(Kel.2) Etika Dalam Perawatan Paliatif
(Kel.2) Etika Dalam Perawatan Paliatif
Disusun Oleh :
1. Yuliawati (1130019039)
2. Laili Ihda Isrina (1130019056)
3. Naila Ferdia Putri (1130019059)
4. Nesta Adewata (1130019096)
5. Febi Ariska Putri (1130019120
Dosen Pembimbing :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ETIK
DALAM KEPERAWATAN PALIATIF”. Di susun untuk memenuhi syarat salah
satu tugas Keperawatan Menjelang Ajal & Paliatif Tahun Ajaran 2021-2022.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat keselahan dalam
makalah ini. Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik
dan sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa menyusun makalah
yang lebih sempurna lagi. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.
(Penulis)
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
HIV sekitar 30.935 kasus, TB sekitar 330.910 kasus. Kemudian, kasus stroke
sekitar 1.236.825 kasus dan 883.447 kasus penyakit jantung serta penyakit
diabetes sekitar 1,5% (KEMENKES, 2014)
2
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengertian etika
keperawatan.
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tujuan dari etika
keperawatan.
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kajian etik dalam
keperawatan paliatif
5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip Etik
6. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami sasaran kebijakan
pelayanan paliatif
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami Etik dalam keperawatan paliatif sekaligus
konsep sehingga dapat menjadi bekal dalam persiapan praktik di rumah sakit
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
menghormati marabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah
sebagai berikut (Akbar. 2010):
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar-perawat, klien/pasien, teman
sebaya, masyarakat dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan sendiri
maupun hubungannya dengan profesi lain di luar profesi keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi
keperawatan yang
2.4 Kajian Etik Tentang Perawatan Paliatif
Prinsip Dasar Dari Perawatan Paliatif Perawatan paliatif terkait dengan
seluruh bidang perawatan mulai dari medis, perawatan, psikologis sosial, budaya
dan spiritual, sehingga secara praktis, prinsip dasar perawatan paliatif dapat
dipersamakan dengan prinsip pada praktek medis yang baik. Prinsip dasar
perawatan paliatif : ( Rasjidi,2010 )
a) Sikap peduli terhadap pasien
Termasuk sensifitas dan empati. Perlu dipertmbangkan segala aspek dari
penderitaan pasien, bukan hanya masalah kesehatan. Pendekatan yang
dilakukan tidak boleh bersifat menghakimi .Faktor karakteristik,
kepandaian, suku, agama, atau faktor induvidal lainnya tidak boleh
mempengaruhi perawatan
b) Menganggap pasien sebagai seorang individu. Setiap pasien adalah unik.
Meskipun memiliki penyakit ataupun gejala-gejala yang sama, namun
tidak ada satu pasienpun yang sama persis dengan pasien lainnya.
Keunikan inilah yang harus inilah yang harus dipertimbangkan dalam
merencanakan perawatan paliatif untuk tiap individu.
c) Pertimbangan kebudayaan Faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya
lainnya bisa jadi mempengaruhi penderitaan pasien. Perbedaan ini harus
diperhatikan dalam perencanaan perawatan .
d) Persetujuan Persetujuan dari pasien adalah mutlak diperlukan sebelum
perawatan dimulai atau diakhiri. Pasien yang telah diberi informasi dan
setuju dengan perawatan yang akan diberikan akan lebih patuh mengikuti
segala usaha perawatan.
5
e) Memilih tempat dilakukannya perawatan Untuk menentukan tempat
perawatan, baik pasien dan keluarganya harus ikut serta dalam diskusi ini.
Pasien dengan penyakit terminal sebisa mungkin diberi perawatan di
rumah.
f) Komunikasi Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun
dengan keluarga adalah hal yang sangat penting dan mendasr dalam
pelaksanaan perawatan paliatif
g) Aspek klinis : perawatan yang sesuai Semua perawatan paliatif harus
sesuai dengan stadium dan prognosis dari penyakit yang diderita pasien
.hal ini penting karena karena pemberian pareawatan yang tidak sesuai,
baik itu lebih maupun kurang, hanya akan menambah penderitaan pasien.
Pemberian perawatn yang berlebihan beresiko untuk memberikan harapan
palsu kepada pasien. Hal ini berhubungan dengan masalah etika yang akan
dibahas kemudian. Perawatan yang diberikan hanya karena dokter merasa
harus melakukan sesuatu meskipun itu sia sia adalah tidak etis.
h) Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai bidang profesi
perawtan palitif memberikan perawtan yang bersifat holistik dan
intergratif sehingga dibutuhkan sebuah tim yang mencakup keseluruhan
aspek hidup pasien serta koordinasi yang baik dari masing masing anggota
tim tersebut untuk memberikan hasil yang maksimal kepada pasien dan
keluarga
i) Kualitas perawatan yang sebaik mungkin Perawtan medis secara
konsisten, terkoordinasi dan berkelanjutan. Perawatn medis yang konsisten
akan mengurangi kemungkinan terjadinya perubahan kondisi yang tidak
terduga, dimana hal ini akan sangat mengganggu baik pasien maupun
keluarga.
j) Perwatan yang berkelanjutan. Pemberian perawtan simtomatis dan suportif
dari awal hingga akhir merupakan dasr tujuan dari parawtan paliatf.
Masalah yang sering terjadi adalah pasien dipindahkan dari satu tempat
ketempat lain sehingga sulit untuk mempertahankan komunitas perawatan
k) Mencegah terjadinya kegawatan Perawatan paliatif yang baik mencakup
perencanaan teliti untuk mencegah terjadinya kegawatan fisik dan
6
emosional yang mungkin terjadi dalam perjalanan penyakit. Pasien dan
keluarga harus diberitahukan sebelumnya mengenai masalah yang sering
terjadi
dan membentuk rencana untuk meminimalisasi stress fisik dan emosional.
l) Bantuan kepada sang perawat Keluarga pasien dengan penyakit lanjut
sering kali rentan terhadap stress fisik dan emosianal terutama apabila
pasien dirawat di rumah sehingga perlu diberikan perhatian khusus kepada
mereka, mengingat keberhasilan dari perawatan paliatif tergantung dari
pemberi perawatan.
m) Pemeriksaan ulang Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kondisi pasien
secara terus menerus mengingat pasien dengan penyakit lanjut karena
kondisinya akan cenderung dari waktu ke waktu.
2.5 Prinsip –Prisip Etik
1. Autonomy (otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri.prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa
dan bertindak secara rasional.
2. Non maleficienci (tidak merugikan )
Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahya / cedera fisik dan psikologis pada
klien. Prinsip tidak merugikan, bahwa kita berkwaiban jika melakukan suatu
tindakan agar jangan sampai merugikan orang lain.
3. Veracity ( kejujuran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran .Nilai ini diperlikan oleh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien
dan untuk menyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
4. Beneficienec ( berbuat baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang yang baik. Kebaikan
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.Terkadang
dalam situsi pelayanan kesehatan, terjadi konflikantara prinsip ini dengan
otonomi.
7
5. Justice ( keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain
yang enjunjung prinsip–prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika tim perawatan paliatif bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar praktek dan keyakinan yang benar
untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
f. Kerahasiaaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang pasien harus
dijaga privasinya. Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan pasien
hanya boleh dibacadalam rangka pengobatan pasien. Tak ada satu orangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali diijinkan oleh pasien dengan bukti
pesetujuannya.
g. Akuntabilitas (accountability )
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung jawab
pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain.
2.6 Sasaran Kebijakan Pelayanan Paliatif
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menderita penyakit yang mengancam
nyawa. Kode etik merupakan salah satu ciri atau persyaratan profesi, yang
memberikan arti penting dalam penentuan, mempertahankan dan meningkatkan
standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab dan kepercayaan
pada masyarakat telah diterima oleh profesi. Tujuan kode etik keperawatan adalah
upaya agar perawat dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya dapat
menghargai dan menghormati marabat manusia. Prinsip Dasar Dari Perawatan
Paliatif Perawatan paliatif terkait dengan seluruh bidang perawatan mulai dari
medis, perawatan, psikologis sosial, budaya dan spiritual, sehingga secara praktis,
prinsip dasar perawatan paliatif dapat dipersamakan dengan prinsip pada praktek
medis yang baik.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10