Anda di halaman 1dari 14

KESIMPULAN TERGUGAT

DALAM PERKARA No. 178/Pdt.G/2019/PA-Lwk


PENGADILAN AGAMA Kab BANGGAI

Kepada Yang Terhormat,


Majelis Hakim Pemeriksa Perkara No. 178/Pdt.G/2019/PA-Lwk
Di
BANGGAI

Untuk dan atas nama Tergugat dengan ini Kuasa Hukum menyampaikan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bahwa Tergugat tetap berpegang teguh pada dalil-dalil eksepsi yang telah diajukan pada
tanggal 25 Juli 2019 dan menolak seluruh gugatan Penggugat
2. Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan waris kepada para tergugat yang pada
pokoknya karena Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V
karena telah menguasai warisan kedua orang tua kandung Penggugat. Dan perbuatan itu
menurut hukum adalah perbuatan melawan hukum dan patut untuk dikembalikan kepada
Penggugat selaku ahli waris dari almarhum Parto dan almarhuma Nunung.
3. Bahwa bahwa pada dasarnya, bidang tanah sesuai maksud posita point 5 sesungguhnya
dibeli oleh Almarhumah Jeni dari hasil penjualan tanah dan rumah orang tuanya (Andre
dan Sukma) di Batui. Sehingga bidang tanah yang disebutkan dalam posita point 5
terbesut merupakan tanah milik Jeni dan Parto juga telah membuat Surat Wasiat tanggal
10 Maret 1989 yang dibuat oleh Parto mengatur pembagian harta milik Parto yang pada
intinya menegaskan :
- Kintal bagian muka ukuran 10 x 20 meter yang dibeli diwaktu dengan isteri I
(Pertama) Nunung (almarhumah) dan rumah yang ada diatas kintal tersebut yang
dibangun setelah Pihak I (Pertama) kawin dengan Pihak Kedua (kedua) menjadi milik
Pihak Ke II (kedua) atau menjadi milik Jeni dan tidak boleh diganggu / diambil oleh
Pihak ke III (Hifni/Penggugat) dan Pihak Ke IV (alm. Joko);
- Kintal kosong bagian belakang rumah pihak kedua (Jeni) ukuran 10 x 20 m sebagai
tambahan yang dibeli sewaktu Pihak Pertama sudah kawin dengan Pihak Kedua
menjadi hak milik Pihak III dan Pihak ke IV atau Penggugat dan Joko;
Dengan demikian ketika Parto meninggal dunia maka hak kepemilikan terhadap objek
sengketa waris I beralih kepada Jeni selaku Penerima Wasiat, demikian juga terhadap
objek sengketa waris II beralih kepada Joko dan Penggugat selaku Penerima Wasiat.
Kemudian pada tahun 2016 Jeni membuat Surat Wasiat yang pada intinya apabila
meninggal dunia maka objek yang menjadi miliknya itu (objek sengketa waris I)
diberikan kepada keponakannya yaitu Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
4. Bahwa Penggugat telah mengajukan bukti berupa :
a. Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 4/1971, a.n. Parto dengan Nunung;
b. Foto copy Sertifikat tanda bukti hak milik Nomor 43 surat ukur Nomor 668 tahun
1982 yang diterbitkan oleh Kantor Agraria Kabupaten Banggai;
c. Foto copy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan tahun
2018 NOP 72.02.050.010.002.0068.0;
d. Foto copy Surat Izin Pembangunan Nomor 36/R/1976;
e. Foto copy Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Penggugat
f. Foto copy Kutipan Akta Kematian Nomor 7201-KM-02082016-0002 a.n. Parto
g. Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor 685/22/I/1997, a.n. Parto dengan Jeni
h. Foto copy Kutipan Akta Kematian Nomor 20/Tambahan/2018/2009 a.n. Joko
5. Bahwa disamping bukti surat tersebut di atas, Penggugat juga telah mengajukan bukti 3
(tiga) orang saksi antara lain :
a. Saksi Yuta dibawah sumpah :
- Menerangkan saksi mengenal Penggugat, dia anaknya Parto yang merupakan
sepupu satu kalinya
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto pertama kali menikah dengan
perempuan bernama Nunung (almarhumah), yang meninggal pada tahun 1971;
- Menerangkan saksi almarhum Parto dengan almarhumah Nunung memiliki 2
(dua) orang anak yaitu almarhum Joko dan Hifni (Penggugat), almarhum Joko
lebih dulu meninggal daripada almarhmah Jeni yaitu pada tanggal 23 Septmber
2009 karena sakit.
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Joko menikah dengan seorang wanita
bernama Putri sampai almarhum meninggal tetapi keduanya tidak dikaruniai
keturunan;
- Menerangkan saksi mengetahui setelah almarhumah Parto meninggal, almarhum
Parto menikah lagi dengan perempuan bernama Jeni namun keduanya tidak
dikaruniai keturunan dan Jeni meninggal pada tahun 2017;
- Menerankan saksi mengetahui almarhum Parto dan almarhumah Nunung
meninggalkan harta warisan yaitu sebidang tanah diatasnya berdiri satu bangunan
rumah semi permanen yang menjadi tempat tinggal keduanya, tetapi saat ini
rumah tersebut sudah jadi bangunan permanen dan ada beberapa bangunan lain,
yaitu 1 unit bangunan rumah tinggal, 1 unit bangunan yang dijadikan apotik, 1
unit bangunan yang dijadikan rumah makan dan 1 unit bangunan yang dijadikan
kos-kosan;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui ukuran tanah tersebut, tetapi saksi
mengetahui batas-batasnya yaitu di Timur berbatasan dengan Jalan Gunung
Lompobatang, di Utara berbatasan dengan Jalan Gunung Hohoban, di Selatan
berbatasan dengan tanah milik Lasmi dan di Barat berbatasan dengan tanah milik
Bagas Alby;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui siapa saja yang menguasai bangunan-
bangunan tersebut dan saksi tidak mengetahui siapa yang memegang sertifikat
tanah tersebut;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui siapa saja yang menguasai bangunan-
bangunan tersebut dan saksi tidak mengetahui siapa yang memegang sertifikat
tanah tersebut;
- Menerangkan saksi mengenal Tergugat I dan Tergugat II adalah anak dari
almarhumah Cici (adik Jeni ), Tergugat III adalah anak dari saudara almarhum
Aldi (adik Jeni ), Tergugat IV adalah anak dari Tergugat I, Tergugat V adalah istri
dari Tergugat IV, sedangkan turut Tergugat adalah istri dari almarhum Joko
- Menerangkan saksi mengetahui Penggugat dan Para Tergugat pernah dimediasi
tersebut, tetapi saksi tidak mengetahui hasilnya;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui jika almarhum Parto dengan almarhumah
Jeni meninggalkan harta warisan;
b. Saksi Eka dibawah sumpah :
- Menerangkan saksi mengenal mengenal Penggugat, dia anaknya Parto yang
merupakan sepupu satu kalinya
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto pertama kali menikah dengan
perempuan bernama Nunung (almarhumah), yang meninggal pada tahun 1971;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto dengan almarhumah Nunung
memiliki 2 orang anak yaitu almarhum Joko dan Hifni (Penggugat) almarhum
Joko lebih dulu meninggal daripada almarhum Parto yaitu pada tanggal 23
September 2006 karena sakit;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Joko menikah dengan seorang wanita
bernama Putri sampai almarhum meninggal tetapi keduanya tidak dikaruniai
keturunan;
- Menerangkan saksi mengetahui setelah almarhumah Nunung meninggal,
almarhum Parto menikah lagi dengan perempuan bernama Jeni namun keduanya
tidak dikaruniai keturunan dan Jeni meninggal pada tahun 2017;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto dan almarhumah Jeni
meninggalkan harta warisan yaitu sebidang tanah di atasnya berdiri satu bangunan
rumah semi permanen yang menjadi tempat tinggal keduanya, tetapi saat ini
rumah tersebut sudah jadi bangunan permanen dan ada beberapa bangunan lain,
yaitu 1 unit bangunan rumah tinggal, 1 unit bangunan yang dijadikan apotik, 1
unit bangunan yang dijadikan rumah makan dan 1 unit bangunan yang dijadikan
kos-kosan;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui ukuran tanah tersebut, tetapi saksi
mengetahui batas-batasnya yaitu di Timur berbatasan dengan Jalan Gunung
Lompobatang, di Utara berbatasan dengan Jalan Gunung Hohoban, di Selatan
berbatasan dengan tanah milik Lasmi dan di Barat berbatasan dengan tanah milik
Bagas Alby;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui siapa saja yang menguasai bangunan-
bangunan tersebut dan saksi tidak mengetahui siapa yang memegang sertifikat
tanah tersebut;
- Menerangkan saksi mengenal Tergugat I dan Tergugat II adalah anak dari
almarhumah Cici (adik Jeni), Tergugat III adalah anak dari saudara almarhum
Aldi (adik Jeni), Tergugat IV adalah anak dari Tergugat I, Tergugat V adalah istri
dari Tergugat IV, sedangkan turut Tergugat adalah istri dari almarhum Joko;
- Menerangkan saksi mengetahui Penggugat dan Para Tergugat pernah dimediasi
tersebut, tetapi saksi tidak mengetahui hasilnya;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui jika almarhum Parto dengan almarhumah
Jeni meninggalkan harta warisan.
c. Saksi Levi dibawah sumpah :
- Menerangkan saksi mengenal Penggugat, anaknya almarhum Parto karena saksi
bertetangga dengan almarhum Parto sejak tahun 1973;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto meninggal pada tanggal 13 Juli
2016 almarhum Parto pada saat itu memiliki istri kedua bernama Jeni
(almarhumah) karena istri pertamanya bernama Nunung telah meninggal dunia
pada tahun 1971, hal ini saksi ketahui dari cerita almarhum Parto;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto dengan almarhumah Nunung
memiliki 2 orang anak yaitu almarhum Jojo dan Hifni (penggugat) almarhum Joko
lebih dulu meninggal daripada almarhum Parto yaitu pada tanggal 23 September
2009 karena sakit;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Joko menikah dengan seorang wanita
bernama Putri sampai almarhum meninggal tetapi keduanya tidak dikaruniai
keturunan;
- Menerangkan saksi mengetahui setelah almarhumah Parto meninggal, almarhum
Parto menikah lagi dengan perempuan bernama Jeni namun keduanya tidak
dikaruniai keturunan dan Jeni meninggal pada tahun 2017;
- Menerangkan saksi mengetahui almarhum Parto dan almarhumah Jeni
meninggalkan harta warisan yaitu sebidang tanah diatasnya berdiri satu bangunan
rumah semi permanen yang menjadi tempat tinggal keduanya, tetapi saat ini
rumah tersebut sudah jadi bangunan permanen dan ada beberapa bangunan lain,
yaitu 1 unit bangunan rumah tinggal, 1 unit bangunan yang dijadikan apotik, 1
unit bangunan yang dijadikan rumah makan dan 1 unit bangunan yang dijadikan
kos-kosan;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui ukuran tanah tersebut, tetapi Saksi
mengetahui batas-batasnya yaitu di Timur berbatasan dengan Jalan Gunung
Lompobatang, di Utara berbatasan dengan Jalan Gunung Hohoban, di Selatan
berbatasan dengan tanah milik Lasmi dan di Barat berbatasan dengan tanah milik
Bagas Alby;
- Menerangkan saksi mengetahui rumah dikuasai oleh Rahma dan suaminya
Yusufian bangunan apotik dikuasai oleh Intan sedangkan kos-kosan dikuasai oleh
Puji dan kos-kosan dikuasai oleh Penggugat tetapi saksi tidak mengetahui siapa
yang memegang sertifikat tanah tersebut;
- Menerangkan saksi mengenal Para Tergugat tetapi saksi lupa hubungannya
dengan pewaris, dan saya tidak kenal dengan Turut Tergugat;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui Penggugat dan Para Tergugat pernah
dimediasi;
- Menerangkan saksi tidak mengetahui jika almarhum Parto dengan almarhumah
Jeni meninggalkan harta warisan;
6. Bahwa untuk membuktikan bantahannya, pihak Tergugat telah mengajukan bukti-bukti
surat berupa:
a. Fotokopi Surat Wasiat, yang diketahui oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan
Luwuk tertanggal 10 Maret 1989
b. Fotokopi Surat Wasiat, yang diketahui oleh Lurah Kelurahan Baru tertanggal 13
Desember 2016
c. Fotokopi Surat pernyataan mantan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Luwuk,
Kabupaten Banggai tertanggal 27 Januari 2019
d. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 140/1972, a.n. Parto dengan Jeni, tanggal 20
Agustus 1972
e. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan tahun
2018 NOP 72.02.040.003.002-0179.0 yang diterbitkan oleh Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Banggai pada tanggal 17 April 2017
f. Fotokopi Surat yang ditandatangani oleh Andre tertanggal 22 Desember 1988
7. Bahwa disamping bukti surat tersebut di atas, Tergugat juga telah mengajukan 2 (dua)
orang saksi antara lain :
a. Saksi Lumi dibawah sumpah :
- Bahwa saksi mengenal Tergugat I dan Tergugat II adalah anak dari saudara Jeni
yang bernama Cici (almarhumah), Tergugat III adalah anak dari saudara Jeni yang
bernama Aldi (almarhum), Tergugat IV adalah anak dari Tergugat I, Tergugat V
adalah istri dari Tergugat IV, sedangkan turut Tergugat adalah istri dari almarhum
Joko (saudara kandung Joko);
- Bahwa saksi mengenal almarhum Parto karena dia adalah suami dari sepupu saksi
bernama almarhumah Jeni;
- Bahwa saksi tidak kenal dengan almarhumah Nunung tetapi saksi mengetahui
almarhumah Nunung adalah istri pertama almarhum Parto sebelum menikahi
almarhumah Jeni;
- Bahwa saksi mengetahui Parto meninggal pada tahun 2016, tetapi saksi tidak
mengetahui waktu almarhumah Nunung meninggal dunia, yang saksi ketahui
almarhumah Nunung meninggal dunia sebelum almarhum Parto menikah dengan
almarhumah Jeni sedangkan Jeni meninggal dunia pada tahun 2017;
- Bahwa saksi mengetahui almarhum Parto dengan almarhumah Nunung memiliki 2
orang anak yaitu almarhum Joko dan Hifni (Penggugat) tetapi almarhum Joko
lebih dulu meninggal daripada almarhum Parto, tetapi saksi lupa kapan pastinya
almarhum Joko meninggal;
- Bahwa saksi mengetahui almarhum Parto menikah dengan seorang wanita
bernama Jeni tetapi keduanya tidak dikaruniai keturunan;
- Bahwa saksi tidak mengetahui waktunya almarhumah Jeni menikah dengan
almarhum Parto tetapi Saksi mengetahui tahun 1985 keduanya telah tinggal
serumah dan Saksi tinggal bersama mereka dirumah mereka;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika rumah yang ditempati almarhumah Jeni
dengan Parto adalah harta bersama mereka, tetapi saksi mengetahui berdasarkan
cerita almarhum Parto jika rumah kediaman yang berada di Jalan Gunung
Lompobattang, bagian depannya adalah bagian dari almarhum Jeni sedangkan
dibelakang bagian Penggugat dan saudaranya;
- Bahwa saksi tidak mengetahui luas dan sejarah perolehan tanah tersebut, tetapi
saksi ketahui saat ini ditanah tersebut berdiri beberapa bangunan yaitu 1 unit
bangunan rumah tinggal, 1 unit bangunan yang dijadikan apotik, 1 unit bangunan
yang dijadikan rumah makan dan 1 unit bangunan yang dijadikan kos-kosan;
- Bahwa saksi mengetahui bangunan rumah tersebut ditinggali oleh Rahma dan
suaminya Yusufian, bangunan Apotek ditempati oleh Intan, sedangkan tempat
jualan ayam goreng dan kos-kosan saksi tidak mengetahui yang menguasai;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pemegang sertifikat tanah tersebut;
- Bahwa saksi pernah disuruh oleh almarhumah Jeni untuk menandatangani surat
wasiat yang dibuatnya sebagai saksi, yang isinya memberikan tanah bagian depan
tersebut kepada Bagus, Intan, dan Puji dan Saksi menandatangani surat tersebut
hanya dihadapan almarhumah Jeni;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika permasalahan ini telah ditempuh upaya
kekeluargaan
b. Saksi Oki dibawah sumpah ;
- Bahwa saksi mengenal Tergugat I dan Tergugat II adalah anak dari saudara Jeni
yang bernama Cici (almarhumah), Tergugat III adalah anak dari saudara Jeni yang
bernama Aldi (almarhum), Tergugat IV adalah anak dari Tergugat I, Tergugat V
adalah istri dari Tergugat IV, sedangkan turut Tergugat adalah istri dari almarhum
Joko;
- Bahwa saksi mengenal almarhum Parto karena pernah mengontrak rumah di
samping SMP dan rumah tersebut bertetangga dengan rumah saksi
- Bahwa saksi mengenal almarhumah Nunung, ia adalah istri pertama almarhum
Parto dan Saksi juga mengenal almarhumah Jeni, ia adalah istri kedua dari
almarhum Parto;
- Bahwa saksi mengetahui Parto meninggal pada tahun 2016, tetapi Saksi tidak
mengetahui waktu almarhumah Nunung meninggal dunia, yang Saksi ketahui
almarhumah Nunung meninggal dunia sebelum almarhum Parto menikah dengan
almarhumah Jeni sedangkan Jeni meninggal dunia pada tahun 2017;
- Bahwa saksi mengetahui almarhum Parto dengan almarhumah Nunung memiliki 2
orang anak yaitu almarhum Jok dan Penggugat (Hifni) tetapi almarhum Joko lebih
dulu meninggal daripada almarhum Parto, tetapi Saksi lupa kapan pastinya
almarhum Joko meninggal;
- Bahwa saksi mengetahui almarhum Joko menikah dengan seorang wanita
bernama Putri, tetapi keduanya tidak dikaruniai keturunan;
- Bahwa saksi tidak mengetahui waktunya almarhumah Jeni menikah dengan
almarhum Parto.
- Bahwa saksi mengetahui harta warisan almarhum Parto dengan almarhumah
Nunung dan almarhumah Jeni di Jalan Gunung Lompobatang, dibagian depan
adalah harta bersama almarhum Parto dengan almarhumah Nunung sedangkan
dibagian belakang adalah harta bersama almarhum Parto dengan almarhumah
Nunung, tetapi Saksi mengetahui hal tersebut karena sebelum almarhumah Jeni
meninggal pada tahun 2017, Saksi dipanggil oleh almarhumah Jeni selaku Aparat
Kelurahan Baru karena bapak Hifni (Penggugat) mendatanginya dan marah-marah
mengenai harta warisan almarhum Parto, ketika saksi sampai di rumah kediaman
beliau, beliau menunjukkan pada Saksi surat wasiat dari almarhum Parto dan surat
wasiat dari almarhumah Jeni,
- Bahwa saksi tidak mengetahui luas dan sejarah perolehan tanah tersebut, tetapi
saksi ketahui saat ini ditanah tersebut berdiri beberapa bangunan yaitu 1 unit
bangunan rumah tinggal, 1 unit bangunan yang dijadikan apotik, 1 unit bangunan
yang dijadikan rumah makan dan 1 unit bangunan yang dijadikan kos-kosan;
- Bahwa saksi mengetahui bangunan rumah tersebut ditinggali oleh Rahma dan
suaminya Yusufian, bangunan Apotek ditempati oleh Intan, sedangkan rumah
makan dan kos-kosan Saksi tidak mengetahui yang menguasai;
- Bahwa saksi tidak mengetahui pemegang sertifikat tanah tersebut;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika permasalahan ini telah ditempuh upaya
kekeluargaan
8. Bahwa di dalam persidangan, Tergugat telah mengajukan eksespsi atau jawaban
tertanggal 25 Juli 2019 atas gugatan Penggugat. Yang mana pada dalil eksepsi tersebut
pada pokoknya adalah sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa gugatan Penggugat adalah kabur (exeptio obscuur libel), dengan alasan
sebagai berikut :
a. Bahwa, mencermati gugatan Penggugat, ternyata sangat tidak jelas objek
sengketa yang dimaksudkan, apakah meliputi bidang tanah yang diperoleh
dalam perkawinan Almarhum Parto dengan Almarhumah Nunung ataukah
juga termasuk bidang tanah yang diperoleh dalam perkawinan Almarhum
Parto dengan Almarhumah Jeni, ataukah hanya mempersoalkan bidang tanah
yang diperoleh dalam perkawinan Almarhum Parto dengan Almarhumah Jeni
yang senyatanya dikuasai oleh Para Tergugat ?. Bahwa jika dikaitkan dengan
uraian posita point 11 hanya menyebutkan “kedua objek”, maka bagaimana
dengan bidang tanah yang diperoleh dalam perkawinan antara Almarhum
Parto dengan Almarhumah Jeni hal mana kedudukan Tergugat I,II dan III
adalah sebagai Ahli Waris Pengganti, apakah semuanya harus ditetapkan
menjadi milik Penggugat ?... Rangkaian permasalahan tersebut
memperlihatkan adanya ketidakjelasan objek sengketa;
b. Bahwa, pada point 11 Gugatan Penggugat mendalilkan pada intinya Tergugat I
dan Tergugat II kedudukannya dalam perkara ini adalah sebagai ahli waris
Pengganti dari Cici, sementara Tergugat III kedudukannya adalah sebagai ahli
waris Pengganti dari Aldi; .
Bahwa, sisi lain pada point 13 dinyatakan bahwa “Penggugat mengajukan
Gugatan kepada Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V karena menguasai warisan orang tua kandung Penggugat...dst”.
Bahwa, dalil-dalil diatas membuat kedudukan Tergugat tidak Jelas / kabur,
apakah para Tergugat digugat dalam kedudukannya sebagai Ahli Waris
Pengganti dari orang tuanya yang sudah meninggal ataukah dalam
kedudukannya sebagai pihak yang menguasai objek-objek sengketa waris;
c. Bahwa, pada petitum angka 3, Penggugat memohon agar Majelis Hakim
menetapkan Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum Parto, S.Pd., M.M.
dengan Hj. Jeni binti Hamu, yang mana jels tidak singkron dengan posita
karena dalam posita tidak dijelaskan adanya hubungan nasab antara Jeni
dengan Penggugat;
d. Bahwa, petitum point 6 Penggugat memohon agar “Majelis Hakim
menetapkan menurut hukum Islam atau faraidh bagian Penggugat dari objek
sengketa waris”. Hal ini jelas kabur karena tidak terlebih dahulu memohon
agar Majelis Hakim menetapkan Penggugat sebagai Ahli Waris dari Parto
dengan Hj. Nunung. Juga oleh karena sebelumnya tidak terlebih dahulu
memohon kepada Majelis Hakim untuk menetapkan objek sengketa waris I
sebagai Harta Warisan dari Parto dengan Nunung;
e. Bahwa, pada petitum 7 Penggugat memohon agar “Majelis Hakim
menetapkan menurut Hukum Islam atau Faraidh bagian Penggugat dari objek
sengketa waris II”. Hal ini jelas kabur oleh karena sebelumnya tidak terlebih
dahulu memohon kepada Majelis Hakim untuk menetapkan objek sengketa
waris II sebagai harta warisan dari Parto dengan Jeni;
2. Gugatan Penggugat Error in Objek
Bahwa, Penggugat memandang sebagai melawan hukumnya Para Tergugat akibat
telah menguasai bidang tanah yang diperoleh dalam perkawinan antara Almarhum
Parto dengan Almarhumah Nunung, sedangkan 3 (tiga) buah rumah kos yang berdiri
diatasnya tanah yang diperoleh dalam perkawinan antara Almarhum Parto dengan
Almarhumah Nunung adalah dikuasai secara sepihak oleh Penggugat, dalam arti
hanya Penggugat sendiri yang menikmati hasil dari kos tersebut. Disini terlihat
ketidakjelasan sikap dan tindakan Penggugat, di satu sisi menempatkan Tergugat I, II
dan III sebagai Ahli Waris Pengganti, tetapi disisi lain Penggugat tidak pernah
menyerahkan apa yang menjadi Hak dari Ahli Waris Pengganti tersebut. Seharusnya
bidang tanah yang diperoleh dari perkawinan antara Almarhum Parto dengan
Almarhumah Jeni, berikut 3 (tiga) buah rumah kos yang berdiri di atasnya juga
ditempatkan sebagai objek sengketa dalam perkara ini;
3. Gugatan Penggugat tidak jelas tentang objek sengketa;
 Bahwa, dalam gugatannya pada point 3 dan 4 Penggugat mendalilkan objek
sengketa waris I adalah harta bersama milik orang tua kandung Penggugat berupa
sebidang tanah ukuran 20 x 12,5 meter, terletak di jalan G. Lompobattang, dan
objek sengketa waris II adalah sebidang tanah ukuran 20 x 12,5 meter terletak di
Jalan G. Hohoban.
Dengan demikian maka hanya kedua objek di ataslah yang dinyatakan dan
dimohonkan agar ditetapkan sebagai objek sengketa waris;
 Bahwa ternyata Para Tergugat digugat karena menguasai objek-objek sebagai
berikut :
a. 1 (satu) unit dijadikan rumah tinggal berukuran 18 x 7 meter yang dikuasai Para
Tergugat;
b. (satu) unit dijadikan tempat usaha (Apotek Sukamaju) berukuran 6,5 x 5 meter
yang dikuasai oleh Para Tergugat;
Hal mana kedua objek tersebut bukanlah objek sengketa karena tidak digolongkan
dan tidak dimohonkan oleh Penggugat sebagai objek sengketa dalam perkara ini;
Dengan demikian Penggugat tidak memiliki alasan hukum untuk menggugat Para
Tergugat karena tidak adanya sengketa hukum antara Penggugat dengan Para Tergugat,
demikian kaedah hukum sebagaimana Jurisprudensi Mahkamah Agung R.I., No. 4
K/Sip/1958, yang menegaskan ; “Syarat mutlak untuk menuntut seseorang di
Pengadilan adalah adanya perselisihan hukum antara kedua belah pihak”.
DALAM POKOK PERKARA
Bahwa bahwa bidang tanah sesuai maksud posita point 5 sesungguhnya dibeli oleh
Almarhumah Jeni dari hasil penjualan tanah dan rumah orang tuanya (Andre dan Sukma)
di Batui. Sehingga bidang tanah yang disebutkan dalam posita point 5 terbesut merupakan
tanah milik Jeni dan Parto juga telah membuat Surat Wasiat tanggal 10 Maret 1989 yang
dibuat oleh Parto mengatur pembagian harta milik Parto yang pada intinya menegaskan :
- Kintal bagian muka ukuran 10 x 20 meter yang dibeli diwaktu dengan isteri I
(Pertama) Nunung (almarhumah) dan rumah yang ada diatas kintal tersebut yang
dibangun setelah Pihak I (Pertama) kawin dengan Pihak Kedua (kedua) menjadi
milik Pihak Ke II (kedua) atau menjadi milik Jeni dan tidak boleh diganggu /
diambil oleh Pihak ke III (Hifni/Penggugat) dan Pihak Ke IV (alm. Joko);
- Kintal kosong bagian belakang rumah pihak kedua (Jeni) ukuran 10 x 20 m
sebagai tambahan yang dibeli sewaktu Pihak Pertama sudah kawin dengan Pihak
Kedua menjadi hak milik Pihak III dan Pihak ke IV atau Penggugat dan Joko;
Dengan demikian ketika Parto meninggal dunia maka hak kepemilikan terhadap objek
sengketa waris I beralih kepada Jeni selaku Penerima Wasiat, demikian juga terhadap
objek sengketa waris II beralih kepada Joko dan Penggugat selaku Penerima Wasiat.
Kemudian pada tahun 2016 Jeni membuat Surat Wasiat yang pada intinya apabila
meninggal dunia maka objek yang menjadi miliknya itu (objek sengketa waris I)
diberikan kepada keponakannya yaitu Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III.
9. Bahwa atas adanya Eksepsi dari Tergugat, Penggugat telah mengajukan replik yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa PENGGUGAT tetap pada dalil-dalilnya sebagaimana dikemukakan oleh
PENGGUGAT dalam gugatan yang telah didaftarkan pada tanggal 04 Maret 2019 di
Pengadilan Agama Luwuk
- Bahwa berdasarkan Eksepsi angka 1 huruf A, Tergugat menyatakan bahwa Penggugat
tidak jelas mengenai dalil objek sengketa, yang mana hal tersebut tidak dapat diterima
sebab dalam dalil gugatan telah nyata dan jelas menjelaskan objek sengekta waris yaitu
berupa objek sengketa waris I dan objek sengketa waris II
- Bahwa berdasarkan eksepsi angka 1 huruf C, yang menyatakan bahwa permohonan
penetapan Penggugat sebagai ahli waris dari Almarhum Parto, S.Pd., M.M. dengan Hj.
Jeni binti Hamu adalah tidak jelas dan tidak singkron dengan posita karena dalam posita
tidak dijelaskan adanya hubungan nasab antara Jeni dengan Penggugat, yang mana
eksepsi tersebut itu tidak dapat diterima oleh Penggugat sebab sudah jelas bahwa
Penggugat merupakan anak kandung dari almarhum Parto sehingga Penggugat berhak
mendapatkan bagian atau menjadi ahli waris atas objek sengketa waris II. Bahwa maka
dari itu sangatlah beralasan bagi Majelis Hakim untuk menolak atau mengesampingkan
eksepsi Tergugat.
- Bahwa berdasarkan eksepsi poin 1 huruf D dan E, Tergugat membantah bahwasannya
Penggugat tidak terlebih dahulu memohon agar Majelis Hakim menetapkan Penggugat
sebagai ahli waris dan tidak terlebih dahulu memohon agar Majelis Hakim menetapkan
objek sengketa I dan objek sengketa II sebagai harta warisan, yang mana Penggugat
membantah eksepsi tersebut karena Penggugat dalam dalil gugatannya poin 20 telah
menyatakan bahwa terhadap objek sengketa waris I dan II di mohonkan pada Majelis
Hakim untuk memutus sesuai hukum yang berlaku mengenai bagian-bagian hak waris.
