PENYAKIT INFEKSIUS Dosen Pengajar : Drh. Baso Yusuf, M.Sc
Disusun Oleh : Nitti Astriani C031191031
PRODI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2021 Judul Jurnal 1 Mycobacterium avium subsp. paratuberculosis: pathogen, pathogenesis and diagnosis Nama Jurnal Rev. sci. tech. Off. int. Epiz, Volume, Nomor dan 20 (1) : 133-150 Halaman Tahun 2001 Penulis E.J.B. Manning dan M.T. Collins
Reviewer Nitti Astriani
Tanggal 30 November 2021 Penyakit Johne’s juga dikenal sebagai paratuberculosis, merupakan infeksi mikobakteri usus yang menyebabkan cachexia, dan pada beberapa spesies diare, setelah sekian lama fase pra-klinis (bulan sampai tahun). Ini akhirnya berakibat fatal penyakit ini disebabkan oleh infeksi Mycobacterium avium subsp. paratuberculosis (selanjutnya disebut M. paratuberculosis). Terutama infeksi domestik dan hewan pemamah biak yang berkeliaran bebas. Organisme ini umumnya dipercaya untuk menyeberang dari lumen usus kecil ke dalam limfoid sistem melalui sel M. Bakteri kemudian diserap oleh makrofag epiteloid yang, sekali diaktifkan, memunculkan sel T aktivasi dan ekspansi klonal. Dua sel pembantu T subpopulasi (TH1 dan TH2) mengaktifkan host yang berbeda respon imun. Infeksi Mycobacterium paratuberculosis tampaknya mengikuti pola yang diamati dengan infeksi oleh M. leprae, M. bovis atau M. tuberculosis. Pola-pola ini memerlukan respons TH1 awal (disebut sebagai 'tuberkuloid') yaitu ditandai dengan infiltrasi jaringan yang terutama dibedakan oleh limfosit dengan sedikit organisme yang terdeteksi. Fase subklinis infeksi ini dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, karena di dalamnya terkandung basil makrofag dan granuloma mikroskopis. Sel T lanjutan memori dan respons diperlukan untuk mempertahankannya granuloma, mengontrol penyebaran bakteri dan meminimalkan kerusakan jaringan. Pada sapi, penurunan berat badan meski disertai ransum memadai oleh diare kronis adalah tanda klinis standar Johne penyakit. Hipoproteinemia atau tergantung edema mandibula, juga dilaporkan pada kasus lanjut penyakit. Namun, pada spesies lain, petunjuk klinis dari infeksi mungkin terbatas pada temuan yang tidak jelas dan tidak spesifik penurunan berat badan. Pada spesies dengan bulu tebal (mis. Domba dan llama), indikator tunggal ini mungkin mudah terlewatkan. Diare jarang diamati dengan paratuberculosis pada domba, kambing, bison dan mungkin spesies kuku non-domestik lainnya. Di fase terakhir penyakit Johne, hewan dari spesies apa pun mungkin menjadi cachectic dan terlalu lemah untuk bangkit. Ada dua metode dasar untuk diagnosis penyakit Johne, yaitu: menemukan agen penyebab penyakit (M. paratuberculosis) atau menemukan respons imunologis terhadap infeksi (seperti sitokin, antibodi atau lesi).