Hari ini tepat tanggal 15 maret, V menyatakan perasaannya di hadapanku. Entah mengapa saat ini iya
terlihat lebih keren dari hari biasanya. V begitu menawan, mata kelam nya menatap ku ramah, penuh
perasaan.
Tahun ini, bulan ini, minggu ini, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, dan di tempat ini, adalah saat-saat
yang paling membahagiakan dalam hidupku yang tak pernah aku duga akan terjadi padaku.
Aku tak pernah berhadapan dengan pengakuan seseorang kecuali melewati surat atau pesan singkat.
Dan V sekarang membuat hidupku nampak berbeda, begitu berwarna dan menakjubkan.
Semua ini berawal dari kejadian setahun yang lalu. Saat kegiatan kemah.
FLASHBACK
Cuacanya sangat panas hari ini di tambah dengan kegiatan-kegiatan yang melelahkan.
Aku duduk di teras kelas yang kosong sendiri sambil menatap kosong ke halaman. Tiba-tiba aku
merasakan kehadiran seseorang disampingku.
V. Tersenyum. Kami memang jarang bicara namun kami tak pernah merasa canggung pada keberadaan
satu sama lain.
Aku baru ingat ada beberapa perlombaan yang akan ditampilkan Lisa, aku sudah berjanji akan
menontonnya. Aku harus pergi walaupun enggan.
Aku pergi. Menuju ketempat perlombaan Lisa. Menonton sebentar sampai penampilan Lisa, tidak sabar
ingin kembali.
Namun saat aku kembali, aku malah bertemu Jennie. “Uswah!” Panggilnya.
“Kata V, Kata sandi ponselnya tanggal lahirnya.” Aku mengerutkan kening bingung, kemudian menyadari
maksudnya.
“Masa? Tanggal 15-11-2002.” Terangnya. Aku hanya mengangguk ringan, namun tidak dapat
menyembunyikan senyumanku.
Sehari setelah kegiatan pramuka yang dilaksakan di sekolah, kami pergi menuju Buper untuk kegiatan
selanjutnya..
FLASHBACK
Nah di hari kedua Perkemahan aku gak sengaja ketemu sama V, pada saat itu posisi ku sedang
kebingungan karna aku kehilangan sebelah sepatuku.
Hari sudah menjelang malam, namun aku kehilangan sepatuku. Awalnya aku mencari disekitar tendaku.
Namun tidak menemukannya, mencoba bertanya dengan temanku, mereka bilang sepatu-sepatu
berada ditenda laki-laki.
Aku pergi ke tenda laki-laki, melewati jalan yang gelap dengan penerangan seadanya.
Ukuran tenda mereka lebih besar dari tenda kami. Aku dapat melihat V dari kejauhan berjalan kearahku.
“Sepatuku.” Aku mencoba mengendalikan perasaanku, tapi masih terlalu transparan untuknya.
Keesokan harinya, suara keras dari toa memenuhi penjuru Kawasan perkemahan.
Ini adalah saat yang paling di tunggu-tunggu oleh semua peserta kemah, yaitu acara pelepasan semua
peserta kemah.
Tapi sebelumnya, semua peserta wajib mengikuti upacara penutupan yang akan di laksanakan pagi ini.
Ini adalah kabar baik dan ada buruknya juga buat aku, kenapa buruk karena sepatu ku pun belum juga
ketemu.
Aku pun duduk di pojok tenda sambil melihat para peserta yang akan mengikuti upaca penutupan.
Tidak lama kemudian, temanku menanggil ku dan dia menyuruhku untuk keluar tenda,
“Semua peserta harap kumpul dan langsung membuat barisan karna sebentar lagi upacara akan segera
dimulai.
Selama upacara berlangsung, aku masih bertanya-tanya kepada diriku siapa yang sudah menemukan
sepatuku,,?
Aku pun di kagetkan dengan suara teriakan komandan upacara yang menandakan bahwa upacara telah
selesai.
Kami pun di persilahkan bubar dan di perintahkan untuk segera merapikan barang-barang kemah dan
peralatan pribadi lainnya.
Tapi sebelum itu ada sesi yang paling di tunggu-tunggu yaitu, sesi foto Bersama.
Di sesi foto bersama ini sistemnya yaitu, satu kelompok putra dan satu kelompok putri di jadikan satu
dalam satu sesi foto.
Dan kebetulan sekali kelompok ku dan kelompok V di gabung.
Setelah di beritahu oleh kakak Pembina bahwa kelompok ku dan V di gabung, akun pun tersenyum malu
dan berharap bahwa V juga merasakan apa yang sedang ku rasakan sekarang.
Sesi foto pun di mulai, kami semua sudah berbaris rapi untuk segera di foto.
Aku berada di barisan paling ujung, dan aku pun masih sibuk mencari keberadaan V yang belum juga
keliatan dari tadi.
Ketika fotografer mulai memberikan aba-aba untuk segera bersiap, tiba-tiba terdengar suara teriakan,,
kami semua pun kaget dan segera menengok ke arah suara tersebut.
Dia pun langsung masuk barisan dan dan yang paling mengagetkan lagi dia berdiri tepat di sampingku,,
Aaaaa rasanya pengen teriak tapi takut malu dan takut jadi sorotan banyak orang nantinya.
Saat Sesi foto bersama masih berlangsung, aku terdiam karena tiba-tiba V membisikkan sesuatu ke
telinga ku,
Aku pun langsung menjawab “oh kamu ternyata yang nganteriin sepatuku pas udah mau kumpul tadi”
“Iya ucappnya,, dan kamu gak perlu nanya di mana aku menemukannya yang paling penting sepatumu
sudah ketemu dan kamu bisa mengikuti upacara penutupan dan kegiatan lainnya”.
Kami pun tidak menyadari bahwa sesi foto sudah selesai karena kami berdua keasikan mengobrol.
Aku pun langsung balik ke tenda, dan sebelum itu V bilang padaku,
“nanti di dalam bus, jangan lupa paka switter biar gak masuk angin”ucapnya!
Tidak lama kemudian, bus sekolah tiba, Kami pun bersiap untuk segera pulang.
Dari lokasi perkemahan menuju sekolah menempuh waktu selama 3 jam. Dan selama perjalanan aku
tidak melihat keberadaan V dimana?
Aku pun mencoba mencari keberadaan V, dan akhirnya aku meliatnya dia duduk di bangku paling
belakang.
Entah mengapa dia tidak ingin duduk bersamaku mungkin dia mempunyai alasan sendiri.
Di Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan hal tersebut dan aku tidak memberanikan diri untuk
kembali melihat ke arahnya.
Aku berusaha berfikir positif “mungkin dia tidak mau orang berfikir macam-macam tentang kami”
Akhirnya, aku pun memberanikan diri untuk melihat ke arahnya, saat aku mencoba melihatnya, ternyata
dia pun juga meliahatku.
Wajahnya sangat tampan saat tersenyum dan aku pun terus membayangkan hal itu, sampai aku pun
tertidur.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, kami beserta rombongan pun tiba di sekolah. Aku
terbangun dan merasa sangat lega karena sudah tiba dengan selamat.
Setelah beberapa lama kami menjalani hubungan dekat, dan sampai pada akhirnya V pun
memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepadaku.