Anda di halaman 1dari 21

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PADA

ANALISIS KROMATOGRAFI GAS


SEDERHANA

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Analisis Biphenyl dalam Benzen

ƒ Seorang analis menggunakan teknik GC untuk melakukan


analisis ketidakmurnian biphenyl didalam benzen

ƒ Untuk itu disiapkan larutan standar biphenyl dengan


konsentrasi + 50 mg/mL dan larutan blanko (0 mg/mL)

ƒ Konsentrasi biphenyl dalam benzene (mg/mL) pada contoh


dihitung dengan cara memban-dingkan luas puncak yang
dihasilkan contoh terhadap luas puncak yang dihasilkan
larutan standar biphenyl.

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 1


Model Sistim Pengujian

Dibuat larutan standar biphenyl dalam benzen (C50)

Dib larutan
Dibuat l blanko
bl k

Injeksikan larutan blanko kedalam kolom (A0)

Injeksikan larutan standar kedalam kolom (A50)

Injeksikan larutan contoh (Aspl)

Hitung konsentrasi biphenyl dalam contoh (Cspl)

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Rumus (Formula)

Aspl
Cspl = C50
A50 - A0

Dimana:
Cspl = konsentrasi biphenyl dalam contoh
C50 = konsentrasi biphenyl dalam standar
Aspl = luas puncak yang diperoleh dari larutan contoh
A50 = luas puncak yang diperoleh dari larutan standar
A0 = luas puncak yang diperoleh dari larutan blanko
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 2


Rumus (Formula)

Aspl Mengapa Aspl


Cspl = C50 tidak dikoreksi
A50 - A0 terhdp A0 ??

A50 - A0 = X

Aspl
Cspl = C50
X

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

1. Membuat Grafik Tulang Ikan


Gambarkan mula-mula tulang punggung ikannya
Letakkan apa yang dicari dlm pengujian sebagai kepala
ikannya

Cspl

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 3


3. Gambarkan apa yang ada dalam rumus sebagai tulang
tulang utama

Aspl C50

Cspl
A50

A0
X

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

4. Tulang utama terdiri dari rumus ++


(apa yang tidak ada dalam rumus, tetapi memberi
kontribusi pada ketidakpastian, misal: homogenitas contoh,
presisi metode, recovery, liniaritas, efek temperatur dll)

Aspl C50

Cspl
A50
A0
Liniaritas Presisi Metode
X
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 4


Apa yang dimaksud dengan Liniaritas ?

ƒ Pada cara perbandingan konsentrasi menggunakan dua

konsentrasi berbeda selalu diasumsikan perbandingan

tersebut linier dalam range konsentrasi yang ditentukan

ƒ Padahal belum tentu perbandingan tersebut linier

ƒ Untuk itu pperlu diperhitungkan


p g ketidakpastian
p asal liniaritas

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

5. Lengkapi tulang utama C50 dengan duri-durinya

C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50

A0 Presisi
Liniaritas
X Metode

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 5


6. Lengkapi tulang utama A50, A0, dan Aspl, dengan duri-
durinya

C50 Ww
Adakah ketidakpastian
PBp
K
asal kalibrasi pada A?
p WBp
Aspl Emuai
K

p V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50
p p
A0 Presisi Metode
Liniaritas
X
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

7. Bagaimana ketidakpastian baku untuk presisi metode


dicari ?
- Bagaimana design percobaannya ?
- Apakah karenanya akan ada double counting pada
grafik tulang ikan ini?
C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K
p V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50
p p
A0 Presisi
Liniarita
s X Metode

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 6


Melalui Grafik Tulang Ikan Ini,
Dihitung Kemudian Ketidakpastian Baku Dari Setiap
Tulang Utama
C50 Ww
PBpp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

p V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50
p p
A0
Liniaritas
X
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Baku Liniaritas


Untuk menentukan ketidakpastian baku linearitas perlu
dibuat percobaan kecil:

ƒ Buat lar BP dgn berbagai C berbeda yang konsentrasinya


diketahui
ƒ Injeksikan setiap larutan BP tsb diatas pada GC
ƒ Hitung CBP dengan membandingkannya terhdp C50.
ƒ Amati perbedaan dari CBP hasil analisis dengan konsentrasinya
yang diketahui
ƒ Cari nilai deviasi maksimum dari CBP hasil analisis terhdp
konsentarasi sebenarnya yang diketahui

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 7


Data dari Percobaan Kecil untuk Linearitas

Diperoleh kumpulan data sebagai berikut:

Cdibuat (μg/mL) Canalisis (μg/mL) Deviasi (μg/mL)

