Anda di halaman 1dari 64

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.


Alhamdulillah atas limpahan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Shalawat dan
salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan
sahabatnya semua.
Dengan mengharap ridlo Allah SWT Bahan Ajar berupa Modul ini kami sajikan kepada
para peserta didik MTs dan rekan-rekan Guru Fiqih. Kehadiran Modul Fiqih ini diharapkan
mampu meningkatkan kompetensi dan kreatifitas belajar peserta didik dalam mata pelajaran
Fiqih.
Modul Fiqih untuk Madrasah Tsanawiyah ini diharapkan bisa dijadikan sebagai
pendukung dan panduan belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi dan prestasi belajar.
Dengan penjabaran materi dan soal-soal evaluasi diharapkan peserta didik mampu
mengembangkan kemampuannya untuk menemukan dan menyelesaikan hal yang berkaitan
dengan masalah fiqih sehingga peserta didik mampu memahami pokok-pokok hukum Islam dan
tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi
muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (sempurna).
Modul Fiqih yang disusun ini mengacu pada Kurikulum Tahun 2016 yang sesuai dengan
KMA No. 165 Tahun 2014, disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan bersumber pada
referensi terpercaya dan berkualitas.
Untuk meningkatnya kualitas Modul ini, kami mengharap kontribusi pemikiran, saran dan
kritik yang konstruktif dari semua pihak guna penyempurnaan penulisan ini di masa mendatang.
Akhir kalam, kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu sampai
terbitnya Modul Fiqih ini.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.
Tim Penyusun

PENANGGUNG JAWAB
K3M MTs KAB. KEDIRI
PENGARAH
PENGURUS MGMP MTs KAB. KEDIRI
TIM PENYUSUN

A. TURYANTO, M.Pd.I ( MTsN I KEDIRI )


ADIB TAMIMI,M.Pd.I ( MTsN 6 KEDIRI )
Hj. DEWI LAILIYAH, M.Pd.I ( MTsN 5 KEDIRI )
IZZA ALIATUL MUNA, S.H.I ( MTsN 2 KEDIRI )
NURUL ABIT DARMAWAN, S.HI,M.Pd ( MTsN 7 KEDIRI )
ISTIANATUS SHOLIKAH, S.Pd.I ( MTsN 3 KEDIRI )
IMAM GHOZALI, S.Pd.I ( MTsN 9 KEDIRI )
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 2
DAFTAR ISI

Bab 1 SHALAT JUM`AT

A. Ketentuan Shalat Jum'at


B. Ketentuan Khotbah Jum'at

Bab 2 Shalat jama' dan Qashar

A. Shalat Jama'
B. Shalat Qashar
Bab 3 Shalat Dalam Keadaan Darurat

A. Shalat Bagi Orang yang Sakit


B. Shalat Dalam Kendaraan
Bab 4 Shalat Sunnah

A. Shalat Sunnah Muakad


B. Shalat Sunnah Ghairu Muakad

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 3


BAB 1
SHALAT WAJIB DI LUAR SHALAT FARDLU
KOMPETENSI INTI

KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya


KI-2 : Menunjukkan perilaku: a.jujur, b.disiplin, c.santun, d.percaya diri, e. peduli, dan f.
bertanggung jawab, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga,
dan negara
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat dasar dengan cara: a. mengamati, b. menanya, dan c. Mencoba, berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
KI-4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak : a. Kreatif b. produktif, c. kritis, d.
mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Meyakini kewajiban melaksanakan shalat Jum’at
2.1 Membiasakan melaksanakan shalat Jum’at
3.1 Memahami ketentuan shalat Jum’at
4.1 Mempraktikkan shalat Jum’at

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 4


Pendekatan Saintifik
A. Mengamati
Amati gambar berikut ini, kemudian berikan komentarmu:

1 2

3 4

B. Menanya
Susunlah beberapa pertanyaan yang menggugah nalar anda terkait dengan tema di
atas:
1. ...................................................................................................................................................
2. ...................................................................................................................................................
3. ...................................................................................................................................................
4. ………………………………………………………………………………………………………….

C. Mengeksplorasi
KETENTUAN SHALAT JUM`AT
1. Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Jum`at

Shalat jum`at adalah shalat wajib dua rakaat yang dikerjakan pada waktu dhuhur di hari
jum`at diawali dengan 2 (dua) khutbah dengan syarat dan rukun tertentu.
Dasar hukum shalat jum`at, seperti yang tertera dalam surat Al-Jumu`ah ayat: 9 :
ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين اٰمُنوا إِ َذا نُوْ ِديَ لِلصَّاَل ِة ِمن يوِم اجْل مع ِة فَاسعوا إِىَل ِذ ْك ِر‬
‫اهلل َو َذ ُروا الَْبْي َع َذلِ ُك ْم‬ َْ ْ َ ُُ َْ ْ ْ َ َْ َ َ
‫َخْيٌر لَّ ُك ْم إِنْ ُكنتُ ْم َت ْعلَ ُمو َن‬
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 5
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika diserukan kepadamu untuk menunaikan shalat
di hari jum`at, maka bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. Al-Jumu`ah : 9)

Di samping mendatangkan pahala, shalat Jum’at juga menjadi pembersih dosa antara
Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya, sebagaimana hadits Nabi saw:

‫ص لِي‬ ِِ ِ َ ‫م ِن ا ْغتَس ل مُثَّ أَتَى اجْل مع ةَ فَص لَّى م ا قُ ِدر لَ ه مُثَّ أَنْص ت حىَّت ي ْف ر‬
َ ُ‫غ م ْن ُخطْبَت ه مُثَّ ي‬ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُُ ََ َ
‫ ثَاَل ثٍَة أَيَّ ٍام‬ ‫ض ُل‬ ِ ِ
ْ َ‫ُخَرى َوف‬
ْ ‫َم َعهُ ُغفَر لَهُ َما َبْينَهُ َو َبنْي َ اجْلُ ُم َعة اأْل‬
“Barangsiapa mandi kemudian mendatangi Jum’atan, lalu shalat (sunnah) yang ditakdirkan
(dimudahkan) Allah Subhanahu wata’ala baginya, sertadiam sampai (imam) selesai dari
khutbahnya dan shalat bersamanya,  diampuni baginya antara Jum’at itu hingga Jum’at
berikutnya, ditambah tiga hari.” (Shahih Muslim, Kitabul Jum’ah)

Melaksanakan shalat Jum’at adalah syiar orang-orang shaleh, sedangkan


meninggalkannya adalah pertanda kefasikan dan kemunafikan yang mengantarkan pada
kebinasaan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ِِ ِ ِ‫هِب‬ ِ ِ ِ
َ ‫لََيْنتَ ِهنَي َّ أَْق َو ٌام َع ْن َو ْدع ِه ُم اجْلُ ُم َعات أ َْو لَيَ ْختَم َّن اهللُ َعلَى ُقلُ ْو ْم مُثَّ لَيَ ُك ْونُ َّن م َن الْغَافلنْي‬
“Hendaknya orang-orang berhenti meninggalkan Jum’atan, atau (kalau tidak) Allah
Subhanahu wata’ala akan menutup hati-hati mereka, kemudian tentu mereka akan menjadi
orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim)

Apabila seseorang ditutup hatinya, dia akan lalai melakukan amalan yang bermanfaat
dan lalai meninggalkan hal yang memudaratkan (membahayakan). Melaksanakan shalat
jum`at hukumnya wajib bagi setiap Muslim kecuali 4 golongan, yaitu hamba sahaya,
perempuan, anak-anak dan orang sakit.

2. Syarat Wajib Shalat Jum`at


a. Muslim
Dengan demikian, orang kafir tidak wajib melakukan shalat jum`at, bahkan jika
mengerjakannya tidak dianggap sah. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
ِ ِ‫وما مَنعهم اَ ْن ُت ْقبل ِمْنهم َن َف َقا ُتهم اِآَّل اَنَّهم َك َفرواب‬
‫ااهلل َوبَِر ُس ْولِِه‬ ُْ ْ ُ ُْ ُْ ََ ْ َُ َ َ َ
Artinya: “Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-
nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya.” (at-Taubah: 54)

b. Baligh
Anak kecil yang belum baligh tidak wajib Jum’atan karena belum dibebani syariat.
Meskipun demikian, anak laki-laki yang sudah mumayyiz (biasanya berusia tujuh tahun
lebih), dianjurkan kepada walinya agar memerintahnya menghadiri shalat Jum’at. Hal ini

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 6


berdasarkan keumuman sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,
ِِ
َ ‫ال ة إِ َذا َبلَ َغ َسْب َع سننْي‬ ّ ِ‫الصيِب َّ ب‬
َ ‫الص‬ َّ ‫ُم ُر ْوا‬
“Perintahkan anak kecil untuk mengerjakan shalat apabila sudah berumur tujuh tahun.”
(HR. Abu Dawud)
c. Berakal
Orang yang tidak berakal (gila) secara total berarti dia bukan orang yang cakap untuk
diarahkan kepadanya perintah syariat atau larangannya. Nabi saw bersabda,

‫ َو َع ِن الْ َم ْعُت ْو ِه‬،‫ب‬


َّ ‫الصيِب ِّ َحىَّت يَ ِش‬ َ ‫ َع ِن النَّائِم َحىَّت يَ ْسَتْي ِق‬:‫ُرفِ َع الْ َقلَ ُم َع ْن ثَاَل ثٍَة‬
َّ ‫ َو َع ِن‬،‫ظ‬
‫َحىَّت َي ْع ِق َل‬
“Pena terangkat dari tiga golongan : dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak
kecil sampai dia dewasa, dan dari orang gila sampai dia (kembali) berakal (waras).”
(Shahih Sunan at-Tirmidzi)
d. Laki-laki
Tidak wajib shalat Jum’at atas perempuan, sebagaimana sabda Nabi saw.,
ٍِ ِ ِ ‫اجْل معةُ ح ٌّق و‬
‫ أ َْو‬،ٌّ ‫صيِب‬ َ َ‫ب َعلَى ُك ِّل ُم ْسل ٍم يِف مَج‬
َ ‫ أ َْو‬،ٌ‫ أَ ِو ْامَرأَة‬،‫ َعْب ٌد مَمْلُ ْو ٌك‬:ً‫اعة ا ال أ َْر َب َعة‬ ‫اج‬
ٌ َ َ َ ُُ
‫ض‬ٌ ْ‫َم ِري‬
“Jum’atan adalah hak yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim secara berjamaah, kecuali
empat orang: budak sahaya, wanita, anak kecil, atau orang yang sakit.” (HR. Abu Dawud)

e. Merdeka, tidak wajib bagi hamba sahaya.


f. Orang yang menetap (mukim bukan musafir)
Orang musafir termasuk orang yang mendapat rukhsah (keringan) dari Allah untuk tidak
melaksanakan puasa. Demikian halnya dengan shalat Jum’at.
Di antara dalil yang menegaskan bahwa musafir tidak diwajibkan untuk shalat Jum’at
adalah hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu yang menyebutkan shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam di Padang Arafah di hari Jum’at. Jabir  radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Kemudian (muazin) mengumandangkan azan lalu iqamah, Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam shalat zhuhur. Kemudian (muazin) iqamah, lalu shalat ashar.” (Shahih Muslim,
“Kitabul Hajj” no. 1218)
g. Tidak ada uzur/halangan yang mencegahnya untuk menghadiri Jum’atan
Orang yang memiliki uzur, ada keringanan tidak menghadiri shalat Jum’at dan
menggantinya dengan shalat dhuhur. Misalnya, sakit, hujan deras atau angin topan yang
terus-menerus, atau ada kezaliman yang dikhawatirkannya, atau bisa menggugurkan
suatu kewajiban yang tidak ada seorang pun yang bisa menggantikannya.

3. Syarat Sah Shalat Jum`at


:Adapun syarat sah shalat Jum`at adalah sebagai berikut
a. Shalat Jum`at diadakan dalam satu tempat (tempat tinggal) baik di kota maupun di desa.
Tidak sah mendirikan shalat Jum`at di tempat yang tidak merupakan daerah tempat tinggal
seperti di ladang atau jauh dari perkampungan penduduk.
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 7
b. Shalat Ju`mat diadakan secara berjamaah.
Jumlah jamaah menurut pendapat sebagian ulama adalah 40 orang laki-laki dewasa dari
penduduk negeri setempat. Sebagian ulama yang lain berpendapat lebih dari 40 jamaah
dan sebagian ulama yang lain berpendapat cukup dengan dua orang saja, karena sudah
berarti berjamaah.
c. Dikerjakan pada waktu dhuhur.
Rasulullah saw. bersabda:
ِ ِ ِ ٍِ
َ ُ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َكا َن ي‬
َ ‫ص لِّي اجْلُ ُم َع ةَ حنْي‬ َ َّ ‫َع ْن اَنَسِ ابْ ِن َمالك َرض َي اهللُ َعْنهُ اَ َّن النَّيِب‬
‫ رواه البخاري‬- ‫س‬ ِ
ُ ‫َّم‬ْ ‫مَت ْي ُل الش‬
Artinya: "Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. bersabda: Sholat Jumat ketika telah
tergelincir matahari." (H.R. Bukhari).
d. Dilaksanakan setelah dua khutbah.
Hadits tentang khutbah ini menyatakan sebagai berikut:

‫ب َي ْو َم اجْلُ ُم َع ِة‬ ِ
ُ ُ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم خَي ْط‬
ِ ِ
َ ‫َع ِن ابْ ِن عُ َمَر َرض َي اهللُ َعْن ُه َم ا َك ا َن َر ُس ْو ُل اهلل‬
- ‫س َبْيَن ُه َما‬ ِ‫قَائِما خطْبت ِ جَي ل‬
ُ ْ ‫ً ُ ََ نْي‬
Artinya: "Dari Ibnu Umar ra., Rasulullah saw. bersabda: berkhutbah pada hari Jumat dua
khutbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara kedua khutbah itu." (H.R. Bukhari dan
Muslim).

4. Rukun Shalat Jum`at


Yang termasuk rukun shalat jum`at yaitu sebagai berikut:
a. Imam
b. Khatib
c. Jamaah shalat jum`at
d. Khutbah sebanyak dua kali dan duduk diantara keduanya
e. Shalat jum`at dua rakaat secara berjamaah

5. Sunah shalat jum’at


a. Sebelum berangkat ke masjid, hendaklah terlebih dahulu mandi jum`at, memotong
kuku dan kumis, berpakaian bersih dan putih, dan memakai wangi-wangian
b. Hendaknya berangkat ke mesjid lebih awal. Datang sebelum imam/khatib naik
mimbar untuk menyampaikan khutbahnya
c. Mengisi shaf yang kosong, kemudian mengerjalan shalat tahiyatul masjid
sebanyak dua raka’at
d. Memperbanyak dzikir, beroda membaca shalawat Nabi atau membaca al-Qur’an
sebelum imam naik mimbar
e. Mendengarkan khutbah, tidak boleh berbicara, menegur jama’ah dan
mengantuk/tidur, sehingga tidak mengetahui isi khutbah
Sabda Rasulullah Saw:

‫ت‬ ِ ‫تو‬ ِ ْ‫ك يوم اجْل مع ِة اَن‬ ِ ِ ‫اِ َذا ُق ْلت لِص‬
َ ‫ب َف َق ْد لَغَ ْو‬
ُ ‫ط‬
ُ ْ ‫خَي‬ ‫ام‬ ‫م‬
َُ َ ‫اال‬ ْ ‫ص‬ َ ُْ َ َْ َ ‫ب‬ ‫اح‬ َ َ
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 8
“Apabila Anda berkata kepada temanmu, pada hari jum’at “diamlah” padahal imam telah
menyampaikan khutbahnya, maka jum’atmu sia-sia”. (HR. Bukhari dan Muslim).
f. Jamaah tenang mendengarkan khutbah dan duduk menghadap ke arah kiblat.
Dari Muthi’ Ibnul Hakam ra, bahwa Nabi saw.

‫؛ أَقْبلنَا بُِو ُج ْوهنَا إِلَْيه‬ ِ ‫ َكا َن إِ َذا ص‬ 


‫عد املْنرَب‬
َ َ
“Apabila beliau naik mimbar, maka kami menghadapkan wajah-wajah kami ke
beliau” )HR. Bukhari Muslim)
g. Jamaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk di antara dua
khutbah. Waktu di antara dua khutbah adalah waktu ijabah (waktu yang banyak
dikabulkannya doa saat itu).

