Anda di halaman 1dari 119

20 21

PTO Sistem

PRESENTATION
MEDICAL

Pernafasan
Kelompok 4

Pelayanan Kefarmasian

20 21
20 21

Anggota Kelompok :
90721001 Ridha Khoerunnisa K 90721035 Raehan Rahmatia
90721002 Fiona Changdrian 90721036 Sastia S
90721004 Natalia Miralda S 90721057 Johan Pirnanto Purba

PRESENTATION
90721010 Kavin Romal 90721059 Arsanthi R.M
MEDICAL

90721012 Andi Mutiara Cahyani 90721064 Faridah Bajri


90721014 Febriani 90721066 Elena Giaputri G
90721022 Jesicca Dwiyanti 90721070 Marcellin
90721026 Syimah Hanifah Ismi P. 90721071 Aprilia Hastuti Sanur
90721027 Faridatul Ummi 90721077 Giovanni
90721028 Vippassi Jaya W

Kelompok 4

20 21
Kasus
Pasien Ny. Yoyoh (71 tahun), Masuk RS 25/1/2020, HP-15 pindahan dari Fresia 2

Dk :
● Penurunan kesadaran ec dd/ Acute confusional state/ ensefalopati sepsis
● HAP late onset dengan sepsis
● PPOK exacerbasi akut
● CAD NSTEMI anterior Killip 1 (perbaikan)
● DM tipe 2 dengan komplikasi HONK, CAD dan neuropati (perbaikan)
● Sindroma geriatric dengan acute confusional state, inaniasi, imobilisasi,
instability
● Phlebitis a/r antebrachii sinistra (perbaikan)
● Prolaps ani
Kasus
Subjektif : sulit dinilai
Objektif sadar, kontak kurang adekuat, sakit berat, TD : 159/92 mmHg, R: 22 x/mnt, Sa02 100%
(O2 3 lt/mnt, Nadi=HR : 104 x/ mnt, S 36,2:oC
Pemeriksaan fisik
Kepala: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, PCH (-), SPO (-), pursed lip breathing (-)
Leher : JVP 5+2 cmH2O, KGB tidak teraba
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, batas paru hepar ICS VI dekstra, peranjakan sulit dinilai
Pulmo : F sdn, VR sdn, VBS kiri=kanan, sonor kiri=kanan, Rhonki +/+ basah sedang nyaring,
wheezing -/-
Cor : Kardiomegali (-), BJ S1, S2 (normal) S3 -, S4 -, murmur -
Abdomen : datar, lembut, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, R/ Traube kosong, PS(-), NT
(-)
Ekstrimitas : Edema -/-
Kasus
Urine (3/2/2020) : Keruh, kuning, terdapat
darah, pH 5,5, terdapat protein, terdapat
eritrosit 4 dan leukosit 4

RO Thorax : kardiomegali, elevasi diafragma


kanan (25/1), Atherosclerosis aorta (2/2)

EKG : Sinus takikardia (25/1), sinus ritme,


iskemik anterior, evolusi (+) (29/1)

Asesmen : BP tidak terkontrol, anemia et


trombositosis, kesadaran belum perbaikan ec
acute confusional state, HAP perbaikan
Kasus
Terapi yang diterima oleh Ny. Yoyoh:
- Head up 30, miring kanan miring kiri tiap 2 jam , O2 3 lt/mnt
- IVFD NaCl 0,9 % 1000 CC/24 jam dengan target balance 0 s/d -1000 cc/24 jam
- Diet cair DM 6x250 kkal/hari, prot 50 gr/hari
- Antibiotik : Ceftazidime 3x2 gram IV (hari ke 2), Levofloxacin 1x750 mg IV (hari ke 7)
- Nebu combivent +flixotide tiap 6 jam
- Novorapid 4-4-4 unit sc
- Lantus 0-0-0-10 unit sc
- Haloperidol 2x0.5 mg per NGT
- Heparin profilaksis 3x5000 unit sc
- Aspilet 1x81 mg per NGT
- Clopidogrel 1x75 mg per NGT
- Omeprazole 1x40 mg IV
- Laxadine 1x15 ml per NGT
- Captopril 3x25 mg per NGT
- Monitor TNRS IO
20 21

01

PRESENTATION
MEDICAL

Subjektif
Nama : Ny. Yoyoh
Usia : 71 tahun

Subjektif sulit dinilai

20 21
20 21

02

PRESENTATION
MEDICAL

Objective

20 21
Objektif sadar, kontak kurang adekuat, sakit berat, TD : 159/92 mmHg, R: 22 x/mnt,
Sa02 100% (O2 3 lt/mnt, Nadi=HR : 104 x/ mnt, S 36,2:oC
Pemeriksaan fisik
Kepala: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, PCH (-), SPO (-), pursed lip
breathing (-)
Leher : JVP 5+2 cmH2O, KGB tidak teraba
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, batas paru hepar ICS VI dekstra, peranjakan sulit
dinilai
Pulmo : F sdn, VR sdn, VBS kiri=kanan, sonor kiri=kanan, Rhonki +/+ basah sedang
nyaring, wheezing -/-
Cor : Kardiomegali (-), BJ S1, S2 (normal) S3 -, S4 -, murmur -
Abdomen : datar, lembut, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, R/ Traube kosong,
PS(-), NT (-)
Ekstrimitas : Edema -/-
25/1 27/1 29/1 31/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal

Hb 13.8 11.5 10.2 9.2 9.5 10.6 10.9 10,4 12.1 Rendah (sejak
- 27/1)
15.1 (anemia)

Ht 41 35 30 26 28 32 32 31 37-48 Rendah (sejak


27/1) (anemia)

L 18600 14400 16300 16100 11600 11800 12000 14500 4500 Tinggi
- (ada infeksi)
11000

T 612 402 346 470 715 855 853 766 150.000 Tinggi
000 000 000 000 000 000 000 000 - (Thrombositosis)
400.000
Keterangan 27/1 29/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Normal Interpretasi

DC Basofil 0 0 0 0 0 0 0-1 Normal


Eosinofil 0 1 1 1 1 1 0-4 Normal
Neutrofil band 0 0 0 1 0 0 3-5 Maturasi rendah
Neutrofil segment 79 79 77 76 76 78 45- 73 Jumlah sangat banyak
Limfosit 15 12 15 14 15 14 20-40 Jumlah sedikit
monosit 6 8 7 8 8 7 2-8 Normal
25/1 27/1 28/1 29/1 3/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal

MCV 92.6 93.4 92.2 91.0 90,4 80-100 Normal


(USCF)

MCH 31.2 30.3 31.7 30.5 30,4 27-31 Tinggi (25/1 dan 29/1)
(USCF) (def. Vit B12 dan folat)

MCHC 33.7 32.5 34.3 33.6 33,7 32-36 Normal


(USCF)

Ur 43 21 8 8 5-20 Normal (sejak 3/2)


(Fungsi ginjal
membaik)

Cr 1.09 0.69 0.49 0,36 0.6-1.2 Rendah (Sejak 3/2)


(Gangguan fungsi hati
/ penurunan massa
otot)
25/1 26/1 27/1 28/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal

GDS 679 107 287 164 178 222 135 <200 Tinggi (25/1,
27/1, 5/2)
(Diabetes)

GDP 187 <130 Tinggi


(Diabetes)

Na 140 143 137 128 130 130 135 Rendah (Sejak


- 3/2)
145 (hiponatremia)

K 4.5 3.8 3.8 3.7 4,2 4,2 3.5-5 Normal

Ca 4.77 4.56 4,81 9-10.5 Rendah


(Hipokalsemia)

Mg 1.78 1.76 1,71 1.4-2.2 Normal


25/1 28/1 29/1 5/2 8/2 Batas Normal Interpretasi

Albumin 2.6 2.7 3.4-5.4 Rendah


(USCF) (hipoalbuminemia)

Protein 6.2 6.3 6.0-8.3 Normal


(USCF)

pH 7.532 7.491 7,52 7.38-7.44 Tinggi


(alkalosis)

PCO2 24.2 18.5 30 35-45 Rendah


(alkalosis)
25/1 26/1 27/1 28/1 29/1 31/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal

Po2 68.6 80.6 61,2 80-100 Rendah di 28/1


(mmHg) dan 8/2

HCO3 20.4 14.1 25 22-28 Rendah di


(mEq/L) 28-29

TCO2 38.6 33.0 47.6 23-27 Tinggi


(mmol/L)

BE -0.5 -6.8 3.1 -2 - 2 Rendah di 29/1


(mmol/L) dan tinggi di 8/2

Sat O2 95.7 97.1 94.3 ≥95 Rendah di 8/2


(%)

PT 10.3 11-12.5 Cepat


detik

INR 0,94 0.8-1.1 Normal

APTT 21.6 21-35 Normal


detik
25/1 26/1 27/1 28/1 29/1 31/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal

Po2 68.6 80.6 61,2 80-100 Rendah di 28/1


(mmHg) dan 8/2

HCO3 20.4 14.1 25 22-28 Rendah di


(mEq/L) 28-29

TCO2 38.6 33.0 47.6 23-27 Tinggi


(mmol/L)

BE -0.5 -6.8 3.1 -2 - 2 Rendah di 29/1


(mmol/L) dan tinggi di 8/2

Sat O2 95.7 97.1 94.3 ≥95 Rendah di 8/2


(%)

PT 10.3 11-12.5 Cepat


detik

INR 0,94 0.8-1.1 Normal

APTT 21.6 21-35 Normal


detik
25/1 26/1 27/1 28/1 29/1 31/1 3/2 5/2 7/2 8/2 Batas Interpretasi
Normal

CKMB 12 21 5-25 Normal


IU/L

Troponin 0.34 0.43 < 14 Normal


T ng/L

Kolestrol 135 <200 Normal


total mg/dL

HDL 16 >40 Rendah


mg/dL

LDL 79 <130 Normal


mg/dL

Trigliserida 171 < 150 Tinggi


mg/dL
● Objektif → Pasien sadar, kontak kurang adekuat, sakit berat
TD : 159/92 mmHg → tinggi S 36,2:oC → Normal
Nadi=HR : 104 x/ mnt → sedikit >> R: 22 x/mnt→ Normal
Sa02 100% (O2 3 lt/mnt) → Normal

