Anda di halaman 1dari 47

Asuhan Keperawatan pada Ny.

S dengan Prioritas Masalah


Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Tubuh pada Kanker Servik RSUD Dr Pirngadi
Kota Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Ayu Febriani

142500059

PROGRAM STUDI DIII


KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JUNI 2017

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya yang melimpah serta kesehatan dan kesempatan yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul:
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Priortas Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada Kanker Serviks di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan,
Disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan,
Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keperawatan,


Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M. Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M. Kep, Sp. KMB, selaku Wakil Dekan II
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M. Kep, Sp. Mat, selaku Wakil Dekan III
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep , selaku Ketua Program Studi D-
III Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing
penulis dengan sabar, dan memberikan waktunya kepada penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat selesai tepat waktu.
7. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M. Kep, Sp. Mat selaku dosen penguji yang
dengan sabar telah menguji dan membimbing penulis.
8. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp, MNS, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang dengan
sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan program pendidikan D-III
Keperawatan.
9. Direktur RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, yang telah memberikan tempat, waktu
dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
10. Seluruh staf pengajar di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang
telah memberikan ilmu dan nasehat kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

iii

Universitas Sumatera Utara


11. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta Bapak Yesaya Subakti dan alm. Ibu
Threzia dan keempat saudara kandung saya yaitu Ice Nofa Yanti, Elly Fitriyani dan
Daniel yang tidak pernah menyerah dalam memotivasi saya dalam bentuk nasehat,
dorongan dan doa.
12. Seluruh keluarga ELSHDDAI terkhusus untuk Bibi saya yang selalu memberi
dukungan, motivasi, semangat serta setiap panjatan doa setiap harinya kepada
penulis selama dibangku perkuliahan.
13. Seluruh teman-teman D III Keperawatan stambuk 2014 terutama kepada teman-
teman saya Naomi Narty Siringoringo , Anna Maria Siahaan, Lia Eliana Karo-
Karo yang selalu memberi motivasi, dukungan, semangat, serta doanya dalam
proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
14. Seluruh teman-teman, posko 2 anggota ―CBD‖ Christy, Desy, Bulan,| Kelompok
SL A5, yang selalu memberi motivasi, dukungan, semangat, serta doanya dalam
proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, dan diharapkan ada kritikan yang membangun. Penulis berharap kiranya
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua.

Medan, 21 Juni 2016

Penulis

Ayu Febriani

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................ 3
C. Manfaat ...................................................................................... 3
BAB II PENGELOLAAN KASUS ............................................................. 4
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan
Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh........................................................................ 4
2.1 Definisi Ketidakseimbangan Nutrisi ....................................................... 4
2.2 Sistem Tubuh yang Berperan dalam Pemenuhan Kebutuhan
Nutrisi .................................................................................................... 4
2.3 Jenis-Jenis Nutrien .................................................................................. 4
2.4 Status Nutrisi ........................................................................................... 6
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi ..................................... 7
1. Pengkajian ............................................................................... 8
2. Analisa Data .......................................................................... 10
3. Diagnosa Keperawatan .......................................................... 10
4. Perencanaan ........................................................................... 11
B. Asuhan Keperawatan Kasus ..................................................... 13
1. Pengkajian .............................................................................. 13
2. Analisa Data ........................................................................... 23
3. Diagnosa Keperawatan ........................................................... 24
4. Perencanaan ............................................................................ 25
5. Implementasi dan Evaluasi ..................................................... 28
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 32
A. Kesimpulan ................................................................................. 32
B. Saran ........................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 34
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1 : Catatan Perkembangan .......................................................... 35
Lampiran 2 : Lembar Konsultasi ................................................................ 40

vi

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

Setiap orang tidak ingin menjadi sakit, baik tua maupun muda, laki-laki ataupun
perempuan, kaya ataupun miskin, gemuk ataupun kurus. Beragam jenis penyakit saat ini
telah ditemukan dalam tubuh manusia yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Ada
penyakit hipertensi, diabetes melitus, stroke, jantung, dan lain sebagainya. Salah satu
penyakit yang penulis akan jelaskan adalah penyakit kanker servik.
Kanker leher rahim atau kanker servik adalah salah satu masalah kesehatan
terkemuka yang mencolok bagi perempuan suluruh dunia dengan perkiraan 529.409
kasus baru dan sekitar 89 persen di negara-negara berkembang (WHO, 2011). Pekerjaan
rumah tangga dan jumlah anak dalam keluarga di negara berkembang yang memerlukan
perhatian menjadi alasan sebagian besar perempuan cenderung mengabaikan status
kesehatan ketika mereka merasakan ada sesuatu yang salah dalam kondisi kesehatan
mereka. Kanker servik merupakan penyebab utama kematian di antara perempuan di
seluruh dunia.
Di Indonesia, kanker servik menempati urutan kedua dari semua jenis kanker pada
wanita. Angka estimasi insiden rate kanker servik di beberapa kota antara lain: Jakarta
100/100.000; Bali 152/100.000; Tasikmalaya 360/100.000; Sidoarjo 49/100.000.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Bukti kuat pendukung kanker servik disebabkan oleh infeksi Human Papiloma
Virus (HPV), dengan resiko tinggi Human Papiloma Virus (HPV) subtipe genital
meningkatkan resiko beragam penularan. Pada penderita kanker seviks stadium lanjut
dengan terapi kemoradiasi beresiko mengalami malnutrisi disebabkan oleh kakeksia
kanker dan efek samping kemoradiasi. Efek samping dari kemoradiasi adalah mual,
muntah yang dapat menyebabkan penurunan asupan energi dan protein. Malnutrisi dan
asupan energi protein yang tidak adekuat berhubungan erat dengan hasil kemoradiasi
dan kualitas hidup pasien.
Salah satu masalah yang sering terjadi pada penderita kanker serviks adalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan
asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Memelihara status nutrisi
penderita kanker penting dilakukan untuk mempertahankan status nutrisi pasien dalam

Universitas Sumatera Utara


keadaan baik. Kebanyakan pasien penderita kanker mengalami penurunan berat badan
sampai tingkat tertentu selama masa penyakit mereka.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) perlu dilakukan untuk membahas masalah-masalah
keperawatan pada klien yang dalam hal ini penulis mengangkat masalah kebutuhan
dasar nutrisi pada pasien penderita kanker serviks di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Penulis mengangkat judul ini dengan melihat dari kanker serviks yang menjalani
rangkaian terapi seperti kemoterapi akan mengalami efeksamping seperti pendarahan,
depresi sumsum tulang yang memudahkan terjadinya infeksi, mual, muntah, anoreksia,
stomatitis, dan kerontokan rambut. Untuk itu penulis mengangkat masalah kebutuhan
dasar nutrisi dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Pembahasan dilakukan dengan
menggunakan proses keperawatan melalui pengkajian, analisa data, rumusan masalah,
perencanaan dan evaluasi.