6. Tata Cara pelaksanaan shalat Jum’at


Tata cara pelaksanaan shalat Jumat secara umum adalah sebagai berikut.
a. Khatib naik ke mimbar mengucapkan salam, muadzin mengumandangkan adzan yang
kedua.
b. Khatib menyampaikan khutbahnya dengan dua kali khutbah diselingi dengan duduk di
antara dua khutbah.
c. Pada saat khutbah dibacakan, jamaah memperhatikan dengan khusuk, tidak
bercakap-cakap.
d. Setelah selesai khutbah, muadzin mengumandangkan iqamah, sebagai tanda
dimulainya shalat Jumat.
e. Jamaah bersiap-siap untuk melaksanakan shalat Jum`at.
f. Sebelum shalat dimulai, imam hendaknya mengingatkan makmum untuk merapatkan
dan meluruskan shaf serta mengisinya yang masih kosong.
g. Imam memimpin shalat Jum`at berjamaah dua rakaat.
h. Jamaah disunahkan untuk berdzikir dan berdoa setelah selesai shalat Jum`at.
i. Sebelum meninggalkan masjid jamaah disunahkan untuk melaksanakan shalat
ba’diyah terlebih dahulu.

KETENTUAN KHUTBAH JUM`AT


1. Pengertian Khutbah Jum`at
Secara bahasa, khutbah artinya pidato, nasihat, pesan. Sedangkan menurut istilah khutbah
adalah pidato yang disampaikan oleh seorang khatib tentang ajaran agama Islam sebagai
rangkaian shalat jum`at.

2. Rukun Khutbah Jum`at


a. Memuji kepada Allah di kedua khutbah
Khutbah jum`at itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafadz yang memuji Allah swt.
Misalnya lafadz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya,
minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik dikhutbah pertama atau khutbah kedua.
Contoh bacaan:

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 9


‫اَحْلَ ْم ُد لِٰلّ ِه الَّ ِذي أ َْر َس َل َر ُس ولَهُ بِاهْلُ َدى َو ِديْ ِن احْلَ ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى ال دِّيْ ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه‬
‫الْ ُم ْش ِر ُكو َن‬
b. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di kedua khutbah
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas. Misalnya ushalli
‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.
Contoh bacaan:

‫ان‬ ْ َ‫ارْك َعَلى سَِّيِدَنا مُحََّمدٍ َوَعَلى اٰلِِه َوص‬


ٍ َ‫حِبِه َوالتَِّابِعْيَن لَُهمْ ِبِاْحس‬ ِ ‫صِّل َوَسِّلمْ َوَب‬
َ َّ‫اَّللُٰهم‬
‫اََلى يَوِْم الدِّْيِن‬
c. Washiyat untuk taqwa di kedua khutbah
Washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada
Allah SWT. Menurut Az-Zayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah
Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu
harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: “takutlah kalian
kepada Allah”. Atau kalimat: “marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat”.
Contoh bacaan:

‫يَاأَيّ َها الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اتَّ ُقوا اهللَ َح ّقَ ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن إِالَّ َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
d. Membaca ayat Al-Quran pada salah satu dua khutbah
Khatib hendaknya membaca ayat al Qur`an berkenaan dengan tema khutbah yang
disampaikan, walau satu ayat saja, asal utuh dan tidak dipenggal-penggal sehingga tidak
dapat dipahami oleh para jamaah. Tema ayatnya, tidak ada ketentuan harus ayat tentang
perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat al Quran tentang kisah umat terdahulu
dan lainnya.
Contoh bacaan (QS. Al-Baqarah, 2 : 148)

‫لى ُك ِّل َش ٍئ قَ ِد ٌير‬ َّ ِ ِ ِ ِْ


َ ‫ونوا يَأت ب ُك ُم اهللُ مَج ًيعا إن اهللَ َع‬
ِ
ُ ‫اس َتب ُقوا اْخلَْيَرات أَيْ َن َما تَ ُك‬
ْ َ‫ف‬
e. Doa untuk kaum mukmin di khutbah terakhir
Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafadz yang doa yang intinya meminta
kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin
wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajirna minannar .
Contoh bacaan do’a penutup:
ِ ‫ات اْألَحي ِاء ِمْنهم واْألَمو‬
،‫ات‬ ِ ‫اَللَّه َّم ا ْغ ِفر لِْلمسلِ ِم والْمسلِم‬
ِ َ‫ والْم ْؤ ِمنِ والْم ْؤ ِمن‬،‫ات‬
َْ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ‫نْي‬ ُ َ َ ْ ُ َ َ ‫ْ ُ ْ نْي‬ ُ
ِ ‫ك مَسِ يع قَ ِريب جُمِ يب ال ّدعو‬ ِ
.‫ات‬ َ َ ُ ْ ٌ ْ ٌ ْ َ َّ‫إن‬
3. Syarat Khutbah Jum`at
a. Khutbah dilaksanakan pada waktu dhuhur
b. Tertib, yakni berturut-turut antara khutbah pertama dengan khutbah kedua.
Sabda Rasulullah SAW:

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 10


. ِ ‫س بْي َن ُخطْبََتنْي‬ ِ ِ ُ‫ حَي ط‬.‫م‬.‫اهلل ص‬
ِ ‫َكا َن رسو ُل‬
ُ ‫ب قَائ ًما َوجَيْل‬
ُ ْ ُْ َ
Artinya : Nabi Muhammad saw berkhutbah dengan berdiri dan duduk diantara dua
khutbah.
“Bila Rasulullah saw. Berkhutbah, kedua matanya merah, suaranya keras, dan
semangatnya tinggi bagai seorang panglima yang memperingatkan kedatangan musuh
yang menyergap di kala pagi dan sore” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

4. Syarat Khatib Jum`at


Salah satu syarat sahnya mendirikan shalat jum’at ialah harus didahului khutbah oleh
khatib dengan ketentuan:
a. Laki-laki
b. Mengetahui rukun khutbah
c. Suci dari hadats dan najis
d. Menutup aurat
e. Berdiri bagi yang mampu
f. Duduk diantara dua khutbah
g. Dengan suara keras yang dapat didengar 40 jamaah
h. Berpenampilan baik, rapi dan sopan.

5. Sunnah Kutbah Jum`at


a. Dilakukan di tempat yang lebih tinggi atau di atas mimbar
b. Memberi salam pada permulaan khutbah jum`at
c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
d. Disampaikan dengan kalimat yang jelas, sistematik dan temanya sesuai dengan
kondisi yang terjadi
e. Materi khutbah hendaklah pendek, jangan terlalu panjang sebaiknya shalatnya saja
yang panjang
f. Khatib menghadap jama`ah.

Contoh Khutbah Jum’at .6


a. Khutbah (pertama)
1) Khatib berdiri di mimbar sambil mengucapkan salam
2) Duduk takkala dikumadangkan adzan
3) Selesai adzan, khatib berdiri dan membaca rangkaian rukun khutbah:

‫اَحْلَ ْم ُد لِلَّ ِه الَّ ِذي أ َْر َس َل َر ُسولَهُ بِاهْلَُدى َو ِدي ِن احْلَ ِّق لِيُظْ ِهَرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه‬
ْ‫صِّل َوَسِّلم‬ َ َّ‫أَ ْش َه ُدأَ ْن الَ إِلهَ إِالَّ اهللُ َوأَ ْش َه ُد أَ ّن حُمَ ّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ اَّللُٰهم‬,‫الْ ُم ْش ِر ُكو َن‬
‫قَ َال‬.‫ان ِالَى يَْوِم الدِّْيِن‬ ٍ َ‫حِبِه َوالتَِّابِعْيَن لَُهمْ ِبِاْحس‬ ْ َ‫لى َسِّيِدَنا مُحََّمدٍ َوَعَلى اٰلِِه َوص‬ َ ‫ارْك َع‬ ِ ‫وََب‬
‫ يَاأَيّ َها الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُقوا اهللَ َح ّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ ّن إِالّ َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن يَاأَيّ َها‬: ‫اهللُ َتعاىَل‬
‫صلِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْرلَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم‬ ِ ِ
ْ ُ‫الّذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُقوا اهللَ َو ُق ْولُْوا َق ْوالً َسديْ ًدا ي‬
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 11
‫اُْو ِصْي ُك ْم َو َن ْف ِسي بَِت ْق َوى اهلل‬,‫ أ َّما َب ْع ُد‬،‫َو َمن يُ ِط ِع اهللَ َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما‬
‫اعتِ ِه َلعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْون‬
َ َ‫َوط‬
Memberi wasiat hendaklah disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalam memberi
wasiat ini hendaklah membaca ayat Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar wasiat dalam
menyampaikan khutbah.
4) Penutup khutbah I (pertama)
Di akhir khutbah pertama ini, marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah, dan Selama
masih hidup, manusia senantiasa perlu bertaubat dan istighfar kepada Allah ‘Azza wa
Jalla:
‫الذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم أَُق ْو ُل َق ْويِل‬
ِّ ‫ات و‬ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ َ‫بَ َار َك اهلل يِل َولَ ُك ْم يِف الْ ُق ْراَن الْ َعظْي ِم َو َن َف َعيِن ْ به م َن االَي‬
‫َه َذا‬
‫الر ِحْي ُم‬ ِ ِ ْ َ‫ات ف‬ ِ ‫أَسَت ْغ ِفر اهلل يِل ولَ ُكم ولِسائِِر الْمسلِ ِم والْمسلِم‬
ّ ‫اسَت ْغفُر ْوهُ إنّهُ ُه َو اْلغَ ُف ْو ُر‬ َ ْ ُ َ َ ‫َ ْ َ َ ُ ْ نْي‬ ُ ْ
:Atau dalam kalimat yang lain
‫الصاحِلِنْي َ اَُقو ُل َقوىِل‬
ْ ْ َّ ‫اآلمنِنْي َ َواَ ْد ِخ ْلنَا َواِيَّا ُك ْم يِف ْ ُز ْمَر ِة‬
ِ ‫جعلَنَا اهلل واِيَّا ُكم ِمن الْ َفائِِزين‬
َْ َ ْ َ ُ ََ
‫اسَت ْغ ِف ُر ْوهُ اَنَّ ُه‬َ‫ف‬ ِ ‫ه َذا واسَت ْغ ِفر اهلل الْع ِظي ِم يِل ولَ ُكم ولِسائِِر الْمسلِ ِم والْمسلِم‬
‫ات‬
ْ َ ْ ُ َ َ ‫َ ْ ُ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ُ ْ نْي‬
. َ ‫الرامِح ِ نْي‬
َّ ‫ت َخْي ُر‬ ِ ِّ ‫الر ِحي ِم وقُل ر‬
َ ْ‫ب ا ْغف ْر َواَن‬ َ ْ َ ْ َّ ‫ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬
b. Khutbah II (kedua)
1) Selesai khutbah pertama khatib duduk sebentar lalu berdiri untuk khutbah kedua
2) Boleh menyampaikan kesimpulan khutbah 1 (pertama) setelah membaca hamdallah,
dua kalimat sahadat dan shalawat atas Nabi Muhammad Saw (seperti pada khutbah
pertama di atas).
3) Setelah itu diakhiri dengan membaca do’a:

‫ص َر‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ َ‫ص ْر َم ْن ن‬ ُ ْ‫ اَللّ ُه َّم ان‬.‫اَللّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَ ات َوالْ ُم ْس لمنْي َ َوالْ ُم ْس ل َمات‬
‫اختِ ْم لَنَ ا حِب ُ ْس ِن اخْلَامِت َ ِة‬ ِ ِ ِ‫الدِّين واخ ُذ ْل من خ َذ َل الْمس لِ ِم اَللّه َّم اختِم لَنَ ا ب‬
ْ ‫االمْيَان َو‬ ْ ْ ُ َ ‫ُ ْ نْي‬ َ ْ َ ْ َ َْ
ٍ ‫ب لَنَ ا ِم ْن اَْزو ِاجنَ ا وذُِّريَّتِنَ ا ُق َّرةَ اَ ْعنُي‬ ِ ‫ِ ِ مِت‬ ِ
َ َ ْ ‫ َربَّنَ ا َه‬.‫َوالَ جَتْ َع ْل اَخ ُر اَ َجلَنَ ا ب ُس ْوء اخْلَا َ ة‬
ِ ِ
َ ‫الد ْنيَا َح َس نَةً َويِف الآلخ َر ِة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ‬
‫اب‬ ُّ ‫ َربَّنَ ا آتِنَ ا يِف‬.‫اج َع ْلنَ ا لِْل ُمت َِّقنْي َ اَِم ًام ا‬
ْ ‫َو‬
.‫النَّا ِر‬
4) Kalimat penutup khutbah kedua
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 12
ِ ‫ان واِيت ِاء ِذى الْ ُق ر ويْنهى ع ِن الْ َفحش‬ ِ ‫ اِ َّن اهلل ي أْمر بِالْع ْد ِل و‬.‫اهلل‬
ِ ‫ِعب اد‬
‫آء‬ َْ َ َ َ َ ‫ْ ْ ىَب‬ َْ َ ِ ‫اال ْح َس‬ َ َ ُُ َ َ َ َ
ِ ‫والْمْن َك ِر والْب ْغ ِي يعِظُ ُكم لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن فَ اذْ ُكروا اهلل الْع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم ولَ ِذ ْكر‬
‫اهلل‬ ُ َ ْ ْ َ َْ َ َ ُ ُْ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ
.‫اَ ْكَب ُر‬
5) Khatib turun dari mimbar dan bersama dengan itu muadzin mengumandangkan
iqamah.

.Nilai-nilai Pendidikan Ibadah Shalat Jum’at .7


Shalat jum’at merupakan ibadah yang hukumnya wajib dilakukan oleh seorang muslim
mukalaf . Jika ditarik dalam garis dunia pendidikan ,maka ibadah shalat jum’at memiliki
:nilai-nilai yang luhur yang dapat dijabarkan dalam rangkaian nilai sebagai berikut
a. Disiplin waktu.
Shalat Jum’at merupakan sholat wajib mingguan, yang hanya dilaksanakan pada
haru jum’at dengan waktu yang khusus, yaitu pada waktu sholat dhuhur. Dengan
pelaksanaan shalat  jum’at mendidik ummat untuk menggunakan waktu pada hari
jum`at sebaik mungkin dan bersegera untuk melaksanakan shalat Jum’at
b. Memilih untuk mengingat Allah swt dan tidak Hubbud dunya.
Sikap ini tergambar dengan firman Allah swt Qs.Al-Jum’ah :9 dalam penjelasan
ayat ini menuntun manusia agar tidak terpedaya dunia ketika seruan Allah swt
.telah datang
c. Nilai kebersamaan.
Nilai ini tercermin dalam tatacara shalat jum’at  yang dilaksanakan secara
berjamaah. Bahkan dalam shalat jum’at pelaksanaannya dilaksanakan oleh
seluruh penduduk . Ibnu Qoyyim Al Jauziah , menyatakan bahwa shalat Jum’at
adalah fardu islam yang paling kuat dan merupakan perkumpulan orang-orang
.muslim yang paling besar karena dilakukan secara berjamaah
d. Nilai menghargai orang lain.
Nilai ini tercermin dalam pelaksanaan shalat Jum’at pada saat khatib sedang
melaksanakn khutbahnya. Dalam sholat jum’at setiap muslim diharuskan untuk
mendengarkan khutbah, dan jika tidak maka disebut laghaw . dan barang siapa
.yang termasuk lagha maka dianggap tidak mengikuti Jum’at
e. Membiasakan hidup bersih dan rapi.
Hal ini dilihat dan tergambar dari aktifitas yang dianjurkan ketika hendak
.melaksanakan sholat jum’at yaitu mandi dan memakai wangi-wangian

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 13


D. Mengasosiasi
:Untuk memperluas wawasanmu, diskusikanlah masalah-masalah berikut

.No Masalah Hasil Diskusi


.1 Mengapa umat Muslim melaksanakan shalat jumat?
?Bagaimana jika ditinggalkan
.2 Bagaimana hukumnya mengantuk ketika khutbah
?berlangsung

.3 Bagaimana jika ada orang perempuan mengikuti


?shalat jum’at
.4 Sebagai pelajar, mengapa perlu berlatih
?menyampaikan khutbah jum’at
.5 Adzan jum’at bermacam-macam, ada yang 1 kali, 2
kali bahkan 3 kali (adzan awal, masuk waktu, dan
ketika mulai khutbah) bagaimana menyikapinya?
Bandingkan pula dengan perkembangan pada
!zaman Nabi dan para sahabat

E. Mengkomunikasikan
Presentasikan hasil diskusi kalian!

Penilaian Autentik
Penilaian sikap KI-1 (spiritual) dan KI-2 (sosial)
1. Penilaian diri sikap spiritual
Berikanlah ceklis ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi kalian
Nama Peserta didik : ................................. Kelas : ..............................

Sunnah Shalat Juma`t

No Aspek Perilaku S B

1 Mandi sebelum berangkat ke masjid

2 Bergegas menuju masjid

3 Memakai pakaian baik dan sopan

4 Memakai pakaian berwarna putih

5 Memakai harum-haruman

6 Shalat tahiyatul masjid

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 14


2. Penilaian diri sikap sosial
Berikanlah ceklis ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi kalian
Nama Peserta didik : ................................. Kelas : ................................

Adab Selama Khutbah Jum`at

No Aspek Perilaku S B

1 Mengambil tempat di shaf terdepan

2 Duduk dengan shaf yang lurus dan rapat

3 Mengambil tempat pada shaf yang kosong

4 Menghadap ke arah kiblat

5 Tenang mendengarkan khutbah

6 Tidak berbicara selama khutbah dibacakan

7 Tidak maaemberi isyarat untuk mendiamkan jamaah


lain

Penilaian KI- 3 (pengetahuan)


I. Berilah silang (x) huruf a, b,c atau d pada jawaban yang benar!

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 15


Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 16
1. Shalat wajib dua rakaat yang dikerjakan dengan berjamaah pada waktu dhuhur disebut…
a. shalat jamak c. shalat jum`at
b. shalat dhuha d. shalat qashar
2. Shalat dua rakaat sebagai tanda penghormatan terhadap masjid, disebut shalat
a. taubat. c. istikharah
b. tahiyatul masjid d. Tasbih
3. Yang termasuk syarat wajib shalat jum`at adalah…..
a. beragama islam c. pakai wangi-wangi
b. berpakaian putih d. mandi sebelum berangkat
4. Berikut ini yang bukan termasuk rukun khutbah adalah…..
a. membaca shalawat c. wasiat taqwa
b. membaca hamdalah d. tidak membaca Alquran
5. Salah satu hikmah mengerjakan shalat jumat adalah…..
a. dapat menambah kekayaan
b. dapat saling memandang
c. dapat mempererat tali persaudaraan
d. dapat memberi pahala pada orang lain
6. Memotong kuku, menyisir rambut, memakai wangi-wangian sewaktu akan berangkat shalat
jumat termasuk perbuatan…..
a. sunnah c. Mubah b. wajib d. Makruh
7. Berikut ini kelompok orang yang boleh meninggalkan shalat jumat kecuali ……..
a. wanita c. Musafir
b. anak kecil d. laki-laki dewasa
8. Setiap memasuki masjid kita di sunahkan shalat tahiyatul masjid sebanyak…
a. 6 rekaat c. 3 rekaat
b. 2 rekaat d. 4 rekaat
9. Yang termasuk hari yang baik untuk berdoa adalah…..
a. Senin c. kamis
b. jumat d. Minggu
10. Apabila khatib membaca khutbah, maka jamaah…..
a. ikut berkhutbah c. boleh tiduran
b. boleh berbicara d. harus mendengarkan
11. Membaca dua kalimat syahadat termasuk .... khutbah.
a. rukun c. kesempurnaan
b. sunah d. Keutamaan
12. Shalat jum`at bagi laki-laki yang sudah baligh hukumnya ....
a. fardhu `ain c. Sunnah
b. fardhu kifayah d. Makruh
13. Firman Allah swt yang menyerukan agar bersegeralah menunaikan shalat jumat terdapat
pada surat…..
a. Al Jumaah : 9 c. Al Maidah : 3
b. Al Mulk : 8 d. Al Nisa’ : 8
14. Orang yang memberi khutbah jumat disebut...
a. da’I b. Khatib c. jubir d. 'ulama
15. Berikut ini tidak termasuk etika yang pantas dilakukan di masjid, kecuali…….
a. bermain-main c. berkata kotor
b. berkelakar d. Berdzikir
16. Hukum shalat Jum`at bagi perempuan adalah ...
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 17
a. sunnah c. wajib kifayah
b. wajib ‘ain d. Mubah
17. Khutbah Jumat dilakukan khatib sebanyak……..
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. 4 kali
18. Khutbah jumat dilakukan ……… jumat
a. sebelum shalat c. sesudah shalat
b. pada waktu adzan d. pertengahan shalat
19. Apabila khatib tidak membaca ayat-ayat Al Quran pada waktu khutbah maka
khutbahnya……
a. diulangi c. sah
b. boleh diulangi d. tidak syah
20. Shalat dua rakaat yang dilakukan setelah shalat jum`at disebut…..
a. shalat sunnah ba’diyah c. shalat sunnah taubat
b. shalat sunnah qabliyah d. shalat sunnah istikharah

!II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat dan benar


1. Hukum melaksanakan shalat jum'at bagi wanita adalah................................…..
2. Membaca dua kalimat syahadat termasuk .................................................Jum'at
3. Suci dari hadats dan najis termasuk ....................................................... Jum'at.
4. Pada waktu khatib duduk diantara 2 khutbah, jama'ah hendaknya......................
5. Mandi sebelum berangkat shalat Jum'at hukumnya ............................................
6. Berbicara pada waktu khatib sedang khutbah .............................. shalat Jum'at
7. Rukun shalat Jum'at diantaranya adalah .............................................. khutbah
8. Berwasi'at termasuk ................................................................................khutbah
9. Pelaksanaan shalat Jum'at itu................................................................ khutbah
10. Seorang yang mengumandangkan adzan sebelum khutbah jam'at disebut........

III. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar dan singkat !


1. Jelaskan pengertian shalat Jum`at !
Jawab: ..................................................................................................................

2. Sebutkan rukun khutbah !


Jawab:...................................................................................................................

3. Kapan shalat Jum`at dilaksanakan ?


Jawab:...................................................................................................................

4. Sebutkan sunnah shalat Jum`at !


Jawab:...................................................................................................................

5. Sebutkan syarat wajib shalat jum`at !


Jawab: ..................................................................................................................

Penilaian KI-4 (keterampilan)


Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 18
Buatlah konsep khutbah jumat dengan mengambil bahan materi dari buku pelajaranmu
ataupun dari sumber lainnya, kemudian bacalah di depan kelas!
PROGRAM PENGAYAAN
Sebutkan syarat sahnya shalat jum’at dan syarat wajibnya
No Syrat Sah No Syarat Wajib

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 19


BAB 2
SHALAT JAMA`, SHALAT QASAR, SHALAT JAMA`
QASAR DAN SHALAT DALAM KEADAAN
DARURAT

KOMPETENSI INTI

KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya


KI-2 : Menunjukkan perilaku: a.jujur, b.disiplin, c.santun, d.percaya diri, e. peduli, dan f.
bertanggung jawab, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan
negara
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara: a. mengamati, b. menanya, dan c. Mencoba, berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
KI-4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak : a. Kreatif b. produktif, c. kritis, d.
mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya

KOMPETENSI DASAR

1.2 Menerima ketentuan shalat Jamak dan Qasar


2.2 Membiaskana shalat Jamak dan Qasar
3.2 Memahami ketentuan salat Jamak dan Qasar
4.2 Mempraktekan salat Jamak dan Qasar

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 20


Pendekatan Saintifik
A. Mengamati
Amati gambar berikut ini:

1 2

3 4

B. Menanya
Susunlah beberapa pertanyaan yang menggugah nalar anda terkait dengan tema di atas:
1. .......................................................................................................................................

2. .......................................................................................................................................

3. .......................................................................................................................................

4. .......................................................................................................................................

C. Mengeksplorasi
Setiap akhir tahun atau liburan sekolah, diantara kalian pasti ada yang mengadakan
rekreasi ataupun karya wisata. Dalam melakukan perjalanan itu tidak boleh bagi kita
sebagai orang muslim yang baik akan meninggalkan shalat yang merupakan kewajiban
tiap-tiap muslim.
Coba sekarang jawab dengan jujur, pernahkan kalian meninggalkan shalat secara
sengaja saat berekreasi? Kalau kalian tidak pernah meninggalkan bagaimana kalian
mengerjakan shalat itu?

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 21


Allah tidak akan pernah menyulitkan hamba-hambaNya yang baik. Oleh karena itu,
dalam Islam diberikan kemudahan untuk melaksanakan ibadah shalat ini dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan yang khusus.
Perhatikan uraian materi di bawah ini.

1. Shalat Jama`
a. Pengertian dan Hukum Shalat Jama’
Shalat jama’ menurut bahasa adalah shalat yang dikumpulkan. Sedangkan
menurut istilah adalah dua shalat fardhu yang dikerjakan pada dalam satu waktu
karena ada sebab-sebab tertentu. Contohnya shalat Dhuhur dan Ashar dikerjakan
dalam satu waktu dhuhur atau pada waktu ashar.
Hukum melaksanakan shalat jama’ adalah mubah (boleh) bagi orang yang
dalam perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya. Rasulullah SAW bersabda:

‫َخَر الظُّ ْهَر اِىَل‬


َّ ‫س أ‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫الش‬ ‫غ‬
َ ‫ي‬
ْ ‫ز‬ َ َ
ِ ‫ال َكا َن رسو ُل‬
ِ َ‫اهلل ص م إِ َذا َر َحل َقْبل اَ ْن ت‬ ُْ َ َ َ‫س ق‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬
‫ب‬ ِ ُّ َّ َ ‫ت َقْبل اَ ْن َي ْرحَتِ ل‬ ِ ِ ْ ‫ت الْ َع‬ِ ْ‫وق‬
َ ‫صلى الظ ْهَر مُثَّ َرك‬ َ َ ْ ‫صر مُثَّ َنَز َل جَيْ َم ُع َبْيَن ُه َما فَإ ْن َزا َغ‬ َ
Artinya:
Dari Anas ia berkata: Rasulullah SAW bila berangkat dalam perjalanan sebelum
tergelincir matahari, maka beliau mengakhirkan shalat dhuhur ke waktu shalat
ashar, kemudian beliau berhenti untuk menjama’ keduanya. Jika matahari
tergelincir sebelum beliau berangkat, maka beliau shalat dhuhur dahulu kemudian
baru beliau naik kendaraan.(HR. Bukhari dan Muslim)

b. Macam-macam Shalat Jama’


Shalat Jama’ ada dua macam, yaitu:
1) Jama’ Taqdim, adalah mengumpulkan dua shalat fardhu yang dikerjakan
pada waktu yang lebih awal (shalat yang pertama). Contoh: menjama’
shalat dhuhur dan ashar dikerjakan pada waktu dhuhur atau menjama’
shalat maghrib dan isya’ dikerjakan pada waktu shalat maghrib.
2) Jama’ Ta’khir, adalah mengumpulkan dua shalat fardhu yang dikerjakan
pada waktu yang akhir (waktu shalat yang kedua). Contoh: menjama’ shalat
dhuhur dan ashar dikerjakan pada waktu shalat ashar atau menjama’ shalat
maghrib dan isya’ dikerjakan pada waktu shalat isya’.

Shalat yang Boleh Dijama’


a) Shalat Dhuhur dan shalat Ashar
b) Shalat Maghrib dan shalat Isya’

c. Syarat-syarat Shalat Jama’


1) Dalam perjalanan (musafir).
Perjalanan yang membolehkan seseorang untuk menjama’ shalat ialah
perjalanan yang tidak terlarang, seperti perjalanan untuk maksiat.
Kemungkinan perjalanan yang diperbolehkan untuk menjama’ shalat
adalah perjalanan wajib seperti perjalanan haji, mencari rezeki, atau
perjalanan sunnah dalam rangka silaturahmi.
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 22
2) Perjalanan itu berjarak jauh.
Perjalanan yang boleh menjama’ shalat adalah sejauh 16 farsah atau
80.64 km (± 81 km) atau perjalanan yang membutuhkan waktu sehari
semalam.
3) Shalat yang boleh dijama’ adalah shalat yang bukan shalat qadha’
4) Niat menjama’ pada waktu takbiratul ihram

Contoh niat shalat jama’, antara lain:


1) Niat shalat jama’ taqdim dhuhur

َ‫ص ِر مَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬ ٍ


ْ ‫ض الظُّ ْه ِر أ َْربَ َع َر َك َعات جَمْ ُم ْوعاً بِالْ َع‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
2) Niat shalat jama’ taqdim Ashar

َ‫ات جَمْ ُم ْوعاً بِالظُّ ْه ِر مَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬


ٍ ‫اُصلِّى َفرض الْعص ِر أَربع ر َكع‬
َ َ ََ ْ ْ َ َ ْ َ
3) Niat shalat jama’ ta’khir Dhuhur

َ ‫ص ِر مَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلٰهِ َتَع‬ ٍ


‫اىل‬ ْ ‫ض الظُّ ْه ِر أ َْربَ َع َر َك َعات جَمْ ُم ْوعاً بِالْ َع‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
4) Niat shalat jama’ ta’khir Ashar
ٍ ‫اُصلِّى َفرض الْعص ِر أَربع ر َكع‬
‫ات جَمْ ُم ْوعاً بِالظُّ ْه ِر مَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلٰهِ َتَعاىل‬ َ َ ََ ْ ْ َ َ ْ َ
5) Niat shalat jama’ taqdim Maghrib

َ ‫ات جَمْ ُم ْوعاً بِالْعِ َش ِاء مَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ لِّلٰهِ َتَع‬


‫اىل‬ ٍ ‫ث ر َكع‬ ِ
َ َ َ َ‫ض الْ َم ْغ ِرب ثَال‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
6) Niat shalat jama’ taqdim Isya’

َ ‫ب مَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ هلل لِّلٰهِ َتَع‬


‫اىل‬ ٍ ‫اُصلِّى َفرض الْعِ َش ِاء أَربع ر َكع‬
ِ ‫ات جَمْموعاً بِالْم ْغ ِر‬
َ ُْ َ َ ََ ْ َ ْ َ
7) Niat shalat jama’ ta’khir Maghrib

َ‫ات جَمْ ُم ْو ًعا بِالْعِ َش ِاء مَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬
ٍ ‫ث ر َكع‬ ِ
َ َ َ َ‫ض الْ َم ْغ ِرب ثَال‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
8) Niat shalat jama’ ta’khir Isya’

َ‫ب مَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬ ٍ ‫اُصلِّى َفرض الْعِ َش ِاء أَربع ر َكع‬
ِ ‫ات جَمْموعاً بِالْم ْغ ِر‬
َ ُْ َ َ ََ ْ َ ْ َ
2. Shalat Qashar
a. Pengertian Shalat Qashar
Shalat qashar menurut bahasa adalah shalat yang diringkas. Sedangkan
menurut istilah adalah mengerjakan shalat fardhu dengan cara meringkas shalat
yang jumlah rakaatnya empat diringkas menjadi dua rakaat. Allah SWT
berfirman:

‫الصالَِة إِ ْن ِخ ْفتُ ْم أَن‬


َّ ‫ص ُرواْ ِم َن‬ ُ ‫اح أَن َت ْق‬ ٌ َ‫س َعلَْي ُك ْم ُجن‬ ِ ‫َوإِ َذا َ يِف‬
َ ‫ضَر ْبتُ ْم األ َْرض َفلَْي‬
ً‫ين َكانُواْ لَ ُك ْم َع ُد ّواً ُّمبِينا‬ ِ ِ ِ َّ ِ
َ ‫َي ْفتنَ ُك ُم الذيْ َن َك َف ُرواْ إ َّن الْ َكاف ِر‬

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 23


Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-
qashar sholat, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-
orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS. An Nisa’: 101)

b. Syarat-syarat Shalat Qashar


1) Dalam perjalanan (musafir).
Perjalanan yang membolehkan seseorang untuk menjama’ shalat ialah
perjalanan yang tidak terlarang, seperti perjalanan untuk maksiat.
Kemungkinan perjalanan yang diperbolehkan untuk menjama’ shalat
adalah perjalanan wajib seperti perjalanan haji, mencari rezeki, atau
perjalanan sunnah dalam rangka silaturahmi.
2) Perjalanan itu berjarak jauh.
Perjalanan yang boleh menjama’ shalat adalah sejauh 16 farsah atau
80.64 km (± 81 km) atau perjalanan yang membutuhkan waktu sehari
semalam.
3) Shalat yang boleh diqashar adalah shalat yang bukan shalat qadha’
4) Shalat yang boleh diqashar adalah shalat yang jumlah rakaatnya
empat.
5) Niat mengqashar shalat pada waktu takbiratul ihram.
6) Tidak makmum kepada orang yang mukim

Contoh niat shalat Qashar, antara lain:


a) Niat shalat Qashar Dhuhur

‫اىل‬ ‫ع‬ ‫ت‬


َ ِ ّ‫اُصلِّى َفرض الظُّه ِر ر ْكعَت ِ قَصرا لِٰل‬
‫ه‬
َ َ ً ْ ‫َ ْ َ ْ َ َ نْي‬
b) Niat shalat Qashar Ashar

‫اىل‬ ِ ِٰ َ‫اُصلِّى َفرض الْعص ِر ر ْكعَت ِ ق‬


َ ‫صًرا للّه َت َع‬
ْ ‫َ ْ َ َ ْ َ َ نْي‬
c) Niat shalat Qashar Isya’
ِ ِ ‫اُصلِّى َفر‬
‫اىل‬ ْ َ‫ض الْع َشاء َر ْك َعَتنْي ِ ق‬
َ ‫صًرا لِّلٰهِ َتَع‬ َ ْ َ
3. Shalat jama’ qashar
Shalat jama’ qashar adalah mengumpulkan pelaksanaan dua shalat fardhu yang
dikerjakan dalam satu waktu dan diringkas bilangannya. Misalnya, karena
menempuh perjalanan jauh seseorang menjama` qashar shalat dhuhur dan
ashar. Ini artinya orang tersebut mengerjakan shalat dhuhur dua rakaat
kemudian dilanjutkan shalat ashar dua rakaat pula.
Seperti halnya shalat jama`, shalat jama` qashar juga terbagi menjadi dua
macam yaitu jama’ taqdim dengan qashar dan jama’ ta’khir dengan qashar.