10,346 9,496 - 0,85

20,691 21,691 1,0

31,037 32,017 0,98

41 382
41,382 40 632
40,632 - 0,75
0

51,728 52,288 0,56

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

μlinearitas

Percobaan menunjukkan bahwa pada pengukuran berbagai


konsentrasi biphenyl yang berbeda, deviasi maksimum dari
harga yang sebenarnya adalah

1,0 mg/mL

μliniaritas = 1,0
10/√3
= 0,577 μg/mL

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 8


Masukkan nilai μliniaritas yang telah dihitung

C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50

μliniaritas = A0
0,577μg/ml
X
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Baku Luas Puncak

C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50

μliniaritas = A0
0,577μg/ml
X

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 9


Data dari Pengulangan Analisis sebanyak 10 X

Pengukuran berulang kali memberikan hasil sbb:

Pengukuran
g A0 A50 Aspll
1 2 390 265
2 0 397 260
3 0 395 269
4 1 394 266
5 0 398 263
6 2 396 268
7 2 391 265
8 1 392 262
9 0 396 267
10 1 395 265

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Luas Puncak (μ A )


μA = s /√n

Pengukuran berulang kali memberikan hasil sbb:

A0 A50 Aspl
1 2 390 265
2 0 397 260
3 0 395 269
4 1 394 266
5 0 398 263
6 2 396 268
7 2 391 265
8 1 392 262
9 0 396 267
10 1 395 265
Rata-rata 0,9 394,4 265
s 0,876 2,633 2,749
μA 0,277 0,833 0,869

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 10


Menghitung μX

Aspl
Cspl = C50
A50 - A0

A50 - A0 = X

μX = √(μA50)2 + (μA0)2
= √ (0,833)2 + (0,277)2
= 0,8778
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Masukkan nilai μAspl dan μX yang telah dihitung

C50 Ww
PBp
K
p
Emuai WBp
K
μAspl= 0,869 SLP V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 11


Ketidakpastian Baku C50

C50 Ww
PBp
K
p
Emuai WBp
K
μAspl= 0,869 SLP V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Baku V1000

C50 Ww
PBp
K
p
Efekmuai WBp
K
μAspl= 0,869 SLP V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 12


Menghitung μV1000

ƒ Dalam spesifikasi labu takar 1 Liter yang digunakan tercatat


ketidakpastiannya adalah 1000,00 + 0,20 mL
ƒ 10 kali
k li pengisian
i i dan
d penimbangan
i b pada
d labu
l b takar
k 1000 mL
L
memberikan nilai simpangan baku sebesar + 0,15 mL
ƒ Menurut keterangan pabrik, labu takar telah dikalibrasi pada
20oC, sedangkan temperatur laboratorium bervariasi antara 20
– 24oC. Rata-rata temperatur laboratorium 22 + 2oC.
ƒ Tid
Tidakk di
diperoleh
l h data
d t mengenaii Koefesien
K f i Muai M i Volume
V l
(KMV) dari pelarut benzen. Pada hand-book hanya terdapat
data dari KMV dari air = 0,00021 oC-1. Dalam hal ini
diasumsikan bahwa KMV benzen = 2 kali KMV air.
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Menghitung Ketidakpastian Baku Volume Labu Takar

Asal Kalibrasi
ƒ Ketidakpastian Labu Takar + 0,20 mL
ƒ μK labu takar = 0,20 / √3 = 0,1156 mL

Asal Presisi
ƒ 10 kali pengisian dan penimbangan pada labu takar
1000 mL memberikan nilai simpangan baku sebesar
+ 0,15 mL
ƒ μp labu takar = 0,15 mL

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 13


Asal Efek Muai
(Ketidakpastian akibat Perubahan Temperatur)

ƒ KMV dari benzen = 00,00042


00042 oC-11

ƒ Muai volume = (1000,00 mL) x (4oC)x (0,00042oC-1)


= 1,68 mL

ƒ Ketidakpastian dari Variasi Temperatur =


1,68 / √ 3
= 0,97 mL

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Baku Gabungan dari mV1000

μ(V1000) = √ (0,1156)2 + (0,15)2 + (0,97)2

= √ 0,013363 + 0,0225 + 0,9409

= √ 0,976763
0 976763

= 0,9883 mL

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 14


Masukkan nilai μV1000 yang telah dihitung

C50 Ww
PBp
K
p
WBp
K
μAspl= 0,869 SLP μV1000= p
0,9883 ml W(w+Bp)
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Baku WBp

C50 Ww
PBp
K
p
WBp
K
μAspl= 0,869 SLP μV1000= p
0,9883 ml W(w+Bp)
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 15