B. Tujuan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan dasar fisiologis dan untuk memberi keperawatan yang komperatif
dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi pada Ny.S dengan diagnose medis Kanker
Serviks di Ruang Tanjung 2 RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi
2. Menentukan diagnosa keperawatan pada pasien kanker serviks dengan masalah
kebutuhan dasar nutrisi
3. Merencanakan intervensi pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi
4. Melakukan implementasi pada pasien kanker serviks dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi
5. Melakukan evaluasi pada pasein kanker serviks dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi

C. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan ilmiah

Universitas Sumatera Utara


Kerangka perbandingan untuk mengembangkan ilmu keperawatan, serta
menjadi sumber informasi bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih
lanjut.
2. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebutuhan dasar nutrisi
sehingga diharapkan masyarakat mengenal lebih tentang penyakit kanker serviks
dan dapat menerima asuhan keperawatan yang komprehensif selama penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini berlangsung.
3. Bagi instusi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan diagnosa kanker serviks yang hasilnya dapat
digunakan sebagai acuan bagi praktik mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep dasar ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kubutuhan tubuh


2.1 Defenisi Ketidakseimbangan Nutrisi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan
ketika individu yang tidak NPO mengalami penurunan berat badan karena
tidak adekuatnya asupan atau metabolisme zat nutrisi untuk kebutuhan
tubuh, (Carpenito, 2009). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh yaitu keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidak cukupan nutrisi
untuk kebutuhan metabolisme, (Hidayat, 2009)

2.2 Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan


Nutrisi.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan
organ aksesori terdiri atas hati, kantung empedu, dan pankreas. Ketiga organ
ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makan secara kimiawi.

2.3 Jenis-jenis Nutrien


a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Karbohidrat akan
terurai dalam bentuk glukosa yang kemudiaan dimanfaatkan tubuh dan
kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan jaringan otot dalm bentuk
glikogen.
b. Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil.
c. Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.

Universitas Sumatera Utara


d. Polisakarida
Polisaakarida merupakan gabungan dari beberapa molekul
monosakarida.
e. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam
penyusunan senyawa-senyawa penting seperti enzim, hormon, dan
antibodi.
f. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah
kalori lebih besar daripada karbohidrat dan protein.
- Jenis lemak
1) Lemak murni, yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
2) Lemak yang berikatan dengan unsur lain seperti fosfolipid merupakan
senyawa ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid, serta lipoprotein.
g. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh.
Jenis Vitamin
1. Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B kompleks, B1, B2,
B3, B5, B6, B12, asam folat, dan vitamin C.
2. Vitamin yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak
seperti vitamin A, D, E, dan K.
h. Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia.
- Jenis Mineral
a. Makromineral, yaitu jumlah kebutuhan mineral tubuh lebih dari 100
mg/hari seperti Na, Ca, P, K, Cl, dan Mg.
b. Mikromineral, yaitu jumlah kebutuhan mineral kurang dari 100 mg/hari
seperti, Fe, Zn, Cr, Mn, Cu, F, dan I.
i. Air
Air merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam
kehidupan sel-sel tubuh.

Universitas Sumatera Utara


2.4 Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa
tubuh (body mass index-BMI) dan berat badan tubuh ideal (ideal body
weight—IBW).
a. Body Massa Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)
dan obesitas.
Indeks masa tubuh : BB (Kg)
TB (M)
Tabel 1 batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia.
Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badat tingkat berat < 17

Kekurangan berat badan tingkat 17,0-18,5


sedang
Normal 18,5-25,0
-
> 25,0-27,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan

Kelebihan berat badan tingkat berat


Gemuk > 27,0

( sumber: Depkes 2002, dalam Asmandi, 2008)


b. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat.
Rumus IBW diperhitungkan: (TB-100) + 10 %.

Universitas Sumatera Utara


2.5 Faktor Yang Memengaruhi Kebutuhan Nutrisi
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang rentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan nutrisi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi
tinggi dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di
beberapa daerah tempe yang merupakan sumber protein yang paling
murah, tidak di jadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan
karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan
tersebut dapat merendahkan derajat mereka..
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat - zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit. Oleh karena itu,masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

Universitas Sumatera Utara


1. Pengkajian
- Batas karakteristik :
Menurut carpenito, (2009 adapun batasan karakteristik ada dua yaitu batasan mayor
(harus ada) dan batasan minor (mungkin ada).
a. Batasan mayor (harus ada)
Yaitu individu yang tidak NPO melaporkan atsu menerima asupan makanan
kurang dari kebutuhan tubuh diet harian yang dianjurkan (remmended daily
allowance, RDA) dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan atau
kebutuhan metabolik aktual potensial yang melebihi asupan disetai penurunan
berat badan.
b. Batasan minor
Yaitu berat badan 10%-20%+ dibawah berat ideal berdasarkan tinggakat dan
postur tubuh. Lipatan kulit trisep, lingkaran lengan atas, dan lilngkaran otot
lengan bagian tengah kurang dari 60% ukuran standart . kelemahan dan rasa
nyeri pada otot, iritabilitas mental dan konfus, penurunan kadar albumin serum,
penurunan transverin serum atau kapasitas peningkat zat besi.
- Faktor yang berhubungan
a. Terkait pengobatan
Berhubungan dengan kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan
luka dan penurunan asupan, skunder akibat: pembedahan, medikasi
(kemoterapi), bedah rekontuksi mulut, rahang yang terikat, terapi radisi.
Berhubungan dengan absorbsi yang tidak adekuat akibat efek samping
medikasi : Kolkisina, Pirimitamin, Antasida, Neomisin, Para asam amino
salisilet. Berhubungan dengan penurunan asupan oral, ketidak nyamanan
dimulut, mual, dan muntah, skunder akibat: terapi radiasi, kemotrapi,
tosilektomi.
b. Situasional (personal,lingkungan)
Berhubungan dengan menurunya keinginan untuk makan, skunder
akibat: anoreksia, depresi, isolasi sosial, mual muntah, alergi. Berhubungan
dengan ketidak mampuan untuk memperoleh makan (keterbatasan fisik,
masalah keuangan atau transportasi).

Universitas Sumatera Utara


Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengunyah (kerusakan gigi
atau tanggalnya gigi, sakit karna pemasangan gigi palsu).

c. Pemeriksaan fisik
- Keadaan fisik : apatis, lesu.
- Berat badan : obesitas, kurus (underweight).
- Otot : flaksia/ lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
- Sistem saraf : binggung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun.
- Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver/lien.
- Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
- Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
- Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
- Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa
pucat.
- Gusi : pendarahan, peradangan.
- Lidah : edema, hiperemis.
- Gigi : karies, nyeri, kotor.
- Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
- Kuku : mudah patah.
- Pengukuran antropometri
: Berat badan ideal : (TB-100) 10%
: Lingkar pergelangan tangan
: Lingkar lengan atas (MAC)
: Nilai normal Wanita : 28,5cm
: Pria : 28,3 cm
- Lipatan kulit pada otot tisep (TSF ):
: Nilai normal Wanita : 16,5-18cm
: Pria : 12,5-16,5 cm
d. Pemeriksaan laboratorium
- Albumin : (N :4-5,5 mg/100 ml)
-Transferin (N :170- 25 mg/100 ml)

Universitas Sumatera Utara


-Hb : (N :12 mg%)
-BUN : (N : 10-20 mg/100 ml)
-Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki : 0,6-1,3 mg/100 ml, wanita :
0,5- 1,0mg/100 ml)
2. Analisa data fokus
Analisa data iyalah mengelola dan meningkatkan data subjektif dengan data
fokus objektif.
- Data fokus subjektif
Informasi data subjektif yang harus dikaji :
a. Batas karakteristik (perbandingan BB/TB dengan 3 bulan yang lalu).
b. Asupan biasa (diet 24 jam).
c. Faktor yang berhubungan (nafsu makan).
d. Tingkat aktivitas : (pekerjaan).
e. Upaya memproleh makanan /mempersiapkan makanan (siapa).
f. Pegetahuan tentang nutrisi (asupan karbohidrat).
g. Factor risiko fisiologis (penyakit kronis).
h. Kondisi pisikososial.
i. Medikasi (obat resep, obat bebas).
j. Pertimbangan geriaterik.

- Data fokus objektif


a. Batas karakteristik (umum:penampilan).
b. Pengukuran antropometrik (lingkar lengan).
c. Pemeriksaan laboratorium.
d. Faktor yang berhubungan dengan menelan dan makan.
e. Kriteria hasil.
f. Intervensi umum.
g. Rasional.

3. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisi

10

Universitas Sumatera Utara


4. Perencanaan

Tujuan Tindakan evaluaktif Hasil yang diharapkan


Dx:  Timbang berat  Berat badan
Ketidakseimbangan badan. menunjukkan
nutrisi kurang dari  Observasi peningkatan yang
tanda-tanda sesuai yaitu ¼-1/2
kebutuhan tubuh
defisit nutrisi kg/minggu (0,25-
pada klien. 0,5 kg/minggu).
 Klien akan  Observasi  Parameter
kembali tanda-tanda laboratorium akan
berada dehidrasi atau menunjukkan bukti
dalam overhidrasi hidrasi yang
rentang pada klien. adekuat dan
10% berat  Palpasi kulit peningkatan para-
badan yang terhadap meter nutrisi.
baik untuk kehilangan
tinggi turgor.
badannya.  Palpasi kulit
terhadap tanda-
tanda edema.
 Pantau tingkat
elektrolit dan
observasi
terhadap
ketidakseimban
gan elektrolit.

Dx:  Kaji secara  Citra tubuh positif.


Gangguan citra verbal dan  Tidak mengalami
tubuh berhubungan nonverbal keterlambatan
dengan perubahan respon klien dalam
penampilan. terhadap
perkembangan.
tubuhnya.
 Monitor  Harga diri positif.
 Setelah
frekuensi
dilakukan
mengkritik
asuhan
dirinya.
keperawata
 Jelaskan
n 3x24 jam
tentang
diharapkan
pengobatan,
gangguan
perawatan,
citra tubuh
kemajuan dan
berkurang.
prognosis
penyakitnya.

11

Universitas Sumatera Utara


Dx:
Gangguan  Jelaskan  Melakukan
mobilitas fisik tentang masalah langkah-langkah
berhubungan dan tujuan pengamanan untuk
dengan kelemahan untuk setiap meminimalkan
fisik. latihan fisik. kemungkinan
 Pastikan latihan cedera.
 Setelah awal yang
 Menjelaskan
dilakukan diberikan dapat
asuhan dengan mudah rasional intervensi.
keperawata dilakukan dan  Mendemonstrasikan
n 3x24 jam tidak langkah-langkah
diharapkan membutuhkan untuk
gangguan kekuatan serta meningkatkan
mobilitas koordinasi yang mobilitas.
berkurang terlalu besar
(dapat  Peningkatan
diatasi). latihan hanya
dilakukan jika
individu
berhasil
menyelesaikan
tahapan latihan
saat ini.

12

Universitas Sumatera Utara


B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RSUD Dr.PIRNGADI

I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 56 tahun

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Pendidikan :SLTA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Alamat : Jl. Dusun Ujung Lingga

Tanggal Pengkajian :18 Mei 2017

Diagnosa Medis : Ca Serviks (Kanker Serviks)

II. KELUHAN UTAMA


Klien merasakan mual/muntah sehingga tidak nafsu makan.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


A. Provocative/palliative
1. Apa Penyebabnya
Kanker dan Kemoterapi

13

Universitas Sumatera Utara


2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan:
Klien mengatakan, keluhan yang dialaminya akan berkurang jika klien
beristirahat dan berdoa.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana Dirasakan
Klien merasa lemah
2. Bagaimana Dilihat
Klien tampak lesu dan selama wawancara klien selalu memegang bagian
abdomen
C. Region
1. Dimana lokasinya
Dibagian bawah abdomen (bagian kewanitaan)
2. Apakah menyebar
Tidak terjadi penyebaran
D. Severity.
Klien merasa tidak ada nafsu makan karna terganggu dengan rasa mual,
muntahnya
E. Time
Klien mengatakan kondisi yang dialami setiap selesai kemotrapi

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Penyakit yang Pernah Dialami
Kanker serviks
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mengatakan mengonsumsi obat, kemoterapi dan X-ray
C. Pernah dirawat/dioperasi
Klien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit.

D. Lama dirawat
Klien mengatakan sering masuk Rumah Sakit dan dirawat di RSU Dr
Pirngadi Kota Medan ±1 minggu,
E. Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki alergi obat.

14

Universitas Sumatera Utara


F. Imunisasi
Klien mengatakan tidak mengetahui apakah sudah diimunisasi apa tidak
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Klien mengatakan salah satu orang tuanya memiliki penyakit hipertensi.
B. Saudara Kandung
Tidak ada
C. Penyakit Keturunan yang Ada
Klien mengatakan memiliki penyakit keturunan yaitu hipertensi.
D. Anggota Keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
E. Anggota Keluarga yang Meninggal
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal
F. Penyebab Meninggal
Tidak ada riwayat keluarga yang meninggal

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Persepsi Klien Tentang Penyakitnya
Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya.
B. Konsep Diri
- Gambaran diri :
Klienmengatakan malu dengan kondisinya yang sekarang (kepalanya
botak)

- Ideal diri :
Klienmengatakan ingin cepat sembuh
- Harga Diri :
Klienmengatakan tetap optimis bahwa SWT akan menyembuhkan
penyakitnya
- Peran Diri :
Klien mengatakan klien adalah seorang orang tua dalam keluarganya.

15

Universitas Sumatera Utara


- Identitas:
Klien mengatakan klien adalah seorang orang tua yang berperan menjadi
seorang ibu dengan memiliki 4 orang anak.
C. Keadaan Emosi:
Klien tampak tidak terkontrol emosinya, jika sudah melakukan kemotrapi
D. Hubungan Sosial:
- Orang yang berarti :
Klienmengatakan orang yang berarti dalam hidupklien adalah anak-
anaknya.
- Hubungan dengan keluarga :
Klienmengatakan memiliki hubungan yang baik dengan anggota
keluarganya
- Hubungan dengan orang lain :
Klienmengatakan hubungan dengan para tetangga baik, sering
berkomunikasi jikasedang melakukan aktivitas.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klienmengatakan tidak adanya hambatan untuk berhubungan sosial
dengan para tetangganya.
E. Spritual :
- Nilai dan keyakinan:
Klienmengatakan agama yang dianut adalah agama islam, klien juga
mengatakan selalu mempercayai agama yang klien anut sejak kecil.
- Kegiatan ibadah:
Klienmengatakan jarang melakukan ibadah sholat 5 waktu secara teratur

VII. STATUS MENTAL


- Tingkat Kesadaran : Compas Mentis
- Penampilan : Rapi
- Alam Perasaan : Lesu
- Pembicaraan : Tidak ada masalah
- Afek : Labil
- Interaksi selama wawancara : Kontak mata berkurang
- Proses Pikir : Tidak ada masalah
- Isi pikir : Tidak ada masalah

16

Universitas Sumatera Utara


- Waham : Tidak ada masalah
- Memori : Tidak ada masalah

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum:
Ny. S terlihat lemah
B. Tanda-Tanda Vital:
- Suhu tubuh : 36°C
- Tekanan darah : 110/ 70mmHg
- Nadi : 80x/i
- Pernafasan : 20x/i
- Skala nyeri :4
- TB : 155cm
- BB : 55kg
C. Pemeriksaan Head To Toe
Kepala dan rambut
- Bentuk : Bentuk kepala simateris
- Ubun-ubun : Tampak keras.
- Kulit kepala : Kulit kepala klien bersih dan berwarna sawo
matang
Rambut:
- Penyebaran dan keadaan rambut : rambut klien tampak botak
- Bau : Rambut klien tidak ditemukan
adanya bau.
- Warna kulit : Warna kulit klien berwarna sawo
Matang.
Wajah:
- Warna kulit : Warna kulit klien berwarna sawomatang
- Struktur wajah : Klien tampak memiliki struktur wajah oval/bulat.
Mata:
-Kelengkapan mata dan kesimetrisan : Klien memiliki dua buah
Bola lengkap yang simatris.
1. Palpebra : Tampak pucat
2. Konjungtiva dan sclera : Tampah pucat (anemis)

17

Universitas Sumatera Utara


3. Pupil : Reaksi terhadap cahaya
lambat.
4. Kornea dan iris :Ditemukan adanya lingkaran
abu-abudipinggirian
kornea.
5. Visus : tidak dilakukan pemeriksaan
6. Tekanan bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan
Hidung:

7. Tulang hidung dan posisi septum nasi:


Tidakada tampak kelainan pada tulang hidung dan letaknya di medical.
8. Lubang hidung : Normal dan simteris
9. Cuping hidung : Normal dan tidak ada kelainan

Telinga:

10. Bentuk telinga : Simetris kanan dan kiri


11. Ukuran telinga : Ukuran telinga normal simetris.

12. Lubang telinga : Tidak ditemukan adanya kelainanpada


lubang telinga.
13. Ketajaman pendengaran : Klien mampu mendengar dengan Baik.
1. Mulut dan Faring:
Keadaan bibir : Bibir klien tampak kering
Keadaan gusi dan gigi : Gusi dan gigi terlihat kurang bersih
Keadaan lidah : Lidah tampak kurangbersih
Orofaring : Tidak ditemukan adanya kelainan.
2. Leher:
Posisi trachea : Posisi trachea normal di bagian medical
Thyroid : Tidak ditemukan adanya pembengkakanpada
Thyroid.
Suara : Terdengar suara klien norma.l
Kelenjar limfe : Tidak ditemukanadanya pembengkakan pada
kelenjar limfe klien.

18

Universitas Sumatera Utara


Vena jugularis : Tidak ditemukan adanya kelainan pada peradaan
vena jugularis.
Denyut nadi karoti : Denyut nadi teraba.
3. Pemeriksaan Integument:
Kebersihan : Klien tampak kurang bersih
Kehangatan : Suhu tubuh klien dalam keadaan normal
Warna : Kulit berwarna sawo matang
Turgor : Kembali < 2 detik
Kelembaban : Kulit tampak kering
Kelainan pada kulit : Tidak ditemukan adanya kelainan pada kulit.
4. Pemeriksaan payudara dan ketiak
Ukuran dan bentuk : Ukuran normal dan tidak ada benjolan
Warna payudara dan areola : payudara berwarna sawo matang dan areola
berwarna coklat tua
Kondisi payudara dan puting : normal dan puting menonjol keluar

Aksilla dan clavicula : tidak terdapat benjolan pada aksilla dan


Clavicula Simetris

5. Pemeriksaan thoraks/dada
Inspeksi thoraks : normal, pergerakan thoraks simetris ketika klien
bernafas
Pernafasan : 20 x permenit
Tanda kesulitan bernafas : tidak ada kesulitan bernafas
6. Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : sama kuat dikedua lapang paru
Perkusi : resonan
Auskultasi : suara nafas bersih dan tidak ada suara tambahan
7. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar dulles
Auskultasi : bunyi jantung terdengar kuat dan reguler

19

Universitas Sumatera Utara


8. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : simetris dan bentukdatar, tidak ada jejas/lesi
Auskultasi : 10 x/i
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
9. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
Genetelia : rambut pubis tampak botak
Anus dan perenium : lubang anus simetris, perenium tampak normal
10. Pemeriksaan muskulokeletal/ekstremitas
Pada pemeriksaan ekstermitas ditemukan lemahnya kekuatan otot kaki dan tangan
yang dikarenakan faktor usia, ekstermitas kaki dan tangan simetris
11. Fungsi motorik
Fungsi motorik dari klien kurang baik, klien lambat untuk melakukan pergerakan.
12. Fungsi sensorik
Klien mampu merasakan sentuhan yang diberi dan mampu mengatakan posisi dan
sentuhan apa yang diberikan, dalam pemberian getaran klien kurang merasakan
adanya getaran.
13. Refleks
Refleks klien tampak normal

1. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Pola makan dan minum:

Frekuensi makan : klien mengatakan makan 3 x sehari dengan


porsisedikit.
Nafsu/ selera makan : klien mengatakan selalu tidak selera untuk
Makan.
Nyeri ulut hati : klien mengatakan tidak adanya merasakan
Sakit di ulu hati.
Alergi : klien mengatakan tidak ada alergi
Mual dan muntah :klien mengatakan sering mual muntah tiap
kali selesai Kemoterapi.
Waktu pemberian makanan : 3x sehari
Jumlah dan jenis makanan : bubur

20

Universitas Sumatera Utara


Masalah makan dan minum : klien mengatakan tidak ada masalah dalam
hal menelan dan mengunyah.
2. Perawatan diri/personal hygiene:
Kebersihan tubuh : klien tampak bersih
Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut klien tampak kurang
bersih karena klien Mengkonsumsi
sirih.
Kebersihan kuku kaki dan tangan :kebersihan kuku kaki dan tangan
Klien tampak kotor, ada terlihat
Kotoran berwarna hitam di ujung-
ujung kuku.

3. Pola Kegiatan/ Aktivitas


Aktivitas klien untuk makan, mandi, eliminasi, ganti pakaian dilakukan dibantu
oleh keluarga.,Aktivitas klien dalam beribadah tidak terpenuhi.

4. Pola Eliminas
1. BAK
Pola BAB : Klien mengatakan 2 hari sekali untuk BAB
Karakter feses : Klien mengatakan feses berbentuk keras
Riwayat perdarahan :Klien mengatakan pernah mengalami
Pendarahan.
BAB terakhir : 16 Mei 2017
Diare : Klien mengatakan tidak mengalami diare
Penggunaan Laksatif : Klien mengatakan tidak menggunakan
laksatif.

BAK:
- Pola BAK :
Klien mengatakan pola BAK sering tidak ada hambatan
- Karakter urine :
Klien mengatakan warna dari urine adalah kuning pekat
- Nyeri BAK :
Klien mengatakan tidak merasakan adanya nyeri

21

Universitas Sumatera Utara


- Riwayat penyakit ginjal :
Klien mengatakan tidak ada mengalami penyakit ginjal
- Penggunaan diuretic :
Klien mengatakan tidak menggunakan diuretic
2. Mekanisme Koping
Adaptif : mampu menyelesaikan masalah

2.Analisa Data

No Data fokus Etiologi Masalah


1. Ds: - Klien mengatakan mual Kanker servik Ketidakseimbangan
↓ nutrisi kurang dari
dan muntah, tidak nafsu
Kemoterapi kebutuhan tubuh.
makan. ↓
Do : - Makanan habis 3 sendok
Mual, Muntah
dalam 1 porsi.

- Klien tampak kurus BB Gangguan Nutrisi
sebelum sakit: 62 kg,
setelah sakit: 55 kg.

2. Ds: - Klien mengatakan malu Kanker servik Gangguan citra


tubuh.
dengan kondisi tubuhnya ↓
Meitastase stadium
sekarang.
II
Do: - Kepala klien tampak botak

- Terjadi perubahan pola
Kemoterapi
Seksual.

- Keputihan bau khas Rambut berguguran
Kanker. (botak)

Gangguan image
diri

22

Universitas Sumatera Utara


3. Ds: - Klien mengatakan setiap Anemia Gangguan fisik.
selesai kemoterapi badan ↓
Energi yang
terasa lemah.
dihasilkan jaringan
- Klien mengatakan tidak
sekitar sedikit
dapat melakukan aktifitas
berkurang
seorang diri.

Do: - Sebagian aktifitas klien di
Kelemahan fisik
bantu oleh keluarganya.

- Klien tampak Lemah. Gangguan mobilitas
- Wajah klien tampak pucat.
- Kulit tampak kering.
- Konjungtiva pucat.
- Anemia.

3. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik

23

Universitas Sumatera Utara


4. Perencanaan
No Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa :
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi
dapat terpenuhi , nafsu makan meningkat, mual/ muntah hilang.
Kriteria hasil NOC :
- Intake nutrisi tercukupi.
- Asupan makanan dan cairan tercukupi.
- Penurunan intensitas terjadinya mual/muntah.
- Penurunan frekuensi terjadinya mual/muntah.
- Pasien mengalami peningkatan BB .
Intervensi NIC :
- Kaji status nutrisi pasien.
- Kaji kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu melakukan oral hygiene.
- Delegatif pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien : pasien
kanker.
- Beri informasi yang tepat terhadap pasien tentang kebutuhan nutrisi yang tepat
dan sesuai.
- Anjurkan pasien mengkonsumsi makanan tinggi zat besi seperti sayuran hijau
dan juga perbanyak asupan buah-buahan.
- Kaji frekuensi mual, durasi, tingkat keparahan, faktor frekunsi, presipitasi
yang menyebabkan mual.
- Anjurkan pasien makan sedikit demi sedikit tapi sering.
- Anjurkan pasien untuk makan selagi hangat.
- Timbang BB pasien jika memungkinkan dengan teratur.
Rasional NIC :
- Pengkajian penting dilakukan untuk mengetahui status nutrisi pasien sehingga
dapat menentukan intervensi yang diberikan
- Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu makan.
- Untuk membantu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan pasien.
- Informasi yang diberikan dapat memotivasi pasien untuk meningkatkan intake
nutrisi.
- Zat besi dan buah-buahan dapat membantu sebagai zat penambah darah
sehingga mencegah terjadinya anemia atau kekurangan darah.
- Penting untuk mengetahui karakteristik mual dan faktor-faktor penyebab mual
diketahui maka dapat menentukan intervensi yang diberikan.
- Makan sedikit demi sedikit dapat meningkatkan intake nutrisi.
- Makan dalam kondisi hangat dapat menurunkan rasa mual sehingga intake
nutrisi dapat ditingkatkan.
- Dengan menimbang BB dapat memantau peningkatan dan penurunan status
gizi.
- Monitor turgor kulit .
- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan konjungtiva.

24

Universitas Sumatera Utara


2. Diagnosa :
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan.
Tujuan NOC :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan citra
tubuh berkurang.
Kriteria hasil NOC :
- Penyesuaian psikososial.
- Perubahan hidup.
- Citra tubuh positif.
- Tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan.
- Harga diri positif.
- Kesesuaian antara realitas tubuh, ideal tubuh, dan perwujudan tubuh.
- Kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh .
- Keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan .
Intervensi NIC :
- Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya.
- Monitor frekuensi mengkritik dirinya.
- Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakitnya.
- Dorong klien mengungkapkan perasaanya.
- Indentifikasi arti pengunaan melalui pemakaian alat bantu.
- Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
Rasional NIC :
- Pengkajian penting dilakukan untuk mengetahui respon klien terhadap
tubuhnya.
- Dengan memonitor frekuensi dapat memantau peningkatan keluhan pasein
terhadap kondisinya sekarang.
- Menjelaskan proses pengobatan agar pasien dapat menerima keadaannya
sekarang.
- Membantu pasien untuk menyadari perasaannya yang tidak biasa.
- Tujuan memfasilitasi klien dengan kelompok kecil agar klien dapat
berbaur/berbagi dengan orang lain.

Diagnosa :
3. - Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan gangguan
mobilitas berkurang (dapat diatasi).
Kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan cara penggunaan alat adaptif untuk meningkatkan
mobilitas.
- Melakukan langkah-langkah pengamanan untuk meminimalkan kemungkinan
cedera.
- Menjelaskan rasional intervensi.
- Mendemonstrasikan langkah-langkah untuk meningkatkan mobilitas.
Intervensi :
- Jelaskan tentang masalah dan tujuan untuk setiap latihan fisik.
- Pastikan latihan awal yang diberikan dapat dengan mudah dilakukan dan tidak

25

Universitas Sumatera Utara


membutuhkan kekuatan serta koordinasi yang terlalu besar
- Peningkatan latihan hanya dilakukan jika individu berhasil menyelesaikan
tahapan latihan saat ini.
- Berikan instruksi tentang program latihan setelah mendemostrasikan latihan
tersebut dan mengobservasi hasil demostrasi ulang klien.
- Dokumentasikan dan diskusikan tentang kemajuan secara spesifik (mis: dapat
mengangkat tungkai 5 cm lebih tinggi).

Rasional :
- Program latihan fisik teratur yang meliputi ROM, isometrik, dan aktivitas
aerobik pilihan dapat membantu mempertahankan integritas fungsi sendi
(Addams&Clough, 2008).
- Latihan fisik dibutuhkan untuk meningkatkan sirkulasi dan kekuatan
kelompok otot yang diperlukan untuk ambulasi.
- ROM aktif meningkatkan massa otot, tonus otot, dan kekuatan otot serta
memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. ROM pasif meningkatkan
mobilitas sendi dan sirkulasi.

26

Universitas Sumatera Utara


5. Implementasi
Implementasi keperawatan Evaluasi
No ( Hari ke I) (SOAP)
1. - Mengkaji status nutrisi pasien. S: Pasien mengatakan mual,
- Mengkaji kebersihan mulut, muntah, dan tidak nafsu
menganjurkan untuk selalu makan.
melakukan oral hygiene. O: - Keadaan umum lemah.
- Mengkaji frekuensi mual, durasi, tingkat - Makanan tidak habis.
keparahan, faktor frekuensi bersih - Pasien tampak masih mual.
presipitasi yang menyebabkan mual. - Mulut pasien tidak bersih.
- TTV:
TD: 110/70 mmhg.
HR: 20x/i
T : 36ᵒc
B : 55 kg
Hb : 8,6 gr/dL
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi keperawatan

2. - Mengkaji secara verbal dan non verbal S: Pasien mengatakan malu


Respon klien terhacap tubuhnya. dengan kondisinya sekrang.
- Memonitor frekuensi pasien mengkritik O: - Kepala klien tampak botak.
dirinya. - Klien tampak malu.
- Pandangan dan tatapan
Mata saat wawancara
tampak kurang.
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.
3. - Mengkaji kemampuan Klien dalam S: Klien mengatakan tubuhnya
melakukan pergerakan. terasa lemah sehingga tidak
- Menjelaskan tentang masalah dan tujuan dapat melakukan aktifitas.
Untuk setiap latihan fisik. O: - Klien tampak lemah.
- Wajah tampak pucat.
- Kulit tampak kering.
- Aktfitas dibantu oleh
keluarga.
- Klien terbaring ditempat
Tidur.
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

27

Universitas Sumatera Utara


No. Implementasi Keperawatan Evaluasi
(hari ke II) (SOAP)
1. - Mendelegatif pemberian nutrisi yang sesuai S: - Klien mengatakan
dengan kebutuhan pasien: pasien kanker. Mual, muntah mulai
- Memberi informasi yang tepat terhadap Sedikit berkurang.
Pasien tentang kebutuhan nutrisi yang tepat - Klien mengatakan
dan sesuai. lebih banyak
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi mengkonsumsi buah
makanan tinggi zat besi seperti sayur hijau dari biasanya.
dan juga perbanyak asupan buah-buahan. - Klien mengatakan
nafsu makan mulai
Ada.
O: - Keadaan umum
Lemah.
- Klien mulai meng-
Konsumsi buah.
- Mulut klien tampak
Bersih.
A: Sebagian masalah
teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

2. - Menjelaskan tentang pengobatan, S: -Klien mengatakan


Perawatan, kemajuan dan prognosis belum mampu
Penyakitnya. menerima keadaan
- Mendorong klien mengungkapkan perasaan nya sekarang.
nya. - Klien mengatakan
sadar bahwa keadaan
keadaan nya sekarang
efek kemoterapi.
O: - Kontak mata mulai
ada.
- Klien tampak belum
mampu menerima
keadaan nya.
- Klien mulai mampu
berbagi perasaan
nya.
A: Sebagian masalah
teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

28

Universitas Sumatera Utara


3. - Mengkaji kemampuan pasien S: Klien mengatakan tubuhnya terasa
dalam lemah sehingga tidak dapat
bergerak dan melakukan aktifitas. melakukan
aktifitas.
O: - Klien tampak lemah.
- Wajah tampak pucat.
- Kulit tampak kering.
- Klien tampak terbaring di tempat
Tidur.
- Aktifitas dibantu oleh keluarga.
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

29

Universitas Sumatera Utara


No Implementasi Keperawatan Evaluasi
(hari ke III) (SOAP)
1. - Menganjurkan pasien makan sedikit S: - Klien mengatakan mual, muntah
demi sedikit tapi sering. berkurang setiap kali klien makan
- Menganjurkan pasien makan selagi buah-buahan.
hangat. O: - Klien makan sedikit demi sedikit
- Menimbang BB pasien jika tapi sering.
memungkinkan dengan teratur. - Klien mengkonsumsi buah dan
Sayur dengan teratur.
- BB: 55 kg
- Klien makan selagi hangat.
- Klien tampak segar dibanding hari
sebelumnya.
A: Sebagian masalah teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

2. - Memfasilitasi kontak dengan individu S: - Klien mengatakan mulai mampu


lain dengan kelompok kecil. Menerima dirinya.
- Klien memberi vitamin pada
rambutnya.
- Klien mengatakan keadaan nya akan
segera pulih.
O: - Klien tampak menutup kepalanya
Dengan topi.
- Klien memberi vitamin pada
rambutnya.
- Klien memberi respon baik.
A: Sebagian masalah teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

3. - Memberi intruksi tentang program S: -Klien mengatakan tubuhnya masih


Latihan setelah mendemonstrasikan Lemah.
latihan tersebut dengan mengobservasi O: - Klien tampak masi lemah.
hasil demonstrasi klien. - Konjungtiva masih pucat.
- Aktifitas klien masih dibantu oleh
Keluarga.
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan.

30

Universitas Sumatera Utara


Bab III
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan karya ilmiah tentang asuhan keperawatan pada


Ny.S dengan prioritas masalah gangguan ketidakseimbangan nutrisi, penulis akan
membahas tentang asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny.S pada tanggal 18
sampai dengan 20 mei 2017 di RSUD Dr.Pirngadi kota medan.

Keluhan utama yang diderita Ny.S adalah Ny.S mengalami mual,muntah yang
mengakibatkan tidak nafsu makan. Setelah dilakukan observasi selama tiga hari,
penulis mendapat tiga prioritas masalah diagnosa keperawatan yang dialami oleh
Ny.S.

Masalah keperawatan yang pertama adalah gangguan ketidakseimbangan nutrisi


yang berhubungan dengan mual muntah yang ditandai dengan tidak nafsu makan
dan BB yang turun . Disini penulis mengajarkan keluarga Ny.S untuk membantu
pasien dalam memenuhi nutrisi sehari-harinya, dengan mengajarkan makan sedikit
tapi sering dan juga banyak mengkonsumsi buah-buahan.

Yang kedua pada masalah gangguan citra tubuh berhubungan dengan Ny.S tidak
dapat menerima keadaan nya sekarang, setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama tiga hari masalah gangguan citra tubuh belum teratasi dengan baik. Ditandai
dengan keadaan umum Ny. S mulai membaik, Ny.S tampak mulai menutup
kepalanya dengan kain dan pandangan mata saat wawancara mulai ada. Tetapi
dalam hal mengkritik diri Ny.S belum mampu mengkontrol diri nya , sehingga
dalam hal ini keluarga diajak berkolaborasi dalam merawat dan mendukung Ny.S.

Pada masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Ny.S tidak dapat
melakukan aktivitas, setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari
masalah gangguan mobilitas belum teratasi. Karena aktivitas Ny.S sepenuhnya
dibantu oleh keluarganya. Tetapi dalam hal ini diharapkan mobilitas fisik Ny.S
segera membaik dan mampu melakukan aktivitasnya sendiri.

31

Universitas Sumatera Utara


B. Saran
1. Untuk Keluarga
Kepada keluarga diharapkan dapat membantu keluarga yang sakit dalam hal
pemenuhan nutrisi sehari-hari. Terutama masalah gangguan kebutuhan
ketidakseimbangan nutrisi pada Ny.S.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipublikasikan lebih banyak dan dapat
dijadikan masukan untuk menambah bahan pustaka serta meningkatkan
pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa serta pembaca pada umumnya
tentang masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Pelayanan Kesehatan
Sebaiknya pelayanan kesehatan dapat memperbaiki sistem pemberian asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan nutrisi, dan sebaiknya setiap
pelayanan kesehatan memiliki dokumentasi asuhan keperawatan yang konkret
agar kesinambungan antara perawat pelaksana dan pemberian asuhan
keperawatan dapat diberikan kepada pasien dengan gangguan nutrisi secara
holistik.

32

Universitas Sumatera Utara


Daftar pustaka

Aziz, A. H.( 2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep Dasar

Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Juall, L. C. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinies, Ed.9,

Jakarta :EGC.

Patricia A, Potter, Anne G. Perry.( 2010). Fundamentals of nursing, singapore: Elsevier

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan

praktik. Edisi 4. Alih Bahasa Renata Komalasari, S.Kp, dkk. Penerbit Buku

Kedokteran. Jakarta: EGC

Tarwoto &Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia: Proses Keperawatan,

Jakarta : Salemba Medika.

33

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan

Catatan Perkembangan ( Hari-I)

Hari Pukul Tindakan


keperawatan
Kamis,18 Mei 14.00 – 19.00 wib - Mengkaji status nutrisi Ny.S dan
2017 frekuensi
mual,muntah.
- Mengkaji kebersihan
mulut Ny.S .
- Mengkaji secara verbal
dan non verbal respon
Ny.S terhadap tubuh
nya.
- Mengkaji kemampuan
motorik Ny.S dalam
melakukan aktivitas.
- Memberi transfusi darah
sebanyak 2 bag
S:- Ny.S mengatakan
Mual dan muntah
Tidak ada
nafsu makan.
- Ny.S mengatakan malu
dengan kondisi
tubuhnya sekarang.
- Ny.S mengatakan
tubuhnya terasa lemah
dan tidak dapat
melakukan aktivitas.
O : - Kedaan umum
Ny.S
Lemah.
- Makanan tidak habis.
- Ny.S tampak masi
.mual, muntah .
- Mulut Ny.S tampak
tidak bersih
- TTV:
T D :110/70 mmHg
RR : 20x/i
T :36ᵒc
HR : 80x/i
Hb :8,6 gr/dL
- Kepala Ny.S tampak
botak .
- Ny.S tampak malu saat
wawancara .
- Aktivitas Ny.S dibantu
oleh keluarganya.

34

Universitas Sumatera Utara


A : Masalah belum
Teratasi.
P : Intervensi
keperawatan
dilanjutkan.

35

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan ( Hari-II)

Hari Pukul Tindakan


keperawatan
Jumat ,19Mei 14.00 – 19.00 wib - Mengkaji status nutrisi Ny.S dan
2017 frekuensi
mual,muntah.
- Membersihkan
mulut Ny.S
- Menganjurkan
Ny.S untuk
mengkonsumsi
buah-buahan dan
sayuran.
- Mengkaji respon
Ny.S tentang
keadaan nya
sekarang.
- Mengkaji
kemampuan
motorik Ny.S
dalam melakukan
aktivitas.
S:- Ny.S mengatakan
Masih mual
dan muntah ,
tidak
nafsu makan.
- Ny.S mulai rajin
makan buah-
buahan
- Ny.S mengatakan
ingin cepat
sembuh.
- Ny.S mengatakan
tubuhnya terasa
lemah dan tidak
dapat melakukan
aktivitas.
O: - Kedaan umum
Ny.S
Lemah.
- Makanan tidak
habis.
- Ny.S tampak
masi .mual,
muntah .
- Mulut Ny.S
tampak bersih
- TTV:
T D :100/75
mmHg
RR : 18x/i
T :36ᵒc

36

Universitas Sumatera Utara


HR : 78x/i
Hb :10,6gr/dL
- Kepala Ny.S
tampak tampak
ditutup.
- Ny.S mulai mau
di ajak
wawancara
- Aktivitas Ny.S
dibantu oleh
keluarganya.

A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
Dilanjutkan.

37

Universitas Sumatera Utara


Catatan Perkembangan ( Hari-III)

Hari/tg Puku Tindakan


l l keperawatan
Sabtu ,20Mei 14.00 – 19.00 wib - Mengajarkan Ny.S makan sedikit
2017 Tapi sering .
- Membersihkan mulut
Ny.S.
- Menganjurkan Ny.S
untuk mengkonsumsi
buah-buahan dan
sayuran.
- Menganjurkan Ny.S
makan selagi hangat.
- Mengkaji kemampuan
motorik Ny.S dalam
melakukan aktivitas.
- Membantu Ny.S
melakukan miring
kanan/kir.i
S:- Ny.S mengatakan
mual dan muntah
mulai berkurang ,
nafsu makan mulai ada.
- Ny.S mulai rajin makan
buah-buahan .
- Ny.S mengatakan pasti
akan sembuh
- Ny.S mengatakan
tubuhnya terasa lemah
dan tidak dapat
melakukan aktivitas.
O: - Kedaan umum Ny.S
Lemah.
- Makanan tidak habis.
- Ny.S tampak tidak
mual, muntah lagi .
- Mulut Ny.S tampak
bersih
- TTV:
T D :110/80 mmHg
RR : 18x/i
T :36ᵒc
HR : 78x/i
- Kepala Ny.S tampak
tampak ditutupi.
- Ny.S mulai menerima
keadaan nya.
- Ny.S mulai mau di ajak
wawancara.
- Aktivitas Ny.S dibantu
oleh keluarganya.

38

Universitas Sumatera Utara


A : Sebagian masalah
belum Teratasi.
P : Intervensi keperawatan
Dilanjutkan.

39

Universitas Sumatera Utara


40

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai