TINJAUAN PUSTAKA
A. Perspektif Teori
2014: 32). Johan Heinrich Von Thunen adalah seorang ahli dalam ekonomi
pertanian yang berasal dari Jerman dan merupakan orang pertama yang
membuat model analisis dasar dari hubungan antara pasar, produksi, dan
jarak. Teori Von Thunen dikenal dengan teori land use yang merupakan teori
lokasi yang dicetuskan pertama kali di Jerman dimana pada saat tidak ada
industri, jalan raya maupun jalan kereta. Dalam teori lokasi yang dicetuskan
tenaga kerja, maupun ekonomi. Dari beberapa teori lokasi yang ada, teori Von
Thunen merupakan teori lokasi yang menjadi pelopor teori penentuan lokasi
berdasar segi ekonomi yang didasarkan pada sewa tanah. Von Thunen
tata guna lahan di wilayah sekitar pusat pasar atau kota. Harga sewa suatu
lahan akan berbeda-beda nilainya tergantung tata guna lahannya. Lahan yang
berada di dekat pusat pasar atau kota memiliki sewa lahan yang lebih mahal
dibandingkan lahan yang jauh dari pusat pasar. Karena semakin jauh jarak
dijabarkan oleh teori Von Thunen, lokasi sebagai variabel terikat yang
politik, bahkan budaya dan gaya hidup masyarakat. Dari teori tersebut
disimpulkan bahwa harga sewa lahan nilainya tergantung tata guna lahannya.
Lahan yang berada di dekat pusat kota akan lebih mahal dan akan semakin
yang jauh dari pusat kota, karena jarak yang makin jauh dari pusat
Keynes dan salah satu karya tulisanya yang terkenal adalah buku dengan
ekonomi makro lainnya. Para pendukung Keynes baik neo-Keynes dan pasca-
Keynesian antara lain dari pandangan Alvin Hansen, Simon Kuznets, Jhon
campur tangan pemerintah dalan kegiatan ekonomi, tapi bagi Keynes campur
tangan pemerintah merupakan keharusan, adanya kebijakan fiskal agar
kapitalis. Persaingan bebas yang diandalkan oleh paradigma Klasik dan neo-
yaitu: (i) kesenjangan ekonomi terdapat pada tingkat dunia antara negara maju
dan negara berkembang, tetapi juga pada tingkat nasional dan regional, antar
sektor, antar golongan dan antar individu; (ii) ledakan jumlah penduduk dunia
Teori Export Base atau yang dikenal dengan Teori Economic Base
adalah teori yang dcetuskan oleh North pada tahun 1955, North pada dasarnya
menjelaskan bahwa pertumbuhan wilayah dengan jangka panjang sangatlah
bergantung pada kegiatan yang berbasis industri ekspor. Dengan artian lain
yaitu jika semakin tingginya permintaan barang dan jasa dari eksternal
wilayah yang diekspor keluar maka menurut North bahwa menandakan bahwa
dari teori ini yaitu Norht berpandangan bahwa hanya kegiatan basis sektorlah
jasa perorangan, produksi untuk pasar lokal dan produksi input untuk produk
Basis Ekspor atau Teori/Model Basis Ekonomi selalu tertanam dalam gagasan
kemampuan untuk menambah aliran uang yang masuknya agar tumbuh dan
satu-satunya cara yang efektif untuk menambah aliran uang tersebut adalah
dengan menambah ekspor, lebih lanjut menurut (Blair, 1991 dalam Prasetyo
Seopono, 2001) menggambarkan pentingnya ekspor sebagai berikut : Pasar
kesempatan kerja yang melayani pasar ini naik atau turun, kesempatan kerja
yang melayani pasar lokal juga naik atau turun. Bila pabrik (ekspor) tutup,
melayani pasar lokal dipandang menyesuaikan atau adaptif dan diberi istilah
dan kesempatan kerja utama (basic) pada man yang menjadi tumpuan
(basic) dari pendapatan dan kesempatan kerja sebagai suatu basis ekonomi
dari suatu wilayah. Semua pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh sektor dasar
(basic sector). Pendapatan dan kesempatan kerja basic berasal dari ekspor.
KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) pada Bab XIV dalam pasal 31. KEK
ini dapat dilihat pada tanggal 25 juni 2006, Presiden Susilo Bambang
economic zone (SEZ) bersama perdana menteri Singapura Lee Hsien Loong
ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing
Ekonomi lain.
dengan rencana tata ruang wilayah dan tidak berpotensi mengganggu kawasan
pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau dekat
kawasan lain yang juga memiliki tujuan meningkatkan kegiatan ekspor dalam
khusus dapat berasal dari pembiayaan pemerintah daerah dan swasta. Hasim
namun juga membawa ancaman yang serius bagi sistem perekonomian negara
ini. Program Kawasan Ekonomi Khusus dapat menjadi positif bila membawa
jasa meningkat.
5. Perspektif Produktivitas
Produktivitas adalah rasio antara input dan output dari suatu proses
produksi dalam periode tertentu. Input terdiri atas manajemen, tenaga kerja,
Produktivitas adalah suatu konsep yang mengukur rasio dari total output
terhadap rata-rata terimbang dari input. Dua varian yang penting adalah
produktivitas yang menghitung jumlah output per unit tenaga kerja, dan
produktivitas faktor total, yang mengukur output per unit dari total input
hasil (output) dan Masukan (input). Jika produktivitas naik ini hanya
kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
operasional.
6. Pengembangan Kepelabuhanan
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan atau referensi untuk melakukan penelitian dengan
berada di dekat pusat pasar atau kota memiliki sewa lahan yang lebih
penawaran produksi.
apabila memiliki sumber daya alam (SDA) yang menjadi basis sektor
cara yang efektif yaitu dengan melakukan ekspor hasil dari sektor-
sektor basis.
kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai dan daya saing yang tinggi.
5. Mangkuprawira, 2007
6. Hasibuan, 2003
7. Ravianto, 1985
Produk mengandung arti yaitu perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan peran serta tenaga persatuan waktu, dalam arti menurut
Ravianto adalah terdapat kaitan antara hasil kerja dengan waktu yang
8. Lubis, 2012
moda transportasi.
D. Kerangka Konsep
Melalui beberapa kajian teori yang terkait dengan permasalahan yang akan
dengan mengaitkan hubungan antar beberapa variabel yang akan diteliti dan
sekaligus menjadi alur untuk melakukan penelitian. Untuk lebih jelasnya
dijelaskan bahwa KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam suatu
fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Selain itu juga KEK
insdustri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai
ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Kesimpulan yang dapat ditarik
dari penjelasan di atas bahwa, KEK pada dasarnya dibentuk untuk dapat
dipengaruhi oleh keberadaan eco industrial park MATABE yang sudah lebih
yang penting dalam menunjang kebutuhan bahan baku dan yang lain-lain
dan tidak terbangun harus tepat guna, dan harus dapat memperhitungkan skala
produksi pada setiap unit produksi yang akan dibangun. Disamping itu perlu
pada basis sector yang difokuskan, hal ini diperlukan agar keberadaan KEK
Belang-Belang dapat memberikan konstribusi yang terukur dalam