Penggunaan Teknik Modeling Terhadap Perencanaan Karir Siswa
Penggunaan Teknik Modeling Terhadap Perencanaan Karir Siswa
45-56
Sofwan Adiputra
Bimbingan dan Konseling, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
email: sofwanputra@yahoo.com
Abstract
This study aimed to lead stdents in order to they are able to plan career by
comprehending their interest and potential toward a task at the first grade of
senior high school Yasmida Ambarawa. This study employed quassi-
experimental method with the non-equivalent control group. Purposive
sampling technique was used to determine the simple. This study used non-
parametric statistic analysis with level test (uji jenjang) signed ranks test and
smirnov-kolmogorof method for dable sample group. Based on the finding, it
can be concluded that career planning which applied earlier will develop
responsibility attitude for students so they are able to develop their abaility as
maximum as possible, and not to do deviation toward development duty. The
use of modeling technique was effective to improve students career planning at
the first grade of senior high school Yasmida Ambarawa.
alam pikiran dan perasaan seseoran, serta rubah menuju kearah tingkat kematangan
mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel karir. Dalam proses berkelanjutannya
dan Sri Hastuti 2007). Maka dari itu tersebut, masing-masing aspek misalnya
pemilihan karir lebih memerlukan aspek kemampuan memahami
persiapan dan perencanaan yang matang lingkungan, aspek kemampuan
dibandingkan mencari pekerjaan yang mengidentifikasi hambatan-hamabatan
sifatnya sementara waktu. yang bersumber dari diri sendiri maupun
Perkembangan karir adalah suatu dari luar dan mengatasi setiap hambatan
proses perkembangan sepanjang hidup sehingga menjadi peluang, dan
yang dipengaruhi oleh latar belakang kemampuan merencanakan masa depan
pendidikan, pekerjaan pengalaman secara konkret dalam bentuk pekerjaan
lainnya dan yang mempengaruhi yang ditekuni akan menunjukkan
keputusan-keputusan setiap individu perbedaan yang profesional satu sama
mengenai karir dan gaya hidup lainnya. Artinya terdapat kesamaan-
(Beamount, Cooper dan Stockard dalam kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang
Manrihu, 1988). bersifat dominan antara aspek yang satu
John J. Pietrofesi dan Howard Splete dengan aspek yang lain dalam proses
(dalam Manrihu, 1988) menyatakan perkembangan karir. Antara sejumlah
bahwa perkembangan karir adalah suatu siswa dan suatu kelompok usia, kelas,
proses yang berjalan terus menerus dan jurusan maupun sekolah. Perkembangan
berlangsung sepanjang tahap kehidupan karir yang bercirikan suatu perubahan ini
serta mencakup pengalaman-pengalaman berlangsung dari dalam diri individu
rumah tangga sekolah dan masyarakat akibat pertambahan umur dan
yang berkaitan dengan konsep diri pengalaman, yang mengalami pergeseran
individu serta implementasinya dalam dalam harapan, kesukaan, kemampuan,
gaya hidup ketika orang itu hidup dan minat.
senang dan mendapat penghasilan. Perubahan yang terjadi di luar
Prinsip-prinsip perkembangan individu berupa perubahan dalam
manusia pada umumnya sejalan dengan kesempatan konkritnya dalam hal ini
perkembangan karir yang merupakan sebagai akibat dari gelombang pergeseran
suatu proses yang berlangsung sepanjang kondisi ekonomi dan sejumlah jabatan
hanya manusia, dinamis dan berubah- (Winkel dan Sri Hastuti, 2007).
dalam meramalkan suses yang akan Dalam perencanaan karir, individu dapat
dicapai dalam karirnya kelak. menyesuaikan dan mengembangkan
b. Individu perlu memperhatikan minat kesempatan karir yang sesuai dengan
Minat perlu diperhatikan di dalam kemampuanya.
