Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ASAL MULA BERDIRINYA DINASTI SANJAYA

Rajya Medang i Bhumi Mataram, sebuah nama yang merupakan bukti


mengenai petunjuk jika zaman dahulu telah ditemukan sebuah kerajaan Mataram
yang dipercaya menjadi pusat pemerintahan kerajaan itu sendiri. Berdirinya
Kerajaan Mataram Kuno dijelaskan dalam sebuah prasasti Mantyasih berangka
tahun 907. Salah satu peninggalan yaitu prasasti Mantyasih, dijelaskan mengenai
raja yang pertama kali memerintah Kerajaan Mataran Kuno adalah Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya (Rahyangtarumuhun ri Medang ri Poh Pitu) 1. Gelar
ratu dalam pada zaman itu bukan berarti seorang perempuan, melainkan istilah
Ratu, Rakai, dan Bhre merupakan istilah asli nusantara untuk menyebut seorang
pemimpin. Gelar ratu dalam pada zaman itu bukan menandakan gender wanita,
melainkan merupakan panggilan dari seorang pemimpin.

Awal wangsa Sanjaya terkait dengan prasasti Canggal yang diketahui


lokasinya di Jawa Tengah, tepatnya halaman percandian Gunung Wukir, yang
berada di Desa Canggal, Kecamatan Salam, Magelang. Bahasa yang digunakan
dalam prasasti tersebut adalah Sansekerta dan menggunakan huruf Pallawa.
Tahun penulisan adalah 654 Ç (732 M) yang ditulis berbentuk candra sengkala
dengan bunyi çrutîndriya rasair dan dalam Jawa Kuno berbunyi çruti-indriya-
rasa. Bagian lengkap kalimat tersebut memiliki arti yaitu “pada tahun Saka yang
telah lalu dengan ditandai angka “çrutîndriya–rasa” yang berarti angka tahun
654 Ç (732 M), hari senin hari baik, tanggal 13 paro terang, bulan kartika,
dalam naungan zodiak Kumbha (Aquarius)”2

Tujuan Raja Sanjaya mengeluarkan prasasti Canggal adalah peringatan


pendirian lingga pada penobatan Raja Sanjaya (717 M). Lingga tersebut dianggap
sebagai simbol rasa syukur atas keselamatan rakyatnya setelah menerima
1
Anonim, “Kerajaan Mataram Kuno (Medang)” (https://histori.id/kerajaan-mataram-kuno-medang/,
diakses pada 05 April 2021 pukul 15.12)
2
Siti Maziyah, “Kondisi Jawa Tengah pada Abad VIII sampai Abad XV M”. HUMANIKA. Vol.15 No.09, 01
Januari 2012
1
serangan tentara Sriwijaya yang mengakibatkan kerusakan parah. Dalam bagian
awal prasasti Canggal terdapat pujian-pujian kepada Trimurti. Namun, mereka
dianggap sebagai penganut Hindu yang menyembah Dewa Siwa karena jumlah
bait yang berisi pujian Dewa Siwa lebih banyak dari pujian dewa lainnya dengan
jumlah tiga bait. Bait selanjutnya berisi pujian kepada Yawadwipa yang telah
memberikan kesejahteraan pada kerajaan Mataram Kuno karena kesuburan tanah
dan kekayaan tambangnya.3

Pendahulu Raja Sanjaya juga disebutkan dalam prasasti yaitu Raja Sanna
yang merupakan saudara laki-laki ibu Raja Sanjaya yang bernama Sannaha.
Disebutkan dalam prasasti bahwa Raja Sanna memiliki perangai lembut dalam
memerintah rakyatnya dan akhirnya memiliki ketenaran di Yawadwipa. Selain
itu, ia mengalahkan musuh-musuhnya dan mengutamakan keadilan sehingga
dapat memerintah dalam waktu yang lama. Berbeda dengan penerusnya, Raja
Sanjaya yang memiliki sifat gagah berani untuk menaklukkan raja-raja
disekitarnya. Para pujangga memberikan penghormatan pada Raja Sanjaya karena
dianggap memiliki pemahaman untuk menyebarkan kekuasaannya pada raja-raja
lain.4 Keterangan Raja Sanjaya merupakan raja pertama Mataram Kuno yang
beribukota di Medang yang terletak di Poh Pitu ( diperkirakan daerah Kedu)5
ditemukan dengan dasar yaitu terdapat daftar urutan para raja yang tertulis di
prasasti Mantyasih dan Wanua Tengah III6

3
MNI, “Prasasti Canggal” (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/prasasti-canggal/, diakses pada 29 Maret
2021 pukul 20.39)
4
MNI, “Prasasti Canggal” (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/prasasti-canggal/, diakses pada 29 Maret
2021 pukul 20.39)
5
Balqis Fallahnda, “Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Lokasi, & Nama Raja-raja di Jawa”
(https://tirto.id/sejarah-kerajaan-mataram-kuno-lokasi-nama-raja-raja-di-jawa-f8lK , diakses pada 01 April
2021 pukul 07.58)
6
Siti Maziyah, “Kondisi Jawa Tengah pada Abad VIII sampai Abad XV M”. HUMANIKA. Vol.15 No.09, 01
Januari 2012
2

Anda mungkin juga menyukai