Anda di halaman 1dari 14

“MANAJEMEN SUPERVISI LEMBAGA PAUD ”

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Paud yang dibina oleh
Bapak Thorik Aziz, M. Pd.

Disusun Oleh :
Irma Wati (20381062048)
Rini Supiyati (20381062057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
Jln. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan
69371 – Jawa Timur
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, salawat serta salam marilah kita
curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya. Alhamdulillah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan
Makalah tentang MANAJEMEN SUPERVISI LEMBAGA PAUD yang diajukan untuk
memenuhi salah satu Tugas kelompok pada mata kuliah MANAJEMEN PIAUD. Suatu
kebahagiaan bagi kami apabila kami dapat mempersembahkan makalah ini sebagai tugas
kelompok kepada Dosen Pengampu Bapak Thorik Aziz, M.Pd. dan teman-tema sekalian.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun mendapatkan kesulitan yang dihadapi,


dikarenakan penyusun memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, akan tetapi berkat
doa dan usaha yang maksimal, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi untuk selalu berusaha dalam
segala hal. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk dijadikan tonggak motivasi bagi penyusunan karya-karya ilmiah yang lain
di masa yang akan datang.

Semoga tugas yang kami buat dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang membuat
dan umumnya bagi kita semua, amin.

Pamekasan,01 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3

A. Pengertian Manajemen Supervisi PAUD ..................................................................3


B. Tugas dan Peran Kepala sekolah dalam Kegiatan Supervisi .....................................4
C. Teknik Supervisi .......................................................................................................7

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................9

A. Kesimpulan ................................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah proses yang bertujuan untuk memiliki pilihan untuk membangun semua
potensi yang sudah ada pada anak-anak sejak awal sehingga anak-anak dipersiapkan untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan siap untuk memasuki sekolah seperti
pendidikan dasar «PAUD» Menjadi sebuah fondasi dalam meningkatkan peningkatan
pengembangan pertumbuhan dan juga perkembangan dalam diri anak usia dini. Saat ini
masyarakat Indonesia semakin peduli dan memiliki keinginan yang jelas untuk «PAUD»,
mereka memahami bahwa anak-anak memiliki potensi yang harus berkembang secara
konstan sebagaimana mestinya. Kinerja guru yang profesional akan meningkatkan kualitas
pembelajaran 1 Selain itu, di tingkat PAUD, yang merupakan masa brilian bagi anak usia
dini, penataran di semua aspek pertumbuhan dan perkembangan harus menjadi perhatian
mendasar dalam semua jenis tindakan. Anak-anak memiliki gaya dan perilaku yang sangat
menarik dalam bermain dan belajar.

Supervisi pendidikan merupakan hal yang tak terpisahkan dalam penyelenggaraan


satuan pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak atau PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) hingga jenjang pendidikan tinggi setingkat Universitas. Supervisi dilakukan karena
dianggap penting mengenai kinerja suatu lembaga, keselarasan dalam tindakan, kesatuan
usaha, dan keseimbangan dalam lembaga akan mempengaruhi perbaikan proses
pembelajaran. 2 Dalam suatu lembaga, khususnya dalam bidang pendidikan PAUD ,
kegiatan supervisi merupakan pilihan yang signifikan dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Upaya peningkatan kualitas "PAUD" telah dikelola dalam kemendikbud bahwa
penting dilakukan pengawasan dalam proses pembelajaran untuk memberikan
perencanaan, pengarahan, dan penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran. Prosedur

1 Saiful Bahri, “Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Profesionalisme Guru,” Visi pena Journal V (2014): 100–
112.
2 Uci Pranita, Nina Kurniah, and Anni Suprapti, “Pelaksanaan Supervisi Klinis Kepala Sekolah Pendidikan Anak

Usia Dini Islam Terpadu Kota Bengkulu (Studi Deskriptif Kualitatif Di PAUD IT Auladuna Kota Bengkulu),” Jurnal
Ilmiah Potensia 3, no. 1 (2018): 54–65.

1
penilikan pembelajaran yang digunakan adalah supervisi. Supervisi adalah keputusan yang
tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 3
Mengingat pentingnya Supervisi pendidikan, maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa
mengetahui dan mempelajari tentang Supervisi Pendidikan merupakan langkah awal yang
sangat fundamental untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan
kemajuan pendidikan itu berjalan apakah target atau tujuan yang sudah direncanakan
sudah mampu terlaksana atau belum, dan jika belum, melalui supervisi inilah
diadakan pengawasan dan pembinaan.
Supervisi yang tidak hanya terfokus pada satu tipe, satu tujuan, dan satu fungsi
mengharuskan kita untuk lebih memperdalam pengetahuan kita secara lebih terperinci dan
lebih spesifik. Oleh karena itu, mempelajari supervisi pendidikan merupakan hal yang tak
pernah terpisahkan dalam proses pendidikan. Jika Kepala Sekolah mengambil andil dalam
melakukan supervisi kepada tenaga pendidik dan kependidikan, maka guru memegang
supervisi bagi siswa-siswa yang diajarkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Manajemen Supervisi PAUD ?
2. Bagaimana Tugas dan Peran Kepala sekolah dalam Kegiatan Supervisi?
3. Apa saja teknik supervisi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Manajemen Supervisi PAUD
2. Untuk mengetahui Tugas dan Peran Kepala sekolah dalam Kegiatan Supervisi
3. Untuk mengetahui apa saja teknik supervisi

3R I Permendikbud, “Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun
2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,” Jakarta: Mendiknas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen supervisi Lembaga PAUD


Manajemen supervisi PAUD merupakan kegiatan yang ditujukan pada tenaga
pendidik dan kependidikan PAUD agar dapat meningkatkan dan menjaga kualitas
pendidikan dalam layanan pembelajaran, meliputi “perencanaan, pengorganisasian, dan
pelaksanaan pengawasan . 4 Pengelolaan lembaga “Pendidikan Anak Usia Dini” sangat
menentukan kualitas pendidikan lembaga tersebut sehingga dapat meningkatkan,
memotivasi lembaga-lembaga PAUD non formal yang ada di daerah-daerah yang minim
pengetahuan dalam mengelola lembaga PAUD yang baik. Yang selanjutnya anak
diharapkan akan lebih siap memasuki jenjang selanjutnya seperti sekolah dasar, dapat
menyesuaikan diri, mandiri, disiplin, serta dapat mengeksplor potensi diri dan
mengembangkan kualitas sehingga mampu bersaing menciptakan kreasi yang kreatif dan
inovatif untuk penerus bangsa .5
Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris «to supervise» atau
mengawasi. Beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata,
yaitu «superior» dan «vision». Manullang menyatakan bahwa supervisi merupakan proses
untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu
mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam
menjalankan tugas melayani peserta didik. 6
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi dalam pendidikan adalah
dorongan untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas kinerja guru dan tenaga
kependidikan. Supervisi mempunyai peran yang signifikan dalam mengoptimalisasikan
tujuan pendidikan, mengetahui hal tersebut maka lembaga PAUD juga penting melakukan
kegiatan supervisi. Selanjutnya bagian dari supervisi pendidikan memberikan pengawasan
dasar yang lebih kontekstual terhadap kegiatan pendidikan. Dalam meningkatkan
pencapaian siswa yang lebih baik ialah kontribusi dari kualitas pendidikan, meningkatnya

4 Susanti, U. V., & Mulya, N. (2019). Supervisi (PKBM) Terhadap Kepala Sekolah Terkait Manajemen
Pembelajaran PAUD. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 47–60.
https://doi.org/https://doi.org/10.24042/ajipaud.v2i2.5354
5 Suyatni. (2015). Pengelolaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Pada Kelompok Bermain.
6 Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung : Alfabeta ), h. 84

3
kualitas pendidikan tidak terlepas dari kegiatan supervisi dalam pendidikan. 7 Supervise
ialah proses selama guru maupun tenaga kependidikan berkecimpung dalam lingkup
pendidikan dan juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kegiatan belajar
dengan upaya membina lembaga, termasuk para tenaga pendidik. 8
Terdapat tiga obyek dalam supervise pendidikan, yaitu
1) supervise akademik, berkaitan dengan proses kegiatan mengajar (KBM) serta
berfungsi untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran,
2) supervise administrasi, yang dilaksanakan terhadap administrasi guna mendukung
kegiatan belajar mengajar,
3) Supervisi institusi atau lembaga, mencakup kurikulum, administrasi, sarana prasarana,
dan pihak terkait lainnya yang ada di dalam lembaga.
Ketiga objek dalam kegiatan supervisi pendidikan ini merupakan suatu unsur yang
tidak dapat dicerai berai dalam pelaksanaan kegiatannya. karena ketiganya mempunyai
peranan masing-masing dalam proses peningkatan mutu pendidikan.

B. Tugas dan Peran Kepala sekolah dalam Kegiatan Supervisi


Sebuah lembaga PAUD memiliki kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan.
Orang yang berhubungan langsung dengan peserta didik adalah pendidik atau guru. Tenaga
pendidik PAUD merupakan tenaga profesional yang memiliki kualifikasi akademik sesuai,
memiliki tugas membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian , memfasilitasi siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran, menilai hasil belajar siswa, mengasuh, membimbing, dan
memberikan perlindungan bagi siswa. Agar dapat menjaga dan meningkatkan kualitas
pembelajaran, pengasuhan dan melindungi siswa, guru perlu mendapat supervisi dan
pemantauan dari supervisor oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah perlu menguasai atau
memiliki kompetensi, salah satunya adalah melakukan supervisi. Tugas pokok Kepala
Sekolah adalah memimpin sekolah, bertanggung jawab dalam semua kegiatan sekolah dan
melakukan supervisi bagi guru dan staf. Salah satu jenis supervisi adalah supervisi
akademik yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam upaya
meningkatkan profesionalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.

7 Brown, G. B. (2002). Guiding faculty to excellence: Instructional supervision in the Christian school.Purposeful
Design Publications.
8 Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual Jakarta: Rineka Cipta.

4
Dari uraian diatas dapat simpulkan bahwa seorang kepala sekolah sebagai supervisor
mempunyai pengaruh yang besar dalam lembaga pendidikan baik kepada guru, pegawai
maupun peserta didik.
Proses Supervisi yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor sebagai berikut ;

1. Perencanaan dan Pelaksanaan Supervisi


Menyusun dan melaksanakan program kerja yang direncanakan menjelang awal
tahun pembelajaran, dimana pimpinan sebagai staf pendorong yang terkait dengan
pembuatan program kerja secara ekstensif sangat penting untuk program supervisi
akademik. Keterlibatan guru menjadi hal yang sangat penting dalam gerakan ini dengan
alasan bahwa titik fokus kegiatan pembelajaran terletak pada guru. Program supervisi
yang dilakukan oleh Kepala Sekolah harus bersifat lugas dengan tujuan agar dapat
terlaksana dengan baik dan berpengaruh pada peningkatan kinerja guru. 9 Selain itu
untuk mengetahui tingkat pencapaian dan keberhasilan suatu program, diperlukan
kegiatan penilaian. Kepala sekolah perlu membuat jadwal supervisi dengan
menentukan hari atau tanggal pelaksanaan, namun tidak menunjukkan cara yang akan
diambil selama pengawasan tersebut.Dalam menyusunnya penting untuk menentukan
tekniknya agar pelaksanaannya dapat efektif dan efisien. Kepala sekolah juga telah
menentukan tujuan supervisi secara luas dan lebih menekankan pada peningkatan
pembelajaran.
Perencanaan dalam supervisi akademik penting dilakukan dengan alasan:
(1) mencari kebenaran atas fakta agar dapat diterima berbagai pihak;
(2) diperoleh data yang obyektif untuk menentukan tindakan yang berorientasi masa
depan;
(3) meningkatkan semua pihak yang terlibat, meliputi aspek penerimaan,
pengakuan dan kepercayaan;
(4) agar hasilnya dapat diukur dan diketahui dengan jelas; dan
(5) dapat dijadikan sebagai sumber data bagi pengembangan pendidikan 10
2. Evaluasi dalam Supervisi
Pembinaan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian kegiatan
program supervisi melalui bimbingan teknis merupakan upaya untuk meningkatkan

9 Zepeda, S. J. (2006). High stakes supervision: We must do more. International Journal of Leadership in
Education, 9(1), 61–73.
10 Priansa, D. J., & Setiana, S. S. (2018). Manajemen dan Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

5
kompetensi guru sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Pembuatan RPP,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan melakukan tindak lanjut yaitu evaluasi
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah rangkaian dari pelaksanaan kegiatan supervisi
akademik. Kegiatan supervisi bertujuan untuk memberikan bimbingan terhadap guru
dan pelaku pendidikan agar mampu mengembangkan diri dalam proses kegiatan
pembelajaran yang merupakan pokok utamanya, pelaksanaan supervisi tidak hanya
semata-mata bermaksud untuk mencari-cari kelemahan guru akan tetapi lebih kepada
cara untuk meningkatkan kualitas kinerja pelaku pendidikan. Pelaksanaan kegiatan
program supervisi akademik telah dilakukan pada lembaga-lembaga pendidikan dan
sebagian guru. Pelaksanaan kegiatannya dilakukan oleh kepala sekolah dengan
melakukan pertemuan awal, pengamatan kegiatan proses pembelajaran yang telah ter
jadwalkan, dan evaluasi pasca pengamatan proses kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. 11
Tanggung jawab kepala satuan lembaga dalam melaksanakan dan mengelola
kegiatan pengawasan atau lebih sering disebut dengan istilah program supervisi ialah
pengawasan secara spesifik terhadap para guru dan juga staff administrasi serta
terhadap pelayanan pendidikan agar dilaksanakan dengan baik dan terstruktur.
Supervisi akademik perlu dilaksanakan melalui 3 tahapan yang berkesinambungan,
yaitu
1) Tahap pra-observasi atau pertemuan awal adalah Kepala Sekolah melakukan
komunikasi agar tercipta keakraban dengan guru, mendiskusikan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan guru serta bersepakat terhadap
aspek yang akan menjadi fokus observasi, menentukan dan menyetujui
instrumen observasi yang akan digunakan pada saat guru mengajar di kelas.
2) Pada tahap observasi atau pengamatan pembelajaran, Kepala Sekolah
mengamati aspek-aspek yang telah disetujui bersama dengan guru, dengan
menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Selama observasi tidak boleh
mengganggu proses pembelajaran.
3) Pada tahap pasca observasi atau pertemuan balikan menanyakan bagaimana
perasaan dan komentar guru terhadap pelaksanaan pembelajaran yang baru saja
berlangsung, menyampaikan catatan hasil pengamatan, mempersilakan guru

11Yesi melda, ahmad huzairin, (2021)”manajemen supervisi lembaga PAUD di tk Negeri Pembina Nasal” dalam
jurnal PAUDIA, vol. 10,no.2.hlm 192-194

6
untuk mencermati dan menganalisis, mendiskusikan secara terbuka hasil
observasi, memberikan penguatan kepada guru, dan bersepakan merencanakan
kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan supervisi selanjutnya. 12
C. Teknik Supervisi
1. Teknik Perseorangan
Yang dimaksud dengan supervisi secara perseorangan ialah supervisi yang
dilakukan secara perorangan, beberapa kegiatan diantaranya:
A. Mengadakan kunjungan ( classroom visitation). Adalah kunjungan Yang dilakukan
oleh supervisi ( kepala sekolah dan pengawas) untuk melihat atau mengamati
seorang guru yang sedang mengajar, tujuan mengobservasi bagaimana guru
mengajar, masih terdapat kelemahan atau kekurangan yang sekiranya masih perlu
diperbaiki, selanjutnya diadakan diskusi untuk memberikan masukan untuk
perbaikan proses belajar-mengajar selanjutnya.
B. Mengadakan kunjungan observasi (onservation visits). Guru dari suatu sekolah
diberi tugas untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang
mendemonstrasikan Cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu, misal Cara
menggunakan alat atau media yang baru, seperti audio visual aids, Cara mengajar
dengan metode tertentu, seperti sosiodarma, problem sulving, diskusi planel fish
bole, metode penemuan (discovery).
C. Membimbing Guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi sistem dan atau
mengatasi problema uany dialah siswa. Banyak masalah yang dialami guru dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa misal siswa yang lamban dalam belajar,
tidak dapat memusatkan perhatian, siswa yang nakal disini wali kelas adalah
pembimbing yang utama, di beberapa sekolah dibentuk bagian bimbingan dan
konseling, masalah-masalah yang ditimbulkan oleh siswa itu sendiri atau tidak
dapat diatasi oleh guru kelas diserahkan kepada konselor.
D. Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
kurikulum sekolah antara lain:
1) Menyusun program semester dan Mingguan
2) Menyusul atau membuat satuan program pelajaran

12Dwikurnaningsih, yari, (2020)“implementasi supervisi akademik dilembaga PAUD”,dalam jurnal Manajemen


Supervisi PAUD(JMSP),vol. 4,No.3.hlm 188

7
3) Mengorganisasi kegiatan- kegiatan pengelolaan kelas
4) Melaksanakan teknik- teknik evaluasi pengajaran
5) Mengadakan media dan sumber dalam PBM
6) Mengorganisasi kegiatan- kegiatan siswa dalam bidang ektra kurikuler, study
tour.13
2. Teknik Kelompok
Ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok dengan menggunakan beberapa
strategi diantaranya adalah :
a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings) Kepala sekolah menjalankan
tugas sesuai perencanaan seperti mengadakan rapat Kepada guru dalam rangka
supervisi yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum.
b. Mengadakan diskusi kelompok (group discussion) Diskusi kelompok dengan
membentuk kelompok- kelompok guru bidang studi yang berminat mata
pelajaran tertentu yang telah diprogramkan untuk mengadakan pertemuan atau
diskusi guna membicarakan hal- hal berhubungan dengan usaha pengembangan
dan peranan proses belajar mengajar.
c. Mengadakan Penataran - Penataran ( imsevior training) Penataran untuk guru
bidang, studi tertentu pada umumnya diadakan oleh pusat atau wilayah, tugas
kepala sekolah adalah Mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut
(follow up) dari hasil Penataran, agar dapat dipraktikkan oleh guru- guru (
Ngalim purwando, 2010,122" Administrasi dan supervisi pendidikan").14

13Muwahid Shulhan. Supervisi Pendidilan-Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya Guru
(Surabaya : Acima Publishing 2012)hlm 57-59

14 Ibid hlm 59-60

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. 1.Manajemen supervisi PAUD merupakan kegiatan yang ditujukan pada tenaga
pendidik dan kependidikan PAUD agar dapat meningkatkan dan menjaga kualitas
pendidikan dalam layanan pembelajaran, meliputi "perencanaan, pengorganisasian, dan
pelaksanaan pengawasan . Pengelolaan lembaga "Pendidikan Anak Usia Dini" sangat
menentukan kualitas pendidikan lembaga tersebut sehingga dapat meningkatkan,
memotivasi lembaga-lembaga PAUD non formal yang ada di daerah-daerah yang
minim pengetahuan dalam mengelola lembaga PAUD yang baik. Yang selanjutnya
anak diharapkan akan lebih siap memasuki jenjang selanjutnya seperti sekolah dasar,
dapat menyesuaikan diri, mandiri, disiplin, serta dapat mengeksplor potensi diri dan
mengembangkan kualitas sehingga mampu bersaing menciptakan kreasi yang kreatif
dan inovatif untuk penerus bangsa .
Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris «to supervise» atau mengawasi.
Beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu
«superior» dan «vision».
Terdapat tiga obyek dalam supervise pendidikan, yaitu supervisi akademik, supervisi
administrasi, dan supervisi lembaga
2. 2. Agar dapat menjaga dan meningkatkan kualitas pembelajaran, pengasuhan dan
melindungi siswa, guru perlu mendapat supervisi dan pemantauan dari supervisor oleh
Kepala Sekolah. Kepala Sekolah perlu menguasai atau memiliki kompetensi, salah
satunya adalah melakukan supervisi. Tugas pokok Kepala Sekolah adalah memimpin
sekolah, bertanggung jawab dalam semua kegiatan sekolah dan melakukan supervisi
bagi guru dan staf. Salah satu jenis supervisi adalah supervisi akademik yaitu kegiatan
yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam upaya meningkatkan profesionalitas
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Teknik supervisi ada 2 yaitu;
• Teknik perseorangan : Mengadakan kunjungan ,mengadakan kunjungan
observasi .
• Teknik Kelompok :Mengadakan diskusi kelompok Diskusi kelompok dengan
membentuk kelompok- kelompok guru bidang studi yang berminat mata

9
pelajaran tertentu yang telah diprogramkan untuk mengadakan pertemuan atau
diskusi guna membicarakan hal- hal berhubungan dengan usaha pengembangan
dan peranan proses belajar mengajar.

B. Saran
Mungkin dari makalah kami ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kamibutuh saran
dan kritik dari pembaca sekalian karena dengan kekurangan darihasil saran dan kritik dari
pembaca bisa menjadi acuan kami dalam menyusundan menyelesaikan isi dari makalah
kami serta menambah wawasan buat kami semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung : Alfabeta ),
h. 84
Brown, G. B. (2002). Guiding faculty to excellence: Instructional supervision in the Christian
school.Purposeful Design Publications.
Pidarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual Jakarta: Rineka Cipta.
Dwikurnaningsih, yari, (2020)“implementasi supervisi akademik dilembaga PAUD”,dalam jurnal
Manajemen Supervisi PAUD(JMSP),vol. 4,No.3
http://journal2.um.ac.id/index.php/jmsp/

Yesi melda, ahmad huzairin, (2021)”manajemen supervisi lembaga PAUD di tk Negeri Pembina
Nasal”dalam jurnal PAUDIA, vol. 10,no.2
https://doi.org/10.26877/paudia.v9i1.8166

Muwahid Shulhan. Supervisi Pendidilan-Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru (Surabaya : Acima Publishing 2012)hlm 57-60

Susanti, U. V., & Mulya, N. (2019). Supervisi (PKBM) Terhadap Kepala Sekolah Terkait Manajemen
Pembelajaran PAUD. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 47–60.
https://doi.org/https://doi.org/10.24042/ajipaud.v2i2.5354

Uci Pranita, Nina Kurniah, and Anni Suprapti, “Pelaksanaan Supervisi Klinis Kepala Sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu Kota Bengkulu (Studi Deskriptif Kualitatif Di
PAUD IT Auladuna Kota Bengkulu),” Jurnal Ilmiah Potensia 3, no. 1 (2018): 54–65.

11

Anda mungkin juga menyukai