Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

AGAMA
( PUASA)

OLEH

NAMA : NURMIN
NIM : K1A222010
DOSEN PEMBIMBING : LA ODE WAHIDIN, S.Pd.,M.Pd.I

PROGRAM S1
KEPERAWATAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HALU OLEO KENDARI
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“PUASA”.
Puasa bukan istilah yang asing ditelinga kita, apalagi di Indonesia yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun tidak sedikit yang belum mengerti
apa itu puasa dan hal-hal yang berhubungan dengan puasa itu sendiri.
Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Agama, ini juga
merupakan usaha penyusun sebagai pengantar menuju pintu pemahaman puasa.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang saya susun ini,
tentunya msih banyak terdapat kekurangan. Akhirnya sambil mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk masa mendatang, penyusun pun berharap makalah
yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Penyusun

Nurmin

2
DAFTAR ISI

Cover……….....…………………………………………………… i
Kata Pengantar……………………………………………………. ii
Daftar Isi…………………..……………………………………….. iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………...……. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………...…… 5
C. Tujuan Penulisan……………………………………...……… 5
D. Batasan Masalah…………………………………………….... 5
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Puasa …………………………………………........ 6
B. Pembagian Puasa Menurut Agama Islam …………………...... 6
C. Syarat dan rukun Puasa ………………………………………. 6
D. Cara Pelaksanaan Puasa………………………………………. 8
E. Hikmah Puasa…………………………………………………. 9
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………..... 10
B. Saran…………………...................…………………………..... 10

Daftar Pustaka…………………………………………..................... 11

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puasa merupakan suatu tindakan menghindari makan, minum, serta segala hal
lain yang dapat memuaskan hasrat-hasrat psikis maupun fisik yang dilakukan pada
masa tertentu. Makna dan tujuannya secara umum adalah untuk menahan diri dari
segala hawa nafsu, merenung, mawas diri, dan meningkatkan keimanan terhadap
Allah SWT. Salah satu hikmah puasa ialah melatih manusia untuk meningkatkan
kehidupan rohani. Nafsu jasmani yang terdapat dalam diri tiap individu harus
diredam, dikendalikan, dan diarahkan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
tujuan yang mulia. Setiap orang yang menjalankan puasa pada hakekatnya sedang
memenjarakan dirinya dari berbagai nafsu jasmani. Puasa juga merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan taraf kehidupan, baik yang duniawi maupun akhirat. Karena
puasa telah dilakukan di setiap syariat agama.
Pada sebuah hadist dikatakan bahwa “Semua amal anak adam itu untuk dirinya
sendiri, kecuali puasa. Karena puasa itu dikerjakan untuk-Ku, maka Aku-lah yang
akan member balasannya”. Puasa merupakan salah satu bentuk ritual agama yang
dapat meningkatkan kualitas spiritual manusia dan sebagai wahana pensucian diri
guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengaruh puasa bagi diri umat islam terutama ketika bulan Ramadhan dapat
dirasakan oleh fisik maupun jiwa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai segi. Dalam segi
kesehatan, justru sangat bermanfaat. Kalaupun ada yang menemui permasalahan
kesehatan pada saat berpuasa, maka permasalahan itu muncul akibat yang
bersangkutan tidak menjaga aturan kesehatan dalam mengkonsumsi makanan.
Pembahasan mengenai ibadah puasa menarik untuk dikaji, mengingat ajaran ibadah
puasa terdapat dalam agama islam dan berlaku pada umat-umat terdahulu hingga
sekarang. Berdasarkan uraian di atas dan sebagai salah satu tugas fiqh, maka kami
akan mengkaji permasalahan seputar ibadah puasa.

4
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang hendak dibahas adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari puasa ?
2. Bagaimana pembagian puasa menurut agama islam ?
3. Bagaimana syarat dan rukun puasa ?
4. Bagaimana cara pelaksanaan puasa ?
5. Apakah hikmah puasa bagi umat manusia?

C. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan adalah :


1. Untuk menjelaskan pengertian dari puasa
2. Untuk menjelaskan pembagian puasa menurut agama islam
3. Untuk menjelaskan syarat dan rukun puasa
4. Untuk menjelaskan cara pelaksanaan puasa
5. Untuk menjelaskan hikmah puasa bagi umat manusia

D. Batasan Masalah

Makalah ini hanya menulis / membahas tentang masalah yang berkaitan dengan
puasa menurut agama islam.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa
Secara umum, puasa berarti ‘menahan’ sebagaimana firman Allah SWT,
“…Aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih…”
Maksudnya adalah menahan diri dari berbicara, sedangkan menurut istilah adalah
menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari dengan disertai niat.

B. Pembagian Puasa Menurut Agama Islam


Puasa menurut agama islam ada empat macam :
1. Puasa wajib, yaitu puasa bulan Ramadan, puasa kafarat, dan puasa nazar.

‫م ْن َق ْب ِلكُ ْم َلَعلَّكُ ْم‬


‫ ْو َن‬Oُ‫ّق‬O‫ َت‬Oَ‫ت‬ ‫عَل ْيك ’ ك َما ك علَى الَّ ِذ‬ ‫ ْوا ِت‬Oُ‫ ُّي َها ا َّل ِذ ْي َن ٰا َمن‬Oَ‫ۙ ٰيٰٓا‬
‫ْي َن‬ ‫ِت ب‬ ‫ُم ال ص‬ ‫ب‬
‫َيا ُم‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaiman


diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu bertakwa “ (Q.S Albaqarah :
183).
2. Puasa sunat, yaitu berpuasa pada hari senin dan kamis, puasa daud, puasa enam
hari pada Bulan syawwal, dsb.
3. Puasa makruh.
4. Puasa haram, yaitu puasa pada hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Haji, dan tiga hari
sesudah Hari Raya Haji, yaitu tanggal 11-12- dan 13.

C. Syarat dan rukun Puasa


1. Syarat wajib puasa
a. Berakal, orang yang gila tidak diwajibkan puasa.
6
b. Baligh (Umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda yang lain. Anak-anak tidak
wajib berpuasa.
c. Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atau sakit,
tidak wajib puasa
2. Syarat sah puasa
a. Islam. Orang yang bukan islam tidak sah puasa.
b. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik).
c. Sudi dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah habis melahirkan). Orang
yanghaid atau nifas itu tidak sah puasa, tetapi keduanya wajib mengkhodo’
(membayar) puasa yang tertinggal itu secukupnya.
d. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya. dilarang puasapada dua
hari raya dan hari tasyrik (tanggal 11,12, 13 bulan haji).
3. Rukun puasa
a. Niat, yaitu setiap malam selama bulan ramadhan.
b. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari.

‫سكُ ْم‬
‫ان‬Oَ‫ ْخت‬Oَ‫ ْم ت‬Oُ‫َّن ُك ْم ُك ْنت‬Oَ‫ال ا‬Oُّٰ‫َ ل‬ ‫ل ُْنت ل س‬ ‫َل‬ ‫َة ’ص َيا ِم ث ا س ۤا‬O ‫ ِح َّل ُك ْم لَ ْيل‬Oُ‫ا‬
‫ ْنف‬Oَ‫ْو َن ا‬ ‫م‬ ‫ّ َبا ّكُ ْم ْم و َا َبا ُه َّن‬ ‫ َّرف ٰل ى ِن ِٕىكُ ْم‬O‫ال‬ ‫ال‬
‫ع‬ ‫س‬ ‫ن‬

‫ِل‬
O‫ َب َّي َن خ ْيط‬Oَ‫ُل واش َرب حتهى َيت‬O‫ال َلُك ْم وك‬Oُّٰ‫ ْوا ك ت ل‬Oُ‫غ‬Oَ‫اب عَل وعف ع ْنُك ْم ۚ َفا ْل ٰـ ش ُر وا ْبت‬Oَ‫فت‬
‫َل ُك ُم ا ْل‬ ‫ْوا‬ ‫ْوا‬ ‫ما ب‬ ‫´ َن َبا ْوهُ َّن‬ ‫ا‬ ‫ْيُك ْم‬
ۗ ‫ ْو َن س ِج ِد‬O‫ع ِك ُف‬ ‫ ِت ’ ل َى الَّ ْي‬Oَ‫ َّم ا‬Oُ‫ر ث‬Oِِۖ ‫ض م ْ ط ا َ م َن ج‬
ُ‫و َْل ش ُر ْنت‬ َ ْ‫ا‬
‫ل ْب َي‬
‫ِفى ا ْل َم‬ َ‫ َبا ْوهُ َّن ْم وا‬Oُ‫ت‬
‫ِل‬ ‫ُّموا ال ص‬ ‫ا ْل ف‬ ‫َن ا ْل ي ْل و‬
‫َيا َم‬ ‫ِد‬
‫س‬ ‫خ‬
‫نَّاس َعلَّ ُه ْم‬O‫ َب ٰي ِت ل ل‬Oُ‫ ْق ۗ ٰ ك ي‬Oَ‫ْلك حد ِ ََل ت‬
‫ ْو َن‬Oُ‫ق‬Oّ َ‫َي ت‬ ‫ٖه‬ ‫ ْو ا ذ ِ’ين‬Oُ‫ْود ال َرب‬
ّٰ ‫ل‬ ‫ِل‬
ٰ‫اُ ا‬ ‫ه ك‬
7
“ Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih
dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai
(datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf
( QS. Al-Baqarah :
dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya”
187 )

8
D. Cara Pelaksanaan Puasa
1. Adab-adab berpuasa
a. Makan sahur
b. Menyegerakan berbuka
c. Berdoa ketika berbuka dan berpuasa
d. Menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan puasa
e. Menggosok gigi pada saat berpuasa
f. Murah hati dan mempelajari Al-Qur’an
g. Giat beribadah pada sepuluh hari terakhir
2. Boleh berbuka
Orang-orang yang diperbolehkan berbuka pada bulan Ramadhan adalah sebagai
berikut :
a. Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa
b. Orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km) boleh berbuka, tetapi ia
wajib mengqada puasa yang ditinggalkan itu.

