Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

E G2 P1001 Ab000 UK 41-42 DENGAN KASUS PLASENTA PREVIA


POST DATE DIRUANG KAMAR BERSALIN RSUD KEPANJEN

DEPARTEMEN

KEPERAWATAN MATERNITAS

PERIODE PRAKTEK 20 – 24 SEPTEMBER 2021


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Studi Klinik Pendidikan Profesi Ners
Program Profesi
Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Oleh:

NAMA : AN NISA NUR FITRIANA


NIM : 2130001

PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Plasenta Previa Post Date di

Ruang Kamar Bersalin RSUD Kanjuruhan, Kab. Malang, yang dilakukan oleh :

Nama : An Nisa Nur Fitriana

NIM: 2130001

Prodi: Pendidikan Profesi Ners

Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Program Pendidikan

Profesi Ners Departemen Keperawatan Anak, yang dilaksanakan pada tanggal 20

– 24 September 2021 yang telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Malang,

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(……………………..) (……………………)
KONSEP DASAR PLASENTA PREVIA

1. Definisi

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berada di bagian

bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain

menutupi jalan lahir, plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan

hebat, baik sebelum maupun saat persalinan. (Husain, Wagey and

Suparman, 2019). Normalnya, plasenta memang berada di bagian

bawah rahim pada awal masa kehamilan, namun seiring pertambahan

usia kehamilan dan perkembangan rahim, plasenta akan bergerak ke

atas. Pada kasus plasenta previa, posisi plasenta tidak bergerak dari

bawah rahim hingga mendekati waktu persalinan.

2. Etiologi

a. Usia 35 tahun atau lebih

b. merokok saat hamil atau menyalahgunakan kokain.

c. Memiliki bentuk rahim yang tidak normal.

d. Bukan kehamilan pertama.

e. Kehamilan sebelumnya juga mengalami plasenta previa.

f. Posisi janin tidak normal, misalnya sungsang atau lintang.

g. hamil bayi kembar.

h. Pernah keguguran.

i. Pernah menjalani operasi pada rahim, seperti kuret, pengangkatan

miom, atau operasi caesar(Husain, Wagey and Suparman, 2019).


3. Klasifikasi

Menurut Pawa, Mewengkang and Suparman (2017) klasifikasi

plasenta previa antara lain

a) Plasenta previa totalis : Jalan lahir bayi akan seluruhnya

ditutupi oleh plasenta. Tertutupnya jalan lahir secara total

menyebabkan bayi tidak mungkin lahir lewat vagina karena

selama proses persalinan, Mama kemungkinan akan

mengalami perdarahan yang sangat hebat

b) Plasenta previa parsialis : hampir menutupi sebagian atau

separuh jalan lahir, sehingga ada kemungkinan membuat

bayi sulit untuk dilahirkan. Mengatasi kondisi ini berarti

bayi tidak bisa dilahirkan secara normal karena risiko

perdarahannya masih besar

c) Plasenta previa marginalis tidak menutupi jalan lahir saat

sedang terjadi proses persalinan. Ini dikarenakan yang

tertutup hanya bagian tepi dalam jalan lahir saja. Proses

persalinan pun masih bisa terjadi secara normal. Hanya saja

tetap ada kemungkinan besar terjadinya risiko perdarahan

d) Plasenta letak rendah / Low lying plasenta adalah kondisi di

mana biasanya plasenta terletak rendah karena hanya

berjarak beberapa centimenter atau milimeter dari jalan

lahir. Meskipun keadaannya terlihat kurang bersahabat,

bayi tetap bisa dilahirkan melalui vagina dengan aman.

Namun dokter harus tetap berjaga-jaga untuk melakukan


transfusi jika memang terjadi perdarahan.

4. Matifestasi Klinis

Tanda dan gejala terjadinya perdarahan dari vagina yang terjadi

pada akhir trimester kedua atau di awal trimester ketiga kehamilan.

Perdarahan bisa banyak atau sedikit, dan akan berulang dalam

beberapa hari. Tak jarang pula kondisi ini dianggap menstruasi saat

hamil. Perdarahan tersebut juga dapat muncul setelah berhubungan

intim dan disertai dengan kontraksi atau kram perut(Maryani and Elisa,

2018).

5. Patofisiologi

Placenta previa diawali dengan implantasi embrio ( embryonic

plate) pada bagian bawah ( kauda) uterus. Dengan melekatnya dan

bertumbuhnya placenta, placenta yang telah berkembang bisa

menutupi ostium uteri. Hal ini diduga terjadi karena vascularisasi

desidua yang jelek, inflamasi, atau perubahan atropik(Maryani and

Elisa, 2018).
6. Pathways
umur > 35 tahun / < Paritas Tumor Post operasi, post kuretase, Cephalo pelvic tidakseimbang,
25 tahun tinggi >3 endometrium abnormal kehamilan bayi kembar,
presentasi janin, distress janin,
preeklamsi/eklampsi

Plasenta bertumbuh di segmen bawah uterus akibat abnormal pembentukan


pembuluh darah
Terjadi insufisiensi plasenta

Plasenta menutupi ostium uteri internum


Kegagalan plasenta mencukupi
nutrisi

Plasenta previa
Uteroplasenta menurun

Keluarga membawa ibu hamil Tidak ada his & perubahan pada serviks
ke pelayanan kesehatan (Rumah
Sakit)

Post date
Kesiapan
persalinan (D.0070)
Ansietas (D.0080)
7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis placenta

previa adalah dengan USG sudah tercapai tujuan untuk menegakan

diagnosa. USG sebagai pemantauan kondisi janin dan posisi placenta

(Maryani and Elisa, 2018).

8. Komplikasi

a. Plasenta melekat, sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau

perlu dibersihkan dengan kerokan.

b. Robekan-robekan jalan lahir karena tindakan.

c. Perdarahan postpartum

d. Infeksi karena perdarahan yang banyak

e. Bayi meninggal

9. Penatalaksanaan Medis

Prinsip utama tindakan sectio caesaria adalah menyelamatkan jiwa

ibu. Sedangkan tujuan utama tindakan sectio caesaria adalah: -

Melahirkan janin dengan segera - Menghindari kemungkinan robekan

uterus - Meminimalkan terjadinya robekan pada tempat implantasi

placenta.
KONSEP KEHAMILAN POST DATE

1. Definisi

Kehamilan post date adalah merupakan kehamilan yang

berlangsung sampai 42 minggu atau lebih, dihitung dari hari pertama haid

terakhir, kehamilan ini beresiko tinggi, dimana dapat terjadi komplikasi

pada ibu dan janin (Arianti, Sutriyani and Daramita, 2019).

2. Etiologi

Etiologi dari kehamilan postterm belum diketahui secara jelas

tetapi diduga berhubungan dengan obesitas, faktor genetik, dan faktor

endokrin. Hal ini didukung dengan fakta bahwa wanita dengan indeks

massa tubuh yang rendah.

1). Pengaruh progesterone

Penurunan hormone progesterone dapat mencegah terjadinya

kontraksi rahim, dimana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan

janin.

2). Pengaruh oksitosin

Oksitosin berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada

dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu

proses kelahiran. Kekurangan hormone oksitosin diduga menjadi

penyebab kehamilan post date.

3). Syaraf uterus

Kelainan letak, tali pusat pendek menjadi penyebab kehamilan post

date, karena tidak ada tekanan pada ganglion untuk

membangkitkan kontraksi uterus.


4). Herediter

Ibu yang mengalami kecenderungan melahirkan lewat waktu,

memiliki kecenderungan berulang kembali pada kehamilan

selanjutnya. Ibu dengan kehamilan post date ketika melahirkan

anak perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuan akan

mengalami kehamilan post date (Arianti, Sutriyani and Daramita,

2019).

3. Manifestasi Klinis

Manifestasi yang terjadi pada bayi pot date :

1). Biasannya lebih berat bayi matur ( > 4000 gram )

2). Tulang dan sutura kepala bayi lebih keras dari bayi matur

3). Rambut lanugo hilang atau sangat kurang

4). Verniks kaseosa dibadan kurang

5). Kuku-kuku panjang

6). Rambut kepala agak tebal

7). Kulit agak pucat dengan pengelupasan(Ulfa, 2021)

4. Patofisiologi

Pada saat hamil, plasenta akan memproduksi

hormon corticotropin-releasing hormone  (CRH) yang terkait dengan lama

durasi kehamilan.  Peningkatan sintesis CRH terjadi seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan dan mencapai puncak pada saat persalinan.

Pada wanita dengan persalinan usia 20 – 36 minggu, hormon CRH

meningkat lebih cepat daripada wanita dengan persalinan 37 – 40 minggu,


sementara pada wanita dengan persalinan meleibihi 40 minggu, terjadi

perlambatan peningkatan hormon CRH(Ulfa, 2021).

5. Pemeriksaan penunjang

a. Bila wanita hamil tidak tahu atau lupa dengan haid terakhir setelah

persalinan yang lalu, dan ibu menjadi hamil maka ibu harus

memeriksakan kehamilannya dengan teratur, dapat diikuti dengan

tinggi fundus uterus memulainnya gerakan janin dan besarnya janin

dapat membantu diagnosis

b. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk memeriksa ukuran

diameter bipariental, gerakan janin dan jumlah air ketuban. Bila telah

dilaukan pemeriksaan USG serial utama sejak trimester pertama,

maka hampir dapat dipastikan usia kehamilannya. Sebaliknya

pemeriksaan yang sesaat setelah trimester ke III sukar untuk

memastikan usia kehamilan. Pemeriksaan ultrasonografi pada

kehamilan postterm tidak akurat untuk menentukan umur

kehamilan.Tetapi untuk menentukan volume cairan amnion AFI

(Amniotic fluid indek) ukuran janin, malformasi janin dan tingkat

kematangan plasenta.

c. Penilaian warna air ketuban dengan amnion skopi atau amniotomi (tes

tanpa dinilai apakah reaktif atau tidak dan tes tekanan oksitosin).

Pemeriksaan amnioskopi dilakukan untuk melihat derajat kekeruhan

air ketuban menurut warnanya yaitu bila keruh dan kehitaman berarti

air krtuban bercampur mekonium dan bisa mengakibatkan gawat

janin.
d. Pemeriksaan berat badan ibu, dengan memantau kenaikan berat badan

setiap kali priksa terjadi penurunan atau kenaikan berat badan ibu.

6. Komplikasi

a. Morbilitas dan mortalitas pada ibu : dapat meningkatkan sebagian

akibat dari makrosomia janin dan tulang tengkorak menjadi lebih

keras yang menyebabkan distosia persalinan, partus lama,

meningkatkan tindakan obstrektrik dan traumatis persalinan atau

perdarahan post partum akibat bayi besar

b. Pada janin bersumber dari kemampuan plasenta untuk meberikan

nutrisi dan O2 yang cukup akanterjadi sebaliknaya disebut sindrom

postmature :

a) Kuku panjang

b) Lipid kulit berkurang sehingga menimbulkan keriput, terutama

ditelapak tangan dan kaki

c) Matanya lebar bahkan sudah terbuka

d) Terjadi penurunan berat badan(Astrilla, 2017)

7. Penatalaksanaan Medis

Wanita dengan usia kehamilan di atas 41 minggu harus melakukan

pengawasan janin sebelum kelahiran. Penatalaksanaan yang dilakukan pada

kehamilan post date diantaranya menjelaskan pada pasien dan keluarga

hasil pemeriksaan, menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan

labolatorium dan USG, melakukan inform consent, menganjurkan pasien

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, kolaborasi dengan Dokter SPOG.

Untuk memberikan antibiotik serta melakukan induksi persalinan. Pada


tinjauan kasus post date dalam penatalaksanaan memerlukan TTV dan

CHPB untuk memantau keadaan umum ibu dan kesejahteraan janin,

menyebutkan pada penatalaksanaan kehamilan dengan post date dilakukan

pemeriksaan USG, menganjurkan pasien untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi, serta tindakan induksi persalinan. Setelah usia kehamilan ≥ 40

minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya, dengan

dilakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan servix, jika

sudah matang dapat diberikan oxytosin drip untuk merangsang kontraksi,

jika servik belum matang dan terdapat komplikasi dari ibu maupun janin

direncanakan untuk sectio sesarea. Pemeriksaan dalam untuk menilai

kematangan serviks, kalau matang boleh dilakukan induksi persalinan

dengan atau tanpa amniotom. Tindakan operasi Sectio Cesarea dapat

dipertimbangkan pada insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum

matang, pembukaan belum lengkap,persalinan lama, terjadi gawat janin,

primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, pre-eklamsia,

hipertensi menahun, infertilisasi, kesalahan letak janin (Sumiyati and

Hartiningsih, 2015).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Identitas Klien

b. Riwayat Kesehatan Saat Ini

Meliputi kejadian awal saat masuk rumah sakit, keluhan

utama yang dirasakan oleh pasien.

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Biasanya pasien mempunyai riwayat penyakit hepatitis kronis,

sirosis hepatitis, anemia, ulkus peptikum, kanker saluran pencernaan

bagian atas, riwayat penyakit darah (misal : DM), riwayat

penggunaan obatulserorgenik, kebiasaan / gaya hidup (alkoholisme,

gaya hidup / kebiasaan makan).

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Biasanya apabila salah satu anggota keluarganya

mempunyai kebiasaan makan yang dapat memicu

mempengaruhi keadaan klien.

e. Kebiasaan

Riwayat kebiasaan meliputi merokok atau mengkonsumsi obat

obatan yang dilarang serta mengkonsumsi minuman alkohol.

f. Pola Aktivitas Latihan

Meliputi aktivitas fisik yang dilakukan saat dirumah atau saat

pengkajian meliputi makan & minum, mandi, berpakaian /

dandan, mobilitas ditempat tidur, berpindah. Disamping itu

pasien dibantu dengan alat atau tidak selama melakukan

aktivitas fisik.
g. Pola Nutrisi Dan Metabolik

Meliputu kebutuhan nutrisi yang dipenuhi selama dirumah

maupun saat pengkajian.

h. Pola Eliminasi

Meliputi frekuensi BAB dan BAK selama dirumah dan saat

pengkajian. Jika iya apakah bisa merawat sendiri.

i. Pola Istirahat Tidur

Meliputi frekuensi tidur selama di rumah atau saat pengkajian.

Apakah terpenuhi selama 24 jam.

j. Pola Kebersihan Diri

Meliputu frekuensi mandi, keramas, gosok gigi selama sehari

baik dirumah maupun saat pengkajian.

k. Pola Toleransi Koping Stress/Persepsi Diri/Konsep Diri

Apakah pasien memiliki masalah/ gangguan selama di rawat di

rumah sakit.

l. Pola Peran Hubungan

Apakah pasien memiliki peran yang saat ini sedang dijalankan

atau penampilan peran ada hubungannya dengan sakit yang

dialami. Serta terdapat faktor pendukung seperti suami/istri.

Interkasi antar orang sekitar baik/tidak atau mengalami isolasi

diri.

m. Pola Kognitif Perseptual

Bagaimana keadaan mental dari pasien serta bagaimana cara

berbicara dan berkomunikasi dengan orang sekitar. Apakah


terdapat gangguan dalam pendengaran, penglihatan atau nyeri

yang dirasakan

n. Pola Seksualitas

Meliputi berapa periode menstruasi, terdapat masalah/tidak

selama menstruasi, pernah melakukan pap smear, pernah

melakukan pemeriksaan payudara atau/tidak, dan tergangguan

seksualitas/tidak dan apa penyebabnya.

o. Pola Nilai Dan Keyakinan

Agama yang dianut oleh pasien serta memilki pantangan atau

tidak dengan agama yang dianut, nilai keyakinan terhadap

penyakit yang diderita atau terdapat distress spiritual atau

tidak. Jika iya harus disebutkan.

p. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum

Apakah kesadaran yang dialami pasien normal/tidak.

b) Pemeriksaan TTV

Meliputi suhu, nadi, RR, serta tekanan darah.

c) Kepala dan leher

Meliputi bentuk, benjolan, distribusi rambu, warna

kulit kepala, keadaan rambut, bau, warna rambut hitam,

lesi. Mata, hidung, mulut, tenggorokan dan leher

apakah tidak ada gangguan fisik.

d) Dada dan Jantung


Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta

terdapat pemeriksaan payudara.

e) Abdomen

Meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi

f) Anus dan Genetallia

Meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi.

g) Integumen

Meliputi kondisi kulit pada pasien

h) Ekstrimitas

Meliputi pemeriksaan pada alat gerak seperti tangan

dan kaki

i) Neurologi

Meliputi pemeriksaan saraf dan otot

q. Hasil Pemeriksan Penunjang

Apakah pasien memiliki hasil pemeriksaan di laboratorium

maupun pemeriksaan radiologi.

2. Analisa Data

3. Diagnosa

1) Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d merasa


khawatir akibat kondisi yang dihadapi(D.0080)
2) Kesiapan persalinan (D.0070)
4. Intervensi

1) Persiapan pembedahan (I.14573)

Observasi

- Identifikasi kondisi umum pasien


- Monitor tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, BB
Terapeutik
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan kimia darah
- Bebaskan area kulit yang akan dioperasi dari rambut atau
bulu tubuh
Edukasi
- Jelaskan waktu puasa dan pemberian obat premedikasi
(cefriazone)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat sebelum pembedahan
(antibiotic : ceftriazone)
- Koordinasi dengan perawat kamar bedah
2) Perawatan Pra section caesarea (I.07229)

Observasi
- Identifikasi riwayat kehamilan dan persalinan
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Monitor tanda tanda vital ibu
- Monitor denyut jantung bayi selama 1 menit
Terapeutik
- Diskusikan perasaan terkait pembedahan
Edukasi
- Anjurkan pasangan atau orang terdekat hadir saat
persalinan
5. Implementasi

Implementasi adalah fase perawat mengimplementasikan

intervensi keperawatan yang terdiri dari melakukan dan

mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan

keperawatan khusus yang diperlukan untuk melakukan program

keperawatan. Perawat melaksanakan atau mendelegasikan tindakan

keperawatan untuk intervensi yang disusun dalam tahap


perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan

mencatat tindakan keperawatan dan respon klien terhadap tindakan

tersebut

6. Evaluasi

Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan,

dan terarah ketika klien dan profesional kesehatan menentukan

kemajuan klien menuju pencapaian tujuan / hasil dan keefektifan

rencana asuhan keperawatan. Evaluasi adalah aspek penting proses

keperawatan karena kesimpulan yang ditarik dari evaluasi

menentukan apakah intervensi keperawatan harus diakhiri,

dilanjutkan, atau diubah.

a. S (subjectif) : Data subjectif Pernyataan atau keluhan dari

pasien.

b. O (objectif) : Data yang diobservasi oleh perawat atau

keluarga

c. A (assesment) : Analisis dan interprestasi berdasarkan

data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan

yang meliputi diagnosis, yakni sebagai kesimpulan dari

objektif dan subjektif

d. P (plan) : Perencanaan merupakan rencana dari

tindakan yang akan diberikan termasuk asuhan

mandiri, kolaborasi, diagnosis atau laboratorium, serta

konseling untuk tidak lanjut


DAFTAR PUSTAKA
Arianti, N. M. D. P., Sutriyani, T. and Daramita, N. (2019) ‘Hubungan Usia Ibu
Dan Paritas Dengan Kejadian Kehamilan Post Date Di Rumah Sakit
Bhayangkara Hasta Brata Batu’, jurnal unitri, pp. 18–24. Available at:
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/biomed/article/view/2436.
Astrilla, E. P. (2017) Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny. R Usia 35 Tahun Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Bpm
Masturoh Amd.Keb Tajinan–Kabupaten Malang. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Widyagama Husada Malang. Available at:
http://repositori.widyagamahusada.ac.id/id/eprint/444/1/LTA ELIN.pdf.
Husain, W. R., Wagey, F. and Suparman, E. (2019) ‘Hubungan Kejadian Plasenta
Previa dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya’, e-CliniC, 8(1), pp. 46–
51. doi: 10.35790/ecl.v8i1.27095.
Maryani, D. and Elisa, M. (2018) ‘Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
Plasenta Previa Totalis Di Ruang Melati Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III
Kota Bengkulu’, Journal Of Midwifery, 6(2), pp. 1–6. doi:
10.37676/jm.v6i2.626.
Pawa, A. F., Mewengkang, M. and Suparman, E. (2017) ‘Profil Persalinan dengan
Plasenta Previa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode 1
Januari 2015 – 31 Desember 2015’, e-CliniC, 5(1), pp. 22–27. doi:
10.35790/ecl.5.1.2017.14762.
Sumiyati and Hartiningsih, Y. (2015) ‘Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Ny”K” Giii P2101 Dengan Post Date Di Poli Obgyne Rsud Dr. Soegiri
Lamongan Tahun 2015’. Available at:
https://jurnalkesehatan.unisla.ac.id/index.php/midpro/article/download/38/
38.
Ulfa, E. N. B. (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Persalinan
Secara Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu
Tahun 2020. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Untuk. Available at: http://etheses.uin-
malang.ac.id/29920/7/17910021.pdf.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, T. P. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia

(SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.).

Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : PPNI


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E G2 P1001 Ab000 UK 41-42
DENGAN KASUS PLASENTA PREVIA POST DATE DIRUANG KAMAR
BERSALIN RSUD KEPANJEN

DEPARTEMEN

KEPERAWATAN MATERNITAS

PERIODE PRAKTEK 20 – 24 SEPTEMBER 2021


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Studi Klinik Pendidikan Profesi Ners
Program Profesi
Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Oleh:

NAMA : AN NISA NUR FITRIANA


NIM : 2130001

PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL

Pada Ny E G2 P1001 Ab000 UK 41-42 minggu dengan plasenta previa + post date

Nama Mahasiswa : An Nisa Nur Fitriana Tempat Praktik : Kamar Bersalin

NIM : 2130001 Tanggal : 20/09/2021

Tanggal / Jam MRS : 20-09-2021


Pengkajian
Tanggal : 20-09-2021
Jam : 13.00
Tempat : Kamar Bersalin RSUD Kepanjen

A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama : Ny E Nama Suami : Tn A
Umur : 29 Th Umur : 30 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Lulus SMA Pendidikan : Lulus SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Dampit Alamat : Dampit
No Reg : 523xxx
Diagnosa Medis : G2 P1001 Ab000 UK 41-42 minggu 6 plasenta previa + post date
2. KELUHAN
a. Saat MRS
Pasien datang di poli obgyn hamil anak ke 2 dengan plasenta previa + post date
dengan posisi bayi letak lintang, perut terasa kenceng – kenceng (+)
b. Saat Pengkajian (Keluhan Utama)
Saat pengkajian pasien mengatakan perut kenceng - kenceng
3. RIWAYAT KESEHATAN
3.1 Penyakit yang lalu : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti
tekanan darah tinggi, kencing manis maupun penyakit menular
3.2 Penyakit sekarang : pasien mengatakan sedang hamil ada ke dua usia kehamilan
41-42 minggu posisi bayi melintang dengan plasenta berada dibawah, anak
pertama berusia 6 tahun
3.3 Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan, jika keluarga tidak memiliki riwayat
tekanan darah tinggi, kencing manis, ataupun penyakit menular.
4. RIWAYAT OBSTETRI / KEBIDANAN
3.1 Riwayat Menstruasi
Amenorhea : 41 minggu 1 hari Teratur/tdk : teratur
Menarche : 15 th Dismenorhea: setiap hari pertama haid
Lama : 7 hari Flour Albus : keputihan keluar sedikit
Banyak : 3-4x ganti pembalut
Siklus : normal
4. RIWAYAT KEHAMILAN,PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU
No Tgl/Bln/ Usia Tempa Jenis Penolo Peny Anak Nifa Usia Hidu
J B P
(Gravi Thn Keham t Persali ng ulit s anak p/Ma
K B B
da) Persalin ilan Persali nan ti
an nan
1 2015 9 bln Bidan Normal Bidan - P 3, 46 6 thn hidup
8
Hamil ini

5. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG


5.1 Riwayat Kehamilan ini : G2 P1001 Ab000
4.1 HPHT : 07/12/2020
5.2 HPL : 14/09/2021
5.3 Usia Kehamilan: 41 minggu 1 hari
5.4 Keluhan hamil muda: Tidak ada
5.5 Kapan terasa gerakan : 12 minggu
5.6 ANC : 10 kali
5.7 Status TT : tidak terkaji
5.8 Terapi yang pernah diberikan: tidak terkaji
5.9 Penyuluhan yang pernah di dapat
Pasien mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan kehamilan sebelum
menikah
6. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan tidak pernah KB
7. RIWAYAT PERNIKAHAN
Usia 22 tahun 1x
8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL & KELUARGA
 pasien mengatakan sholat 5 waktu
 pasien mengatakan mengikuti kegiatan tahlil rutin di desa
 pasien mengatakan kehamilan merupakan anugrah tuhan
 pasien mengatakan penyakit yang diderita merupakan cobaan dari tuhan
 pasien mengatakan cemas dan kawatir karena besok akan sc untuk pertama
kali
 pasien mengatakan kawatir jika bayinya tertular penyakitnya
 pasien mengatakan
9. POLA AKTIFITAS

Kebutuhan
Sebelum Hamil Saat Hamil
Dasar

Cairan Pasien mengatakan sebelum hamil makan Pasien mengatakan makan 3 kali

&makanan 3 kali sehari dengan porsi sedang, habis. sehari, dengan porsi sedang, habis.

Minum ± 4-5 gelas sehari Minum 6-7 gelas per hari

Eliminasi Pasien mengatakan BAB lancar, sehari 1 Pasien mengatakan BAB 1 hari

kali, BAK 4-5 kali sehari sekali, BAK 8-9 kali sehari

Istirahat & Tidur Pasien mengatakan tidur teratur, tidur Pasien mengatakn saat hamil tidur

siang ± 2 jam dan tidur malam ± 6-8 jam teratur, tidur siang ± 2jam, tidur

malam ± 7-8jam

Personal hygiene Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari, Pasien mengatakan selama hamil tua

kramas 2 hari sekali, menggosok gigi sering terasa gerah, mandi 2-3 kali

setiap mandi sehari, kramas 2 hari sekali, gosok

gigi setiap mandi

Aktivitas Pasien mengatakan hanya dirumah Pasien mengatakan hanya dirumah


sebagai ibu rumah tangga, membersihkan sebagai ibu rumah tangga,

rumah, memasak, dll membersihkan rumah, memasak, dll

Pola Sexualitas Tidak terkaji Tidak terkaji

B. DATA OBJEKTIF
1. KEADAAN UMUM :
- Kesadaran : composmentis. GCS 456
- TTV:
Td:113/84 mmHg S: 36,8ºC
N: 100x/menit RR:20x/mnit
- TB: ± 160 cm
- BB (sebelum & saat hamil): 58 kg / 84 kg
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Kepala ( Inspeksi, Palpasi)
- Rambut
Rambut hitam, panjang, ikal, tampak terikat, keadaan rambut bersih
- Wajah
Bulat, tidak ada lesi, ekspresi wajah tampak tegang dan gelisah, wajah tampak
pucat
- Mata
Mata simetris, tidak ada sclera, tidak kabur, konjungtiva anemis, reflek pupil +/+
isokor
- Hidung
Keadaan bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada sputum,
terpasang nasal kanul 2 lpm
- Mulut
Membrane mukosa lembab, bentuk simetris, tidak ada luka
- Telinga
Telingga simetris, pendengaran berfungsi dengan baik, tidak ada benjolan
b. Pemeriksaan Leher
Tidak ada distensi vena jagularis,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
nyeri tekan
c. Pemeriksaan Thorax (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi)
- Payudara
Mamae simetris, putting susu menonjol, colostrum (+)
- Jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
- Paru
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
a. Pemeriksaan Abdomen (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi)
Inspeksi : perut tampak cembung, terdapat stretch mark, linea nigra,
Palpasi
- Leopold I : 35 cm teraba keras seperti kepala bayi
TFU : 2 jari dibawah pusat
TBJ :-
- Leopold II :Teraba keras seeperti papan, punggung sebelah kanan
DJJ :140
- Leopold III : teraba lunak seperti bokong
- Leopold IV : kepala belum masuk PAP
a. Pemeriksaan Panggul Luar
- Distansia Spinarum, : tidak terkaji
- Distansia Cristarum, : tidak terkaji
- Boudloque (Lingkar Panggul) : tidak terkaji
b. Pemeriksaan Ekstremitas
Tidak ada odem, tidak ada varises.
b. Pemeriksaan Genetalia
Vagina : varises (-)
Kebersihan : tidak ada lendir
c. Pemeriksaan Integumen
Tugor kulit normal CRT <3 detik
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium
Hasil Laboratorium Ny I

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


HEMATOLOGI

Darah Rutin

Hemoglobin 9.0 g/dl 11.4-15.1

Hematokrit 29.3 % 38-42

Indek Eritrosit

MCV 83.2 Fl 80-93

MCH 25.6 Pg 27-31

MCHC 30.7 g/dl 32-36

Eritosit 3.53 Juta/cmm 4.0-5.0

Lekosit 8,040 Sel/cmm 4,700-11,300


142,000-
Trombosit 260,000 Sel/cmm
424,000
Golongan Darah O / RH +

HEMOSTATIS

PT 9.3 Detik 9.4-11.3

INR 0.86 2.0-3.5

APTT 27.3 Detik 24.6-30.6

KIMIA KLINIK

Natrium (Na) 83 Mg/dl 136-145

IMUNOSEROLOGI

Test Antigen
Non
Anti SARS COV2 ECLIA Non Reaktif
reaktif,
- USG

2. TERAPI:
- Ceftriaxone 1 gr (tgl 20-09-2021)
3. KESIMPULAN
G2 P1001 Ab000 Usia Kehamilan 41 minggu 1 hari dengan plasenta previa + post
date dengan posisi janin melintang.
ANALISA DATA

Nama : Ny. E
Usia : 29 tahun

No Data Pendukung SDKI Etiologi


DS : klien mengatakan perut terasa
1 kenceng kenceng Ansietas b.d kekhawatiran
Klien mengatakan khawatir kekhawatiran mengalami kegagalan
memikirkan kelahiran bayi mengalami kegagalan
Klien merasa bingung d.d merasa khawatir
DO : akibat kondisi yang
-pasien tampak gelisah dihadapi(D.0080)
TD : 116/73 mmHg
RR : 20x/mnt
Nadi : 107x/mnt
Suhu : 36,7 C
SpO2 : 99%
TFU: 2 jari dibawah pusat

DS :
2 - klien mengatakan keinginan untuk Kesiapan persalinan Persiapan persalinan
melakukan gaya hidup yang tepat (D.0070)
untuk persalinan
- klien mengatakan keluarga sudah
mempersiapkan dan merasa percaya
menjalani persalinaan
DO :
- Klien tampak menunjukkan
perilaku proaktif untuk
persiapan persalinan
TD : 116/73 mmHg
RR : 20x/mnt
Nadi : 107x/mnt
Suhu : 36,7 C
SpO2 : 99%
TFU: 2 jari dibawah pusat
Djj : 140
No. SDKI
1.
Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d merasa khawatir akibat kondisi
yang dihadapi(D.0080)
2. Kesiapan persalinan (D.0070)
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. E
Usia : 29 Th

No SDKI SLKI SIKI Evaluasi


Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1x24 jam diharapkan proses Persiapan pembedahan (I.14573) S:
1 Ansietas b.d - Pasien mengatakan rasa khawatir
informasi (L.10100) membaik Observasi
sudah berkurang dan memahami
kekhawatiran
KH : - Mengidentifikasi kondisi umum persiapan puasa untuk persiapan
mengalami kegagalan operasi
Men Cuk Sedan Cuk Menin pasien
d.d merasa khawatir urun up g up gkat - Memonitor tekanan darah, nadi, O:
akibat kondisi yang men meni - TD : 121/82 mmHg
suhu, pernapasan, BB
dihadapi(D.0080) urun ngka - N : 80 x/menit
Terapeutik
- S : 36,5o C
t
Mengambil sampel darah untuk - RR : 20x/menit
Memaha 1 2 3 4 5
pemeriksaan kimia darah - Pasien tampak tenang
mi
kalimat - Membebaskan area kulit yang A : Masalah teratasi sebagian
Menyam 1 2 3 4 5 akan dioperasi dari rambut atau P : Lanjutkan intervensi
paikan
bulu tubuh
pesan
Edukasi
yang
- Menjelaskan waktu puasa dan
koheren
Proses 1 2 3 4 5 pemberian obat premedikasi
berpikir Kolaborasi
logis - Kolaborasikan pemberian obat
 Memahami kalimat meningkat sebelum pembedahan (antibiotic :
 Menyampaikan pesan koheren ceftriazone)
 Proses berpikir logis meningkat - Koordinasi dengan perawat kamar
bedah
Kesiapan persalinan Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1x24 jam diharapkan status Perawatan Pra sectio caesarea (I.07229) S:
2. - Pasien mengatakan sedang hamil
antepartum (L.07059) membaik Observasi
anak kedua dengan usia kehamilan 41
Dengan Kriteria Hasil: - Mengidentifikasi riwayat minggu 1 hari posisi bayi melintang ,
dengan riwayat kehamilan
Men Cuk Seda Cukup Menin kehamilan dan persalinan
sebelumnya persalinan normal
urun up ng menin gkat - Mengidentifikasi riwayat alergi - Pasien mengatakan tidak memiliki
men gkat riwayat alergi obat
obat
urun - Memonitor tanda tanda vital ibu O:
Koping 1 2 3 4 5
- Memonitor denyut jantung bayi - TD : 121/82 mmHg
dengan - N : 80 x/menit
ketidaknya selama 1 menit
- S : 36,5o C
manan Terapeutik - RR : 20x/menit
kehamilan - Mendiskusikan perasaan terkait - Pasien tampak tenang
M Cuk seda Cukup mem - Berat badan saat hamil : 84 kg
pembedahan
em up ng memb baik - DJJ : 140
Edukasi
bu mem aik
- Menganjurkan pasangan atau A : Masalah teratasi sebagian
ru buru P : Lanjutkan intervensi
k k orang terdekat hadir saat persalinan
Berat 1 2 3 4 5
badan
Tekanan 1 2 3 4 5
darah
Frekuensi 1 2 3 4 5
nadi
- Koping dengan ketidaknyamanan kehamilan
meningkat
- Berat badan membaik
- Tekanan darah membaik
- Frekuensi nadi membaik

Anda mungkin juga menyukai