Anda di halaman 1dari 8

If this was a movie

Hari ini tepat tanggal 15 maret, V menyatakan perasaannya di hadapanku. Entah mengapa saat ini iya
terlihat lebih keren dari hari biasanya. V begitu menawan, mata kelam nya menatap ku ramah, penuh
perasaan.

Tahun ini, bulan ini, minggu ini, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, dan di tempat ini, adalah saat-saat
yang paling membahagiakan dalam hidupku yang tak pernah aku duga akan terjadi padaku.

Menerima pernyataan cinta dari seorang V.

Aku tak pernah berhadapan dengan pengakuan seseorang kecuali melewati surat atau pesan singkat.
Dan V sekarang membuat hidupku nampak berbeda, begitu berwarna dan menakjubkan.

Semua ini berawal dari kejadian setahun yang lalu. Saat kegiatan kemah.

FLASHBACK

Cuacanya sangat panas hari ini di tambah dengan kegiatan-kegiatan yang melelahkan.

Aku duduk di teras kelas yang kosong sendiri sambil menatap kosong ke halaman. Tiba-tiba aku
merasakan kehadiran seseorang disampingku.

V. Tersenyum. Kami memang jarang bicara namun kami tak pernah merasa canggung pada keberadaan
satu sama lain.

“Lagi apa?” Tanyanya.

Aku balik tersenyum, “hanya duduk.”

V duduk disampingku. Lalu memainkan ponselnya, aku ikut menontoninya.


“Mau main?” Tawarnya. Aku menggeleng. Aku lebih suka melihatnya.

Aku baru ingat ada beberapa perlombaan yang akan ditampilkan Lisa, aku sudah berjanji akan
menontonnya. Aku harus pergi walaupun enggan.

Aku bangkit, “Mau kemana?” Tanya tiba-tiba.

“Ada lomba. Aku sudah janji pada Lisa, untuk menontonnya.”

V terdiam sejenak kemudian mengangguk.

Aku pergi. Menuju ketempat perlombaan Lisa. Menonton sebentar sampai penampilan Lisa, tidak sabar
ingin kembali.

Namun saat aku kembali, aku malah bertemu Jennie. “Uswah!” Panggilnya.

Aku mengangkat alisku heran,

“Kata V, Kata sandi ponselnya tanggal lahirnya.” Aku mengerutkan kening bingung, kemudian menyadari
maksudnya.

Aku terbahak, “Tapi aku ngga tahu tanggal lahirnya.” Ucapku.

“Masa? Tanggal 15-11-2002.” Terangnya. Aku hanya mengangguk ringan, namun tidak dapat
menyembunyikan senyumanku.

Sehari setelah kegiatan pramuka yang dilaksakan di sekolah, kami pergi menuju Buper untuk kegiatan
selanjutnya..
FLASHBACK

Saat di lokasi Perkemahan.

Saat hari pertama aku masih sibuk-sibuknya, wajarlah masih pembukaan.

Nah di hari kedua Perkemahan aku gak sengaja ketemu sama V, pada saat itu posisi ku sedang
kebingungan karna aku kehilangan sebelah sepatuku.

Hari sudah menjelang malam, namun aku kehilangan sepatuku. Awalnya aku mencari disekitar tendaku.
Namun tidak menemukannya, mencoba bertanya dengan temanku, mereka bilang sepatu-sepatu
berada ditenda laki-laki.

Aku pergi ke tenda laki-laki, melewati jalan yang gelap dengan penerangan seadanya.

Ukuran tenda mereka lebih besar dari tenda kami. Aku dapat melihat V dari kejauhan berjalan kearahku.

“Cari apa?” Ia bisa membaca wajah panikku.

“Sepatuku.” Aku mencoba mengendalikan perasaanku, tapi masih terlalu transparan untuknya.

Ia ikut membantu mencari bahkan tanpa aku meminta.

“Sepertinya ada di jempatan, “ ujarnya.

“Jembatan mana? Jauh ngga?”

“Ngga terlalu sih.”

“Kalo gitu, ayo kesana.” Ajakku, “tunjukin aja jalannya.”


Hampir setengah jam kami menyusuri jembatan, namun sepatuku tidak kunjung ketemu. Akhirnya kami
berdua memutuskan untuk kembali ke tenda laki-laki.

Setibanya di tenda, V bilang kepadaku,

“jangan khawatir, aku akan segera menemukan sepatumu.”

“terima kasih maaf merepotkanmu, ucapku”.

Keesokan harinya, suara keras dari toa memenuhi penjuru Kawasan perkemahan.

Ini adalah saat yang paling di tunggu-tunggu oleh semua peserta kemah, yaitu acara pelepasan semua
peserta kemah.

Tapi sebelumnya, semua peserta wajib mengikuti upacara penutupan yang akan di laksanakan pagi ini.

Ini adalah kabar baik dan ada buruknya juga buat aku, kenapa buruk karena sepatu ku pun belum juga
ketemu.

Aku pun duduk di pojok tenda sambil melihat para peserta yang akan mengikuti upaca penutupan.

Tidak lama kemudian, temanku menanggil ku dan dia menyuruhku untuk keluar tenda,

Aku pun segera keluar dan langsung menghampirinya

Ada apa kamu menyuruhku keluar,ucapku?

Tadi ada seseorang menitipkan ini katanya tolong kasihkan ke kamu!

Ini sepatuku, siapa yang sudah menemukannya, ucapku?


Seorang laki-laki namun aku tidak mengenalinya,,

Siapa ya,,ucapku dalam hati?

“Cepetan di pake mumpung belum kumpul semua. Ucap temanku”

Aku pun segera memakainya dan langsung bergegas masuk barisan.

“Semua peserta harap kumpul dan langsung membuat barisan karna sebentar lagi upacara akan segera
dimulai.

Ucap kaka Pembina yang begitu tegas”.

Upacara pun di mulai,,

Selama upacara berlangsung, aku masih bertanya-tanya kepada diriku siapa yang sudah menemukan
sepatuku,,?

Tidak lama kemudian,

Aku pun di kagetkan dengan suara teriakan komandan upacara yang menandakan bahwa upacara telah
selesai.

Kami pun di persilahkan bubar dan di perintahkan untuk segera merapikan barang-barang kemah dan
peralatan pribadi lainnya.

Tapi sebelum itu ada sesi yang paling di tunggu-tunggu yaitu, sesi foto Bersama.

Di sesi foto bersama ini sistemnya yaitu, satu kelompok putra dan satu kelompok putri di jadikan satu
dalam satu sesi foto.
Dan kebetulan sekali kelompok ku dan kelompok V di gabung.

Setelah di beritahu oleh kakak Pembina bahwa kelompok ku dan V di gabung, akun pun tersenyum malu
dan berharap bahwa V juga merasakan apa yang sedang ku rasakan sekarang.

Sesi foto pun di mulai, kami semua sudah berbaris rapi untuk segera di foto.

Aku berada di barisan paling ujung, dan aku pun masih sibuk mencari keberadaan V yang belum juga
keliatan dari tadi.

Ketika fotografer mulai memberikan aba-aba untuk segera bersiap, tiba-tiba terdengar suara teriakan,,

“Tungguu,,ucap suara tersebut”

kami semua pun kaget dan segera menengok ke arah suara tersebut.

Dan ternyata suara itu adalah suara V.

Dia pun langsung masuk barisan dan dan yang paling mengagetkan lagi dia berdiri tepat di sampingku,,

Aaaaa rasanya pengen teriak tapi takut malu dan takut jadi sorotan banyak orang nantinya.

Saat Sesi foto bersama masih berlangsung, aku terdiam karena tiba-tiba V membisikkan sesuatu ke
telinga ku,

“Maaf telat balikin sepatunya,, ucap V dengan nada lembut”

Aku pun langsung menjawab “oh kamu ternyata yang nganteriin sepatuku pas udah mau kumpul tadi”
“Iya ucappnya,, dan kamu gak perlu nanya di mana aku menemukannya yang paling penting sepatumu
sudah ketemu dan kamu bisa mengikuti upacara penutupan dan kegiatan lainnya”.

Aku pun tersipu malu,, sambail berkata dalam hati

“ Aaaa so sweet banget lelaki ini”

Kami pun tidak menyadari bahwa sesi foto sudah selesai karena kami berdua keasikan mengobrol.

Aku pun langsung balik ke tenda, dan sebelum itu V bilang padaku,

“nanti di dalam bus, jangan lupa paka switter biar gak masuk angin”ucapnya!

Aku pun tersenyum sambil berkata “iya kamu juga.”

Tidak lama kemudian, bus sekolah tiba, Kami pun bersiap untuk segera pulang.

Dari lokasi perkemahan menuju sekolah menempuh waktu selama 3 jam. Dan selama perjalanan aku
tidak melihat keberadaan V dimana?

Aku pun mencoba mencari keberadaan V, dan akhirnya aku meliatnya dia duduk di bangku paling
belakang.

Entah mengapa dia tidak ingin duduk bersamaku mungkin dia mempunyai alasan sendiri.

Di Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan hal tersebut dan aku tidak memberanikan diri untuk
kembali melihat ke arahnya.

Aku berusaha berfikir positif “mungkin dia tidak mau orang berfikir macam-macam tentang kami”
Akhirnya, aku pun memberanikan diri untuk melihat ke arahnya, saat aku mencoba melihatnya, ternyata
dia pun juga meliahatku.

Dia memberikan senyuman termanisnya untukku.

Wajahnya sangat tampan saat tersenyum dan aku pun terus membayangkan hal itu, sampai aku pun
tertidur.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, kami beserta rombongan pun tiba di sekolah. Aku
terbangun dan merasa sangat lega karena sudah tiba dengan selamat.

keesokan harinya di sekolah,

Aku merasakan sikap V kepadaku sangat berbeda dari sebelum nya.

Dia sangat perhatian dan sangat peduli kepadaku.

Setelah beberapa lama kami menjalani hubungan dekat, dan sampai pada akhirnya V pun
memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepadaku.

Anda mungkin juga menyukai