Anda di halaman 1dari 22

LECTURE NOTES

ECON6098
Business Economics

Week 2

The Market System

ECON6098 – Business Economics-R0


LEARNING OUTCOMES

LO 1 : Memahami konsep ekonomi bisnis dan sistem pasar

OUTLINE MATERI :

- The Market Forces of Supply and Demand


- Elasticity
- Government Policies

ECON6098 – Business Economics-R0


ISI MATERI

2.1. Kekuatan Penawaran dan Permintaan Pasar

2.1.1. Penawaran
2.1.1.1. Kurva Penawaran
Jumlah penawaran (quantity supplied) adalah banyaknya barang atau jasa yang bersedia
dijual oleh penjual. Hubungan antara harga dan jumlah penawaran berhubungan positif, yaitu
jika harga tinggi, dengan faktor lain tetap (cateris paribus) maka jumlah barang ditawarkan
akan naik demikian sebaliknya jika harga rendah maka jumlah barang yang ditawarkan akan
turun. Hubungan antara jumlah penawaran dan harga ini disebut dengan hukum penawaran
(law of supply).
Tabel 2.1. menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah penawaran dengan
asumsi semua hal lain yang dapat memengaruhi harga jual tetap.

Tabel 2.1. Daftar penawaran rape seed

Gambar 2.1. Kurva penawaran

Kurva Penawaran (supply curve) merupakan kurva yang menunjukkan hubungan jumlah
komoditi per satuan waktu yang akan dihasilkan dan dijual di pasar dengan harga satuan dari
komoditi tersebut. Kurva penawaran menyatakan berapa banyak produsen bersedia menjual

ECON6098 – Business Economics-R0


untuk tiap harga yang akan diterimanya di pasar. Kurva ini miring ke atas (menunjukkan
hubungan positif), dengan asumsi hal-hal lain tetap, pada harga yang lebih tinggi berarti lebih
banyak barang yang dapat ditawarkan.

Hubungan antara jumlah penawaran dan harga dapat dituliskan sebagai :


Qs = Qs(P)

2.1.1.2. Pergeseran dan Pergerakan kurva penawaran

Ada perbedaan antara pergeseran dalam kurva penawaran dan pergerakan di


sepanjang kurva penawaran.
Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh faktor yang memengaruhi penawaran
selain perubahan harga. Jika salah satu dari faktor-faktor ini berubah, maka jumlah penjual
bersedia untuk menawarkan perubahan penjualan, berapa pun harganya. Pergeseran kurva
penawaran disebut sebagai kenaikan atau penurunan penawaran.
Faktor-faktor yang menyebabkan Pergeseran kurva penawaran:
a. Harga input / bahan baku
b. Teknologi
c. Perkiraan
d. Jumlah penjual
e. Faktor alam/ sosial
Secara grafis, pergeseran kurva penawaran dapat dilihat pada Gambar 2.2. Adanya perubahan
harga input, teknologi atau lainnya menyebabkan kurva S1 bergeser ke S2 atau ke S3.

ECON6098 – Business Economics-R0


Gambar 2.2. Pergeseran kurva penawaran
Pergerakan di sepanjang kurva penawaran terjadi ketika ada perubahan harga. Ini
mungkin terjadi karena perubahan kondisi permintaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran selain harga diasumsikan tetap konstan. Dari contoh pada Gambar 2.1 ditunjukkan
pergerakan kurva penawaran terjadi karena harga benih rape €3 naik menjadi €4.

2.1.2. Permintaan
Jumlah permintaan (quantity demanded) adalah jumlah barang yang ingin dibeli oleh
konsumen dan ia mampu untuk membayarnya. Hukum permintaan (law of demand)
menyebutkan bahwa jumlah permintaan barang menurun ketika harga naik, dengan faktor
selain harga dianggap tetap, dan meningkat ketika harga turun. Hal ini dapat diartikan bahwa
permintaan berbanding terbalik dengan harga atau memiliki hubungan negatif. Untuk
mempermudah, dibuat daftar permintaan dalam tabel yang menunjukkan hubungan antara
harga suatu barang dengan jumlah permintaan dengan asumsi faktor lain yang memengaruhi
konsumen dalam membeli barang tersebut tidak berubah.

2.1.2.1. Kurva permintaan


Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan
antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Sesuai dengan hukum permintaan, maka
bentuk kurva permintaan melereng dari kiri atas ke kanan bawah atau dari kanan bawah ke
kiri atas. Kurva ini digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar kompetitif dan

ECON6098 – Business Economics-R0


seringkali digabung dengan kurva penawaran untuk memperkirakan titik ekuilibrium (saat
jumlah penawaran dan permintaan sama).
Hubungan antara jumlah permintaan dan harga dapat dituliskan sebagai : QD = QD(P)
Berikut adalah contoh daftar permintaan benih rape yang disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2. menunjukkan berapa banyak benih rape yang dibeli konsumen setiap bulan
pada kondisi harga yang berbeda-beda. Tabel ini menunjukkan hubungan antara harga suatu
barang dengan jumlah permintaan barang, dan menganggap hal-hal lain yang memengaruhi
keinginan konsumen untuk membeli barang tersebut tidak berubah.
Berdasarkan tabel 2.2 dapat digambarkan kurva permintaan seperti terlihat pada Gambar
2.3. Dari tabel 2.2 dan kurva permintaan pada Gambar 2.3 dapat diketahui bahwa sifat
hubungan antara harga komoditi dan jumlah yang ditawarkan adalah negatif. Kenaikan harga
komoditi diikuti dengan penurunan jumlah yang diminta; sebaliknya, penurunan harga
komoditi diikuti dengan kenaikan jumlah yang diminta.

Tabel 2.2. Skedul permintaan

Gambar 2.3 Kurva Permintaan

2.1.2.2. Pergeseran dan Pergerakan Kurva Permintaan


Setiap perubahan yang meningkatkan jumlah permintaan barang pada berbagai tingkat
harga, akan menggeser kurva permintaan ke kanan, sebaliknya setiap perubahan yang

ECON6098 – Business Economics-R0


mengurangi jumlah permintaan akan barang pada berbagai tingkat harga menggeser kurva
permintaan ke kiri.

Gambar 2.4. Pergeseran kurva permintaan

Faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kurva permintaan adalah :


1. Pendapatan
2. Harga barang-barang terkait
3. Selera
4. Ekspektasi
5. Jumlah pembeli
Pergerakan di sepanjang kurva permintaan terjadi karena ada perubahan harga. Faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga diasumsikan tetap konstan. Dari contoh
pada Gambar 2.4 ditunjukkan pergerakan kurva permintaan terjadi perubahan harga dari
harga benih rape €3, turun menjadi €2.

2.1.3. Keseimbangan

Titik keseimbangan atau equilibrium adalah situasi ketika harga telah mencapai
tingkat saat jumlah permintaan barang sama dengan jumlah penawaran. Harga pada titik ini
disebut dengan harga keseimbangan.

ECON6098 – Business Economics-R0


Gambar 2.5. Keseimbangan permintaan dan penawaran

Gambar 2.5 menunjukkan keseimbangan permintaan dan penawaran benih rape, yaitu dengan
jumlah benih rape 7.000 ton dan harga €2.

2.1.4. Pasar dalam kondisi tidak seimbang

Bagaimana jika harga pasar berada di atas atau di bawah harga keseimbangan? Hal ini
dapat dijelaskan melalui kurva permintaan penawaran seperti ditunjukkan pada Gambar
2.6.(a) dan 2.6 (b).

Gambar 2.6(a) menunjukkan harga pasar di atas harga keseimbangan sehingga terjadi surplus
dan Gambar 2.6(b) menunjukkan harga pasar berada di bawah harga keseimbangan.

ECON6098 – Business Economics-R0


Gambar (a) Surplus Gambar (b) Kekurangan

Gambar 2.6. Pasar dalam keadaan tidak seimbang

- Surplus
• Ketika harga > harga Ekuilibrium, maka kuantitas yang ditawarkan> kuantitas
yang diminta
• Ada kelebihan penawaran atau surplus
- Kekurangan
• Ketika harga < harga ekuilibrium, maka kuantitas yang diminta> jumlah yang
ditawarkan
• Ada kelebihan permintaan atau kekurangan
Pemasok akan menaikkan harga karena terlalu banyak pembeli membeli terlalu sedikit
barang, sehingga bergerak ke arah ekuilibrium.

Contoh soal perhitungan:


Diketahui Fungsi permintaan Qd = 1900 - 2P dan fungsi penawaran, Qs = −100 + 6P dimana
Qd adalah jumlah permintaan barang, Qs jumlah penawaran barang, P adalah harga barang.
Tanda minus di depan variabel harga pada fungsi permintaan menunjukkan adanya hubungan
negatif antara harga dan kuantitas yang diminta sedangkan tanda plus di depan variabel harga
dalam persamaan penawaran menunjukkan adanya hubungan positif antara hubungan harga
dan kuantitas yang ditawarkan.

ECON6098 – Business Economics-R0


Invers (kebalikan) dari Persamaan Qd = 1900 - 2P dan persamaan, Qs = −100 + 6P adalah:
Qd = 1900 - 2P Qs = −100 + 6P
2P = 1900 - Qd Qs + 100 = 6P
P = 950 - 0.5Qd
P = ⅙Qs + 100⁄6
Keseimbangan adalah:
Qd = Qs
1900 - 2P = −100 + 6P
2000 = 8P → P = 250
Q = 1900 – 2(250) → Q = 1400
Jadi keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs yaitu sebesar 1400 pada harga €250

2.2. Elastisitas

Elastisitas adalah ukuran seberapa jauh para pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di pasar. Konsep elastisitas ini akan
memungkinkan kita menganalisis penawaran dan permintaan secara lebih tajam. Elastisitas
atau besar kecilnya perubahan dinyatakan dalam koefisien atau angka elastisitas dengan
symbol E.

2.2.1. Elastisitas harga dari penawaran

Elastisitas harga dari penawaran mengukur kepekaan produsen terhadap perubahan harga.
Rumus :

𝐸𝑆 =(persentase perubahan kuantitas penawaran)/(persentase perubahan harga)

(𝑄𝑆1 − 𝑄𝑆0 )
𝑄𝑆0 ∆𝑄 𝑃
𝐸𝑠 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 ×
(𝑃1 − 𝑃0 ) ∆𝑃 𝑄
𝑃0

Dimana
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula

ECON6098 – Business Economics-R0


Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
Dengan menggunakan titik tengah sebagai pembagi, yang disebut dengan elastisitas busur
(arc elasticity). Rumusnya adalah :
(Q S 1 − Q S 0 )
1
(Q S 1 + Q S 0 )
ES = 2
P1 − P0
1
( P1 + P0 )
2
Secara teoritis jenis elastisitas harga penawaran yang berhubungan dengan hukum
penawaran dan berdasarkan koefisien elastisitasnya dikelompokan menjadi lima, yaitu
penawaran elastis, elastis sempurna, inelastis, inelastis sempurna dan elastis uniter. Hal ini
dapat dijelaskan melalui Tabel 2.3.

Tabel 2. 3. Elastisitas Penawaran

Nilai Elastisitas logika Jenis Elastisitas Contoh barang

Es > 1 %Qs > %Ps Elastis Barang mewah

Es < 1 %Qs < %Ps Inelastis barang primer/pokok

Es = 1 %Qs = %Ps uniter/ normal sekunder

Es = ~ %Ps = 0 elastis sempurna Kebutuhan dunia


misal gandum, minyak
Es = 0 %Qs = 0 inelastis sempurna Kebutuhan tanah : Air minum

2.2.2. Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan (elasticity of demand) ialah derajat kepekaan dari perubahan
jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Perubahan harga sangat memengaruhi
jumlah barang yang diminta. Semakin elastis suatu permintaan barang berarti jumlah barang
yang diminta oleh konsumen semakin mudah berubah, entah naik atau turun.

ECON6098 – Business Economics-R0


2.2.2.1. Elastisitas harga dari permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa penurunan harga suatu barang akan menaikkan
kuantitas yang diminta. Elastisitas harga dari permintaan (price elasticity of demand)
mengukur seberapa banyak jumlah permintaan suatu barang berubah mengikuti perubahan
harga barang tersebut.
Secara matematis dapat ditulis dengan:
(QD1 − QD 0 )
QD 0 Q / Q Q P
EP = atau E p = = 
P1 − P0 P / P P Q
P0
Perlu diingat bahwa hukum permintaan menyatakan bahwa harga dan kuantitas berhubungan
terbalik, sehingga perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta akan berubah dalam
arah yang berlawanan. Jadi dalam rumus elastisitas, pembilang dan penyebut mempunyai
tanda yang berlawanan, sehingga elastisitas harga dari permintaan bertanda negatif.
Permintaan atas suatu barang dikatakan elastis jika kuantitas yang diminta berubah secara
substansial akibat perubahan harganya. Sebaliknya, permintaan dikatakan tidak elastis atau
inelastis apabila jumlah yang diminta hanya sedikit berubah akibat adanya perubahan harga.
Contoh Elastisitas permintaan pada persamaan linier dapat dilihat pada Gambar 2.7. Dan
tingkat elastisitas pada Tabel 2.4.

Gambar 2.7 Elastisitas Permintaan

ECON6098 – Business Economics-R0


Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Harga
- Tingkat substitusi. Makin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan makin
inelastis.
- Jumlai pemakai. Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barang makin
inelastis.
- Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen. Bila proporsi tersebut besar,
maka permintaan cenderung lebih elastis.
- Jangka waktu. Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh
terhadap elastisitas harga. Hal ini tergantung pada apakah barangnya durabel atau
nondurable.
Contoh:
Untuk menaikkan jumlah penjualan peralatan rumah tangga, Toko alat-alat rumah tangga
“Super” pada akhir bulan selalu memberikan diskon. Harga sebuah sapu yang semula Rp
20.000,00 turun menjadi Rp 15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sapu
meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti
berikut:
Q / Q Q P
Ep = = 
P / P P Q
(4.000 − 1.000) 20.000 3.000
Ep =  =  20 = −12 → E p  1
(15.000 − 20.000) 1.000 − 5.000

Bisa dilihat bahwa hasil menunjukkan nilai negative (-12). Namun nilai negatif ini diabaikan
dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sapu adalah 12. Artinya,
perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan perubahan permintaan sebanyak 12 %.

ECON6098 – Business Economics-R0


2.2.2.2. Elastisitas pendapatan
Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan atas suatu barang sebagai
akibat dari perubahan pendapatan konsumen dikenal dengan elastisitas permintaan terhadap
pendapatan. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan merupakan suatu besaran yang
berguna untuk menunjukkan responsivitas konsumsi suatu barang terhadap perubahan
pendapatan (income).
Rumus Elastisitas permintaan terhadap pendapatan adalah sebagai berikut :

(QDX 1 − QDX 0 )
Q / Q I Q
QDX 0 EI = =
EI = atau I / I Q I
( I1 − I 0 )
I0

Acuan umum pengelompokan kategori suatu barang adalah sebagai berikut :

EI < 0 : barang inferior (barang bermutu rendah)


EI > 0 : barang normal
Barang Normal terdiri dari :
EI > 1 : barang mewah
0 < EI < 1 : barang kebutuhan pokok

Barang normal terdiri dari dua kelompok barang, yaitu barang kebutuhan pokok dan barang
mewah. Barang kebutuhan pokok dan barang mewah memiliki elastisitas permintaan yang
positif. Namun, keduanya berbeda dalam hal respon terhadap perubahan pendapatan. Produk
mewah relatif lebih elastis daripada kebutuhan. Barang kebutuhan pokok relatif kurang
responsif terhadap perubahan pendapatan konsumen. Pada saat pendapatan konsumen
meningkat, permintaan untuk barang-barang ini meningkat tetapi dengan persentase yang
lebih rendah.
Sedangkan barang inferior memiliki elastisitas permintaan terhadap pendapatan bernilai
negatif, karena perubahan pendapatan dan perubahan jumlah barang yang dibeli bergerak ke
arah yang berlawanan, yaitu ketika pendapatan naik, permintaan akan turun.

ECON6098 – Business Economics-R0


2.2.2.3. Elastisitas silang dari permintaan
Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu komoditi apabila terjadi
perubahan harga komoditi lain dinamakan elastisitas harga silang dari permintaan.
Nilai elastisitas harga Silang dari permintaan dirumuskan sebagai persentase perubahan
permintaan suatu barang (pada harga tetap tertentu) dibagi dengan persentase perubahan
harga barang lain. Atau dituliskan :
(Qdx1 − QDX 0 )
QDX 0 Qdx / Qdx Qdx PY
EC = atau EC = = 
( PY 1 − PY 0 ) PY / PY PY Qdx
PY 0

Nilai elastisitas silang antara -~ < Ec < ~

Jika kenaikan harga suatu komoditi mengakibatkan kenaikan permintaan komoditi lain, maka
nilai elastisitas harga silangnya adalah positif, dan kedua komoditi tersebut bersubstitusi. Jika
kenaikan harga suatu komoditi menyebabkan penurunan permintaan komoditi yang lain,
maka nilai elastisitas harga silangnya adalah negatif, dan kedua komoditi tersebut dikatakan
memiliki hubungan komplementer.

2.3. Kebijakan Pemerintah


2.3.1. Pengendalian Harga

2.3.1.1. Price floor


Harga dasar (price floor) adalah harga minimum di mana suatu barang (atau jasa)
boleh dijual. Sehingga, penjual tidak dapat menjual suatu barang dengan harga di bawah
harga dasar tersebut. Hal ini mengakibatkan terjadinya surplus barang. Harga dasar ini sering
disebut juga dengan harga terendah atau harga batas bawah. Harga dasar merupakan suatu
bentuk intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga untuk tujuan-tujuan tertentu,
seperti melindungi petani, buruh, karyawan, dan sebagainya.

ECON6098 – Business Economics-R0


Gambar 2.7. Price floor

Berikut ini adalah contoh-contoh ketika pemerintah mengintervensi pasar menggunakan


harga dasar:
1. Upah Minimum Regional (UMR) ataupun Upah Minimum Provinsi (UMP): walaupun
menggunakan istilah “upah” namun inti dari kebijakan ini adalah sama, yaitu membatasi
“harga buruh” agar tidak menjadi terlalu rendah.
2. Harga batas bawah taksi online: pemerintah menetapkan harga dasar agar taksi offline
dapat bersaing dengan taksi online, ini adalah polemik yang terjadi pada tahun 2017.
3. Harga batas bawah pesawat: pemerintah menetapkan harga dasar agar maskapai tidak
mengabaikan keselamatan penumpang, karena harga murah umumnya kualitasnya pun
kurang baik.
Pengenaan harga dasar sangat efektif dalam melindungi produsen dari penurunan harga
barang sampai tak terhingga. Mekanisme kebijakan ini dengan peran pemerintah untuk
membeli surplus produksi. Harga dasar akan menyebabkan kelebihan (surplus). Hal ini
disebabkan oleh jumlah barang yang ditawarkan (supply) lebih banyak dari jumlah barang
yang diminta (demand) Qs>Qd.
Dengan batas harga dasar, pedagang cenderung untuk lebih banyak menawarkan barangnya
karena harganya di atas harga keseimbangan pasar jadi ia mendapatkan keuntungan yang
lebih besar, sedangkan dari sisi permintaan yaitu konsumen (masyarakat) cenderung akan
lebih sedikit melakukan permintaan karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dari harga
keseimbangan pasar.

ECON6098 – Business Economics-R0


Jadi, yang ditimbulkan oleh floor price adalah kelebihan karena jumlah permintaan lebih
sedikit dari jumlah penawaran. Jika hal ini tidak diatasi dapat menyebabkan penumpukan
barang dan rusaknya harga barang tersebut. Floor price bermanfaat bagi produsen agar
melindungi produsen dari kerugian jadi ditentukan batas eceran minimumnya. Dengan
kebijakan harga dasar juga akan memungkinkan terjadinya ekspor barang dari dalam
negeri karena lebihnya stock barang dalam negeri.

2.3.1.2. Ceiling Price


Ceiling Price (Harga tertinggi) adalah harga maksimum yang ditetapkan berkenaan
dengan menurunnya penawaran barang di pasar, pemerintah melakukan operasi pasar. Hal ini
efektif dalam melindungi konsumen dari gejolak kenaikan harga tak terhingga. Kebijakan
harga melalui “Operasi Pasar” pada waktu tertentu, pemerintah menambah jumlah barang
yang ditawarkan ke pasar.
Batas harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah akan menimbulkan kekurangan
(shortage). Hal itu bisa terjadi karena disebabkan oleh jumlah barang yang ditawarkan
(supply) lebih sedikit dari jumlah barang yang diminta (demand) Qs<Qd.
Dengan batas harga tertinggi, pedagang cenderung untuk lebih sedikit menawarkan
barangnya karena harganya di bawah harga keseimbangan pasar jadi ia tidak mendapatkan
keuntungan yang lebih besar atau bahkan bisa tidak mendapat untung sama sekali atau rugi.
Sedangkan dari sisi permintaan yaitu konsumen (masyarakat) cenderung akan lebih
meningkat jumlah permintaannya karena harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga
keseimbangan pasar.
Kekurangan yang ditimbulkan oleh price ceiling dapat menimbulkan kelangkaan karena
jumlah permintaan lebih banyak dari jumlah penawaran. Jika hal ini tidak diatasi dapat
menyebabkan munculnya pasar gelap (black market). Tetapi, price ceiling juga bermanfaat
untuk menjaga harga tidak terus melambung tinggi, sehingga konsumen tidak kehilangan
daya beli. Dari price ceiling ini juga akan memungkinkan terjadinya impor barang dari luar
negeri karena kurangnya pasokan barang dalam negeri.

ECON6098 – Business Economics-R0


Gambar 2.8. Ceiling price

2.3.2. Pajak
Semua pemerintahan menggunakan pajak untuk meningkatkan penerimaan dalam
membiayai berbagai fasilitas publik seperti jalan raya, sekolah, dan pertahanan nasional.
Karena pajak merupakan suatu perangkat kebijakan yang penting, dan karena pajak
memengaruhi kehidupan kita di berbagai segi.
Pajak suatu barang dapat dikenakan kepada penjual saja, pembeli saja atau kepada
keduanya, hal ini bergantung pada bagaimana kebijkan yang berlaku. Istilah yang sering
digunakan oleh para ahli dalam menunjukkan distritusi suatu beban pajak ini adalah
pembagian beban pajak (tax incidence).

2.3.2.1. Bagaimana pajak pembeli mempengaruhi hasil akhir pasar


Pajak pembeli adalah pajak yang besarannya telah ditetapkan pemerintah, yang
dibebankan kepada pembeli akibat pembelian suatu barang oleh konsumen. Bagaimana
bekerjanya pajak yang diatur oleh pemerintah memengaruhi pembeli dijelaskan melalui
gambar 2.9

ECON6098 – Business Economics-R0


Gambar 2.9. Pajak pada pembeli

Ketika suatu pajak sebesar $0,50 dipungut dari pembeli, kurva permintaan akan turun sebesar
$0,50 dari D1 ke D2. Jumlah keseimbangan turun dari 100 ke 90 dan harga keseimbangan
juga turun dari $3.00 ke $2.80. Harga yangdibayarkan pembeli (termasuk pajak) meningkat
dari $3.00 ke $3.30. Walaupun pejak dikenakan terhadap pembeli, pembeli dan penjual
berbagi beban pajak tersebut. Saat pajak dikenakan, pendapatan penjual berkurang sebesar
$0.20 untuk setiap unit produknya. Pembeli membayar harga yang lebih rendah ($2.80),
tetapi sebenarnya harga efektif termasuk pajak meningkat menjadi $3.30 maka pajak juga
menambah pembelanjaan pembeli.

2.3.2.2. Bagaimana pajak pada penjual mempengaruhi hasil akhir pasar


Pajak yang harus dibayar penjual akan meningkatkan biaya penjualan sehingga
jumlah penawarannya menjadi berkurang karena pajak dipungut dari penjual membuat
penjualan suatu produk kurang menguntungkan bagi penjual pada semua tingkat harga,
sehingga kurva penawarannya bergeser ke kiri. Setelah melihat pergerakan kurvanya, kita
dapat membandingkan keseimbangan lama dengan keseimbangan baru sehingga dapat
mengetahui bahwa pengenaan pajak pada penjual membuat mengecilnya pasar suatu produk.
Hal ini disebabkan karena harga keseimbangan naik dan jumlah keseimbangan turun.
Penjelasan ini diperjelas melalui Gambar 2.10.
Ketika penjual dikenakan pajak sebesar $0.50, maka kurva penawaran naik sebesar
$0.50. Pajak sebesar $0.50 membuat harga efektif yang diterima penjual selalu lebih rendah

ECON6098 – Business Economics-R0


$0.50 dari harga pasar. Jumlah keseimbangan menurun dari 100 menjadi 90. Pada grafik
tersebut dapat diketahui bahwa pembeli harus menanggung beban pajak sebesar $0.30 dan
penjual harus menanggung $0.20. Harga pasar mengalami kenaikan dari $3.00 menjadi
$3.30, tetapi harga efektif yang diterima penjual turun $0.20 dari $3.00 menjadi $0,28. Jadi
dapat diketahui bahwa pajak yang dikenakan kepada penjual mempengaruhi penjual dan
pembeli.

Gambar 2.10. Pajak pada penjual

Berdasarkan perbandingan dari pajak yang dikenakan terhadap penjual dan pembeli,
maka dapat diketahui bahwa pajak mempengaruhi penjual dan pembeli terlepas kepada siapa
pajak tersebut dikenakan. Pada keseimbangan baru, tampak bahwa penjual dan pembeli
sama-sama menanggung beban pajak. Perbedaannya hanyalah terletak pada siapa yang harus
membayar pajak tersebut. Mempelajari beban pajak menunjukkan bahwa pemerintah tidak
dapat dengan mudah membuat kebijakan terkait dengan distribusi beban pajak. Hal ini dapat
dilihat dari pembelajaran tentang pajak penghasilan dimana ketika pemerintah menetapkan
pajak, perusahaan harus membayar upah tenaga kerja lebih tinggi, namun pada kenyataannya,
besaran pajak yang diterima oleh tenaga kerja justru berkurang.

ECON6098 – Business Economics-R0


SIMPULAN

Analisis permintaan-penawaran merupakan alat dasar analisis mikroekonomi. Perekonomian


diatur oleh hukum pemintaan-penawaran dan hukum pemerintah. Bergeraknya mekanisme
pasar menunjukkan kecenderungan permintaan-penawaran menuju keseimbangan
(equilibrium), sehingga tidak terjadi kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran.

Reaksi perubahan harga, pendapatan, atau variabel lainnya yang dapat mempengaruhi
permintaan-penawaran dijelaskan melalui elastisitas permintaan-penawaran.

Perekonomian diatur oleh dua jenis hukum: hukum penawaran dan permintaan, dan hukum
yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengendalian harga dan pajak merupakan hal biasa di
berbagai pasar dalam perekonomian. Kebijakan pemerintah dalam perekonomian tersebut
bertujuan untuk mempengaruhi bekerjanya mekanisme pasar, yang bertujuan mengendalikan
keseimbangan (ekuilibrium) pasar.

ECON6098 – Business Economics-R0


DAFTAR PUSTAKA

1. N. Gregory Mankiw, (2018), Principles Of Economics, Eighth Edition, Cengage


Learning, ISBN 13: 978-1-305-58512-6, chapter 4,5,6
2. John Sloman and Elizabeth Jones, (2017), Essential Economics for Business, Fifth
edition, Pearson Education Ltd, United Kingdom, ISBN : 978-1-292-15131-1, chapter
2
3. N. Gregory Mankiw, Mark P. Taylor, Andrew Ashwin, (2013). Business Economics,
1 Edition, Cengage Learning. United Kingdom, ISBN: 978-1-4080-6981-3, Chapter
4,5, and 6

ECON6098 – Business Economics-R0

Anda mungkin juga menyukai