Anda di halaman 1dari 5

Qawaid fiqhiyyah ghairu asasiyyah dibagi menjadi dua bagian, yaitu kaidah ghairu asasiah muttafaq

‘alaih ( yang tidak dipertentangkan ), dan kaidah ghairu asasiah mukhtalafah fiha ( yang dipertentangkan
).

Adapun kaidah ghairu asasiah yang tidak dipertentangkan banyaknya ada empat puluh kaidah (sudah
dibahas). Kaidah ini tidak asasi, tetapi keberadaannya tetap didudukkan sebagai kaidah yang penting
dalam hukum islam, karena itu dalam kalangan fuqaha sepakat kehujjahan kaidah ini. Tentu saja kaidah
ini tidak terlepas dari sumber hukum , baik alquran maupun al sunnah. Karena itulah kaidah ini disebut
sebagai kaidah kulliah ( kaidah universal ).

Sedangkan kaidah yang mukhtalafah ini banyaknya ada duapuluh kaidah. Menurut al suyuthi, kedua
puluh kaidah tersebut tidak dapat ditarjih (diunggulkan) salah satunya. Hal ini dikarenakan kedua puluh
kaidah tersebut mempunyai dasar hukum masing – masing. [2] Berikut akan dijelaskan mengenai kedua
puluh kaidah tersebut.

Macam-Macam Kaidah Ghoiru Asasiyah yang Mukhtalaf Fiha Beserta Contohnya

Menurut Abdurrahman as-suyuthi dalam “Al_Asybah Wa Nadhoir” menyebutkan 20 (dua puluh) kaidah
yang diperselisihkan, yaitu:

Kaidah Kelimabelas

‫ﻫﻞ ﺍﻟﻌﺒﺮﺓ ﺑﺎﻟﺤﺎﻝ ﺍﻭﺑﺎﻟﻤﺎﻝ‬

“Apakah ungkapan itu menurut keadaan atau menurut bendanya”. (as_suyuthi,TT:119).

Kaidah tersebut menimbulkan kaidah sebagai berikut:

‫ﻣﺎﻗﺎﺭﺏ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﻫﻞ ﻳﻌﻄﻲ ﺣﻜﻤﻪ‬

“Yang dekat dengan sesuatu adakah diberi hukumya.”


‫ﺍﻟﻤﺸﺮﻑ ﺍﻟﺰﻭﺍﻝ ﻫﻞ ﻳﻌﻄﻲ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺰﺍﺋﻞ‬

“Sesuatu yang hampir hilang, apakah diberikan hukum sebgaimana sesuatu yang hilang”
(as_suyuthi,TT:119).

‫ﺍﻟﻤﺘﻮﻗﻊ ﻫﻞ ﻳﺠﻌﻞ ﻛﺎﻟﻮﺍﻗﻊ‬

“Apa yang akan terjadi apakah dijadikan seperti yang terjadi.” (as_suyuthi, TT:119).

Misalnya ada seorang menjadi imam dengan berpakaian yang menutup aurat, tetapi ketika ruku’
pakianya robek. Pendapat yang kuat adalah bahwa apa yang akan terjadi itu tidak dijadikan seperti apa
yang terjadi, jadi makmum tetap sah dengan niat infirod (memisahkan diri dari shalat jamaah) ketika
robek pakaian imam.

Kaidah Keenambelas

‫ﺍﺫﺍ ﺑﻄﻞ ﺍﻟﺨﺼﻮﺹ ﻫﻞ ﻳﺒﻘﻰ ﺍﻟﻌﻤﻮﻡ‬

“Apabila kekhususanya batal maka masih tetap keumumanya”. (as_suyuthi, TT:121).

Misalnya seseorang telah melakukan takbiratul ihram pad shalat yang belum masuk waktunya, mka
batallah kekhususanya (niat shalat wajib itu) tetapi menurut pendapat yang absah masih dianggap
berlaku keumuman takbir itu untuk shalat sunnah. Demikian juga orang yang bertayamum untuk shalat
wajib sebelum waktunya, maka batal tayamumnya untuk digunakan shalat wajib (sebab kebolehan
tayamum adalah menunggu waktu shalat wajib tiba) serta tidak boleh digunakan sholat sunnat, lain lagi
jika niyatnya untuk tayamum sholat sunnat maka diperbolehkan.

Kaidah Ketujubelas
‫ﺍﻟﺤﻤﻞ ﻫﻞ ﻳﻌﻄﻲ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﻤﻌﻠﻮﻡ ﺍﻭﺍﻟﻤﺠﻬﻮﻝ‬

“Anak yang masih dalam kandungan, apakah dihukumi seperti sesuatu yang telah diketahui ataukah
sebagai sesuatu yang belum diketahui”.(as_suyuthi, TT:121).

Misalnya mengenai penjualan biantang yang bunting “hamil” menurut pendapat yang absah hal itu tidak
diperkenankan, karena yang dalam kandungan itu masih majhul tidak tidak diketahui kriterianya,
demikian juga tidak sah menjual binatang dalam perut induknya karena hal itu tidak diketahui, sedang
dalam masalah waisat pada anak dalam kandungan itu diperbolehkan, karen ahak itu sudah jelas. Tetapi
dalam hal waris-mewarisi, maka anak dalam kandungan dianggap laki-laki saja, sebab dengan begitu
maka ketika ia lahir laki-laki maka bagianya sebgaimana mestinya, tetapi jika wanita maka uang warisan
yang lebih dapat dibagikan lagi pada yang lain.

Kaidah Kedelapanbelas

‫ﺍﻟﻨﺎﺩﺭ ﻫﻞ ﻳﻠﺤﻖ ﺑﺠﻨﺴﻪ ﺍﻭﺑﻨﻔﺴﻪ‬

“Sesuatu yang jarang terjadi, apakah dikaitkan dengan jenisnya ataukah menurut keadaanya sendiri”.
(as_suyuthi,TT:122)

Misalnya hukum menyentuh penis laki-laki yang telah putus, menurut pendapat yang lebih kuat adalah
membatalkan wudlu, karena secara hakiki adalah menyentuh alat kelamin. Sedangkan jika menyentuh
anggota tubuh wanita yang telah terputus dari induknya maka tidak membatalkan, karena hal itu tidak
menyentuh wanita lagi. Demikian juga orang yang mempunyai anggota badan lebih, misalnya jarinya 6
(enam), maka wajib juga dibasuh saat berwudlu.

Kaidah Kesembilanbelas

‫ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ﻫﻞ ﻟﻪ ﺍﻻﺟﺘﻬﺎﺩ ﻭﺍﻷﺧﺬ ﺑﺎﻟﻈﻦ‬


“Orang yang kuasa menuju yang yakin bolehkah baginya berijtihad berdasarkan perkiraan”.
(as_suyuthi,TT:123)

Secara umum seorang mujtahid tidak boleh berijtihad jika mendapatkan nash, karena nash merupakan
suatu keyakinan dan dia tidak boleh mengabaikan nash tersebut, sedangkan ijtihad merupakan
keputusan dhon dibanding nash. Misalnya seseorang mempunyai dua baju, yang stau suci, sedang yang
lain najis, maka dia boleh meneliti (berijtihad) mana yang suci untk dipergunakan walaupun ia dapat
berganti dengan pakaianya lain yang jelas suci. Namun seseorang tidak sah shalat menghadap hijr ismail,
karena yang yakin jelas diketahui, yakni menghadap ka’bah.

Kaidah keduapuluh

‫ﺍﻟﻤﺎﻧﻊ ﺍﻟﻄﺎﺭﺉ ﻫﻞ ﻫﻮ ﻛﺎﻟﻤﻘﺎﺭﻥ‬

“Halangan yang datang kemudian, apakah ia seperti bercampur”. (as_suyuthi,TT:123).

Kaidah tersebut ada dua pendapat , sebagian menganggap seperti bercampur seperti menambah air
sehingga menjadi banyak yang semua jenis. Selesainya orang yang istihadloh ditengah-tengah
menjalankan sholat. Murtadnya seseorang yang sedang ihram, serta perubahan niat yang buruk yang
semula baik dalam bepergian, maka kasus tersebut hukum airnya menjadi suci, sholatnya menjadi batal,
dan ihramnya juga batal dan tidak ada rukhsoh baginya.

Dari beberapa kaidah diatas, dapat diamati bahwa kaidah-kaidah yang diperselisihkan sebenarnya bukan
pada kaidah itu sendiri tetapi lebih mengarah pada kondisi yang mempengaruhi kaidh itu tercipta,
sehingga keberlakuan kaidah tersebut menurut kondisi yang melatarbelakanginya.

DAFTAR PUSTAKA

Rohayana, Ade Dedi, Ilmu Qawaid Fiqhiyyah Kaidah – Kaidah Hukum Islam , Jakarta : Gaya Media
Pratama, 2008.
Usman, Muchlis, Kaidah-Kaidah Istinbath Hukum Islam (Kaidah-Kaidah Ushuliyah Dan Fiqhiyah ),
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, Cet 3., 1999.

Washil, Nashr Farid Muhamad, Abdul Aziz Muhamad Azzam, Qowa’id Fiqhiyyah, Jakarta : Amzah, Cet 1,
2009.

Anda mungkin juga menyukai