Dalam hal ini Penggugat memilih Pengadilan Agama untuk memutus perkara yang
artinya hakim dapat memutus berdasar hukum islam/faraidh. Bahwa maka dari itu
sangatlah beralasan bagi Majelis Hakim untuk menolak atau mengesampingkan eksepsi
Tergugat.
- Bahwa berdasarkan eksepsi angka 2, Tergugat mengatakan bahwa terlihat
ketidakjelasan sikap dan tindakan Penggugat, di satu sisi menempatkan Tergugat I, 2 dan
3 sebagai Ahli Waris Pengganti, tetapi disisi lain Penggugat tidak pernah menyerahkan
apa yang menjadi Hak dari Ahli Waris Pengganti tersebut dengan alasan bahwa Gugatan
Penggugat Error in Objek, yang mana Penggugat membantah eksepsi tersebut karena
dalam perkara ini kedudukan Tergugat 1, 2, dan 3 adalah ahli waris pengganti dari
almarhuma Jeni (Istri kedua almarhum Parto) yang itu artinya Tergugat 1, 2, dan 3 tidak
berhak atas sengketa waris I. Dan alasan Tergugat menguasi objek sengketa waris II
adalah karena dalam hal ini kedudukan Penggugat adalah anak kandung dari almarhum
Parto yang artinya Penggugat berhak atas objek sengketa waris II sebab objek sengketa
waris II merupakan harta brsama milik Parto dan Jeni.
- Bahwa berdasarkan eksepsi angka 3, Tergugat mengatakan bahwa penggugat tidak jelas
tentang objek sengketa, yang mana hal tersebut adalah mengada-ada sebab Penggugat
dalam dalil gugatan angka 9 dn 10 sudah tegas menjelaskan bahwasanya diatas tanah yg
menjadi objek sngketa (baik objek sengketa 1 maupupun 2) telah berdiri bangunan.
Artinya dalam hal ini bangunan-bangunan tersebut telah termasuk dalam bagian dari
objek sengketa 1 dan 2. Bahwa maka dari itu sangatlah beralasan bagi Majelis Hakim
untuk menolak atau mengesampingkan eksepsi Tergugat.
- Bahwa mengenai eksepsi Tergugat dalam pokok perkara tentang surat wasiat sangat
tidak dapat diterima karena dalam hal ini Penguggat yang mnurut nasabnya merupakan
ahli waris sah atas objek sengketa waris I dan objek sengketa waris II, tidak pernah
merasa menyetujui wasiat tersebut. Yang artinya bahwa wasiat tersebut tidaklah sah
karena tidak memenuhi syarat sah wasiat sebagaimana dijelaskan dalam pasal 195 KHI
dan wasiat dapat berlaku jika disetujui oleh semua ahli waris.
10. Bahwa atas replik yang telah di ajukan oleh Penggugat, Tergugat telah mengajukan
Duplik yang pada pokoknya sebagai berikut :
-Bahwa TERGUGAT menolak seluruh dalil-dalil yang telah diajukan oleh
PENGGUGAT kecuali yang dinyatakan benar oleh TERGUGAT;
-Bahwa TERGUGAT tetap pada eksepsi yang telah diajukan pada tanggal 25 Juli 2019,
dan oleh karenanya mohon agar dalil-dalil dan argumen yang telah diajukan dalam
Eksepsi dan Jawaban tersebut dianggap termuat dan secara mutatis mutandis merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari dalil-dalil dan argumen yang diuraikan dalam Duplik
ini
-Bahwa Tergugat menolak dengan tegas semua dalil-dalil dan argumen yang terdapat
dalam Replik Penggugat tanggal 30 Juli 2019, kecuali yang dengan tegastegas dan tertulis
diakui kebenarannya oleh Tergugat;
11. Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-
dalil gugatannya secara meyakinkan. Maka sangatlah adil apabila seluruh gugatan
Penggugat di tolak dan eksepsi Tergugat dikabulkan seluruhnya

Banggai. 19 September 2019


Hormat Kami
Kuasa Hukum Tergugat

INDRA DWIANTO, SH.

Anda mungkin juga menyukai