Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL KAMAL

DOKUMEN OPERASIONAL

FORMULIR SOAL UJIAN SEMESTER

No.Dok: No.Rev : Tgl.Berlaku : 28 - 10 - 2019 Hal : 1


001/BAAK/ISTA/X/2019

UJIAN TENGAH SEMESTER T.A 2020-2021 GENAP


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI/FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN ILMU VISUAL

PRODI : Farmasi
MATA UJIAN : Renal.Gastrointestinal dan Endokrin
DOSEN PENGAMPU : Dr.dr Suginarti.MKes,DFM
KELAS : REG.malam
SEMESTER / SKS :ganjil/2sks
HARI/TANGGAL UJIAN : nop 2021
SIFAT UJIAN/WAKTU. :TAKE HOME /90 MENIT
KETENTUAN SOAL
1. Bacalah soal ujian dengan teliti.
2. Soal ujian tidak boleh dicoret-coret.
3. Soal ujian harap dikembalikan kembali ke petugas ujian.
KERJAKAN SOAL DENGAN BAIK DAN BENAR !

Farmasis adalah tenkes professional yg bergerak dlm bid Farmasi,oleh karena itu sdr
diwajibkan mengetahui Anatomi tubuh manusia.

Jawab pertanyaan
1. Mengapa sdr perlu mengetahui anatomi organ tubuh manusia dan sebutkan sistem2 organ
yg ada dalam tubuh manusia?
2. Coba jelaskan
a. sistem pencernaan
b. sistem renal
c.sisten endocrin
3.Jelaskan bagiamana sistem pembuluh daran dan saraf mempengaruhi sistem2 pada soal no
2 tsb?

Pertemuan : Dosen Pengampu Ketua Rumpun


Tanggal :
Nama : Jery Putra Andika
NIM : 201951113
Prodi : Farmasi P2K
Mata kuliah : Renal.Gastrointestinal dan Endokrin
Dosen Pengampu : Dr.dr Suginarti.MKes,DFM

1. Manfaat mempelajari anatomi tubuh


> Tindakan mempelajari keilmuan ini akan membantu dunia kedokteran
dalam memahami ragam proses metabolisme yang terdapat di dalam tubuh
yang kemudian juga dijadikan sebagai dasar diagnosis penyakit.
> Pembelajaran keilmuan ini juga akan memberikan pengetahuan lebih atas
ragam perkembangan struktur dari makhluk hidup secara mendalam.
> Mengetahui secara detail terkait dengan adanya perbedaan letak serta
struktur bagian tubuh manusia dengan perbandingan makhluk hidup
lainnya.
> Ilmu anatomi dalam bidang sejarah akan membantu untuk mempelajari
ragam perbedaan dari sisi tubuh manusia zaman pra sejarah dengan zaman
modern
> Dalam dunia psychology, pembelajaran keilmuan ini akan memperoleh
perbedaan atas fungsi sistem dalam tubuh dengan kondisi psychology
seseorang.
Sistem organ dalam tubuh manusia :
1.sistem syaraf
2.pernafasan
3.pencernaan/gastrointestinal
4.excresi/urin/renal
5.Cardio vascular/jantung dan peredaran darah
6.endocrine
7.reproduksi
8.Musculo skeleton
9.limp
10.imunologi
11.intugemen/kulit
12.peredaran darah
2. a) Sistem Pencernaan
> Atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang
memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk
mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan
melalui peredaran darah.

> Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ


pencernaan yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam
saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.

> Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus


(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
Sementara itu, organ organ pencernaan pelengkap adalah mulut/kelenjar
air liur, kantung empedu,hati, dan pankreas.
> Kerja sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf,
peredaran darah, dan beragam hormon. Selain itu, proses pencernaan
makanan juga dibantu oleh triliunan bakteri bermanfaat di dalam usus yang
disebut flora atau mikrobioma.
> Setiap organ sistem pencernaan membantu menggerakkan makanan dan
cairan yang Anda konsumsi dalam urutan tertentu. Sepanjang berada dalam
saluran pencernaan, semua makanan dan cairan akan diuraikan menjadi
bentuk yang sangat kecil. Hasil pencernaan yang berukuran kecil tersebut
kemudian diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah. Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi
mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
b) Sistem renal (ginjal)
> Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. •
Bentuk ginjal seperti biji kacang. • Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari
ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
> Terbungkus CAPSULA FIBROSA, cortex renalis di bagian luar(cokelat
gelap) dan medulla renalis di bagian dalam(cokelat cokelat lebih terang).
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak
kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papilla renalis
> Fungsi renal : Pengeluaran zat-zat Toksis atau racun. Mempertahankan
suasana keseimbangan cairan, osmotic, dan ion. Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh. Fungsi hormonal dan
metabolism. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum,
kreatinin dan amoniak
> Nefron
• Glomelorus : Bola kapiler dari arteriol a-fferent yg bersatu menuju arteriol
e-fferent. Tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dalam darah.
• Kapsula Bowman : Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk
mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerulus.
• Tubulus :
a) Proximal yaitu reabsobsi cairan dari tubuli dan mensekresi kedalam cairan
tubuh.
b) Ansa henle (letter U) yaitu lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-
bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahanbahan ke dalam cairan tubulus.
Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
c) Distal yaitu reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu
• Duktus kolektifus : Duktus pengumpul menerima cairan dari delapan
nefron yang berlainan. Setiap Duktus pengumpul terbenam ke dalam
medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
> Pembuluh darah reanal yaitu dari aorta abdominalis ke ateri renalis ka&ki.
Kmd ke arteri interlobularis mjd arteri Akuarta. Bercabang mjd arteriole
aferen G yg masuk ke glomelorus. Kapiler darah yang meninggalakan
glomelorus – arteria eferen G. Mjd vena renalis msk ke vena cava inferior.
> Persarafan dari fleksus renalis(vasomotor) yaitu mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh
darah yang masuk ke ginjal.
> Ureter 2 saluran dari renal ke VU.Panjang(25-30) cm& penampang 0,5cm,
sebagian ada di rongga abdomen dan Pelvis. Lapisan ureter dinding luar
jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan
sebelah dalam lapisan mukosa dan lapisan dinding ureter menimbulkan
gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung
kemih.
> Vesica Urinaria (VU) berbentuk spt kendi/buah pir sebagai penampung urin
terletak di blkng sympisis pubis didalam rongga pelvis elastis spt karet
memiliki 4 lapisan.
> Lapisan Uretra ada lapisan otot polos kelanjutan dari vesika, elastis dan
pada spinter menjaga sll tertutup. Submukosa lapisan longggar mengandung
pembuluh darah dan saraf dan Mukosa.
> Tahapan pembentuka urine
a. Proses Filtrasi di glumerolus : Tjd penyerapan darah yang tersaring
cairan (kecuali protein) Ditampung oleh simpai bowmen
(glukosa,air,sodium,klorida,sulfat,bikarbon at dll, diteruskan ke
tubulus ginjal (filtrat glomerolus)
b. Proses Reabsobsi : Penyerapan kembali (glukosa,sodium,klorida
fosfat&ion bikarbonat) Pasif-obligataor reabsobsi di distal aktif
reabsobsi sisa dialirkan ke papilla renalis
c. Proses sekresi : Sisa cairan dari papila renalis diteruskan keluar.
c) Sistem endocrine
> adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa
pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang
selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
> Fungsi endokrin Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada
janin yang sedang berkembang. Menstimulus urutan perkembangan.
Mengkoordinasi sistem reproduktif. Memelihara lingkungan internal yang
optimal. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi
darurat. Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh. Merangsang
pertumbuhan jaringan. Mengatur metabolisme.
> Mekanisme kerja sistem endokrin berfungsi berdasarkan konsep
mekanisme umpan balik. Untuk mempertahankan fungsi regulasi yang
benar, kelenjar endokrin menerima informasi umpan balik yang konstan
tentang kondisi sistem yang diatur, sehingga sekresi hormon dapat
disesuaikan. Kadar hormon harus dipertahankan pada batas yang tepat
karena jumlah hormon yang tepat sangat perlu untuk mempertahankan
kesehatan sel atau organ. Faktor yang terkait dalam pengendalian hormon
adalah kontrol umpan balik (feedback control). Kelenjar A di stimulasi untuk
memproduksi hormon X. Hormon X menstimulasi organ B untuk mengubah
(meningkatkan atau mengurangi) zat Y. Perubahan pada zat Y mencegah
produksi hormon X.
> Kelenjar endokrin adalah organ tubuh yang mempunyai fungsi untuk
menghasilkan substansi (hormon) yang secara biologis sangat berguna.
Sekresi atau hormon dari kelenjar ini mengalir langsung ke dalam aliran
darah dan dapat memberikan efek menyebar luas.Kelenjar endokrin dapat
berupa sel tunggal atau berupa organ multisel.Sistem endokrin terdiri dari
beberapa kelenjar diantaranya
adalah hipotalamus, hipofisis, pankreas, adrenal, tiroid, paratiroid, ovarium,
testis, serta timus. Kelenjar hipotalamus dan hipofisis merupakan kelenjar
neuroendokrin. Kelenjar timus berperan signifikan selama masa
pertumbuhan dalam perkembangan imunitas, dan ketika dewasa fungsinya
menjadi tidak signifikan. Hormon thymic yang dihasilkan kelenjar timus
berperan untuk memengaruhi perkembangan sel limfosit B menjadi sel
plasma, yaitu sel penghasil antibody. Kelenjar pineal mensekresikan hormon
melatonin, dan sebagian besar fungsinya berkaitan dengan ritme biologis.
> Pada sistem endokrin terdapat berbagai macam tipe sel yang berperan
dalam menghasilkan hormon-hormon dan merupakan bagian penyusun dari
suatu jaringan dan organ di dalam sistem endokrin. Sel-sel penyusun organ
endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sel neurosekretori dan sel
endokrin sejati. Sel neurosekretori adalah sel yang berbentuk seperti saraf,
tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contohnya ialah sel saraf pada
hipotalamus, yang menunjukkan fungsi endokrin sehingga dapat disebut
sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat
menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf
yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neurosekretori. Sedangkan sel
endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon dan tidak
memiliki bentuk seperti sel saraf disebut sel endokrin sejati.

3. a) Sistem Pencernaan
Darah dan pembuluh darah dikatakan sebagai sistem transportasi tubuh,
dikatakan demikian karena darah membawa segala nutrisi, oksigen, zat
kimia, dan bahkan kotoran hingga racun dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya. Sistem saraf otonom terdiri dari simpatis, parasimpatis, dan
sistem enteric. Subsistem enteric itu kemudian dinyatakan sebagai variasi
subsistem parasimpatis. Dalam saluran pencernaan kedua sistem itu
berhubungan dengan rangkaian saraf yang membentuk plexus Submucosus
dan plexus Myentericus , dan pengaruhnya terhadap sistem pencernaan
diatur oleh sistem saraf saluran pencernaan. Pengaturan oleh sssp di
proximal dan distal saluran pencernaan masih di intervensi oleh ssp serabut
saraf sssp mengatur pergerakan organ serta waktu dan kuantitas sekresi
kelenjar-kelenjar pencernaan. Setiap organ sistem pencernaan membantu
menggerakkan makanan dan cairan yang Anda konsumsi dalam urutan
tertentu. Sepanjang berada dalam saluran pencernaan, semua makanan dan
cairan akan diuraikan menjadi bentuk yang sangat kecil. Hasil pencernaan
yang berukuran kecil tersebut kemudian diserap dan disalurkan ke seluruh
tubuh melalui sistem peredaran darah. Sementara itu, ampas makanan yang
tidak lagi mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
b) Sistem Renal

Pembuluh darah reanal yaitu dari aorta abdominalis ke ateri renalis ka&ki.
Kmd ke arteri interlobularis mjd arteri Akuarta. Bercabang mjd arteriole
aferen G yg masuk ke glomelorus. Kapiler darah yang meninggalakan
glomelorus – arteria eferen G. Mjd vena renalis msk ke vena cava inferior.
Persarafan dari fleksus renalis(vasomotor) yaitu mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh
darah yang masuk ke ginjal.

c) Sistem Endocrin

Kelenjar endokrin adalah organ tubuh yang mempunyai fungsi untuk


menghasilkan substansi (hormon) yang secara biologis sangat berguna.
Sekresi atau hormon dari kelenjar ini mengalir langsung ke dalam aliran
darah dan dapat memberikan efek menyebar luas. Kelenjar endokrin dapat
berupa sel tunggal atau berupa organ multisel. Sistem endokrin terdiri dari
beberapa kelenjar diantaranya adalah hipotalamus, hipofisis, pankreas,
adrenal, tiroid, paratiroid, ovarium, testis, serta timus. Kelenjar hipotalamus
dan hipofisis merupakan kelenjar neuroendokrin. Kelenjar timus berperan
signifikan selama masa pertumbuhan dalam perkembangan imunitas, dan
ketika dewasa fungsinya menjadi tidak signifikan. Hormon thymic yang
dihasilkan kelenjar timus berperan untuk memengaruhi perkembangan sel
limfosit B menjadi sel plasma, yaitu sel penghasil antibodi. Kelenjar pineal
mensekresikan hormon melatonin, dan sebagian besar fungsinya berkaitan
dengan ritme biologis. Pada sistem endokrin terdapat berbagai macam tipe
sel yang berperan dalam menghasilkan hormon-hormon dan merupakan
bagian penyusun dari suatu jaringan dan organ di dalam sistem endokrin.
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sel
neurosekretori dan sel endokrin sejati. Sel neurosekretori adalah sel yang
berbentuk seperti saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon.
Contohnya ialah sel saraf pada hipotalamus, yang menunjukkan fungsi
endokrin sehingga dapat disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya,
semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori.
Oleh karena itu, sel saraf yang terdapat pada hipotalamus disebut sel
neurosekretori. Sedangkan sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai
penghasil hormon dan tidak memiliki bentuk seperti sel saraf disebut sel
endokrin sejati.

Anda mungkin juga menyukai