PTO Sistem
PRESENTATION
MEDICAL
Pernafasan
Kelompok 4
Pelayanan Kefarmasian
20 21
20 21
Anggota Kelompok :
90721001 Ridha Khoerunnisa K 90721035 Raehan Rahmatia
90721002 Fiona Changdrian 90721036 Sastia S
90721004 Natalia Miralda S 90721057 Johan Pirnanto Purba
PRESENTATION
90721010 Kavin Romal 90721059 Arsanthi R.M
MEDICAL
Kelompok 4
20 21
Kasus
Pasien Ny. Yoyoh (71 tahun), Masuk RS 25/1/2020, HP-15 pindahan dari Fresia 2
Dk :
● Penurunan kesadaran ec dd/ Acute confusional state/ ensefalopati sepsis
● HAP late onset dengan sepsis
● PPOK exacerbasi akut
● CAD NSTEMI anterior Killip 1 (perbaikan)
● DM tipe 2 dengan komplikasi HONK, CAD dan neuropati (perbaikan)
● Sindroma geriatric dengan acute confusional state, inaniasi, imobilisasi,
instability
● Phlebitis a/r antebrachii sinistra (perbaikan)
● Prolaps ani
Kasus
Subjektif : sulit dinilai
Objektif sadar, kontak kurang adekuat, sakit berat, TD : 159/92 mmHg, R: 22 x/mnt, Sa02 100%
(O2 3 lt/mnt, Nadi=HR : 104 x/ mnt, S 36,2:oC
Pemeriksaan fisik
Kepala: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, PCH (-), SPO (-), pursed lip breathing (-)
Leher : JVP 5+2 cmH2O, KGB tidak teraba
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, batas paru hepar ICS VI dekstra, peranjakan sulit dinilai
Pulmo : F sdn, VR sdn, VBS kiri=kanan, sonor kiri=kanan, Rhonki +/+ basah sedang nyaring,
wheezing -/-
Cor : Kardiomegali (-), BJ S1, S2 (normal) S3 -, S4 -, murmur -
Abdomen : datar, lembut, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, R/ Traube kosong, PS(-), NT
(-)
Ekstrimitas : Edema -/-
Kasus
Urine (3/2/2020) : Keruh, kuning, terdapat
darah, pH 5,5, terdapat protein, terdapat
eritrosit 4 dan leukosit 4
01
PRESENTATION
MEDICAL
Subjektif
Nama : Ny. Yoyoh
Usia : 71 tahun
20 21
20 21
02
PRESENTATION
MEDICAL
Objective
20 21
Objektif sadar, kontak kurang adekuat, sakit berat, TD : 159/92 mmHg, R: 22 x/mnt,
Sa02 100% (O2 3 lt/mnt, Nadi=HR : 104 x/ mnt, S 36,2:oC
Pemeriksaan fisik
Kepala: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, PCH (-), SPO (-), pursed lip
breathing (-)
Leher : JVP 5+2 cmH2O, KGB tidak teraba
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, batas paru hepar ICS VI dekstra, peranjakan sulit
dinilai
Pulmo : F sdn, VR sdn, VBS kiri=kanan, sonor kiri=kanan, Rhonki +/+ basah sedang
nyaring, wheezing -/-
Cor : Kardiomegali (-), BJ S1, S2 (normal) S3 -, S4 -, murmur -
Abdomen : datar, lembut, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, R/ Traube kosong,
PS(-), NT (-)
Ekstrimitas : Edema -/-
25/1 27/1 29/1 31/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal
Hb 13.8 11.5 10.2 9.2 9.5 10.6 10.9 10,4 12.1 Rendah (sejak
- 27/1)
15.1 (anemia)
L 18600 14400 16300 16100 11600 11800 12000 14500 4500 Tinggi
- (ada infeksi)
11000
T 612 402 346 470 715 855 853 766 150.000 Tinggi
000 000 000 000 000 000 000 000 - (Thrombositosis)
400.000
Keterangan 27/1 29/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Normal Interpretasi
MCH 31.2 30.3 31.7 30.5 30,4 27-31 Tinggi (25/1 dan 29/1)
(USCF) (def. Vit B12 dan folat)
GDS 679 107 287 164 178 222 135 <200 Tinggi (25/1,
27/1, 5/2)
(Diabetes)
● EKG
25/1: sinus takikardia
29/1: sinus Ritme, iskemik anterior, Evolusi (+)
Data Sampel Urin 3/2
Karakteristik Hasil Interpretasi
Nitrit - Normal
Keton - Normal
Data Sampel Urin 3/2
Karakteristik Hasil Interpretasi
Bilirubin - Normal
Eritrosit 6 Hematuria
Bakteri - Normal
Cast - Normal
20 21
03
PRESENTATION
MEDICAL
Assessment
Informasi farmasetik obat
20 21
Informasi Obat
Ceftazidime 3 x 2 g IV HAP/VAP: 2 g IV setiap 8 jam A : untuk IM, waktu hingga mencapai konsentrasi
(hari ke-2) (dapat diberikan sebagai puncak, diperkirakan 1 jam (rata-rata)
infus) (Micromedex) D : Ikatan protein < 10%
E : Ginjal = 80-90% unchanged selama 24 jam
t½ IV= 1,9 jam
Levofloksasin 1 x 750 mg IV CAP (untuk dewasa): 500 mg A : Tmax oral: 1,1-1,6 jam (tablet), 0,8 jam (larutan)
(hari ke-7) oral 1x sehari selama 10 hari*. Tmax IV: 1 jam, Bioavailabilitas oral: 99%
Durasi bergantung Efek untuk makanan: Tmax meningkat 1 jam, Cmax
keparahan (Micromedex) menurun 14-25%
D : Ikatan protein = 24-38%,
Oral dan parenteral 500-750 Vd (oral) = 74-112, Vd (IV): 0,835 L/kg
mg 1x sehari selama 7-14 hari*, E : Di urin dan feses, ginjal = 87% unchanged
CAP: 500 mg sekali atau dua Cl = 144-226 mL/menit, 0,164 mL/jam/kg
kali sehari t½ = 6-8 jam
Novorapid 4-4-4 unit SC Bentuk sediaan yaitu cairan A : bioavailabilitasnya sama dengan insulin manusia
(Zat aktif injeksi subkutan dengan dan Tmaksnya 40-63 menit
utamanya yaitu kekuatan sediaan 100 IU/mL D : protein binding <10%
insulin aspart) (pionas) M : eliminasi half life : 66-81 menit
(micromedex)
Haloperidol 2x0,5 mg Tablet(1 mg, 2 mg, 5 A : Tmaks oral: 3-6 jam, BA oral : 86,1%
per NGT mg) D : protein binding >90% dan VD: 1260 L
Tetes mulut (2 mg/mL) M : metabolisme di hati menghaasilkan metabolit aktif
Injeksi (5 mg/mL) yaitu hydroxymetabolite-reduced haloperidol
(pionas) E : fecal eksresi : 15%, total body clearance : 29.3L/jam
(micromedex)
Heparin (untuk 3 x 5000 Injeksi subkutan 5000 A : Tmaks subkutan : 2-4 jam
profilaksis) unit SC IU/mL D : VD: 0,07 L/kg, protein binding: ekstensif ke low
(pionas) density lipoprotein, globulin dan fibrinogen
M : hepatik dan sistem retikulo-endotelial
E : total body clearance: 0,5-0,6 mL/kg/min, eliminasi
half life: 1,5 jam (jika ada efek antikoagulan) dan
0,681-0,2478 jam (plasma half-life)
(micromedex)
Informasi Obat
Nebu combivent Tiap 6 jam Cairan inhalasi, kekuatan A : albuterol cepat diabsorbsi sementara
sediaannya yaitu ipratropium tidak terabsorbsi
ipatropium bromida 0,5 mg (micromedex)
dan salbutamol sulfat 2,5
mg
(pionas)
Flixotide Tiap 6 jam Flixotide 0.5 mg/2 ml 5 A : BA inhalasi aerosol : hampir sempurna
(Zat aktif : Nebules D : VD : 4,2 L/kg (rentang 2,3 L/kg - 16,7 L/kg),
fluticasone (pionas) protein binding di plasma protein 99%
propionat) M : hepatik : proses hidrolisis, substrat CYP3A4
E : Fecal hampir 95%, renal <0,02% dan <5%
(metabolit), total blood clearance: 1093
mL/menit. Eliminasi half-life IV : 7,8 jam dan
topikal 7,2 jam (rentang: 3,2-11,2 jam)
(micromedex)
Informasi Obat
Clopidogrel 1 x 75 mg Tablet oral : 75 mg dan 300 A : Tmax : 30-60 menit, bioavibilitas : setidaknya 50%
NGT mg D : Ikatan protein mencapai 98%
M : Dimetabolisme di hati oleh enzim CYP2C19
E : Renal : 50%, feses : 46%
t1/2 = 6 jam
Informasi Obat
Captopril 1 x 40 mg IV Tablet oral : 12,5 mg , 25 mg, A : Tmax : 1 jam (oral), bioavaibilitas : 75% (oral). Jka
50 mg, dan 100 mg dikonsumsi bersamaan dengan makanan akan
menurunkan absorpsi 30-40%
D : Ikatan protein : 25-30%
M : Terjadi di hati
E : Renal : lebih dari 95%
T1/2 = 1,9 jam
20 21
03
PRESENTATION
MEDICAL
ASSESSMENT
Informasi
Farmakologi Obat
20 21
Nama Indikasi Dosis Efek Kontra Interaksi Obat
Obat Samping indikasi
Resep Literatur
Levoflok HAP 1 x 750 mg CAP (untuk dewasa): 500 mg Diare (IV: Hipersensitivitas Interaksi mayor
sasin IV (hari oral 1x sehari selama 10 5%), terhadap dengan haloperidol
ke-7) hari*. Durasi bergantung nausea (IV: levofloksasin atau (meningkatkan risiko
keparahan (Micromedex) 7%), pusing antibiotik quinolon prolongasi interval
(3%), sakit lainnya QT), insulin aspart
Oral dan parenteral 500-750 kepala (meningkatkan risiko
mg 1x sehari selama 7-14 (6-10%), hipoglisemia/hipergli
hari*, CAP: 500 mg sekali insomnia semia)
atau dua kali sehari (4%)
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur
Novorap DM (tipe 1 4-4-4 unit Dimulai dari 4 Hipoglikemia, Hipoglikemia dan Levofloxacin (mayor),
id dan 2) SC unit 3x sehari. muntah (pada hipersensitivitas thd captopril (moderate),
Namun dosis anak 3,4-8,1%), insulin aspart metformin (moderate),
dapat dinaikan 2 pusing (5-12%), sulfametoksazol
unit setiap 3 hari demam (pada (moderate)
anak 6,2-8,4%)
Lantus DM (Tipe 1 0-0-0-10 Dimulai dari 10 Sakit pada situs Hipoglikemia dan Levofloxacin (mayor),
dan 2) unit SC unit perhari. injeksi (2,7%), hipersensitivitas thd moxifloxacin (mayor),
Namun dosis hipoglikemia (tipe insulin glargine ciprofloxacin (mayor)
dapat dinaikan 2 1: 77,7-80,3% dan
unit setiap 3 hari tipe 2: 9-44,6%),
nokturnal
(17-36%),
nasofaringitis
(6-16%), infeksi
(17-24%)
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur
Heparin Profilaksis 3 x 5000 5.000 IU Trombositopenia Neonatus atau bayi, Mayor : alteplase,
profilaks emboli unit SC diberikan secara (hingga 30%), wanita hamil atau aspirin, celecoxib,
is paru, injeksi subkutan hipersensitivitas, menyusui, clopidogrel,
tromboem tiap 8 atau 12 hemorrhage diklofenak, fluoxetin,
trombositopenia
boli vena jam (5-10%) ibuprofen, asam
berat, pendarahan mefenamat, naproxen
aktif yang tidak
terkontrol
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur
Combive Asma atau Tiap 6 jam Serangan akut : 1 Pusing (5,6%), Hipersensitivitas Mayor : atenolol,
nt nebu penyempit unit dosis bronkitis terhadap albuterol, bisoprolol, glukagon,
an saluran Pemeliharaan : 1 (12,3%), batuk ipratropium, atropin labetolol,
nafas unit dosis 3 atau 4 (4,2%), sinusitis