Menimbang Standar Biphenyl

ƒ Berat standar biphenyl = 0,052 g = 52 mg (pada sertifikat


standar
t d dinyatakan
di t k kemurnian
k i standar
t d = 99,5
99 5 + 0,5%),
0 5%)
dilarutkan dalam labu takar 1 L
ƒ Pada sertifikat kalibrasi neraca yang digunakan tertulis + 0,05
mg dengan tingkat kepercayaan 95%
ƒ Dari logbook
g neraca diperoleh
p data bahwa 10 kali ppengulangan
g g
pengukuran berat pada neraca memberikan nilai simpangan
baku sebesar 0,06 mg

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Menghitung Ketidakpastian baku asal kemurnian


standar Biphenyl

ƒ Didalam sertifikat analysis dari standar Bp dinyatakan


kemurnian Bp adalah 99,5 + 0,5 % tanpa menyebutkan
berapa tingkat kepercayaan-nya.

ƒ Karena tidak ada informasi mengenai tingkat kepercayaan,


maka diasumsikan bahwa distribusi-nya rektangular dan
ketidakpastian baku:

μPBp= 0,005 / √ 3 = 0,00289


Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 16


Menghitung Ketidakpastian Baku asal Kalibrasi
dan Presisi Neraca

ƒ Pada sertifikat kalibrasi neraca (y


(yang
g dilakukan oleh ppihak
luar) tertulis ketidakpastiannya adalah + 0,05 mg dengan
tingkat kepercayaan 95%
μkalibrasi = 0,05 mg / 1,96
= 0,026 mg
ƒ 10 kali pengulangan pengukuran berat memberikan nilai
simpangan baku sebesar 0,06 mg
μpresisi = 0,06 mg
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian Baku Akurasi dan Presisi

ƒ Ketidakpastian baku kalibrasi harus dihitung dua kali karena

mencakup dua kali penimbangan, yaitu penimbangan wadah

sebelum dan sesudah ditambahkan Bp

ƒ Ketidakpastian baku presisi umumnya dihitung satu kali

karena perhitungannya sudah didasarkan pada selisih berat

(s dari berat biphenyl-nya saja)

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 17


Ketidakpastian Baku Gabungan hanya dari Ww
dan W(w+Bp)
(B l
(Belum memperhitungkan
hi k ketidakpastian
k id k i asall kemurnian)
k i )

μ(Wbp) = √ (2 (0,026)2)+ (0,06)2

= 0,07 mg

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Tabel Perhitungan Ketidakpastian Baku WBp


(Dengan memperhitungkan ketidakpastian asal kemurnian Biphenyl)

Asal μ(x) Sa- X Sa- μ(x)/x


tuan tuan

PBp 0,00289 0,995 0,002905

Ww 0,07 mg 52 mg 0,001346
+
W(w+Bp)

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 18


Ketidakpastian Baku Gabungan Dari WBp

μWBp/WBp = √ (0,002905)2 + (0,001346)2


= 0,0032

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Menggabungkan μWBp dengan μV1000

Asal μ(x) Sa- X Sa- μ(x)/x


tuan tuan
WBp 0,0032
V1000 0,9883 mL 1000 mL 0,000988

μ(C50)
( )/C50 = √ [μ(WBp)
( )/WBp] + [μ(V1000)
2
( )/V1000]
2

= √ (0,0032)2 + (0,000988)2

= 0,003349
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian
Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 19


Masukkan nilai μC50/C50 yang telah dihitung

μC50/C50 = 0,003349 (tanpa satuan)

μAspl= 0,869 SLP

Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Menggabungkan Semua Ketidakpastian Baku Untuk


Menghitung Ketidakpastian Cspl

Asal μX Satu- X Satu μx/X (μx/X)2


an -an
Aspl 0,869 SLP 265 SLP 0,003279 0,00001075

X 0,8778 SLP 393,5 SLP 0,002230 0,00000500


(A50-A0)
C50 0,003349 0,00001122

Liniari
Liniari- 0,577
, mg/mL
g ?
tas
Σ = 0,00002697
μCspl/Cspl = 0,00519

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 20


μ(Cspl)/Cspl = √ 0,00002723

μ(Cspl)/Cspl = 0,00519 (tanpa satuan)


Cspl
p = 34,8363 μg/mL

μ(Cspl) = 0,1808 μg/mL

μlinearitas = 0,577 μg/mL


Ketidak pastian total:
(dengan memperhitungkan liniaritas)
√(0,577)2 + (0,1808)2
= 0,60466 μg/mL

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Ketidakpastian diperluas

U(Cspl
p ) = 2 . 0,60466

= 1,20932 μg/mL

Hasil Analisis kandungan Biphenyl dalam Contoh


Benzen:
34,8363 + 1,20932 μg/mL

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab. Pengujian


Jakarta, 8 – 10 Oktober 2012

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai