Anda di halaman 1dari 23

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN LANDAK

WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN


MENGHORMATI KEBUTUHAN PRIVASI
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN LANDAK

TAHUN 2019

Jl. Raya Ngabang-Sanggau No. 109 Dusun Dengoan Desa Tebedak


Telp. (0563) 21027/21585 Fax. (0563) 2122845 NGABANG 79357
e-mail : landakrsud@yahoo.co.id
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK
Jl. Raya Ngabang-Sanggau No. 109 Telp. (0563) 21027, 21585 Fax. (0563) 2022845 NGABANG 29357
Email : landakrsud@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK
Nomor : 445.3 / 43.2 / RSUD-L / VII / 2019

TENTANG

WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN MENGHORMATI


KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN LANDAK

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan di RSUD Kabupaten Landak, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan di RSUD Kabupaten
Landak dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Keputusan Direktur tentang kebijakan
dan panduan wajib simpan rahasia pasien dan
menghormati kebutuhan privasi pasien sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh
pelayanan di RSUD Kabupaten Landak;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud diatas, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Landak;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3821);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4431);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
5. Peraturan Pemerintan Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 464);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1609);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah
Sakit;
11. Keputusan Bupati Landak Nomor
441/180.E/HK-2014 tentang Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Landak Tahun 2014;
12. Peraturan Bupati Landak Nomor 12 Tahun 2016
tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok,
Fungsi dan Kata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Landak (Lembaran Daerah
Kabupaten Landak Tahun 2016 Nomor 12);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KABUPATEN LANDAK


TENTANG WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN
MENGHORMATI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN DI
RSUD KABUPATEN LANDAK.
KEDUA Kebijakan mengenai wajib simpan rahasia pasien dan
menghormati kebutuhan privasi pasien di RSUD
Kabupaten Landak sebagaimana tercantum dalam
lampiran I surat keputusan ini.

KETIGA Memberlakukan panduan wajib simpan rahasia


pasien dan menghormati kebutuhan privasi pasien di
RSUD Kabupaten Landak sebagaimana tercantum
dalam lampiran II surat keputusan ini ini.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


panduan wajib simpan rahasia pasien dan
menghormati kebutuhan privasi pasien di RSUD
Kabupaten Landak dilaksanakan oleh Kepala Bidang
Pelayanan Medik dan Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan RSUD Kabupaten Landak.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Ngabang
Pada tanggal : 29 Juli 2019
Direktur RSUD Kabupaten Landak

dr. H.S Wahyu Purnomo, Sp.B


NIP. 19810715 200904 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Kepala bagian tata usaha
2. Kepala bidang pelayanan medic
3. Kepala bidang keperawatan
4. Ketua komite medic
5. Ketua komite keperawatan
6. Ketua komite kesehatan lainnya
7. Kepala instalasi gawat darurat (IGD), rawat jalan, rawat inap
8. Arsip
Lampiran I. Surat Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Landak
Nomor : 445.3 / 43.2 / RSUD-L / VII / 2019
Tanggal : 29 Juli 2019
Tentang : WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN MENGHORMATI
KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN DI RSUD KABUPATEN
LANDAK

KEBIJAKAN WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN


MENGHORMATI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
DI RSUD KABUPATEN LANDAK

A. Kebijakan Wajib Simpan Rahasia Pasien


1. Setiap informasi yang bersifat medis yang dimiliki rumah sakit
tidak boleh disebarkan oleh pegawai rumah sakit, kecuali bila
pimpinan rumah sakit itu mengijinkan.
2. Rumah sakit tidak boleh dengan sekehendaknya menggunakan
rekam medis dengan cara yang dapat membahayakan kepentingan
pasien, kecuali jika rumah sakit itu sendiri akan menggunakan
rekam medis tersebut bila perlu untuk melindungi dirinya atau
mewakilnya.
3. Salinan rekam medis tidak boleh dibuat tanpa persetujuan khusus
dari kepala bagian rekam medis yang akan bermusyawarah dengan
pimpinan rumah sakit jika ada keragu-raguan. Tidak seorangpun
boleh memberikan informasi lisan atau tertulis kepada orang di
luar organisasi rumah sakit tanpa peretujuan tertulis dari pihak
pimpinan rumah sakit (Perkecualian: mengadakan diskusi
mengenai kemajuan dari pada kasus dengan keluarga atau wali
pasien yang mempunyai kepentingan yang sah).
4. Dokter tidak boleh memberikan persetujuan kepada perusahaan
asuransi atau badan lain untuk memperoleh rekam medis.
5. Badan badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam
medis, apabila mempunyai alasan-alasan yang sah untuk
memperoleh informasi namun untuk data medisnya tetap
diperlukan surat persetujuan dari pasien yang bersangkutan.
6. Permohonan pasien untuk memperoleh informasi mengenai
catatan dirinya diserahkan kepada dokter yang bertugas
merawatnya.
7. Permohonan secara lisan, permintaan informasi sebaiknya ditolak,
karena cara permintaan harus tertulis.
8. Informasi rekam medis hanya dikeluarkan dengan surat kuasa
yang ditanda tangani dan diberi tanggal oleh pasien (walinya jika
pasien tersebut secara mental tidak kompeten), atau keluarga
terdekat kecuali jika ada ketentuan lain dalam peraturan. Surat
kuasa hendaklah juga ditanda tangani dan diberi tanggal oleh
orang yang mengeluarkan rekam medis dan disimpan di dalam
berkas rekam medis tersebut.
9. Informasi di dalam rekam medis boleh diperlihatkan kepada
perwalian rumah sakit yang sah untuk melindungi kepentingan
rumah sakit dalam hal-hal yang bersangkutan dengan pertanggung
jawaban.
10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit lain, tanpa surat
kuasa yang ditanda tangani oleh pasien berdasarkan permintaan
dari rumah sakit itu yang menerangkan bahwa si pasien sekarang
dalam perawatan mereka.
11. Dokter-dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan
mengenai pasien pada suatu rumah sakit, harus memiliki surat
kuasa dari pasien tersebut. Tidak boleh seorang beranggapan
bahwa karena pemohon seorang dokter ia seolah-olah lebih berhak
untuk memperoleh informasi dari pemohon yang bukan dokter.
Rumah Sakit dalam hal ini akan berusaha memberikan segala
pelayanan yang pantas kepada dokter luar, tetapi selalu berusaha
lebih memperhatikan pasien dan rumah sakit.
12. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi Bagian Rekam Medis, tetapi
juga berlaku bagi semua orang yang menangani rekam medis di
Bagian Perawatan, bangsal-bangsal dan lain-lain.
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit,
kecuali bila atas perintah pengadilan, dengan surat kuasa khusus
tertulis dari pimpinan rumah sakit.
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan untuk
dibawa kebagian lain rumah sakit, kecuali jika diperlukan untuk
transaksi dalam kegiatan rumah sakit itu. Apabila mungkin rekam
medis ini hendaknya diperiksa dibagian setiap waktu dapat
dikeluarkan bagi mereka yang memerlukan.
15. Dengan persetujuan pimpinan rumah sakit, pemakaian rekam
medis untuk keperluan riset diperbolehkan. Mereka yang bukan
staf medis rumah sakit, apabila ingin melakukan riset harus
memperoleh persetujuan tertulis dari pimpinan rumah sakit.
16. Bila suatu rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan
segala ikhtiar hendaklah dilakukan supaya pengadilan menerima
salinan foto status rekam medis yang dimaksud. Apabila hakim
minta yang asli, tanda terima harus diminta dan disimpan di folder
sampai rekam medis yang asli tersebut kembali.
17. Fakta bahwa seorang majikan telah membayar atau telah
menyetujui untuk membayar ongkos rumah sakit bagi seorang
pegawainya, tidak dapat dijadikan alasan bagi rumah sakit untuk
memberikan informasi medis pegawai tersebut kepada majikan tadi
tanpa surat kuasa/persetujuan tertulis dari pasien atau walinya
yang sah.
18. Pengesahan untuk memberikan informasi hendaklah berisi
indikasi mengenai periode-periode perawatan tertentu. Surat
kuasa/persetujuan itu hanya berlaku untuk informasi yang
termasuk dalam jangka waktu/tanggal yang ditulis didalamnya.

