Disusun oleh:
ADMINISTRASI NIAGA
MALANG
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
1.2 Rumusan Masalah
4
1.3 Tujuan
5
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan
5
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Konsep Sistem dalam Organisasi
6
2.2 Teori Sistem Sosial Katz & Kahn
6
2.3 Unsur Pokok Berpikir Sistem
6
2.4 Syarat-Syarat Sistem
7
2.5 Elemen-Elemen Sistem
7
2.6 Tujuan Sistem
8
2.7 Sifat-Sifat Sistem
9
2.8 Klasifikasi Sistem
9
2
2.9 Pendekatan Sistem
11
2.10 Karakteristik Sistem Organisasi
13
2.11 Manfaat Penggunaan Pendekatan Sistem
14
2.12 Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem
14
2.13 Tahap Pengembangan Sistem Organisasi
15
2.14 Jenis Sistem
15
2.15Mendeteksi Sistem yang Bermasalah .....................................................
17
2.16Alat-Alat yang di Pakai Dalam Sistem ..................................................
23
2.17 Ciri-Ciri Sistem
27
2.18 Pembentukan Subsistem
28
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan
29
DAFTAR PUSTAKA
30
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Aceng dan Suryadi (Tim Dosen UPI Bandung) (2009) menyebutkan bahwa
sistem adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai tujuan
bersama. Pengertian inipun sejalan dengan Prajudio Atmosudirdjo (1979) dalam
Aceng dan Suryadi (2009) yang menyebutkan bahwa sistem adalah setiap sesuatu
yang terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang
bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga
unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang
tertentu. Lebih rinci William A. Shorde (1995) dalam Eti Rochaety (2008)
menyebutkan ada sekitar enam ciri sebuah sistem, yaitu: perilaku berdasarkan
tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi korelasi,
dan memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan
dan mempertahankan sistem yang bersangkutan.
5
14. Apa saja kerugian penggunaan pendekatan sistem?
15. Dimanakah letak analisis proses dalam tahap pengembangan sistem
organisasi?
16. Berapakah jenis sistem yang ada dalam suatu organisasi?
17. Bagaimana ciri-ciri sistem?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem dan Prosedur.
2. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Sistem dan Prosedur.
3. Melatih kemampuan menulis ilmiah.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
7
2.4 Syarat-Syarat Sistem
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
8
data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh
proses.
4. Keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan atau hasil pengoperasian dari
suatu sistem. Keluaran dalam sistem informasi dapat berupa produk akhir
(finished product), pelayanan manusia (human service), informasi rekomendasi,
cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Mekanisme Pengendalian
Elemen mekanisme pengendalian merupakan unsur pengawasan dari
pelaksanaan proses pencapaian tujuan.
6. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen yang memberikan respons atas berjalannya
suatu sistem, berupa pemeliharaan, perbaikan sistem, dan pembaharuan sistem.
9
sekaligus palayanan kepada pelanggan, serta mempercepat pemantauan terhadap
sediaan barang. Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan
kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi
tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan
bahkan melakukan transfer via internet. Perusahaan buku online dapat membantu
pembeli untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan mudah dan
sekaligus dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu menyediakan
toko atau ruang pemeran secara fisik.
10
maka sistem dapat dilihat dalam beberapa jenis, menurut Kambey (2010:39-41)
antara lain:
1. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses
alamiah, dan tidak terpengaruh campur tangan manusia; seperti sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (human mode system) adalah sistem yang dirancang
dan diciptakan manusia; seperti sistem tata organisasi,dll.
2. Sitem terbuka (open system) dan sitem tertutup (Closed system)
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang selalu berhubungan
dengan lingkungan luarnya (interrelation) dan dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sehingga terjadi memberi dan menerima informasi, energy, dan materi-materi dari
lingkungannya.
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berinteraksi dan
tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, dan bekerja mengikuti pola yang tetap
secara sebab akibat (suatu saat sistem inipun akan dipengaruhi oleh
lingkungannya).
3. Sistem sederhana (simple system) dan sistem kompleks (sophisticated
system)
Pembagian sistem ini didasarkan pada tingkat kerumitannya. Sistem
dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks
(misalnya otak manusia).
4. Sistem deterministic (deterministic system) dan sistem probabilistic
(probabilistic system)
Sistem deterministic (deterministic system) adalah suatu sistem yang
operasinya dapat diramalkan secara tepat dan pasti, misalnya sistem komputer.
Sistem probabilistic (probabilistic system) adalah sistem yang tidak dapat
diramal dengan tepat dan pasti karena mengandung unsur kemungkinan, misalnya
sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk
memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak
dapat ditentukan dengan pasti.
11
5. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya
sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan.
Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat
dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem
transportasi.
12
2. Sub-sistem
Sub-sistem merupakan bagian dari sistem. Dalam sistem, sub-sub sistem
saling mempengaruhi. Sehingga agar dapat mengendalikan sistem dengan
seksama dan sinergis, maka sistem harus dilihat secara komprehensif, artinya
sistem dapat terbangun bila sub-sub sistem berfungsi secara sempurna.
3. Sinergi
Jika sub-sub sistem bekerjasama, maka hasil yang diperoleh akan lebih
efektif dibandingkan bekerja secara sendiri-sendiri. Sinergi sering dikaitkan
dengan merger dimana dua organisasi yang bersatu akan lebih efisien
dibandingkan dengan jika dua organisasi berjalan sendiri-sendiri, terutama pada
organisasi-organisasi yang mengelola produk.
4. Batasan sistem
Batasan sistem membatasi sistem dengan lingkungannya. Dalam sistem
yang terbuka, biasanya batas tersebut fleksibel, berbeda dengan sistem tertutup,
batas tersebut kaku.
5. Aliran
Input akan mengalir ke sistem, kemudian diproses oleh sistem, dan keluar
sebagai output.
6. Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan elemen penting dalam pengendalian.
Umpan balik informasi diberikan ke orang-orang yang tepat dalam organisasi,
kemudian diproses lebih lanjut. Sehingga jika sesuatu melenceng dari rencana
yang telah ditetapkan, maka perbaikan bisa segera dilakukan.
7. Entropi
Entropi merupakan proses dimana sistem menuju ke kehancuran. Jika satu
organisasi tidak mampu memproses feedback dengan baik dan tidak bisa
menyesuaikan perubahan selera konsumen/ stakeholders, maka akan mengalami
kebangkrutan dan mati.
Aliran sistem percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya,
atau berkembang menjadi aliran yang dominan dengan definisi aliran yang jelas.
13
2.10 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik, diantaranya yaitu :
a. Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi
khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu
kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan
sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem
lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e. Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat
beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program
14
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
15
2.12 Kerugian Penggunaan Pendekatan Sistem
1. Pengoperasian kurang fleksibel.
2. Perubahan pada sistem atau subsistem, akan mengubah metode dan
prosedur suatu organisasi.
3. Memerlukan waktu sosialisasi.
4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi.
16
3) Sistem pada tingkatan manajemen, adalah sistem yang mendukung aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer tingkat menengah.
Menurut Laudon (2004) ada 2 sistem yang diklasifikasikan dalam sistem ini:
a. Sistem informasi manajemen (Management Information System-MIS),
adalah sistem informasi yang mendukung fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan ringkasan rutin tentang aktivitas pekerjaan.
b. Sistem pendukung keputusan (Decision Support System – DSS), adalah
sistem informasi pada tingkatan manajemen yang mengkombinasikan data
dengan sistem analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang
terstruktur maupun tidak.
4) Sistem pada tingkatan strategis, adalah sistem informasi yang mendukung
aktivitas perencanaan jangka panjang (strategis) yang dilakukan oleh manajer
senior,yang biasa dikenal dengan nama ESS (executive support system). Sistem
ini ditujukan untuk menangani masalah yang tidak rutin terjadi dan
membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan solusi yang tidak normal. ESS
didesain untuk data mengenai peristiwa eksternal, seperti diterbitkannya aturan
pajak terbaru atau layanan administrasi baru pesaing. Namun sistem ini juga
mampu menyarikan data dari MIS atau DSS internal, seperti berapa pegawai
yang telah menerima training program komputer terbaru atau berapa jumlah
pegawai administrasi yang membutuhkan training pajak terbaru.
17
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang
meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke
sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen
dari programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang
memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil
(minor).
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
1. Relevansi (relevancy).
2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan
(completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
3. Ketepatan waktu (timeliness).
4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
5. Efisiensi (eficiency).
6. Dapat dipercaya (reliability).
7. Kegunaan (usability).
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan
managemen ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan,
informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
18
Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
dan disebarluaskan.
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila
sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari
kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
19
Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.
Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas
kesalahan.
Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.
Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak
langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program
mengalami kenaikan.
Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi
staff pemeliharaan program dan staff operasinya.
Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya
waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian
akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan
pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut
konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek.
Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi
untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan
sistem informasi yang didapat.
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber
daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan
$500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan
$100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
——- = 20%
20
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
21
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan
kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem,
antara lain :
22
Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi :
a. Keluhan pemakai (user complaints).
b. Perhatian top manajemen (top management concerns)
c. Penunjuk jalan (scouting).
d. Pengawas pemakai (user surveys).
e. Pengawas (audits).
f. Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).
23
2.16 Alat-alat yang di Pakai dalam Sistem
24
4 Gambar 3. Bagan Aliran Kerja
25
5 Gambar 4. Bagan Layout Kerja yang Optimal
26
Gambar 5. Bagan Proses Kerja
27
6 Gambar 6. Diagram Aktivitas Belajar-Mengajar di Kelas
28
1. Pengunsuran (Factoring)
Perencanaan sistem menurut keseluruhan sistem penguraian menjadi
subsistem. Sistem hasil proses pengunsuran membentuk struktur.
Contoh :
2. Penyerderhanan (simplikasi)
Setiap sistem atau subsistem memiliki masukan, keluaran dan interface
dengan subsistem-subsistem lainnya. Sehingga akan menyebabkan banyak
interface yang harus didefinisikan. Oleh karena itu diperlukan suatu
peneyderhanaan pada penggambaran interface.
Setiap jalinan adalah interface yang berpotensi untuk komunikasi antar
subsistem dan mengandung jalur informasi.
3. Pemisahan (Decoupling)
Dua subsistem yang berhubungan sangat erat membutuhkan suatu
koordinasi & penjadwalan waktu yang tepat.
29
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai
suatu tujuan atau sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan
bekerjasama membentuk suatu aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu.
Elemen-elemen yang dimiliki oleh sistem antara lain yaitu tujuan, masukan
(input), proses, keluaran (output), mekanisme pengendalian, dan umpan
balik (feedback).
Sifat-sifat sistem antara lain, selalu terdiri dari lebih dari satu
subsistem, selalu merupakan bagian dari sistem yeng lebih besar, dapat
bersifat tertutup dan terbuka, selalu memiliki batas-batas sistem, sistem
tertutup cenderung mengalami kemunduran (entropi), rasio input, proses,
30
dan output diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dinamis dan
mempertahankan kehidupannya, memerlukan umpan balik untuk menjaga
keseimbangan tersebut, perubahan cepat memerlukan kewaspadaan dengan
meningkatkan mutu subsistem antara spesialisasi dan diferensiasi struktur,
akibat spesialisasi dan diferensiasi, batas sistem perlu diperluas,
bertambahnya interaksi dengan lingkungannya menyebabkan sulitnya
pemecahan masalah sebuah sistem karena itu muncul istilah kontingensi
(situasional), menyeluruh (wholistic), yaitu dipahami sebagai kesatuan total
bukan atomistic (bagian-bagian), sinergi, yaitu bekerja bersama-sama,
hasilnya lebih besar daripada bekerja sendiri-sendiri.
Sistem diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sistem alamiah
dan sistem buatan manusia, sistem terbuka dan sistem tertutup, sistem
sederhana dan sistem kompleks, sistem deterministic dan sistem
probabilistic. Kemudian didalam pendekatan yang dilakukan dalam sistem
suatu organisasi adalah sistem terbuka, sub-sistem, sinergi, batasan sistem,
aliran, feedback, dan entropi.
31
DAFTAR PUSTAKA
Rochaety, Eti dkk. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Usman, Husaini. 2009. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan). Bumi
Aksara. Jakarta Timur.
http://taliabupomai.blogspot.com/2010/05/konsep-dasar-memahami-sistem-
dalam.html
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/197106141998
031-JONI_RAHMAT_PRAMUDIA/Teori-Organisasi-Komunikasi-
%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-klasifikasi-sistem.htm
http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html
32