Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FIQH IBADAH

Tentang

“Bersuci dari Hadas (Wudu’ & Mandi)”

Di Susun Oleh :

SUCI RIZKI

2014080025

Dosen Pengampu:

Drs. Ilman Nasution, MA

JURUSAN TADRIS IPA (KONSENTRASI FISIKA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1443 H/ 2021 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam pada semester III, dengan judul “Bersuci dari Hadas (Wudu’ &
Mandi)”

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Ilman Nasution, MA sebagai dosen
pengampu mata kuliah Fiqh Ibadah.

Dengan membuat makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami materi yang di
bahas. Kemudian saya juga berharap, semoga makalah saya dapat memberi informasi yang
berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa sebagai calon pendidik.

Jambi, 13 September 2021

Pemakalah

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 5
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Whudu’ 6
B. Mandi 9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Firman Allah:
ْ C َ‫وا ال ت‬CCُ‫الةَ َمن‬CC‫ال ُو َن َوال ُجنُبًا إ َما تَقُول ُموا ْع َل َرى َحتَّى تَ ْم ُس َكا ْنتُ َ َوأ َربُوا ال َّص‬
َِّ ‫ق ِذي َن آ‬
ِ ‫ي َعاب َس ى ِ ِر يَا أ ي َ ِي ل َحتَّ ب َء ِ َسا ُم النِّ ْو ال َم ْستُ َ َغ‬
‫ا َ ر‬CC‫ ٌد ِ ْمن ُ ْكم ِم َن ال َ َء أ ْو َج‬C‫ائ ِط أ ْ َح‬ ُّ ‫َها ال‬
َ ‫دي ُ ْكم إ‬CCِ‫أ ْو َعلَى َسفَ َ ْم َ ْمر َضى أ ْن ُ ْكنتُ ِ َوإ ُوا َم تَ ْغتَ ِسل ِجدُوا ْم تَ فَل ا ًء فَت ََي َّ ُمموا َ هَ َكا َن َع َّ َّن الل ِ ْي‬
ِ َ ‫َوأ ِ ُو ُجو ِه ُ ْكم ِبًا فَا ْم َس ُحوا ب‬
ُ‫ًّوا َغفُو ًرا ف‬C} ً‫صعيدًا َط ِّي‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu solat, sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan
pula menghampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan berjunub), terkecuali
sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang
bermusafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan
tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (Surah Al-Nisa’, 4:43)
Berdasarkan firman Allah diatas dapat disimpulkan bahwa sarana yang dapat
digunakan untuk bersuci adalah sebagaiberikut : Air dapat digunakan untuk mandi,
wudhu, dan membersihkan benda-benda yang terkena najis.
B. Rumusan Masalah
1. Whudu untuk mensucikan hadas ?
2. Mandi untuk mensucikan hadas ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana Whudu itu mensucikan hadas.
2. Untuk mengetahui bagaimana Mandi itu mensucikan hadas.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Whudu’
Wudhu menurut bahasa berarti bersih. Menurut istilah syara’ berarti
membasuh anggota badan tertentu dengan air suci yang menyucikan (air mutlak)
dengan tujuan menghilangkan hadas kecil sesuai syarat dan rukunnya. Firman Allah
SWT dalam surat AlMaidah ayat : 6
ُ ‫ل ِ ْم إ ْمتُ ِ َذا‬CC‫ي َ َوأ ُو ُجو َه ُ ْكم ُوا لَى ال َّصال ِة فَا ْغ ِس‬
َّ ‫وا إ ِذي َن آ‬CCُ‫ق َمن‬ َ ‫راف ْ لَى ال ِ ُ ْكم إ ْيِد‬
ِ ‫ق َوا ْم َ َم‬
‫ا ْن‬Cَ‫ا ف‬Cً‫روا ْم ُجنُب‬Cُ‫ى أ ْن ُ ْكنتُ ِ َوإ َّط َّه‬C‫ر َض‬C‫فَ َ ْم َ ْم‬C‫ا َ ر أ ْو َعلَى َس‬C‫ي َس ُحوا ُر َ ِ يَا أ ُءو ِس ُ ْكم ب َء ْو َج‬
ُّ ‫َها ال‬
‫وا‬CC‫ا ًء فَتَ َي َّ ُمم‬CC‫عيدًا َطي َم‬C ‫َص‬
ِ ِ ‫ائ ِط أ ِّبًا فَا‬
ِ ‫ْعب ْي ْ لَى ال ِ ْر ُج َل ُ ْكم إ َ َوأ ْ َح ٌد ِ ْمن ُ ْكم ِم َن ال َ ْو أ َ َغ‬
َ ‫ُ ْكنتُ ِ ِن َوإ َك‬
‫وا‬CC‫و ِه ُ ْكم ال َم ْم َس ُح‬CC‫هُ َ َوأ ِ ُو ُج‬C ‫ي ْيِدي ُ ْكم ِ ْمن‬ ِ ِّ ‫ِجدُوا ْم تَ َء فَ َل َسا ُم‬
ُ ‫الن ْي ُ ْكم ْستُ هُ ِل َي ْج َع َل َع َل َّ ِري ُد الل َما‬
ُ ‫ت َ ِطِّ َهر ُ ْكم ِري ُد ِل ُي ِك ْن‬
‫(م ْن َح َرج َو َل‬٦ِ( ‫ي‬ ِ ُ‫ب ُ ْكم تَ ْش ُ ُكرو َن َّ ْي ُ ْكم لَ َعل َع َل َّم ِن ْعَمتَهُ َ ِولي‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan solat, maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku, dan
sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai mata kaki.”(QS Al maidah :6)
 Landasan Hukum Wudhu`
Perintah wudhu diwajibkan kepada orang yang akan melaksanakan
shalat salah satu syarat sahnya shalat. Adapun disyari’atkannya wudhu
ditegaskan berdasarkan 3 macam alasan:
a) Firman Allah dalam surat Al-Maidah: 6 :
‫ ُك ْم َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى‬CC‫وس‬
ِ ‫ ُحوا بِ ُر ُء‬CC‫س‬ ِ ِ‫ ِديَ ُك ْم إِلَى ا ْل َم َراف‬CC‫ و َه ُك ْم َوأَ ْي‬CC‫لُوا ُو ُج‬CC‫س‬
َ ‫ق َوا ْم‬CC َّ ‫وا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى‬CCُ‫ا الَّ ِذينَ آ َمن‬CC‫ا أَيُّ َه‬CCَ‫ي‬
ِ ‫ال ِة فَا ْغ‬CC‫الص‬
…‫ا ْل َك ْعبَ ْي ِن‬
   Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki.”         
b) Hadits Nabi SAW yang berbunyi:
‫ضأ‬
ّ ‫ال يقبل هللا صالة أحدكم إذا أحدث حتّى يتو‬
         Artinya: ” Allah tidak menerima shalat salah seorang di antaramu
bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
c) Ijma’

6
Menurut ijma’ ulama berpendapat bahwa wudhu
hukumnya wajib bagi Muslim yang sudah dewasa dan berakal,
telah masuk waktu shalat atau ketika akan melaksanakan suatu
perbuatan yang disyaria’tkan wudhu terlebih dahulu.
 Pembagian Wudhu`
a. Wajib, sebagai syarat sahnya shalat, sujud tilawah, thawaf, dan
menyentuh mushaf.
b. Sunnah, ketika akan melakukan segala amal kebaikan (berdzikir,
tidur, melakukan hubungan suami istri, setelah berbuat
kemaksiatan, marah, membaca Al-Qur'an, memandikan jenazah
dsb)
c. Makruh, jika wudhu yang sudah dilaksanakan belum digunakan
untuk beribadah sehingga makruh jika mengulangi wudhu.
d. Haram, jika berwudhu dengan air hasil ghoshob, atau hasil mencuri
dan semisalnya.
 Syarat Wudhu :
Wudhu seseorang dianggap sah apabila memenuhi syarat sebagai
berikut.
a) Beragama Islam
b) Sudah mumayiz
c) Tidak berhadas besar dan kecil
d) memakai air suci lagi mensucikan
e) Tidak ada sesuatu yang menghalangi samp[ainya air ke anggota
wudhu, seperti cat, getah dsb.
 Rukun Wudhu
Hal-hal yang wajib dikerjakan dalam wudhu adalah sebagai berikut.
a. Niat berwudhu di dalam hati bersamaan ketika membasuh
muka. Lafal niat:
‫نويت الوضوء لرفعالحدث االصغر هلل تعالى‬
Artinya: ”Saya berniat wudhu untuk menghilangkan
hadas kecil karena Allah SWT.
b. Membasuh seluruh muka
c. Membasuh kedua tangan sampai siku

7
d. Mengusap atau menyapu sebagian kepala.
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan
f. Tertib (berurutan dari pertama sampai terakhir

 Sunah Wudhu

Untuk menambah pahala dan menyempurnakan wudhu, perlu


diperhatikan hal-hal yang disunahkan dalam melakukan wudhu, antara
lain sebagai berikut.

1. Membaca dua kalimah syahadat ketika hendak berwudhu


2. Membaca ta’awuz dan basmalah
3. Berkumur-kumur bagi seseorang yang sedang tidak berpuasa
4. Membasuh dan membersihkan lubang hidung
5. Menyapu seluruh kepala f. Membasuh sela-sela jari tangan dan
kaki
6. Mendhulukan anggota wudhu yang kanan dari yang kiri.
7. Membasuh anggota wudhu tiga kali.
8. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam
9. Membaca do’a sesudah wudhu.
 Do’a sesudah wudhu.
‫هد‬C‫ ه اا ِّل ِّو اش‬.‫وله‬C‫ده ورس‬C‫ و اشهد ا ِّن مح ِّمدا عب‬.‫هللا وحده ال شريك له‬
‫ان ال ال ابين واجعلني ٰ الل ِّهم اجعلني من التِّ منالمتط ِّهرين‬
Artinya : “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah yang Maha Esa, yang tida sekutu bagi-Nya,
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya
dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk
dalam golongan orangorang yang bertobat, dan
jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang
yang bersuci.”

 Hal yang membatalkan wudhu.

Wudhu seseorang dikatakan batal apabila yang bersangkutan telah


melakukan hal-hal seperti berikut.

8
a) Keluar sesuatu dari kubul (kemaluan tempat keluarnya air seni) atau
dubur(anus), baik berupa angin maupun cairan(kentut,kencing, tinja,
darah, nanah, mazi, mani dan sebagainya).
Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah An Nisa’:43.

Artinya : “atau kembali dari tempat buang air ....” (QS.An-Nisa


:43)

b) Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan tanpa pembatas. Firman


Allah SWT dalam Al Qur’an surah An Nisa :43.

Artinya : “atau kamu telah menyentuh perempuan.”


c) Menyentuh kubul atau dubur dengan tapak tangan tanpa pembatas.
Sabda Nabi Muhammad SAW yang ( Artinya : “Dari Umi Habibah ia
berkata saya telah mendengar Rosulullah SAW bersabda :”Barang
siapa menyentuh kemaluannya hendaklah berwudhu.”(HR Ibnu Majjah
dan disahkan oleh Ahmad)
d) Tidur dengan nyenyak
e) Hilang akal.

B. Teori dan Praktik Mandi Wajib


Mandi wajib disebut juga mandi besar, mandi junub, atau mandi janabat.
Mandi wajib adalah menyiram air ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki dengan disertai niat mandi wajib di dalam hati. Firman Allah Swt, QS Al
Maidah: 6 yang Artinya : “.......dan jika kamu junub maka mandilah.”
Adapun lafal niatnya adalah sebagai berikut :
.‫نويت غسل الجنابة لرفع الحدث الكبر فرضا هلل تعا لى‬

Artinya : “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar karena
Allah Ta’ala.’
 Rukun mandi wajib
Ada beberapa hal yang menjadi rukun dalam melaksanakan mandi
wajib, diantaranya sebagai berikut :

9
a) Niat mandi wajib
b) Menyiramkan air keseluruh tubuh dengan merata.
c) Membersihkan kotoran yang melekat atau mengganggu
sampainya air ke badan.
 Sunah Mandi Wajib
Pada waktu mandi wajib disunahkan melakukan beberapa hal, antara
lain :
a) Menghadap kiblat
b) Membaca basmalah
c) Berwudhu sebelum mandi
d) Mendahulukan anggota badan yang kanan dari yang kiri, dan
e) Menggosok badan dengan tangan.
 Beberapa Penyebab Diwajibkan
Mandi Wajib Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi penyebab
diwajibkannya mandi wajib:
a) Keluarnya air mani (sperma) dengan syahwat, baik ketika
sedang tidur maupun dalam keadaan terjaga. Akan tetapi,
apabila ia bermimpi tidak disertai keluarnya mani, maka ia
tidak wajib mandi.
b) Selesainya haid bagi perempuan.
c) Selesai melahirkan.
d) Selesai nifas, yakni darah yang keluar sesudah melahirkan.
e) Meninggalnya seseorang (jenazah).

Praktek Mandi Wajib


Bagi perempuan yang sudah beranjak dewasa (mengalami haid)
dan anak laki-laki dewasa yang sudah mengalami mimpi basah,
wajib melakukan mandi waji.
Perhatikanlah beberapa langkah yang harus diketahui dalam
melakukan mandi wajib berikut :
a) Pastikan bahwa kamu benar-benar telah mengalami
hadas besar.

10
b) Lakukan sesuai dengan rukun mandi wajib yang telah
kamu pelajari.
c) Sempurnakan dengan sunah-sunah mandi wajib.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bersuci merupakan hal yang sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan
dengan ibadah. Shalat dan haji misalnya, tanpa bersuci orang yang hadats tidak dapat
menunaikan ibadah tersebut.
Taharah lahir adalah taharah / suci dari najis dan hadas yang dapat hilang
dicuci dengan air mutlak (suci menyucikan) dengan wudhu dan mandi.
Dalam melaksanakan ibadah hendaknya kita harus dalam keadaan suci, baik
dari hadast maupun najis. Dalam syariat islam telah dianjurkan ketika akan
melaksanakan ibadah terlebih dahulu harus berwudhu. Dan apabila berhadast besar,
maka diwajibkan untuk mandi besar sebelum melaksanakan ibadah.

B. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya kita sebagai mahasiswa Tadris IPA Konsetrasi Fisika,
sebagai calon pendidik nantinya. Pembaca sebaiknya tidak hanya fokus pada makalah
ini saja, bisa cari juga referensi lain dan dikembangkan

11
DAFTAR PUSTAKA

Babudin dan Tim Penyusun Kementrian Agama Republik Indonesia. 2005. Fiqih Untuk X
Madrasah Aliyah, Jakarta: Intimedia Ciptanusantara.

Rifa’I, Moh. 2001.Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang:PT.KaryaToha Putra.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. 2010. Fiqh Ibadah.
Jakarta:Amzah Press.

Subandi, M (2007). Scholars in The Islamic Golden Ages in Revealing Scientific Information
in the Qur’an. Dialektika Budaya Journal of Islamic Culture, History and Language.
Vol XIV/No.2/November 2007, Faculty of Adab and Humanity . State Islamic
University of Bandung.

Subandi, M., Tita, T.T., Siti Afni, A., Hanny, H.H. (2017). English for Specific Purposes. PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung. Pp. 140+vii

Subandi, M., Humanisa, H. H., (2011). Science and Technology. Some Cases in Islamic
Perspective. (English) PT. Remaja Rosadakarya.Bandung.ISBN :978-979-692- 040-
2.

12

Anda mungkin juga menyukai