B. Kebijakan Menghormati Kebutuhan Privasi Pasien


1. Rumah sakit menjamin dan melindungi privasi dan
kerahasiaan penyakit pasien selama dalam perawatan.
2. Petugas memberi penjelasan kepada pasien tentang tata cara
menyampaikan apabila ada privasi khusus pasien yang perlu
dijaga selama perawatan.
3. Petugas menanyakan apakah ada privasi khusus pasien yang
perlu di lindungi oleh rumah sakit.
4. Apabila pasien menyampaikan perlu jaminan privasi khusus
pasien selama perawatan maka petugas memberikan formulir
kepada pasien untuk diisi.
5. Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi
pasien dengan meminta pasien menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahir.
6. Perawat memberikan informasi pada pasien merujuk
kepada ceklist pemberian informasi dengan menjelaskan
mengenai hak dan kewajibanya termasuk di dalamnya hak
akan privasi pasien selama dalam perawatan.
7. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai
dengan kebutuhan pasien guna menjaga privasi nya selama
dalam perawatan:
a) Menutup aksess masuk pengunjung (baik keluarga
dan kerabat).
b) Memastikan prefrensi pasien untuk gender atau jenis
kelamin petugas yang diberi izin masuk kamar.
8. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter atau perawat di kamar perawatan pastikan privasi
pasien terlindungi dengan pintu dan tirai kamar tertutup.
9. Untuk pasien yang akan transfer antar unit karena akan
dilakukan pemeriksaan penunjang atau pindah rawat/kamar,
pastikan saat transfer privasi pasien terlindungi, contoh
dengan menggunakan selimut.
10. Untuk pasien rawat jalan, pada semua tindakan atau
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau perawat di
ruang konsultasi pastikan privasi pasien terlindungi dengan
pintu dan tirai ruang konsultasi tertutup.
11. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak membicarakan
hal-hal yang menyakut pasien di area umum.

Ditetapkan di : Ngabang
Pada tanggal : 29 Juli 2019
Direktur RSUD Kabupaten Landak

dr. H.S Wahyu Purnomo, Sp.B


NIP. 19810715 200904 1 002
Lampiran I. Surat Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Landak
Nomor : 445.3 / 43.2 / RSUD-L / VII / 2019
Tanggal : 29 Juli 2019
Tentang : WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN MENGHORMATI
KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

PANDUAN WAJIB SIMPAN RAHASIA PASIEN DAN


MENGHORMATI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Hak setiap orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dijamin oleh Undang–Undang. Dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan secara optimal dari penyelenggara pelayanan
kesehatan, setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan
pribadinya yang telah dikemukakan kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan. Dalam konsep pelayanan kesehatan
dikenal istilah privasi, kerahasiaan dan keamanan.
a. Privasi adalah hak seseorang untuk mengontrol akses
informasi atas rekam medis kesehatan pribadinya.
b. Kerahasiaan (confidentiality) adalah proteksi terhadap rekam
medis kesehatan dan informasi lain pasien dengan cara
menjaga informasi pribadi pasien dan pelayanannya.
Dalam pelayanan kesehatan, informasi itu hanya diberikan
kepada pihak–pihak yang berwenang. Informasi akan
diberikan atas persetujuan pasien.
c. Keamanan (security) adalah perlindungan terhadap privasi
seseorang dan kerahasiaan rekam kesehatannya. Keamanan
merupakan proteksi terhadap informasi pelayanan
kesehatan yang rusak, hilang atau pengubahan data akibat
ulah pihak yang tidak bertanggungjawab.
d. Akses, fleksibilitas terhubung dengan berbagasi sumber dan
efisiensi.
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien.
b. Memenuhi permintaan aparatur, penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum.
c. Perintah pengadilan, permintaan dan atau persetujuan
pasien sendiri
d. Permintaan institusi atau lembaga berdasarkan ketentuan
perundang-undangan dan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.

2.Tujuan
A. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam pemenuhan hak pasien atas privasi dan
kerahasiaan informasi tentang penyakit pasien
B. Tujuan Khusus
1. Memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien
2. Terjaminnya privasi dan kerahasian penyakit pasien
selama dalam perawatan

3. Pengertian
A. Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang
dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi
tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan
untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin
menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang
lain.
B. Kerahasiaan Informasi adalah informasi yang karena
nilainya, perlu disembunyikan dan dilindungi agar tidak
terbuka untuk umum atau jatuh kepada pihak lain.
C. Identifikasi privacy pasien adalah suatu proses untuk
mengetahui kebutuhan privacy pasien selama dalam
rumah sakit
D. Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu
di lindungi dan di jaga, selama dalam rumah sakit .
BAB II
RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pelayanan wajib simpan rahasia pasien dan


menghormati kebutuhan privasi pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten landak dilakukan di seluruh unit pelayanan.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Rawat Jalan, Ruang Tindakan


1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan
oleh dokter atau perawat di ruang konsultasi pastikan
privacy pasien terlindungi dengan menutup pintu/tirai
ruang pemeriksaan.
2. Memastikan saat pasien diperiksa oleh dokter, tidak ada
pasien lain yang menunggu di dalam satu ruangan yang
sama.
3. Rumah sakit memastikan seluruh staff rumah sakit tidak
membicarakan hal-hal yang menyangkut pasien di area
umum.
B. Rawat Inap
a. Petugas admisi memberi penjelasan bahwa rumah sakit
menjamin dan melindungi privasi pasien dan kerahasiaan
informasi tentan penyakit selama pasien dalam masa
perawatan.
b. Petugas memberi penjelasan kepada pasien tentang tata cara
menyampaikan, apabila ada privasi khusus dan kerahasiaan
informasi tentang penyakit pasien yang perlu dijaga selama
dalam masa perawatan.
c. Petugas menanyakan apakah ada privasi khusus dan
kerahasiaan informasi tentang penyakit yang perlu
dilindungi oleh rumah sakit.
d. Petugas memberikan formulir khusus permintaan privasi
dan kerahasiaan informasi apabila pasien memerlukan
jaminan perlindungan privasi dan kerahasiaan informasi
(formulir general concent).
e. Formulir Permohonan privasi dan kerahasiaan informasi
ditandatangani oleh pasien dan petugas admisi.
f. Petugas admisi menyerahkan permohonan jaminan privasi
dan kerahasiaan informasi kepada perawat ruangan untuk
selanjutnya diinformasikan kepada dokter yang merawat.
g. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait, sesuai
dengan kebutuhan pasien guna menjaga privasi dan
kerahasiaan informasi pasien selama dalam perawatan,
diantaranya:
 Menutup akses masuk pengunjung (baik keluarga,
kerabat)
 Menempatkan tanda pada pintu masuk kamar
 Memastikan prefrensi pasien untuk gender atau jenis
kelamin petugas yang diberi izin masuk kamar
 Bagi petugas harus mengetuk pintu dulu sebelum pasien
masuk ruangan
 Petugas tidak memberikan informasi kepada orang lain
sesuai dengan permintaan privasi dan kerahasiaan
informasi
h. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan
oleh dokter atau perawat di kamar perawatan pastikan
privasi pasien terlindungi dengan pintu dan tirai kamar
tertutup.
i. Rumah sakit memastikan seluruh staff rumah sakit tidak
membicarakan hal-hal yang menyakut pasien di area umum.
j. Petugas memastikan dokumen/file pasien terdapat pada
tempatnya.
C. Transportasi
a. Petugas harus memperhatikan posisi tidur.
b. Petugas menjamin bahwa tubuh pasien tertutup rapi pada
saat pemindahan pasien.
c. Petugas harus memperhatikan jalan yang dilalui agar tidak
mengganggu kenyamanan pasien selama transportasi.
D. Rekam Medis
a. Pengambilan dokumen rekam medis dari tempat
penyimpanan hanya dapat dilakukan oleh petugas rekam
medis.
b. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di
dalam rumah sakit harus disertai formulir peminjaman yang
ditandatangani oleh peminjam atau pengambil serta petugas
rekam medis yang menyerahkan dokumen.
c. Peminjaman dokumen rekam medis oleh petugas medis di
luar rumah sakit serta mahasiswa harus mengajukan
permohonan tertulis kepada Direktur RSUD Kabupaten
Landak.
d. Peminjaman dokumen rekam medis oleh instansi di luar
rumah sakit (pengadilan atau kepolisian) harus disertai
pengajuan tertulis oleh instansi bersangkutan kepada
Direktur dan penyerahannya disertai berita acara.
e. Permintaan salinan atau foto kopi isi dokumen rekam medis
oleh pasien atau keluarganya harus disertai pengajuan
tertulis kepada Direktur serta menandatangani pernyataan
kerahasiaan isi rekam medis dan penyerahannya disertai
berita acara.
f. Setiap lembar hasil foto kopi dokumen rekam medis yang
diberikan kepada pihak luar harus ditandatangani oleh
pejabat yang membawahi Instalasi Rekam Medis atau Kepala
Bidang Penunjang Medis dan diberi stempel rumah sakit.
g. Orang tua baru anak adopsi menerima hak sebagai orang tua
asli berhak untuk memeriksa dokumen rekam medis anak
angkatnya hingga dewasa, kecuali dokumen rekam medis
masa lampau yang berkaitan dengan orang tua aslinya.
h. Penyimpanan data rekam medis dilakukan secara sentralisasi
dikantor rekam medis disimpan dalam lemari terkunci.
i. Terkait keamanan dokumen rekam medis selain petugas
tidak diperkenankan masuk ke ruang penyimpanan dokumen
rekam medis.
j. Melakukan sumpah untuk petugas rekam medis yang belum
menempuh pendidikan D3 Rekam Medis.
k. Akses informasi rekam medis hanya diperbolehkan kepada
orang yang berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
seperti dokter, perawat, tenaga kesehatan lain.

E. Hak Akses Berkas dan Informasi Rekam Medis Pasien di RSUD


Kabupaten Landak dapat diberikan kepada :
1. Dokter :
a. Dokter memiliki hak akses informasi serta hak akses
berkas rekam medis pasien yang pernah dirawat.
b. Dokter spesialis yang menerima konsul pasien memiliki
hak akses terhadap informasi serta berkas rekam medis
pasien yang sedang dikonsulkan.
c. Dokter dapat mengakses kembali berkas rekam medis yang
dipulangkan terkait dengan kelengkapan berkas serta
permintaan resume medis pasien atau untuk kepentingan
kesehatan pasien.
2. Perawat :
a. Perawat memiliki hak akses terhadap berkas rekam medis
pasien yang saat itu sedang dirawat.
b. Perawat dapat mengakses kembali berkas rekam medis
pasien yang telah dipulangkan untuk kepentingan
kelengkapan berkas.
3. Tenaga medis lain selain perawat hanya dapat mengakses
berkas rekam medis yang saat itu dalam asuhannya atau
untuk kelengkapan pengisisan berkas rekam medis pasien
yang telah dipulangkan.
4. Pasien memiliki hak akses terhadap informasi dari
berkas rekam medisnya sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Permintaan informasi medis terkait dengan data rekam
medis pasien diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku
di RSUD Kabupaten Landak berupa Resume Medis.
b. Rekam medis pasien hanya dapat diakses oleh pasien
sendiri dan/atau orang yang telah diberikan kuassa oleh
pasien sendiri dan atau orang yang telah diberikan kuasa
oleh pasien untuk mengetahui isi rekam medis.
c. Rekam medis pasien anak hanya dapat diakses oleh orang
tua kandung pasien, orang tua adopsi dan/atau wali yang
secara sah ditunjuk jika pasien masih dalam pengampuan.
5. Aparatur penegak hukum :
a. Aparatur penegak hukum atas dasar pendapat memperoleh
informasi medis pasien dengan mengajukan Visum et
Repertum.
b. Pengadilan dapat meminta berkas rekam medis dalam hal
pembuktian hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku
di RSUD Kabupaten Landak.
6. Permintaan data medis oleh institusi atau lembaga tertentu:
a. Permintaan data medis oleh institusi atau lembaga tertentu
dapat dipenuhi sesuai dengan perjanjian yang telah diatur
antara pihak rumah sakit dengan instansi yang terkait.
b. Pemberian resume medis pada pihak ketiga yakni asuransi
serta perusahaan rekanan tetap didasarkan pada
persetujuan pasien atas pelepasan informasi medisnya.
c. Badan atau lembaga tertentu yang berkepentingan
terhadap penelitian, pendidikan maupun audit medis.
d. Badan atau lembaga tertentu yang mengakses informasi
maupun berkas rekam medis untuk kepentingan
penelitian, pendidikan maupun audit medis tidak boleh
mencantumkan identitas pasien terkait kepentingannya
terhadap akses rekam medis pasien.
e. Peminjaman berkas rekam medis untuk kepentingan