● Foto rontgen thoraks


25/1: tidak tampak TB paru aktif, kardiomegali, elevasi diafragma kanan
2/2 : Perselubungan opak inhomogen di medial lapang tengah paru kanan sugestif
suatu pneumonia kanan, efusi pleura kiri, suspek top schwarte kanan ec
atherosclerosis aorta

● EKG
25/1: sinus takikardia
29/1: sinus Ritme, iskemik anterior, Evolusi (+)
Data Sampel Urin 3/2
Karakteristik Hasil Interpretasi

Warna Keruh, kuning, darah+/- Tanda hematuria

Leukosit esterase + Gejala infeksi

Bobot Jenis 1.010 Normal (1.003-1.030)

pH 5.5 Normal (4.6-8)

Nitrit - Normal

Protein 1+ Gejala Proteinuria

Keton - Normal
Data Sampel Urin 3/2
Karakteristik Hasil Interpretasi

Uro Normal Normal

Bilirubin - Normal

Eritrosit 6 Hematuria

Leukosit 4 Normal (<2-5/hpf)

Epitel banyak Infeksi minor

Bakteri - Normal

Cast - Normal
20 21

03

PRESENTATION
MEDICAL

Assessment
Informasi farmasetik obat

20 21
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Ceftazidime 3 x 2 g IV HAP/VAP: 2 g IV setiap 8 jam A : untuk IM, waktu hingga mencapai konsentrasi
(hari ke-2) (dapat diberikan sebagai puncak, diperkirakan 1 jam (rata-rata)
infus) (Micromedex) D : Ikatan protein < 10%
E : Ginjal = 80-90% unchanged selama 24 jam
t½ IV= 1,9 jam

Levofloksasin 1 x 750 mg IV CAP (untuk dewasa): 500 mg A : Tmax oral: 1,1-1,6 jam (tablet), 0,8 jam (larutan)
(hari ke-7) oral 1x sehari selama 10 hari*. Tmax IV: 1 jam, Bioavailabilitas oral: 99%
Durasi bergantung Efek untuk makanan: Tmax meningkat 1 jam, Cmax
keparahan (Micromedex) menurun 14-25%
D : Ikatan protein = 24-38%,
Oral dan parenteral 500-750 Vd (oral) = 74-112, Vd (IV): 0,835 L/kg
mg 1x sehari selama 7-14 hari*, E : Di urin dan feses, ginjal = 87% unchanged
CAP: 500 mg sekali atau dua Cl = 144-226 mL/menit, 0,164 mL/jam/kg
kali sehari t½ = 6-8 jam

untuk Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia trachomatis,


Chlamydophila pneumoniae
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Novorapid 4-4-4 unit SC Bentuk sediaan yaitu cairan A : bioavailabilitasnya sama dengan insulin manusia
(Zat aktif injeksi subkutan dengan dan Tmaksnya 40-63 menit
utamanya yaitu kekuatan sediaan 100 IU/mL D : protein binding <10%
insulin aspart) (pionas) M : eliminasi half life : 66-81 menit
(micromedex)

Lantus (insulin 0-0-0-10 unit Bentuk sediaan : A : Tmaks subkutan : 12 jam


basal) SC Cairan injeksi subkutan M : insulin glargine dimetabolisme parsial menjadi 2
Kekuatan sediaan : insulin metabolit aktif yaitu M1 (21A-gly-insulin) dan M2
glargine 100 IU/mL (21A-gly-des-30B-thr-insulin)
(pionas) (micromedex)
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Haloperidol 2x0,5 mg Tablet(1 mg, 2 mg, 5 A : Tmaks oral: 3-6 jam, BA oral : 86,1%
per NGT mg) D : protein binding >90% dan VD: 1260 L
Tetes mulut (2 mg/mL) M : metabolisme di hati menghaasilkan metabolit aktif
Injeksi (5 mg/mL) yaitu hydroxymetabolite-reduced haloperidol
(pionas) E : fecal eksresi : 15%, total body clearance : 29.3L/jam
(micromedex)

Heparin (untuk 3 x 5000 Injeksi subkutan 5000 A : Tmaks subkutan : 2-4 jam
profilaksis) unit SC IU/mL D : VD: 0,07 L/kg, protein binding: ekstensif ke low
(pionas) density lipoprotein, globulin dan fibrinogen
M : hepatik dan sistem retikulo-endotelial
E : total body clearance: 0,5-0,6 mL/kg/min, eliminasi
half life: 1,5 jam (jika ada efek antikoagulan) dan
0,681-0,2478 jam (plasma half-life)
(micromedex)
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Nebu combivent Tiap 6 jam Cairan inhalasi, kekuatan A : albuterol cepat diabsorbsi sementara
sediaannya yaitu ipratropium tidak terabsorbsi
ipatropium bromida 0,5 mg (micromedex)
dan salbutamol sulfat 2,5
mg
(pionas)

Flixotide Tiap 6 jam Flixotide 0.5 mg/2 ml 5 A : BA inhalasi aerosol : hampir sempurna
(Zat aktif : Nebules D : VD : 4,2 L/kg (rentang 2,3 L/kg - 16,7 L/kg),
fluticasone (pionas) protein binding di plasma protein 99%
propionat) M : hepatik : proses hidrolisis, substrat CYP3A4
E : Fecal hampir 95%, renal <0,02% dan <5%
(metabolit), total blood clearance: 1093
mL/menit. Eliminasi half-life IV : 7,8 jam dan
topikal 7,2 jam (rentang: 3,2-11,2 jam)
(micromedex)
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Aspilet 1 x 81 mg Oral : 81 mg, 325 mg, 500 mg, A : Tmax : 1 jam


NGT 600 mg D : Ikatan protein mencapai 90% ( kosennterasi rendah)
Chewable : 81 mg dan 75% (konsensterasi tinggi)
Salut enterik : 81 mg, 162 mg, M : Hidroliisis
325 mg, E : Ekskeresi melalui ginjal 10% ( aslam salisilat), 75%
(salicyluric acid), 5% ( acyl glucuronide)
t1/2 = 20-60 menit

Clopidogrel 1 x 75 mg Tablet oral : 75 mg dan 300 A : Tmax : 30-60 menit, bioavibilitas : setidaknya 50%
NGT mg D : Ikatan protein mencapai 98%
M : Dimetabolisme di hati oleh enzim CYP2C19
E : Renal : 50%, feses : 46%
t1/2 = 6 jam
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Omeprazol 1 x 40 mg IV Oral kapsul : 10 mg, 20 mg, A : kapsul/suspensi tmax : 10-90 menit


dan 40 mg D : Ikatan protein 97%, VD ; 16L
Tablet (delayed release) : 20 M : Hepatik, megalami first pass metabolism
mg E : Klirens : jika di administrasikan secara IV 5,9-7,2
Suspensi : 2 mg/ml L/jam
IV : 40 mg (rekonsitusi) T1/2 = 1,1 - 1,4 jam

Laxadine 1 x 15 mL Emulsi : 30 mL, 60 mL, 110 mL A : Gliserin ( teradsorpsi dengan baik)


NGT (kombinasi phenolphtalein 55 D : Tidak ada data terkait ikatan protein
mg, paraffin liquidum 1200 M : Gliserin : Di metabolsime di Hati dan jaringan
mg, glycerin 378 mg / 5ml) adiposa
E : G;iserin : 7-14% diekkresi melalui urine selama 2,5
jam
T1/2 gliserin : 30-45 menit
Informasi Obat

Bentuk dan Kekuatan Sediaan


Nama Obat Farmakokinetik
Resep Literatur

Captopril 1 x 40 mg IV Tablet oral : 12,5 mg , 25 mg, A : Tmax : 1 jam (oral), bioavaibilitas : 75% (oral). Jka
50 mg, dan 100 mg dikonsumsi bersamaan dengan makanan akan
menurunkan absorpsi 30-40%
D : Ikatan protein : 25-30%
M : Terjadi di hati
E : Renal : lebih dari 95%
T1/2 = 1,9 jam
20 21

03

PRESENTATION
MEDICAL

ASSESSMENT

Informasi
Farmakologi Obat
20 21
Nama Indikasi Dosis Efek Kontra Interaksi Obat
Obat Samping indikasi
Resep Literatur

Ceftazid HAP 3 x 2 g IV HAP/VAP: 2 g IV setiap 8 jam Inflamasi Hipersensitivitas Interaksi mayor


ime (hari ke-2) (dapat diberikan sebagai pada sisi terhadap dengan methyl
infus) (Micromedex) injeksi ceftazidime atau prednisolon :
(1,4%), antibiotik meningkatkan resiko
plebitis sefalosporin ulcer
(1,4%), lainnya
diare
(1,3%)

Levoflok HAP 1 x 750 mg CAP (untuk dewasa): 500 mg Diare (IV: Hipersensitivitas Interaksi mayor
sasin IV (hari oral 1x sehari selama 10 5%), terhadap dengan haloperidol
ke-7) hari*. Durasi bergantung nausea (IV: levofloksasin atau (meningkatkan risiko
keparahan (Micromedex) 7%), pusing antibiotik quinolon prolongasi interval
(3%), sakit lainnya QT), insulin aspart
Oral dan parenteral 500-750 kepala (meningkatkan risiko
mg 1x sehari selama 7-14 (6-10%), hipoglisemia/hipergli
hari*, CAP: 500 mg sekali insomnia semia)
atau dua kali sehari (4%)
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur

Novorap DM (tipe 1 4-4-4 unit Dimulai dari 4 Hipoglikemia, Hipoglikemia dan Levofloxacin (mayor),
id dan 2) SC unit 3x sehari. muntah (pada hipersensitivitas thd captopril (moderate),
Namun dosis anak 3,4-8,1%), insulin aspart metformin (moderate),
dapat dinaikan 2 pusing (5-12%), sulfametoksazol
unit setiap 3 hari demam (pada (moderate)
anak 6,2-8,4%)

Lantus DM (Tipe 1 0-0-0-10 Dimulai dari 10 Sakit pada situs Hipoglikemia dan Levofloxacin (mayor),
dan 2) unit SC unit perhari. injeksi (2,7%), hipersensitivitas thd moxifloxacin (mayor),
Namun dosis hipoglikemia (tipe insulin glargine ciprofloxacin (mayor)
dapat dinaikan 2 1: 77,7-80,3% dan
unit setiap 3 hari tipe 2: 9-44,6%),
nokturnal
(17-36%),
nasofaringitis
(6-16%), infeksi
(17-24%)
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur

Haloperi Gilles de la 2x0,5 mg Moderate Hipotensi, Koma karena Mayor :


dol tourette’s per NGT symptom : 0,5-2 konstipasi, depresan SSP, metoklopramid,
syndrome mg secara oral xerostomia, depresi sumsum nelfinavir,
2-3x sehari pandangan piperaquine,
tulang,
Severe symptom buram atau kabur ciprofloxacin,
: 3-5 mg secara feokromositoma, fluoxetin,
oral 2-3x sehari gangguan hati dan ondansetron,
ginjal berat, ganglia
basalis

Heparin Profilaksis 3 x 5000 5.000 IU Trombositopenia Neonatus atau bayi, Mayor : alteplase,
profilaks emboli unit SC diberikan secara (hingga 30%), wanita hamil atau aspirin, celecoxib,
is paru, injeksi subkutan hipersensitivitas, menyusui, clopidogrel,
tromboem tiap 8 atau 12 hemorrhage diklofenak, fluoxetin,
trombositopenia
boli vena jam (5-10%) ibuprofen, asam
berat, pendarahan mefenamat, naproxen
aktif yang tidak
terkontrol
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur

Combive Asma atau Tiap 6 jam Serangan akut : 1 Pusing (5,6%), Hipersensitivitas Mayor : atenolol,
nt nebu penyempit unit dosis bronkitis terhadap albuterol, bisoprolol, glukagon,
an saluran Pemeliharaan : 1 (12,3%), batuk ipratropium, atropin labetolol,
nafas unit dosis 3 atau 4 (4,2%), sinusitis
atau turunannya
karena kali sehari (2,3%), Moderate : digoksin,
PPOK pneumonia clortiazid, furosemid,
(1,4%) insulin lispro

Flixotide Asma atau Tiap 6 jam Asma ringan : dosis Kandidiasis Hipersensitivitas Mayor: klaritromisin,
nebu penyempit awal adalah 100 oral (9%), mual terhadap komponen itrakonazol, nelfinavir
(Zat an saluran mg 2x sehari dan muntah pada produk,
aktif: nafas Asma moderat (1-8%), Moderate : flukonazol,
hipersensitivitas
fluticaso karena hingga berat: dosis osteoporosis, insulin lispro
ne PPOK awal adalah 250- pusing parah pada produk
propion 500 mg 2x sehari (1,6-16,1%), susu protein
at) Dosis terbanyak batuk (1-6%),
adalah 1000 mg sinusitis
dua kali per hari (4-10%)
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur

Aspilet Infraksi 1 x 81 mg Untuk Sakit perut, rasa Usia di bawah 16 Major : Clopidogrel,
Miokardial NGT maintenance : panas pada dada, tahun , Menyusui, Heparin
81 mg - 325 mg 1 mual, muntah, Tukak peptik aktif, (meningkatkan resiko
kali sehari pendarahan pendarahan)
Hemofilia, Gangguan
(secara oral) Moderate : Novorapid,
perdarahan, dan Lantus (resiko
Hipersensitivitas hipoglikemia
meningkat), Captopril ,
Levofloxacin

Clopido Infraksi 1 x 75 mg Untuk Pendarahan Tukak peptik aktif, Major : Aspirin


grel miokardial NGT maintenance : (3,6-5,1%), Hemofilia, Gangguan (meningkatkan resiko
1 x 75 mg (oral) masalah perdarahan, pendarahan),
gastrointestinal Omeprazole
Hipersensitivitas, dan
(2%, meningkat (menurunkan
menjadi 2,7% jika gangguan efektivitas
dikonsumsi metabolisme Clopidogrel)
bersamaan CYP2C19
dengan Aspirin)
Nama Obat Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
indikasi
Resep Literatur

Omeprazole Gastroesop 1 x 40 mg 1 x 20-40 mg Masalah kulit Hipersensitivitas Major : Clopidogrel


hageal IV secara IV tidak pada bagian (Menurunkan
reflux kurang dari 3 injeksi (2-4%), efektivitas
menit atau dengan diare (4%), sakit Clopidogrel )
infus selama 10-30 kepala (11%),
menit mual (6%),
konstipasi (3%)

Laxadine Konstipasi 1 x 15 mL 1 x sehari 1-2 Reaksi alergi kulit Hamil, laktasi, -


NGT sendok makan rash dan anak < 6 tahun,
(sendok makan = pruritus, hipersensitivitas,
15 mL) perasaan
mempunyai
terbakar, kolik,
kehilangan gangguan usus
cairan &
elektrolit, diare,
mual dan muntah
Nama Indikasi Dosis Efek Samping Kontra Interaksi Obat
Obat indikasi
Resep Literatur

Captopril Hipertensi 3 x 25 mg Untuk Hiperkalemia Sedang hamil, Moderate : Aspirin


NGT maintenance : (11%), batuk hipersensitivitas, (Menurunkan
25-150 mg 2-3 (0,5-2%), menyusui, tekanan efektivitas Captopril);
hari sekali hipotensi, Lantus dan Novorapid
darah rendah
(secara oral dan kemerahan pada ( meningkatkan
maksimal : 450 kulit potensi Hipoglikemia)
mg/hari)
TINDAKAN/Pemberian Nutrisi
Nama Tindakan Indikasi/Penjelasan Literatur Catatan

Head up 30, miring kanan kiri -Meningkatkan success rate dari anestesi 30-45 derajat -
tiap 2 jam spinal
-Meningkatkan ekspansi paru-paru

O2 3 L/menit -Sesak nafas Berdasarkan tatalaksana PDPI, -


-Meningkatkan saturasi oksigen diberikan terapi O2 adekuat

IVFD NaCl 0,9% 1000 cc/24 -Mengatasi kondisi dehidrasi isotonik 500 mL-3L/24 jam Perlu dilakukan
jam dengan target balance ekstraselular (medicines.org.uk) monitor natrium
0-1000 cc/24 jam -Mengatasi deplesi natrium dalam serum
(medicines.org.uk) Untuk DM-HONK: pada pasien
NaCl 0,9% 250-500 mL / jam sesuai
status hidrasi -> 6000 - 12000
mL/24 jam
TINDAKAN/Pemberian Nutrisi
Nama Tindakan Indikasi/Penjelasan Literatur Catatan

Diet cair DM 6x250 kkal/hari Pemberian cairan (jus atau minuman manis) Asupan untuk pasien DM: 25-30 Tidak terdapat
(Total: 1500 kkal) untuk menggantikan sumber karbohidrat. kalori/BB ideal/hari data berat badan
Contohnya seperti: soda, jus lemon,, jus dan tinggi badan
cranberry, jus apel, dll) BB ideal: tinggi badan- 100-10%

Prot 50 g/hari Pemberian protein untuk nutrisi pasien. Bisa Kebutuhan protein untuk pasien -
didapatkan dari daging sapi, telur, kacang DM= 10-20% dari kebutuhan
merah, tahu, dll kalori harian

Monitor TNRS IO Monitor tekanan darah, nadi, respirasi, suhu IO - -


(intake output)
20 21

03

PRESENTATION
MEDICAL

Assessment
Kesesuaian Terapi dengan
Kondisi Pasien

20 21
1

● DM tipe 2 dengan komplikasi


HONK, CAD dan neuropati
(perbaikan)
● Tekanan darah tidak
terkontrol (Hipertensi)
hiperglikemia hiperosmolar
1) DM - HONK / SHH
(PNPK Kemenkes, 2015)
Tata laksana status

Normal K = 3,5 - 5
Px: 4,2

Normal Na
135-145
Px: 130

Prinsip terapi SHH → pemberian cairan, terapi insulin, koreksi kalium dan bikarbonat
2) DM - NEUROPATI

Untuk mengurangi rasa sakit


pada penderita neuropati
diabetik direkomendasikan
pregabalin atau duloxetine
3) DM - HIPERTENSI

Untuk pasien DM dengan


hipertensi direkomendasikan
obat antihipertensi + intervensi
gaya hidup

Kondisi Pasien :
- TD belum terkontrol
- TD pasien: 159/92 mmHg →
masuk poin g
- Sudah diresepkan: captopril
(ACEI) sbg lini pertama (poin k)
4) DM- CAD (SKA)

Rekomendasi Terapi DM-SKA:

Pada penderita DM dengan


komplikasi SKA direkomendasikan :
1. Antiplatelet : aspirin +
klopidogrel, dan
2. Antikoagulan : heparin
2

CAD NSTEMI anterior


Killip 1 (perbaikan)
CAD NSTEMI anterior Killip 1 (perbaikan)

Populasi yang perlu mendapatkan perhatian khusus:


- Diabetes
- Usia lanjut ( > 75 tahun)
- Jenis kelamin wanita
- Penyakit ginjal kronik
- Anemia
CAD NSTEMI anterior Killip 1 (perbaikan)
CAD NSTEMI anterior Killip 1 (perbaikan)
Antiplatelet
Antikoagulan
Sumber: Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (2015)

CAD NSTEMI anterior Killip 1 (perbaikan)


3 Trombosis
Guideline Anemia Makrositik
5

Phlebitis

- Kompres hangat
- Obat antiinflamasi (ibuprofen)
- Obat antiplatelet (Clopidogrel)
6
PPOK Eksaserbasi Akut - Definisi dan
Penyebab
Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi
sebelumnya. Eksaserbasi dapat disebabkan infeksi atau faktor lainnya seperti polusi
udara, kelelahan atau timbulnya komplikasi.

Penyebab eksaserbasi akut


1. Primer : Infeksi trakeobronkial (biasanya karena virus)
2. Sekunder :
- Pneumonia
- Gagal jantung kanan, atau kiri, atau aritmia
- Emboli paru
- Pneumotoraks spontan
- Penggunaan oksigen yang tidak tepat
- Penggunaan obat-obatan (obat penenang, diuretik) yang tidak tepat
- Penyakit metabolik (DM, gangguan elektrolit)
- Nutrisi buruk, lingkungan memburuk/polusi udara, aspirasi berulang, stadium akhir
penyakit respirasi (kelelahan otot respirasi)

PDPI, 2003
PPOK Eksaserbasi Akut - Kondisi Pasien
Gejala eksaserbasi : Diagnosis beratnya eksaerbasi:
- Sesak bertambah - Derajat sesak, frekuensi
- Produksi sputum meningkat napas, pernapasan paradoksal
- Kesadaran
- Perubahan warna sputum - Tanda vital
- Analisis gas darah
Eksaserbasi akut akan dibagi menjadi tiga : - Pneomonia
a. Tipe I (eksaserbasi berat), memiliki 3 gejala di atas
b. Tipe II (eksaserbasi sedang), memiliki 2 gejala di atas
c. Tipe III (eksaserbasi ringan), memiliki 1 gejala di atas ditambah infeksi saluran napas
atas lebih dari 5 hari, demam tanpa sebab lain, peningkatan batuk, peningkatan
mengi atau peningkatan frekuensi pernapasan > 20% baseline, atau frekuensi nadi >
20% baseline

Penanganan eksaserbasi akut dapat dilaksanakan di rumah (untuk eksaserbasi yang


ringan) atau di rumah sakit (untuk eksaserbasi sedang dan berat)

PDPI, 2003
PPOK Eksaserbasi Akut - Guideline Eksaserbasi Akut
GUIDELINE PPOK EKSASERBASI AKUT (PDPI, 2003)

Terapi oksigen Pemberian


adekuat Obat-Obatan Maksimal

- Di ruang gawat darurat, ruang rawat atau di ICU


- Dipertahankan PaO2 > 60 mmHg atau Sat O2 >
90%,
- Evaluasi ketat hiperkapnia Lainnya :
- Gunakan sungkup dengan kadar yang sudah - Nutrisi adekuat
ditentukan (ventury masks) 24%, 28% atau 32% - Monitoring kondisi lain
yang berkaitan
Tidak tercapai kondisi oksigen adekuat
- Evaluasi ketat
progesivitas penyakit
Ventilasi Mekanik dengan NIPPV
PPOK Eksaserbasi Akut - Guideline Eksaserbasi Akut
GUIDELINE PPOK EKSASERBASI AKUT (PDPI, 2003)

- First line : SABA dengan/tanpa


Bronkodilator Antikolinergik kerja pendek
Di RS : IV dan Nebulizer - Second line : metilxantine

Pemberian
Obat-Obatan
Maksimal Kortikosteroid Prednison 30mg/hari, 1-2 minggu
Eksaserbasi Berat : IV
(untuk eksaserbasi
yang berat)
Disesuaikan dengan pola kuman
Antibiotik setempat dan komposisi
Di RS : per drip atau IV
kombinasi antibiotik yang
mutakhir (setelah memenuhi
syarat pemberian antibiotik)
PPOK Eksaserbasi Akut - Antibiotik menurut NICE, 2019

NICE, 2019
PPOK Eksaserbasi Akut - Guideline Eksaserbasi Akut Berat

Pertimbangan pemberian
antibiotik :
- Peningkatan jumlah sputum
- Sputum berubah menjadi
purulen
- Peningkatan sesak

BELUM ADA DATA SPUTUM,


PERLU PENGAMBILAN SAMPEL
SPUTUM PASIEN

NICE, 2019
PPOK Eksaserbasi Akut - Antibiotik menurut PDPI, 2003

Antibiotik yang dapat dipilih jika perawatan di RS (PDPI, 2003) :


- Amoksilin dan klavulanat
- Sefalosporin generasi II & III injeksi
- Kuinolon per oral

ditambah dengan yang anti pseudomonas


- Aminoglikose per injeksi
- Kuinolon per injeksi
- Sefalosporin generasi IV per injeksi

Antibiotik direkomendasikan untuk diberikan selama 5-10 hari

PDPI, 2003
PPOK Eksaserbasi Akut - Kesesuaian Terapi
Terapi yang Diterima Pasien Rekomendasi Literatur Interpretasi/Rekomendasi

Nebu Combivent SABA dengan/tanpa antikolinergik Jenis obat : sudah sesuai


Isi : Ipratropium bromida (IV, Nebulizer) Rute obat : sudah sesuai
(antikolinergik) dan
Salbutamol (SABA) nebulizer

Flixotide Kortikosteroid IV Jenis obat : tidak sesuai,


Isi : Fluticasone Untuk eksaserbasi berat : direkomendasikan Prednison
(kortikosteroid) Prednison IV IV

Belum ada Antibiotik Direkomendasikan


(antibiotik yg ada untuk HAP Lini pertama : amoksisilin dan pemeriksaan sputum, jika
pada pasien) klavulanat positif diberikan antibiotik lini
pertama

O2 3 lt/mnt Terapi oksigen adekuat Sudah sesuai


PPOK Eksaserbasi Akut - Kesimpulan Assessment

1. Pasien diduga menderita PPOK eksaserbasi akut tipe berat, karena memenuhi indikasi
seperti peningkatan derajat sesak, frekuensi napas, pernapasan paradoksal, penurunan
kesadaran, memburuknya hasil pemeriksaan tanda vital, menderita Pneumonia (HAP)
2. Terdapat beberapa terapi PPOK yang belum sesuai pada pasien (sudah dijelaskan pada
halaman sebelumnya), sehingga simpulan rekomendasi terapi PPOK eksaserbasi akut
pada pasien :
a. Nebulizer Combivent
b. Prednison IV
c. O2 3 lt/mnt
d. Antibiotik (jika perlu) : Amoksisilin dan klavulanat
3. Diperlukan pemeriksaan sputum pada pasien, sehingga dapat mengetahui kondisi
pasien, apakah memenuhi indikasi pemberian antibiotik sebagai berikut:
a. Peningkatan jumlah sputum
b. Sputum berubah menjadi purulen
c. Peningkatan sesak
7

HAP dengan Sepsis

Diperlukan uji mikrobiologi untuk pasien sehingga dapat


mengetahui jenis mikroorganisme -> pertimbangan antibiotik

Dipiro, 2020
HAP dengan Sepsis

Untuk HAP dengan sepsis dapat


digunakan antibiotik salah satunya
ceftazidime + levofloksasin

Dipiro, 2020
8

Ensefalopati dengan Sepsis


Ensefalopati sepsis pada umumnya Diagnosis
terjadi sepsis berat dan menyebabkan 1. EEG : tidak spesifik, karena juga dapat
kegagalan multi organ. ditemukan pada pengaruh sedasi dan
Keadaan klinis : kerusakan metabolik
- Penurunan tingkat kesadaran dari mulai 2. CT Scan : untuk pemeriksaan
penurunan kewaspadaan ringan hingga kerusakan otak yang disebabkan oleh
tak merespon dan koma hipoksik/iskemik
- Status konfusional fluktuatif, inatensi 3. Penggunaan biomarker
dan kebiasaan yang tidak sesuai - S100B : meningkat pada serum dan
(ensefalopati ringan) cairan serebrospinal setelah terjadi
- Delirium, agitasi dan deteriorasi cedera otak
kesadaran dan koma (ensefalopati berat) - NSE : meningkat pada sirkulasi
- Kejang juga dapat timbul pada darah setelah meningkatnya
ensefalopati septik, tetapi tidak umum kematian sel saraf
Ensefalopati dengan Sepsis
Belum ada penanganan khusus untuk ensefalopati
sepsis -> masih sama dengan penanganan sepsis
umumnya

Dapat diberikan terapi simptomatik dan antibiotik (jika


sudah dilakukan uji mikrobiologi) selama 14 hari

Pada penelitian lain menyatakan bahwa


obat neuroleptik seperti Haloperidol
dapat digunakan untuk ensefalopati
sepsis, namun Haloperidol dinilai kurang
efektif

Bahan Ajar Ensefalopati, Sistem Neuropsikiatri, Landasan Journal of Clinical Medicine. 2020, 9, 703
Ilmiah Kedokteran Universitas Hasanudin
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang Sesuai / Tidak Rekomendasi
diberikan Sesuai

DM - HONK NaCl 0,9% NaCl 0,9% 1000 Tidak sesuai Peningkatan


250-500 mL / cc / 24 jam volume pemberian
jam sesuai NaCl 0,9%
status hidrasi ->
6000 - 12000
mL/24 jam

KCl 20-30 Tidak diberikan Tidak sesuai Dilakukan


mEq/jam dengan pemberian KCl
target nilai K 4-5
mEq/L
KESIMPULAN ASSESSMENT

Penyakit Terapi Literatur Terapi yang Sesuai / Tidak Rekomendasi


diberikan Sesuai

DM - HONK Drip insulin. Novorapid 4-4-4 Sesuai -


unit SC
Akan tetapi,
karena drip Lantus 0-0-0-10
insulin sudah unit SC
jarang
digunakan, maka
dapat diberikan
pengobatan
dengan rute
pemberian
subkutan
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang Sesuai / Tidak Rekomendasi
diberikan Sesuai

DM - Hipertensi ACEI (Captopril) Captopril 3x25mg Sesuai -


per NGT
25-75mg dalam dosis
terbagi (hipertensi)

DM - Dislipidemia Dosis statin maksimal - Rekomendasi ke dokter


( Target: LDL < 70 pertimbangkan untuk pemberian statin dan
mg/dL) menambahkan penggunaan Ezetemibe
Ezetemibe atau
inhibitor PCSK9
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang diberikan Sesuai / Tidak Rekomendasi
Sesuai

Prolaps ani Laxatives Laxadine 1x15mg per Konsultasikan ke dokter


NGT mengenai penggunaan
Laxadine -> 15-30 mg laxadine yang dapat
sehari sekali sebelum menyebabkan kehilangan
tidur (MIMS) cairan dan elektrolit

Rekomendasi pemberian
parafin cair jika masih
diperlukan laxatives

Ensefalopati dengan Pengobatan sama Haloperidol 2x0,5mg Sesuai -


sepsis dengan sepsis per NGT
umumnya, pengobatan
simptomatik. Jika ada
delirium : Haloperidol,
Ziprasidone
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang diberikan Sesuai / Tidak Rekomendasi
Sesuai

Acute Haloperidol Haloperidol 2x0,5mg Sesuai -


Confusional Moderate symptom : per NGT
State (Delirium) 0,5-2 mg secara oral
2-3x sehari
Severe symptom :
3-5 mg secara oral
2-3x sehari

DM - CAD Kombinasi - Aspilet Sesuai -


antiplatelet dan (antiplatelet)
antikoagulan 1x81mg per NGT
- Clopidogrel
(antiplatelet)
1x75mg per NGT
- Heparin
(antikoagulan)
3x5000mg SC
KESIMPULAN ASSESSMENT

Penyakit Terapi Literatur Terapi yang diberikan Sesuai / Tidak Rekomendasi


Sesuai

DM - Neuropatik Pregabalin (max 150 Tidak diberikan Tidak sesuai Rekomendasi ke dokter
mg / hari PO) atau pemberian pregabalin /
Duloxetine (60 mg duloxetine
sehari sekali PO)

Trombositosis Aspirin 75-162 Aspilet 81 mg/hari Sesuai -


mg/hari
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang diberikan Sesuai / Tidak Rekomendasi
Sesuai

PPOK Eksaserbasi SABA dengan/tanpa Nebu Combivent Sesuai -


Akut antikolinergik (IV, Isi : Ipratropium bromida
Nebulizer) (antikolinergik) dan
Salbutamol (SABA)
nebulizer

Kortikosteroid IV Flixotide Sesuai -


Untuk eksaserbasi berat Isi : Fluticasone
: Prednison IV (kortikosteroid)

Akan tetapi, untuk


eksaserbasi akut bisa
ditangani terlebih dahulu
dengan pemberian obat
yang bekerja secara
lokal (Flixotide). Jika
tidak membaik, baru
diberikan pengobatan
yang bekerja secara
sistemik yaitu
prednisone IV
KESIMPULAN ASSESSMENT
Penyakit Terapi Literatur Terapi yang diberikan Sesuai / Tidak Rekomendasi
Sesuai

PPOK Eksaserbasi Antibiotik Tidak diberikan Tidak sesuai Diperlukan pemeriksaan


Akut Lini pertama : amoksisilin sputum pasien
dan klavulanat Jika positif, rekomendasi ke
dokter pemberian
amoksisilin dan klavulanat

Terapi oksigen adekuat O2 3 lt/mnt Sesuai -

HAP dengan sepsis Piperacillin/tazobactam or Ceftazidime 3x2 gram IV Sesuai -


ceftazidime or cefepime (hari ke 2)
or carbapenem + Levofloxacin 1x750 mg IV
levofloxacin/ciprofloxacin
(hari ke 7)
or aminoglycoside
20 21

04

PRESENTATION
MEDICAL

Drug Related
Problems
(DRPs)
20 21
DRPs
Jenis DRP Ada/Tidak ada Keterangan

Obat tanpa indikasi Tidak ada -

Indikasi tidak Ada ● Tidak ada pemberian KCl 20-30 mEq/jam


terobati untuk DM-HONK
● Tidak ada pengobatan untuk nyeri pada
DM - neuropati
● Tidak ada pengobatan untuk DM -
dislipidemia
● Tidak ada pengobatan antiinflamasi
untuk phlebitis

Ketidaktepatan Ada Lantus seharusnya diberikan ketika pasien


pemilihan obat sadar
DRPs : INTERAKSI OBAT
Ceftazidi Levoflox Combive Haloperi Clopidog Omepraz
Flixotide Novorapid Lantus Heparin Aspilet Laxadine Captopril
me acin nt dol rel ol

- - - -

Interaksi Mayor Interaksi Moderate


● Aspilet + : ● Aspilet + :
○ Clopidogrel ○ Captopril
○ Heparin ○ Novorapid
● Clopidogrel + : ○ Lantus
○ Heparin ○ Levofloxacin
○ Omeprazol ● Captopril + :
● Haloperidol + Levofloxacin ○ Novorapid
● Novorapid + Levofloxacin ○ Lantus
● Lantus + Levofloxacin
DRPs : ADVERSE DRUG REACTION (ADR)

Novorapid +
Ceftazidime Levofloxacin Combivent Flixotide Haloperidol
Lantus

Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan


Pemantauan
fungsi ginjal, gula darah, gula darah gula darah, tekanan darah dan
tekanan
hematologi, fungsi hati, dan tekanan hematologi.
darah dan
dan serta rasa sakit deteriorasi darah, dan Waspada tremor
renal
pendarahan seketika penglihatan hematologi dan kejang
DRPs : ADVERSE DRUG REACTION (ADR)

Heparin Aspilet Clopidogrel Omeprazol Laxadine Captopril

Pemantauan
Pemantauan
Waspada tekanan
Pemantauan tekanan Pemantauan Pemantauan
pendarahan, darah.
pendarahan darah, fungsi hati, fungsi ginjal
ulcer, dan Waspada
dan hematologi, ginjal, dan dan
mual mual
hematologi dan hematologi hematologi
muntah muntah dan
pendarahan
pusing
Jenis DRP Ada/Tidak ada Keterangan

Gagal menerima obat Tidak ada -

Subterapeutik Ada Volume NaCl 0,9% 1000 mL / 24 jam


seharusnya 6000 - 12000 mL / 24
jam

Overdosis Tidak Ada -


20 21

05

PRESENTATION
MEDICAL

Planning
3.1. Tujuan Terapi
3.2. Terapi Farmakologi
3.3 Terapi Non-Farmakologi
3.4. Informasi

20 21
20 21

Tujuan Terapi
No Kondisi Klinis Tujuan Terapi

1 Penurunan Kesadaran ● Menangani penyebab/pemicu utama


(Acute Confusional State/ ● Menangani gejala (delirium)
Ensefalopati Sepsis) ● Menyediakan lingkungan terbaik untuk mendukung kesembuhan

PRESENTATION
tubuh dan menenangkan pikiran
MEDICAL

2 HAP late onset + sepsis ● Eradikasi mikroorganisme penyebab penyakit melalui pemilihan
antibiotik yang tepat & disertai penyembuhan klinis secara
menyeluruh
● Meminimalkan konsekuensi terapi yang tidak diinginkan (toksisitas
dan infeksi sekunder)
● Minimasi biaya melalui program rawat jalan & terapi oral bila mungkin

3 PPOK eksaserbasi akut ● Mencegah keparahan penyakit lebih lanjut


● Menangani gejala
● Meningkatkan toleransi olahraga
● Meningkatkan status kesehatan secara keseluruhan
● Mencegah serta mengobati eksaserbasi dan komplikasi
● Menurunkan morbiditas dan mortalitas

20 21
20 21

Tujuan Terapi
No Kondisi Klinis Tujuan Terapi

4 CAD NSTEMI anterior killip 1 ● Memantau dan menjaga kestabilan kondisi pasien
(perbaikan) ● Mencegah kerusakan lebih lanjut pada jantung

PRESENTATION
5 DM tipe 2 + komplikasi HONK, ● Memantau kadar gula darah dan meringankan gejala hiperglikemia
MEDICAL

CAD, neuropati (perbaikan) ● Mencegah terjadinya hipoglikemia atau efek samping lain
● Mencegah perkembangan komplikasi mikro- & makro-vaskular lainnya
● Rehidrasi pasien secara intensif sambil mempertahankan homeostasis
elektrolit
● Menangani penyakit penyerta dan komplikasi lainnya
● Mengawasi dan membantu fungsi kardiovaskular, pulmonari, ginjal,
dan sistem saraf pusat.
● Meminimalkan beban pengobatan

6 Sindrom geriatri + acute ● Menangani penyebab/pemicu utama & gejala


confusional state, inaniasi, ● Menyediakan lingkungan terbaik untuk mendukung kesembuhan
imobilisasi, instability tubuh dan menenangkan pikiran
● Menangani gangguan kemampuan gerak dengan terapi fisik

