini
dapat terjadi pada tiga bulan pertama usia kehamilan.
d. Ovarium
Manuaba mengemukakan dengan adanya kehamilan, indung telur
yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16
minggu. Pada kehamilan ovulasi berhenti, corpus luteum terus tumbuh
hingga terbentuk plasenta yang mengambil alih pengeluaran hormon
estrogen dan progesteron.
e. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh Melanocyte Stimulating Hormone atau hormon yang
mempengaruhi warna kulit pada lobus hipofisis anterior dan pengaruh
kelenjar suprarenalis (kelenjar pengatur hormon adrenalin).
Hiperpigmentasi ini terjadi pada daerah perut (striae gravidarum),
garis gelap mengikuti garis diperut (linia nigra), areola mama, papilla
mamae, pipi (cloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan berkurang dan hilang.
f. Payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin
dekatnya persalinan, payudara menyiapkan diri untuk memproduksi
makanan pokok untuk bayi baru lahir.
2. Sistem Sirkulasi Darah (Kardiovaskular)
22

Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar


daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi hemodelusi atau
pengenceran darah. Volume darah ibu meningkat sekitar 30%-50%
pada kehamilan tunggal, dan 50% pada kehamilan kembar, peningkatan
ini dikarenakan adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi
aldosteron dari hormon adrenal oleh estrogen. Cardiac output atau
curah jantung meningkat sekitar 30%, pompa jantung meningkat 30%
setelah kehamilan tiga bulan dan kemudian melambat hingga umur 32
minggu. Setelah itu volume darah menjadi relatif stabil.42
3. Perubahan Sistem Pernafasan (Respirasi)
Seiring bertambahnya usia kehamilan dan pembesaran rahim, wanita
hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan
karena usus tertekan ke arah diafragma akibat dorongan rahim yang
membesar. Selain itu kerja jantung dan paru juga bertambah berat
karena selama hamil, jantung memompa darah untuk dua orang yaitu
ibu dan janin, dan paru-paru menghisap zat asam (pertukaran oksigen
dan karbondioksida) untuk kebutuhan ibu dan janin.
4. Perubahan Sistem Perkemihan (Urinaria)
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena menyaring darah
yang volumenya meningkat sampai 30%-50% atau lebih, serta
pembesaran uterus yang menekan kandung kemih menyebabkan sering
berkemih.45
5. Perubahan Sistem Endokrin
Plasenta sebagai sumber utama setelah terbentuk menghasilkan hormon
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) hormon utama yang akan
menstimulasi pembentukan estrogen dan progesteron yang di sekresi
oleh korpus luteum, berperan mencegah terjadinya ovulasi dan
membantu mempertahankan ketebalan uterus. Hormon lain yang
dihasilkan yaitu hormon HPL (Human Placenta Lactogen) atau hormon
yang merangsang produksi ASI, Hormon HCT (Human Chorionic
Thyrotropin) atau hormon pengatur aktivitas kelenjar tiroid, dan
23

hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormon) atau hormon yang


mempengaruhi warna atau perubahan pada kulit.
6. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Perubahan pada sistem gastrointestinal tidak lain adalah pengaruh dari
faktor hormonal selama kehamilan. Tingginya kadar progesteron
mengganggu keseimbangan cairan tubuh yang dapat meningkatkan
kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos, hal ini
mengakibatkan gerakan usus (peristaltik) berkurang dan bekerja lebih
lama karena adanya desakan akibat tekanan dari uterus yang membesar
sehingga pada ibu hamil terutama pada kehamilan trimester 3 sering
mengeluh konstipasi/sembelit. Selain itu adanya pengaruh estrogen
yang tinggi menyebabkan pengeluaran asam lambung meningkat dan
sekresi kelenjar air liur (saliva) juga meningkat karena menjadi lebih
asam dan lebih banyak. Menyebabkan daerah lambung terasa panas
bahkan hingga dada atau sering disebut heartburn yaitu kondisi dimana
makanan terlalu lama berada dilambung karena relaksasi sfingter ani di
kerongkongan bawah yang memungkinkan isi lambung kembali ke
kerongkongan.45

2.4 Trimester III


2.4.1 Definisi Trimester III
Kehamilan adalah masa yang dimulainya dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Sejak pembuahan hingga kelahiran bayi, kehamilan normal
biasanya berlangsung selama 40 minggu. Usia kehamilan terbagi dalam
tiga trimester, dan berlangsung selama beberapa minggu. Trimester 1
berlangsung selama 12 minggu, trimester 2 berlangsung selama 15 minggu
(minggu ke 13 hingga minggu ke 27), dan trimester 3 berlangsung selama
13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40).44
Trimester III kehamilan adalah periode penyempurnaan bentuk dan
organ-organ tumbuh janin untuk siap dilahirkan. Berat janin pada usia
kehamilan trimester ini mencapai 2,5 Kg. Semua fungsi organ-organ tubuh
24

yang mengatur kehidupan sudah berjalan dengan sempurna. Oleh karena


adanya perubahan tersebut, pemeriksaan rutin lebih sering dilakukan
biasanya 2 kali seminggu. Hal ini dimaksudkan untuk memantau lebih
teliti setiap perkembangan dan pertumbuhan janin, kondisi fisik maupun
psikis calon ibu, kemungkinan yang akan terjadi pada calon ibu maupun
janin selama sisa proses kehamilan serta dalam menghadapi proses
persalinan.46
Pada ibu hamil trimester III akan mengalami perubahan fisiologis dan
psikologis, yang disebut masa tunggu atau penantian. Menanti kehadiran
sang bayi akan menjadi bagian dari dirinya, ibu hamil sangat tidak sabar
untuk melihat anaknya. Saat itu juga waktunya mempersiapkan persalinan
dan persiapan akan menjadi orang tua seperti fokus perhatian pada
kelahiran bayi.

2.4.2 Perubahan Psikologis Trimester III


Pada periode ini ibu hamil akan menyadari kehadiran seorang bayi yang
mana merupakan makhluk terpisah sehingga merasa tidak sabar dengan
kelahirannya dan melihat sang bayi. Di akhir kehamilan, ibu akan semakin
merasakan ketidaknyamanan fisik, seperti rasa malu, jelek, berantakan,
dan membutuhkan dukungan yang kuat dan terus menerus dari suami dan
keluarganya. Pada trimester III, hasrat seksual ibu juga menurun, hal ini
membutuhkan komunikasi yang jujur dengan suami, terutama dalam hal
penentuan posisi karena ukuran abdomen yang semakin membesar
menjadi penghalang dalam berhubungan.47
Trimester III merupakan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran
bayi. Sekitar akhir bulan ke-8 mungkin mengalami periode tidak semangat
dan depresi, ketidaknyamanan bertambah karena janin bertambah besar
dan menunggunya terlalu lama, sehingga ibu hamil sangat emosional
dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang
mungkin akan terjadi dan harus dihadapi.
25

Pada minggu-minggu terakhir usia kehamilan, ibu hamil selalu


dihampiri oleh perasaan takut dan cemas dalam menghadapi persalinan.
Perasaan takut ini timbul bermacam-macam, diantaranya takut tidak bisa
melahirkan dengan normal, bayi yang dilahirkan tidak sempurna, atau
takut terjadi sesuatu dengan bayi yang akan dilahirkannya. Jika perasaan
takut bertambah kuat saat persalinan dapat berpengaruh buruk pada proses
persalinan ibu.
Pada trimester ketiga kehamilan, perubahan psikologis ibu hamil
semakin kompleks dan meningkat dibandingkan trimester sebelumnya
akibat kondisi kehamilan yang semakin membesar. Beberapa kondisi
psikologis yang terjadi, seperti perubahan emosional dan rasa tidak
nyaman, sehingga ibu hamil membutuhkan dukungan dari suami, keluarga
dan tenaga medis. Perubahan emosi ibu semakin berubah-ubah dan
terkadang menjadi tidak terkontrol. Perubahan emosi tersebut akibat dari
adanya perasaan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu dengan kondisi
kehamilannya.48

2.4.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi Trimester III


Menurut Dewi dkk (2011:72-80) pertumbuhan dan perkembangan
embrio trimester III adalah sebagai berikut46 :
1. Minggu ke-28
Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun bokong adalah sekitar 25
cm dan berat janin sekitar 1.100 gram. Masuk trimester ke-3, dimana
terdapat perkembangan otak yang cepat, sistem saraf mengendalikan
gerakan dan fungsi tubuh, mata mulai membuka. Surfaktan mulai
dihasilkan di paru-paru pada usia 26 minggu, rambut kepala makin
panjang, kuku-kuku jari mulai terlihat.
2. Minggu ke-32
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan
pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm dan panjang
ubun-ubun bokong sekitar 28 cm dan berat sekitar 1.800 gram mulai
26

menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor. Bila bayi dilahirkan ada
kemungkinan hidup 50-70 %.
3. Minggu ke-36
Berat janin sekitar 1.500-2.500 gram. Lanugo mulai berkurang, pada
saat 35 minggu paru telah matur, janin akan dapat hidup tanpa
kesulitan. Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak
atau berputar banyak. Kulit menjadi halus tanpa kerutan, tubuh menjadi
lebih bulat lengan dan tungkai tampak montok. Pada janin laki-laki
biasanya testis sudah turun ke skrotum.
4. Minggu ke-38
Usia 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi
seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas
normal.

2.4.4 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III


Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang
lengkap, baik berupa vitamin, mineral, kalsium, karbohidrat, lemak,
protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu
hamil perlu mengkonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan
seimbang, karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang
kita konsumsi akan berdampak langsung pada kesehatan dan
perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar
selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun psikologis nya
mengingat reaksi terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu
dengan ibu hamil lainnya dalam penerimaannya tidaklah sama.
Kebutuhan dasar ibu hamil trimester III diantaranya:
1. Nutrisi
Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat badan.
Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya.
27

Kenaikan berat badan juga bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5
kg/minggu. Kebutuhan protein juga 30 gram lebih banyak dari
biasanya.
2. Seksual
Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada
beberapa riwayat berikut yaitu:
a. Pernah mengalami abortus sebelumnya,
b. Riwayat perdarahan per vagina sebelumnya,
c. Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai
rasa nyeri dan panas pada jalan lahir
Walaupun ada beberapa indikasi tentang bahaya jika melakukan
hubungan seksual pada trimester III bagi ibu hamil, namun faktor lain
yang lebih dominan yaitu turunnya rangsangan libido pada trimester
ini yang membuat kebanyakan ibu hamil tidak tertarik untuk
berhubungan intim dengan pasangannya, rasa nyaman yang sudah
jauh berkurang disertai ketidaknyamanan seperti pegal/ nyeri di
daerah punggung bahkan terkadang ada yang merasakan adanya
kembali rasa mual seperti sebelumnya, hal inilah yang mempengaruhi
psikologis ibu di trimester III.

3. Istirahat Cukup
Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani,
rohani, untuk kepentingan kesehatan ibu sendiri dan tumbuh kembang
janinnya di dalam kandungan. Kebutuhan tidur yang efektif yaitu 8
jam/ hari.
4. Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini
dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. kebersihan lain yang
juga penting di jaga yaitu persiapan laktasi, serta penggunaan bra yang
longgar dan menyangga membantu memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi ibu.
28

5. Mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan darurat


Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk
mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi
penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk
mempersiapkan biaya persalinan. Bekerja sama dengan ibu,
keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika
terjadi komplikasi, termasuk: mengidentifikasi kemana harus pergi
dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan
donor darah, mengadakan persiapan financial, mengidentifikasi
pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada
ditempat.
6. Memberikan konseling tentang tanda-tanda persalinan
Beberapa tanda-tanda persalinan yang harus
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks.
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah
ada.
29

2.5 Kerangka Teori

Bentuk Dukungan Sosial


dalam Keluarga :
1. Dukungan Emosional
2. Dukungan Informasi Ibu Hamil
3. Dukungan Instrumental Trimester III
4. Dukungan Penilaian

Faktor yang mempengaruhi


kecemasan : Kecemasan
1. Faktor Internal (kepercayaan
tentang persalinan dan perasaan
menjelang persalinan)
2. Faktor Eksternal (informasi dari
tenaga kesehatan dan dukungan
Tingkat Kecemasan :
suami)
1. Kecemasan Ringan
3. Faktor Biologis (kesehatan dan
2. Kecemasan Sedang
kekuatan selama kehamilan)
3. Kecemasan Berat
4. Faktor Psikis (keseiapan mental
4. Panik
ibu selama kehamilan)

Gambar 2.1 Kerangka Teori (Sarafino 2006, Nursalam dan Kurniawati, 2007;
Stuart, 2007; Palupi, 2012)
30

2.6 Kerangka Konsep


Berdasarkan kerangka teori diatas maka variabel yang diteliti dalam
penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Dukungan Keluarga Kecemasan Pada Ibu


Hamil Trimester III

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Strategi Pencarian Studi Literatur


Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan metode studi literatur (literatur review). Studi literatur
(literatur review) adalah sebuah metodologi penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan dan mengambil intisari dari penelitian sebelumnya serta
menganalisis beberapa overview para ahli yang tertulis dalam teks.49
Literatur review memiliki peran sebagai landasan bagi berbagai jenis
penelitian karena hasil literatur review memberikan pemahaman tentang
perkembangan pengetahuan, sumber stimulus pembuatan kebijakan,
memantik penciptaan ide baru dan berguna sebagai panduan untuk
penelitian bidang tertentu.49
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan uraian tentang teori yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian
untuk digunakan sebagai bahan rujukan dalam hasil penelitian. Metode ini
dilakukan dengan mengumpulkan ulasan, rangkuman, dan sumber-sumber
dari hasil penelitian sebelumnya mengenai topik yang pernah diangkat.
Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini ditelusuri melalui
Google Schoolar dan Sience Direct dengan menggunakan kata kunci
dukungan keluarga, kecemasan, ibu hamil, family support, anxiety, dan
pregnant women. Penelusuran dilakukan sejak bulan Oktober 2020 hingga
bulan November 2020.

3.2 Kriteria Studi Literatur


Kriteria inklusi bahan kajian yang digunakan pada penelitian ini antara
lain:
1. Rentang waktu penerbitan artikel maksimal 5 tahun terakhir (2015-2020).
2. Artikel yang mengandung kata kunci yang sama dengan topik penelitian,
kata kunci penelitian ini adalah dukungan keluarga, kecemasan, ibu
hamil, family support, anxiety, dan pregnant women.

30
31

3. Artikel merupakan full paper dan berupa original research (bukan


review penelitian).
4. Artikel menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kriteria Eksklusi :
1. Artikel tidak terakreditasi
2. Artikel berbayar

Tabel 3.1 Hasil Temuan Artikel

Data Based Temuan Literatur Terpilih


1. Science Direct 133 1
2. Google Schoolar 31.220 9
3.Pubmed 122 0
JUMLAH 31.475 10
1)
2)
3)
4)
32

3.3 Tahapan Studi Literatur

Pencarian Literatur
Basic Data: Science Direct &
Google Schoolar

Hasil Pencarian (n= 31.475)

Jurnal atau artikel disaring atas dasar Hasil pencarian yang tidak
rentang waktu (2015-2020) akan diproses kembali
(ketidaksesuaian topik /
metode, bukan original
Hasil pencarian (n=21.148) research, duplikasi, kriteria
eksklusi) (n=21.129)
Jurnal atau artikel disaring atas dasar
judul, abstrak dan kata kunci

Hasil pencarian yang akan


diproses kembali (n=19)

Jurnal atau artikel disaring kembali


dengan melihat keseluruhan teks

Hasil pencarian yang


Hasil pencarian yang akan tidak akan diproses
diproses kembali (n=10) kembali (ketidaksesuaian
dengan topik yang diteliti)
(n=9)
Artikel atau jurnal yang relevan
dengan penelitian ini (n=10)

Gambar 3.1 Tahapan Studi Literatur


33

3.4 Peta Studi Literatur

1. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Tingkat


Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Proses Persalinan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Matsum Medan (Hendri Kiswanto
Mendrofa, 2019)
2. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Rsud La
Temmamala Kabupaten Soppeng (Merlis Simon, 2018)
3. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan
(Megawati Sinambela, Reisy Tane, 2020)
4. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu
Hamil Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas
Dukungan Keluarga Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Tahun 2016
Dengan Kecemasan (Zuhrotunida, Ahmad Yudiharto, 2017)
5. Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Menjelang
Persalinan Trimester III (Febria Syafyu Sari, Wira
Hubungan Dukungan Novriani, 2017)
Sosial Keluarga Dengan 6. Association Between Social Support And Anxiety Among
Kecemasan Pada Ibu Pregnant Women In The Third Trimester During The
Hamil Trimester III Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Epidemic In
Qingdao, China: The Mediating Effect Of Risk Perception
(Chongyu Yue, Cuiping Liu, 2020)
Ibu Hamil Trimester 7. Effect Of Social Suport And Social Interaction On
III Anxiety Among Pregnant Women (Imelda Dearni
Simarmata, Uki Retno Budihastuti, Didik Tamtomo, 2019)
8. Factors Associated With Anxiety Third Trimester
Pregnant Women In Dealing With Labor At Health Center
Of Kassi-Kassi Rappocini District, Makassar (Septi
Ranita, Tahir Abdullah, Muhammad Syafar, 2019)
9. Association between perceived social support and anxiety
in pregnant adolescents (Patrıcia J. Peter, Christian L. de
Mola, Mariana B. de Matos, Fabio M. Coelho, ect. 2017)
10.Anxiety in pregnancy: prevalence and associated factors
(Mônica Maria De Jesus Silva, Denismar Alves Nogueira,
ect. 2017)

Gambar 3.2 Peta Studi Literatur


BAB IV
HASIL STUDI LITERATUR

4.1 Hasil Kajian Studi Literatur


Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan artikel sebanyak 31.475
artikel, diantaranya dari Science Direct (n=133), Google Schoolar
(n=31.220), dan Pubmed (n=122). Dalam pencarian artikel menggunakan
kata kunci dukungan keluarga, kecemasan, ibu hamil, family support, anxiety,
dan pregnant women. Pencarian artikel dilakukan untuk mendapatkan
literatur yang membahas topik yang sesuai dengan rumusan masalah dalam
penelitian studi literatur. Setelah proses pencarian artikel kemudian disaring
berdasarkan rentang waktu maksimal 5 tahun (2015-2020) sehingga
didapatkan 21.148 artikel. Artikel lalu disaring kembali berdasarkan judul,
abstrak, kata kunci, tersedia full text, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
original artikel (bukan review penelitian). Artikel kemudian disaring lagi
dengan melihat secara keseluruhan sehingga diperoleh 10 artikel yang sesuai
dengan topik berupa 5 jurnal Indonesia dan 5 jurnal Internasional.
Artikel yang sudah dianalisis disajikan dalam tabel 4.1 yang berisikan
tentang nama peneliti dan tahun, judul artikel, nama artikel, tujuan penelitian,
metode penelitian dan hasil penelitian dalam artikel.

34
35

Tabel 4.1 Matriks Hasil Studi Literatur dari Jurnal

No Pengarang, Judul Nama jurnal Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
tahun
1. Hendry Hubungan Jurnal Untuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Kiswanto Dukungan STIKes Hubungan antara digunakan adalah Pada hasil penelitian menunjukkan
Mendrofa Sosial Murni Teguh. Dukungan Sosial Kuantitatif menggunakan bahwa dukungan keluarga yang baik
Keluarga Vol.2, No.1- Keluarga Dengan studi korelasi. sebanyak 25 (83,3%), dan dukungan
Tahun: 2019 Dengan Agustus 2019 Tingkat keluarga yang cukup sebanyak 5
Tingkat Kecemasan Ibu Instrumen penelitian: (16,7%).
Kecemasan Cetak ISSN: Primigravida Kuisioner Ibu hamil yang mayoritas mengalami
Ibu 2620-5564 Trimester III kecemasan berat sebanyak 14 (46,7%),
Primigravida Online ISSN: Dalam Menghadapi Uji Korelasi dengan dan tingkat kecemasan ringan sebanyak
Trimester III 2655-1292 Proses Persalinan menggunakan uji statistik 2(6,7%).
Dalam Di Wilayah Kerja korelasi Spearman.
Menghadapi Puskesmas Kota Hasil Analisis Bivariat :
Proses Matsum Medan Teknik pengambilan Berdasarkan hasil didapatkan ada
Persalinan sampel: hubungan yang signifikan dengan nilai r
Di Wilayah Purposive sampling. sebesar 0,751 yang di kategorikan “kuat”
Kerja dengan nilai p 0.00 < 0.05.
Puskesmas Populasi: seluruh ibu
Kota hamil di Puskesmas Kota Hasil ini menyimpulkan :
Matsum Matsum Medan Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
Medan Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
Sampel: 30 responden disimpulkan ada hubungan yang
signifikan antara kedua variabel.
Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan sosial keluarga.
2. Merlis Simon Faktor Yang Jurnal Ilmiah Untuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Bivariat :
Berhubunga Kesehatan hubungan antara digunakan adalah Hasil analisis bivariat menunjukkan
Tahun: 2018 n Dengan Diagnosis pengetahuan dan kuantitatif dengan metode dukungan keluarga yang mendukung
Kecemasan Volume 12 dukungan keluarga pendekatan cross- sebanyak 22(52,4%) dengan kategori
36

Ibu Hamil Nomor 5 dengan kecemasan sectional. yang tidak cemas 12(28,6%) dan kategori
Trimester III Tahun 2018 ibu hamil dalam cemas 10(23,8 %), dukungan keluarga
Dalam menghadapi Instrumen penelitian: yang tidak mendukung 20(69,0%) dengan
Menghadapi eISSN : persalinan di kuisioner kategori yang tidak cemas sebanyak
Persalinan 2302-2531 RSUD La 1(2,4%) dan kategori yang cemas
Di Rsud Temmamala Uji Korelasi dengan sebanyak 19(45,2%).
La Kabupaten menggunakan uji statistik Berdasarkan Continuity Correction
Temmamala Soppeng. Chi Square didapatkan nilai p-value = 0,002 < α
Kabupaten 0.05.
Soppeng Teknik pengambilan
sampel: purposive Hasil ini menyimpulkan :
sampling Maka dapat disimpulkan bahwa
dukungan keluarga mempunyai hubungan
Populasi: 47 pasien di yang signifikan dengan kecemasan ibu
RSUD La Temmamala hamil.
Kabupaten Soppeng Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan emosional.
Sampel: 42 responden
3. Megawati Hubungan Jurnal Untuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Sinambela, Dukungan Kebidanan Hubungan digunakan adalah Hasil analisis menunjukkan bahwa
Reisy Tane Keluarga Kestra (JKK) Dukungan rancangan survei yang dukungan keluarga kurang sebanyak 21
Dengan Keluarga Dengan bersifat deskriptif analitik orang (70%) dan dukungan keluarga baik
Tahun: 2020 Tingkat e-ISSN 2655- Tingkat dengan pendekatan cross sebanyak 9 orang (30%).
Kecemasan 0822 Vol. 2 Kecemasan Ibu sectional. Ibu hamil yang mengalami kecemasan
Ibu Hamil No.2 Edisi Hamil Menghadapi berat sebanyak 17 orang (56,7%) dan
Menghadapi November Proses Persalinan Instrumen penelitian: tingkat kecemasan sedang sebanyak 13
Proses 2019-April kuisioner orang (43,3%).
Persalinan 2020
Uji Korelasi dengan Hasil Analisis Bivariat :
DOI : menggunakan uji Chi Hasil analisis menunjukkan dukungan
https://doi.or Square keluarga baik sebanyak 9 orang dengan
g/10.35451/jk tingkat kecemasan sedang sebanyak 7
37

k.v2i2.378 Teknik pengambilan orang, dan cemas berat sebanyak 2 orang.


sampel: accidental Sedangkan dukungan keluarga kurang
sampling baik sebanyak 21 orang dengan tingkat
kecemasan sedang sebanyak 6 orang dan
Populasi: seluruh ibu cemas berat sebanyak 25 orang.
hamil trimester 3 yang Hasil analisa data menunjukkan nilai
berkunjung di klinik p value = 0.02 < α = 0,05.
Pratama Tanjung
Kecamatan Deli Tua Hasil ini menyimpulkan :
Kabupaten Deli Serdang Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
Ha diterima dan Ho ditolak sehingga
Sampel: 30 responden menyimpulkan bahwa ada hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan ibu hamil.
Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan keluarga.
4. Zuhrotunida, Hubungan Jurnal Untuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Ahmad Dukungan JKFT:Univer apakah ada digunakan adalah Hasil analisis menunjukkan Ibu hamil
Yudiharto Keluarga sitas hubungan antara deskriptif korelasional yang mendapat dukungan keluarga baik
Dengan Muhammadi dukungan keluarga dengan pendekatan cross terdapat sebanyak 30(70%) responden,
Tahun: 2017 Kecemasan yah dengan kecemasan sectional. dan ibu hamil yang mendapat dukungan
Ibu Hamil Tangerang ibu hamil keluarga buruk/kurang terdapat sebanyak
Menghadapi Vol. 2,Juli – menghadapi proses Instrumen penelitian: 15(30%) responden.
Proses Desember, persalinan di kuesioner Ibu hamil yang mengalami kecemasan
Persalinan tahun 2017 : Puskesmas Mauk. sebanyak 21(42%) responden, dan
Di 60-70 Uji Korelasi dengan responden ibu hamil yang tidak
Puskesmas menggunakan mengalami kecemasan terdapat sebanyak
Kecamatan ISSN : 2502- uji chi-square. 29(58%) responden.
Mauk 0552
Kabupaten Teknik pengambilan Hasil Analisis Bivariat :
Tangerang sampel: total sampling Hasil analisis menunjukkan respoden
Tahun 2016 dengan dukungan keluarga baik sebanyak
38

Populasi: seluruh ibu 26(52%), responden tidak mengalami


hamil di Puskesmas Mauk. kecemasan terdapat 19(38%).
Dukungan keluarga kurang sebanyak
Sampel: 50 responden 24(48%), dan responden tidak
mengalami kecemasan terdapat 5(10%).
Berdasarkan hasil analisis uji statistic
didapatkan nilai p-value = 0,000 < 0,05

Hasil ini menyimpulkan :


Berdasarkan hasil analisis uji statistic
didapatkan ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan kecemasan
ibu hamil dalam menghadapi proses
persalinan.
Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan keluarga.
5. Febria Syafyu Dukungan Jurnal Ipteks Untuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Sari dan Wira Keluarga Terapan hubungan antara digunakan adalah Dari analisis yang mendapatkan
Novriani Dengan Research of dukungan keluarga deskriptif korelasional dukungan dari keluarga sebanyak 24
Kecemasan Applied dengan kecemasan responden (80%) dan yang tidak
Tahun: 2017 Menjelang Science and Prmigravida Instrumen penelitian: mendapatkan dukungan dari keluarga
Persalinan Education menjelang Kuesioner. sebanyak 6 responden (20%).
Trisemester V11.i1 (55- persalinan trimester Ibu hamil yang mengalami tingkat
III 64) ketiga. Uji Korelasi dengan kecemasan ringan sebanyak 16 (53%),
menggunakan chi-square. mengalami panik sebanyak 6 (20%),
ISSN: 1979- mengalami kecemasan sedang sebanyak
9292 Teknik pengambilan 5(16,7%), dan mengalami kecemasan
E-ISSN: sampel: purposive berat sebanyak 3 (10%).
2460-5611 sampling Hasil Analisis Bivariat :
Dari hasil analisis didapatkan nilai p-
DOI : Populasi: 81 orang di value = 0,041 < 0,05.
https://doi.or RSUD Dr. Achmad
39

g/10.22216/ji Mochtar Bukittinggi pada Hasil ini menyimpulkan :


t.2017.v11i1. tahun 2016 Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
1414 Sampel: 30 responden ternyata adanya hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil
Trimester III.
Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan keluarga.
6. Chongyu Yue, Association InternationalUntuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Cuiping Liu, between Journal of hubungan antara digunakan adalah Hasil analisis menunjukkan Ibu hamil
ect. social Social dukungan sosial convenience sampling yang mendapat dukungan keluarga
support and Psychiatry dan kecemasan, sebanyak 45,3%.
Tahun: 2020 anxiety 1–8 © The dan efek mediasi Instrumen penelitian: Ibu hamil yang mengalami tingkat
among Author(s) persepsi risiko kuesioner kecemasan ringan sebanyak 44(14,3%),
pregnant 2020 selama epidemi tingkat kecemasan sedang 5 (1,6%) dan
women in COVID-19 pada Uji Korelasi dengan tingkat kecemasan tinggi 1(0,3%).
the third DOI: wanita hamil menggunakan uji
trimester 10.1177/0020 trimester ketiga di Pearson’s correlation Hasil Analisis Bivariat :
during the 76402094156 Qingdao, Cina. analysis (Analisis Korelasi Hasil analisis menunjukkan bahwa
coronavirus 7 Person) dukungan sosial berkorelasi negatif
disease 2019 dengan kecemasan dengan nilai r = 0.27,
(COVID-19) Populasi: 380 wanita dan nilai p-value = 0,01 < 0,05.
epidemic in hamil pada trimester
Qingdao, ketiga di rawat jalan Hasil ini menyimpulkan :
China: The Departemen Kebidanan di Hasil yang diperoleh di sini menunjukkan
mediating Rumah Sakit Afiliasi bahwa terdapat hubungan dukungan
effect of risk Universitas Qingdao sosial yang dapat mengatur kecemasan
perception pada ibu hamil.
Sampel: 308 responden Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan sosial keluarga.
7. Imelda Dearni Effect of Journal of Untuk menguji Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Simarmata, Social Maternal and pengaruh dukungan digunakan adalah cross Ibu hamil dengan dukungan keluarga
40

Uki Retno Suport and Child Health sosial dan interaksi sectional lemah sebanyak 77 (38,5%), sedangkan
Budihastuti, Social (2019), 4(4): sosial tentang yang memiliki dukungan keluarga kuat
Didik Interaction 287-293 kecemasan pada Instrumen penelitian: sebanyak 123 (61,5%).
Tamtomo on Anxiety e-ISSN: ibu hamil. kuesioner Hasil analisis menunjukkan bahwa ibu
Among 2549-0257 hamil dengan kecemasan ringan sebanyak
Tahun: 2018 Pregnant Uji Korelasi dengan 106 (53%), sedangkan wanita hamil
Women DOI : menggunakan Uji dengan kecemasan berat sebanyak 94
https://doi.or validitas (47%).
g/10.26911/th
ejmch.2019.0 Teknik pengambilan Hasil Analisis Bivariat :
4.04.08 sampel: simple random Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
sampling. hubungan bermakna antara dukungan
keluarga dan kecemasan dengan nilai
Populasi: seluruh ibu r = -0,59 dan p-value = 0,001 < 0,05.
hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan di Hasil ini menyimpulkan :
Puskesmas di wilayah Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
Kabupaten Kutai hubungan yang negatif antara dukungan
Kartanegara. keluarga dan kecemasan wanita hamil
dan itu signifikan secara statistik.
Sampel: 200 responden Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan sosial keluarga.
8. Septi Ranita, Factors EAS Journal Untuk mengetahui Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Tahir Associated of Nursing faktor-faktor yang digunakan adalah studi Hasil analisis menunjukkan responden
Abdullah, with Anxiety and berhubungan cross sectional memiliki dukungan suami yang baik
Muhammad Third Midwifery dengan kecemasan (82,2%) dibandingkan dengan dukungan
Syafar Trimester ibu hamil trimester Instrumen penelitian: suami cukup (17,8%).
Pregnant ISSN: 2663- III di RSUD wajah kuesioner Responden yang mengalami kecemasan
Tahun: 2019 Women in 0966 (Print) persalinan di (85,2%), yang tidak mengalami
Dealing with & ISSN: Puskesmas Kassi- Uji Korelasi dengan kecemasan (14,8%).
Labor at 2663-6735 Kassi Kecamatan menggunakan uji Chi
Health (Online) Rappocini, Kota Square dan regresi
41

Center of DOI:10.3634 Makassar. logistik. Hasil Analisis Bivariat :


Kassi-Kassi 9/EASJNM.2 Hasil analisis bivariat antara dukungan
Rappocini 019.v01i06.0 Teknik pengambilan keluarga dengan kecemasan diperoleh
District, 03 sampel: simple random nilai dengan p-value = 0,049 < 0,05.
Makassar sampling
Hasil ini menyimpulkan :
Populasi: 576 ibu hamil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
trimester III yang berada ada hubungan antara dukungan keluarga
di Puskesmas-Kassi dengan kecemasan pada ibu hamil
Kecamatan Kassi trimester III K4 Puskesmas Kassi-Kassi
Rappocini Kota Makassar Makassar.
tahun 2018 Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
dukungan keluarga.
Sampel: 230 responden
9. Patrıcia J. Association Revista Tujuan penelitian ini Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
Peter, between Brasileira de dilakukan untuk digunakan adalah : Dari analisis yang mendapatkan
Christian L. perceived Psiquiatria. mengevaluasi studi cross-sectional dukungan dari keluarga ditemukan
de Mola, ect. social 2017;39:21– hubungan antara sebanyak 18% dan yang tidak
support and 27 persepsi dukungan Instrumen penelitian: mendapatkan dukungan dari keluarga
Tahun : 2017 anxiety in Associaca˜o sosial dengan kuisioner 15,9%.
pregnant Brasileira de gangguan Ibu hamil yang mengalami tingkat
adolescents Psiquiatria kecemasan pada Uji Korelasi dengan kecemasan adalah 118 responden
remaja hamil. menggunakan uji Chi (13,6%), yang tidak mengalami tingkat
DOI: Square kecemasan adalah 751 responden
10.1590/1516 (88,4%).
-4446-2015- Teknik pengambilan
1806 sampel: random-recruit Hasil Analisis Bivariat :
method (metode rekrutmen Hasil analisis bivariat antara dukungan
acak) keluarga dengan kecemasan diperoleh
nilai dengan p-value = 0.001 < 0,05.
Populasi: seluruh ibu
hamil yang menerima
42

perawatan prenatal di Hasil ini menyimpulkan :


sistem perawatan Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
kesehatan masyarakat ada hubungan antara dukungan sosial
nasional di daerah dengan kecemasan pada remaja hamil.
perkotaan Pelotas, negara Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
bagian Rio Grande do Sul, dukungan sosial keluarga.
Brazil selatan.

Sampel: 871 wanita hamil


berusia 10-19 tahun
10. Mônica Maria Anxiety in Journal Of Untuk Metode penelitian yang Hasil Analisis Univariat :
de Jesus Silva, pregnancy: School Of mengevaluasi digunakan adalah Hasil analisis menunjukkan Ibu hamil
Denismar prevalence Nursing, terjadinya deskriptif korelasional yang mendapat dukungan sosial yang
Alves and University Of kecemasan pada cross-sectional diberikan oleh keluarga 88,9%.
Nogueira, ect. associated São Paulo kehamilan wanita Responden yang mengalami kecemasan
factors dan faktor yang Instrumen penelitian: sebanyak 26,8% wanita hamil.
Tahun : 2017 DOI: terkait dengan Dua instrumen yang
http://dx.doi. kejadiannya; diterapkan yaitu; Hospital Hasil Analisis Bivariat :
org/10.1590/ membandingkan Anxiety Subscale (HADS- Hasil analisis bivariat antara dukungan
S1980- adanya kecemasan A) dan kuisioner keluarga dengan kecemasan didapatkan
220X201604 pada setiap hasil p-value = 0,018 < 0,05.
8003253 trimester Uji Korelasi dengan
kehamilan. menggunakan Uji Hasil ini menyimpulkan :
chi-square Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
Teknik pengambilan hubungan dukungan keluarga dengan
sampel: simple random kecemasan pada ibu hamil Trimester III.
sampling Bentuk dukungan pada artikel ini ialah
Populasi: seluruh ibu dukungan sosial keluarga.
hamil yang menjalani
pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas.
Sampel: 209 responden
43

4.2 Pembahasan Hasil Kajian Studi Literatur


4.2.1 Dukungan Keluarga Pada Ibu Hamil Trimester III
Studi literatur ini menggunakan 10 artikel penelitian yang dilakukan
pada responden ibu hamil trimester III. Dari penelitian yang dilakukan
oleh Septi Ranita pada tahun 2019, dukungan keluarga atau suami sangat
mempengaruhi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III menjelang
proses persalinan, karena dengan memberikan dukungan secara terus-
menerus terhadap ibu hamil trimester III menjelang persalinan dapat
memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga dapat mengurangi tingkat
kecemasan pada ibu hamil trimester III.3 Hal ini sejalan dengan penelitian
Hendry Kiswanto Mendrofa tahun 2019 dan Febria Syafyu Sari tahun
2017, dukungan sosial yang paling dekat dengan wanita hamil adalah dari
pasangan (suami), suami dapat memberikan dukungan berupa semangat
dan perhatian kepada istri, membina hubungan baik dengan pasangan,
mengajak jalan-jalan ringan sambil berbicara hal yang positif dan
sebagainya. Dengan begitu, istri bisa kuat untuk menghadapi segala hal di
masa kehamilan dan juga menjelang masa persalinan.50 Dukungan
emosional yang diberikan suami terhadap istri akan memberikan
ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri, sehingga istri lebih
mudah menyesuaikan diri dalam situasi kehamilannya.51
Adanya dukungan keluarga yang diberikan pada ibu saat menghadapi
persalinan tentunya akan memberikan kontribusi yang baik seperti rasa
tenang dan nyaman, sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan pada
ibu hamil. Pada penelitian Merlis Simon tahun 2018 menyebutkan bahwa
dukungan keluarga juga memiliki peran yang penting bagi kesejatraan ibu
dan janin. Ibu hamil memerlukan dukungan keluarga untuk saling
perhatian, membantu, mendukung dan bekerja sama dalam menghadapi
proses persalinan. Pada penelitian Megawati Sinambela pada tahun 2020,
juga menyebutkan bahwa dengan adanya dukungan keluarga yang
diberikan pada ibu saat ibu menghadapi persalinan tentunya akan
44

memberikan kontribusi yang baik seperti rasa tenang dan nyaman sehingga
dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh Zuhrotunida pada tahun 2016
menyatakan bahwa dukungan keluarga dapat berasal dari sumber internal
yang meliputi dukungan dari suami, istri, atau dukungan dari saudara
52
kandung dan keluarga besar. Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat
mendukung kehamilan ini, ayah ibu kandung maupun mertua sering
berkunjung pada saat kehamilan, seluruh keluarga berdoa untuk
keselamatan ibu dan bayi, walaupun ayah ibu kandung maupun mertua ada
di daerah lain, sangat di dambakan dukungan dari telephone, surat ataupun
doa dari jauh.53 Dari penelitian Chongyu Yue pada tahun 2019 mengatakan
bahwa dukungan sosial mengacu pada dukungan material dan spiritual
antar individu, serta pertukaran sumber daya material dan spiritual di
antara mereka, sehingga individu dapat memperoleh pemenuhan
kebutuhan sosial.54 Artikel dari penelitian Imelda Dearni Simarmata 2019
juga menyebutkan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu
kebutuhan psikologis seorang ibu yang sangat dibutuhkan, dan dukungan
keluarga dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu menjelang persalinan
sehingga dapat mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa sakit dalam
persalinan.55
Berdasarkan 10 artikel yang di analisis didapatkan seluruh jurnal
mengatakan bahwa ibu hamil mendapatkan dukungan keluarga yang baik
sehingga ibu hamil akan merasa dirinya dicintai, mendapatkan kasih
sayang dan perhatian, maka ibu hamil dapat merasakan ketenangan dan
kenyamanan. Persalinan menjadi saat menyakitkan dan menakutkan bagi
istri, oleh sebab itu pastikan bahwa ibu mendapatkan kasih sayang dan
dukungan emosional selama kehamilan.56

4.2.2 Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III


Timbulnya kecemasan dapat dipengaruhi oleh perubahan fisik yang
terjadi selama kehamilan, yaitu ibu tidak terbiasa dengan perut yang
45

semakin membesar dan badan yang bertambah gemuk. Perubahan fisik


tersebut dapat menyebabkan kondisi psikis dan emosi ibu terganggu, selain
itu kurangnya perhatian dari keluarga membuat ibu merasa takut, cemas,
serta khawatir dalam menghadapi persalinan. Ibu dalam keadaan dengan
kondisi cemas berlebihan, takut, dan khawatir tanpa sebab nanti pada
akhirnya akan berujung pada stress.57 Untuk itu perlu adanya orang yang
memberikan dukungan secara fisik dan emosional dengan memberikan
motivasi, memberikan semangat, memberikan pujian, dan membantu ibu
seperti dengan adanya suami yang siaga, yang tidak hanya memastikan
kondisi kehamilan, tetapi juga dapat membuat ibu merasa tenang dan
nyaman sehingga ibu siap melakukan persalinan nantinya.58
Berdasarkan pengkajian dari 10 artikel yang dianalisis didapatkan 6
artikel mengalami kecemasan yang tinggi pada ibu hamil trimester III. Hal
ini sesuai dengan artikel dari penelitian Megawati Sinambela pada tahun
2020 bahwa kecemasan pada periode kehamilan dan pasca bersalin sangat
mempengaruhi timbulnya gangguan kejiwaan seperti kecemasan maupun
gangguan mood. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan
seperti status pernikahan, status social, ekonomi, serta usia. Selain faktor
tersebut pengalaman melahirkan dan ketidaktahuan menjadi faktor
penunjang terjadinya kecemasan sehingga pada trimester III dirasakan
semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan.
Dimasa pada periode ini ibu hamil merasa cemas terhadap berbagai hal
seperti normal atau tidak normal lahir bayi, nyeri yang akan dirasakan, dan
lain-lain.7
Sebagian besar alat ukur yang digunakan pada 10 artikel yang
dianalisis, terdapat 6 jurnal menggunakan alat ukur ZSAS (Zung Self-
Rating Anxiety Scale). Penilaian kecemasan pada pasien dewasa yang
dirancang oleh William W.K.Zung dikembangkan berdasarkan gejala
kecemasan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder
(DSM-IV). Alat ukur instrumen yang dirancang untuk meneliti tingkat
kecemasan secara kuantitatif. Bertujuan untuk menilai kecemasan sebagai
46

kelaian klinis dan menentukan gejala kecemasan. Terdapat 20 pernyataan,


dimana setiap pernyataan dinilai 1-4 (1:tidak pernah, 2: kadang-kadang, 3:
sering (sebagian waktu) , 4: selalu (hampir setiap waktu).  Total dari skor
pada tiap pertanyaan maksimal 80 dan minimal 20, skor yang tinggi
mengindikasikan tingkat kecemasan yang tinggi. Terdapat 15 pernyataan
ke arah peningkatan kecemasan dan 5 pernyataan ke arah penurunan
kecemasan.37 Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS) merupakan
kuesioner baku dalam bahasa Inggris yang dirancang oleh William WK
Zung. Kemudian kuesioner ini telah dialih bahasakan kedalam bahasa
Indonesia dan dijadikan sebagai alat pengukur kecemasan yang sudah
teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas tiap pertanyaan
kuesioner dengan nilai terendah 0,663 dan tertinggi adalah 0,918. 59
Tingkat signifikansi yang digunakan 5% atau 0,05 sehingga kuesioner
dikatakan valid.60
Pada jurnal yang didapat, ada 2 artikel menggunakan alat ukur HARS
(Halmiton anxiety rating scale). Skala ini diciptakan oleh Max Hamilton.
Alat ukur ini bertujuan untuk menilai kecemasan sebagai gangguan
klinikal dan mengukur gejala kecemasan. Penggunaan alat ukur HARS
ditunjukan kepada pasien yang telah didiagnosa mengalami gangguan
kecemasan, bukan untuk mendeteksi kecemasan pada pasien dengan
diagnosa lain. Pada 1 artikel menggunakan alat ukur STAI (Self report
yaitu State-Trait Anxiety Inventory) scale. Pada awalnya alat ukur ini
digunakan untuk mempelajari kecemasan pada populasi normal orang
dewasa, namun skala ini digunakan juga untuk menyaring gangguan
kecemasan dan dapat digunakan pada sampel pasien. Sedangkan 1 artikel
lainnya mengunakan alat ukur DASS (Depression Anxiety Stress Scale),
merupakan alat ukur kecemasan untuk mengetahui sejauh mana
kecemasan pasien.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar artikel menggunakan
alat ukur ZSAS. Alat ukur instrumen yang dirancang untuk meneliti
47

tingkat kecemasan secara kuantitatif. Bertujuan untuk menilai kecemasan


sebagai kelaian klinis dan menentukan gejala kecemasan.

4.2.3 Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kecemasan Pada Ibu


Hamil Trimester III
Merujuk pada teori Buffering Hypothesis yang berpandangan bahwa
dukungan keluarga mempengaruhi kesehatan dengan cara individu mampu
menghadapi dari efek negatif stress maupun kecemasan. Perlindungan ini
akan efektif hanya ketika individu menghadapi stres. Dukungan sosial
yang diberikan pada wanita hamil dapat menumbuhkan perasaan tenang,
aman, dan nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil.
Dengan demikian dukungan keluarga sangat diharapkan oleh ibu hamil
dalam menghadapi proses persalinan agar dapat mengurangi tingkat
kecemasan ibu dan proses persalinan lancar.61
Pada penelitian Hendry Kiswanto Mendrofa pada tahun 2019
membahas mengenai faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
hamil yaitu status kesehatan ibu dan bayi, umur, pendidikan, pekerjaan,
ekonomi, dan dukungan keluarga khususnya suami.62 Peran penting suami
dalam menghadapi proses persalinan yaitu mempersiapkan dana yang
ekstra, memberi waktu yang luang untuk selalu bersama dengan ibu hamil
dan dapat membuat perjalanan kehamilan ibu semakin lancar dan aman
sehingga proses persalinan mudah.
Pada penelitian Megawati Sinambela tahun 2019 didapatkan hasil
survey awal peneliti dari data catatan jumlah ibu hamil trimester III pada
tiga bulan terakhir sebanyak 57 orang. Pada saat survey di jumpai 3 orang
ibu hamil 2 diantaranya merupakan kehamilan anak pertama dan ibu
tersebut menyatakan takut dan merasa cemas untuk mengahadapi
persalinan karena belum ada pengalaman sebelumnya dan ibu juga
menyatakan tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil, ibu hanya melakukan
kunjungan kehamilan itupun tidak rutin setiap bulan, ibu yang datang
melakukan kunjungan juga melakukan pemeriksaan tanpa didampingi
48

suami. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa dukungan dari keluarga
sangatlah penting untuk ibu hamil karena merupakan suatu bentuk
hubungan interpersonal yang meliputi sikap, penerimaan, dan tindakan
terhadap anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diberikan pada ibu
hamil dan selalu siap memberikan bantuan dan pertolongan jika
diperlukan.24
Pada penelitian Hendry Kiswanto Mandrofa pada tahun 2019,
Zuhrotunida 2016, Febria Syafyu Sari 2017, didapatkan hasil adanya
hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester
III. Dari tiga penelitian tersebut didapatkan hubungan yang didapatkan
yaitu semakin tinggi dukungan keluarga pada ibu hamil maka semakin
kecil tingkat kecemasan yang dirasakan oleh ibu hamil. Begitu pula
sebaliknya, jika dukungan yang diberikan oleh keluarga kurang, maka ibu
hamil akan merasakan kecemasan.
Artikel dari Merlis Simon pada tahun 2018 mengatakan bahwa adanya
hubungan antara dukungan keluarga terhadap kecemasan disebabkan
karena bentuk dukungan emosional keluarga yang membuat individu
memiliki perasaan nyaman, yakin, dipedulikan, dan dicintai sehingga
individu dapat menghadapi proses persalinan. Hasil yang diperoleh pada
artikel Chongyu Yue tahun 2020 di sini menunjukkan bahwa dukungan
sosial dapat mengatur kecemasan secara langsung dan negatif atau
mempengaruhinya secara tidak langsung melalui persepsi risiko. Penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa dukungan sosial tingkat tinggi
memainkan peran protektif dalam kecemasan selama kehamilan. 63
Dukungan sosial juga menjadi salah satu faktor kecemasan pada wanita
hamil trimester ketiga. Dengan demikian, ini berusaha untuk mengungkap
korelasi antara dukungan sosial dan kecemasan dan apakah ini dimediasi
oleh persepsi risiko.55
Penelitian studi literatur ini menemukan bahwa rata-rata artikel
mengemukakan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
kecemasan pada ibu hamil trimester III. Hal ini disebabkan karena dengan
49

adanya dukungan keluarga, ibu hamil akan merasa dirinya diperhatikan


dan dapat menumbuhkan rasa tenang, nyaman, dan aman sehingga dapat
mengurangi kecemasan pada ibu hamil.
Pada trimester ketiga kehamilan, perubahan psikologis ibu hamil
semakin kompleks dan meningkat dibandingkan trimester sebelumnya
akibat kondisi kehamilan yang semakin membesar. Beberapa kondisi
psikologis yang terjadi, seperti perubahan emosional dan rasa tidak
nyaman, sehingga ibu hamil membutuhkan dukungan dari suami, keluarga
dan tenaga medis. Perubahan emosi ibu semakin berubah-ubah dan
terkadang menjadi tidak terkontrol. Perubahan emosi tersebut akibat dari
adanya perasaan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu dengan kondisi
kehamilannya.48 Satu teknik manajemen nyeri yang dapat mengurangi rasa
sakit ibu saat proses persalinan ialah pendampingan oleh suami atau
keluarga, karena efek perasaan termasuk kecemasan pada saat ibu bersalin
sangat mempengaruhi dengan persepsi orang yang mendukungnya.
Dengan adanya seorang pendamping pada saat persalinan memberikan
pengaruh yang besar pada ibu bersalin serta dapat memberikan perhatian,
rasa aman, nyaman, semangat dan menentramkan hati dan pikiran ibu,
sehingga dapat mengurangi rasa kecemasan sehingga sikap emosional ibu
menjadi lebih baik dan dapat mempersingkat proses persalinan.65
Dengan melihat bahwa dukungan sosial keluarga mempengaruhi
kesehatan dengan cara individu mampu menghadapi dari efek negatif
stress maupun kecemasan, perawat dapat berperan sebagai edukator
khususnya pada keluarga ibu hamil. Perawat dapat memberikan promosi
kesehatan kepada ibu hamil pada saat antenatal care tentang keadaan fisik
dan psikis, perawat disarankan untuk meningkatkan caring dan empati
pada ibu hamil, misalkan memberikan penjelasan dan informasi lebih
mengenai kehamilan dan persalinan untuk mengurangi kecemasan.
Mengadakan kelas Parenting bagi ibu dan keluarga, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan ibu serta menciptakan
suasana yang nyaman dalam keluarga.
50

4.3 Keterbatasan Penelitian


Dalam melakukan studi literatur ini, terdapat beberapa keterbatasan
yang mempengaruhi penelitian yaitu :
1. Pada saat penelusuran artikel melalui search engine ditemukan banyak
sekali jurnal dengan pembahasan menarik namun tidak bisa diakses lebih
jauh.
2. Artikel yang membahas tentang kecemasan pada ibu hamil trimester III
sangat banyak, namun hanya beberapa jurnal yang variabelnya spesifik
terhadap hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil.
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses screening
dengan kriteria tertentu karena hasil pencarian jurnal mencapai ribuan.
4. Pada saat analisis artikel terdapat beberapa hambatan karena beberapa
artikel yang diakses adalah jurnal internasional yang ditulis dengan bahasa
inggris, sehingga hasil interpretasi analisis terhadap jurnal dapat memicu
kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil studi literatur dengan analisis dari 10 artikel yang telah
dilakukan terkait “Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan
Pada Ibu Hamil Trimester III” didapatkan bahwa :
1. Berdasarkan artikel didapatkan sebagian besar ibu hamil mendapatkan
dukungan sosial keluarga.
2. Pada ibu hamil trimester III sebagian besar mengalami tingkat kecemasan
sedang hingga tinggi, dan alat ukur yang digunakan mayoritas artikel
menggunakan ZSAS.
3. Berdasarkan studi literatur didapatkan mayoritas artikel mengatakan
bahwa ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan kecemasan pada
ibu hamil trimester III.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian studi literatur yang sudah dilakukan, dengan ini
peneliti menyarankan:
1. Bagi Profesi Keperawatan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini perawat dapat meningkatkan
dan mengembangkan ilmu keperawatan jiwa tentang kecemasan, dapat
memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil bukan hanya kondisi
fisik tetapi juga mengenai psikologi ibu saat melakukan ANC (Antenatal
Care), yaitu mengidentifikasi kecemasan dan ketakutan yang dialami
oleh ibu yang akan mempersiapkan kehamilan dan saat hamil sehingga
kekhawatiran dan kecemasan yang terjadi dapat teridentifikasi.
2. Bagi Instasi Terkait
Diharapkan dengan adanya studi literatur ini dapat dijadikan sebagai
referensi serta memberikan informasi terkini tentang hubungan dukungan
keluarga dengan kecemasan pada ibu hamil trimester III.

51
52

3. Bagi Peneliti Lain


Diharapkan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang kecemasan
dengan pendekatan yang berbeda (kualitatif) dan sampel yang diteliti
lebih spesifik (pasien yang mengalami kecemasan berat atau panik, atau
pada pasien yang menggunakan terapi obat antiansietas) sehingga
kecemasan lebih terlihat lagi.
53

DAFTAR PUSTAKA
1. Purwoastuti, Walyani. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Kebidanan.
Yogyakarta : Pustaka baru press.; 2015.

2. Asnawir. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Ibu


Hamil Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas Budilatama Kecamatan
Gadung Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Vol. 3. Jurnal
Keperawatan; 2015.

3. Jannah, Nurul. Buku Ajar Asuhan Kebidanan - Persalinan. Yogyakarta: C.V


Andi Offset; 2015.

4. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry:


Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. Edisi 11. New York-USA.: Wolters
Kluwer Health; 2015.

5. Arum Tini Saraswati. Hubungan Pendampingan Suami Dengan Intensitas


Nyeri Persalinan Kala I Di Rs Pku Muhammadiyah Yogyakarta. 2015.

6. Husaini, Usman. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. 3 ed.


Jakarta: PT Bumi Aksara; 2010.

7. Usman. Metode Mengatasi Cemas Dan Depresi. Yogyakarta; 2016.

8. Shahhosseini Z, Pourasghar M, Khalilian A, Salehi F. A Review of the Effect


of Anxiety During Pregnancy on Children’s Health. Mater Sociomed. 27 (3):
200-202. 2015.

9. Setyaningrum RF. Hubungan usia ibu primigravida dengan tingkat kecemasan


ibu hamil dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas
pembantu kandangan bawen. Semarang: STIKES Ngudi Waluyo; 2013.

10. Handayani Reska. Faktor-faktor yag Berhubungan dengan Tingkat


Kecemasan Menjelang Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimeser III di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2012. Ners Jurnal
Keperawatan; 2015.

11. Direktorat Kesehatan Keluarga. Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan


Keluarga Tahun 2016. Jakarta : Direktorat Kesehatan Keluarga;

12. Kuswanti, Ina.S. Si. T, M. Kes. Asuhan kehamilan. Yogyakarta : PT. Pustaka
Pelajar; 2014.

13. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar [Internet]. Jakarta:


Kemenkes RI; [dikutip 24 Januari 2019]. Tersedia pada:
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20
18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf
54

14. Johnson, J.Y. Keperawatan Maternitas DeMYSTiFieD Buku Wajib Bagi


Praktisi dan Mahasiswa Keperawatan. Penerjemah : Diana Kurnia S.
Yogyakarta : Rapha Publishing; 2016.

15. Walyani, E. S. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka


Baru; 2015.

16. Robson, Waugh (ed). Patologi Pada Kehamilan Manajemen Dan Asuhan
Kebidanan. Jakarta : EGC; 2012.

17. Wardani. Hubungan Tingkat Kebersihan Rongga mulut Dengan Status


Gingiva Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumber sari
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember (Penelitian Observasional Klinis).
Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jember; 2012.

18. Bahiyatun. Buku ajar bidan psikologi ibu dan anak. Jakarta: EGC; 2010.

19. King, L. A. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif Buku 2. Jakarta:


Salemba Humanika.; 2012.

20. Apollo, Cahyadi, A. Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang Bekerja
Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri. 2012.

21. Pris, Edlin Juliani, Dr. Yapsir Gandi Wirawan. Pengaruh dukungan sosial dan
penguasaan latihan keterampilan terhadap sikap mental wiraswasta pada
penyandang cacat di Pusat Rehabilitasi YAKKUM Yogyakarta.
UNSPECIFIED thesis, UNSPECIFIED. 2005.

22. Wihartati, Wening. Teori-teori Dukungan Sosial Keluarga. Jakarta : Rinerka


Cipta.; 2006.

23. Achjar, H.A., Komang. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung


Seto.; 2010.

24. Erdiana, Yuyun. Dukungan Keluarga Dalam kunjungan Lansia Di posyandu


lansia Di Desa Karanglo lor Kecamatan Sukerejo Kabupaten Ponorogo. KTI.
Tidak diterbitkan ponorogo : Program studi D III Keperawatan Falkultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo; 2015.

25. Friedman, M. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. 5
ed. Jakarta: EGC; 2010.

26. ANASTASIA, JOVITA. PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA


DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI GURU DAN
DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA PADA SISWA SEKOLAH DASAR.
Prodi Psikologi Unika Soegijapranata Semarang.; 2010.
55

27. Kartika, D. Dukungan sosial dan perilaku terhadap orang lain. [Internet].
Jurnal Psikologi XXIII; 2008 [dikutip 8 November 2018]. Tersedia pada:
http://jurnal.umk.ac.id/.

28. Anggraeni diana septi. pengaruh dukungan suami dalam proses persalinan di
rsia bunda arif purwekerto [Internet]. 2014. Tersedia pada:
https://scholar.google.co.id/pengaruh/dukungan/suami/dalam/proses/persalina
n/dirsia/bunda/arif

29. Ilmiah widia shofa. Asuhan persalinan normal. Yogyakarta; 97 p.; 2017.

30. Dion Y. keperawatan keluarga konsep dan praktik. kedua. Yogyakarta; 2017.

31. Sarafino, E. P., Timothy W., Smith. Health Psychology: Biopsychosocial


Interactions. 7th edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc; 2011.

32. Maternity, D., Putri, R.D., Aulia, D.L.N. Asuhan Kebidanan Komunitas
Disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Kebidanan. Yogyakarta : ANDI;
2017.

33. Mandagi, Debora V.V. Perbedaan tingkat kecemasan pada primigravida dan
multigravida di RSIA Kasih Manado. 2013.

34. Shodiqoh ER, Syahrul F. Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi


Persalinan Antara Primigravida dan Multigravida. Jurnal Berkala
Epidemiologi. 2014.

35. Jaya NK. Keperawatan Jiwa. Saputra L, editor. Kalimantan tengah: Binarupa
Aksara; 2018.

36. Indrayani, Djami MEU. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Cetakan pe.
Maftuhin A, editor. Jakarta Timur; 2016.

37. Ian Mc Dowell. Zung Self Rating Anxiety Scale dalam Ian Mc Dowell. 2006.

38. Prabowo E. konsep dan aplikasi asuhan keperawatan jiwa. cetakan ke.
Yogyakarta; 2017.

39. Adriaansz, Wiknjosastro, Waspodo. Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjdo; 2007.

40. Gunawan, I, A.R. Palupi. Taksonomi Bloom–revisi ranah kognitif: kerangka


landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian. Jurnal Premiere
Educandum. 2012.
56

41. Nur Sholichah, Nanik Puji Lestari. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Ny. Y (Hamil, Bersalin, Nifas, Bbl, Dan K menurur Jurnal Komunikasi
Kesehatan. Vol. VIII No.1 Tahun 2017. 2017.

42. Kumalasari, Intan. Panduan praktik Laboratorium dan Klinik, Perawatan


Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir, dan Kontrasepsi. Jakarta:
Salemba Medika.; 2015.

43. Yuliana. Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dalam Menghadapi Masa
Persalinan Di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kebidanan dan Ilmu
Kesehatan. Vol. Volume 2 / Nomor 2 / November 2015. 2015.

44. Yuli, R. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas, Aplikasi NANDA, NIC,
dan NOC. Jakarta: TIM.; 2017.

45. Sunarti. Asuhan Kehamilan. Jakarta: In media; 2013.

46. Dewi, Vivian Nanny Lia;, Sunarsih, Tri. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Jakarta : Salemba Medika; 2011.

47. Rustikayanti, R. Nety, Ira Kartika, Yanti Herawati. Korelasi Perubahan


Psikologis Ibu Hamil Dengan Tingkat Kepuasan Seksual Suami. Jurnal Bidan
“Midwife Journal.” Vol. 2, No. 1. 2016.

48. Janiwarty B, Pieter HZ. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan: Suatu Teori dan
Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing; 2013.

49. Snyder, Hannah. Literature review as a research methodology: An overview


and guidelines. In Journal of Business Research 104, pp. 333–339. DOI:
10.1016/j.jbusres.2019.07.039. 2019.

50. Maharani TI. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hami Trimester Ketiga. Skripsi. Jawa Barat:
Jurnal Fakultas Psikologi; 2008.

51. Fithriany. Pengaruh Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap


Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar.
Universitas Sumatera Utara, Medan.; 2011.

52. Widyastuti. Kesehatan Reproduksi. Jakarta:Fitra Maya.; 2009.

53. Yeyeh Rukiyah. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). CV. Trans Info Media.;
2013.

54. Zhang, H., Ye, Z., Tang, L., Zou, P. Anxiety symptoms and burnout among
Chinese medical staff of intensive care unit: The mod erating effect of social
support. BMC Psychiatry, 20, Article 197. 2020.
57

55. Rayment JH. Audit multisite untuk menilai bagaimana perempuan dengan
faktor sosial yang kompleks mengakses dan terlibat dengan layanan mater
nity, Kebidanan. 2017.

56. Andrianto, R. Suami Siaga. Jakarta: Laksana.p.93.; 2014.

57. Hidayat. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika.; 2013.

58. Armagustini Y. Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan di Indonesia


(Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun
2007). 2012.

59. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika.; 2013.

60. Hidayat, A.A. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data.
Penerbit Salemba medika; 2007.

61. Aprianawati, R. B., Sulistyorini, I. R. Hubungan antara dukungan keluarga


dengan kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa
triwulan ketiga. [Internet]. 2015. Tersedia pada: dari
http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf.

62. Stuart, G.W., Sundeen, S.J. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis: Mosby Year Book.; 2008.

63. Gümüşsoy, S., Keskin, G., Çiçek, Ö., Yiğitoğlu, S., Kirazlı, G.,, & Yıldırım,
G. Ö. Psychological problem areas of pregnant women diagnosed with
abortus imminens as a result of assisted reproductive techniques: A
comparative study. Perspectives in Psychiatric Care. Advance online
publication. https://doi.org/10.1111/ppc.12526. 2020.

64. Nath, A., Venkatesh, S., Balan, S., Metgud, C. S., Krishna, M.,, & Murthy, G.
V. S. The prevalence and determinants of pregnancy-related anxiety amongst
pregnant women at less than 24 weeks of pregnancy in Bangalore, Southern
India. International Journal of Women’s Health, 11, 241–248. 2019.

65. Rumengan, D. S., Umboh, J. M. L., Kandou, G. D. Faktor-faktor yang


berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta BPJS
kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.
JIKMU, 5(2).; 2015.

Anda mungkin juga menyukai