penelitian, pendidikan maupun audit medis tidak boleh
mencantumkan identitas pasien.
7. Petugas non tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Landak:
a. Bagian kerohanian memiliki hak akses informasi terkait
kondisi pasien untuk dilakukan tidakan bimbingan dan
pelayanan kerohanian dengan tetap harus menjaga
kerahasiaan pasien.
b. Bagian keuangan dapat mengakses berkas rekam medis
terkait kepentingan pembiayaan perawatan pasien di
rumah sakit dan pemenuhan persyaratan klaim asuransi
atau perusahaan rekanan.
c. Petugas kasir atau petugas keuangan lain harus tetap
menjaga kerahasiaan rekam medis.
d. Hak akses informasi rekam medis setiap petugas terkait
dengan pelaksanaan rekam medis elektronik dibatasi
sesuai dengan kewenangannya. Bagian SIM-RS
memfasilitasi hak akses tersebut.
e. Petugas non kesehatan di RSUD Kabupaten Landak harus
disumpah terlebih dahulu sebelum dapat mengakses
berkas rekam medis pasien.
BAB IV
DOKUMENTASI

Panduan wajib simpan rahasia pasien dan menghormati


kebutuhan privasi pasien di RSUD Kabupaten Landak dalam
pelaksanaannya di dokumentasikan dalam :
A. Formulir permohonan privasi dan kerahasiaan informasi
(general concent).
B. Formulir permohonan privasi pasien (sesuai dengan jenis
privasi).

Pencatatan dan pelaporan persetujuan pelepasan informasi


medis pasien dilakukan oleh seluruh penyelenggara RSUD
Kabupaten Landak yang terkait dengan menggunakan format yang
sudah disediakan oleh Rekam Medis.
Atas seijin pasien informasi kesehatan hanya diberikan
kepada orang yang telah ditunjuk oleh pasien, kemudian
didokumentasikan dalam formulir pelepasan informasi atau
formulir penerima kondisi kesehatan pasien dan disimpan di
dalam rekam medis pasien.
BAB V
PENUTUP

Dengan ditetapkannya panduan wajib simpan rahasia


pasien dan menghormati kebutuhan privasi pasien ini, maka
setiap personil RSUD Kabupaten Landak agar melaksanakan
ketentuan tentang Panduan ini dengan sebaik - baiknya

Ditetapkan di : Ngabang
Pada tanggal : 29 Juli 2019
Direktur RSUD Kabupaten Landak

dr. H.S Wahyu Purnomo, Sp.B


NIP. 19810715 200904 1 002
PERLINDUNGAN TERHADAP
KERAHASIAAN INFORMASI PASIEN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : 1 Halaman:


RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH 02/SPO- 1/2
LANDAK HPK/VII/2019

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
Direktur RSUD Landak,
29 Juli 2019
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H.S Wahyu Purnomo, Sp.B
NIP.19810715 200904 1 002
Memberi perlindungan dan menghormati
kerahasiaan pasien dengan tidak memasang atau
PENGERTIAN menampang informasi rahasia pada pintu kamar
pasien, di nurse station dan tidak membicarakannya
di tempat umum.

1. Memahami pasien dan kebutuhannya serta untuk


TUJUAN memberikan asuhan dan pelayanan.
2. Menghormati informasi yang bersifat rahasia..

Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Landak Nomor


445.3/43.2/RSUD-L/VII/2019 Tentang Wajib
KEBIJAKAN Simpan Rahasia Pasien dan Menghormati Kebutuhan
Privasi Pasien di RSUD Kabupaten Landak.

1. Menginformasikan kepada pasien bagaimana


rahasianya terjaga dan tentang undang-undang
dan peraturan yang mengatur pelepasan atau
penyimpanan informasi secara konfidensial.
PROSEDUR 2. Minta persetujuan pasien untuk pelepasan
informasi yang tidak tercakup dalam undang-
undang dan peraturan.
3. Menghormati kerahasiaan informasi kesehatan
pasien.

Rekam Medik, Seluruh Unit/Instalasi Pelayanan,


UNIT TERKAIT Instalasi Penunjang Medik
PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : 1 Halaman:


RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH 03/SPO- 1/2
LANDAK HPK/VII/2019

Ditetapkan :
Tanggal Terbit :
Direktur RSUD Landak,
29 Juli 2019
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H.S Wahyu Purnomo, Sp.B
NIP.19810715 200904 1 002
Memberikan pelayanan dengan memenuhi hak
PENGERTIAN pasien mengenai privasinya selama di Rumah Sakit.

1. Untuk mengetahui kebutuhan pasien akan


privasinya selama di rumah sakit.
TUJUAN 2. Sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit yang
diterapkan untuk melindungi hak-hak pasien
(hak privasi)

Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Landak Nomor


445.3/43.2/RSUD-L/VII/2019 Tentang Wajib
KEBIJAKAN Simpan Rahasi Pasien dan Menghormati Kebutuhan
Privasi Pasien di RSUD Kabupaten Landak.

Untuk Pasien Rawat Inap


a. Perawat/bidan menerima pasien baru dan
melakukan identifikasi pasien dengan meminta
pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal
PROSEDUR lahir.
b. Perawat/bidan memberikan informasi pada
pasien, merujuk kepada cek list pemberian
informasi dengan menjelaskan mengenai hak dan
tanggung jawabnya termasuk didalamnya hak
akan privasi pasien selama dalam perawatan.
PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : 1 Halaman:


RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH 03/SPO- 2/2
LANDAK HPK/VII/2019

c. Perawat/bidan menanyakan keinginan privasi


kepada pasien selama menjalani pelayanan dan
pengobatan dengan mengisi formulir permintaan
privasi pasien. Misalnya bagi pasien wanita yang
berjilbab ingin selalu menggunakan jilbab selama
dalam masa perawatan.
d. Jika pasien ingin memberikan wewenang
mengenai informasi kondisinya kepada keluarga /
kerabat / teman atau orang yang diwakilkan,
pasien wajib mengisi formulir penunjukkan
kewenangan penerima informasi kondisi pasien.
e. Untuk pasien yang akan transfer antar unit /
ruangan pastikan saat transfer privasi pasien
terlindungi, contoh dengan menggunakan selimut.
f. Semua tindakan atau pemeriksaan yang
dilakukan di kamar perawatan, pastikan pintu
PROSEDUR
dan tirai kamar tertutup
g. Pastikan dokumen / file pasien terdapat pada
tempatnya
h. Pastikan seluruh staff rumah sakit tidak
membicarakan hal-hal yang menyangkut pasien di
area umum.

Untuk Pasien Rawat Jalan


a. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter atau perawat di ruang
konsultasi pastikan privasi pasien terlindungi
dengan pintu dan tirai ruang konsultasi tertutup.
b. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak
membicarakan hal-hal yang menyakut pasien di
area umum.

Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi


UNIT TERKAIT Gawat Darurat, Instalasi Penunjang Medik,

Anda mungkin juga menyukai