Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH & PERKEMBANGAN KALIGRAFI DAN KHAT DI INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas dimata kuliah Kaligrafi

Dosen pengampu : Imam Khoirul Ulumuddin, M.Pd.I

Disusun oleh:

1. Khairul Annam (18106051033)


2. Ummi Salamah (18106051033)

PGMI A

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya.
Shalawat serta salam atas nikmat dan karunia yang tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Imam Khoirul Ulumuddin, M.Pd.I.
selaku dosen pengampu Kaligrafi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengerjakan tugas tentang Sejarah & Perkembangan Kaligrafi Dan Khat Di Indonesia. Tidak
lupa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Makalah yang mengenai Sejarah & Perkembangan Kaligrafi Dan Khat Di Indonesia
masih kurangnya isi dari makalah kami ini mungkin dengan adanya kritik dan saran dari
pembaca kami sangat berterimakasih dan berlapang dada untuk menerima masukannya.

Tiada gading yang tak retak, maka saya akan berusaha menggabungkan gading
tersebut. pepatah dan tambahannya ini mewakili penulis untuk meminta kritik dan saran bagi
kesempurnaan makalah ini apabila terdapat banyak kesalahan untuk menambah wawasan
keilmuan penulis.

Semarang, 5 Maret 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian Kaligrafi........................................................................................................2

B. Sejarah Perkembangan Kaligrafi.....................................................................................2

C. Sejarah Perkembangan Kaligrafi di Indonesia................................................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................................................7

A. Simpulan.........................................................................................................................7

B. Saran................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kaligrafi terbagi menjadi tiga jenis yaitu kaligrafi


huruf latin atau Roman, kaligrafi Arab dan kaligrafi Oriental (China,
Jepang, Korea dan lainnya), darisegigeografis kaligrafi dibagi menjadi 2
wilayah besar yaitu Timur (eastern) yang meliputi Asia Barat/Timur
Tengah (Arab) dan Asia Timur/oriental (China dan Jepang) serta wilayah
Barat (western) yang meliputi Eropa dan Amerika.

Senikaligrafi adalah salah satu kebesaran senibu daya Islam yang


memiliki ciri-ciri khas dalam catatan sejarah perkembangan kebudayaan
Islam dari zaman ke zaman. Karya seni yang dikembangkan salah satunya
adalah bentuk seni kaligrafi. Berkembangnya seni kaligrafi Islam hingga
saat ini dikarenakan adanya tokoh-tokoh kaligrafi atau para khatat yang
pada zaman dulu mampu mengembangkannya keberbagai daerah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kaligrafi?

2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Kaligrafi?

3. Bagaimana Perkembangan Kaligrafi di Indonesia?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Pengertian Kaligrafi?

2. Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Kaligrafi?

3. Untuk mengetahui Perkembangan Kaligrafi di Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kaligrafi

Ungkapan Kaligrafi berasal dari kata latin “Kalios” yang berarti


indah, dan kata “graph” yang berarti tulisan atau aksara. Arti seutuhnya
dari kaligrafi adalah ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf
tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan
yang tersusun. Kaligrafi merupakan seni arsitektur rohani, yang dalam
proses penciptaannya melalui alat jasmani. Kaligrafi atau khath, dilukiskan
sebagai kecantikan rasa, penasehat pikiran, senjata pengetahuan,
penyimpan rahasia dan berbagai masalah kehidupan.1

B. Sejarah Perkembangan Kaligrafi

Perkembangan kaligrafi dalam sejarah kebudayaan Islam, sejak


awal tumbuhnya, perludilihat dari banyak faktor yang mendukungnya.
Dapat diklasifikasikan ada dua perspektif pokok yang perlu dibahas,
pertama perspektif doktrin agama, dan kedua perspektif sejarah.

pada perspektif pertama, doktrin agama, kita melihat isyarat-


isyarat Al-Qur’an tentang kaligrafi yang terdapat dibanyak ayat-
ayatnya.al-Qur’an sendiri menekankan beberapa kali tentang pentingnya
tulisan. Iqra’ (bacalah!) adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah
untuk mengawali risalah-Nya melalui Nabi Muhammad SAW. Kata
tersebut dapat dianggap sebagai “proklamasi” kemestian budaya tulis
menulis dalam risalah yang dibawa Nabi Muhmmad SAW. Wahyu itu
(Q.S 96:1-5), segera disusul dengan pengertian lain seperti “(Tuhanmu)
yang mengajari manusia dengan pena “kemudian dalam surat Al-Qalam
(pena) (Q.S. 68:1)Allah berfirman : “Nun, demi pena dan apa yang
merka tulis”. Disamping itu pengertian-pengertian simbolis pentinya

1
Didin Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm. 3-5

2
tulisan juga terdapat dalam banyak ayat, ,isalnya, Al-Qur’an yang tertulis
dalamLauhul Muhfudz (Q.S. 85:21-22). Disini dapat dipahami bahwa
kaligrafi atau tulis-menulis, memperoleh asal-usul yang langsung dari
Allah lewat firma-firman-Nya. Dalam sejarah perkembangan kaligrafi,
nilai-nilai dalamAl-Qur’an ini menjadi ruh, spirit bagi para kaligrafer
untuk terus berkarya.

Selanjutnya, pada perspektif kedua, perspektif sejarah, kita melihat


bahwa perkembangan kaligrafi (atau seni Islam secara umum) didukung
oleh beberapa aspek, atau pihak-pihak yang berperan, yang terjadi dalam
sejarah Islam. Pertama, yakni pengarauh perkembangan ilmu pengetahuan
yang demikian pesat dalam peradaban Islam yang telah dirintis sejak awal
keberadaanya ke wilayah-wilayah yang merupakan pusat kebudayaan,
seperti Babilonia, Syiria, Mesopotamia, Persia dan Romawi, segera
melahirkan kontak kebudayaan yang sangat berpengaruh bagi sejarah
umatnya. Filsafat, sains dan seni yang telah berkembangan di pusat-pusat
kebudayaan tersebut segera diserap dengan baik oleh umat Islam.
Penerjemahan buku-buku sains dan dilsafat yang sedemikian gencar
segera berakibat beralihnya pusat kebudayaan dalam wilayah Islam.
Dikurun waktu ini keterlibatan masyarakat Islam dengan tulis menulisa
menjadi semakin nyata.

Faktor kedua yang menjadikan kaligrafi berkembang pesat-


terutama pada abad-abad awal perkembangannya-adalah peran para raja
dan elite-sosial. Mereka sangat mendukung perkembangan berbagai
cabang seni seni Islam, seperti arsitektur, kaligrafi, ornamentasi dan
sebagainya dalam berbagai media. Istana kemudian menjadi sentral
perkembangan seni-seni Islam. Para raja, dalam sejarah Islam, selalu
bertindak sebagai pelindung seniman dan karya-karya seni, sejak
pemerintahan Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, Timur Lenk, Safawiyah

3
(Pesia), sampai Utsmaniyah. Seniman, oleh istana diperlakukan secara
istimewa, dan karena itulah mereka dapat bekerja secara leluasa.2

C. Sejarah Perkembangan Kaligrafi di Indonesia

Seni menulis halus huruf Arab yang dikenal dengan khaṭ atau
kaligrafi telah lama dikenal di tanah air, dan bahkan telah sangat mencapai
usia yang sangat tua, setua sejarah Islam di negeri ini. Ada bukti-bukti
yang menunjukkan bahwa bahasa Melayu telah menggunakan dua jenis
tulisan India sebelum tulisan Arab diperkenalkan. Tulisan-tulisan tersebut
ialah Pallawa (sansakerta) yang ditransformasikan ke huruf Jawa dan
tulisan Nagari yang diperkenalkan oleh orang-orang Pala dari Bengal kira-
kira pada abad ke-8 Masehi.3

Indonesia di sebut-sebut Al Faruqi menjadi wilayah yang sangat


asimilatif terhadap perkembangan seni kaligrafi. Di kota-kota seperti Solo,
Semarang, Demak, Jakarta, dan Banda Aceh tempat di mana persebaran
agama Islam menguat, buktibukti artefak dengan mudah ditemukan.
Adalah suatu kekhasan bagi dunia timur dalam menunjukkan
kebudayaannya, bahkan keberadaannya tetap fungsional bersamaan
dengan perkembangan modern saat ini.
Salah satu jenis kaligrafi yang paling menonjol di Indonesia adalah
kaligrafi Arab, seringkali disebut sebagai kaligrafi islam karena agama ini
dinisbahkan kemunculannya di dunia Arab. Dalam sudut budaya, kaligrafi
dikenal dengan sebutan khat, rasm, kitabah, raqm, sathr, dan lain
sebagainya. Semua merujuk pada makna budaya, yaitu sebuah artefak
budaya yang mencakup pengertian, gagasan, sosial dan wujud konkret
yang menempel pada sebuah benda dengan tujuan komunikasi sosial-
kebahasaan dan keindahan.
2
Hafidz Nur Huda dan Sam Muharsafa, Asyiknya Belajar, Kaligrafi Cara Praktis Belajar
Kaligrafi, Afkari Publishing, Aceh, 2010, hlm. 24-25.
3
Seyyed Hossein, Spiritualitas dan Seni Islam. Mizan, Bandung, 1993, hlm. 28.