Contoh niat shalat jama’ qashar, antara lain:


a) Niat shalat qashar jama’ taqdim

َ‫ص ِرمَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬


ْ ‫صًرا جَمْ ُم ْوعاً بِاْ َلع‬ْ َ‫ض الظُّ ْه ِر َر ْك َعَتنْي ِ ق‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
َ‫صًرا جَمْ ُم ْوعاً بِالظُّ ْه ِرمَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬ ْ َ‫ص ِر َر ْك َعَتنْي ِ ق‬ َ ‫صلِّى َف ْر‬
ْ ‫ض الْ َع‬ َ ُ‫ا‬
َ‫ب مَجْ َع َت ْق ِدمْيٍ لِّلِٰه َتَعاىل‬ ِ ‫صرا جَمْموعاً بِالْم ْغ ِر‬ ِ ِ ِ ‫اُصلِّى َفر‬
َ ْ ُ ً ْ َ‫ض الْع َشاء َر ْك َعَتنْي ق‬ َ ْ َ
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 24
b) Niat shalat qashar jama’ ta’khir

َ ‫ص ِرمَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلٰهِ َتَع‬


‫اىل‬ ْ ‫صًرا جَمْ ُم ْوعاً بِالْ َع‬ْ َ‫ض الظُّ ْه ِر َر ْك َعَتنْي ِ ق‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
َ ‫صًرا جَمْ ُم ْوعاً بِالظُّ ْه ِرمَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلٰهِ َتَع‬
‫اىل‬ ْ َ‫ص ِر َر ْك َعَتنْي ِ ق‬ َ ‫صلِّى َف ْر‬
ْ ‫ض الْ َع‬ َ ُ‫ا‬
َ ‫ب مَجْ َع تَأْ ِخرْيٍ لِّلٰهِ َتَع‬
‫اىل‬ ِ ‫صرا جَمْموعاً بِالْم ْغ ِر‬ ْ ‫ق‬
َ ِ ‫ض الْعِ َش ِاء ر ْك َعَتنْي‬َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ا‬
َ ُْ ً َ

4. Hikmah pelaksanaan shalat jama` dan qashar


a) Ajaran islam yang memberikan kemudahan dan keringanan para
pemeluknya dalam melakukan berbagai ibadah shalat.
b) Mendidik setiap muslim untuk taat melaksanakan shalat di mana saja
berada.
c) Dapat melaksanakan shalat dalam perjalanan menjadikan hati tenang tidak
gelisah karena sudah dapat melaksanakan kewajiban shalat.

RANGKUMAN

Shalat jama’ menurut bahasa adalah shalat yang dikumpulkan. Sedangkan menurut
istilah adalah dua shalat fardhu yang dikerjakan pada dalam satu waktu karena ada
sebab-sebab tertentu.

Shalat yang Boleh Dijama’

a) Shalat Dhuhur dan shalat Ashar


b) Shalat Maghrib dan shalat Isya’
Shalat qashar menurut bahasa adalah shalat yang diringkas. Sedangkan menurut
istilah adalah mengerjakan shalat fardhu dengan cara meringkas shalat yang jumlah
rakaatnya empat diringkas menjadi dua rakaat

D. Mengasosiasi
Kumpulkan data dan informasi kemudian lakukan analisis terhadap data dan
informasi tersebut, terkait hasil pengamatan dan pertanyaan tentang materi yang
dipelajari, baik melalui bacaan-bacaan, wawancara dengan narasumber,
mengunjungi tempat tertentu maupun membuka internet.

E. Mengkomunikasikan
Komunikasikan hasil-hasil yang anda peroleh dengan teman sekelas kemudian
lapokan hasil kerja anda dalam bentuk lisan maupun tulis tentang materi yang
dipelajari.

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 25


Penilaian Autentik
Penilaian sikap KI-1 (spiritual) dan KI-2 (sosial)
Nama Penguji :
Nama yang Diuji :

No Kegiatan Nilai Keterangan


1 Menghafalkan niat-niat shalat Jama’
2 Menghafalkan niat-niat shalat
Qashar
3 Menghafalkan niat-niat shalat Jama’
Qasahar
4 Mempraktekkan shalat jama’ qashar
1. Total Nilai
Nilai akhir (Total Nilai:4)

Keterangan: nilai maksimal 10

Berikanlah ceklis pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi kalian

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya pernah melaksanakan salat jamak dan qasar

2. Sebagai umat Islam saya senantiasa menjaga salat dalam


kondisi apapun

3. Saya akan mengajak teman-teman untuk menggali


informasi lebih jauh tentang salat jamak dan qasar

4. Saya yakin dengan melaksanakan salat jamak dan qasar


merupakan cermin keimanan dan akan mendapat ganjaran
pahala syurga yang penuh kenikmatan

5. Saya akan mengajak teman-teman untuk menggali


informasi
lebih jauh tentang tata cara salat jamak qasar dan
mendemonstrasikannya

Pedoman Penskoran
Ya : skor 4 . Tidak : skor 0.

Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperolehan X 100

Jumlah Skor Maksimal


Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 26
Penilaian KI- 3 (pengetahuan)

Lembar
LembarTest
Test

I. Pilihlah jawaban yang paling benar!


1. Ketentuan shalat secara jama` hanya berlaku dalam …
a. salat fardhu saja c. shalat wajib dan sunah
b. bepergian saja d. bagi orang tertentu saja
2. Arti jama` menurut bahasa adalah …
a. mengumpulkan c. memisahkan
b. meringkas d. menyatukan
3. Menjamak shalat Dhuhur dan shalat Ashar dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur
disebut shalat …
a. Jama’ Taqdim c. Jama’ Ta’khir
b. Jamak Qashar d. Jamak Taqdim Qashar
4. Shalat Dhuhur dilaksakan pada waktu Ashar dinamakan …
a. Jama’ Taqdim c. Jama’ Ta’khir
b. Jamak Qashar d. Jamak Taqdim Qashar
5. Orang boleh menjama’ shalat bila sudah memenuhi syarat, kecuali …
a. perjalanan jauh c. perjalanan minimal 70,64 km
b. berniat shalat jama’ d. perjalanan minimal 80,64km
6. Mengerjakan shalat pada waktu yang terdahulu dengan niat jama’ dengan shalat
berikutnya, setelah salam lalu mengerjakan shalat yang berikutnya adalah cara
mengerjakan shalat …
a. Jama’ Taqdim c. Jama’ Ta’khir
b. Jamak Qashar d. Jamak Taqdim Qashar
7. Ketika waktu shalat masuk kedua, maka kerjakan sholat yang lebih dahulu dengan
niat menjama’, setelah salam kerjakan sholat yang berikutnya adalah cara mengerjakan
sholat …
a. Jama’ Taqdim c. Jamak Qashar
b. Jama’ Ta’khir d. Jamak Taqdim Qashar
8. Arti Qashar menurut bahasa adalah …
a. mengumpulkan c. memisahkan
b. meringkas d. menyatukan
9. Shalat yang dapat diqashar adalah shalat …
a. Dhuhur dan Ashar c. yang jumlah rakaatnya empat
b. Isya’ dan Maghrib d. yang jumlah rakaatnya lebih dari dua
10. Shalat Dhuhur dan Ashar bila diqashar dilakukan dengan …
a. dua rakaat, dua rakaat c. empat rakaat, dua rakaat
b. tiga rakaat, dua rakaat d. empat rakaat, empat rakaat
11. Bagi orang yang bepergian jauh mengqashar shalat hukumnya …
a. wajib ain c. mubah
b. fardhu kifayah d. sunah
12. Ayat al Qur’an yang menjelaskan tentang mengqashar shalat terdapat dalam …
a. An- Nisa ayat 100 c. An Nisa ayat 101

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 27


b. Al Maidah ayat 7 d. Al An am ayat 101
13. Berikut ini yang bukan merupakan syarat sah shalat qashar adalah …
a. perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat
b. perjalanan jauh sehari semalam
c. jumlah rakaat shalatnya empat
d. tidak berniat shalat qashar pada waktu takbiratul ihram
14. Mengerjakan shalat Dhuhur pada waktu Ashar dengan hanya dua rakaat disebut
shalat …
a. Jama’ Taqdim c. Jama’ Ta’khir
b. Jamak Qashar d. Jamak Ta’khir Qashar
15. Berikut ini adalah macam-macam shalat jama’ qashar, kecuali …
a. jama’ taqdim qashar Dhuhur c. jama’ taqdim qashar Isya’
b. jama’ taqdim qashar subuh d. jama’ ta’khir qashar Dhuhur
16. Dalam shalat diberikan adanya rukhsah. Rukhsah artinya ....
a. kejelasan b. keringanan c. kemudahan d. kesempatan
17. Shalat wajib yang tidak boleh diqashar adalah ....
a. ashar b. maghrib c. isya’ d. dhuhur
18. Perbedaan cara mengerjakan shalat jama’ atau qashar dengan shalat yang dijama’
atau diqashar adalah ....
a. bacaannya b. niatnya c. rukunnya d. syaratnya
19. Shalat jama’ dibagi menjadi ....
a. dua b. tiga c. empat d. lima
20. Shalat yang dikumpulkan atau digabungkan di awal disebut ....
a. shalat jama’ b. shalat qashar c. jama’ ta’khir d. jama’ taqdim

II. Isilah titik titik berikut dengan jawaban yang benar !


1. Mengumpulkan dua shalat pada satu waktu disebut ....
2. Shalat yang diperbolehkan untuk dijamak yaitu ....
3. Shalat maghrib dikerjakan di waktu menjalankan shalat isya’ disebut ....
4. Perjalanan yang diperbolehkan menjamak shalat adalah perjalanan dengan niat baik
yang berjarak minimal ....
5. Shalat empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat disebut ....
6. Shalat yang boleh diqashar adalah ....
7. Mengumpulkan dua shalat yang disertai meringkas jumlah rakaat disebut ....
8. Shalat yang tidak boleh dijamak adalah ....
9. Rukhsah artinya ....
10. Shalat yang tidak boleh diqashar adalah ....

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Sebutkan shalat yang boleh dijama’!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
2. Sebutkan syarat-syarat menjama’ shalat!
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 28


3. Jelaskan perbedaan jama’ taqdim dan jama’ ta’khir!
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

4. Sebutkan shalat yang boleh diqashar!


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

5. Bagaimana cara melaksanakan shalat qashar!


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

6. Tuliskan niat shalat qashar dhuhur!


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

7. Tulislah dalil diperbolehkan shalat qashar !


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

8. Jelaskan hikmah adanya rukhsah dalam shalat !


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

9. Sebutkan siapa saja yang diperbolehkan mengerjakan shalat jamak qashar !


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

10. Jelaskan pengertian shalat jamak qashar !


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 29


Penilaian KI-4 (Keterampilan)
Praktekkan pelaksanaan shalat jama’ dan qashar
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama Siswa
1 2 3 4 Skor
1
2
3
Dst

Aspek yang dinilai:


1. Niat jamak qasar takhir Skor 4.
a. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil, skor 4
b. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil,
skor 3
c. Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar, skor 1
2. Bacaan dan gerakan salat jamak qasar Skor 4
a. Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna, skor 4
b. Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna, skor 2
3. Tertib pelaksanaan salat keadaan duduk Skor 4
a. Jika peserta didik melaksanakan praktik dengan tertib, skor 4
b. Jika peserta didik melaksanakan praktik tidak tertib, skor 2
4. Tertib pelaksanaan salat keadaan berbaring Skor 4
a. Jika peserta didik melaksanakan praktik dengan tertib, skor 4
b. Jika peserta didik melaksanakan praktik tidak tertib, skor 2
Nilai = Jumlah Nilai Skor yang diperolehan X 100
Jumlah Skor Maksimal

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 30


BAB 3
SHALAT DALAM KEADAAN DARURAT
KOMPETENSI INTI

KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


KI-2 : Menunjukkan perilaku: a.jujur, b.disiplin, c.santun, d.percaya diri, e. peduli, dan f.
bertanggung jawab, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga,
dan negara.
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat dasar dengan cara: a. mengamati, b. menanya, dan c. Mencoba, berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
KI-4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: a. Kreatif b. produktif, c. kritis, d.
mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

KOMPETENSI DASAR

1.3 Meyakini kewajiban salat dalam berbagai keadaan


2.3 Terbiasa melaksanakan salat wajib dalam berbagai kedaan
3.3 Memahami kaifiat salat dalam berbagai keadaan
4.3 Memperagakan salat dalam keadaan sakit

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 31


Pendekatan Saintifik
A. Mengamati
Amati gambar berikut ini:

1 2

3 4

B. Menanya
Susunlah beberapa pertanyaan yang menggugah nalar anda terkait dengan tema di
atas:
1. .......................................................................................................................................
2. .......................................................................................................................................
3. .......................................................................................................................................

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 32


4. .......................................................................................................................................

C. Mengeksplorasi
1. Pengertian Shalat Dalam Keadaan Darurat
Shalat dalam keadaan darurat artinya: shalat yang dilakukan seseorang bila
mengalami sesuatu yang mendesak (tidak ada jalan lain kecuali itu yang dapat di
lakukan).
Ibadah shalat merupakan suatu ibadah yang tidak dapat ditinggalkan walau dalam
keadaan bagaimanapun dan shalat harus tetap dikerjakan tepat pada waktunya.
Karena mengingat pentingnya shalat, maka Rasulullah bersabda :

َّ ‫الع ْه ُد الَّ ِذى َبْيَننَا َوبََْن ُه ُم‬


‫ فَ َم ْن َتَر َك َها‬,ُ‫الص الَة‬ ِ
َ :‫ص لَّى اهلل َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬
َ ‫ول اهلل‬
ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ق‬
)‫ (رواه امحد‬.‫َف َق ْد َك َفَر‬
“Telah bersabda Rasulullah saw: Janji yang terikat erat antara kami (orang-rang
Islam) dengan mereka (orang-orang kafir) ialah sholat. Maka barang siapa
meninggalkannya berarti ia telah kafir. ” (H.R.Ahmad)

2. Ada dua cara melaksanakan shalat dalam keadaan darurat


a. Shalat Dalam Keadaan Sakit
Apabila kita dalam keadaan sakit, maka shalat fardhu yang lima tetap wajib
di laksanakan. Adapun caranya adalah dikerjakan menurut kemampuanya, yaitu jika
tidak dapat berdiri maka dengan duduk, jika tidak dapat duduk maka dengan
berbaring menghadap qiblat. Dan bila tidak mampu berbaring maka dengan
telentang atau dengan isyarat. Allah SWT telah berfirman :

‫ف اهللُ نَ ْف ًسا اِالَّ ُو ْس َع َها‬


ُ ِّ‫ الَ يُ َكل‬....
Artinya:“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kemampuannya.” (Q.S.Al Baqarah/2:286)

Cara berwudlu bagi orang yang sakit adalah jika masih dapat melakukan
sendiri hendaknya jangan minta bantuan orang lain, tetapi kalau sudah tidak mampu
lagi boleh dibantu. Atau jika dengan berwudlu penyakitnya akan bertambah parah,
maka boleh diganti dengan tayamum.

Tata cara shalat dalam keadaan sakit :


1) Shalat dengan cara duduk
a) Kalau tidak dapat berdiri, boleh mengerjakan sambil duduk.
Duduk yang dimaksud adalah duduk iftirasy (duduk antara dua sujud) atau
menurut kemampuannya.
b) Urutkan gerakan dan bacaan shalat seperti pada saat shalat dengan berdiri
c) Cara mengerjakan rukuknya adalah dengan membungkukkan badan
sekedarnya.
d) I`tidal dilakukan dilakukan dengan duduk lalu sujud sebagaimana biasa,
sedangkan duduk di antara dua sujud sama.

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 33


e) Cara mengerjakan sujudnya, seperti cara mengerjakan sujud biasa.
f) Duduk tasyahud akhir dilakukan dengan duduk tawaruk.

2) Shalat dengan berbaring (tidur miring)


Shalat dengan berbaring adalah berbaring ke sebelah kanan dengan
menghadap kiblat. Adapun gerakan dalam shalat dapat dilakukan dengan cukup
menggerakkan kepala menurut kemampuanya.
Jika tidak dapat shalat dengan cara berbaring, maka cukup dengan isyarat,
baik dengan kepala maupun dengan mata. Dan jika semuanya tidak mungkin,
maka boleh di kerjakan dalam hati selama akal dan jiwa masih ada.

3) Shalat dengan cara terlentang


a) Jika tidak dapat duduk, boleh mengerjakanya dengan cara dua belah kakinya
di arahkan ke qiblat, kepalanya di tinggikan dengan alas bantal dan mukanya
di arahkan ke qiblat.
b) Cara mengerjakan rukuknya, cukup menggerakkan kepala ke muka.
c) Sujudnya menggerakkan kepala lebih ke muka dan lebih di tundukkan.

b. Shalat di atas Kendaraan


Apabila kita sedang dalam perjalanan, baik itu di dalam mobil, kereta api,
pesawat udara dan sebagainya harus tetap melaksanakan shalat lima waktu.
Rasulullah sendiri shalat di atas onta pada saat perjalanan dari Mekah
menuju Madinah. Orang yang naik kendaraan pribadi tentu berbeda keadaanya
dengan orang yang berada dalam kendaraan umum, misalkan diatas bus.
Keadaannya sangat tidak tenang untuk melakukan shalat di kendaraan itu,
tentunya disesuaikan dengan jenis kendaraan yang di tumpanginya.

Sebelum melakukan shalat dalam kendaraan kita juga harus tahu cara
bersucinya. Untuk itu marilah kita pelajari pembahasan berikut.

1. Cara bersuci dalam kendaraan


Cara bersuci bagi orang yang ada diatas kendaraan, jika ada air seperti diatas
bus yang ada toiletnya, pesawat terbang dan kapal laut dan memungkinkan
untuk berwudlu, maka harus menggunakan air (berwudlu). Tetapi apabila tidak
ada air, boleh tayammum dengan menggunakan debu yang melekat pada
dinding kendaraan/ pada kaca di sekitar tempat duduk.

2. Cara shalat dalam kendaraan


Tata cara shalat dalam kendaraan di bus, kereta api, kapal laut, pesawat
terbang dan lain lain dapat di lakukan dengan cara berikut :
a. Pada waktu takbiratul ihram usahakan kendaraan menghadap ke kiblat, tetapi
kalau tidak mengetahui arah qiblat boleh menghadap kemana saja, yang
terpenting pada niatnya. Allah SWT berfirman :
ِِ
ُ ‫ك َشطَْر الْ َم ْسجد احْلََر ِام َو َحْي‬
ُ‫ث َما ُكْنتُ ْم َف َولُّْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم َشطَْرة‬ َ ‫َف َو ِّل َو ْج َه‬
"Palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram dan dimana saja kamu berada
palingkanlah mukamu kearahnya. (QS. Al Baqarah: 144)

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 34


b. Usahakan gerakan shalat dapat dilakukan dengan sempurna.
Semua bacaan baik yang wajib maupun yang sunnah dapat dilakukan
dengan sepenuhnya sesuai dengan ketentuannya.

Shalat dalam kendaraan bila mungkin dilakukan dengan berdiri, maka


lakukanlah dengan berdiri. Jika tidak bisa, maka bisa dengan duduk, sabda
Rasulullah saw:

‫ص لِّى ُم ْقبِالً ىِف َم َّكةَ اِىَل‬ ِ


َ ُ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم ي‬
ِ ِ
َ ‫َع ْن ابْ ِن عُ َم َر قَ َال َك ا َن َر ُس ْو ُل اهلل‬
‫ت فَاَْينَ َما ُت َولُّوا َفثَ َّم َو ْجهُ اهلل‬ ِِ ِ ‫الْم ِدينَ ِة ِعلى ر‬
ُ ‫احلَتِ ِه َحْي‬
ْ َ‫ث كاَ َن َو ْج ُههُ قاَ َل َوفْيه َنَزل‬ ََ ْ َ
(‫)رواه املسلم‬
“Dari ibnu Umar ia berkata: Rasulullah shalat di atas kendaraan sedangkan ia
sedang dalam perjalanan dari Mekah menuju Madinah. Beliau menghadap
kemana unta itu menghadap. Dalam hal ini Beliau bersabda, Allah swt. Telah
berfirman: kemana saja kamu menghadap di sanalah wajah Allah.” (H.R.Muslim)

c. Praktek Shalat dalam Keadaan Darurat


Setelah selesai tayamum, lakukan shalat dengan cara sebagai berikut.
1. Apabila tidak mungkin melakukan shalat dengan berdiri (karena takut terjatuh
dan sebagainya), lakukan shalat dengan duduk di tempat dudukmu.
2. Apabila tidak memungkinkan dapat rukuk dan sujud sebagaimana mestinya,
lakukan dengan isyarat saja.
3. Agar tidak terganggu oleh orang orang yang berada di kanan atau kirimu,
beritahu kepada mereka kalau engkau akan mengerjakan shalat.
4. Apabila perjalanan cukup jauh, engkau dapat menjalankan shalat dengan
cara menjamak dan menqasarnya.

Usahakan agar pada saat takbiratul ikhram,engkau dapat menghadap qiblat.


Jika tidak dapat (misalnya kendaraan terus menuju kea rah timur, utara dan
selatan),niatkan di dalam hatimu bahwa engkau menghadap qiblat.

D. Mengasosiasi
Kumpulkan data dan informasi kemudian lakukan analisis terhadap data dan
informasi tersebut, terkait hasil pengamatan dan pertanyaan tentang materi yang
dipelajari, baik melalui bacaan-bacaan, wawancara dengan nara sumber,
mengunjungi tempat tertentu maupun membuka internet.

E. Mengkomunikasikan

Komunikasikan hasil-hasil yang anda peroleh dengan teman sekelas kemudian


lapokan hasil kerja anda dalam bentuk lisan maupun tulis tentang materi yang
dipelajari.

Penilaian Autentik
Penilaian sikap KI-1 (spiritual) dan KI-2 (sosial)
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 35
Berilah tanda (x) pada kolom setuju (S), ragu-ragu (R) dan tidak setuju (TS) pada
kolom yang tersedia!

No Perilaku S R TS

1 Roni berada dalam Bus, tidak menjalankan


shalat fardhu karena malu dengan
penumpang yang lain

2 Sukarni sakit, ia menjamak shalat fardhu


yang didahului bersuci dengan tayamum

3 Sarjan selama dalam perjalanan tidak


melaksanakan shalat fardhu dengan cara
tidak menghormati waktu shalat

4 Rahman menjadi imam shalat berjamaah


bersama 6 teman yang lain di KA dengan
terlebih dahulu meminta penumpang lain
untuk memakluminya

5 Suci sakit, ketika hendak shalat fardhu ia


hanya bersuci dengan menempelkan telapak
tangannya pada dinding di dekatnya

Penilaian KI-3 (Pengetahuan)

LATIHAN SOAL

I. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Ibadah yang wajib dilaksanakan walau dalam keadaan sesulit apapun adalah....

a. Shalat tarawih b. Shalat fardhu c. Puasa d. Haji

2. Keringanan yang diberikan oleh Allah bagi orang sakit dalam pelaksanaan shalat
adalah....

a. Boleh ditinggalkan c. Dilakukan menurut kemampuan

b. Boleh diqadha` d. Diganti dengan zakat

3. Jika seseorang tidak mampu untuk melaksanakan shalat dengan berdiri, maka boleh
melakukan shalat dengan cara....

a. Duduk b. Berbaring c. Berdiri d. Terlentang

4. Jika seseorang tidak mampu shalat dengan duduk, maka dilakukan dengan ......

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 36


a. Duduk c. Terlentang

b. Berbaring d. Berdasarkan kemampuan

5. Gerakan shalat pada waktu shalat dengan berbaring adalah dengan ....

a. Isyarat b. Gerakan kepala c. Gerakan tangan d. Gerakan kaki

6. Tata cara shalat dengan berbaring adalah .....

a. Tengkurap c.Terlentang

b. Berbaring ke sebelah kiri d. Berbaring ke sebelah kanan

7. Tata cara shalat dengan terlentang adalah ....

a. Kepala dihadapkan ke arah kiblat

b. Wajah dihadapkan ke arah kiblat

c. Kedua tangan dihadapkan ke


arah kiblat

d. Kedua kaki dihadapkan ke arah


kiblat

8. Saat kondisi seseorang benar-benar sakit kritis dan tidak bisa apa-apa, maka
shalatnya yaitu...

a. Dengan isyarat mata

b. Dikerjakan di dalam hati

c. Dengan cara tidur terlentang

d. Dengan cara tidur miring

9. Bagi orang yang tidak bisa berdiri, maka mengerjakan shalat dengan....

a. Duduk semampunya

b. Duduk tawarruk

c. Duduk iftirasyi

d. Duduk bersila

10. Apabila shalat dengan posisi duduk, maka ketika mengerjakan rukuk caranya ...

a. Dengan duduk membungkuk

b. Dengan isyarat kelopak mata

c. Rukuk sebagaimana biasa

d. Dilakukan semampunya
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 37
11. Keringanan dalam melaksanakan shalat berlaku bagi ...

a. Orang yang tahu

b. Semua manusia tanpa terkecuali

c. Orang yang sedang dalam kesulitan

d. Semua keadaan

12. Allah memberikan keringanan dalam melaksanakan ibadah bagi hambanya adalah
bukti bahwa Allah ....

a. Maha pemaaf

b. Maha pemurah

c. Maha penyayang

d. Maha pengampun

13. Orang yang shalat dalam kendaraan, maka arah kiblat menghadap ke ...

a. Sebelah barat

b. Arah mana saja boleh yang penting niat menghadap kiblat

c. Mengikuti arah kendaraan

d. Arah kanan

14. ‫ف اهللُ َن ْف ًسا اِالَّ ُو ْس َع َها‬


ُ ِّ‫ الَ يُ َكل‬....
Potongan ayat di atas terdapat dalam surah al Baqarah ayat...

a. 255 c. 55

b. 286 d. 286

15. Jika di dalam kendaraan tidak bisa berwudhu maka bisa bersuci dengan cara .....

a. Tidak usah bersuci c. istinjak

b. Tayamum d. Mandi besar

II. Iilah titik titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Allah tidak akan membebani


seseorang
melainkan ......................................

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 38


2. Diantara shalat dalam keadaan
darurat yaitu
.......................dan .....................

3. Cara shalat dengan berbaring, maka gerakan rukuk, sujud dan i`tdal cukup
memberikan isyarat dengan.........................................................................

4. Jika seseorang kuasa melakukan shalat, hendaknya shalat itu dilakukan


dengan ......................................................................................................

5. Tayamum sebaiknya menggunakan ............................................................

6. Jika seseorang melakukan shalat dengan berbaring, hendaknya ia berbaring


ke ............................................................................................................

7. Salah satu tujuan Allah memberikan rukhsah dalam hal shalat adalah ...........

8. Jika shalat dengan berbaring, rukuk dan sujudnya cukup menggerakkan.......

9. Orang yang sakit parah, maka tetap ................... melakukan shalat.

10. Orang yang tidur maka ...................... shalat.

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan pengertian shalat dalam keadaan darurat!

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................

2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam shalat dalam keadaan darurat!

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
................................................................................................................................

3. Bagaimana cara mengerjakan shalat bagi orang yang sedang sakit?

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

4. Bagaimana cara menghadap kiblat bagi orang yang shalat dalam kendaraan?

.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................

5. Tuliskan hadis Nabi yang menerangkan pentingnya mengerjakan shalat!

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 39


.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Penilaian KI-4 (Keterampilan)


Praktekkan pelaksanaan shalat dalam keadaan sakit

Aspek yang dinilai Jumlah


No Nama Siswa
1 2 3 4 Skor

Dst

Praktekkan pelaksanaan shalat dalam kendaraan

Aspek yang dinilai Jumlah


No Nama Siswa
1 2 3 4 Skor

Dst

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 40


Latihan Ulangan Tengah Semester
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Shalat jum`at dilaksanakan sebagai pengganti kewajiban
shalat ...
a. Maghrib c. isyak
b. Ashar d. Dhuhur
2. Berikut ini yang termasuk syarat wajib shalat jum`at adalah ...
a. Wanita c. Tidak beragama
Islam
b. Anak kecil d. Dalam keadaan
sehat
3. Shalat jum`at dilaksanakan dengan ...
a. Satu khutbah, dua rakaat
b. Dua khutbah, empat rakaat
c. Dua khutbah, dua rakaat
d. Satu khutbah, empat rakaat
4. Berikut yang termasuk bacaan tahmid adalah ....
a. Alhamdulillah
b. Subhanallah
c. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun
d. Allahu akbar
5. Menurut sebagian ulama, jamaah shalat jum`at minimal
dilaksanakan oleh ...
a. 20 orang c. 50 orang
b. 30 orang d. 40 orang
6. Secara bahasa jama` artinya ...
a. Meringkas c. Mengumpulkan
b. Memudahkan d. Menyulitkan
7. Yang membedakan antara jama` taqdim dan shalat jama`
ta`khir adalah ....
a. Bacaannya c. Doanya
b. Gerakannya d. waktunya
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 41
8. Orang boleh mengqashar shalatnya apabila yang dilakukan
adalah ....
a. Perjalanan maksiat
b. Belum mencapai 80,64 km
c. Perjalanan apasaja
d. Perjalanan untuk beribadah (haji)
e. Perjalanan apa saja
9. Di bawah ini bentuk-bentuk rukhsah, kecuali ...
a. Salat jamat
b. Shalat qashar
c. Shalat jenazah hanya sebagian saja
d. Shalat sambil duduk
10. Yang termasuk darurat dalam ilmu fikih adalah ...
a. Karena sedang rapat negara
b. Karena sedang bekerja keras
c. Karena sakit
d. Karena ada urusan penting

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Telah masuk waktu dhuhur


termasuk .......................................shalat jum`at.

2. Rukun khutbah yang pertama


adalah .............................................................

3. Orang yang berdiri dan membacaka khutbah


disebut ................................

4. Membaca ayat al Qur`an pada salah satu khutbah jum`at


hukumnya........

5. Shalat yang tidak dapat dijama` dengan shalat lainnya


adalah ...........

6. Niat untuk menjama` shalat dilakukan


saat .....................................................

7. Hukum mengqashar shalat


adalah ...............................................................

8. Jarak yang memperbolehkan mengqashar shalat


adalah .................................
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 42
9. Menjamak shalat duhur dan ashar sebagai jama` taqdim
dilakukan pada
waktu ........................................................................................................................
..

10. Kiblat kita saat shalat di ata kendaraan adalah .............

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang dimaksud dengan shalat jum`at? Jelaskan!


...................................................................................................................................
2. Sebutkan rukun shalat jum`at!
...........................................................................................................................
3. Sebutkan sharat khatib jum`at!
..........................................................................................................................
4. Jelaskan dua macam cara menjama` shalat!
...................................................................................................................
5. Bagaimana ketentuan melaksanakan shalat di atas
kendaraan? Jelaskan!
................................................................................................................................

BAB 4
KETENTUAN SHALAT SUNAH MUAKKAD DAN
GHAIRU MUAKKAD
KOMPETENSI INTI

KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya


KI-2 : Menunjukkan perilaku: a.jujur, b.disiplin, c.santun, d.percaya diri, e. peduli, dan f.
bertanggung jawab, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga,
dan negara
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara: a. mengamati, b. menanya, dan c. Mencoba, berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
KI-4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak : a. Kreatif b. produktif, c. kritis, d.
mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif, dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya

KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghayati hikmah dari salat sunah

2.4 Membiasakan diri berperilaku memiliki semangat dalam melakukan kebaikan sebagai
implementasi dari pemahaman tentang salat sunah

3.4 Memahami salat sunah muakkad dan shalat sunah gairu muakkad

4.4 Modul
Memsimulasikan salat Fiqih
sunah Kelas VII Smtsalat
muakkaddan Genapsunah gairu muakkad 43
PETA KONSEP

Ketentuan

Shalat Sunnah

Shalat Sunnah Shalat Sunnah Hikmah

Muakkad Ghairu Muakkad Salat Sunnah

Pendekatan Saintifik
A. Mengamati
Amati gambar berikut ini, kemudian berikan komentarmu:

1 2

3 4

B. Menanya
Susunlah beberapa pertanyaan yang menggugah nalar anda terkait dengan tema

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 44


di atas:
1. ...............................................................................................................................................

2. ...............................................................................................................................................

3. ...............................................................................................................................................

4. ...............................................................................................................................................

C. Mengeksplorasi
Shalat Sunnah adalah semua shalat selain shalat fardhu yang lima waktu dimana
jika kita menunaikannya akan mendapat ganjaran sedangkan jika tidak dilaksanakan tidak
mendapat dosa. Shalat Sunnah ada banyak sekali yang bisa kita kerjakan selagi kita masih
mau mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta, Allah SWT. Shalat Sunnah sangat
dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk kita laksanakan. shalat sunnah terdiri dari sunnah
muakkad dan sunnah ghairu muakkad.

1. Shalat Sunnah Muakkad


Yaitu shalat sunah yang sangat dikuatkan (selalu dikerjakan) Rasulullah saw. Shalat
sunnah muakkad merupakan shalat yang betul-betul dianjurkan untuk dikerjakan bagi
umat Islam sebagaimana Nabi juga melakukannya.
Shalat Sunnah Muakkad terdiri dari beberapa macam, diantaranya :
a. Shalat Rawatib, yaitu shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu lima
waktu, baik yang dilakukan sebelumnya (Qabliyah) maupun sesudahnya (Ba’diyah)
Hadits Nabi :

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ِ ِ ِ َ َ‫اهلل ب ِن عمر ر ِضي اهلل عْنهما ق‬


ِ ‫عن عب ِد‬
َ ‫ت َع ْن َر ُس ْول اهلل‬
ُ ْ‫ َحفظ‬: ‫ال‬ َ ُ َ ُ َ َ ََ ُ ْ َْ ْ َ
ِ ‫ب ور ْك َعَتنْي‬ِ ‫وسلَّم ر ْكعَتنْي ِ َقْبل الظُّ ْه ِر ور ْكعَتنْي ِ ب ْع َد الظُّ ْه ِر ور ْكعَتنْي ِ ب ْع َد الْم ْغ ِر‬
َ َ َ َ َ ََ َ َ ََ َ َ ََ ََ
)‫ (رواه البخارى‬.‫َب ْع َد الْعِ َشاِء َو َر ْك َعَتنْي ِ َقْب َل الْغَ َداِة‬
Artinya : “Dari Abdullah bin umar dia berkata : Saya ingat dari Rasululllah
mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur,
dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum
Subuh”. (HR. Bukhari)

Salat sunnah rawatib muakkad meliputi :


a) Dua rakaat sebelum shalat Dhuhur
b) Dua rakaat sesudah shalat Dhuhur
c) Dua rakaat sesudah shalat Magrib
d) Dua rakaat sesudah shalat Isya`
e) Dua rakaat sebelum shalat Subuh

b. Shalat Malam, yaitu shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari sesudah shalat
Isya sampai sebelum fajar.
Shalat sunnah malam meliputi :
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 45
1) Shalat Tarawih,
Tarawih merupakan bentuk dari kata tarwihah yang berarti istirahat, dan bisa juga
berarti jalsah (duduk). Kemudian perbuatan duduk pada bulan Ramadhan setelah
selesai shalat malam 4 rakaat disebut tarwihah; karena dengan duduk itu orang-
orang bisa beristirahat setelah lama melaksanakan qiyam Ramadhan.
Sabda Rasulullah saw :

‫عن أىب هريرة كان رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم يرغب يف قيام رمضان من‬
‫ من قام رمضان إميانا واحتسابا غفر له ماا تقدم‬: ‫غري أن يأمر فيه بعزمية فيقول‬
) ‫من ذنبه ( رواه البخارى ومسلم‬
Artinya: “Abu Hurairah telah menceritakan bahwa Rasulullah saw. selalu
menganjurkan qiyamu Ramadan, tetapi tidak memerintahkan mereka dengan
perintah yang tegas (wajib). Untuk itu beliau bersabda, “Barang siapa
mengerjakan shalat (sunnah malam hari) pada bulan Ramadan karena iman dan
mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu” (H.R Bukhari
dan Muslim)
Shalat tarawih dilakukan pada tiap malam di bulan ramadhan yang
dilaksananakan setelah shalat isya sampai terbitnya fajar shadiq. Shalat tarawih
dapat dilakukan sendiri atau berjamah.
Sedangkan hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkad.
Adapun bilangan rakaat shalat tarawih sebagai berikut :
a) 20 rakaat menurut mazhab Imam Hanafi, Imam Syafi’I dan Imam Hambali
serta Khalifah Umar bin Khattab
b) 36 rakaat menurut mazhab Imam Maliki
c) 8 rakaat menurut hadist dari Aisyah r.a. yang menyatakan bahwa Nabi
Muhammad saw pada bulan Ramadhan maupun selain bulan Ramadhan
hanya melaksanakan shalat malam sebanyak sebelas rakaat.
2) Shalat Tahajud
Yaitu shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari sesudah bangun
tidur setelah shalat Isya dan waktu yang utama melaksanakannya di sepertiga
malam yang terakhir.
Shalat sunnah tahajud dalam bahasa arab disebut Shalatun Lail yang
artinya shalat di malam hari. Jumlah rakaat rakaat sholat tahajud minimal adalah
dua rakaat dua kali salam, dan paling banyak atau maksimal bisa sebanyak-
sebanyaknya sesuai dengan kemampuan.
Nabi saw, beliau pernah mengerjakan shalat tahajud sebanyak 10 rakaat
ditambah 1 rakaat sunat witir,  pernah juga 8 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir,
dan dan pernah juga 8 rakaat ditambah 3 rakaat sunat witir. Jadi dalam
melaksanakan shalat tahajud sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.
Firman Allah swt dalam surat Al-Isra ayat 79 berbunyi :

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 46


ِ
ً‫ا‬ ‫ك َم َقاماً حَّمْ ُمود‬
َ ُّ‫ك َرب‬ َ َّ‫َو ِم َن اللَّْي ِل َفَت َه َّج ْد بِِه نَافلَةً ل‬
َ َ‫ك َع َسى أَن َيْب َعث‬
Artinya : ”Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”

3) Shalat Witir
Witir artinya ganjil, jadi shalat witir ialah shalat sunah yang dilakukan pada
malam hari dengan jumlah rakaatnya ganjil, paling sedikit 1 rakaat dan paling
banyak 11 rakaat. Shalat witir hukumnya sunnah muakkadah. Shalat Witir
disunnahkan setiap hari dan tidak hanya pada bulan Ramadhan
Waktunya adalah mulai setelah salat Isya' sampai dengan shalat Subuh.
Kalau seseorang merasa khawatir akan tidak melaksanakan salat witir di tengah
atau akhir malam, maka ia sebaiknya melaksanakannya setelah salat Isya', atau
setelah salat Tarawih pada bulan Ramadhan.
Shalat witir tidak disunnahkan berjamaah, kecuali bersama dengan shalat
tarawih. Surat yang disunnahkan dibaca dalam witir 3 rakaat adalah "Sabbih-isma
Rabiika", Al-Kafiruun dan rakaat ketiga al-Ikhlas dan Muawwidzatain.

Shalat witir merupakan shalat penutup dari seluruh shalat malam.

) ‫قال النيب صلى اهلل عليه وسلم اجعلوا آخر صالتكم بالليل وترا ( رواه متفق عليه‬
Artinya :
Nabi Muhammad saw bersabda “Jadikanlah witir sebagai akhir shalat malammu”
(H.R Muttafaq ‘Alaih)

c. Shalat Idain, yaitu dua shalat hari raya bagi umat Islam, yang pelaksanaannya pada
waktu dhuha.
Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunnah muakkad, artinya sunnah yang
dikuatkan.
Rasulullah saw. bersabda :

‫عن أم عطية قالت أمرنا رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم أن خنرج ىف الفطر وألضحى‬
) ‫العواعق واحليض وذوات اخلدور (رواه البخارى ومسلم‬
Artinya :
“Dari Ummi ‘Atiyah, ia berkata, Rasulullah saw telah menyuruh kami untuk keluar
pada hari raya Fitri dan hari raya Adha dengan mengajak para gadis, perempuan
yang sedang haid dan hamba perempuan ke tempat shalat hari raya (perempuan
yang sedang haid tidak mengerjakan salat)” (H.R Bukhari dan Muslim)

1) Macam-macam shalat Idain :


a) Salat Idul Fitri, yaitu shalat sunnah 2 rakaat yang dilakukan pada hari raya Idul
Fitri, dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal mulai terbit matahari sampai
tergelincirnya matahari.

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 47


b) Salat Idul Adha, yaitu shalat sunnah 2 rakaat yang dilakukan pada hari raya
Idul Adha, dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah mulai terbit matahari
sampai tergelincirnya matahari

2) Amalan sunnah sebelum shalat Id :


a) Membaca takbir (Idul Fitri mulai tenggelam matahari pada malam tanggal 1
Syawwal sampai dengan dimulainya shalat Idul Fitri, Sedangkan Idul Adha
mulai waktu Subuh pada hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah sampai dengan waktu
Ashar pada akhir hari Tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah)
b) Mandi, berhias, memakai pakaian yang paling bagus dan memakai wangi-
wangian
c) Makan sebelum shalat Idul Fitri. Sedangkan Idul Adha makannya sesudah
shalat ied.
d) Berangkat menuju tempat shalat ied dan pulangnya dengan jalan yang
berbeda.

3) Amalan sunnah pada waktu shalat Id :


a) Dilaksanakan dengan berjamaah
b) Takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua
c) Mengangkat tangan setiap kali takbir
d) Membaca doa tasbih diantara beberapa takbir
e) Membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Gasyiyah pada
rakaat kedua atau surta Qof pada rakaat pertama dan surat Al-Qomar pada
rakaat kedua
f) Khutbah dua kali setelah selesai shalat ied diawali dengan membaca takbir
sembilan kali pada khutbah pertama.
4) Tata cara shalat Id :
a) Membaca niat
b) Melakukan takbiratul ihram
c) Membaca takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan pada rakaat kedua
dilanjutkan dengan takbir sebanyak lima kali. Diantara takbir disunnahkan
membaca :

‫ُسبْ َحا َن اهلل َواْحلَمْ ُد ِّلله َواَل إلَهَ إِلّا اهلل َواهللُ أَكْرَب‬
d) Membaca surah fatihah, kemudian disunnahkan membaca surat qaf atau al
a`la pada rakaat pertama. Sedangkan pada rakaat kedua, disunnahkan
membaca surat al qamar atau al ghasiyah
e) Setelah dikerjakan, kemudian para jamaah duduk dengan tertib untuk
mendengarkan khutbah shalad Id.

d. Shalat Tahiyatul Masjid


Tahiyatul masjid secara bahasa adalah menghormati masjid. Sedangkan shalat
sunah tahiyatul masjid adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sesaat
setelah kita memasuki masjid.
Rasulullah saw. bersabda :

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 48


‫س ( رواه أبو داود‬ ِ ِ ِ َ ‫ص ِّل َس‬ ِ
)
َ ‫جدتَني من قَبل أَن جَي ل‬ َ ً‫َحد ًكم الَ َمسج َد فَلي‬
َ ‫إ َذا َجاءَ أ‬
Artinya : “Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, hendaklah ia shalat
dua rakaat sebelum duduk” (H.R Abu Daud)

Salat Tahiyatul Masjid dilaksanakan sebanyak dua rakaat sebelum duduk di


dalam masjid. Bacaan-bacaan shalat Tahiyatul Masjid sama dengan bacaan
shalat yang lainnya, hanya niat saja yang berbeda.
e.Shalat khusuf/kusuf (salat gerhana)
Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf 
‫وف‬TTT‫ ) الخس‬dan juga kusuf ( ‫وف‬TTT‫) الكس‬ sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu
sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan
sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus. Namun masyhur juga
di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk
gerhana matahari. Rasulullah pernah melakukannya sebagaimana hadis, Dari Abu
Bakrah radhiallahu anhu dia berkata:

‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬


َ ُّ ‫س َف َق َام النَّيِب‬
ُ ‫م‬ْ ‫الش‬
َّ ‫ت‬ْ ‫ف‬
َ ‫س‬
َ ‫ك‬
َ ‫ن‬
ْ ‫ا‬َ‫ف‬ ‫م‬
َ
َّ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس ل‬ َ
ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬ ِ ‫ُكنَّا ِعْن َد رس‬
َُ
ِ
‫ال‬َ ‫س َف َق‬ ُ ‫الش ْم‬
َّ ‫ت‬ ْ َ‫ص لَّى بِنَ ا َر ْك َعَتنْي ِ َحىَّت اجْنَل‬
َ َ‫َو َسلَّ َم جَيُُّر ِر َداءَهُ َحىَّت َد َخ َل الْ َم ْسج َد فَ َد َخ ْلنَا ف‬
ٍ ‫ان لِم و ِت أ‬ ِ ِ َّ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم إِ َّن‬
‫ص لُّوا‬ َ َ‫َح د فَِإ َذا َرأ َْيتُ ُمومُهَا ف‬َ ْ َ ‫س َوالْ َق َم َر اَل َيْن َكس َف‬ َ ‫الش ْم‬ َ
‫ف َما بِ ُك ْم‬َ ‫ْش‬ َ ‫َو ْادعُوا َحىَّت يُك‬
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu
terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan
cepat sambil menyeret selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun
ikut masuk ke dalam masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga
matahari kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya
matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya
seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan
berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari).

Tata cara shalat gerhana


1) Berniat di dalam hati.
2) Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
3) Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah
dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan
(dikeraskan suaranya) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
‫صالَ ِة ْال ُخسُوفِ ِبق َِرا َء ِت ِه‬
َ ‫َج َه َر ال َّن ِبىُّ – صلى هللا عليه وسلم – فِى‬
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.”
(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
4) Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
5) Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 49


6) Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca
surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari
yang pertama.
7) Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’
sebelumnya.
8) Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
9) Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua
sujud kemudian sujud kembali.
10) Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana
raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari
sebelumnya.
11) Tasyahud.
12) Salam.
13) Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi
anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan
budak.

f.Shalat Sunnah Dhuha


Shalat sunnah dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha,
yaitu ketika matahari telah terbit atau naik kurang lebih 7 hasta hingga terasa panas
menjelang shalat dzuhur. atau sekitar jam 7 sampai jam 11, tentunya setiap daerah
berbeda, tergantung posisi matahari pada daerah masing-masing. Shalat dhuha
sebaiknya dikerjakan pada seperempat kedua dalam sehari, atau sekitar pukul
sembilan pagi. Shalat dhuha dilakukan secara sendiri atau tidak berjamaah
(Munfarid).
Shalat dhuha dilakukan dalam satuan dua rakaat satu kali salam. Sementara itu
untuk berapa jumlah maksimal shalat dhuha ada pendapat yang berbeda dari para
ulama, ada yang mengatakan maksimal 8 rakaat, ada yang maksimal 12 rakaat, dan
ada juga yang berpendapat tidak ada batasan.
Rasulullah saw bersabda:

‫ أوصاين خليلي صلى اهلل عليه وسلم بثالث بصيام‬: ‫عن أيب هريرة رضي اهلل عنه قا ل‬
) ‫ثال ثة أيام يف كل شهر وركعيت الضحى وأن أوتر قبل أنام ( متفق عليه‬
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, ”Telah berpesan kepada saya kekasih
saya Nabi Muhammad saw dengan tiga perkara yaitu berpuasa tiga hari pada
tiap-tiap bulan, shalat Duha dua rakaat dan shalat Witir sebelum tidur” (H.R
Muttafaq ’Alaih)

Tata Cara Shalat Dhuha


Tata cara shalat dhuha hampir sama dengan shalat sunah pada umumnya,
berikut cara shalat dhuha yang benar .
1. Setelah membaca niat shalat dhuha (Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini
lillaahi ta’aalaa) di dalam hati kemudian membaca takbir,
2. Membaca doa Iftitah
3. Membaca surat al Fatihah

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 50


4. Membaca satu surat didalam Alquran. Afdhalnya rakaat pertama membaca
surat Asy-Syam  dan rakaat kedua surat Al Lail  
5. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
6. I’tidal dan membaca bacaannya
7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
8. Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara
diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua
kali.
Setelah melaksanakan shalat Dhuha disunnah membaca doa sebagai berikut

‫ك‬ َ ُ‫ال مَجَال‬ َ ‫ض َح ُاؤ َك َواْ َلب َه اءَ َب َه ُاؤ َك َواْجلَ َم‬
ُ َ‫الض َحاء‬ َّ ‫ اللَّ ُه َّم‬،‫اهلل ال رَّمْح َ ِن ال َّر ِحْي ِم‬
ُّ ‫إن‬ ِ ‫بس ِم‬
ْ
ِ َّ ‫ اللَّه َّم إ ْن كاَ َن رزقِي ىِف‬،‫واْل ُق َّوةَ ُق َّوتُك واْل ُق ْدرةَ قُ ْدرتُك والعِصمةَ ِعصمتك‬
ُ‫الس َماء فَأنْ ِزلْه‬ ْ ُ َ َُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ
‫رج هُ َوإ ْن كا َن ُم ْع ِسًرا َفيَ ِّس ْرهُ َوإ ْن كا َن َحَر ًام ا فَطَ ِّه ْرهُ َوإ ْن َك ا َن‬ْ ‫أخ‬ ْ َ‫ض ف‬ ْ ‫َوإ ْن َك ا َن ىِف‬
ِ ‫األر‬
‫ت ِعبَ ِاد َك‬ ِ َ ِ‫ك وقُ ْدرت‬ ِ َ ‫ك ومَج اِل‬ ِ َ ِ‫ض َحائ‬ ‫حِب‬ ِ
َ ‫ك آتيِن َم ا آَتْي‬ َ َ َ ‫ك َو ُق َّوت‬ َ َ َ ‫ك َو َب َهائ‬ ُ ‫بَعْي ًدا َف َقِّربْ هُ َ ِّق‬
ِ‫َّ حِل‬
َ ‫الصا نْي‬
2. Shalat Sunnah Ghairu Muakkad
Yaitu shalat sunnah yang tidak dikuatkan (kadang-kadang dikerjakan Rasulullah
saw, kadang-kadang tidak dikerjakan).
Salat Sunnah Ghairu Muakkad terdiri dari beberapa macam, diantaranya :
a. Shalat Rawatib Ghairu Muakkad, meliputi :
1) Empat rakaat sebelum shalat Ashar
Sabda Rasulullah saw:

‫ص ِر اَْر َب ًع ا (رواه‬ ِ ِ
ْ ‫ص لَّى َقْب َل الْ َع‬
َ ً‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َرح َم اهللُ ْام َرأ‬
َ ُّ ‫َع ْن ا بْ ِن عُ َم َر قَ َال النَّيِب‬
)‫الرتمذي‬
Artinya:

Dari Ibnu Umar, telah bersabda Nabi saw: Allah memberi rahmat kepada orang
yang mengerjakan shalat (sunah) empat rakaat sebelum asar.” (HR. Tirmizi).

2) Dua rakaat sebelum shalat Maghrib


Sabda Rasulullah saw:

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 51


‫ص لُّوا‬ ِ ِ ُ ‫ال رس‬ ِ
ِ ٍ ‫داهلل ب ِن مغَف‬
َ : ‫ص ّل اللَّهُ َعلَيه َو َس لَّ َم‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫ ق‬: ‫َّل َرض َي اللّهُ َعْنهُ قَ َال‬ ُ ْ ‫َع ْن َعْب‬
‫َّاس ُس نَّةً (رواه‬ ِ ِ ِ ِ ‫يِف‬ ِِ
ُ ‫ مُثَّ قَ َال الثَّالثَ ة "ل َم ْن َش اءَ" َكَراهيَ ةَ اَ ْن َيتَ َخ َذ َها الن‬. ‫َقْب َل الْ َم ْغ رب‬
)‫البخارى‬
Artinya:

“Dari Abdullah bin Mugaffal Ra. Ia berkata: Rasululah saw bersabda: Salatlah
sebelum magrib, Salatlah sebelum magrib, kemudian pada kali yang ketiga
beliau bersabda: “bagi yang menghendakinya”.(Beliau bersabda
demikian)karena takut orang-orang menganggapknya sebagai sunnah
muakkad.” (HR. Bukhari).

3) Dua rakaat sebelum shalat Isya


Sabda Rasulullah saw:
ِ ِ ُ ‫ال رس‬ ِ ٍ ‫داهلل ب ِن مغَف‬ ِ
َ ‫ َبنْي‬: ‫ص ّل اللَّهُ َعلَيه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫ ق‬: ‫َّل َرض َي اللّهُ َعْنهُ قَ َال‬ ُ ْ ‫َع ْن َعْب‬
)‫مُثَّ قَ َال يِف الثَّالِثَِة "لِ َم ْن َشاءَ" (رواه امجاعة‬, ٌ‫صالَة‬
َ ِ ‫ُك ِّل اَ َذننْي‬
Artinya: ““Dari Abdullah bin Mugaffal Ra. Ia berkata: Rasululah saw bersabda:
‘antara kedua azan itu ada shalat sunah, ‘antara kedua azan itu ada shalat
sunah,kemudian pada kali yang ketiga beliau bersabda: “bagi yang
menghendakinya”. (HR. Jamaah)

b. Shalat istisqa’ (mohon hujan)


Shalat istisqa` adalah shalat sunnah untuk meminta turunnya hujan karena
kebutuhan air sangat mendesak kepada Allah Yang Maha Kuasa. Shalat sunnah
istisqa’ ini hukumnya sunnah, dikerjakan 2 rakaat, dapat dimulai seperti waktu Idain
dan bertempat di tanah lapang dengan berjamaah ketika musim kemarau.

Rasulullah pernah shalat mohon hujan. Dijelaskan oleh Ibnu Abbas:


ِ ‫ خرج اَلنَّيِب صلى اهلل عليه وسلم مَتو‬:‫ال‬ ِ ٍ َّ‫ع ِن اب ِن عب‬
, ‫ ُمتَبَ ِّذاًل‬,‫اض ًعا‬ َُ ُّ َ َ َ َ َ‫اس َرض َي اَللَّهُ َعْن ُه َما ق‬ َ ْ َ
‫ب ُخطْبَتَ ُك ْم َه ِذ ِه‬ ِِ
ْ ُ‫ مَلْ خَي ْط‬,‫صلِّي يِف اَلْعيد‬ َ ُ‫ َك َما ي‬, ِ ‫صلَّى َر ْك َعَتنْي‬
َ َ‫ ف‬,‫ضِّر ًعا‬ َ َ‫ ُمت‬, ‫ ُمَتَر ِّساًل‬,‫ِّعا‬
ً ‫ُمتَ َخش‬
ُّ ‫ص َّح َحهُ اَلت ِّْر ِم ِذ‬
( ‫ َوابْ ُن ِحبَّا َن‬,َ‫ َوأَبُو َع َوانَة‬,‫ي‬ َ ‫ َو‬,ُ‫) َر َواهُ اَخْلَ ْم َسة‬
Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar
dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah,
lalu beliau shalat dua rakaat seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah
seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini. Riwayat
Imam Lima dan dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.

Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Istisqa


Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 52
ِ ِ ‫االستِس َق ِاء ر ْكعَت‬
‫هلل َت َعاىَل‬ ‫صلِّ ْي ُسنَّةَ ِ ْ ْ َ َ نْي‬
َ ُ‫ا‬
Ushalli Sunnatal Istisqa’i Rak’ataini (imaman/ ma’muman) Lillahi Ta’ala.
Artinya: {” Saya Niat Salat Sunah Istisqa’ Dua Rakaat (jadi imam/ makmum) Karena
Allah Ta’ala “}.
1) Shalat dilaksankan 2 rakaat, sebagaimana layaknya Shalat ‘Ied, Pada Rakaat
pertama takbir sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua takbir sebanyak lima kali.
Pada Rakaat pertama disunnah-kan untuk membaca surat Al-A’la selanjutnya
pada Rakaat ke-dua disnunnah-kan membaca surat Al-Ghasiyah.
2) Setelah selesai Melaksanakan Shalat Istisqa, lalu diteruskan dengan khutbah
2 kali, sembari memperbanyak bacaan istighfar.
3) Berdoalah dengan menghadap ke kiblat dan dengan mengangkat ke dua tangan
setinggi mungkin, berdoalah sambil hati kita bersimpuh dengan
sepenuhnya pengharapan dan ketundukan kita kepada Sang Maha Pemberi
Hujan Dialah Allah SWT.
4) Dan Dianjurkan untuk doa Istisqa ini dibacakan oleh orang shalih dan Ahli Bait.

c. Shalat Istikharah
Shalat istikharah adalah shalat sunah dua rakaat dikerjakan menjelang tidur malam
hari. Tujuan agar dipilihkan yang lebih baik dari dua pilihan oleh Allah SWT. Pilihan
tersebut ditunjukan lewat mimpi tidur malam.
Apabila sekali shalat istikharah belum diberi pilihan oleh Allah swt maka agar
malam-malam berikutnya diulang shalat lagi sampai Allah memberikan pilihan.
Dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم يُ َعلِّ ُمنَا ااِل ْستِ َخ َارةَ يِف اأْل ُُمو ِر ُكلِّ َها َك َما يُ َعلِّ ُمنَا‬ ِ ُ ‫َكا َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ
‫يض ِة مُثَّ لَِي ُق ْل‬ ِ
َ ‫َح ُد ُك ْم بِاأْل َْم ِر َف ْلَي ْر َك ْع َر ْك َعَتنْي ِ م ْن َغرْيِ الْ َف ِر‬ ِ ُ ‫آن ي ُق‬
َ ‫ول إ َذا َه َّم أ‬
ِ ِ ‫الس‬
َ ‫ور َة م ْن الْ ُق ْر‬
َ ُّ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah
dalam setiap perkara/urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan
kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara
kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan
shalat wajib, kemudian berdoalah…”. (HR. Al-Bukhari)

3. Hikmah Shalat Sunnah


Banyak sudah macam-macam shalat sunnah yang kita pelajari dan kita
ketahui, tapi apakah cukup dengan mengetahuinya saja amal kebaikan dan bekal
kita untuk di akhirat kelak akan bertambah? Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpan
buah. Demikian bunyi pepatah yang yang sering kita dengar.
Adapun hikmah shalat sunnah yangakan kita dapatkan adalah :
a. Hati akan menjadi tenang dan tentram karena selalu dekat dengan Allah SWT
b. Salat sunnah dua rakaat sebelum subuh itu lebih baik daripada dunia dan segala
isinya
c. Allah swt akan bangun sebuah rumah di surga bagi orang yang melaksnakan
shalat sunnah rawatib 12 rakaat dalam sehari semalam
d. Sebagai tambahan bekal amal soleh di akhirat kelak
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 53
MOTIVASI

Melaksanakan shalat Dhuha Mempermudah Datangnya Rizki,


Sebuah testimoni tentang kehebatan shalat Dhuha, ikuti kisahnya sebagai berikut:
Lelaki yang akan diceritakan dibawah ini hanyalah seorang yang tidak tammat SD.
Sekolahnya hanya kelas 3 SD saja.
Ia pergi ke kota untuk mengadu nasib sebagai tukang pipa air. Keahlian sebagai
tukang pipa air ini diperolehnya dari kakak iparnya. Di kota besar ia berkeliling naik
sepeda angin menawarkan jasanya ke rumah-rumah. Hal itu ia lakukan selama dua
tahun.
Suatu hari, ketika waktu dhuhur ia berhenti di sebuah masjid untuk melakukan sholat.
Kebetulan disana ada pengajian singkat. Dia mengikutinya. Ceramah yang ia
dengarkan tentang kemuliaan shalat dhuha. Semenjak itu, ia tidak pernah
meninggalkan shalat dhuha.
Waktu demi waktu, pekerjaan sebagai tukang pipa air dan sumur bor semakin hari
semakin ramai. Ia memiliki anak buah. Semakin lama semakin ia rasakan kemajuan.
Meskipun tenggelam dalam kesibukan di kota, namun ia tidak pernah mengabaikan
shalat dhuha.
Pada suatu hari ia bertemu dengan seorang kontraktor perumahan. Ia mendapat
penawaran dari kontraktor itu untuk membuat 5000 sumur bor.
Mulanya ia ragu-ragu karena tidak punya modal. Namun setelah mengeluh kepada
Allah setelah shalat dhuha, ternyata ada jalan lapang yaitu Kontraktor tersebut
berkenan mambayar uang muka 50 % persen dari total biaya yang telah disepakati
dan 50 % lagi akan dilunasi saat sumur bor telah selesai pengerjaannya.
Proyek selesai dan ia mendapatkan keuntungan besar. Semenjak itu ia berkeliling
tidak lagi menggunakan sepeda angin tetapi ia telah dapat membeli mobil dan rumah.
Pekerjaan cukup diserahkan kepada anak buah.
Dalam kurun 2 tahun, ia menjadi miyarder. Proyek besar berpihak kepadanya dengan
memenangkan tender. Hingga suatu hari sebuah perusahaan rokok terkenal memberi
proyek pengeboran air tanah. Sebenarnya sudah sepuluh kontraktor lain telah
mencobanya tetapi selalu gagal.
Mulanya ia ragu menerima tawaran besar itu, namun akhirnya diserahkan nasib dan
semua urusan kepada Allah. Ia mengerjakan pekerjaan tersebut. Sebelum memulai
pekerjaan, semua anak buahnya diminta untuk terlebih dahulu mengerjakan shalat
dhuha.
Hasilnya luar biasa. Setelah pengeboran berlangsung satu minggu, air tanah yang
berkualitas didapatinya. Pemilik perusahaanpun merasa puas.
Tahukan anda berapa ia mendapat pembayaran itu ? Dua lobang sumur bor berikut
dengan jaringannya, ia menerima uang sebanyak dua milyar. Pekerjaan itu hanya
butuh waktu dua bulan. Subhanallah ... Luar biasa ..

(Dikutip dari Buku :Bertambah Kaya Lewat shalat Dhuha)

D. Mengasosiasi
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 54
Kumpulkan data dan informasi kemudian lakukan analisis terhadap data dan
informasi tersebut, terkait hasil pengamatan dan pertanyaan tentang materi yang
dipelajari, baik melalui bacaan-bacaan, wawancara dengan nara sumber,
mengunjungi tempat tertentu maupun membuka internet.

Untuk memperluas wawasanmu, diskusikanlah masalah berikut berikut ini:


No. Masalah Hasil Diskusi

1. Iwan merasa tidak perlu melaksanakan shalat sunnah.


Baginya cukup melaksanakan shalat fardu lima waktu
saja. Mengapa kita perlu melaksanakan shalat sunnah?

2. Ketika diajak melaksanakan shalat duha, Rina menolak


karena belum pernah melaksanakan shalat duha
sebelumnya.Mengapa kita perlu memahami tata cara
melaksanakan shalat sunnah?

3. Nina heran mengapa saat terjadi gerhana, ayahnya


mengajak melaksanakan shalat sunnah.Mengapa perlu
mengetahui macam-macam shalat sunnah?

4. Ketika hari raya idul fitri, bunda sibuk mempersiapkan


hidangan untuk open house sehingga tidak
melaksanakan shalat id.

5. Siti membiasakan diri bangun malam dan


melaksanakan shalat tahajud, terutama saat menjelang
UAS. Mengapa perlu mengetahui hikmah/manfaat
melaksanakan shalat sunnah?

E. Mengkomunikasikan

Komunikasikan hasil-hasil yang anda peroleh dengan teman sekelas kemudian


lapokan hasil kerja anda dalam bentuk lisan maupun tulis tentang materi yang
dipelajari.

Penilaian Autentik
Penilaian sikap KI-1 (spiritual) dan KI-2 (sosial)
Berilah tanda (X) pada kolom sudah (S) dan belum (B) ketika melakukan shalat sunnah.
Dalam menjawab lakukan dengan sejujur-jujurnya!

No Aspek Perilaku S B

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 55


1 Shalat Rawatib 2 raka`at sebelum dhuhur

2 Shalat Rawatib 2 raka`at sesudahnya

3 Shalat Rawatib 2 raka`at sesudah maghrib

4 Shalat Rawatib 2 raka`at sesudah isya`


5 Shalat Rawatib 2 raka`at sebelum subuh

6 Shalat Rawatib 2 raka`at sebelum ashar

7 Shalat idul fitri

8 Shalat idul adha

9 Shalat tarawih

10 Shalat witir

11 Shalat tahajjud

12 Shalat istikharah

13 Shalat istisqa

14 Shalat khusuf

15 Shalat kusuf

16 Shalat duha

Penilaian sikap KI-3 (pengetahuan)

UJI KOMPETENSI

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d dengan jawaban yang tepat !

1. Shalat yang tidak termasuk salat sunah adalah….


a. Sunah Rawatib c. Sunah Duhur
b. Sunah Witir d. Salat ‘Id
2. Berikut yang termasuk shalat sunah Muakkad yaitu salat…
a. Rawatib c. Duha
b. Gerhana d. Istikharah
3. Macam-macam shlat sunah malam, kecuali….
a. Salat Witir c. Salat ba’diyah Isya’
b. Salat Tahajud d. Salat qabliyah Maghrib
4. Hukum shalat Tarawih pada bulan Ramadan adalah…
a. Sunah gairu mu’akkad c. Sunah yang tidak dianjurkan
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 56
b. Sunah mu’akkad d. Semua betul
5. Jumlah rakaat paling sedikit dari shalat Witir adalah….
a. 4 rakaat c. 2 rakaat
b. 1 rakaat d. 3 rakaat
6. Waktu shalat witir, kecuali…
a. Setelah shalat Isya’ c. Setelah shalat Maghrib
b. Sampai menjelang shalat Subuh d. Setelah tahajud
7. Shalat Witir dikerjakan sebagai … shalat malam.
a. Penutup c. Penengah
b. Sisipan d. Pembuka
8. Shalat tahajud adalah…
a. Shalat malam yang dikerjakan setelah tidur sejenak
b. Shalat sunah pada bulan Ramadan
c. Shalat minta ketenangan
d. Shalat meminta jodoh
9. Berikut ini yang bukan termasuk shalat sunah malam yaitu salat…
a. Tarawih c. Witir
b. ‘Idain d. Tahajud
10. Shalat ‘Idain adalah…
a. Salat sunah idul Fitri c. Salat dua hari raya
b. Salat sunah Idul Adha d. Salat sunah hari raya qurban
11. Hukum melaksanakan shalat ‘Idain adalah…
a. Wajib c. Sunah gairu muakkad
b. Sunah muakkad d. Mubah
12. Jumlah takbir rakaat pertama shalat ‘Idain adalah…
a. 7 kali c. 4 kali
b. 5 kali d. 7 kali kemudian 5 kali

13. Hadis dibawah ini menerangkan tentang…


ِ ‫ضحى الْعواتِق واحْل يَّض وذَو‬
‫ات اخْلُ ُد ْو ِر‬ ِ ‫ىِف‬ ِ
َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ‫م اَ ْن خُنْ ِر َج ُه َّن الْفطْ ِر َواال‬.‫اََمَرنَا َر ُس ْو ُل اللّه ص‬
)‫الصالَةَ َويَ ْش َه ْد َن اخْلَْيَر َو َد ْع َوةَالْ ُم ْسلِ ِمنْي َ (رواه البخاري واملسلم‬
َّ ‫ض َفَي ْعتَ ِزلْنَا‬
ُ َّ‫فَاََّما احْلُي‬
a. Anjuran perempuan haid untuk hadir ke tempat salt Idain walaupun tidak salat
b. Seluruh umat Islam dianjurkan hadir ke tempat salat untuk mendengarkan
khutbah
c. Anjuran memperbanyak takbir
d. Anjuran membawa hewan ternak ke lapangan

14. Hikmah dari pelaksanaan salat ‘Idain di tanah lapag adalah…


a. Agar perempuan haid pun dapat hadir untuk mendengarkan khutbah
b. Untuk menampung kapasitas jumlah jamaah yang lebih banyak
c. Menjalin ukhuwah Islamiyah
d. Semua jawaban benar
15. Khutbah pada salat ‘Idain dilaksanakan…

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 57


c. Sesudah salt c. Sebelum salat
d. Terserah khatib d. Melihat situasi
16. Waktu salat Tahiyyatul Masjid adalah…
a. Ketika memasuki masjid
b. Sebelu melakukan aktifitas lain di masjid
c. Ketika melewati masjid
d. Ketika mau keluar dari masjid
17. Salat Tahiyyatul Masjid dilakukan untuk…
a. Menghormati masjid
b. Mendoakan orang yang membangun masjid
c. Mendapat keberkahan dari masjid
d. Mendoakan masjid
18. Jumlah rakaat salat Tahiyyatul Masjid adalah…
a. Minimal 2 rakaat
b. Tak ada batasan yang dan sesuai dengan kemampuan hambanya
c. Maksimal 6 rakaat
d. Berapa pun boleh
19. Salat sunah yang kadang-kadang dikerjakan oleh Rosulullah saw. disebut…
e. Salat sunah muakkad c. Salat sunah
a. Salat sunah gairu muakkad d. Salat tasbih
20. Salat sunah yang harus dilaksanakan dengan cara berjamaah adalah salat…
a. Witir c. Jum'at
b. Tahiyyatul masjid d. Idain

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat

1. Shalat sunnah yang sering dilakukan oleh Rosululah saw.


disebut………………………..
2. Shalat sunnah yang mengiringa salat fardhu
disebut………………………………………..
3. Shalat Rawatib yang dilakukan sesudah salat fardu disebut……………………………...
4. Setiap bulan Ramadan kita melakukan salat sunah……………………………………...
5. Salat sunah Tahajud lebih baik dilakukan pada…..…….…….…………malam terakhir
6. Salat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil disebut………………………………………
7. Jumlah takbir salat ‘Idain adalah…………………………………..takbir
8. Salat sunah untuk menghormati masjid disebut…………………………………………
9. Dua rakaat sebelum Zuhur, termasuk salat Rawatib berhukum…………………………
10. Salat suanah yang bertujuan untuk menambah limpahan rezeki dari Allah SWT.
adalah…

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini di bawah ini dengan uraian yang jelas dan
tepat !
1. Jelaskan perbedaan salat sunah muakkad dan salat sunah gairu muakad !
Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
_______

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 58


2. Sebutkan macam-macam salat rawatib muakad !
Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
______

3. Sebutkan macam-macam salat sunah malam !


Jawab:_____________________________________________________________
____

4. Jelaskan tentang salat tarawih !


Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
_______

5. Kapan seseorang sebaiknya mengerjakan shalat tahajud !


Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
____

6. Apakah pengertian salat witir !


Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
______

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan salat ‘Idain?


Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
_______

8. Bagaimana etika makan minum sebelum berangkat salat Idul Fitri dan Idul ‘Adha?
Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
_______

9. Jelaskan apa arti salat Tahiyyatul Masjid? Dan apa hukum shalat Tahiyyatul Masjid ?
Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
_______

10. Apa hikmah dari shalat Dhuha ?


Jawab:_____________________________________________________________
___________________________________________________________________
_______

Penilaian KI-4 (Keterampilan)

Setelah mempelajari ketentuan puasa, cobalah kalian praktekkan tata cara salah
satu shalat sunnah secara berkelompok, dan kelompom lain memperhatikan dan
akan menilai praktek kalian.
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 59
UJI KOMPETENSI SEMESTER GENAP

UJI KOMPETENSI SEMESTER GENAP

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d di depan pilihan jawaban yang
paling tepat !

1. Dibawah ini yang termasuk rukun khuthbah adalah….


a. Membaca hadits pada salah satu khuthbah
b. Membaca do'a untuk kedua orang tua
c. Berdo'a untuk orang yang sakit
d. Membaca shalawat Nabi

2. Seseorang dikatakan berhalangan melaksanakan shalat Jum’at apabila….


a. Sakit, banjir yang tidak mungkin pergi shalat jum’at
b. Dalam perjalanan
c. Ada lembur kerja
d. Ada tugas yang banyak dari sekolahan

3. Yang dimaksud dengan shalat Jum’at adalah….


a. Shalat yang dilakukan pada waktu dhuhur dihari Jum’at
b. Shalat yang dilakukan pada waktu dhuhur di hari Jum’at sebagai ganti shalat dhuhur
terdiri dari 2 rekaat dan didahului dengan 2 khuthbah
c. Shalat yang dilakukan pada waktu dhuhur sebagai ganti dari shalat dhuhur
d. Shalat yang dilakukan pada waktu dhuhur sebagai ganti dari shalat dhuhur pada hari
Jum’at

4. Berikut ini adalah syarat – syarat mengerjakan shalat Jum’at…


a. Islam, laki – laki, perempuan, baligh, merdeka, berakal, tidak ada halangan
b. Islam, laki – laki, baligh, merdeka, mumayiz, tidak ada halangan
c. Islam, laki – laki, hamba sahaya, baligh, berakal, tidak ada halangan
d. Islam, laki – laki, baligh, merdeka, berakal, tidak ada halangan

5. Berikut ini merupakan salah satu dari rukun khuthbah adalah….


A. membaca tasbih C. membaca shalawat Nabi
B. dzikir D. membaca tahlil

6. Yang disunatkan sebelum melakukan shalat Jum’at adalah….


A. Mandi C. membaca shalawat
B. berwudhu D. menjenguk orang sakit

7. Sayyidul ayyam merupakan sebutan untuk ….


A. Hari ahad C. Hari Jum’at
B. Shalat jum’at D. ketua jam’iyah
Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 60
8. Yang dimaksud dengan shalat kusuf adalah….
a. Shalat sunnah mutlak c. Shalat sunnah gerhana matahari
b. Shalat sunnah gerhana bulan d. Shalat sunnah minta hujan

9. Yang dimaksud dengan sahlat sunnah itstisqa’ adalah….


a. Shalat sunnah untuk menentukan dua pilihan
b. Shalat sunnah gerhana bulan
c. Shalat sunnah gerhana matahari
d. Shalat sunnah minta hujan

10. Mengumpulkan dua shalat fardlu dikerjakan pada waktu yang awal disebut….
a. jama’ ta’khir c. Jama’ taqdim
b. jama’ Qoshor d. qoshor shalat

11. Mengerjakan shalat ‘isya’ dikerjakan waktu maghrib dalam perjalanan jauh ( musafir )
disebut….
a. jama’ ta’khir c. Jama’ taqdim
b. jama’ Qoshor d. shalat hormat waktu

12. Shalat dhuhur yang dikerjakan diwaktu ashar disebut….


a. jama’ ta’khir c. Jama’ qadim
b. jama’ taqdim d. jama’ qashar

13. Diantara persyaratan boleh menjama’ shalat adalah jika perjalanan itu jauhnya….
a. perjalanan minimal 60,460 km c. . perjalanan 100,60 km
b. perjalanan minimal 180 km d. . perjalanan minimal 70,640 km

14. Cara mengerjakan shalat qashar jama’ ta’khir dhuhur dan ashar adalah sebagai
berikut….
a. Mengerjakan shalat dhuhur dan ashar dalam waktu ashar, masing – masing dhuhur
2 rekaat dan salam, dilanjutkan shalat ashar 2 rekaat dan salam
b. Mengerjakan shalat dhuhur dan ashar dalam waktu dhuhur, masing – masing dhuhur
2 rekaat dan salam, dilanjutkan shalat ashar 2 rekaat dan salam
c. Mengerjakan shalat dhuhur dan ashar dalam waktu dhuhur, masing – masing shalat
dhuhur, dilanjutkan shalat ashar dalam satu salam
d. Mengerjakan shalat dhuhur dan ashar dalam waktu ashar, masing – masing shalat
dhuhur, dilanjutkan shalat ashar dalam satu salam

15. Qashar kalau ditinjau dari segi bahasa artinya ….


a. mengumpulkan atau menyatukan c. meringkas atau menguimpulkan
b. meringkas atau memendekkan d. meringkas atau menyatukan

16. Shalat yang boleh diqashar adalah….


a. Dhuhur,ashar,maghrib dan isya’ c. Dhuhur,ashar, dan isya’
b. Dhuhur,ashar,maghrib d. ashar,maghrib dan isya’

17. Yang menjadi syarat qashar adalah sebagaimana dibawah ini….


a. berniat mengqashar c. jarak perjalanan 60,643 km

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 61


b. dalam perjalanan yang santai d. pergi sekolah

18. ‫لف اهلل ُ َن ْف ًسا اِاَّل ُو ْس َع َها‬


ُ ‫ اليُ َّك‬Maksud dari ayat tersebut adalah….
a. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya
b. Allah selalu membantu hambanya, bila dia suka membantu orang lain
c. Allah selalu mengasihi hambanya yang bertaqwa
d. Allah akan memberikan rizki terhadap hambanya yang mau taat beribadah

19. Jika seorang itu sakit, anggota badannya disarankan oleh dokter jangan sampai kena
air, waktu shalat sudah datang, maka tindakan yang dilakukan adalah ….
a. Mengerjakan shalat tanpa wudhu
b. Shalatnya ditunda sampai betul – betul sudah sembuh
c. Bersuci dengan cara tayamum kemudian mengerjakan sholat
d. Tetap tidak wudlu dan tidak shalat

20. ٍ ‫ فَاِ ْن مَلْ تستَ ِط ْع َف َعلى َجْن‬Arti potongan hadits terrsebut adalah…
‫ب‬ َ
a. Apabila kamu tidak sanggup juga maka shalatlah dengan duduk
b. Apabila kamu tidak sanggup juga maka shalatlah dengan merangkak
c. Apabila kamu tidak sanggup juga maka shalatlah sambil berbaring
d. Apabila kamu tidak sanggup juga maka shalatlah dengan mengedip-ngedipkan mata
sebagai bahasa isarat

21. ‫ك َشطَْر اْمل ْس ِج ِد احْلََر ِام‬


َ ‫َف َو ِّل َو ْج َه‬ Ayat tersebut menjelaskan cara shalat dalam kendaraan,
َ
artinya….
a. Ingatlah dalam pikiranmu ke masjidil haram
b. Palingkanlah wajahmu ke arah masjidil haram
c. Shalat wajib menghadap qiblat
d. Shalat harus selalu mengingat pada Allah

22. shalat yang mengiringi shalat fardlu adalah shalat sunnah ….


a. rawatib c. qabliyah
b. ghairu rawatib d. ba’diyah

23. Dua rakaat sebelum shalat maghrib adalah termasuk shalat ….


a. sunnah rawatib muakad c. sunnah ghairu rawatib
b. sunnah rawatib ghairu muakad d. sunnah biasa

24. Shalat sunnat rawatib ba’diyah adalah sholat yang dikerjakan ….


a. Sebelum shalat fardlu c. Pada malam hari setelah tidur
b. Sesudah shalat fardlu d. Pada malam hari sebelum tidur

25. Shalat lail adalah shalat yang dikerjakan ….


a. pada pagi hari c. pada siang hari
b. pada sore hari d. pada malam hari

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 62


26. Antara takbir yang satu dengan takbir yang lain dalam shalat ‘Idain, disunnahkan
membaca…
a. tahlil c. tasbih
b. tahmid d. tahli,tahmid, dan tasbih

27. Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat tahajjud adalah ….
a. Sepertiga malam yang pertama c. Setelah isya’
b. Sepertiga malam yang terakhir d. Dupertiga malam yang terakhir

28. yang termasuk shalat sunnat lail adalah ….


a. isya’ c. shalat dhuha
b. shalat rawatib d. shalat witir

29. Yang termasuk shalat ‘Idain adalah sholat ….


a. Tarawih dan ‘Idul fitri c. Idul fitri dan ‘Idul adha
b. 'Idul Adha dan ‘Idul Witir d. Tarawih dan idul adha

30. Membaca takbir pada hari raya Idul Adha diusnanatkan mulai ….
a. Terbit matahari pada tanggal 9 dzul hijjah
b. terbenamt matahari pada tanggal 9 dzul hijjah
c. Terbit matahari pada tanggal 10 dzul hijjah
d. terbenam matahari pada tanggal 10 dzul hijjah

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 63


Daftar Pustaka

 Abdul Azis Dahlan. et al. 1996. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve.
 Abyan, Amir, dkk. 1995. Fiqih Kelas 1. Semarang: PT Karya Toha Putra.
 Al-Bukhori, Al-Imam, 1981, Shohih Bukhari. Surabaya, PT. Asriyak
 Departemen Agama RI. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha
Putra .
 Rasyid, Sulaiman.1976. Fiqh Islam. Jakarta: At Tahiriyah.
 Rasyid, Sulaiman, 1987. Fiqh Islam. Bandung, PT. Sinar Baru
 Sabiq Sayyid 1982. Fiqhussunnah. Bandung, PT. Al-Ma’arif
 T. Ibrahim-H, Darsono, 2009. Penerapan Fikih 1. Solo, PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
 Umam, Chotibul. 1995. Fiqih Kelas 1. Kudus: Menara Kudus.
 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’a dan Terjemahnya.
Departemen Agama RI, Semarang CV. Asy-Syifa’
 Ibnu Qosim Al Ghozi, Muhammad, Fathul Qorib Al Mujib

Modul Fiqih Kelas VII Smt Genap 64

Anda mungkin juga menyukai