perencanaan karir.Individu yang mampu f. Individu perlu memperhatikan
mengidentifikasi karir yang diminatinya
penampilan karir
cenderung memiliki perencanaan karir
Penampilan idir individu seharusnya
yang matang.
dapat konsisten dnegan perilaku dan
c. Individu perlu memperhatikan nilai-
harapan dalam karir. Pemahaman tentang
nilai
standar atau kriteria karir akan membantu
Individu akan mengalami kepuasan
individu mempertahankan pekerjaannya.
bila karir yang dijalaninya sesuai dengan
g. Individu perlu mamperhatikan gaya
nilai-nilai yang dianutnya. Oleh karena
hidupnya
itu, individu seharusnya mengidentifikasi
Keberhasilan dalam perencanaan
nilai-nilai yang dianutnya dalam kaitanya
karir tergantung pada cara individu
dengan karir tertentu yang akan
mengintegrasikan gaya hidupnya dengan
dipilihnya.
pilihan karir yang terbuka baginya.
d. Individu perlu memperhatikan
Untuk mencapai perencanaan
kepribadiannya.
tersebut, peserta didik memerlukan
Kesesuaian antara kepribadian dan
bantuan karena mereka sangat
karir yang dipilihnya merupakan suatu
membutuhkan pemahaman atau wawasan
hal yang penting dalam perencanaan
tentang dirinya dan lingkungannya juga
karir. Kesesuaian ini sangat penting
pengalaman dalam menentukan arah
Karena kepribadian dapat membuat
kehidupannya. Dengan kata lain, proses
perbedaan antara kesuksesan yang
perkembangan itu tidak selalu berjalan
dicapai dalam karir tertentu oleh individu
dalam alur yang lurus atau searah dengan
yang satu dengan individu lainnya,
potensi, harapan, dan nilai-nilai yang
e. Individu perlu memperhatikan
dianut. Untuk itulah perlu disusun suatu
kesempatan karir
program pelayanan bimbingan dan
Tidak semua kesempatan karir sesuai
konseling yang dirancang secara baik
dengan potensi diri. Individu seharusnya
agar mampu memfasilitasi individu ke
belajar mengenai pekerjaan yang
arah kematangan dan kemandirian, yang
potensial sesuai dengan kemampuannya.
bentuk kelompok yang terdiri dari 8-12 tentang perilaku yang dimaksud (reaksi
yang digunakan untuk menguji dalam karir sebelum dan sesudah sebesar 0,001,
penelitian ini adalah uji jenjang bertanda atau probabilitas dibawah alpha 0,05
Wilcoxon (signed ranks test) dan metode (0,001 < 0,05). Dari hasil tersebut maka
Kolmogorof-Smirnov bagi kelompok penelitian ini dapat diterima, yaitu
sampel ganda. Menurut Lukiastuti, Fitra ”terdapat perbedaan yang signifikan pada
dan Muliawan Hamdani (2012: 83) perencanaan karir siswa kelompok
pengujian hipotesis dengan cara uji eksperimen sebelum dan setelah
jenjang bertanda dilakukan apabila mendapat perlakuan layanan bimbingan
peneliti ingin memastikan tentang ada kelompok.”
atau tidaknya perbedaan kondisi setelah Selanjutnya untuk melihat tentang
perlakuan tertentu diberikan. arah perbedaan tersebut, apakah pretest
atau posttest yang lebih tinggi, dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut:
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pretest dan posttest Tabel 2 Arah Perbedaaan Pretest dan
Posttest
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
Perencanaan karir Mean
yang signifikan tentang arah perencanaan N Rank Sum of Ranks
Posttest – Negative Ranks 0a .00 .00
karir siswa pada kelompok eksperimen. Pretest Positive Ranks 13b 7.00 91.00
Ties 0c
Selanjutnya peneliti menganalisis Total 13
masing-masing skor pada setiap a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
responden yang disajikan pada Tabel 1, c. Posttest = Pretest
Test Statisticsa
5. DAFTAR PUSTAKA