20 21
20 21

Tujuan Terapi
No Kondisi Klinis Tujuan Terapi

7 Phlebitis a/r antebrachii Mengurangi dan menyembuhkan gejala tidak nyaman pada pasien
sinistra (perbaikan)

PRESENTATION
8 Prolapsus ani ● Mengoreksi prolapsus
MEDICAL

● Meringankan atau mengobati konstipasi

9 Hipertensi tingkat I ● Menurunkan tekanan darah hingga max 150/90 mmHg


● Mencegah keparahan lebih lanjut pada kondisi kardiovaskular dan
penyakit ginjal

10 Anemia Trombositosis ● Mengobati penyakit pemicunya (trombositosis sekunder akibat


anemia kekurangan zat besi)
● Mencegah terjadinya pembekuan darah
● Menurunkan morbiditas dan mencegah komplikasi dalam kasus
trombositosis sekunder

Meningkatkan kualitas hidup pasien

20 21
20 21

Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi

1 Ensefalopati Pasien diberikan : Haloperidol 0.5 mg dua kali sehari per NGT
Sepsis Haloperidol 2x0.5 mg per NGT
Antibiotik (sama seperti HAP)

PRESENTATION
MEDICAL

2 HAP late onset Pasien diberikan : Ceftazidime 3x2 gram IV selama 2 hari pertama
+ sepsis Antibiotik berupa Levofloxacin 500 mg sekali sehari selama 5 hari
Ceftazidime 3x2 gram IV (hari ke 2),
Levofloxacin 1x750 mg IV (hari ke 7)

3 PPOK Pasien diberikan : Nebu combivent (Ipratropium bromide 20


eksaserbasi ● Nebu combivent + flixotide tiap 6 jam mcg dan Salbutamol 100 mcg per inhalasi)
akut empat kali inhalasi sehari, maksimal 6 kali
inhalasi sehari
Flixotide (Fluticasone propionate) nebu dengan
dosis awal 1 sprays (50 mcg) tiap nostril, dua
kali sehari, maksimal 2 spray/nostril/hari (200
mcg/hari)
(Perlu pemeriksaan lebih lanjut terkait kultur
bakteri untuk menentukan antibiotik)

20 21
20 21

Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi

4 DM tipe 2 + Pasien diberikan : Cairan hidrasi IV


komplikasi ● IVFD NaCl 0,9 % 1000 CC/24 Infus 0.9% NaCl 250-500 mL/jam sesuai status hidrasi
SHH/HONK jam Kebutuhan sehari : 6000-12000 mL

PRESENTATION
Kurang, hanya cukup
MEDICAL

Terapi Insulin
untuk awal sebelum
Drip Insulin Aspart (Novorapid) 0.1 U/kgBB/jam
penentuan status hidrasi Kebutuhan sehari : (tidak ada BB)
● Novorapid 4-4-4 unit sc
● Lantus 0-0-0-10 unit sc Bila GD tidak turun <10% dalam 1 jam pertama, maka diberi
Novorapid bolus IV 0.14 U/kgBB dan lanjut Drip Novorapid

Bila GD<300 g/dL maka diberi Drip Novorapid 0.02-0.05


U/kgBB
GD dicek tiap 2-4 jam sampai stabil

Setelah sadar diberi SC Lantus dan IV Novorapid

NOTE: Insulin drip sudah jarang digunakan → dapat diberi


lantus sc secara langsung

20 21
20 21

Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi

4 DM tipe 2 + Pasien diberikan : Pemberian Kalium Klorida


komplikasi IVFD NaCl 0,9 % 1000 CC/24 Infus KCl 20-30 mEq/jam dengan target 4-5 mEq/L

PRESENTATION

SHH/HONK jam
MEDICAL

Kurang, hanya cukup Untuk menentukan dosis, perlu koreksi kalium dengan
untuk awal sebelum rumus :
penentuan status hidrasi Koreksi kalium (mEq total)
● Novorapid 4-4-4 unit sc = (K serum yang diinginkan - K serum yang sekarang) ×
0.3 × BB (Namun tidak ada data BB pasien)
● Lantus 0-0-0-10 unit sc
Misalnya BB = 60 kg, maka koreksi kalium
Kecepatan aliran infus KCl : = (5 - 4.2) × 0.3 × 60
= 14.4 mEq
JIka 25 mL otsu dalam 100 mL
NaCl, artinya 72 mL (~14,4 mEq) Cairan injeksi 7.46%, 1 mL mengandung KCl 74.6 mg
harus diberikan ke pasien setara 1 mEq
Artinya pasien butuh 14.4 mL KCl 7.46%
R = (72 mL × 20 tetes/mL) / 86 min Kecepatan maks. 10 mEq/jam (10 mL/jam)
R = 16.74 tetes/min ~17 tetes/min Diberikan infus KCl selama 1 jam 26 menit

20 21
20 21

Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi

DM tipe 2 + Pasien diberikan : Antiplatelet


komplikasi ● Aspilet 1x81 mg per NGT Kombinasi antara aspirin dan clopidogrel

PRESENTATION
SKA/CAD ● Clopidogrel 1x75 mg per Aspirin 81 mg sekali sehari per NGT
NGT Clopidogrel 75 mg sekali sehari per NGT
MEDICAL

● Heparin profilaksis 3x5000


Antikoagulan
unit sc
Heparin profilaksis 5000 unit sc tiga kali sehari

DM tipe 2 + Pasien diberikan : Duloxetine 60 mg sekali sehari per NGT


komplikasi -
Neuropati

DM tipe 2 + Pasien diberikan : Captopril 25 mg tiga kali sekali per NGT


komplikasi Captopril 3x25 mg per NGT
Hipertensi

20 21
20 21

Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi

5 CAD NSTEMI Pasien diberikan : Aspirin


anterior killip 1 -
(perbaikan) Dislipidemia

PRESENTATION
Atorvastatin 20 mg sekali sehari per NGT
MEDICAL

Ezetimibe 10 mg sekali sehari per NGT

Captopril

7 Phlebitis a/r Pasien diberikan : Infus Ibuprofen 400 mg tiap 6 jam yang dapat
antebrachii Clopidogrel 1x75 mg per NGT diberikan paling tidak 30 menit, maksimal 3200 mg
sinistra per hari
(perbaikan)
Clopidogrel

8 Prolapsus ani Pasien diberikan : (Perlu rekomendasi kepada dokter untuk


Laxadine 1x15 ml per NGT mempertimbangkan penggunaan parafin cair)

20 21
20 21

Terapi Farmakologi
No Kondisi Klinis Pertimbangan Kesesuaian Terapi Saran Terapi

9 Hipertensi Pasien diberikan : Captopril 25 mg tiga kali sehari per NGT


tingkat I Captopril 3x25 mg per NGT

PRESENTATION
10 Trombositosis Pasien diberikan : Aspirin
MEDICAL

11 Anemia Pasien diberikan : (Terapi vitamin B12 (Hydroxocobalamin) dan asam


- folat diberikan jika anemia terjadi akibat PPOK
eksaserbasi akut, Thrombophlebitis dan DM)

12 Penanganan Pasien diberikan : Omeprazole 40 mg satu kali sehari IV


efek samping Omeprazole 1×40 mg iv
penggunaan
aspirin
(GI) Tukak
peptik

20 21
20 21

Terapi Farmakologi (Rangkuman)


1. Terdapat data pemeriksaan pendukung yang harus dilengkapi sebagai dasar rasionalitas
terapi
● Data BB dan TB → penentuan dosis dalam terapi farmakologi

PRESENTATION
● Data pengujian konfirmasi bahwa agen infeksius penyebab PPOK adalah bakteri
MEDICAL

melalui kultur sputum → bukti dasar penggunaan agen antibiotik

2. Keberlanjutan penggunaan antibiotik amoksisilin + asam klavulanat bergantung pada


hasil uji kultur sputum dan hasil tindak lanjut bersama dokter penanggung jawab
● Bila hasil uji kultur tidak berhasil membuktikan keberadaan bakteri → penggunaan
antibiotik dapat dihentikan
● Bila hasil uji kultur menyatakan bahwa PPOK disebabkan oleh bakteri yang resisten →
rekomendasi penggantian amoksisilin + asam klavulanat menjadi agen antibakteri lini
lain

20 21
20 21

Terapi Farmakologi (Rangkuman)


3. Penggunaan obat sesuai dengan resep dokter
● Captopril: 3x1 @25 mg melalui NGT
● Haloperidol: 2x1 @0,5 mg melalui NGT
● Aspilet: 1x1 @81 mg melalui NGT
● Clopidogrel: 1x1 @75 mg melalui NGT

PRESENTATION
● Heparin: 3x1 @5000 mg secara subkutan
MEDICAL

● Nebu Combivent: 4x1 @1-2 puff


● Ceftazidime: 3x1 @2 gram (hari ke-2)
● Levofloksasin: 1x1 @750 mg (sejak hari ke-7) secara iv
● Omeprazole: 1x1 @40 mg secara iv
● Lantus: 0-0-0-10 unit secara sc
● Oksigen: 3 liter/menit

4. Saran perubahan bentuk sediaan/dosis/interval pemberian obat pada resep dokter


● Volume infus NaCl 0,9% dapat ditingkatkan menjadi 6000-12000 mL/24 jam
● Interval pemberian Flixotide (Fluticasone propionate) sebaiknya diganti menjadi 2 kali sehari (setiap 12 jam)
dengan dosis @100 mcg → peningkatan frekuensi pemberian obat tidak didukung bukti peningkatan manfaat
terapi dan beresiko meningkatkan resiko efek samping berbahaya (AHFS Nov 2011)

20 21
20 21

Terapi Farmakologi (Rangkuman)


5. Saran perubahan jenis obat pada resep dokter
● Laksatif: Laxadine → Paraffin Cair
○ Melalui NGT
○ Paraffin cair 1x1 @15 mg sebelum tidur

PRESENTATION
6. Saran penambahan obat selain yang telah diberikan dalam resep dokter
MEDICAL

● Rekomendasi pemberian KCl untuk memperbaiki kadar kalium darah akibat DM-HONK
○ Infus dengan kecepatan 17 tetes/menit
○ KCl 20-30 mEq/jam (14.4 mEq atau 14.4 mL KCl 7.46%)
○ Diberikan hingga target nilai K=4-5 mEq/L
● Rekomendasi pemberian Atorvastatin & Ezetimibe untuk terapi CAD NSTEMI
○ Melalui NGT
○ Atorvastatin 1x1 @40 mg
○ Ezetimibe 1x1 @10 mg

20 21
20 21

Terapi Farmakologi (Rangkuman)


6. Saran penambahan obat selain yang telah diberikan dalam resep dokter
● Rekomendasi pemberian Duloxetine untuk terapi DM-Neuropatik
○ Melalui NGT
○ Duloxetine 1x1 @60 mg

PRESENTATION
● Rekomendasi pemberian Infus Ibuprofen untuk terapi Phlebitis a/r
Infus Ibuprofen 400 mg tiap 6 jam, selama 30 menit
MEDICAL


● Rekomendasi pemberian Amoksisilin + Asam Klavulanat untuk terapi PPOK Eksaserbasi
Akut
○ Secara intravena
○ Clavamox 3x1 jika uji kultur sputum memberi hasil positif

20 21
Terapi Non Farmakologi
No. Kondisi Klinis Terapi Non Farmakologi yang disarankan

1. Penurunan kesadaran ec dd/ - Konsumsi makanan kaya Mg dan zat besi


Acute confusional state/ (ensefalopati sepsis)
ensefalopati sepsis - Menjaga suhu lingkungan yang hangat

2. HAP late onset dengan sepsis - Terapi oksigen


- Asupan cairan dan nutrisi
- Rehabilitasi paru

3. PPOK exacerbasi akut - Terapi Oksigen (Jika SpO2 < 92%)


- Terapi Ventilasi Mekanik dengan NIPPV

4. CAD NSTEMI anterior Killip 1 - Mengurangi nyeri : relaksasi


(perbaikan) - Membatasi makanan yang mengandung lemak
jenuh
Terapi Non Farmakologi
No. Kondisi Klinis Terapi Non Farmakologi yang disarankan

5. DM tipe 2 dengan komplikasi - Edukasi mengenai penyakit dan pengobatan


HONK, CAD dan neuropati - Edukasi perawatan kaki (DM neuropati)
(perbaikan) - Keseimbangan cairan
- Diet nutrisi

6. Sindroma geriatric dengan - Imobilisasi : Terapi fisik dan latihan jasmani


acute confusional state, teratur. Pasien tirah baring : perubahan posisi
inaniasi, imobilisasi, instability secara teratur di tempat tidur
- Instability : pembatasan berpergian, penggunaan
alat bantu gerak(*)
- Inaniasi : asupan nutrisi

7. Phlebitis a/r antebrachii sinistra - Kompres air hangat


(perbaikan)

8. Prolaps ani - Tindakan operasi (jika nyeri tidak tertahankan)


20 21

Terapi Non Farmakologi


No Kondisi Klinis Terapi Non Farmakologi yang disarankan

9. Hipertensi tingkat I - Modifikasi gaya hidup (pembatasan konsumsi


garam)

PRESENTATION
- Istirahat cukup
MEDICAL

20 21
20 21

Jadwal Pemberian Obat


(Keterangan)
1. Asumsi jadwal makan pasien di rumah sakit

Jadwal Makan Rentang Waktu Makan Pasien Mulai Mengonsumsi Makanan

Sarapan 07.00-08.00 07.00

PRESENTATION
Makan siang 11.30-12.30 11.30
MEDICAL

Makan malam 17.30-18.30 17.30

2. Beberapa obat diberikan hanya ketika gejala muncul → di-highlight hijau


3. Beberapa obat hanya dapat diberikan setelah terdapat hasil pemeriksaan pendukung kondisi klinis pasien atau
setelah penggunaan obat tertentu → di-highlight biru
4. Terdapat 14 jenis interaksi obat dengan kategori mayor → penggunaan kedua obat harus dijeda minimal 1 jam
● Aspilet + Clopidogrel ● Clopidogrel + Duloxetine ● Clopidogrel + Omeprazol
● Aspilet + Duloxetine ● Clopidogrel + Heparin ● Novorapid + Levofloksasin
● Aspilet + Heparin ● Clopidogrel + Ibuprofen ● Lantus + Levofloksasin
● Aspilet + Ibuprofen ● Haloperidol + Levofloksasin ● Duloxetine + Ibuprofen
● Captopril + KCl ● Heparin + Ibuprofen

20 21
Saran Jadwal Penggunaan Obat
Jam
Nama Obat Rute
05. 06. 07. 08. 10.3 11. 12.0 12. 14.0 15.0 16. 17. 18.0 18. 20. 22. 23. 24.
00 00 00 00 0 00 0 30 0 0 30 00 0 30 00 00 00 00

Haloperidol NGT ✓ ✓

Nebu Combivent inh ✓ ✓ ✓ ✓

Flixotide inh ✓ ✓

Amoksisilin + As.
iv ✓ ✓ ✓
klavulanat

Ceftazidime* iv ✓ ✓ ✓

Levofloksasin iv ✓

NaCl 0,9% infus ✓

KCl infus ✓

Omeprazole iv ✓
Saran Jadwal Penggunaan Obat
Jam

Nama Obat Rute


05.0 06.0 07. 08.0 10. 11. 12. 12. 14. 15. 16. 17. 18. 18. 20.0 22.0 23. 24.0
0 0 00 0 .30 00 00 30 00 00 30 00 00 30 0 0 00 0

Novorapid iv ✓ ✓ ✓

Lantus sc ✓

Aspilet NGT ✓

Clopidogrel NGT ✓

Heparin sc ✓ ✓ ✓

Duloxetine NGT ✓

Captopril NGT ✓ ✓ ✓

Atorvastatin NGT ✓

Ezetimibe NGT ✓

Ibuprofen infus ✓ ✓ ✓ ✓

Paraffin cair NGT ✓


20 21

Monitoring
dan
Informasi

PRESENTATION
MEDICAL

20 21
Monitoring
Haloperidol ● Monitoring gejala psikis meliputi kemampuan komunikasi, penurunan
halusinasi dan delusi, peningkatan sosialisasi
● Monitoring elektrokardiogram secara berkala

Nebu combivent ● Pemantauan teknik penggunaan oleh pasien


dan flixotide ● Perbaikan fungsi pernapasan
● Evaluasi penggunaan lanjutan
● Monitoring secara berkala adanya epistaksis, ulserasi nasal, infeksi
Candida albicans, perforasi nasal septal

Amoxicillin/ Pemantauan efikasi, pemantauan ginjal, hati, dan hematopoietik


clavulanat

Ceftazidime ● Perbaikan gejala infeksi


● Pemantauan prothrombin, fungsi ginjal, gejala superinfeksi
Monitoring
Levofloksasin ● Perbaikan gejala
● Pemantauan demam, CBC, dan efek samping
● Pemantauan gula darah dan fungsi hati

NaCl dan KCl infus Pemantauan konsentrasi elektrolit dalam serum, keseimbangan asam
basa, ECG, keseimbangan cairan, gejala ektravasasi

Omeprazol Pemantauan sekresi asam lambung dan gejala

Novorapid ● Monitoring HbA1c, kadar glukosa darah, hiperglikemia,


ketoasidosis
● Pemantauan gejala gagal jantung

Lantus Monitoring HbA1c, kadar glukosa darah, hiperglikemia/hipoglikemia

Aspilet Perbaikan gejala, pemantauan adanya efek samping dan toksisitas


Monitoring
Clopidogrel Perbaikan gejala dan pemantauan efek samping

Heparin ● Pada pemberian sc dilakukan monitoring kecukupan dosis pada


4-6 jam setelah pemberian
● Uji koagulasi untuk memantau resistensi pasien terhadap heparin
● Pemantauan kadar hematokrit, kadar platelet, dan adanya darah
dalam feses

Duloxetine Pemantauan efikasi dari skala nyeri.

Captopril Pemantauan tekanan darah, kepatuhan terapi pasien

Paraffin cair Pemantauan efek samping


Monitoring
Atorvastatin Monitoring intensif fungsi hati jika terdapat gejala, pemantauan kadar
kreatin kinase

Ezetimibe Pemeriksaan panel lipid, pemantauan fungsi hati.

Ibuprofen Penurunan gejala demam, pemantauan profil CBC

- Monitoring saturasi oksigen


- Monitoring TNRS IO (tekanan darah, nadi, respiratory rate, suhu)
- Monitoring gejala dari interaksi mayor
Informasi untuk Dokter

1. Rekomendasi peningkatan volume pemberian NaCl 0,9% 250-500 mL / jam


sesuai status hidrasi -> 6000 - 12000 mL/24 jam pada kondisi DM-HONK
2. Rekomendasi pemberian KCl 20-30 mEq/jam dengan target nilai K 4-5 mEq/L
pada kondisi DM-HONK
3. Rekomendasi pada dokter untuk pemberian statin dan Ezetimibe untuk kondisi
Dislipidemia pasien ( LDL > 70 mg/dL, HDL rendah)
4. Rekomendasi pemberian pregabalin max 150 mg / hari PO) atau Duloxetine (60
mg sehari sekali PO) untuk DM-Neuropatik
5. Rekomendasi pemeriksaan sputum pada HAP pasien untuk memenuhi indikasi
pemberian jika positif diberikan antibiotik
6. Rekomendasi penggantian laxadine dengan parafin cair.
Informasi untuk Perawat
1. Aturan pakai dan cara pemberian obat yang tepat untuk pasien
2. Melakukan monitoring kondisi pasien setelah pemberian obat seperti
memantau apakah terjadi ROM, kemudian melaporkannya kepada tenaga
kesehatan lain (dokter dan apoteker)
3. Memberikan obat kepada pasien secara tepat sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan (lihat di plan : saran jadwal pemberian obat)

Nama Tindakan Informasi

Head up 30o ● Memposisikan pasien dalam keadaan head up 30o derajat


● Pengaruh posisi head up 30o derajat adalah dapat meningkatkan
ekspansi paru-paru dan aliran oksigen ke otak

Terapi Oksigen ● Oksigen untuk menjaga saturasi dalam rentang normal dan
(O2) menangani respiration failure
● Diberikan 3 liter/menit
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi

Haloperidol ● Haloperidol 0.5 mg diberikan dua kali sehari per NGT


● Lakukan pemantauan QT Interval pasien, karena interaksi antara Haloperidol
dan Levofloxacin dapat memperpanjang QT Interval
● Monitoring gejala psikis meliputi kemampuan komunikasi, penurunan
halusinasi dan delusi, peningkatan sosialisasi

Nebu ● Nebu Combivent mengandung Ipratropium bromide 20 mcg dan Salbutamol


combivent 100 mcg per inhalasi
● Dosis untuk pasien 4 kali inhalasi per hari (maksimal 6 kali inhalasi per hari)
● Bantu pasien dalam menggunakan nebulizer

Nebu flixotide ● Mengandung Fluticasone propionate


● Dosis yang diberikan : dosis awal 1 sprays (50 mcg) tiap nostril, dua kali
sehari, maksimal 2 spray/nostril/hari (200 mcg/hari)
● Bantu pasien dalam menggunakan nebulizer
● Pantau kondisi gula darah dan deteriorasi penglihatan pada pasien
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi

Ceftazidime ● Ceftazidime diberikan 3x2 gram IV (hari ke 2)


● Pemantauan gejala gangguan ginjal dan pendarahan

Levofloxacin ● Levofloxacin diberikan 1x750 mg secara IV (hari ke 7)


● Pemantauan kadar gula darah secara berkala karena Levofloxacin
berinteraksi mayor dengan insulin yang dapat meningkatkan resiko
hiperglikemia/hipoglikemia

Insulin ● Bila gula darah pasien tidak turun <10% dalam 1 jam pertama, maka diberi
injeksi subkutan Novorapid 0.14 U/kgBB
● Gula darah dicek tiap 2-4 jam sampai stabil
● Setelah sadar, pasien diberi SC Lantus dengan dosis 0-0-0-10 unit secara sc
● Pantau gejala hipoglisemia pada pasien
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi

Cairan Hidrasi ● Pasien diberi Infus 0.9% NaCl 250-500 mL/jam sesuai status hidrasi
● Kebutuhan pasien : 6000-12000 mL

Kalium ● Pasien diberikan 4.4 mL KCl 7.46% dengan kecepatan maks. 10


mEq/jam (10 mL/jam)
● Diberikan secara infus IV dengan kecepatan 17 tetes/menit

Antiplatelet ● Aspirin 81 mg diberikan sekali sehari per NGT dan Clopidogrel 75 mg


(Aspirin + diberikan sekali sehari per NGT untuk terapi komplikasi SKA/CAD yang
Clopidogrel) disertai DM Tipe 2
● Pantau tanda/gejala perdarahan pada pasien

Antikoagulan ● Heparin profilaksis 5000 unit diberikan secara sc tiga kali sehari
(Heparin) ● Pada pemberian sc dilakukan monitoring kecukupan dosis pada 4-6
jam setelah pemberian
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi

Duloxetine ● Duloxetine 60 mg sekali sehari per oral


● Pantau tanda/gejala perdarahan pada pasien karena terdapat
interaksi mayor dengan aspirin yang dapat meningkatkan resiko
perdarahan

Captopril ● Captopril diberikan 25 mg tiga kali sekali per NGT


● Pantau tekanan darah, kondisi ginjal, dan profil hematologi
pasien

Anti ● Pasien diberikan Atorvastatin 20 mg sekali sehari per NGT dan


Dislipidemia Ezetimibe 10 mg sekali sehari per NGT
● Pantau profil lipid dan kondisi organ hati pasien
Informasi untuk Perawat
Nama Obat Informasi

Ibuprofen ● Infus Ibuprofen 400 mg tiap 6 jam diberikan paling tidak 30 menit,
maksimal 3200 mg per hari
● Pantau gejala perdarahan pada pasien

Paraffin cair ● Paraffin cair diberikan 1x1 @15 mg sebelum tidur melalui NGT
● Pemantauan tekanan darah dan gejala mual, muntah dan, dan
pusing pada pasien

Clavamox ● Jika kultur sputum pasien memberikan hasil positif, maka pasien
diberikan Clavamox 3x1 secara IV

Omeprazole ● Diberikan melalui rute IV dosis 1x40 mg (setiap 24 jam)


● IV infus diberikan selama 20-30 menit
● Penyimpanan setelah rekonstitusi, selama 4 jam pada suhu
dibawah 25oC
Informasi untuk Ahli Gizi
1. Rekomendasi pemberian total energi untuk pasien DM :
- Asupan untuk pasien DM: 25-30 kalori/BB ideal/hari, dengan pembagian makanan
dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%) serta 2-3
porsi kecil selingan (masing-masing 10-15%).
- Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total 60-70%
- Berikan jus untuk mengganti karbohidrat 6 x 250 kkal/hari (Total 1500 kkal) seperti
jus cranberry, jus apel
- Protein, normal yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total dengan memberikan
seperti daging sapi, telur, tahu
- Lemak, sedang yaitu 20-25% disertai pemberian sayuran, buah-buahan dengan
serat : 25 gram per hari, dan susu rendah lemak (membatasi makanan yang
mengandung lemak jenuh)
2. Rekomendasi makanan kaya magnesium dan zat besi (untuk ensefalopati sepsis)
3. Rekomendasi pengaturan asupan cairan (elektrolit) sesuai dengan status hidrasi
4. Rekomendasi diet DASH (kurangi asupan garam, lemak, kolesterol, dan
meningkatkan asupan protein, serat, kalsium, dan kalium)
Informasi untuk Pasien
1. Pola istirahat dan durasi tidur terjaga dengan baik (7-9 jam perhari)
2. Keluarga membantu menenangkan secara verbal serta menciptakan lingkungan yang
tenang dan nyaman bagi pasien (menenangkan pikiran)
3. Melakukan terapi fisik untuk menangani gangguan kemampuan gerak (imobilisasi)
4. Edukasi terkait penyakit dan pengobatan termasuk efek samping (keluarga pasien)
5. Mengikuti saran ahli gizi dan patuh dalam mengkonsumsi makanan kaya zat Mg dan Fe,
diet nutrisi (terkait DM), dan cairan yang terukur
6. Memberikan informasi terkait cara rehabilitasi paru (latihan otot respirasi, batuk yang
efektif, cara mengeluarkan droplet, serta rehabilitasi otot gerak dan abdomen)untuk
meningkatkan prognosis, fungsi organ, dan kualitas hidup pasien.
7. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh (konsultasi dengan ahli gizi)
8. Mengedukasi perawatan kaki, pemeriksaan kaki setiap hari (apakah ada tanda radang atau
luka), cuci kaki dengan air hangat setiap hari ( juga menggunakan sabun mandi),
menggunakan alas kaki (kaos kaki), gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari
kaki, dan berikan pelembab pada daerah kaki kering.
9. Sarankan untuk tirah baring yakni mengatur posisi secara teratur dan nyaman di tempat
tidur dan tidak melakukan aktivitas berat
10. Edukasi terkait diet DASH yang dikonsultasikan dengan ahli gizi.
Informasi untuk Pasien
11. Cara penggunaan injeksi subkutan Novorapid

Sumber :
https://rsudtulungagung.com/
20 21

Daftar Pustaka
AHFS November 2011 Compiled HTML (Fluticasone Propionate)
Avucgak D, Blocher NC. 2021. “Hyperosmolar Hyperglycemic State Treatment & Management”.
https://emedicine.medscape.com/article/1914705-treatment; Diakses pada 25 Oktober 2021
pukul 02.24 WIB

PRESENTATION
Chaudhry N, Duggal AK. 2014. Sepsis Associated Encephalopathy. Advance in Medicine, Vol. 2014,
MEDICAL

Article ID 762320, doi: 10.1155/2014/762320 (halaman 1-16)


DiPiro J, Yee GC, Posey LM, Haines ST, Nolin TD, Ellingrod V. 2020. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic
Approach, 11th Edition. New York: McGraw Hill (halaman 296-300, 1226, 5246)
Handaya AY, Fauzi AR. 2018. Handsewn Perineal Rectosigmoidectomy (Altemeier) for Complete
Full-Thickness Rectal Prolapse: A Case Study. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, Vol. 9,
No. 3, doi: 10.20885/JKKI.Vol9.Iss3.art10 (halaman 195-201)
IBM Micromedex Drug Interactions Mobile Application
IBM Micromedex Drug Reference Mobile Application
Jaishankar D. 2020. “Secondary Thrombocytosis Medication”.
https://emedicine.medscape.com/article/206811-medication#; Diakses pada 26 Oktober 2021
pukul 03.20 WIB

20 21
20 21

Daftar Pustaka
Mayo Clinic. 2020. “Delirium”.
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/delirium/diagnosis-treatment/drc-20371391;
Diakses pada 25 Oktober 2021 pukul 01.41 WIB
MIMS. Laxadine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/laxadine diakses pada 25 Oktober 2021

PRESENTATION
pukul 11.49 WIB.
MEDICAL

MIMS. Captopril. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/captopril?mtype=generic diakses pada


25 Oktober 2021 pukul 11.53 WIB
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner
Akut Edisi Ketiga. Jakarta: Centra Communications (Halaman 15-42)

20 21

Anda mungkin juga menyukai