4
Kesenian Islam di Indonesia tidak terbatas pada ciri-ciri visual,
namun ciri ini menjadi sesuatu yang khas karena bentuk dan substansi
makna yang dikandung di dalamnya. Kaligrafi adalah salah satu dari
kesenian-kesenian visual islam yang menonjol di dalam tradisi seni islam
sepanjang sejarahnya. Namun demikian dalam perkembangan kaligrafi
Arab sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari perkembangan bahasa dan
budayanya. Bahasa Arab menjadi faktor utama bagi perkembangan tradisi
tulisan Arab sebagaimana tradisi oral bahasa itu ke dalam berbagai dialek.
Tradisi tulisan arab juga mengalami proses atau pengaruh domestikasi (al-
atsar al-machallī) sesuai dengan situasi kesejarahannya. Di Indonesia,
perkembangan seni tulis Arab itu ditemukan sejarahnya bersamaan dengan
proses masuknya Islam dan dakwah yang dilakukan oleh para ulama. Hal
itu menjadi salah satu sebab utama persebaran kaligrafi Arab ke wilayah
Asia dan ekses dari tersebarnya warisan budaya arab dan ajaran agama
Islam (dakwah islamiyah), proses penyebaran ajaran agama dalam wujud
gagasan, pemikiran dan seni yang bersumber dari kitab suci dan hadis
melibatkan aktifitas budaya, yaitu tradisi tulis dan lisan dengan bahasa
arab sebagai
medium utama dan Al-Quran sebagai sumber materi. Dalam
perkembangannya, tradisi menulis Arab atau melukis kaligrafi menjadi
sejarah yang terus berlangsung di
dalam aktivitas budaya, seni, dan pendidikan, kaligrafi menjadi pelajaran
atau mata kuliah yang diajarkan di madrasah, sekolah, dan perguruan
tinggi. Di luar lembaga pendidikan formal kaligrafi juga menjadi bagian
dari tradisi budaya yang setiap saat digagas, diproses dan dicipta oleh para
seniman dan praktisi.4
Berbeda dengan belahan dunia Islam pada periode-periode yang
disebutkan terdahulu, Indonesia tidak melahirkan corak, gaya atau aliran
kaligrafi yang khas, seperti yang terjadi pada arus perkembangannya di

4
M. Farkhan Mujahidin, “Pemikiran Kaligrafi Arab Di Indonesia”, Jurnal CMES Vol. 9 No. 2,
Juli-Desember 2016, hlm. 184.

5
Dunia Islam umumnya. Pertumbuhan yang ada hanyalah “pertumbuhan
pemakaian kaligrafi” yang ada untuk kebutuhankebutuhan primer yang
bersifat fungsional seperti untuk menyalin Al-Qur’an atau teks-teks
keagamaan yang berkembang ke aneka lukisan di pelbagai
media.5

5
Sirojuddin A. R. “Peta Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia”, Perkembangan Kaligrafi,
Vol.20 No. 1, Januari 2014, hlm. 221

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Ungkapan Kaligrafi berasal dari kata latin “Kalios” yang berarti


indah, dan kata “graph” yang berarti tulisan atau aksara. Arti
seutuhnya dari kaligrafi adalah ilmu yang memperkenalkan bentuk-
bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya
menjadi sebuah tulisan yang tersusun. 

Perkembangan kaligrafi dalam sejarah kebudayaan Islam, sejak


awal tumbuhnya, perludilihat dari banyak faktor yang mendukungnya.
Dapat diklasifikasikan ada dua perspektif pokok yang perlu dibahas,
pertama perspektif doktrin agama, dan kedua perspektif sejarah.

Seni menulis halus huruf Arab yang dikenal dengan khaṭ atau
kaligrafi telah lama dikenal di tanah air, dan bahkan telah sangat
mencapai usia yang sangat tua, setua sejarah Islam di negeri ini. Ada
bukti-bukti yang menunjukkan bahwa bahasa Melayu telah
menggunakan dua jenis tulisan India sebelum tulisan Arab
diperkenalkan. Berbeda dengan belahan dunia Islam pada periode-
periode yang disebutkan terdahulu, Indonesia tidak melahirkan corak,
gaya atau aliran kaligrafi yang khas, seperti yang terjadi pada arus
perkembangannya di Dunia Islam umumnya.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan para mahasiswa agar lebih


mudah memahami secara mendalam tentang Sejarah & Perkembangan
Kaligrafi Dan Khat Di Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih


banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada

7
para pembaca kami mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hossein, S. (1993). Spiritualitas dan Seni Islam. Bandung: Mizan.

Huda, H. N., & Muharsafa, S. (2010). Asyiknya Belajar Kaligrafi Cara Praktis
Belajar Kaligrafi. Aceh: Afkari Publihing.

Mujahidin, M. F. (2016). Pemikiran Kaligrafi Arab Di Indonesia. Jurnal CMES


Vol. 9 No. 2, 184.

R., S. A. (2014). Peta Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia. Perkembangan


Kaligrafi Vol. 20 No. 1, 221.

Sirojuddin, D. (2000). Seni Kaligrafi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai