Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS )

MATA KULIAH SISTEM PERKEMIHAN

Disusun oleh:
TIM SISTEM PERKEMIHAN

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES AMANAH
MAKASSAR
2017
DESKRIPSI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Sistem Perkemihan


Nomor Kode : KP03124
Jumlah SKS : 4 SKS
Semester : VI (Enam)
Kelompok Mata Kuliah : MKU (Mata Kuliah Umum)
Jurusan/Program : Keperawatan
Dosen : TIM Dosen

A. Deskripsi Isi Mata Kuliah


Dalam perkuliahan ini dibahas Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip
teoritis dan keterampilan klinis tentang sistem perkemihan sesuai tahapan tumbuh
kembang manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus
mata kuliah ini membahas aspek yang terkait dengan filtrasi, absorbsi, sekresi, dan
ekskresi berdasarkan fungsi ginjal mulai dari anatomi, fisiologi, patofisiologi sampai
dengan pemberian asuhan keperawatannya. Berdasar hal tersebut mempermudah
mahasiswa berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem
perkemihan dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar pemecahan
masalah.
Blok ini mempelajari berbagai hal yang mengantarkan mahasiswa untuk mendalami
tentang bagaimana melakukan asuhan keperawatan professional (secara holistik) pada
klien dengan masalah pada sistem perkemihan, memberikan pendidikan kesehatan,
menjalankan fungsi advokasi bagi klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan
profesional, serta membuat keputusan dengan mempertimbangkan aspek etik pada
Klien dengan masalah pada Sistem perkemihan.
Sistem perkemihana terdiri dari organ utama yaitu sepasang ginjal, dan organ-organ
yang berperan sebagai saluran yaitu sepasang ureter, vesica urinaria, dan urethra yang
berperan dalam mempertahankan homeostasis melalui pengaturan keseimbangan
cairan, keseimbangan asam-basa, keseimbangan elektrolit dan pembuangan sisa
metabolisme melalui proses filtrasi, absorpsi, serta sekresi. Selain itu, ginjal juga
mempunyai peran dalam pengaturan tekanan darah melalui mekanisme renin-
angiotensin, membantu dalam peningkatan hemoglobin melalui pengeluaran hormon
erythropoietin, dan merubah pro vitamin D menjadi vitamin D3 yang aktif yang
diperlukan untuk pengaturan absorpsi calcium di saluran cerna. Dengan demikian
fungsi sistem ini terkait dengan kondisi sistem respirasi, sistem cardiovasculer, sisitem
digestive dan sistem endokrine.

B. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami
mengenai prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis tentang sistem perkemihan
sesuai tahapan tumbuh kembang manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan
sampai lansia. Dan memahami mengenai aspek yang terkait dengan fungsi filtrasi,
absorbsi, sekresi, dan ekskresi berdasarkan fungsi ginjal mulai dari anatomi , fisiologi,
patofisiologi sampai dengan pemberian asuhan keperawatan.

C. Kompetensi

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu:


1. Mengintegrasikan bahan kajian terkait sistem perkemihan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia.
2. Memahami sistem perkemihan secara komprehensif pada tiap tahap tumbuh
kembang manusia.
3. Mengeksplorasi proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan klinik
secara etis untuk mengatasi masalah sistem perkemihan
4. Menganalisis pemberian asuhan untuk meningkatkan aplikasi pengetahuan
ilmiah terkait sistem perkemihan secara sistematis dan komprehensif
5. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien yang
berhubungan dengan masalah sistem perkemihan.
6.
D. Kontrak Pembelajaran
a. Mahasiswa diharapkan berada dikelas 15 menit sebelum perkuliahan dimulai.
b. Mahasiswa dapat meninggalkan kelas setelah 15 menit apabila dosen belum
masuk kelas tanpa konfirmasi sebelumnya.
c. Mahasiswa di wajibkan mengikuti kuliah menggunakan seragam sesuai yang
telah di tentukan, memakai atribut yang lengkap dan tidak diperbolehkan
memakai sandal.
d. Mahasiswa tidak diperkenakan mengikuti ujian jika kehadiran kurang dari 80 %
e. Alat pendukung pengajaran (LCD) sudah tersedia dan siap untuk digunakan.
f. Selama proses pembelajaran HP di matikan atau dalam mode silent.

E. Rancangan Pembelajaran
Pendekatan : Ekspositori dan Inquiri
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Pemecahan Masalah.
Tugas : Evaluasi tiap Bahasan, Makalah, Presentasi dan Diskusi
Media : LCD, Jurnal.
F. Penugasan
Nilai akhir (NA) mahasiswa pada mata kuliah ini terdiri atas :
1. Nilai Tugas dan partisipasi dalam diskusi dengan Bobot 20%
2. Nilai Kedisiplinan (termasuk kehadiran kuliah ) dengan Bobot 10%
3. Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dengan bobot 30 %
4. Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) dengan Bobot 40 %
Nilai Akhir (NA) diperoleh dengan mengakumulasikan setiap aspek nilai
sesuai dengan bobotnya.Nilai Akhir (NA) yang berbentuk angka (0-100), kemudian
dikonversikan kedalam huruf mutu A, B, C, D, atau E dengan menggunakan Sistem
Penilaian Relatif (Gabungan PAP dan PAN)

G. Materi/Bacaan Kuliah
a. Buku referensi

b. On line referensi

c. Jurnal

d. http://dediirawandi.wordpress.com

H. Skala Penilaian

Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi akhir
(sumatif) terdiri dari ujian blok, penugasan, tutorial, dan nilai praktikum. Syarat untuk
dapat mengikuti ujian praktikum maupun ujian blok adalah dengan kehadiran
minimal sebagai
berikut:
a. Kuliah : 75%
b. Tutorial : 100%
c. Praktikum dan atau Skill Lab : 100 %
I. Metode Evaluasi
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif) dan evaluasi
akhir (sumatif) terdiri dari ujian blok/MCQ, penugasan, tutorial, nilai praktikum
biomed, dan nilai skillalab.
Penilaian formatif adalah penilaian aktifitas harian menggunakan
checklist, laporan, mini kuis, dll. Penilaian sumatif menggunakan mutiple choise
question (MCQ) dan OSCE . Nilai akhir dari Blok terdiri atas :
a. 40% hasil pre-test, post-test, dan MCQ
b. 10% penugasan
c. 20% hasil Tutorial, terdiri dari:
1) Proses selama tutorial : 60%
: 40
2) Minikuis %
d. 10 % hasil praktikum biomedis
1) Pre-test : 20%
2) Diskusi : 20%
3) Post-test : 20%
4) Laporan : 20%
5) Responsi : 20%
e. 20% hasil skill lab
1) Pre-test : 15%
2) Proses skill lab : 40%
3) Post-test : 15%
4) OSCE : 30%

Skor Nilai Angka Nilai Huruf


< 45 0 E
45-59 1 D
60-63 2 C
64-66 2,3 C+
67-69 2,7 B-
70-73 3 B
74-76 3,3 B+
77-79 3,7 A-
>80 4 A

J. Buku Ajar Yang Dianjurkan

1. Baugham, Diane C & Hackley, JoAnn C., 2000. Keperawatan Medikal Bedah
Buku Saku dari Brunner &Suddart, EGC, Jakarta.
2. Brunner & Suddart, 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC
3. Ganong, W.F.; Anatomy Physiology
4. Guyton; Medical Physiology
5. Johnson, M., 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC), second edition,
Mosby, Philadelphia.
6. Mansjoer A,. Dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran , Media Aesculapius,
Jakarta.
7. McCloskey, J.C. 2004. Nursing Intervention Classification (NIC), second edition,
Mosby, Philadelphia.
8. NANDA, 2012-2014. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2007-
2008, NANDA International, Philadephia.
9. NOC dan NIC
10. Prince, S.A., 2000. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC,
Jakarta.
11. Sarwono, W., 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
12. Smeltzer, C Suzanne. 2000. Textbook of Medical Surgical Nursing.
Philadelphia:
Lippincott
K. Rencana Pembelajaran Semester

SESI KEMAMPUAN MATERI BENTUK SUMBER INDIKATOR


AKHIR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
1 Mahasiswa mampu Patologi sistem 1. Metoda contextual 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Mengidentifikasi
Mengidentifikasi perkemihan : instruction Pathofisiology for Health Proffesion. patologi pada
patologi pada sistem a. Penyebab dan 2. Media : kelas, Sounders Company – Phyladelphia sistem
komputer, LCD, 2. Brunner & Suddarth. (2013). perkemihan dari
perkemihan dari kelainan
whiteboard, web Medical Surgical. Ed. Lippincott berbagai tingkat
berbagai tingkat usia morfologi pada
3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug usia
penyakit sistem Guide. Lippincott. Phildelphia
perkemihan 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
b. Proses penyakit Manual of Laboratorium and
pada sistem Diagnostic Test. FA Davis Company :
perkemihan Philadelphia

2 Mahasiswa mampu a. Anatomi 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Memahami


memahami anatomi sistem contextual Pathofisiology for Health Proffesion. anatomi fisiologi
fisiologi sistem perkemihan instruction Sounders Company – Phyladelphia sistem
2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). perkemihan pada
perkemihan pada tiap b. Fisiologi
komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott tiap tahap
tahap tumbuh kembang sistem
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug tumbuh
manusia perkemihan Guide. Lippincott. Phildelphia kembang
(kegiatan filtrasi, 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse manusia
sekresi, absorbsi Manual of Laboratorium and
dan ekskresi Diagnostic Test. FA Davis Company :
pada ginjal) Philadelphia
3 Mahasiswa mampu a. Konsep 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Memahami
memahami pembentukan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. perkembangan
perkembangan sistem organ instruction Sounders Company – Phyladelphia sistem
2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013).
perkemihan pada tiap perkemihan perkemihan pada
komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott
tahap tumbuh kembang pada janin tiap tahap
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug
manusia b. Konsep Guide. Lippincott. Phildelphia tumbuh
tumbuh 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse kembang
kembang Manual of Laboratorium and manusia
sistem Diagnostic Test. FA Davis Company :
perkemihan Philadelphia
pada tiap tahap
tumbuh
manusia
SESI KEMAMPUAN MATERI BENTUK SUMBER INDIKATOR
AKHIR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
4 Mahasiswa mampu Konsep biokimia 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Memahami
Memahami proses pada sistem contextual Pathofisiology for Health Proffesion. proses biokimia
biokimia pada sistem perkemihan instruction Sounders Company – Phyladelphia pada sistem
perkemihan 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). perkemihan
komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug
Guide. Lippincott. Phildelphia
4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
Manual of Laboratorium and
Diagnostic Test. FA Davis Company :
Philadelphia

5 Mahasiswa mampu a. Patofisiologi, 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Menguraikan


menguraikan asuhan tanda dan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. asuhan
keperawatan dan gejala, tes instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan dan
pendidikan kesehatan diagnostik, 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pendidikan
pada kasus cystitis, komplikasi, dan komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott kesehatan pada
pyelonefritis, dan whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug kasus cystitis,
penatalaksanaa
uretritis Guide. Lippincott. Phildelphia pyelonefritis, dan
n pada kasus
4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse uretritis
cystitis, Manual of Laboratorium and
pyelonefritis, Diagnostic Test. FA Davis Company :
dan uretritis Philadelphia
b. Askep kasus
cystitis,
pyelonefritis,
dan uretritis dari
berbagai tingkat
usia
c. Dokumentasi
askep pada
kasus cystitis,
pyelonefritis,
dan uretritis
d. Penkes kasus
cystitis,
pyelonefritis,
dan uretritis dari
berbagai tingkat
usia
(pencegahan
primer,
sekunder, dan
tersier)
e. Sistem
pelayanan
kesehatan pada
kasus cystitis,
pyelonefritis,
dan uretritis dari
berbagai tingkat
usia

6 Mahasiswa mampu a. Patofisiologi, 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Menguraikan


menguraikan asuhan tanda gejala, tes contextual Pathofisiology for Health Proffesion. asuhan
keperawatan dan diagnostik, instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan dan
pendidikan kesehatan 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pendidikan
komplikasi, dan
pada klien dengan Ca komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott kesehatan pada
penatalaksanaa
Kidney dan Ca Bladder whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug klien dengan Ca
n klien dengan Guide. Lippincott. Phildelphia Kidney dan Ca
Ca Kidney dan 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse Bladder
Ca Bladder Manual of Laboratorium and
b. Askep klien Diagnostic Test. FA Davis Company :
dengan Ca Philadelphia
Kidney dan Ca
Bladder
c. Dokumentasi
askep pada
klien dengan Ca
Kidney dan Ca
Bladder
d. Penkes klien
dengan Ca
Kidney dan Ca
Bladder
(pencegahan
primer,
sekunder, dan
tersier)
e. Sistem
pelayanan
kesehatan pada
klien dengan
Ca Kidney dan
Ca Bladder
7 Mahasiswa mampu a. Patofisiologi, 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Menguraikan
menguraikan asuhan tanda dan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. asuhan
keperawatan dan gejala, tes instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan dan
pendidikan kesehatan 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pendidikan
diagnostik,
pada klien dengan ARF komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott kesehatan pada
komplikasi, dan
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug klien dengan ARF
penatalaksanaan Guide. Lippincott. Phildelphia
pada klien dengan 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
ARF Manual of Laboratorium and
b. Askep klien Diagnostic Test. FA Davis Company :
dengan ARF Philadelphia
dari berbagai
tingkat usia
c. Dokumentasi
askep pada
klien dengan
ARF
d. Penkes klien
dengan ARF
dari berbagai
tingkat usia
(pencegahan
primer,
sekunder, dan
tersier)
e. Sistem
pelayanan
kesehatan pada
klien dengan
ARF dari
berbagai tingkat
usia

8 UTS

9 Mahasiswa mampu 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Menguraikan


a. Patofisiologi,
menguraikan asuhan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. asuhan
tanda dan
keperawatan dan instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan dan
pendidikan kesehatan gejala, tes 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pendidikan
diagnostik,
pada klien dengan komplikasi, dan komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott kesehatan pada
Glomerulo-nefritis akut penatalaksanaa whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug klien dengan
dan nefrotik sindrom n pada klien Guide. Lippincott. Phildelphia Glomerulo-nefritis
4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse akut dan nefrotik
dengan
Manual of Laboratorium and sindrom
Glomerulo-
Diagnostic Test. FA Davis Company :
nefritis akut dan Philadelphia
nefrotik
sindrom
b. Askep klien
dengan
Glomerulo-
nefritis akut dan
nefrotik
sindrom dari
berbagai tingkat
usia
c. Dokumentasi
askep pada
klien dengan
Glomerulo-
nefritis akut dan
nefrotik
sindrom
d. Penkes klien
dengan
Glomerulo-
nefritis akut dan
nefrotik
sindrom dari
berbagai tingkat
usia
(pencegahan
primer,
sekunder, dan
tersier)
e. Sistem
pelayanan
kesehatan pada
klien dengan
Glomerulo-
nefritis akut dan
nefrotik
sindrom dari
berbagai tingkat
usia

10 Mahasiswa mampu a. Patofisiologi, 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Menguraikan


menguraikan asuhan tanda dan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. asuhan
keperawatan dan gejala, tes instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan dan
pendidikan kesehatan 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pendidikan
diagnostik,
pada klien dengan BPH komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott kesehatan pada
komplikasi, dan
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug klien dengan BPH
penatalaksanaa Guide. Lippincott. Phildelphia
n pada klien
dengan BPH 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
b. Askep klien Manual of Laboratorium and
dengan BPH Diagnostic Test. FA Davis Company :
Philadelphia
dari berbagai
tingkat usia
c. Dokumentasi
askep pada
klien dengan
BPH
d. Penkes klien
dengan BPH
dari berbagai
tingkat usia
(pencegahan
primer,
sekunder, dan
tersier)
e. Sistem
pelayanan
kesehatan pada
klien dengan
BPH dari
berbagai tingkat
usia

11 Mahasiswa mampu a. Patofisiologi, 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Menguraikan


menguraikan asuhan tanda dan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. asuhan
keperawatan dan gejala, tes instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan dan
pendidikan kesehatan diagnostik, 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pendidikan
pada klien dengan komplikasi, dan komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott kesehatan pada
Urolitiasis whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug klien dengan
penatalaksanaa
Guide. Lippincott. Phildelphia Urolitiasis
n pada klien
4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
dengan Manual of Laboratorium and
Urolitiasis Diagnostic Test. FA Davis Company :
b. Askep klien Philadelphia
dengan
Urolitiasis dari
berbagai tingkat
usia
c. Dokumentasi
askep pada
klien dengan
Urolitiasis
d. Penkes klien
dengan
Urolitiasis dari
berbagai tingkat
usia
(pencegahan
primer,
sekunder, dan
tersier)
e. Sistem
pelayanan
kesehatan pada
klien dengan
Urolitiasis dari
berbagai tingkat
usia

12 Mahasiswa mampu a. Menelaah hasil 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Mengidentifikasi


mengidentifikasi penelitian yang contextual Pathofisiology for Health Proffesion. masalah
masalah penelitian yang terkait dengan instruction Sounders Company – Phyladelphia penelitian yang
2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013).
berhubungan dengan sistem berhubungan
komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott
sistem perkemihan dan perkemihan dengan sistem
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug
menggunakan hasil b. Mengaplikasika Guide. Lippincott. Phildelphia perkemihan dan
penelitian dalam n penelitian 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse menggunakan
mengatasi kasus pada askep Manual of Laboratorium and hasil penelitian
perkemihan dengan Diagnostic Test. FA Davis Company : dalam mengatasi
gangguan Philadelphia kasus
sistem perkemihan
perkemihan

13 Mahasiswa mampu Manajemen kasus 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Melakukan


melakukan pengelolaan sistem perkemihan contextual Pathofisiology for Health Proffesion. pengelolaan
askep pada klien kasus : instruction Sounders Company – Phyladelphia askep pada klien
2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013).
perkemihan Melakukan kasus
komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott
pengkajian, perkemihan
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug
merumuskan Guide. Lippincott. Phildelphia
diagnosa prioritas, 4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
menyusun rencana Manual of Laboratorium and
keperawatan, Diagnostic Test. FA Davis Company :
implementasi, Philadelphia
evaluasi pada
gangguan sistem
perkemihan

14 Mahasiswa mampu a. Pemasangan 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Mendemonstrasi


Mendemonstrasikan Kateter contextual Pathofisiology for Health Proffesion. kan intervensi
intervensi keperawatan b. Pemasangan instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan
pada gangguan sistem kondom kateter 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pada gangguan
perkemihan c. Bladder komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott sistem
retraining whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug perkemihan
Guide. Lippincott. Phildelphia
4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
Manual of Laboratorium and
Diagnostic Test. FA Davis Company :
Philadelphia

15 Mahasiswa mampu a. Urostomi care 1. Metoda 1. Barbara E. Gould, Med.(2010). Mendemonstrasi


mendemonstrasikan b. Irigasi blass contextual Pathofisiology for Health Proffesion. kan intervensi
intervensi keperawatan instruction Sounders Company – Phyladelphia keperawatan
pada gangguan sistem 2. Media : kelas, 2. Brunner & Suddarth. (2013). pada gangguan
perkemihan komputer, LCD, Medical Surgical. Ed. Lippincott sistem
whiteboard, web 3. Karch, A.M. (2014). Nurse Drug perkemihan
Guide. Lippincott. Phildelphia
4. Watson, J & Jaffe, MS. (2012). Nurse
Manual of Laboratorium and
Diagnostic Test. FA Davis Company :
Philadelphia

(16) Evaluasi Akhir Semester (Evaluasi yg dimaksudkan untuk mengetahui capaian akhir hasil belajar mahasiswa)
JADWAL PERKULIAHAN DAN NAMA PENGAJAR
SISTEM PERKEMIHAN
S-1 KEPERAWATAN
SEMESTER VI
TAHUN AJARAN 2016/2017

Hari/Tgl Jam Kegiatan Topik Pengajar Ruang


Penjelasan Patologi sistem perkemihan : 201
1 Silabus
a. Penyebab dan kelainan morfologi pada
penyakit sistem perkemihan
b. Proses penyakit pada sistem perkemihan
Lecture a. Anatomi sistem perkemihan 203
SGD
b. Fisiologi sistem perkemihan (kegiatan
2
filtrasi, sekresi, absorbsi dan ekskresi pada
ginjal)
Lecture a. Konsep pembentukan organ perkemihan 201
3 SGD
pada janin
b. Konsep tumbuh kembang sistem
perkemihan pada tiap tahap tumbuh
manusia
Lecture 203
4 SGD Konsep biokimia pada sistem perkemihan

Lecture a. Patofisiologi, tanda dan gejala, tes 201


SGD
diagnostik, komplikasi, dan
5
penatalaksanaan pada kasus cystitis,
pyelonefritis, dan uretritis
b. Askep kasus cystitis, pyelonefritis, dan
uretritis dari berbagai tingkat usia
c. Dokumentasi askep pada kasus cystitis,
pyelonefritis, dan uretritis
d. Penkes kasus cystitis, pyelonefritis, dan
uretritis dari berbagai tingkat usia
(pencegahan primer, sekunder, dan tersier)
e. Sistem pelayanan kesehatan pada kasus
cystitis, pyelonefritis, dan uretritis dari
berbagai tingkat usia
Lecture a. Patofisiologi, tanda gejala, tes diagnostik, 203
6 SGD
komplikasi, dan penatalaksanaan klien
dengan Ca Kidney dan Ca Bladder
b. Askep klien dengan Ca Kidney dan Ca
Bladder
c. Dokumentasi askep pada klien dengan Ca
Kidney dan Ca Bladder
d. Penkes klien dengan Ca Kidney dan Ca
Bladder (pencegahan primer, sekunder, dan
tersier)
e. Sistem pelayanan kesehatan pada klien
dengan Ca Kidney dan Ca Bladder
7 Lecture a. Patofisiologi, tanda dan gejala, tes 201
diagnostik, komplikasi, dan
penatalaksanaan pada klien dengan ARF
b. Askep klien dengan ARF dari berbagai
tingkat usia
c. Dokumentasi askep pada klien dengan ARF
d. Penkes klien dengan ARF dari berbagai
tingkat usia (pencegahan primer, sekunder,
dan tersier)
e. Sistem pelayanan kesehatan pada klien
dengan ARF dari berbagai tingkat usia
UTS 201
8

Lecture a. Patofisiologi, tanda dan gejala, tes 203


9
diagnostik, komplikasi, dan
penatalaksanaan pada klien dengan
Glomerulo-nefritis akut dan nefrotik
sindrom
b. Askep klien dengan Glomerulo-nefritis akut
dan nefrotik sindrom dari berbagai tingkat
usia
c. Dokumentasi askep pada klien dengan
Glomerulo-nefritis akut dan nefrotik sindrom
d. Penkes klien dengan Glomerulo-nefritis akut
dan nefrotik sindrom dari berbagai tingkat
usia (pencegahan primer, sekunder, dan
tersier)
e. Sistem pelayanan kesehatan pada klien
dengan Glomerulo-nefritis akut dan nefrotik
sindrom dari berbagai tingkat usia
Case Study a. Patofisiologi, tanda dan gejala, tes 201
10 SGD
diagnostik, komplikasi, dan
penatalaksanaan pada klien dengan BPH
b. Askep klien dengan BPH dari berbagai
tingkat usia
c. Dokumentasi askep pada klien dengan BPH
d. Penkes klien dengan BPH dari berbagai
tingkat usia (pencegahan primer, sekunder,
dan tersier)
e. Sistem pelayanan kesehatan pada klien
dengan BPH dari berbagai tingkat usia
Case Study a. Patofisiologi, tanda dan gejala, tes 203
11 SGD
diagnostik, komplikasi, dan
penatalaksanaan pada klien dengan
Urolitiasis
b. Askep klien dengan Urolitiasis dari
berbagai tingkat usia
c. Dokumentasi askep pada klien dengan
Urolitiasis
d. Penkes klien dengan Urolitiasis dari berbagai
tingkat usia (pencegahan primer, sekunder,
dan tersier)
e. Sistem pelayanan kesehatan pada klien
dengan Urolitiasis dari berbagai tingkat usia
Lecture a. Menelaah hasil penelitian yang terkait 201
12
dengan sistem perkemihan
b. Mengaplikasikan penelitian pada askep
dengan gangguan sistem perkemihan

Manajemen kasus sistem perkemihan : 203


13 Lecture
Melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa
prioritas, menyusun rencana keperawatan,
implementasi, evaluasi pada gangguan sistem
perkemihan
a. Pemasangan Kateter 204
14 Lecture b. Pemasangan kondom kateter
c. Bladder retraining
15 Lecture a. Urostomi care 204
b. Irigasi blass
16 UAS 204

Anda mungkin juga menyukai