atau turunannya
karena kali sehari (2,3%), Moderate : digoksin,
PPOK pneumonia clortiazid, furosemid,
(1,4%) insulin lispro
Flixotide Asma atau Tiap 6 jam Asma ringan : dosis Kandidiasis Hipersensitivitas Mayor: klaritromisin,
nebu penyempit awal adalah 100 oral (9%), mual terhadap komponen itrakonazol, nelfinavir
(Zat an saluran mg 2x sehari dan muntah pada produk,
aktif: nafas Asma moderat (1-8%), Moderate : flukonazol,
hipersensitivitas
fluticaso karena hingga berat: dosis osteoporosis, insulin lispro
ne PPOK awal adalah 250- pusing parah pada produk
propion 500 mg 2x sehari (1,6-16,1%), susu protein
at) Dosis terbanyak batuk (1-6%),
adalah 1000 mg sinusitis
dua kali per hari (4-10%)
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur
Aspilet Infraksi 1 x 81 mg Untuk Sakit perut, rasa Usia di bawah 16 Major : Clopidogrel,
Miokardial NGT maintenance : panas pada dada, tahun , Menyusui, Heparin
81 mg - 325 mg 1 mual, muntah, Tukak peptik aktif, (meningkatkan resiko
kali sehari pendarahan pendarahan)
Hemofilia, Gangguan
(secara oral) Moderate : Novorapid,
perdarahan, dan Lantus (resiko
Hipersensitivitas hipoglikemia
meningkat), Captopril ,
Levofloxacin
Head up 30, miring kanan kiri -Meningkatkan success rate dari anestesi 30-45 derajat -
tiap 2 jam spinal
-Meningkatkan ekspansi paru-paru
IVFD NaCl 0,9% 1000 cc/24 -Mengatasi kondisi dehidrasi isotonik 500 mL-3L/24 jam Perlu dilakukan
jam dengan target balance ekstraselular (medicines.org.uk) monitor natrium
0-1000 cc/24 jam -Mengatasi deplesi natrium dalam serum
(medicines.org.uk) Untuk DM-HONK: pada pasien
NaCl 0,9% 250-500 mL / jam sesuai
status hidrasi -> 6000 - 12000
mL/24 jam
TINDAKAN/Pemberian Nutrisi
Nama Tindakan Indikasi/Penjelasan Literatur Catatan
Diet cair DM 6x250 kkal/hari Pemberian cairan (jus atau minuman manis) Asupan untuk pasien DM: 25-30 Tidak terdapat
(Total: 1500 kkal) untuk menggantikan sumber karbohidrat. kalori/BB ideal/hari data berat badan
Contohnya seperti: soda, jus lemon,, jus dan tinggi badan
cranberry, jus apel, dll) BB ideal: tinggi badan- 100-10%
Prot 50 g/hari Pemberian protein untuk nutrisi pasien. Bisa Kebutuhan protein untuk pasien -
didapatkan dari daging sapi, telur, kacang DM= 10-20% dari kebutuhan
merah, tahu, dll kalori harian
03
PRESENTATION
MEDICAL
Assessment
Kesesuaian Terapi dengan
Kondisi Pasien
20 21
1
Normal K = 3,5 - 5
Px: 4,2
Normal Na
135-145
Px: 130
Prinsip terapi SHH → pemberian cairan, terapi insulin, koreksi kalium dan bikarbonat
2) DM - NEUROPATI
Kondisi Pasien :
- TD belum terkontrol
- TD pasien: 159/92 mmHg →
masuk poin g
- Sudah diresepkan: captopril
(ACEI) sbg lini pertama (poin k)
4) DM- CAD (SKA)
Phlebitis
- Kompres hangat
- Obat antiinflamasi (ibuprofen)
- Obat antiplatelet (Clopidogrel)
6
PPOK Eksaserbasi Akut - Definisi dan
Penyebab
Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi
sebelumnya. Eksaserbasi dapat disebabkan infeksi atau faktor lainnya seperti polusi
udara, kelelahan atau timbulnya komplikasi.
PDPI, 2003
PPOK Eksaserbasi Akut - Kondisi Pasien
Gejala eksaserbasi : Diagnosis beratnya eksaerbasi:
- Sesak bertambah - Derajat sesak, frekuensi
- Produksi sputum meningkat napas, pernapasan paradoksal
- Kesadaran
- Perubahan warna sputum - Tanda vital
- Analisis gas darah
Eksaserbasi akut akan dibagi menjadi tiga : - Pneomonia
a. Tipe I (eksaserbasi berat), memiliki 3 gejala di atas
b. Tipe II (eksaserbasi sedang), memiliki 2 gejala di atas
c. Tipe III (eksaserbasi ringan), memiliki 1 gejala di atas ditambah infeksi saluran napas
atas lebih dari 5 hari, demam tanpa sebab lain, peningkatan batuk, peningkatan
mengi atau peningkatan frekuensi pernapasan > 20% baseline, atau frekuensi nadi >
20% baseline
PDPI, 2003
PPOK Eksaserbasi Akut - Guideline Eksaserbasi Akut
GUIDELINE PPOK EKSASERBASI AKUT (PDPI, 2003)
Pemberian
Obat-Obatan
Maksimal Kortikosteroid Prednison 30mg/hari, 1-2 minggu
Eksaserbasi Berat : IV
(untuk eksaserbasi
yang berat)
Disesuaikan dengan pola kuman
Antibiotik setempat dan komposisi
Di RS : per drip atau IV
kombinasi antibiotik yang
mutakhir (setelah memenuhi
syarat pemberian antibiotik)
PPOK Eksaserbasi Akut - Antibiotik menurut NICE, 2019
NICE, 2019
PPOK Eksaserbasi Akut - Guideline Eksaserbasi Akut Berat
Pertimbangan pemberian
antibiotik :
- Peningkatan jumlah sputum
- Sputum berubah menjadi
purulen
- Peningkatan sesak
NICE, 2019
PPOK Eksaserbasi Akut - Antibiotik menurut PDPI, 2003
PDPI, 2003
PPOK Eksaserbasi Akut - Kesesuaian Terapi
Terapi yang Diterima Pasien Rekomendasi Literatur Interpretasi/Rekomendasi
1. Pasien diduga menderita PPOK eksaserbasi akut tipe berat, karena memenuhi indikasi
seperti peningkatan derajat sesak, frekuensi napas, pernapasan paradoksal, penurunan
kesadaran, memburuknya hasil pemeriksaan tanda vital, menderita Pneumonia (HAP)
2. Terdapat beberapa terapi PPOK yang belum sesuai pada pasien (sudah dijelaskan pada
halaman sebelumnya), sehingga simpulan rekomendasi terapi PPOK eksaserbasi akut
pada pasien :
a. Nebulizer Combivent
b. Prednison IV
c. O2 3 lt/mnt
d. Antibiotik (jika perlu) : Amoksisilin dan klavulanat
3. Diperlukan pemeriksaan sputum pada pasien, sehingga dapat mengetahui kondisi
pasien, apakah memenuhi indikasi pemberian antibiotik sebagai berikut:
a. Peningkatan jumlah sputum
b. Sputum berubah menjadi purulen
c. Peningkatan sesak
7
Dipiro, 2020
HAP dengan Sepsis
Dipiro, 2020
8
Bahan Ajar Ensefalopati, Sistem Neuropsikiatri, Landasan Journal of Clinical Medicine. 2020, 9, 703
Ilmiah Kedokteran Universitas Hasanudin
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang Sesuai / Tidak Rekomendasi
diberikan Sesuai
Rekomendasi pemberian
parafin cair jika masih
diperlukan laxatives
DM - Neuropatik Pregabalin (max 150 Tidak diberikan Tidak sesuai Rekomendasi ke dokter
mg / hari PO) atau pemberian pregabalin /
Duloxetine (60 mg duloxetine
sehari sekali PO)
04
PRESENTATION
MEDICAL
Drug Related
Problems
(DRPs)
20 21
DRPs
Jenis DRP Ada/Tidak ada Keterangan
- - - -
Novorapid +
Ceftazidime Levofloxacin Combivent Flixotide Haloperidol
Lantus
Pemantauan
Pemantauan
Waspada tekanan
Pemantauan tekanan Pemantauan Pemantauan
pendarahan, darah.
pendarahan darah, fungsi hati, fungsi ginjal
ulcer, dan Waspada
dan hematologi, ginjal, dan dan
mual mual
hematologi dan hematologi hematologi
muntah muntah dan
pendarahan
pusing
Jenis DRP Ada/Tidak ada Keterangan
05
PRESENTATION
MEDICAL
Planning
3.1. Tujuan Terapi
3.2. Terapi Farmakologi
3.3 Terapi Non-Farmakologi
3.4. Informasi
20 21
20 21
Tujuan Terapi
No Kondisi Klinis Tujuan Terapi
PRESENTATION
tubuh dan menenangkan pikiran
MEDICAL
2 HAP late onset + sepsis ● Eradikasi mikroorganisme penyebab penyakit melalui pemilihan
antibiotik yang tepat & disertai penyembuhan klinis secara
menyeluruh
● Meminimalkan konsekuensi terapi yang tidak diinginkan (toksisitas
dan infeksi sekunder)
● Minimasi biaya melalui program rawat jalan & terapi oral bila mungkin
20 21
20 21
Tujuan Terapi
No Kondisi Klinis Tujuan Terapi
4 CAD NSTEMI anterior killip 1 ● Memantau dan menjaga kestabilan kondisi pasien
(perbaikan) ● Mencegah kerusakan lebih lanjut pada jantung
PRESENTATION
5 DM tipe 2 + komplikasi HONK, ● Memantau kadar gula darah dan meringankan gejala hiperglikemia
MEDICAL
CAD, neuropati (perbaikan) ● Mencegah terjadinya hipoglikemia atau efek samping lain
● Mencegah perkembangan komplikasi mikro- & makro-vaskular lainnya
● Rehidrasi pasien secara intensif sambil mempertahankan homeostasis
elektrolit
● Menangani penyakit penyerta dan komplikasi lainnya
● Mengawasi dan membantu fungsi kardiovaskular, pulmonari, ginjal,
dan sistem saraf pusat.
● Meminimalkan beban pengobatan
20 21
20 21
Tujuan Terapi
No Kondisi Klinis Tujuan Terapi
7 Phlebitis a/r antebrachii Mengurangi dan menyembuhkan gejala tidak nyaman pada pasien
sinistra (perbaikan)
PRESENTATION
8 Prolapsus ani ● Mengoreksi prolapsus
MEDICAL
20 21
20 21
Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi
1 Ensefalopati Pasien diberikan : Haloperidol 0.5 mg dua kali sehari per NGT
Sepsis Haloperidol 2x0.5 mg per NGT
Antibiotik (sama seperti HAP)
PRESENTATION
MEDICAL
2 HAP late onset Pasien diberikan : Ceftazidime 3x2 gram IV selama 2 hari pertama
+ sepsis Antibiotik berupa Levofloxacin 500 mg sekali sehari selama 5 hari
Ceftazidime 3x2 gram IV (hari ke 2),
Levofloxacin 1x750 mg IV (hari ke 7)
20 21
20 21
Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi
PRESENTATION
Kurang, hanya cukup
MEDICAL
Terapi Insulin
untuk awal sebelum
Drip Insulin Aspart (Novorapid) 0.1 U/kgBB/jam
penentuan status hidrasi Kebutuhan sehari : (tidak ada BB)
● Novorapid 4-4-4 unit sc
● Lantus 0-0-0-10 unit sc Bila GD tidak turun <10% dalam 1 jam pertama, maka diberi
Novorapid bolus IV 0.14 U/kgBB dan lanjut Drip Novorapid
20 21
20 21
Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi
PRESENTATION
●
SHH/HONK jam
MEDICAL
Kurang, hanya cukup Untuk menentukan dosis, perlu koreksi kalium dengan
untuk awal sebelum rumus :
penentuan status hidrasi Koreksi kalium (mEq total)
● Novorapid 4-4-4 unit sc = (K serum yang diinginkan - K serum yang sekarang) ×
0.3 × BB (Namun tidak ada data BB pasien)
● Lantus 0-0-0-10 unit sc
Misalnya BB = 60 kg, maka koreksi kalium
Kecepatan aliran infus KCl : = (5 - 4.2) × 0.3 × 60
= 14.4 mEq
JIka 25 mL otsu dalam 100 mL
NaCl, artinya 72 mL (~14,4 mEq) Cairan injeksi 7.46%, 1 mL mengandung KCl 74.6 mg
harus diberikan ke pasien setara 1 mEq
Artinya pasien butuh 14.4 mL KCl 7.46%
R = (72 mL × 20 tetes/mL) / 86 min Kecepatan maks. 10 mEq/jam (10 mL/jam)
R = 16.74 tetes/min ~17 tetes/min Diberikan infus KCl selama 1 jam 26 menit
20 21
20 21
Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi
PRESENTATION
SKA/CAD ● Clopidogrel 1x75 mg per Aspirin 81 mg sekali sehari per NGT
NGT Clopidogrel 75 mg sekali sehari per NGT
MEDICAL
20 21
20 21
Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi
PRESENTATION
Atorvastatin 20 mg sekali sehari per NGT
MEDICAL
Captopril
7 Phlebitis a/r Pasien diberikan : Infus Ibuprofen 400 mg tiap 6 jam yang dapat
antebrachii Clopidogrel 1x75 mg per NGT diberikan paling tidak 30 menit, maksimal 3200 mg
sinistra per hari
(perbaikan)
Clopidogrel
20 21
20 21
Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi
PRESENTATION
10 Trombositosis Pasien diberikan : Aspirin
MEDICAL
20 21
20 21
PRESENTATION
● Data pengujian konfirmasi bahwa agen infeksius penyebab PPOK adalah bakteri
MEDICAL
20 21
20 21
PRESENTATION
● Heparin: 3x1 @5000 mg secara subkutan
MEDICAL
20 21
20 21
PRESENTATION
6. Saran penambahan obat selain yang telah diberikan dalam resep dokter
MEDICAL
● Rekomendasi pemberian KCl untuk memperbaiki kadar kalium darah akibat DM-HONK
○ Infus dengan kecepatan 17 tetes/menit
○ KCl 20-30 mEq/jam (14.4 mEq atau 14.4 mL KCl 7.46%)
○ Diberikan hingga target nilai K=4-5 mEq/L
● Rekomendasi pemberian Atorvastatin & Ezetimibe untuk terapi CAD NSTEMI
○ Melalui NGT
○ Atorvastatin 1x1 @40 mg
○ Ezetimibe 1x1 @10 mg
20 21
20 21
PRESENTATION
● Rekomendasi pemberian Infus Ibuprofen untuk terapi Phlebitis a/r
Infus Ibuprofen 400 mg tiap 6 jam, selama 30 menit
MEDICAL
○
● Rekomendasi pemberian Amoksisilin + Asam Klavulanat untuk terapi PPOK Eksaserbasi
Akut
○ Secara intravena
○ Clavamox 3x1 jika uji kultur sputum memberi hasil positif
20 21
Terapi Non Farmakologi
No. Kondisi Klinis Terapi Non Farmakologi yang disarankan
PRESENTATION
- Istirahat cukup
MEDICAL
20 21
20 21
PRESENTATION
Makan siang 11.30-12.30 11.30
MEDICAL
20 21
Saran Jadwal Penggunaan Obat
Jam
Nama Obat Rute
05. 06. 07. 08. 10.3 11. 12.0 12. 14.0 15.0 16. 17. 18.0 18. 20. 22. 23. 24.
00 00 00 00 0 00 0 30 0 0 30 00 0 30 00 00 00 00
Haloperidol NGT ✓ ✓
Flixotide inh ✓ ✓
Amoksisilin + As.
iv ✓ ✓ ✓
klavulanat
Ceftazidime* iv ✓ ✓ ✓
Levofloksasin iv ✓
KCl infus ✓
Omeprazole iv ✓
Saran Jadwal Penggunaan Obat
Jam
Novorapid iv ✓ ✓ ✓
Lantus sc ✓
Aspilet NGT ✓
Clopidogrel NGT ✓
Heparin sc ✓ ✓ ✓
Duloxetine NGT ✓
Captopril NGT ✓ ✓ ✓
Atorvastatin NGT ✓
Ezetimibe NGT ✓
Ibuprofen infus ✓ ✓ ✓ ✓
Monitoring
dan
Informasi
PRESENTATION
MEDICAL
20 21
Monitoring
Haloperidol ● Monitoring gejala psikis meliputi kemampuan komunikasi, penurunan
halusinasi dan delusi, peningkatan sosialisasi
● Monitoring elektrokardiogram secara berkala
NaCl dan KCl infus Pemantauan konsentrasi elektrolit dalam serum, keseimbangan asam
basa, ECG, keseimbangan cairan, gejala ektravasasi
Terapi Oksigen ● Oksigen untuk menjaga saturasi dalam rentang normal dan
(O2) menangani respiration failure
● Diberikan 3 liter/menit
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi
Insulin ● Bila gula darah pasien tidak turun <10% dalam 1 jam pertama, maka diberi
injeksi subkutan Novorapid 0.14 U/kgBB
● Gula darah dicek tiap 2-4 jam sampai stabil
● Setelah sadar, pasien diberi SC Lantus dengan dosis 0-0-0-10 unit secara sc
● Pantau gejala hipoglisemia pada pasien
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi
Cairan Hidrasi ● Pasien diberi Infus 0.9% NaCl 250-500 mL/jam sesuai status hidrasi
● Kebutuhan pasien : 6000-12000 mL
Antikoagulan ● Heparin profilaksis 5000 unit diberikan secara sc tiga kali sehari
(Heparin) ● Pada pemberian sc dilakukan monitoring kecukupan dosis pada 4-6
jam setelah pemberian
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi
Ibuprofen ● Infus Ibuprofen 400 mg tiap 6 jam diberikan paling tidak 30 menit,
maksimal 3200 mg per hari
● Pantau gejala perdarahan pada pasien
Paraffin cair ● Paraffin cair diberikan 1x1 @15 mg sebelum tidur melalui NGT
● Pemantauan tekanan darah dan gejala mual, muntah dan, dan
pusing pada pasien
Clavamox ● Jika kultur sputum pasien memberikan hasil positif, maka pasien
diberikan Clavamox 3x1 secara IV
Sumber :
https://rsudtulungagung.com/
20 21
Daftar Pustaka
AHFS November 2011 Compiled HTML (Fluticasone Propionate)
Avucgak D, Blocher NC. 2021. “Hyperosmolar Hyperglycemic State Treatment & Management”.
https://emedicine.medscape.com/article/1914705-treatment; Diakses pada 25 Oktober 2021
pukul 02.24 WIB
PRESENTATION
Chaudhry N, Duggal AK. 2014. Sepsis Associated Encephalopathy. Advance in Medicine, Vol. 2014,
MEDICAL
20 21
20 21
Daftar Pustaka
Mayo Clinic. 2020. “Delirium”.
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/delirium/diagnosis-treatment/drc-20371391;
Diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 01.41 WIB
MIMS. Laxadine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/laxadine diakses pada 25 Oktober 2021
PRESENTATION
pukul 11.49 WIB.
MEDICAL
20 21