Anda di halaman 1dari 3

MODUL 4 PATIENT SAFETY DAN TANATOLOGI (ASPEK MEDIKOLEGAL)

SKENARIO 4: Belajar Patient Safety dan Forensik

Tika, salah seorang mahasiswa FK Unimal sedang membaca 2 buah artikel studi kasus. Ia
tertarik pada 2 kasus yang sedang dibacanya itu.
Kasus 1, Ibu Ami, 30 tahun, yang melaporkan RS B yang diduga lalai dalam menyelamatkan
nyawa anaknya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.“Anak saya dibiarkan saja di ruang
rawat inap tanpa tindakan apapun, minimal anak saya dirujuk ke rumah sakit lain” ungkap Ibu Ami
yang melaporkan dugaan kelalaian rumah sakit kepada pihak kepolisian. Diketahui korban memiliki
riwayat penyakit infeksi paru-paru. Anak tersebut terlihat sangat lemah dan tubuhnya membiru. Saat
tiba di IGD, dokter menyedot lendir pada mulutnya. Tidak lama kemudian tubuhnya membiru
kembali dan kondisi semakin memburuk. Dokter selanjutnya memindahkan anak tersebut ke ruang
rawat inap dan korban meninggal di ruangan itu. Ibu Ami menyayangkan sikap dr.BX yang tidak
memberi penjelasan apapun kepadanya. Kuasa hukum Ibu Ami, melaporkan RS A dan dr. BX untuk
dijerat dengan pasal 359 KUHP juncto Pasal 84 Ayat 2 Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014. Tika
teringat akan seminar kesehatan yang diikutunya terkait patient safety yang saat ini sudah menjadi
gerakan international.
Kasus 2, seseorang laki-laki dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di sungai. Korban
ditemukan warga dan dilaporkan ke pihak bewajib setempat. Korban selanjutnya dibawa ke rumah
sakit untuk dilakukan Visum et Repertum (VeR) atas permintaan penyidik. Menurut hasil identifikasi
dokter ahli forensik, korban masih menggunakan pakaian berupa baju Kaos lengan panjang dan
celana pendek. Dokter memperkirakan telah terjadi kematian molekuler, yaitu ditemukan livor mortis
pada tubuh bagian depan dan hilang pada penekanan; rigor mortis pada rahang, terdapat busa halus
berwarna putih dari hidung dan mulut serta tampak luka pada kelopak mata, bahu kanan dan lutut.
Selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan dalam dan meminta pemeriksaan penunjang laboratorium
forensik. Bagaimana Anda menjelaskan kedua kasus tersebut?

Jump 1: Terminologi
1. Patien safety: Sistem di RS yang membuat pasien lebih aman & tenang, mencegah pasien dari
cedera dengan tidak melakukan tindakan yang tidak seharusnya
2. Tanatologi: Ilmu kedokteran bagian forensik yang mempelajari hal – hal terkait kematian &
perubahannya setelah kematian
3. VeR: Keterangan tertulis dari dokter atas permintaan resmi penyidik terkait pemberitaan
medis manusia/bagian tubuh manusia (temuan & interpretasinya) sesuai dengan keilmuannya
4. Livor mortis: Tanda kematian setelah 30 menit, dimana darah mengendap ke bagian bawah
tubuh akibat efek gravitasi  merah keunguan pada bagian tubuh
5. Rigor mortis: Tanda kematian mayat setelah 2 jam, berupa kaku otot irreversibel
6. Kematian molekuler: Kematian organ/jaringan tubuh beberapa saat setelah kematian somatis

Jump 2 & 3: Rumusan Masalah & Hipotesa


1. Apakah dokter dapat dilaporkan pada pihak berwajib karena lalai dalam melakukan tindakan
pada pasien & kasus seperti apa yang dapat dilaporkan?
Jawab: Bisa, jika melakukan malpraktek & tindakan medisnya bertentangan dengan hukum,
serta adanya kelalaian dari dokter, seperti adverse event
2. Apakah ada hubungan riwayat infeksi paru – paru pada pasien yang membiru & dokter yang
menghisap lendir dari pasien, namun pasien tetap membiru?
Jawab:
- Ada riwayat infeksi paru – paru,
- Anak sangat lemah & membiru  diduga gangguan pernapasan  ada yg menghalangi
jalan nafas  tindakan dokter  menyedot lendir pada mulutnya,
- Penyebab gangguan pernapasan  hubungan dengan infeksi pernapasan
3. Apa isi pasal 359 KUHP juncto pasal 84 ayat 2 UU no 36 tahun 2014?
Jawab:
- Pasal 349 KUHP: Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang
lain mati diancam dengan pidana penjara maks 5 tahun/pidana kurungan maks 1 tahun
- Juncto: Pasal I dgn pasal II berhubungan
- Pasal 84 ayat 2: Jika kelalaian berat, sebagaimana dimaksudkan pada ayat 1,
mengakibatkan kematian, setiap tenaga kesehatan dipidana dengan penjara maks 5 tahun
4. Bagaimana dengan patient safety yang saat ini menjadi gerakan internasional?
Jawab: Seluruh tindakan medis memiliki resiko kesalahan medis. Untuk itu, diciptakan
patient safety dari WHO melalui 7 langkah, seperti pastikan identifikasi pasien, gunakan obat
injeksi sekali pakai, hindari salah kateter/sambung selang, dll
5. Bagaimana sistem pelaporan patient safety?
Jawab: Kejadian yang sudah/berpotensi terjadi bisa dilaporkan oleh semua staff yang melihat
pertama kali kejadian dengan anonim & tidak mudah diakses oleh seluruh pihak untuk
mengurangi insidensi di RS
6. Kenapa laki – laki dapat meninggal akibat tenggelam di sungai?
Jawab: Utamanya karena hipoksia, dimana terjadi spasme glotis saat air masuk laring/trakea
akibat tubuh yang sulit bernapas & terus berusaha bernapas dengan cepat (sekaligus menelan
air) & terbentuk juga mukosa berbuih yang dapat menghalangi jalur pernapasan
7. Apa saja indikasi VeR & siapa saja yang dapat melakukannya?
Jawab:
- Indikasi: Diminta oleh penyidik untuk menuliskan keterangan ahli untuk membantu kasus
tertentu
- Dapat dilakukan oleh tenaga medis ahli, seperti dokter & dokter forensik
8. Bagaimana interpretasi dari px forensik?
Jawab: Ditemukan livor mortis depan, hilang saat ditekan (mati telungkup < 6 – 8 jam), rigor
mortis (mati > 2 jam), busa halus (mati tenggelam), luka (trauma dengan benda air/kekerasan)
9. Apa saja px dalam & px penunjang forensik yang bisa dilakukan?
Jawab: Px. dalam (jalan nafas berbuih/berlumpur/berpasir, paru – paru membesar, lambung
banyak cairan, perdarahan telinga bag. Tengah) & px. penunjang (px. getah paru, px. getah
kimiawi, px. histologi paru, analisis kandungan lambung)
10. Apa saja contoh kasus lain yang dapat menyebabkan asfiksia?
Jawab: Gantung diri dengan tali, pencekikan, tenggelam
Jump 4: Skema

Jump 5: LO
1. Patient Safety, termasuk Adverse Events
- Latar Belakang,
- Regulasi & Aspek Hukum,
- Gerakan Kesehatan Internasional dalam Promosi,

2. Tanatologi
- Kematian Molekuler,
- Identifikasi Korban,
- Px Otopsi, VeR & Px. Penunjang,
- Asfiksia Mekanik

Anda mungkin juga menyukai