‫ش ْه َر‬
‫ِ م ْنكُ ُم‬ ‫ ْرقَا ِن‬O‫و َب ’م َن ا ْل وا ْل ُف‬ ‫ن ل’ل نَّا‬ ُ‫ ْن ِه ا ْلق‬Oُ‫َ ضا ي ا‬ ‫ش ْه ُر‬
‫ال‬ ‫ه‬ ‫َف َم ْن‬ ‫ُهدى‬ ‫ِ’ينت‬ ‫ْرا ْي هُدًى س‬ ‫م َن الَّ ِذ ِز َل‬
َ‫د‬ ‫ر‬
‫ش‬
ِۖ ‫ ِبُكُم ا س َر‬Oُ‫ ِر ْيد‬Oُ‫و َْل ي‬
َ ‫ َخ ٰ ُم ا‬Oُ‫ َّي ا ٍم ا‬Oَ‫َف ٍر ف ’م ْن ا‬O‫س‬ ‫عل‬ ‫َف ْل َي ص َم ك ا ْ ضا‬
‫ْل ع‬ ‫ْليُ كُ ر‬ ‫ ِر ْيد‬Oُ‫َر ۗ ي‬ ‫ّة‬Oَ‫ِعد‬ ‫ى‬ ‫ ْو‬Oَ‫ْمه ْن َن ي ا‬
‫لُا‬ ‫م‬ ‫و‬
‫س‬ ‫ِر‬
‫ َك لّٰ َال على هدى وَل عَّلك ش كُ ُر ْو َن‬Oُ‫ّة و ِل ت‬Oَ‫وا ا ْل ِعد‬Oُ‫ ْك ِمل‬Oُ‫و ِل ت‬
َ
‫ْ مت‬ ‫ما كُ ْم‬ ‫ِ’ب ُروا‬

“ Barang siapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan maka hendaklah
dikerjakan puasanya di hari lain.” (Q.S Albaqarah : 185)

c. Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi berpuasa karena tuanya, atau

9
karena memang lemah fisiknya, bukan karena tuanya
d. Orang hamil dan menyusui anak

10
3. Hal-hal Yang Diperbolehkan Ketika Berpuasa
a. Memakai celak dan meneteskan obat ke dalam mata
b. Mencium, bagi orang yang sanggup menahan dan menguasai syahwat atau
nafsu seksualnya
c. Berbekam, yaitu mengeluarkan darah dari bagian kepala
d. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke rongga hidung dengan syarat tidak
berlebih-lebihan
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
a. Makan dan minum yang disengaja maupun tidak.
b. Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali kedalam.
c. Bersetubuh.
d. Keluar darah haid dan nifas.
e. Mengeluarkan mani dengan sengaja.
f. Gila. Jika gila itu datang waktu siang hari, batallah puasa.
g. Murtad (keluar dari agama islam).
E. Hikmah Puasa
a. Melatih mental
b. Melatih kedisiplinan (taat pada aturan)
c. Memupuk keperdulian dan kepekaan social.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengertian dari puasa iala secara umum, puasa berarti ‘menahan’. Menurut istilah
adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari dengan disertai niat. Pembagian puasa menurut agama Islam ada
empat macam, yaitu puasa wajib, puasa sunat, puasa makruh dam puasa haram.
Syarat puasa terbagi menjadi dua, yaitu pertama syarat wajib puasa : berakal, baligh,
kuat berpuasa. Kedua syarat sah puasa : Islam, Mumayiz, Suci dari darah haid
(kotoran) dan nifas (darah habis melahirkan).
Dalam waktu yang diperbolehkan puasa, dilarang puasa pada dua hari, yaitu hari
raya dan hari tasyrik (tanggal 11,12, 13 bulan haji). Rukun puasa yaitu niat dan
menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari. serta cara pelaksanaan puasa yaitu dengan niat pada malam sebelum sahur,
berdoa ketika berbuka dan berpuasa, menyegerakan berbuka, selama berpuasa
hendaknya menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa, memperbanyak
amalan dan giat beribadah selama berpuasa.
B. Saran
1. Sebagai seorang muslim yang taat kepada ajaran Allah, sebaiknya kita
mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan puasa agar
tidak keliru ketika menjalankan puasa nantinya.
2. Kepada para pendidik, hendaknya selalu mengajarkan dan menanamkan
pemahaman tentang puasa kepada anak didiknya.
3. Ketika menjalankan ibadah puasa, sebaiknya selalu berserah diri kepada Allah
dan selalu berdoa kepada-Nya. Karena tantangan dan godaan ketika berpuasa
tidaklah mudah bila dirasakan. Serta selalu menghindari hal-hal yang dapat
membatalkan puasa kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rasjid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo


Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqih sunnah Jilid 2. Jakarta: Pena Pundi Aksara
Supiana dkk. 2001. Materi Pendidikan Islam. bandung : Remaja
Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai